Anda di halaman 1dari 23

PPG PRAJABATAN 2022

PPAE II
PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN
YANG EFEKTIF II

MODUL AJAR
CULTURALLY RESPONSIVE
TEACHING (CRT)
SMPN 1 DARUL IMARAH

CHAIRUL RIVA'I
MIPA 2
I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun / Institusi / Tahun Chairul Riva’i, S.Pd / SMPN 1 Darul Imarah / 2023
Jenjang Sekolah SMP
Fase / Kelas D/7
Mata Pelajaran Matematika
Domain / Topik Bilangan/ Bilangan Bulat
Kata Kunci Bilangan Bulat positif dan Bilangan Bulat Negatif
Alokasi Waktu 2 JP (80 menit)

B. KOMPETENSI AWAL
 Mengenal bilangan
 Penggunaan garis bilangan

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Gotong Royong
Pembelajaran bersama kelompok berdiskusi untuk mengenal bilangan bulat
 Berfikir Kritis
Setelah mengerjakan LK sifat operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat peserta
didik diharapkan bisa memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan operasi bilangan bulat

D. ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Laptop, Proyektor, PPT, LKPD, Buku Paket, Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK

Perangkat ajar ini dapat diterapkan guru pada:


 Peserta didik regular / tipikal (Tingkat Capaian Pembelajaran Sedang)
 Peserta idik dengan hambatan belajar (Tingkat Capaian Pembelajaran Rendah)
 Peserta didik cerdas Berbakat Istimewa (Tingkat Capaian Pembelajaran Tinggi)
F. MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN

Model Pembelajaran Problem Based Learning


Pendekatan  Culturally Responsive Teaching
CRT adalah pendekatan pembelajaran yang mengakui pentingnya
referensi budaya siswa dalam aspek pembelajaran.

Gambaran Umum
Rasionalisasi
Guru memberikan stimulus kepada siswa dengan menanyakan apakah ada keterkaitan budaya
dengan materi bilangan bulat. Kemudian Siswa diberikan informasi mengenai LK yang harus
dikerjakan secara berkelompok, siswa diberi waktu untuk berdiskusi dan mempresentasikan
hasil diskusinya dan mengumpulkan hasik diskusi dalam bentuk LK nya kepada guru.
Diakhir kegiatan siswa diberikan soal kuis untuk asesmen individunya.
Urutan Materi Materi Pembelajaran
 Penggunaan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari
 Mengenal sifat-sifat pada operasi bilangan bulat
Rencana Asesmen
 Bagaimana guru menilai ketercapaian Tujuan Pembelajaran?
Asesmen individu dilakukan dalam latihan soal kuis, sedangkan asesmen kelompok
dilakukan dari hasil diskusi kelompok.
 Jenis Asesmen
Asesmen dilakukan dalam perfoma ketika presentasi hasil diskusi kelompok dan hasil
portofolio dari lembar kerja siswa, kemudian tes tertulis berupa kuis untuk asesmen individu.
II. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menemukan sifat-sifat yang berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat
 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan
memanfaatkan berbagai sifat operasi

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Seperti hal lainnya, bilangan bulat memiliki berbagai sifat pada operasi penjumlahan
dan pengurangan. Sifat-sifat ini nyatanya dapat diaplikasikan dalam budaya masyarakat
menjalani kegiatan sehari-hari

C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Jika segelas kopi dicampur dengan segelas kopi, apa yang akan terjadi?
2. Saat membuat kopi tubruk, yang lebih dulu dimasukkan gula atau kopi? Bolehkah
sebaliknya?

D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Menyiapkan alat, bahan, perangkat, serta instrumen ajar yang diperlukan, serta LKPD
2. Menyiapkan Laptop dan projektor untuk menampilkan presentasi yang akan diamati
peserta didik
3. Mempersiapkan skenario pembelajaran dengan unsur budaya

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Peserta didik melakukan do’a sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk
memimpin do’a)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan
3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
materi yang memiliki keterkaitan dengan materi sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian yang akan dilaksanakan yang
ditayangkan

KEGIATAN INTI

 Guru bercerita tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk hidup serta benda-benda
disekitar

 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang terdiri 4-5 orang

Fase 1: Orientasi peserta

1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati penjelasan yang diberikan guru tentang
budaya masyarakat Aceh yang biasa ngopi di warung kopi

2. Guru memberikan Pertanyaan pemantik terkait jenis kopi yang pernah mereka pesan di
warung kopi dan apakah mereka mengetahui cara membuatnya.

3. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memahami masalah tersebut, dan
bersama-sama menganalisis jawaban dari pertanyaan pemantik.

Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik

1. Peserta didik mendapatkan LKPD yang dibagikan oleh guru

2. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok masing-masing berdasarkan petunjuk


yang ada dalam LK (misalkan: dalam LK berisikan permasalahan dan langkah-langkah
pemecahan serta meminta peserta didik dalam kelompok untuk bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah berkaitan dengan cara pembuatan berbagai jenis kopi lalu
menghubungkan dengan sifat-sifat penjumlahan yang akan dipelajari )

Fase 3: Membimbing penyelidikan kelompok

1. Guru sebagai fasilitator kegiatan diskusi mengarahkan kelompok untuk mencari referensi
dari berbagai macam sumber.

2. Memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan diskusi untuk mencapai kesepakatan bersama.

3. Guru berkeliling mencermati peserta didik dalam kelompok dan menemukan berbagai
kesulitan yang di alami peserta didik dan memberikan kesempatan untuk
mempertanyakan hal-hal yang belum dipahami

4. Guru memberikan bantuan kepada peserta didik dalam kelompok untuk masalah-masalah
yang dianggap sulit oleh peserta didik

5. Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok untuk menyelesaikan permasahan


dengan cermat dan teliti

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

1. Peserta didik melakukan presentasi hasil diskusi

2. Kelompok yang tidak presentasi diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan


atau tambahan menurut kelompoknya

Fase 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

1. Mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
sudah dilalui.

2. Memeriksa apakah semua kelompok sudah mencatat hal-hal yang penting pada kegiatan
kali ini.

KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik mengerjakan Asesmen individu sebagai evaluasi pembelajaran
2. Peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari hari ini
3. Peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari ini
4. Guru mereview ulang materi yang telah dilaksanakan dengan cara
merangkumpembelajaran Aritmatika Sosial.
F. ASESMEN
1. Asesmen Formatif
Pedoman Penilaian Aktivitas Individu/Kelompok (LKPD)
Rubrik Penilaian
Nama Aspek Jumlah
No
Siswa/ Kelompok Ketertiban Kekompakan Performa Ketepatan Skor
1
2
3
4
5

Panduan Penskoran
No Skor Kriteria
1 4 Apabila selalu melakukan aktivitas sesuai aspek penialain
2 3 Apabila sering melakukan aktivitas sesuai aspek penialain
3 2 Apabila kadang-kadang melakukan aktivitas sesuai aspek penialain
4 1 Apabila tidak pernah melakukan aktivitas sesuai aspek penialain

Nilai Akhir =

Predikat
Sangat Baik : apabila memperoleh nilai : 83 < nilai
Baik : apabila memperoleh nilai : 70 < nilai
Cukup : apabila memperoleh nilai : 60 < nilai
Kurang : apabila memperoleh nilai : nilai
2. Asesmen Sumatif
1. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut!
a. 4 + 7 = ... f. 9 – (-3) = ...
b. 6 + (-7) = ... g. -4 – (-8) + 5 = ...
c. -6 +(-7) + 3 = ... h. 6 – (-3) – (-8) = ...
d. 6 + 5 – (-3) = ... i. 10 + (-9) +18 = ...
e. 6 – 3 = ... j. -11 + (-17) + 46 = ...
2. Seorang siswa melakukan praktikum fisika, mengukur suhu pada segelas air ukur.
Mulamula, suhu air adalah 23°C. Setelah dipanaskan selama 1 menit, suhu air tersebut
menjadi 87°C. Tentukan kenaikan suhu air!
3. Pesawat N219 adalah salah satu pesawat buatan dalam negeri yang mampu menampung
19 orang. Selain N219, Indonesia juga memproduksi pesawat militer CN-295 yang
mampu menampung 71 pasukan. Berapa selisih daya tampung kedua pesawat tersebut?
4. Dalam suatu permainan, dua orang anak bermain sebanyak lima kali dan memperoleh
skor sebagai berikut.
Permainan ke - 1 2 3 4 5
Skor anak A 0 11 3 6 9
Skor anak B -4 9 7 -2 11
Siapakah yang mendapat skor paling tinggi?
5. Tabel berikut ini menunjukkan hubungan antara waktu dan suhu pada suatu hari di
dataran Eropa.
Waktu 06.00 09.00 12.00 15.00 18.00
Suhu -8 ... ... ... ...
Lengkapilah tabel diatas setelah kamu membaca keterangan berikut!
a. Pukul 06.00 – 09.00, suhu naik
b. Pukul 09.00 – 12.00, suhu naik
c. Pukul 12.00 – 15.00, suhu naik
d. Pukul 15.00 – 18.00, suhu turun
Pedoman Penskoran
1. Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut!
a. 4 + 7 = 11 Skor 1
b. 6 + (-7) = -1 Skor 1
c. -6 +(-7) + 3 = -10 Skor 1
d. 6 + 5 – (-3) = 14 Skor 1
e. 6 – 3 = 3 Skor 1
f. 9 – (-3) = 12 Skor 1
g. -4 – (-8) + 5 = 9 Skor 1
h. 6 – (-3) – (-8) = 17 Skor 1
i. 10 + (-9) +18 = 19 Skor 1
j. -11 + (-17) + 46 = 18 Skor 1

2. Seorang siswa melakukan praktikum fisika, mengukur suhu pada segelas air ukur.
Mulamula, suhu air adalah 23°C. Setelah dipanaskan selama 1 menit, suhu air tersebut
menjadi 87°C. Tentukan kenaikan suhu air!
Penyelesaian

Suhu air mula-mula = 23°C


Suhu setelah dipanaskan = 87°C Skor 1
Akan ditentukan kenaikan suhu.
87 – 23 = 64 Skor 2
Kenaikan suhu adalah 64°C Skor 1

3. Pesawat N219 adalah salah satu pesawat buatan dalam negeri yang mampu menampung
19 orang. Selain N219, Indonesia juga memproduksi pesawat militer CN-295 yang
mampu menampung 71 pasukan. Berapa selisih daya tampung kedua pesawat tersebut?
Penyelesaian

Daya tampung pesawat N219 = 19


Daya tampung pesawat CN-295 = 71 Skor 1
Akan ditentukan selisih daya tampung.
71 – 19 = 52 Skor 2
Selisih daya tampung kedua pesawat tersebut adalah 52 penumpang. Skor 1
4. Dalam suatu permainan, dua orang anak bermain sebanyak lima kali dan memperoleh
skor sebagai berikut.
Permainan ke - 1 2 3 4 5
Skor anak A 0 11 3 6 9
Skor anak B -4 9 7 -2 11
Siapakah yang mendapat skor paling tinggi?
Penyelesaian

Skor anak A = 0 + 11 + 3 + 6 + 9 = 29 Skor 1


Skor anak B = -4 + 9 + 7 + (-2) +11 = 21 Skor 1
23 > 21 jadi anak yang mendapatkan skor lebih tinggi adalah anak A Skor 1

5. Tabel berikut ini menunjukkan hubungan antara waktu dan suhu pada suatu hari di
dataran Eropa.
Waktu 06.00 09.00 12.00 15.00 18.00
Suhu -8 ... ... ... ...
Lengkapilah tabel diatas setelah kamu membaca keterangan berikut!
e. Pukul 06.00 – 09.00, suhu naik
f. Pukul 09.00 – 12.00, suhu naik
g. Pukul 12.00 – 15.00, suhu naik
h. Pukul 15.00 – 18.00, suhu turun
Penyelesaian
Waktu 06.00 09.00 12.00 15.00 18.00
Suhu -8 -8 + 6 = -2 -2 + 12 = 10 10 + 15 = 25 25 – 8 =17
Skor 1 1 1 1

Nilai Akhir =
G. REFLKSI
1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua peserta didik aktif dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegaitan pembelajaran?
4. Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan
baik?
5. Apakah seluruh peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
6. Apakah pendekatan CRT yang dilaksanakan relate dengan peserta didik dalam
menuntaskan kompetensi?
7. Apakah peserta didik dapat memahami kerterkaitan pembelajaran matematika dengan
kehidupan sehari-hari bahkan budaya mereka sendiri?

III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(terlampir)
B. BAHAN BACAAN
(terlampir)
C. DAFTAR PUSTAKA
Budhi,W.Sv (2022). Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII. Bandung: Erlamgga
Susanto, D (2022). Buku Panduan Guru Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Kelompok: .............................


Nama Anggota
1........................................ 4........................................
2........................................ 5........................................
3........................................ 6........................................
Tujuan : Melalui aktivitas LKPD, peserta didik dapat memahami sifat-
sifat yang berlaku pada operasi penjumlahan bilangan bulat.

Masyarakat Aceh tidak dapat dipisahkan


dari kopi. Karena itulah, warung kopi akan
banyak kita temui di berbagai pelosok
negeri berjuluk Serambi Mekkah ini. Baik
siang maupun malam, berbagai lapisan
masyarakat di Aceh mengisi warung-
warung kopi untuk bersantai minum kopi.

Tradisi minum kopi ini telah berkembang turun temurun seiring perkembangan
Aceh sebagai salah satu daerah produsen kopi kelas dunia.

Di kedai-kedai kopi ini, umumnya kopi


ditawarkan dalam tiga variasi penyajian,
yaitu kopi hitam, kopi susu dan sanger.
Kopi hitam dan kopi susu mungkin sudah
sering kita temui di daerah-daerah lain di
Indonesia, tapi Sanger adalah racikan yang
khas dan orisinil dari Aceh.

Sepintas melihat tampilannya, kopi ini mirip


dengan kopi susu. Tetapi yang khas dari
Sanger adalah komposisi susu dan gulanya
yang tidak dominan membuat keharuman
dan citarasa kopinya lebih terasa.
Campuran kopi saring, susu kental dan gula
ini kemudian dikocok hingga berbusa.
KOPI HITAM (TUBRUK)

Kopi tubruk adalah minuman kopi yang dibuat


dengan menuangkan air panas ke dalam gelas
atau teko yang sudah diisi bubuk kopi dengan
ditambahkan gula.
Lalu dalam pembuatannya apakah sama apabila
gula dahulu yang dimasukkan ke dalam gelas
kemudian ditambahkan kopi?

Kemudian bagaimana jika permasalahan diatas kita aplikasikan pada


penjumlahan bilangan bilangan bulat
1. Isilah titik-titik pada tabel dibawah ini!

a b a+b b+a
2. Amatilah hasil penjumlahan pada kolom
(A+B) dan (B+A)

2 5 ... ...

3. Apakah hasilnya sama?


-4 3 ... ...

-7 -6 ... ...
4. Apa yang dapat kalian simpulkan dari
aktivitas ini?
4 7 ... ...

-3 8 ... ...

6 -45 ... ...

11 78 ... ...
KOPI SANGER

Sanger adalah campuran kopi hitam, susu kental manis


dan gula. Secara fisik, sanger memang mirip kopi susu
atau latte. Tak semua para pembuat minuman kopi bisa
membuat sanger. Karena untuk membuat sanger
takaran kopi, susu kental dan gula harus pas.
Lalu dalam pembuatannya apakah sama apabila campuran gula dan kopi
dahulu yang kemudian ditambah susu dengan campuran kopi dan susu yang
kemudian ditambah gula?

Kemudian bagaimana jika permasalahan diatas kita aplikasikan pada


penjumlahan bilangan bilangan bulat
1. Isilah titik-titik pada tabel dibawah ini!

2. Amatilah hasil
a b c a+b b+c (a+b)+c a+(b+c)
penjumlahan pada
kolom (A+B) +C dan
2 5 3 ... ... A+(B+C)!

3. Apakah hasilnya
-4 3 6 ... ...
sama?

-9 -5 2 ... ...

4. Apa yang dapat kalian


-7 -6 -4 ... ...
simpulkan dari aktivitas
ini?
-3 -1 -5 ... ...

5 9 -4 ... ...
Bahan Bacaan Guru an 1
Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Pada penjumlahan atau pengurangan bilangan bulat dengan selisih yang relatif kecil, dapat
dilakukan dengan memanfaatkan garis bilangan. Sedangkan untuk bilangan bulat yang relatif
besar, dapat digunakan dengan penjumlahan bersusun.

Pada operasi pengurangan dengan garis bilangan, caranya hampir sama dengan operasi
penjumlahan. Perbedaannya adalah arah panah berbalik ke kiri untuk menyatakan bentuk
pengurangan atau bentuk negatif.
Contohnya sebagai berikut.
Dengan menggunakan bantuan garis bilangan, berapakah 6 ‒ 8?
Pertama, buatlah garis bilangan. Selanjutnya, mulailah dari nol (0) dan bergerak 6 satuan ke
kanan sehingga mencapai bilangan 6. Karena operasinya adalah pengurangan, maka
dilanjutkan dengan bergerak 8 satuan ke kiri sehingga mencapai angka ‒2.
Jadi 6 – 8 = ‒2.

Terdapat 5 sifat yang berlaku pada penjumlahan bilangan bulat, yaitu sifat tertutup,
komutatif, asosiatif, elemen identitas, dan elemen invers.
a. Sifat tertutup didefinisikan untuk setiap a dan b bilangan bulat, jika a + b = c , maka c
anggota bilangan bulat.
b. Sifat komutatif didefinisikan untuk setiap a dan b bilangan bulat, berlaku a + b = b + a.
c. Sifat asosiatif didefinisikan untuk setiap a, b, dan c bilangan bulat, berlaku
a  b  c  a  b  c  .
d. Pada bilangan bulat terdapat bilangan yang dinamakan elemen identitas, yang jika
dijumlakan terhadap bilangangan bulat, maka hasilnya bilangan itu sendiri. Elemen
identitas penjumlahan yaitu 0. Sifat ini didefinisikan:
Untuk setiap a bilangan bulat, maka a  0  0  a  a.
e. Elemen invers penjumlahan adalah lawan dari suatu bilangan jika dijumlahkan, maka
menghasilkan elemen identitas yaitu 0. Sifat ini dapat dituliskan:
Untuk setiap a bilangan bulat, berlaku a   a    a   a  0 .

Modul Ajar Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII


Pengertian dan Perbandingan Bilangan Bulat
Pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, mengurangi dengan suatu
bilangan sama dengan menambahkan dengan lawan pengurangannya. Untuk setiap a dan b
bilangan bulat, berlaku a  b  a  (b).

Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat


 Hasil perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat
negatif
Untuk setiap a dan b bilangan bulat berlaku a   b     a  b  .
 Hasil perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif adalah bilangan bulat
negatif.
Untuk setiap a dan b bilangan bulat berlaku a  b    a  b  .
 Hasil perkalian dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat positif.
Untuk setiap a dan b bilangan bulat berlaku  a    b   a  b.
 Jika suatu bilangan dikalikan dengan nol, maka hasilnya adalah nol (0)
 Jika suatu bilangan dikalikan dengan satu, maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri

Sifat-sifat perkalian bilangan bulat antara lain:


a. Sifat tertutup
Untuk setiap a dan b bilangan bulat, jika a  b  c , maka c bilangan bulat.
b. Sifat komutatif
Untuk setiap a dan b bilangan bulat, berlaku: a  b  b  a.
c. Sifat Asosiatif
Untuk setiap a, b dan c bilangan bulat, berlaku: (a  b)  c  a  (b  c).

d. Elemen identitas
Untuk setiap a bilangan bulat, terdapat elemen identitas yaitu 1 anggota bilangan bulat,
berlaku: a  1 a  a  1.
e. Distributif perkalian terhadap penjumlahan
Untuk setiap a, b, dan c bilangan bulat, berlaku: a  (b  c)  (a  b)  (a  c).
f. Distributif perkalian terhadap pengurangan
Untuk setiap a, b, dan c anggota bilangan bulat, berlaku: a  (b  c)  (a  b)  (a  c).

Konsep operasi pembagian juga sudah dipelajari peserta didik di Sekolah Dasar. Hubungan
antara konsep perkalian dan pembagian, jika 3  4  12 maka 12 : 3  4 dan 12 : 4  3 . Dari
permisalan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembagian merupakan opersi kebalikan dari
perkalian.

Modul Ajar Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII


Pengertian dan Perbandingan Bilangan Bulat
Untuk setiap a dan b anggota bilangan bulat, berlaku:
 
  
  
   
  

Pada dasarnya, setiap operasi pada bilangan bulat mempunyai sifat operasi.
- Sifat-sifat pembagian bilangan bulat antara lain tidak tertutup, tidak komutatif, tidak
asosiatif, tidak distributif, pembagian bilangan bulat dengan nol (0), dan pembagian
bilangan bulat oleh nol.
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, jika a : b = c, maka c belum tentu merupakan
bilangan bulat.
- Hasil pembagian bilangan bulat tidak pernah sama ketika letak bilangan ditukar. Sifat
pembagian seperti ini disebut sifat anti komutatif dan ditulis sebagai berikut:
a:b≠b:a
- Hasil pembagian bilangan bulat tidak pernah sama ketika elemen-elemennya
dikelompokkan dengan cara yang berbeda. Sifat pembagian seperti ini disebut sifat anti
asosiatif dan ditulis sebagai berikut:
(a : b) : c ≠ a : (b : c)

Operasi Hitung Campuran


Pada satu soal dengan dua pengerjaan atau lebih (hitung campuran) berlaku ketentuan
sebagai berikut.
a. Pengerjaan hitung yang menggunakan tanda kurung, artinya angka-angka di dalam
kurung harus dikerjakan terlebih dahulu.
b. Perkalian dan pembagian sama kuat sehingga operasi hitung yang ada di depan atau
sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
c. Penjumlahan dan pengurangan sama kuat sehingga tanda operasi hitung yang di depan
atau sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
d. Perkalian dan pembagian lebih kuat dibanding penjumlahan dan pengurangan sehingga
perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu.

Modul Ajar Matematika untuk SMP/MTs Kelas VII


Pengertian dan Perbandingan Bilangan Bulat
LET'S LEARN

MATHEMATICS
C H A I R U L R I V A ' I
PERTEMUAN SEBELUMNYA
Penjumlahan Bilangan Bulat
Penjumlahan sama tanda Penjumlahan beda tanda
artinya tanda kedua bilangan sama-sama negatif artinya tanda kegua bilangan berbeda, satu negatif
atau sama-sama positif, maka jumlahkan kedua dan yang satunya positif, maka kurangkan angka
bilangan kemudian tandanya mengikuti soal besar dengan angka yang kecil, tandanya mengikuti
angka yang besar
contoh: 3 + 7 = 10
-3 + (-7) = -10 contoh: -3 + 7 = 4
3 + (-7) = -4
Pengurangan Bilangan Bulat
Mengubah pengurangan menjadi penjumlahan Kurang ketemu negatif maka menjadi positif
bilangan negatif

contoh: 3 - 7 = 3 + (-7) = -4 contoh: 3 - (-7)= 3 +7 = 10


-3 -7 = -3 + (-7) = -10 -3 -(-7)= -3 +7 = 4
MULAI BELAJAR
TUJUAN PEMBELAJARAN

Menemukan sifat-sifat yang berlaku pada operasi


penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan


bilangan bulat dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.
LEARN MORE
Sifat adalah kata yang
menerangkan sifat, keadaan watak,
serta tabiat orang/binatang/ benda
SIFAT KOPI
HITAM
PAHIT
ASAM
MENGHILANGKAN
KANTUK
LKPD
SIFAT
PENJUMLAHAN
DAN
PENGURANGAN BILANGAN
BULAT

Anda mungkin juga menyukai