Anda di halaman 1dari 10

Cermin cekung merupakan cermin yang memiliki bentuk melengkung ke arah dalam.

Persamaan matematis untuk menghitung jarak fokus cermin cekung adalah:


1 1 1
= +
f s s'
Dimana:
f: Jarak fokus ke cermin (cm)
s: Jarak benda ke cermin (cm)
s’: Jarak bayangan ke cermin (cm)

Persamaan matematis untuk menghitung perbesaran bayangan benda:


s' h '
M= =
s h
Dimana:
M: Perbesaran
s: Jarak benda ke cermin (cm)
s’: Jarak bayangan ke cermin (cm)
h: Tinggi benda (cm)
h’: Tinggi bayangan (cm)

Diketahui:
s = 20 cm
R = 15 cm
h = 2 cm
f = R/2 = 15/2 = 7,5 cm

Ditanyakan:
Lukisan jalannya sinar = ...?
Pembahasan:
1. Mencari nilai jarak bayangan (s’).
1 1 1
= +
f s s'
1 1 1
= +
7,5 20 s '
1 1 1
= −
s 7,5 20
'

1 8−3
=
s ' 60
1 5
=
s ' 60
60
s' = =12 cm
5

2. Mencari nilai tinggi bayangan (h’).


s' h '
M= =
s h
s ' h'
=
s h
12 h'
=
20 2
24
h' = =1,2cm
20
Cermin cekung merupakan cermin yang memiliki bentuk melengkung ke arah dalam.
Persamaan matematis untuk menghitung jarak fokus cermin cekung adalah:
1 1 1
= +
f s s'
Dimana:
f: Jarak fokus ke cermin (cm)
s: Jarak benda ke cermin (cm)
s’: Jarak bayangan ke cermin (cm)

Persamaan matematis untuk menghitung perbesaran bayangan benda:


s' h '
M= =
s h
Dimana:
M: Perbesaran
s: Jarak benda ke cermin (cm)
s’: Jarak bayangan ke cermin (cm)
h: Tinggi benda (cm)
h’: Tinggi bayangan (cm)

Diketahui:
s = 12 cm
f = 6 cm

Ditanyakan:
Gambar bayangan benda dan sifat-sifatnya = ...?
Pembahasan:
Menghitungan letak bayangan benda (s’).
1 1 1
= +
f s s'
1 1 1
= +
6 12 s '
1 1 1
= −
s ' 6 12
1 2−1
=
s ' 12
1 1
=
s ' 12
s' =12 cm

Lukisan jalannya sinar adalah sebagai berikut.

(+)

Berdasarkan gambar jalannya sinar, dapat diketahui bahwa benda bersifat nyata, terbalik dan
sama besar
(+)

Analisis rangkaian node adalah metode untuk menghitung tegangan node di antara
beberapa node untuk memperoleh arus cabang. Node berarti simpul/percabangan.
Dalam analisis ini, fokus pada arus yang masuk dan keluar pada percabangan dalam
suatu rangkaian.
Analisi Node dapat menggunakan hukum Kirchoff I:
Σ I masuk =Σ I keluar

Dimana dalam Hukum Ohm:


V
I=
R
Ket:
I: Kuat arus (A)
V: Tegangan (V)
R: Hambatan (Ω)
iketahui:
I =2 A
R1=4 Ω

R2=2 Ω

R3=8 Ω

v
I 1= A
3

Ditanyakan:
v = ...?

Pembahasan:
Tinjau Va:
I Va I2 V b I3
Σ I masuk =Σ I keluar

I =I 2+ I 3 I3
R1 I1
R2
V a−V b V a−V g R3
I= +
R2 R1
V a −V b V a−0
2= +
2 4
V g=0
(kedua ruas dikali 4)
8=2V a−2 V b +V a

8=3 V a−2 V b...(1)


Tinjau Vb: 4
V b= v
Σ I masuk =Σ I keluar 3

I 1=I 2 + I 3

V b−V a V b−V g Substitusi Vb ke persamaan 1, menjadi:


I 1= +
R2 R3 8=3 V a−2 V b...(1)
v V b−V a V b−0
3
=
2
+
8 8=3 v−2 ( 43 v )
(kedua ruas dikali 24) 8
8=3 v− v
8 v=12V b−12V a+ 3V b 3

8 v=15 V b−12 V a...(2) (kedua ruas dikali 3)


24=9 v−8 v
v=24 V
Va = v, maka:
8 v=15 V b−12 V a...(2)
Jadi, tegangan v dengan analisis
8 v=15 V b−12 v
node yaitu sebesar 24 V.
20 v =15V b

20
V b= v
15

y+
F

B
x+

z+ I
N
F sin 30 °
F

30 °
F cos 30 °
fk

N1

F semu
1
f gmax
N2
2
F max
f gtotal w1

w2

w sin θ
w cos θ
w
F

N
Grafik
Kecepatan

Anda mungkin juga menyukai