Anda di halaman 1dari 11

KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI COVID-19

(Studi di SD Inpres Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa)

CINDY GREACE SERAN


ALDEN LALOMA
VERY Y. LONDA

Abstract
The purpose of this study was to see how the performance of teachers at SD Inpres Tateli, Mandolang
District, Minahasa Regency. This research was conducted using a qualitative descriptive research method.
Sources of data used in this study are primary data and secondary data with data observation techniques,
interviews and documentation, the data obtained is then analyzed to become a conclusion of the research
process. The findings of the study show that the performance of elementary school teachers at SD Inpres
Tateli is still classified as poor because of the five aspects of performance appraisal that were studied,
namely the quality of work results, timeliness, initiative, ability and communication, only the aspects of
initiative and ability were good enough. To improve the performance of elementary school teachers at SD
Inpres Tateli, it is hoped that teachers will be more effective and efficient in the learning process so that
educational goals can be implemented properly.

Keywords : Performance, Teacher, pandemic COVID-19.

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja guru di SD Inpres Tateli
Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi,
data yang diperoleh kemudian dianalisis menjadi suatu kesimpulan dari proses penelitian. Temuan
dari penelitian diketahui bahwa kinerja guru sekolah dasar di SD Inpres Tateli masih tergolong
kurang baik karena dari lima aspek pengukuran kinerja yang diteliti yaitu kualitas hasil kerja,
ketepatan waktu, inisiatif, kemampuan dan komunikasi hanya aspek inisiatif dan kemampuan saja
yang dinilai sudah cukup baik. Untuk meningkatkan kinerja guru sekolah dasar di SD Inpres Tateli,
maka diharapkan agar guru lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajaran sehingga tujuan-
tujuan pendidikan dapat terlaksana dengan baik.

Kata Kunci : Kinerja, Guru, Pandemi COVID-19.

1
PENDAHULUAN membatasi aktivitas keluar rumah, kegiatan
Pendidikan merupakan salah satu hal sekolah/universitas dirumahkan, bekerja dari
yang penting dalam kehidupan manusia. rumah (work from home), bahkan kegiatan
Seiring dengan berkembangnya zaman, beribadah dirumahkan. Hal ini dilakukan
pendidikan menjadi suatu kebutuhan yang sebagai upaya untuk mencegah meluasnya
harus dipenuhi oleh masyarakat. Pendidikan penularan virus corona. Hal serupa juga
pada hakekatnya adalah usaha sadar dan sudah dilakukan oleh berbagai negara yang
terencana untuk mewujudkan suasana belajar terpapar penyakit COVID-19 ini, kebijakan
dan proses pembelajaran agar peserta didik lockdown atau karantina dilakukan sebagai
secara aktif mengembangkan potensi dirinya upaya mengurangi interaksi banyak orang
untuk memiliki kekuatan spiritual, yang dapat memberi akses pada penyebaran
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, virus corona.
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan Indonesia sebagai salah satu negara
yang diperlukan dirinya, masyarkat, bangsa, yang terkena wabah virus corona pun
dan negara. memutuskan melalui Surat Edaran No 3
Guru merupakan faktor yang sangat tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19,
dominan dan paling penting dalam kemudian Surat Edaran Menteri Kesehatan
pendidikan formal pada umumnya karena No HK.02.01/MENKES/199/2020 pada 12
bagi siswa guru sering dijadikan tokoh Maret 2020, dan Surat Edaran Sekjen
teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi Kemendikbud No 36603/A.A5/OT/2020
diri. Keberhasilan penyelenggaraan pada 15 Maret 2020. Berdasarkan surat
pendidikan sangat ditentukan dari kesiapan keputusan Menteri Pendidikan dan
guru dalam mempersiapkan peserta didiknya Kebudayaan mengenai upaya pencegahan
melalui kegiatan belajar mengajar. Namun dan penyebaran pandemi COVID-19 maka
demikian prosisi strategis guru untuk semua aktivitas pembelajaran tatap muka di
meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat sekolah maupun perguruan tinggi selama
dipengarhui oleh mutu kinerjanya. masa pandemic ini diliburkan untuk
Agar pelaksanaan pendidikan dapat sementara waktu dan digantikan dengan
terlaksana dengan baik, guru diharuskan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran
untuk memiliki kinerja yang baik pula. secara online. Guru sebagai tenaga
Namun pada awal tahun 2020, dunia kependidikan juga dihimbau tidak perlu
dihebohkan dengan pandemi virus corona datang ke sekolah.
(COVID-19) yang menyerang sistem Permasalahan dari adanya sistem
pernafasan manusia dan menjadi krisis pembelajaran secara online ini yaitu yang
kesehatan yang pertama dan terutama di pertama adalah lemahnya jaringan internet,
dunia. Virus yang berasal dari Wuhan, China hal ini terutama bagi para guru dan siswa
ini pertama kali masuk di Indonesia pada yang tinggal di pedesaan atau pedalaman
tanggal 2 Maret 2020. Penyebaran infeksi tentu akan sangat sulit untuk mendapatkan
virus corona ini sangat sederhana dan cepat, akses internet padahal ini merupakan salah
sehingga kasus COVID-19 di Indonesia juga satu faktor penting terlaksananya
meningkat sangat pesat dengan rasio pembelajaran daring. Kedua, minimnya
kematian pasiennya sangat besar. Menyikapi pengetahuan guru akan teknologi atau gaptek
bahaya virus corona dan penyebaran yang (gagap teknologi), kompetensi guru dalam
sederhana dan cepat tersebut, maka menggunakan teknologi tentunya akan
pemerintah mengeluarkan kebijakan salah mempengaruhi kualitas program belajar
satunya adalah larangan orang berkumpul mengajar. Ketiga, keterbatasan akses
dan melakukan kegiatan diluar rumah. teknologi seperti jaringan, dan fasilitas
Pemerintah memberikan kebijakan berupa laptop, komputer dan handphone,

2
yang akan memudahkan guru untuk sebagai media pembelajaran seperti
memberikan materi dan murid dalam komputer, laptop dan handphone yang
menerima materi secara online. Keempat, terhubung dengan internet, namun banyak
tidak semua guru dan peserta didik siap guru dan murid yang belum mampu
mengoperasikan sistem pembelajaran daring mengakses teknologi karena kendala jaringan
dengan cepat, termasuk juga dalam guru dan murid yang tidak memiliki media
mempersiapkan bahan pembelajaran secara pembelajaran. Dengan kendala yang terjadi
digital. Masalah ini tentunya berdampak pada saat ini akan berdampak pada kinerja para
kinerja guru dalam menjalankan tugas guru yang ada di Sekolah Dasar Inpres Tateli
utamanya yaitu mendidik, mengajar, serta berdampak pada kualitas pembelajaran
membimbing, mengarahkan, melatih, murid, dimana murid tidak mampu
menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya. menangkap atau memahami materi dengan
Kualitas proses pendidikan dalam hal ini baik dan tidak mampu belajar dengan efektif
kinerja guru sangat menentukan kualitas hasil dan efisien. Wabah COVID-19 ini
pendidikan di Indonesia. Dengan menyebabkan sistem pembelajaran dari
menurunnya kinerja para guru maka akan rumah tidak berjalan dengan baik bagi para
berakibat pada proses pembelajaran yang murid karena kinerja guru yang menurun
kurang maksimal bagi para murid sehingga akibat masalah-masalah yang disebutkan
kualitas hasil pendidikan di Indonesia pun diatas.
menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah
Sekolah Dasar Inpres Tateli yang untuk mengetahui bagaimana kinerja guru
berada di Kecamatan Mandolang Kabupaten sekolah dasar Inpres Tateli, Kecamatan
Minahasa terkait dengan adanya wabah virus Mandolang, Kabupaten Minahasa di masa
corona ini tentunya mengikuti arahan dari pandemic COVID-19. Manfaat dari
pemerintah untuk meliburkan segala aktivitas penelitian ini terdiri dari 2 yaitu manfaat
proses belajar mengajar di sekolah dan teoritis; Hasil penelitian ini diharapkan agar
digantikan dengan proses belajar mengajar dapat berguna bagi pengembangan teori dan
dari rumah melalui media online. Hal ini kepentingan penelitian dimasa yang akan
mempengaruhi kegiatan di lingkungan datang serta bermanfaat bagi ilmu
Sekolah Dasar Inpres Tateli yang sebe lum pengetahuan , khusunya dalam kajian
adanya pandemi COVID-19 dilakukan secara Administrasi Program Studi Administrasi
langsung kini harus dilakukan secara daring Negara. Manfaat praktis; Hasil penelitian ini
mulai dari penyampaian materi, pemberian diharapkan dapat bermanfaat bagi guru
dan pengumpulan tugas, sampai pada kegitan sekolah dasar dan sekolah dalam rangka
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan untuk meningkatkan kinerja ditengah
murid atau ujian. Selain itu, untuk memenuhi pandemi COVID-19 serta dapat bermanfaat
proses belajar mengajar dari rumah tentunya bagi penelitian di masa yang akan datang
memerlukan penggunaan teknologi digital mengenai kinerja guru sekolah dasar
Penelitian pertama dilakukan oleh
TINJAUAN PUSTAKA
Jhon H. Riangkamang, Masje S. Pangkey,
PENELITIAN TERDAHULU
Very Y. Londa (2016) mengenai Kinerja
Berkaitan dengan penelitian ini,
Dinas Pendidikan dan Olahraga dalam
terlebih dahulu penulis menelusuri
Program Wajib Belajar Sembilan Tahun di
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan
Kabupaten Siau Tagulandang Biaro.
topik penelitian sebagai tolak ukur bagi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penulis. Adapun penelitian terdahulu yang
bagaimana Kinerja Dinas Pendidikan
digunakan yaitu:
Pemuda dan Olahraga dalam Program Wajib
Belajar Sembilan Tahun di Kabupaten Siau

3
Tagulandang Biaro. Metode yang digunakan tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kinerja Camat Di Kantor Camat Kecamatan
desain kualitatif. Dari hasil penelitan dan Sario. Penelitian ini menggunakan
analisis, disimpulkan bahwa Kinerja Dinas pendekatan kuantitatif dengan penerapan
Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam deskriptif dan eksplanatori. Data dan
Wajib Belajar Sembilan tahun Program informasi dikumpulkan melaui kuesioner
Pendidikan yang terlihat pada lima aspek yang disebarkan kepada 26 responden, dan
yaitu produktivitas, kualitas layanan, dilengkapi dengan teknik observasi dan
responsivitas, responsibilitas dan wawancara, kemudian dianalisis dengan
akuntabilitas. Dari lima aspek tersebut baru mengaplikasikan teknik analisis tabel
aspek responsivitas yang sudah baik dalam frekuensi, korelasi product moment dan
memberi respon terhadap kebutuhan regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil
masyarakat akan pendidikan dasar warganya, analisis deskriptif melalui teknik analisis
terutama yang putus sekolah dasar dan tabel diketahui bahwa dsitribusi jawaban
memfasilitasi kepada jenjang pendidikan responden terhadap variabel peranan pegawai
yang lebih tinggi, dan peningkatan APM berada pada kategori “sedang” ke “rendah”,
siswa SD dan SMP melalui program wajib namun dominan terkategori “sedang” dengan
belajar sembilan tahun. rata-rata capaian sebesar 60,57%, sementara
Penelitian kedua dilakukan oleh prestasi kerja bervariasi antara sedang ke
Litha Maria Tanod, Alden Laloma, dan Very tinggi, namun cenderung berada pada
Y. Londa (2018) tentang Kualitas Pelayanan kategori “sedang” dengan rata-rata capaian
Pendidikan Dasar Di SD Inpres Kolongan 66,15%. Dengan demikian dapat disimpulkan
Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa. bahwa peran pegawai berpengaruh positif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dan signifikan terhadap kinerja Camat dan
adalah metode penelitian kualitatif. Melalui bersifat kontribusi. Artinya bahwa secara
pendidikan diharapkan dapat meningkatkan empirik peranan pegawai memberikan
harkat dan martabat Indonesia baik di tingkat kontribusi yang nyata dan cukup besar
nasional maupun internasional. Penelitian ini terhadap kinerja Camat, khususnya pada
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kantor Camat Kecamatan Sario Kota
kualitas pelayanan pendidikan di Sekolah Manado.
Dasar (SD) Inpres Kabupaten Kolongan Penelitian yang keempat dilakukan
Kombi Kabupaten Minahasa. Hasil penelitian oleh Sarah Busyra dan Lutfiah Sani (2020)
ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan di mengenai Kinerja Mengajar Dengan Sistem
SD Inpres Kolongan masih tergolong kurang Work From Home (WFH) Pada Guru Di
baik karena kurangnya pengawasan dari SMK Purnawarman Purwakarta. Penelitian
kepala sekolah dalam hal ini kurangnya ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja
pengawasan sarana dan prasarana, kurangnya mengajar guru yang ada di SMK
ketegasan kepala sekolah dalam memberikan Purnawarman Purwakarta menggunakan
disiplin sanksi kepada guru yang sering sistem work from home (WFH) selama masa
datang terlambat atau tidak tepat waktu dan pandemic COVID-19. Metode yang
kurangnya kemampuan profesionalitas guru digunakan dalam penelitian ini yaitu
seperti kurang menguasai menguasai bidang rancangan metode campuran Sekunsial
studi dalam kurikulum sekolah sehingga Explanatori, dimana data kualitatif dapat
menyebabkan proses belajar mengajar tidak menerangkan lebih lanjut atau memperkuat
berjalan dengan baik. data kuantitatif awal. Teknik pengumpulan
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh data menggunakan kuesioner, wawancara dan
Sariwati Umasugi, Alden laloma, Deysi Livi dokumentasi berupat data sekolah. Hasil dari
Tampongangoy (2016) yang membahas penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata

4
kinerja guru dalam mengajar dengan mengahadapi suatu tugas. Kinerja seorang
menggunakan sistem work from home atau guru akan tampak pada situasi dan kondisi
bekerja dari rumah hanya 50%. Secara kerja sehari-hari. Kinerja dapat dilihat dalam
keseluruhan, hasil kinerja tidak lebih dari aspek kegiatan menjalankan serta kualitas
70%. Hal itu terjadi karena beberapa faktor dalam menjalankan tugas tersebut.
yaitu hampir sebagian besar dari guru tidak Adapun ukuran kinerja guru menurut
memahami aplikasi yang digunakan dalam T.R. Mitchell dalam Sedarmayanti (2001:51)
mengajar, serta jarak yang menyebabkan dapat dilihat dari lima aspek, yaitu:
guru menghadapi hambatan dalam 1. Kualitas hasil kerja (Quality of work)
berinteraksi dengan siswa secara optimal. a) Kepuasan siswa
b) Pemahaman siswa
KONSEP TEORI
c) Prestasi siswa
Bastian (2001:329) mengemukakan bahwa, 2. Ketepatan waktu (Promptness)
kinerja adalah gambaran mengenai tingkat a) Waktu kedatangan
pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu b) Waktu pulang
organisasi, dalam upaya mewujudkan 3. Inisiatif (Initiative)
sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi a) Berpikir positif
tersebut. Kinerja (prestasi kerja) adalah suatu b) Mewujudkan kreativitas
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam 4. Kemampuan (Capability)
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan a) Penguasaan materi
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, b) Penguasaan metode
pengalaman dan kesungguhan serta waktu pembelajaran
(Maluyu S.P. Hasibuan, 2001:34). 5. Komunikasi (Communication)
Menurut Dri Atmaka (2004:17), a) Penyampaian materi
pendidik atau guru adalah orang yang b) Penguasaan keadaan kelas
bertangung jawab untuk memberikan bantuan Infeksi virus corona disebut COVID-
kepada siswa dalam pengembangan baik fisik 19 (Corona Virus Disease 2019). virus ini
maupun spiritual. Guru adalah orang dewasa pertama kali ditemukan di Kota Wuhan,
yang secara sadar bertanggung jawab dalam China pada akhir desember 2019. Corona
mendidik, mengajar dan membimbing peserta virus adalah kumpulan virus yang bisa
didik. Sehingga orang yang disebut guru menginfeksi sistem pernapasan. Pada
adalah orang yang mempunyai kemampuan sebagian besar kasus, virus ini hanya
merancang program pembelajaran serta menyebabkan infeksi pernapasan ringan
mampu menata dan mengelola kelas agar sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus
peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya ini juga bisa menyebabkan infeksi
mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
akhir dari proses pembelajaran (Hamzah B. (pneumonia), Middle-East Respiratory
Uno, 2008:15). Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Kinerja guru adalah kemampuan dan Respiratory Syndrome (SARS). Ada dugaan
usaha guru untuk melaksanakan tugas bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari
pembelajaran sebaik-baiknya dalam hewan ke manusia. Namun kemudian
perencanaan program pengajaran, diketahui bahwa virus Corona juga menular
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan dari manusia ke manusia.
evaluasi hasil pembelajaran. Martinis Yamin Seseorang dapat tertular COVID-19
dan Maisah (2010:87) mengemukakan melalui berbagai cara, yaitu:
definisi kinerja guru sebagai perilaku atau 1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah
respon yang memberikan hasil yang mengacu (droplet) yang keluar saat penderita
kepada apa yang mereka kerjakan ketika COVID-19 batuk atau bersin

5
2. Memegang mulut atau hidung tanpa Fokus penelitian tersebut
mencuci tangan terlebih dahulu setelah didefiniskan sebagai upaya untuk mengetahui
menyentuh benda yang terkena cipratan bagaimana kinerja guru sekolah dasar di SD
ludah penderita COVID-19 Inpres tateli Kecamatan Mandolang
3. Kontak jarak dekat dengan penderita kabupaten Minahasa. Sumber data yang
COVID-19 digunakan dalam penelitian ini adalah data
Virus Corona dapat menginfe ksi primer dan data sekunder dengan teknik
siapa saja, tetapi efeknya akan lebih pengumpulan data yaitu observasi,
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada wawancara dan dokumentasi, data yang
orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang diperoleh kemudian dianalisis menjadi suatu
memilki penyakit tertentu atau orang yang kesimpulan dari proses penelitian
daya tahan tubuhnya lemah, misalnya Adapun infroman dalam penelitian
penderita kanker. Virus ini menular dengan ini yaitu informan atau narasumber yang
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir benar-benar mengetahui tentang
semua negara, termasuk Indonesia dan terjadi permasalahan sehingga mereka akan
hanya dalam waktu beberapa bulan. memberikan informasi secara tepat dan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh
METODE PENELITIAN
peneliti untuk memproleh data yang
Jenis penelitian yang digunakan dalam
diperlukan untuk penelitian ini, terdapat 10
penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
informan terdiri dari:
dituangkan secara deskriptif dengan tujuan
Guru : 4 Orang
untuk menguraikan dengan lebih detail
Orang Tua Murid : 3 Orang
masalah-masalah yang akan diteliti dengan
Murid : 3 Orang
mencari tahu atau mempelajari suatu kejadian
dengan individu dan kelompok yang berperan HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam masalah tersebut. Fokus dalam Pendidikan memiliki sebuah tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui yang sangat penting yaitu untuk membentuk
bagaimana kinerja guru sekolah dasar di peserta didik menjadi lebih baik agar bisa
masa pandemic COVID-19 dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia
menggunakan 5 aspek pengukuran kinerja di Indonesia. Melalui pendidikan diharapkan
guru menurut T.R Mitchell dalam dapat meningkatkan harkat dan martabat
Sedarmayanti (2001:51) yaitu: Indonesia baik di tingkat nasional maupun
1. Kualitas hasil kerja (Quality of work) internasional (Tanod, L. A, Laloma, V.
d) Kepuasan siswa Londa. 2016). Tenaga pendidik atau guru
e) Pemahaman siswa menjadi komponen yang sangat berpengaruh
f) Prestasi siswa dalam menentukan jalannya proses
2. Ketepatan waktu (Promptness) pendidikan dan merupakan faktor yang
c) Waktu kedatangan sangat dominan dan paling penting dalam
d) Waktu pulang pendidikan formal pada umumnya karena
3. Inisiatif (Initiative) bagi siswa guru dijadikan sebagai tokoh
c) Berpikir positif teladan. Keberhasilan penyelenggaraan
d) Mewujudkan kreativitas pendidikan sangat ditentukan dari kesiapan
4. Kemampuan (Capability) guru dalam mempersiapkan peserta didiknya
c) Penguasaan materi melalui kegiatan belajar mengajar. Namun
d) Penguasaan metode pembelajaran demikian posisi strategis guru untuk
5. Komunikasi (Communication) meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat
c) Penyampaian materi dipengaruhi oleh mutu kinerjanya. Apalagi di
d) Penguasaan keadaan kelas masa pandemic COVID-19 ini dimana

6
kegiatan pembelajaran hanya dilakukan beberapa faktor yaitu hampir sebagian besar
secara online dan guru sebagai tenaga dari guru tidak memahami aplikasi yang
pendidik diharuskan untuk memiliki kinerja digunakan dalam mengajar, serta jarak yang
yang baik agar pelaksanaan tujuan menyebabkan guru menghadapi hambatan
pendidikan dapat terlaksana dengan baik dalam berinteraksi dengan siswa secara
pula. optimal. Penelitian ini sejalan dengan judul
Berdasarkan penelitian terdahulu yang berfokuskan tentang Kinerja Guru
yang dilakukan oleh Sarah Busyra dan Sekolah Dasar Di Masa Pandemi COVID-19.
Lutfiah Sani (2020) mengenai Kinerja Untuk mengetahui kinerja guru
Mengajar Dengan Sistem Work From Home sekolah dasar SD Inpres Tateli di masa
(WFH) Pada Guru Di SMK Purnawarman Pandemi COVID-19 ini, maka penulis
Purwakarta. Hasil penelitian ini menunjukan menggunakan lima aspek pengukuran kinerja
bahwa rata-rata kinerja guru dalam mengajar guru menurut T.R. Mitchell dalam
dengan menggunakan sistem work from Sedarmayanti (2001:51) yaitu: prestasi
home atau bekerja dari rumah hanya 50%. belajar bagi sebagian peserta didik di SD
Secara keseluruhan, hasil kinerjanya tidak InpresTateli
lebih dari 70%. Hal itu terjadi karena
memiliki handphone sebagai media
1. Kualitas hasil kerja.
pembalajaran baik dalam menerima dan
Pelaksanaan tugas guru di SD Inpres
mencari referensi belajar, kurangnya
Tateli di masa pandemic ini kurang
pemahaman mengenai materi
maksimal apabila dibandingkan dengan
pembelajaran tentunya menjadi salah satu
saat sebelum pandemic. Selain karena
faktor yang mempengaruhi menurunnya.
tanggung jawab guru lebih besar karena
harus tetap menjalankan tugasnya dari 2. Ketepatan waktu
rumah sebagai seorang pengajar, saat ini Di masa pandemic COVID-19 ini
guru sudah tidak bisa mengajar secara ketepatan waktu guru dalam melakukan
langsung atau luring karena Kecamatan proses pembelajaran dinilai belum cukup
Mandolang berada dalam zona merah, jadi baik, hal ini dilihat dari waktu mengajar
untuk proses pembelajaran hanya guru saat proses pembelajaran secara
dilakukan secara daring lewat social luring yang dilakukan sebelum
media yaitu Whatsapp group. Kemudian Kecamatan Mandolang berada dalam zona
pemberian tugas yang tidak seimbang merah, dimana guru tidak selalu tepat
dengan materi yang diberikan membuat waktu dalam memulai dan mengakhiri
peserta didik dan orang tua merasa tidak kegiatan pembelajaran karena guru harus
puas dengan kinerja mereka sebagai guru, berpindah-pindah tempat untuk mengajar.
baik peserta didik maupun orang tua Kemudian dengan ditetapkannya sistem
mengaharapkan usaha yang lebih terhadap work from home atau bekerja dari rumah
guru dalam melakukan proses di masa pandemic ini membuat guru sulit
pembalajaran. Selain itu banyak peserta dalam mengatur waktu sehingga program
didik yang kurang mengerti materi yang kerja yang ada juga tidak berjalan sesuai
diberikan oleh guru di masa pandemic dengan waktu yang telah direncanakan,
COVID-19 ini, karena proses seperti pengiriman materi pembelajaran
pembelajaran yang hanya dilakukan dan tugas kepada peserta didik yang tidak
secara daring melalui media sosial yaitu menentu kapan akan dikirim. Dalam hal
Whatsapp group serta kurangnya pengumpulan tugas berdasarkan hasil
pemberian materi. Selain karena penelitian, dikumpulkan melalui media
keterbatasan ekonomi dimana murid tidak sosial yaitu Whatsapp group atau

7
diberikan langsung kepada guru di dan untuk menambah wawasan serta
sekolah satu minggu setelah diberikan pengetahuan sebagai pengajar adalah
kepada peserta didik dan ada yang dengan membaca buku dan mencari
mengumpulkan sesuai dengan waktu yang referensi melalui internet. Metode
telah ditetapkan namun ada juga yang pembelajaran yang dilakukan adalah
terlambat. daring, luring, ceramah, dan demonstrasi,
namun karena saat ini Kecamatan
3. Inisiatif.
Mandolang berstatus zona merah jadi
Dalam hal ini guru-guru yang ada di SD
hanya menggunakan metode
Inpres Tateli dinilai sudah cukup baik.
pembelajaran daring yang dilakukan
Guru selalu berusaha mengatur pola
melalui media sosial yaitu Whatsapp
pikirnya untuk berpikir positif agar dapat
group. Kendala dalam menerapkan
semaksimal mungkin menjalankan tujuan-
metode pembelajaran saat ini, untuk
tujuan mereka sebagai pengajar sehingga
luring adalah waktu mengajar yang
peserta didik memiliki kualitas pendidikan
kurang dan untuk daring yang saat ini
yang baik. Dari hasil penelitian ditemukan
digunakan, kendalanya yaitu banyak
bahwa untuk meningkatkan minat dan
peserta didik yang tidak memiliki
motivasi belajar peserta didik, guru
handphone sebagai media pembelajaran.
membuat atau mengirim suatu video
Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan
menarik mengenai materi-materi
guru dalam menguasai materi dan metode
pembelajaran yang kemudian diberikan
pembelajaran sudah cukup baik, namun
kepada peserta didik melalui media sosial
dalam hal penyampaiannya yang kurang
Whatsapp group, namun memang tidak
baik sehingga peserta didik kurang
semua peserta didik dapat menikmatinya
mengerti materi yang diberikan.
karena keterbatasan untuk mengakses
media sosial yaitu handphone. Saat proses 5. Komunikasi.
pembelajaran luring yang beberapa waktu Penyampaian materi oleh guru di masa
lalu sempat dilakukan, guru biasanya pandemic COVID-19 ini dilakukan secara
membawa papan tulis serta alat peraga luring dengan membentuk kelompok
sendiri dengan harapan agar peserta didik belajar dan secara daring melalui media
dapat dengan mudah memahami materi sosial yaitu Whatsapp group, namun
yang diberikan, walaupun dalam untuk saat ini karena adanya zona merah
penerapannya ternyata banyak peserta di Kecamatan Mandolang maka proses
didik yang kurang mengerti dengan materi pembelajaran hanya dilakukan secara
yang diberikan karena kendala-kendala daring melalui Whatsapp group. Saat
yang dihadapi saat proses pembelajaran kegiatan belajar mengajar secara langsung
berlangsung seperti kurangnya waktu dan atau luring masih dilaksanakan, cara guru
konsentrasi dari peserta didik serta agar proses pembelajaran tetap kondusif
penyampaian materi yang kurang baik. adalah dengan meng arahkan dengan cara
menegur saat ada peserta didik yang
4. Kemampuan.
kurang fokus selama proses pembelajaran
Kurikulum yang digunakan sebagai materi
berlangsung. Berdasarkan hasil
pembelajaran di SD Inpres Tateli adalah
wawancara dari orang tua dan peserta
kurikulum 2013 (K13) dan berdasarkan
didik, cara guru dalam menyampaikan
hasil penelitian, guru menguasai materi
materi belum cukup baik karena hanya
yang akan diajarkan karena sebelum
dilakukan secara daring melalui media
memberikan materi kepada peserta didik
sosial Whatsapp group dan guru lebih
guru terlebih dahulu membaca dan
banyak memberikan tugas daripada
memahami materi yang akan diberikan

8
materi. Kemudian tidak semua peserta tugas dan materi sehingga tidak menentu
didik aktif dalam proses pembelajaran, hal kapan akan dikirim kepada peserta didik.
ini dilihat dari saat dilaksanakannya 3. Inisiatif guru dalam menjalankan tugasnya
proses pembelajaran secara daring dimana dinilai sudah cukup baik karena guru
peserta didik banyak yang kurang fokus semaksimal mungkin menjalankan tujuan-
selama proses pembelajaran berlangsung tujuannya sebagai seorang pengajar
jadi ketika guru bertanya tidak semua dari dengan selalu berpikir positif dan
peserta didik dapat menjawab pertanyaan berusaha untuk menarik minat peserta
yang diberikan dan untuk daring dilihat didik dalam belajar melalui kreatifitas
dari pengumpulan tugas yang hanya seperti membuat atau mengirimkan video
sebagian peserta didik mengumpulkan yang menarik, walaupun memang tidak
sedang yang sebagian lagi tidak semua peserta didik dapat menikmatinya
mengumpulkan. karena keterbatasan dalam mengakses
media sosial yaitu handphone, kemudian
PENUTUP
guru biasanya membawa alat peraga dan
KESIMPULAN
alat tulis menulis sendiri saat melakukan
Berdasarkan hasil penelitian dan
proses pembelajaran secara langsung atau
pembahasan sebagaimana telah dikemukakan
luring.
pada bagian sebelumnya, dengan rumusan
4. Kemampuan guru dalam menguasai
masalah Bagaimana kinerja guru sekolah
materi maupun metode pembelajaran
dasar SD Inpres Tateli Kecamatan
sudah cukup baik. Sebelum
Mandolang Kabupatem Minahasa di masa
menyampaikan materi pembelajaran guru
pandemic COVID-19, maka dapat ditarik
terlebih dahulu membaca dan memhami
kesimpulan sebagai berikut:
materi yang akan diberikan kepada
1. Kualitas hasil kerja guru belum cukup
peserta didik. Metode pembelajaran yang
baik karena proses pembelajaran saat ini
digunakan oleh guru di masa pandemic ini
hanya dilakukan secara daring melalui
adalah daring, luring, ceramah dan
media sosial yaitu Whatsapp group,
demonstrasi. Namun karena adanya zona
kepuasan terhadap kinerja mereka pun
merah di Kecamatan Mandolang maka
menurun. Kemudian guru kurang
metode yang digunakan hanya metode
memberikan materi pembelajaran
pembelajaran daring melalui media sosial
sehingga banyak peserta didik yang
Whatsapp group.
kesulitan dalam memahami materi yang
5. Komunikasi guru saat ini dinilai kurang
diberikan dan menjadi salah satu faktor
karena hanya dilakukan secara daring
menurunnya prestasi belajar bagi sebagian
melalui media sosial yaitu Whatsapp
peserta didik SD Inpres Tateli.
group sedangkan sebagian dari peserta
2. Ketepatan waktu guru dimasa pandemic
didik tidak memiliki handphone sebagai
COVID-19 ini belum cukup baik.
media pembelajaran dan media untuk
Walaupun dalam hal pengumpulan tugas,
berkomunikasi mengenai materi
guru selalu mengarahkan peserta didik
pembelajaran dengan guru. Juga dinilai
agar mengumpulkannya sesuai dengan
melalui keaktifan peserta didik pada saat
waktu yang ditetapkan namun dalam
proses pembelajaran secara luring dan
memulai maupun mengakhiri proses
daring dilaksanakan dimana tidak semua
pembelajaran di masa pandemic COVID-
peserta didik menjawab pertanyaan yang
19 ini guru tidak selalu tepat waktu.
diberikan dan hanya sebagian peserta
Begitupun dengan program kerja juga
didik saja yang memgumpulkan tugas.
tidak berjalan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan seperti pengiriman

9
SARAN Miles, B dan Huberman. 1984. Qualitative
Mengacuh pada hasil penelitian ini, Data Analysis a
maka dapat dikemukakan beberapa saran Sourcebook of New Methode. London:
Sage Publications.
sebagai berikut:
1. Sekolah perlu mengadakan buku cetak Moleong, L. J. 2007. Metedologi Penelitian
maupun fotocopy dan membagikannya Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
kepada peserta didik untuk memudahkan
mereka belajar dari rumah. Riangkamang. J., M. Pangkey, V. Londa.
2. Guru lebih memaksimalkan waktu antara 2016. Kinerja Dinas Pendidikan dan
menjalankan tugasnya dirumah dan Olahraga Dalam Program Belajar
Sembilan Tahun di Kabupaten Siau
menjalankan tugasnya sebagai seorang Tagulandang Biaro. Jurnal
tenaga pendidik. Administrasi Publik Universitas Sam
3. Perlu adanya dukungan dan kerjasama Ratulangi. 3(41).
antara guru dan orang tua untuk
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia
membantu peserta didik dalam proses dan Produktivitas Kerja. Bandung:
pembelajaran. CV. Mandar Maju.
4. Guru lebih aktif lagi dalam memberikan
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
materi pembelajaran kepada peserta didik. Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
5. Perlu adanya pengembangan kreatifitas
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
dari guru dalam menyelenggarakan
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
pembelajaran dengan menggunakan Kualitatif, dan R&D. Bandung:
teknologi yang ada. Alfabeta.
6. Perlu adanya perbaikan pada pola
Tanod, L. A, Laloma, V. Londa. 2016.
komunikasi guru dalam menyampaikan Kualitas Pelayanan Pendidikan Dasar
materi maupun tugas kepada peserta di SD Inpres Kolongan Kecamatan
didik. Kombi Kabupaten Minahasa. Jurnal
Administrasi Publik Universitas Sam
DAFTAR PUSTAKA Ratulangi. 4(52).

Atmaka. 2004. Tips Menjadi Guru Kreatif. Umasugi, S. A, Laloma. D, Tampongangoy.


Bandung: Yrama Widya. 2016. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Camat di
Bastian. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Kantor Camat Kecamatan Sario Kota
Indonesia. Yogyakarta: BPFE Manado. Jurnal Administrasi Publik
Bernardin, H dan J. E. A Russel. 2003. Universitas Sam Ratulangi. 1(37).
Human Resource Management (An Uno. 2008. Teori Motivasi dan
Experimental Approach International Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Edition). MC. Graw-Hill Inc. Aksara.
Singapore.
Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Busyra dan Luftiah. 2020. Kinerja Mengajar Rajagrafindo Persada.
Dengan Sistem Work from Home
(WFH) Pada Guru Di SMK Yamin dan Maisah. 2010. Standarisasi
Purnawarman Purwakarta. Jurnal Kinerja Guru. Jakarta: GP
Pendidikan Islam. 3.(01). Press.

Hasibuan, S. P. 2001. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Sumber lain:
Aksara.
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Mangkunegara, A. A . 2007. Evaluasi Dosen.
Kinerja Sumber Daya Manusia.
Bandung. PT. Revika Aditama.

10
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru.
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.

11

Anda mungkin juga menyukai