Anda di halaman 1dari 20

Contoh Perencanaan dengan TaRL dan CRT

Pembelajaran yang tepat harus disesuaikan dengan tahapan kemampuan/level yang dimiliki
peserta didik. Padahal, kemampuan peserta didik berbeda-beda pada setiap kelas. Ada peserta
didik yang mampu memahami materi dengan cepat, tetapi ada juga peserta didik yang ketika
memahami materi harus diulang berkali-kali. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran yang
sesuai untuk setiap peserta didik.
Pengajaran sesuai dengan capaian atau tingkat kemampuan merupakan sebuah pendekatan
belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Seringkali disebut
juga sebagai Teaching at the Right Level (TaRL). Pendekatan pembelajaran ini tidak mengacu
pada tingkat kelas, tetapi pada tingkat kemampuan dan kebutuhan peserta didik untuk mencapai
capaian pembelajaran yang diharapkan.
Tujuan: penguatan kemampuan numerasi dan literasi pada peserta didik, serta pengetahuan
pada mata pelajaran yang menjadi capaian pembelajaran.
Peserta didik dikelompokkan berdasarkan perkembangan atau tingkat kemampuan yang
sama. Pada setiap fase pengelompokkan, ada capaian pembelajaran yang harus dicapai.
Tahapan TaRL:
1. Pembuatan asesmen diagnostik (untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan,
tahapan perkembangan peserta didik, dan tahap capaiannya)
2. Perencanaan
3. Pembelajaran (perlu dibuat asesmen secara berkala untuk melihat perkembangan peserta
didik atau disebut asesmen formatif, adapun asesmen sumatif di akhir diperlukan untuk
evaluasi)
Asesmen Diagnostik

Pada pendekatan pembelajaran TaRL, diperlukan adanya asesmen diagnostik. Contoh


asesmen diagnostik yang dilakukan pada materi “Materi dan Klasifikasinya” adalah sebagai
berikut:
- Asesmen diagnostik non-kognitif
Pada tahap ini dapat dilakukan tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tindak
lanjut.
1. Persiapan
Dapat dilakukan dengan menyiapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang
mewakili emosi lalu membuat daftar pertanyaan kunci mengenai aktivitas siswa.

Contoh pertanyaan panduan Contoh pertanyaan kunci

1. Apa saja kegiatan belajarmu


selama di rumah?
1. Bagaimana perasaanmu hari ini? 2. Apa saja hal yang
menyenangkan dan tidak
menyenangkan ketika kamu
belajar di rumah?

2. Pelaksanaan
Contohnya adalah meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di
rumah serta menjelaskan aktivitasnya.
Aktivitas dapat berupa:

Menuliskan Menggambarkan sesuatu


Bercerita mengenai pengalamannya yang berkaitan dengan
pengalamannya pengalamannya

3. Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan dengan:
a. Mengidentifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi
empat mata
b. Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa serta
orang tua bila diperlukan
c. Mengulang pelaksanaan asesmen non-kognitif pada awal pembelajaran

- Asesmen diagnostik kognitif


Tujuan asesmen diagnostik kognitif adalah untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa
dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen ini dapat dilakukan secara berkala (awal,
tengah, atau akhir pembelajaran). Asesmen ini dapat berupa asesmen formatif ataupun
sumatif.
Contoh asesmen diagnostik kognitif:

2 pertanyaan sesuai
dengan kelasnya (topik
capaian pembelajaran
baru)

1.

Masih banyak sekali industri obat-obatan tradisional yang


berjalan di daerah Surakarta, salah satunya adalah jamu.
Jamu terbuat dari tanaman herbal yang dapat
menyehatkan tubuh, seperti jahe, kunyit, asam Jawa,
kencur, dan daun pepaya. Menurut kalian, bahan-bahan
yang tercampur dalam pembuatan jamu tersebut termasuk
dalam kelompok yang mana? Apakah (1), (2), atau (3)?

2. Ketika kita melarutkan sirup dengan air, apakah sirup


yang sudah dilarutkan dan diaduk masih terlihat dengan
mata? Jika tidak, termasuk apakah larutan sirup itu?

6 pertanyaan topik satu


kelas di bawah

1. Apakah arti dari simbol di atas?


2. Bagaimana penanganan suatu bahan kimia ketika pada
labelnya terdapat simbol seperti di atas?

2 pertanyaan topik dua 1. Apa saja manfaat ilmu kimia yang kamu ketahui?
kelas di bawah

Kriteria jawaban nomor 1 dengan pertanyaan jamu:

Jawaban Kesimpulan

3 Paham utuh. Pembelajaran dapat dilanjutkan ke materi berikutnya, yaitu


“Materi dan Klasifikasinya”

2 Paham sebagian. Diberikan pelajaran tambahan dan dijelaskan lebih jika


jamu itu terdiri dari banyak bahan yang kemudian dicampur menjadi satu.
Jadi, mental model yang sesuai dengan jamu adalah mental model nomor
3 karena jamu memiliki banyak bahan-bahan terlarut di dalamnya.

1 Tidak paham. Diberikan pelajaran tambahan dan dijelaskan lebih jika


jamu itu terdiri dari banyak bahan yang kemudian dicampur menjadi satu.
Jadi, mental model yang sesuai dengan jamu adalah mental model nomor
3 karena jamu memiliki banyak bahan-bahan terlarut di dalamnya.

Setelah itu, lakukan kegiatan tindak lanjut seperti di bawah ini:


1. Lakukan pengolahan hasil asesmen (buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”,
“Paham sebagian”, dan “Tidak paham” lalu hitung rata-rata kelas)
2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok
a. Siswa dengan nilai rata-rata kelas mengikuti pembelajaran sesuai fasenya
b. Siswa yang masih di bawah rata-rata diberikan pendampingan pada kompetensi
yang belum dipenuhi
c. Siswa yang nilainya di atas rata-rata diberikan pengayaan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru
4. Ulangi diagnosis ini dengan asesmen formatif sampai siswa mencapai tingkat kompetensi
yang diharapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri …


Kelas/Semester : X/Ganjil
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Materi dan Klasifikasinya

a. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual dan prosedural sesuai dengan bidang yang diminati.
3. Mengembangkan perilaku disiplin, responsif, proaktif, ramah lingkungan, dan
tanggung jawab serta memposisikan diri sebagai solusi atas berbagai
permasalahan lingkungan.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan
pengembangan apa yang telah dipelajari di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan sesuai disiplin ilmu.

b. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


1. Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Menganalisis materi serta perubahannya
4.1 Menyajikan fenomena alam di sekitarnya menggunakan klasifikasi unsur,
senyawa, dan campuran
2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1 Menjelaskan pengertian materi
3.1.2 Mengidentifikasi materi berdasarkan komposisi dan sifatnya
4.1.1 Melakukan eksperimen sederhana untuk mengetahui klasifikasi materi

c. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian materi
2. Siswa mampu mengklasifikasikan materi berdasarkan komposisi dan sifatnya
3. Siswa mampu merancang eksperimen sederhana untuk mengklasifikasikan materi
4. Sifat dapat menganalisis data hasil percobaan

d. Materi Pembelajaran
1. Identifikasi materi
2. Klasifikasi materi berdasarkan komposisi dan sifatnya
3. Perbedaan campuran, senyawa, dan unsur
4. Eksperimen klasifikasi materi secara sederhana

e. Metode Pembelajaran
Blended learning dengan pendekatan pembelajaran model teaching at the right level
(TaRL), ethnochemistry, TPACK, discovery learning

f. Media Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran


1. Media pembelajaran : buku pegangan, laptop, handphone, internet, kertas
2. Sumber belajar : buku pegangan, Google Classroom, YouTube, virtual lab
(Virtual Labs (vlab.co.in))

g. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 Media Karakteristik Kegiatan Pembelajaran Waktu
(2x45 menit) Pembelajaran
Sinkron Asinkron

Tatap Muka Online Mandiri Kelompok

Pendahuluan

Kegiatan Pendahuluan: Buku Kimia 20’


1. Guru memberi salam dan siswa untuk SMA kelas
menjawab salam X semester
2. Guru memeriksa kehadiran siswa ganjil, laptop,
3. Guru memberikan pertanyaan handphone,
singkat sebagai pengantar, seperti internet, Google
bagaimana kabar siswa, apa yang Classroom,
dilakukannya kemarin, dsb. (PK) Zoom.
Siswa dengan
Apersepsi terkait materi: guru berdiskusi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan mengenai
sangat berkaitan dengan kimia. Dalam jawaban
pusat perhatian kimia, kita akan apersepsi terkait
mempelajari materi, perubahan materi, materi pada wall
dan energi yang menyertai perubahan Google
tersebut. Lalu, apa sebenarnya materi itu? Classroom.
Apakah cahaya juga termasuk materi? (TPACK)
Jawab: https://
Materi adalah segala sesuatu yang classroom.googl
menempati ruang dan memiliki massa. e.com/c/
Materi ada yang dapat diraba dan dilihat, NDk2NTYwNz
contohnya air. Materi juga ada yang tidak Q2MTQ1/p/
bisa dilihat, tetapi dapat dirasa, contohnya NDk2NTYwNz
udara. Cahaya bukan merupakan materi Q2MTcy/details
karena tidak menempati ruang dan tidak
memiliki massa.

Apersepsi terkait klasifikasi materi: Siswa dengan


Masih banyak sekali industri obat-obatan guru berdiskusi
tradisional yang berjalan di daerah mengenai
Surakarta, salah satunya adalah jamu.. jawaban
Pernahkah kalian melihat bagian apersepsi terkait
komposisi atau ingredients yang terdapat materi pada wall
pada belakang suatu produk jamu? Jika Google
dilihat dengan baik, ternyata jamu Classroom.
mengandung banyak komposisi, dari yang (TPACK)
padat hingga cair. Lantas, termasuk dalam https://
apakah jamu itu? Apakah campuran, classroom.googl
senyawa atau unsur? e.com/c/
Jawab: NDk2NTYwNz
Jamu merupakan salah satu minuman Q2MTQ1/p/
tradisional yang bahan-bahannya NDk2NTYwNz
menggunakan tanaman seperti jahe, Q2MTcy/details
kunyit, dan kencur. Jamu masuk dalam
campuran homogen. Pada campuran
homogen, komposisi (perbandingan)
masing-masing zat di setiap tempat dalam
campuran tersebut selalu sama. Hal ini
dapat dibuktikan dengan mencicipi bagian
atas dan bawah suatu campuran.

Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian materi
2. Menjelaskan klasifikasi materi
3. Menjelaskan campuran, senyawa,
dan unsur
4. Mengidentifikasi perbedaan
campuran, senyawa, dan unsur

Kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa menjadi Buku Kimia Pada langkah 40’


beberapa kelompok dengan setiap untuk SMA kelas stimulation ini,
kelompok beranggotakan 3–4 X semester ada pertemuan
orang. Setiap kelompok menjawab ganjil, laptop, sinkron online
stimulasi yang telah diberikan. handphone, dengan
(PK) internet, Google menggunakan
2. Pembagian kelompok berdasarkan Classroom, Zoom. Guru
asesmen diagnostik yang telah Zoom, YouTube bersama
dilakukan sebelumnya. Siswa kelompok siswa
dikelompokkan berdasarkan melakukan
kemampuannya. Jadi, ada tiga diskusi (tanya
kelompok siswa, yaitu kelompok jawab) stimulasi
yang ada di atas rata-rata, pas di yang nantinya
rata-rata, dan di bawah rata-rata. dapat dijawab
(PK) siswa secara lisan
(perwakilan saja).
Stimulation: Diskusi
Sejak zaman dahulu, budaya nginang dilakukan dengan
sudah banyak dilakukan. Nginang adalah breakout room
budaya warisan Indonesia yang dilakukan yang nantinya
dengan cara mengunyah beberapa bahan- guru dapat
bahan, seperti pinang, sirih, tembakau, berpindah-pindah
kapur (injet), dan cengkih. Injet atau room untuk
kapur sirih terbuat dari cangkang kerang membantu dan
yang digiling/dihancurkan lalu dijadikan memantau
pasta dengan ditambahkan sedikit air. kelompok siswa.
Namun, saat dilarutkan dengan air, tidak (TPACK)
semua serbuk larut dan masih ada bagian
kecil yang bentuknya tetap (serbuk).
Apakah injet tersebut termasuk dalam
campuran, senyawa atau unsur?
Analisislah jawabanmu.
Jawab:
Injet termasuk dalam campuran heterogen
karena komposisi penyusunnya yang
berupa serbuk hasil gilingan cangkang
kerang masih terlihat dengan jelas dan
komposisinya tidak sama di setiap tempat.
Oleh karena itu, injet yang digunakan
untuk nginang adalah contoh dari
campuran heterogen.

Problem Statement: Guru mengajak


Apa itu materi? Lalu, apa itu campuran, diskusi siswa
senyawa, dan unsur? Bagaimana kamu dengan
dapat membedakan ketiganya? memberikan
problem
statement yang
nantinya siswa
akan menjawab
dan guru akan
memvalidasi
jawaban
tersebut. Jika
ada yang kurang
tepat, maka
tugas guru
adalah
meluruskan
jawaban siswa
tersebut. (PCK)

Data Collecting: Setelah mencari


1. Guru mengajak siswa untuk literatur yang
menggali informasi tentang materi, sesuai dengan
klasifikasi materi, dan contoh materi, siswa
klasifikasi materi. (PCK) diberikan waktu
2. Guru dapat mengajak diskusi untuk membuat
siswa melalui salah satu video dari rangkuman
YouTube untuk menambah singkat secara
literatur mereka. Link: mandiri sebagai
https://youtu.be/dggHWvFJ8Xs pegangan
dan kegiatan
https://youtu.be/DZ6Ap8Zyb9w selanjutnya.
(PCK)
3. Siswa diberikan waktu untuk
membuat summary-nya sendiri
setelah mencari literatur.

Data Processing: Pada tahap ini,


1. Siswa berkelompok dengan siswa yang
kelompok yang sebelumnya telah sudah
dibuat. berkelompok
2. Setelah melakukan pengumpulan kemudian bisa
informasi, siswa berdiskusi melakukan kerja
bersama kelompoknya untuk kelompok
mencari jawaban atas dengan
permasalahan yang diberikan dan menggunakan
guru mendampingi siswa dalam Google
diskusi. Contoh pertanyaan yang Document yang
dapat mendasari kegiatan: nantinya akan
- Apakah itu materi? dikumpulkan
- Apakah itu campuran, setiap kelompok
senyawa, dan unsur? di akhir
- Bagaimana klasifikasi kegiatan. Dari
materi dan contohnya? Google
Document ini,
guru bisa
memantau dan
memberikan
komen jika ada
pernyataan siswa
yang kurang
tepat. (TPACK)

Verification: Google
Masing-masing kelompok mengumpulkan Document yang
hasil diskusinya melalui halaman sudah dibuat lalu
assignment pada Google Classroom dan dikumpulkan
dikoreksi oleh guru. Link: pada halaman
https://classroom.google.com/c/NDk2NT assignment
YwNzQ2MTQ1/a/NDk2NTYxNTY0OTE Google
3/details (TCK) Classroom dan
diberikan nama:
Kelompok_Mat
eri dan
Klasifikasinya_
Portofolio

Kegiatan Penutup

Kegiatan Penutup: Kertas untuk Siswa melakukan 30’


Guru bersama siswa mengikuti quiz untuk jawaban quiz. quiz yang
mengukur sejauh mana pemahaman disediakan oleh
mereka tentang materi yang diberikan. guru.
Siswa menjawab quiz dan guru
mengawasi siswa. Link:
https://classroom.google.com/c/NDk2NT
YwNzQ2MTQ1/a/NDk2NTYxOTA1Nz
M3/details (TK)

1. Guru menutup kegiatan dengan


doa. (PK)
2. Guru memberikan poin lebih
untuk kelompok siswa yang aktif
di kelas, seperti aktif bertanya dan
aktif berdiskusi. (PK)
3. Guru memberikan salam penutup
yang dijawab oleh siswa. (PK)
Contoh penilaian guru terhadap siswa:

Rubrik Penilaian Lembar Observasi Aktivitas


Siswa dalam Kelompok

Nama siswa :
Kelompok :
No Aspek yang Diamati Kriteria Skor

1 Kerja sama Mau menang sendiri 1


Mau bekerja sama tetapi pasif 2
Mau bekerja sama tetapi mengatur orang lain 3
Mau bekerja sama dan menghargai pendapat temannya 4

2 Tanggung jawab Tidak serius 1


Serius, tetapi tidak memahami tugas 2
Serius, memahami tugas tetapi kadang-kadang 3
Serius, memahami tugas dan konsekuen terhadap tugas yang diberikan 4
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Materi dan Klasifikasinya

Nama : 1.
2.
3.
4.
Kelas :
Kelompok:
Peta Konsep
Klasifikasi Materi dari Pembuatan Jamu Beras Kencur

Setelah mempelajari tentang materi dan klasifikasinya, maka kamu bersama kelompokmu
dapat melakukan percobaan sederhana seperti di bawah ini. Jangan lupa untuk menggunakan alat
perlindungan diri dan selalu tertib saat melakukan percobaan.
Dilansir Kompas.com (02/03/21), sejak abad ke-17, pemanfaatan jamu mulai ditulis dan
menjadi tradisi turun temurun. Pada Serat Primbon Jampi Jawi yang ditulis sekitar abad ke-18
pada masa Hamengkubuwono II di dalamnya tertulis berbagai macam herbal. Dalam serat
tersebut, disebutkan beberapa jenis tanaman yang berkhasiat, contohnya adalah temulawak,
bengle, kencur, dan jahe.
Manfaat jamu beras kencur sendiri adalah untuk mempertahankan gula darah, meredakan
diare, membantu menyembuhkan luka sehabis bersalin, dam membantu meningkatkan nafsu
makan pada anak-anak.

No Bagian Isi

1. Judul Klasifikasi Materi dari Pembuatan Jamu Beras Kencur

2. Tujuan percobaan 1. Mengidentifikasi klasifikasi materi dari


pembuatan jamu beras kencur
2. Mengetahui nilai ekonomi dari jamu beras
kencur

3. Dasar teori Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga,


khususnya di bidang kesehatan, dapat dilakukan
dengan penanaman dan pemanfaatan Tanaman Obat
Keluarga (TOGA). Namun, pemanfaatan obat
tradisional masih dinilai rendah dan lebih banyak
dikonsumsi oleh orang dewasa berusia 35 tahun ke
atas. Hal ini karena pengolahan jamu membutuhkan
waktu lama.
Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan
dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi adalah jamu
beras kencur. Kencur (Kaempferia galanga) memiliki
banyak khasiat untuk kesehatan. Selain digunakan
untuk rempah dalam masakan, kencur juga dapat
dijadikan alternatif jamu yang biasanya dikenal
dengan jamu beras kencur. (Ikaditya et al., 2018)

4. Alat dan Bahan A. Alat


1. Wadah untuk mencuci beras
2. Saringan
3. Wajan
4. Kompor
5. Blender
6. Panci

B. Bahan
1. Kunyit 20 gram
2. Jahe 40 gram
3. Kencur 40 gram
4. Kapulaga 4 biji
5. Kayu manis 10 gram
6. Pala ¼ biji
7. Asam jawa 50 gram
8. Gula merah 250 gram
9. Beras 100 gram
10. Air 2 liter

5. Cara kerja 1. Cuci beras sampai bersih, lalu rendam selama


1 jam.
2. Pisahkan beras dengan air rendaman
menggunakan saringan, sisihkan beras sampai
kering.
3. Setelah kering, sangrai beras sampai warnanya
menjadi kekuningan.
4. Setelah warnanya menjadi kuning, angkat dan
dinginkan.
5. Selanjutnya, sangrai kunyit, jahe, dan kencur
sampai layu dan sisihkan.
6. Rebus air hingga mendidih lalu tambahkan
gula merah, pala, kayu manis, dan asam.
Biarkan mendidih sampai gula larut semua.
Dinginkan.
7. Blender sampai halus beras, jahe, kencur, dan
kunyit dengan menambahkan air gula tadi yang
sudah disaring.
8. Campur hasil blender pada langkah 7 dengan
air rebusan gula yang ada pada tahap 6. Aduk
sampai menyatu.
9. Saring air rebusan langkah 8 agar didapatkan
hasil yang bagus.

6. Tugas 1. Klasifikasikan apakah jamu yang telah Anda


buat termasuk campuran, senyawa atau unsur!
2. Apakah jamu tersebut dapat dipisahkan
kembali antara bahan-bahan dengan
pelarutnya?

7. Daftar pustaka Ikaditya, L. et al. (2018). IbM Pembuatan Beras


Kencur Instan sebagai Upaya Peningkatan
Kemandirian Ekonomi Keluarga di Kelurahan
Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.
JCES FKIP UMMat, 1(1), 74-81.

Anda mungkin juga menyukai