Anda di halaman 1dari 7

Pembanding dari kelompok 4

Tambahan :
Hambatan dan tantangan pendidikan dalam era disrupsi
Era disrupsi teknologi yang semakin maju sekarang ini memengaruhi berbagai bidang
kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Semua pihak yang terlibat, termasuk guru dan murid,
diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman. Mereka dihadapkan pada masa yang
membutuhkan pemikiran tingkat tinggi, analitis, di luar dari rutinitas, dan tidak manual yang
hanya mengikuti kebiasaan yang ada selama ini. Menurut Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) Totok Suprayitno,
ada tiga tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku pendidikan saat ini.

1. Kurikulum Ini merupakan pegangan sebagai bekal kegiatan belajar anak-anak di sekolah.
Selama ini Indonesia mempunya tradisi mengganti kurikulum setiap 10 tahun, padahal
perubahan dunia terjadi setiap hari. Baca juga: Ratusan SMA di Jateng Berminat Terapkan
Kurikulum Antikorupsi “Harus dipikirkan caranya membentuk kurikulum yang bisa
beradaptasi, ini mendisrupsi kebiasaan yang ada selama ini. Mungkin lebih baik secara
bertahap sehingga polanya mengikuti perkembangan zaman,” ujar Totok Suprayitno dalam
simposium internasional tentang pendidikan di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa
(3/9/2019). Melalui kurikulum itu, kita ditantang untuk menyiapkan anak-anak yang bisa
mempunyai pemikiran antisipatif, kritis, analitis, kreatif dalam memecahkan masalah,
berinovasi, dan memiliki karakter yang bisa beradaptasi untuk hal-hal baru yang tidak
terduga. “Karakter itu akan membekali anak-anak kita agar bisa hidup dalam zaman yang
penuh kompleksitas dan ketidakpastian, tapi pada saat yang sama penuh dengan
kesempatan,” imbuhnya.

2. Pembelajaran Tantangan kedua, ucap Totok, yakni mengenai pengajaran atau


penyampaian. Materi pelajaran yang bisa diajarkan oleh guru dengan mudah biasanya akan
mudah pula digantikan dengan teknologi. Kalau guru mengajar hanya menyampaikan materi
yang tertulis di buku, maka tidak ada bedanya dengan internet. Bahkan informasi di internet
jauh lebih banyak dan kaya, di mana anak-anak sekarang sudah bisa mencarinya sendiri tanpa
bantuan guru. Menurut dia, mengubah kebiasaan mengajar bukan persoalan mudah. Selama
ini segala macam hal mengenai pengajaran diatur dari pemerintah pusat. Pengajaran seolah-
olah pekerjaan manual, padahal sebenarnya penuh dengan kreativitas, inovasi. Maka dari itu,
harus ada perubahan aspek di semua lini. “Jadi tantangannya adalah perubahan paradigma
mengajar. Hal yang gampang diajarkan biasanya akan gampang juga diotomasi. Biasanya
guru mengajarkan yang mudah, itulah yang gampang diganti oleh mesin. Bagaimana caranya
supaya tidak gampang diganti? Yang tidak dimiliki mesin adalah hati,” jelasnya. Totok
menerangkan pemerintah membuat kurikulum tahun 2013 sebagai upaya mengatasi tantangan
itu. Para siswa diharapkan lebih banyak belajar sendiri secara aktif dibanding terus-menerus
diajar oleh guru. Dalam hal ini, buku memegang peranan penting untuk menunjang dan
melatih anak-anak mempunyai pemikiran yang analitis, antisipatif tentang problem yang
belum pernah dihadapi, dan memiliki pemikiran tingkat tinggi (higher order thinking
skills/HOTS). Selain itu, melalui buku juga anak-anak didorong untuk bisa belajar sendiri,
mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, berpikir kreatif dan kritis, mampu memecahkan
persoalan, dan terus melakukan inovasi. “Kalau buku-buku kita hanya sekadar informasi, ini
yang perlu dapat perhatian. Kebanyakan buku masih tradisional, tidak memancing anak-anak
untuk ingin tahu lebih lanjut,” tutur Totok.

3. Asesmen Tantangan ketiga, tambahnya, yakni mengenai tes atau asesmen. Saat ini
pemerintah terus berusaha memperbaiki itu. Sebab, asesmen diperlukan untuk mengetahui
keberhasilan suatu sistem belajar. Asesmen yang baik adalah yang benar-benar bisa
menunjukkan kemajuan dan perkembangan seorang siswa dengan jujur, tanpa dibuat-buat.
“Asesmen harus melihat diri kita apa adanya untuk mengetahui kemajuan hasil pembelajaran
anak-anak dan bisa memperbaiki diri sehingga belajarnya lebih baik,” pungkasnya.

Sumber : https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/03/15390441/3-tantangan-pendidikan-
era-disrupsi-teknologi-apa-saja?page=all

INOVASI BELAJAR
Kelebihan dan kelemahan inovasi belajar kuantum

ada beberapa manfaat lain dari pembelajaran model quantum learning yang bisa menjadi
kelebihan belajar. Di antaranya sebagai berikut.

1) Sikap positif. sugesti sangat mempengaruhi terhadap tingkah laku siswa. Quantum
learning lebih menekankan pada sugesti positif dan menghindari sugesti negatif, tujuannya
adalah untuk menanamkan sikap positif pada siswa. Karena, sugesti positif akan
mengarahkan pikiran anak terhadap perasaan dan tingkah Iaku dari suatu keadaan yang
dikehendaki.

2) Motivasi. Motivasi menentukan intensitas usaha anak dalam belajar. Dengan kata lain,
dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seorang anak
ajan dapat melahirkan prestasi yang baik. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin
berhasil peiajaran itu. Anak yang gagal dalam belajarnya tidak dapat …168

disalahkan begitu saja. Mungkin gurunya yang tidak berhasil dalam memberikan motivasi
kepada siswanya.

3) Keterampilan belajar seumur hidup. Dengan mempelajari quantum learning, seseorang


akan mendapatkan teknik atau keterampilan belajar. Dalam quantum learning terdapat
beberapa keterampilan belajar yang dapat meningkatkan belajar seseorang. Keterampilan itu
sebagai modal seseorang untuk hidup, karena orang hidup yang dinamis dan tidak
ketinggalan zaman adalah orang yang terus belajar. Sedangkan belajar membutuhkan
keterampilan-keterampilan seperti yang ditawarkan oleh quantum learning. Keterampilan-
keterampilan itu sangat bermanfaat sekali untuk dapat belajar Iebih efektif.
4) Kepercayaan diri. Dengan mengetahui dan meIaksanakan beberapa keterampilan yang ada
dalam quantum learning, seseorang akan merasa percaya diri dengan potensi yang
dimilikinya. Sebab, quantum learning membimbing seseorang menuju arah keberhasilan.
Ketika seseorang berhasil, maka ia akan bangga dengan apa yang telah dilakukan.

5) Sukses. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ada dalam quantum learning, seseorang
akan merasakan hasil yang memuaskan. Meraih kesuksesan dengan penuh semangat dan
keriangan. 

Kelemahan Quantum Learning


Sedangkan kelemahan dari metode belajar quantum learning menurut Tony Buzan adalah
sebagai berikut:
1) Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih khusus.
2) Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup matang dan
terencana dengan cara yang lebih baik.
3) Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar, dan menuntut situasi dan kondisi serta
waktu yang lebih banyak.

Sumber : https://www.asikbelajar.com/kelebihan-dan-kelemahan-quantum-learning/

Kelebihan dan kekurangan inovasi belajar konstektual konstekstual

Kelebihan dari model pembelajaran kontekstual


1. Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi
yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
2. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu
isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
3. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
4. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
5. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
6. Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
7. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.
Kelemahan model pembelajaran kontekstual 

1. Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa
padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru
akan kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa
tadi tidak sama.
2. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM
3. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang
kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang
kemampuannya.
4. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus
tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran
ini kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang
dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu
teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
5. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
6. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan
intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan
mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan
kemampuan soft skill daripada kemampuan intelektualnya.
7. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
8. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya
sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan
berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-
pengetahuan baru di lapangan.
Sumber : http://pendvokasi.blogspot.com/2017/08/kelebihan-dan-kekurangan-
pembelajaran.html

Kelebihan dan kekurangan inovasi belajar e learning

Keuntungan dari penggunaan e-learning  menurut salah satu sumber yaitu:


1. Merupakan media komunikasi yang efektif, cepat dan kredibel untuk
menyampaikan materi elearning dari seorang pakarnya
2. Mencakup area yang luas
3. Peserta memperoleh visualisasi lengkap pembicarannya.
4. Kelas Besar atau kecil : Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik lagi, semuanya
dapat dibangun dalam aplikasi Internet.
5. Kapan saja, dimana saja : Dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat global.
Elearning menghilangkan batasan waktu dan tempat dengan karakteristik kelas
tradisonal dengan menggunakan mode komunikasi asynchronous seperti email,
diskusi online, mahasiswa dapat mengakses 24 jam setiap hari.
6. Membangun Komunitas : Pembelajaran adalah proses sosial. Siswa dapat belajar
saling tukar informasi satu dengan yang lain seperti dengan instruktur. Dapat
diciptakan interaksi yang bersifat real time maupun non-real time.
7. Peningkatan Pembelajaran siswa : Melalui Internet organisasi akan dapat lebih
fokus pada penyelenggaraan program pendidikan/pelatihan. Mengakomodasi
keseluruhan proses belajar dan juga transaksi. Materi dapat dirancang secara
multimedia dan dinamis. Peserta belajar dapat terhubung ke berbagai perpustakaan
maya di seluruh dunia dan menjadikannya sebagai media penelitian dalam
meningkatkan pemahaman pada bahan ajar. Guru/instruktur/dosen dapat secara
cepat menambahkan referensi bahan ajar yang bersifat studi kasus, trend industri
dan proyeksi teknologi ke depan melalui berbagai sumber untuk menambah
wawasan peserta terhadap bahan ajarnya. Sedangkan untuk keuntungan dari
penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-
to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi
sosial yaitu:
 Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa
 Pengajaran pun bisa secara on line ataupun tatap muka langsung
 Blended Learning = combining instructional modalities (or delivery media),
 Blended Learning = combining instructional methods
Adapun kekurangan dari sistem pembelajaran E-Learning adalah sebagai berikut:

1. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial.


2. Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada pendidikan.
3. Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT.
4. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal
5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan
masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
6. Kurangnya penguasaan komputer.
7. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri.
Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses
belajar-mengajar. Sedangkan kekurangan pada penerapan Blended Learning
menurut analisis yang saya lakukan adalah bahwa penerapan ataupun penggunaan
blended learning ini sangat baik, di mana sistem pembelajaran campuran antara
pembelajaran on line (melalui media internet) dan juga pembelajaran face – to- face
(tatap muka langsung dengan pengajar) , Kelebihan lainnya adalah, pengajar
mampu memonitor perkembangan siswa ,karena hal itulah membuat saya sendiri
binggung apa kekurangan dari sistem pembelajaran ini.

Sumber : https://sis.binus.ac.id/2017/01/18/apa-saja-kelebihan-dan-kelemahan-penggunaan-
e-learning/

Kelebihan dan kekurangan blended learning

Kelebihan Blended Learning


1. Kelebihan blended learning adalah dapat melakukan difersivikasi pembelajaran dan
memenuhi karakteristik belajar siswa yang berbeda-beda. Misalnya, siswa yang enggan
berdiskusi di kelas mungkin saja akan lebih aktif berdiskusi secara tertulis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa blended learning lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tatap
muka maupun e-learning. Tidak semua orang berani dalam mengajukan pendapatnya apabila
di tempat umum langsung seperti kelas. Ada saja mahasiswa yang sebenarnya memiliki
banyak ide namun kurang berani menunujukkannya. Dengan blended learning ini mahasiswa
yang lebih tertutup akan menjadi lebih aktif.
2. Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki
kelebihan yang dapat saling melengkapi.
3. Pembelajaran lebih efektif dan efisien.
4. Meningkatkan aksesbiltas. Dengan adanya blended learning maka peserta belajar
semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran. 
5. Proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka, namun menambah waktu
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dunia maya.
6. Mempermudah dan mempercepat proses komunikasi non-stop antara pengajar dan
peserta didik.
7. Kegiatan  diskusi  berlangsung  secara  online/offline  dan  berlangsung  diluar  jam
pelajaran,  kegiatan  diskusi  berlangsung  baik  antara  peserta  didik  dengan  guru maupun
antara antar peserta didik itu sendiri.
8. Pengajar  dapat  mengelola  dan  mengontrol  pembelajaran  yang  dilakukan  siswa
diluar jam pelajaran peserta didik.
9. Pengajar  dapat  meminta  kepada  peserta  didik  untuk  mengkaji  materi  pelajaran
sebelum  pembelajaran  tatap  muka  berlangsung  dengan  menyiapkan  tugas-
tugaspendukung. Target  pencapaian  materi-materi  ajar  dapat  dicapai  sesuai  dengan 
target  yang ditetapkan.

Kekurangan Blended Learning


1. Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan
prasarana tidak mendukung.
2. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta didik, seperti komputer dan akses
internet. Padahal dalam blended learning diperlukan akses internet yang memadai, apabila
jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri
via online.
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi. 
4. Pengajar perlu memiliki keterampilan dalam menyelenggarakan e-learning
5. Pengajar perlu menyiapkan waktu untuk  mengembangkan dan mengelola
pembelajaran sistem e-learning, seperti mengembangkan materi, menyiapkan assesment,
melakukan penilaian, serta menjawab atau memberikan pernyataan pada forum yang
disampaikan oleh peserta didik.
6. Pengajar perlu menyiapkan referensi digital sebagai acuan peserta didik dan referensi
digital yang terintegrasi dengan pembelajaran tatap muka
7. Diperlukan strategi pembelajaran oleh pengajar untuk memaksimalkan potensi
blended learning.
Sumber : http://tinta-merahputih.blogspot.com/2015/06/kelebihan-kekurangan-blended-
learning.html

Kelebihan dan kekurangan mobile learning

Kelebihan M Learning
Berikut adalah kelebihan dari m learning, yaitu :
 Mempunyai sifat yang fleksibel sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses
kapanpun dan dimanapun.
 Ukuran perangkatnya yang lebih kecil.
 Kebanyakan divias bergerak mempunyai harga yang lebih murah jika dibandingkan
dengan PC desktop.
 Dapat mencakup banyak pengikut sebab m learning telah menyediakan teknologi
yang dapat digunakan sehari-hari.

Kekurangan M Learning dan Cara Penanggulan Kekurangannya


Berikut adaah kekurangan m learning dan cara penanggulan kekurangan dari m learning.

 Masalah media input atau output yang terbatas atau hanya terdiri dari beberapa
tombol saja akan diatasi dengan adanya teknologi layar sentuh (touchscreen) maupun
virtual keyboard.
 Keterbatasan dalam ketersediaan catu daya akan bisa teratasi dengan adanya
pemanfaatan sumber daya alternatif yang praktis, mudah didapat dan mudah dibawa,
misalnya baterai cair, tenaga gerak manusia, tenaga matahari dan lain-lain.

Sumber : https://www.sumberpengertian.id/pengertian-m-learning

Pertanyaan
Apa yang membedakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Srudent Centered Learning)
dan Meaningful learning dari perspektif peserta didik?

Anda mungkin juga menyukai