Anda di halaman 1dari 6

A.

Pendahuluan
Sekitar pertengahan tahun 2020 dunia diresahkan dengan munculnya jenis virus
baru yang berasal dari Wuhan China. Virus tersebut bernama Coronavirus atau dapat
disebut Covid - 19. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat1. Tanda dan gelaja yang diakibatkan Covid
– 19 antara lain demam, batuk, dan sesak napas dengan masa inkubasi terpanjang sampai
14 hari2. Yunanto, dkk menyatakan Indonesia melaporkan kasus konfirmasi Covid-19
sebanyak 2 kasus pada tanggal 2 Maret 2020 sampai pada tanggal 16 Maret 2020 ada 10
orang yang dinyatakan positif Covid - 193. Adanya Covid – 19 yang sangat
mengkhawatirkan masyarakat global, dampak virus tersebut berimbas pada semua
bidang, antara lain bidang sosial, bidang ekonomi, bidang pariwisata dan bidang
pendidikan.
Untuk memutus mata rantai Covid-19 pemerintah telah melarang warga
masyarakat untuk berkerumun, pembatasan sosial (social distancing) dan menjaga jarak
fisik (physical distancing), memakai masker dan selalu cuci tangan. Pada tanggal 18
Maret 2020 pemerintah mengeluarkan Surat Edaran dengan instruksi segala kegiatan
didalam dan diluar ruangan di semua sektor sementara waktu ditunda demi mengurangi
penyebaran Covid – 19. Dalam menindak lanjuti surat edaran pemerintah, kemendikbud
selaku penentu kebijakan bidang pendidikan juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Covid – 19 yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem
Makarim pada tanggal 24 Maret 20204. Prinsip yang diterapkan dalam kebijakan masa
pandemi adalah “ kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan
kebijakan pembelajaran”5.

1
Wahyu Aji Fatma Dewi. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar
(Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1, 2020). Hal.55.
2
Wahyu Aji. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar, hal.65.
3
Kompas. Pembelajaran di Masa Pandemi. Kompas.com. dari https://amp.kompas.com/kurikulum-darurat diakses
pada 01 Mei 2021
4
Wahyu Aji. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar, hal.56.
5
Andri Anugrahana. Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh
Guru Sekolah Dasar. (PGSD : Universitas Sanata Dharma,2020), hal. 282.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, WHO memberikan himbauan untuk
menghentikan acara-acara yang dapat menyebabkan massa berkerumun. Salah satunya
dalam dunia pendidikan, seluruh sekolah di Indonesia harus meniadakan pembelajaran
tatap muka yang mengharuskan siswa belajar di dalam kelas secara bersama. Dalam
menjawab tantangan tersebut, sekolah mengubah strategi pembelajaran yang awalnya
dilakukan di dalam kelas menjadi pembelajaran non tatap muka atau biasa disebut
pembelajaran daring (pembelajaran jarak jauh). Model pembelajaran daring yang dibuat
oleh guru dikemas seefektif mungkin sehingga siswa mampu belajar secara mandiri dari
rumah tanpa harus melakukan tatap muka demi memutus mata rantai Covid – 19.
Setiap sekolah menjawab persoalan tersebut dengan melakukan pembelajaran
jarak jauh antara siswa dan guru dengan menggunakan metode daring dan memanfaatkan
adanya gadget (telepon, laptop, tablet) dan internet yang dimiliki dari rumah masing-
masing. Dalam penggunaan gadget tentu ada sebuah ruang atau media yang dapat diakses
oleh siswa dalam mempelajari materi pembelajaran, ruang atau media tersebut biasa
disebut sebagai platform. Menurut Basori menyatakan bahwa platform tersebut terbagi
menjadi Google Clasroom, Rumah Belajar, Edmodo, Ruang Guru, Zenius, Google Suite
for Education, Microsoft Office 365 for Education, Sekolahmu, Kelas Pintar6.
Wisudawati (2020) menyatakan bahwa penerapan media ruang belajar tersebut mampu
memberikan dampak positif bagi kemajuan kegiatan pembelajaran di Indonesia, karena
platform merupakan ruang belajar berbasis teknologi7.
Di sisi lain menurut Mirzon guru atau dosen sekalipun belum tentu paham
penggunaan platform yang telah disebutkan diatas, bahkan orang tua dengan berbagai
latar belakangnya8. Dengan datangnya Covid-19 yang tiba-tiba dan adanya aturan untuk
tetap di rumah, dalam bidang pendidikan guru dituntut harus mampu mengemas
pembelajaran secara daring dan memanfaatkan gadget dan media platform yang tersedia.
Dalam proses belajar mengajar secara daring Mirzon juga menyatakan bahwa
penggunaan media belajar harus bersifat familiar pada orang tua dan siswa itu sendiri,
dengan harapan baik dari guru, orang tua, dan siswa tidak ada yang merasa diberatkan.9
6
Mirzon Daheri. Efektifitas WhatsApp sebagai Media Belajar Daring (Basicedu : Vol 4 No 4, 2020), hal.776.
7
Mirzon Daheri. Efektifitas WhatsApp sebagai Media Belajar Daring, hal.777.
8
Mirzon Daheri. Efektifitas WhatsApp sebagai Media Belajar Daring, hal.777.
9
Mirzon Daheri. Efektifitas WhatsApp sebagai Media Belajar Daring, hal.778.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru kelas 3 di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Hidayah Surabaya mengenai pembelajaran daring yang dilakukan pada
sekolah tersebut, mengungkapkan bahwa dalam penerapan pembelajaran daring
disesuaikan dengan kondisi siswa dan kesanggupan orang tua dalam mendampingi
belajar dari rumah. Pembelajaran dilakukan oleh guru dengan memberikan materi berupa
video atau bacaan yang di share pada grup kelas whatsapp. Dalam mengukur
ketercapaian belajar, guru juga melampirkan tugas berupa link yang harus dikerjakan oleh
siswa. Guru tersebut juga menyatakan bahwa selama pandemi selalu menjaga komunikasi
dengan orang tua siswa guna saling bekerjasama dalam memantau kemajuan belajar
siswa selama di rumah. Karena desain pembelajaran yang bersifat fleksibel dan tidak
terkesan memaksa terhadap kondisi yang dimiliki siswa, guru tesebut menyatakan bahwa
meskipun pembelajaran dilakukan secara daring namun semangat siswa untuk belajar
dinilai masih cukup baik dan hasil belajarnya pun tetap masih konsisten.
Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan penelitian
lebih mendalam terhadap pembelajaran daring yang dilakukan MI Nurul Hidayah
Surabaya dalam Menanggapi Pandemi Covid-19 dengan tujuan dapat mendapatkan
informasi mengenai desain pembelajaran daring yang dilakukan pada kelas 3 MI Nurul
Hidayah Surabaya dalam menjaga semangat belajar siswa selama pandemi Covid – 19.

B. Kajian Teori
1. Pembelajaran Daring
Menurut Moore, dkk pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang
menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan
kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran 10. Sedangkan
Kuntarto menyatakan bahwa pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mampu
mempertemukan siswa dan guru untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan
bantuan internet11. Menurut Gikas dan Grant (2013) pelaksanaan pembelajaran daring
memerlukan dukungan perangkat mobile seperti smarphone, laptop, komputer, dan tablet
yang dapat dipergunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan dimana saja12.
10
s Ali Sadikin dan Afreni Hamidah. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. (BIODIK : Jurnal
Pendidikan Biologi, Vol 6 No 02, 2020), hal. 215-216
11
Ali dan Afreni. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19, hal.216.
12
Ali dan Afreni. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19, hal.216.
Riyanda menyatakan bahwa pemanfaatan sistem pembelajaran daring merupakan
salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan dan memudahkan
siswa mengakses materi pembelajaran13. Siswa dapat berinteraksi dengan guru
menggunakan beberapa aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau live
chat, zoom bahkan melalui whatsapp group. Menurut Nabila Hilmy Zhafira, dkk
pembelajaran yang dikemas dengan menerapan sistem pembelajaran daring memerlukan
kompetensi guru yang mampu mengaplikasikan sebuah teknologi, serta kesiapan orang
tua siswa dalam memfasilitasi sarana dan prasarana untuk menunjang proses
pembelajaran14.
Selain itu Nakayama M mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses
dalam pembelajaran daring, hal tersebut diindikatori dari faktor lingkungan belajar dan
karakteristik yang dimiliki peserta didik15. Sebuah penelitian mengenai pembelajaran
daring di masa pandemi Covid – 19 juga diakukan oleh Medita Ayu Wulandari, dkk pada
siswa sekolah dasar Girimukti Kecamatan Cipatat. Penelitian tersebut menyatakan bahwa
pembelajaran daring sebagai solusi alternatif bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran dinilai tidak efektif karena beberapa faktor. Faktor tersebut ditemukan
dalam kenyataan lapangan, antara lain : 1) sarana dan prasaran penunjuang pembelajaran
daring tidak terpenuhi seperti, tidak semua siswa mempunyai handphone dan
keterbatasan kuota internet yang dimiliki16. 2) situasi dan kondisi belajar di rumah tidak
mendukung seperti, kurangnya kesadaran orang tua dalam mendampingi belajar siswa
saat dirumah17. Pembelajaran daring dapat berlangsung dengan baik dengan adanya
perbaikan oleh pemerintah dalam memenuhi sarana dan prasarana penunjang
pembelajaran, adanya kemampuan dalam menggunakan teknologi, serta peranan orang
tua yang mampu mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan belajar anak saat
melaksanakan pembelajaran dari rumah18
13
Andri Anugrahana, Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh
Guru Sekolah Dasar, hal.283.
14
Andri Anugrahana, Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh
Guru Sekolah Dasar, hal.285.
15
Wahyu Aji. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar, hal.56.
16
Medita Ayu Wuladari, dkk. Analisis Pembelajaran “Daring” Pada Guru Sekolah Dasar Di Era Covid-19. (Jurnal
Ilmiah Upt P2m Stkip Siliwangi Vol. 7 No. 2, 2020), hal.166.
17
Medita Ayu Wuladari, dkk. Analisis Pembelajaran “Daring” Pada Guru Sekolah Dasar Di Era Covid-19,
hal.167.
18
Medita Ayu Wuladari, dkk. Analisis Pembelajaran “Daring” Pada Guru Sekolah Dasar Di Era Covid-19,
hal.167.
2. Pandemi Covid-19
Mewabahnya Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV) yang terus meluas sehinga
menyebabkan Pandemi COVID-19 di selruh dunia menyebabkan krisis kesehatan global
yang pertama di era milenium setelah Pandemi Flu Spanyol pada tahun 1918. Penutupan
sekolah dan fasilitas pendidikan menjadi pilihan banyak negara. Bidang pendidikan
merupakan salah satu yang terdampak adanya wabah virus corona ini19.
Coronavirus merupakan sekumpulan virus yang berasal dari subfamili
Orthocronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan Nidovirales. Virus ini dapat
menyerang hewan dan juga manusia, pada manusia gejalanya berupa infeksi yang serupa
dengan penyakit SARS dan MERS, hanya saja Covid-19 bersifat lebih masif
perkembangannya20. Indonesia merupakan salah satu negarayang terdampak wabah
Covid-19. Maka dari itu, diperlukan tindakan dari pemerintah dan kesadaran penuh dari
masyarakat agar angka penyebaran virus dapat diatasi21.
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah diharuskan dapat
menguraingi permasalahan yang sudah ad, setidaknya upaya memberantas epidemi dan
pandemi di Indonesia dilakukan melalui tindakan-tindaan seperti: kewaspadaan diri,
penanganan terhadap penderita, sumber penyakit harus dimusnahkan, dan sosialisasi
terhadap masyarakat. Upaya-upaya yang sistematis yang dilakukan diantaranya adalah
pelaksanaan vaksin untuk membantu mengatasi pandemi covid-19. Selain itu, pemerintah
juga mengadakan kegiatan Rapid Test di berbagai wilayah, dan pelaksanaan tes
Polymerac Chain Reaction (PCR), tes ini berupa pemerikasaan imunoglobin sebagai
upaya tes Screaning terhadap Covid-19. Bedanya dengan Rapid Test, tes PCR dilakukan
dengan pengambilan lendir, dahak, atau cairan paad Nasofaring yang kemudian diteliti
dengan cara mengubah RNA menjadi DNA sehingga alat PCR bisa memproses amplikasi
(perbanyak materi genetik) sehingga mampu mendeteksi RNA virus corona, sedangkan
Rapid Test dilakukan hanya dengan mengambil sedikit sampl darah untuk mendeteksi
19
Aan Hasanah. Analisis Aktivitas Belajar Daring Mahasiswa Pada Pandemi COVID-19. (Jurnal UIN Bandung) hal 2.
20
Idah Wahidah. Pandemik Covid-19: Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai Upaya
Pencegahan. (JMO: Jurnal Manajemen dan Organisasi. Vol. 11 No. 3, 2020). Hal 180.
21
Childa Suci Wulandari. Efektivitas Kegiatan Bimingan Belajar Dalam Membantu Siswa Memahami Materi
Pembelajaran Daring dari Sekolah. (Jurnal Universitas Negeri Semarang). Hal 3
antibodi, yaitu IgM dan IgG yang diproduksi tubuh untuk melawan Covid-19. Namun
kalau soal sensitivitas PCR masih ungguk dibanding Rapid Test karena mungkin saja
IgM dan IgG yang terbentuk itu karena adanya infeksi virus lain yabg bukan Covid-19,
kan tetapi PCR membutuhkan waktu yang cukup lama dan metodologi di laboratorium
yang rumit.

C. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian
kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
secara holistik dengan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu memaparkan data kualitatif
dan menjabarkannya secara deskriptif yang menampilkan hasil data apa adanya tanpa
proses manipulasi atau hal perlakuan apapun.
Teknik pengumpulan data pada penelitian yang kami gunakan yaittu wawancara
dan observasi. Wawancara dan observasi dilakukan secara mendalam pada subjek
penelitian.
Adapun subjek dari penelitian ini adalah kepala sekolah, guru (wali kelas 3 dan
guru mata pelajaran), dan siswa. Sedangkan untuk objek penelitian ini adalah segala hal
yang berkaitan dengan proses pembelajaran daring di MI Nurul Hidayah Surabaya
sebagai strategi menghadapi pandemi Covid-19.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis hasil data yang
sudah didapatkan melalui hasil dari wawancara dan observasi. Tahap analisis dari hasil
wawancara sebagai berikut : 1) mengunpulkan seluruh data informasi yang didapatkan. 2)
mereduksi data yang sudah didapatkan. 3) Mengkategorikan setiap hasil informasi yang
didapat. 4) Menarik kesimpulan dari berbagai informasi yang didapat.

Anda mungkin juga menyukai