Pertanyaan:
1. Apa praktik Pendidikan saat ini yang ‘membelenggu’ kemerdekaan peserta didik dalam
belajar dengan melihat Perjalanan Pendidikan Nasional sebelum kemerdekaan dan
sesudah kemerdekaan?
2. Adakah model-model Pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat melepaskan ‘belenggu’
yang belum memerdekakan peserta didik?
3. Apa yang Anda tawarkan sebagai model Pendidikan yang dapat melepaskan belenggu
dan memerdekakan peserta didik?
Jawaban:
1. Menurut kami beberapa praktik yang mungkin dianggap membatasi kemerdekaan peserta
didik mencakup beberapa hal:
a. Sistem Pendidikan yang Terlalu Standar: Sistem pendidikan yang terlalu terpusat pada
ujian standar dan kurikulum nasional dapat membatasi kreativitas dan kebebasan peserta
didik. Seringkali, fokus yang terlalu besar pada tes dan pengukuran dapat menyebabkan
guru dan siswa lebih mementingkan pencapaian tes daripada pengembangan
keterampilan dan minat unik setiap siswa.
b. Metode Pengajaran Tradisional: Metode pengajaran yang bersifat otoriter, di mana
guru mendominasi dan siswa harus pasif dalam menerima informasi, dapat menghambat
kreativitas dan partisipasi aktif. Peserta didik sering kali lebih termotivasi dan berpikir
kritis ketika mereka diberi kebebasan untuk mengeksplorasi dan mengemukakan ide
mereka sendiri.
c. Kurangnya Ruang untuk Inovasi dan Kreativitas: Sistem pendidikan yang terlalu
terfokus pada pelajaran akademis dan kurikulum yang ketat mungkin mengurangi
kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan kreatif dan inovatif. Terlalu
banyak tekanan untuk mencapai hasil akademis tertentu dapat membatasi eksplorasi
siswa dalam bidang di luar kurikulum inti.
d. Keterbatasan dalam Pilihan Pelajaran: Beberapa sistem pendidikan memiliki batasan
pada pilihan pelajaran atau program ekstrakurikuler yang dapat diakses oleh siswa.
Keterbatasan ini mungkin membatasi kesempatan siswa untuk mengeksplorasi minat
mereka dan mengembangkan bakat unik.
e. Evaluasi yang Tidak Menyeluruh: Fokus evaluasi yang terlalu berat pada tes tertulis
atau ujian standar dapat mengabaikan jenis kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan
emosional, sosial, atau kinestetik. Hal ini dapat membuat siswa yang memiliki potensi
besar dalam area lain merasa terabaikan atau kurang dihargai.
2. Kurikulum merdeka dapat menjadi jalan agar pendidikan terbebas dari belenggu atau yang
akan memerdekakan peserta didik dalam belajar. Alasan argumen tersebut ialah karena
kurikulum merdeka diberikan berbagai kebebasan bagi peserta didik dalam mengontruksi
pemahamanya terhadap materi dengan di pandu, dibimbing dan di bantu oleh pendidik. akan
tetapi tentu tidak ada kurikulum yang sempurna. kurikulum merdeka juga memilii
kelemahan-kelemahan tertentu. oleh sebab itu, sebagai calon guru harus memaksimalkan hal-
hal yang diberikan atau difasilitasi oleh Pemerintah dengan berdasarkan latar belakang
peserta didik. salah satu caranya adalah dengan pemilihan model dan media pembelajaran
yang menarik untuk digunakan tetapi tetap memperhatikan latar belatar peserta didik.
3. Ada beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan untuk melepas belenggu dalam
pendidikan dan memberikan kebebasan serta keterlibatan yang lebih besar kepada peserta
didik. Berikut adalah beberapa model pembelajaran yang dapat diadopsi: