Anda di halaman 1dari 14

MAJELIS DIKTI DAN LITBANG PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENRE


or: 300/M/2020, 19 Februari 2020

Volume 2 Nomor 1 (2020) ISSN Online : 2716-4446

Pengaruh Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja Guru


SD Negeri Dengkek 01 Pati Selama Masa Pandemi Covid-19

Cicilia Tri Suci Rokhani, S.Ag.


SD Negeri Dengkek 01 Pati
Email :ciciliatrisucirokhani@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak dari sistem dari kerja di rumah WFH (Work
From Home) terhadap kinerja guru SD Dengkek 01 Pati selama masa pandemi COVID-19. Penelitian
menggunakan metode Kuantitatif, Proses pengambilan data dalam penelitian ini berasal dari kuesioner
online responden sebanyak 8 guru di SD Negeri Dengkek 01 Pati. Hasil dari pengolahan data dari
kuesioner diperoleh kesimpulan terdapat beberapa dampak positif dan negatif pada progam WFH,
dampak positif yaitu WFH membuat lebih aman bekerja karena terhindar dari penyebaran COVID-19
sebanyak 87.5%, WFH mengurangi biaya transportasi dari rumah ke sekolahan sebanyak 75% sedangkan
beberapa dampak negatifnya adalah WFH membuat jenuh bekerja di rumah dengan suasana monoton
sebanyak 75%, WFH mengurangi interaksi dengan teman guru dan peserta didik sebanyak 87.5%, WFH
menurunkan kualitas proses belajar mengajar sebanyak 87.5% dan WFH membuat tidak fokus bekerja
karena adanya interaksi dengan anggota keluarga sebanyak 87.5%.

Kata kunci : Kinerja Guru, Pandemi Covid-19, Work Form Home

PENDAHULUAN “Shincheonji” (Christianitytoday,


2020)sehingga peringkat kasus penderita
Coronavirus disease (COVID-19) yang penyakitpositif virus corona langsung melompat
berasal dari Wuhan di Cina diawali dengan sampai peringkat kedua di dunia pada tengah
temuan kasus pertama penderita penyakit positif bulan Feburari (Statista, 2020). Kasus COVID-
di Indonesia pada 2 Maret 2020 (Kompas, 19 Indonesia juga meningkat sangat pesat
2020). Sedangkan kasus Korea diawali terlebih dengan ratio kematian pasiennya sangat besar,
dahulu daripada Indonesia pada 20 Januari 2020 karena itu sekolah dan perusahaan dijalankan
(Koreajoongangdaily, 2020). Kemudian Work From Home (WHF) dengan online. Pula,
beberapa minggu kemudian terjadi infeksi Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
kolektif oleh heretical religious group

~ 424 ~
Republik Indonesia (RI) menyampaikan sekolah mulai menerapkan kebijakan kegiatan
pembatalan Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran belajar mengajar dari jarak jauh atau kuliah
2019/2020 (Kementerian & Kebudayaan, 2020) online. Semua orang lantas mengambil jarak
dan pemerintah Jakarta memutuskan Large demi memutus rantai penularan COVID-19.
Scale Social Restrictions pada tanggal 10 bulan Tempat-tempat ibadah kini mulai sepi,
April (CNBC Indonesia News, 2020; agenda-agenda massa dihilangkan, karena
Government Indonesia, 2020)). SARS-CoV-2 pula istilah ‘Work From
Home’(WFH) jadi melejit. Belum cukup,
Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah dan kampus ikut didaringkan.
UNESCO, saat ini total ada 39 negara yang Lengkap sudah, virus corona juga
menerapkan penutupan sekolah dengan total memberikan dampak serius di sektor
jumlah pelajar yang terpengaruh mencapai pendidikan, baik di Indonesia maupun secara
421.388.462 anak. China sejauh ini memiliki global. pemerintah mengumumkan Ujian
jumlah pelajar yang paling banyak Nasional (UN) di tahun ini resmi ditiadakan.
terpengaruh karena virus corona yaitu sekitar Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD)
lebih dari 233 juta siswa. Sedangkan hingga setingkat Sekolah Menengah Atas
negara lainnya, hingga 13 Maret ada 61 negara (SMA). Pemerintah telah meniadakan Ujian
di Afrika, Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika Nasional (UN) untuk tahun 2020. Tenaga dan
Utara dan Amerika Selatan yang telah peserta didik di seluruh dunia merasakan
mengumumkan atau menerapkan betul dampak yang luar biasa dari wabah
pembatasan pembelajaran sekolah dan virus corona yang pertama kali muncul di
universitas. UNESCO menyediakan dukungan China. Akibat pandemi yang sudah menyebar
langsung ke negara-negara,termasuk solusi ke 156 negara itu, banyak sekolah-sekolah
untuk pembelajaran jarak jauh yang terpaksa diliburkan. ABC News melaporkan
inklusif. Kebijakan menutup sekolah di setidaknya ada 22 negara di tiga benua yang
negara-negara tersebut, berdampak pada menutup sekolah mereka selama pandemi
hampir 421,4 juta anak-anak dan remaja di masih membayangi warganya. Sekolah-sekolah
dunia. Negara yang terkena dampak Covid- itu menampung ratusan juta siswa dari
19 menempatkan respons nasional dalam seluruh dunia. Dalam laporannya, ABC
bentukplatform pembelajaran dan perangkat lain News juga mencatat ada 13 negara yang
seperti pembelajaran jarak jauh. Dalam situs menutup sekolah di seluruh penjuru negeri.
UNESCO dikemukakan bahwa pandemi Korban akibat wabah covid-19, tidak hanya
corona ini mengancam 577 juta pelajar di pendidikan di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah
dunia. Sementara UNESCO menyebutkan, Ibtidaiyah, Sekolah Menengah
total ada 39 negara yang menerapkan Pertama/Madrasah Stanawiyah, dan Sekolah
penutupan sekolah dengan total jumlah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, tetapi
pelajar yang terpengaruh mencapai juga perguruan tinggi. Seluruh jenjang
421.388.462 anak. Total jumlah pelajar yang pendidikan dari sekolah dasar/ibtidaiyah
berpotensi berisiko dari pendidikan pra- sampai perguruan tinggi (universitas) baik
sekolah dasar hingga menengah atasadalah yang berada dibawah Kementerian
577.305.660. Sedangkan jumlah pelajar Pendidikan dan Kebudayaan RI maupun
yang berpotensi berisiko dari pendidikan yang berada dibawah Kementerian Agama
tinggi sebanyak 86.034.287 orang. Saat RI semuanya memperoleh dampak negatif
ini di Indonesia, beberapa kampus dan karena pelajar, siswa dan mahasiswa

~ 425 ~
“dipaksa” belajar dari rumah karena corona tipe baru (SARS-CoV-2) penyebab
pembelajaran tatap muka ditiadakan Covid-19, masyarakat diminta untuk bekerja,
untuk mencegah penularan covid-19. belajar, dan beribadah dari rumah, salah
Padahal tidak semua pelajar, siswa dan satunya menciptakan sistem bekerja dari
mahasiswa terbiasa belajar melalui Online. rumah. Imbauan ini, khususnya untuk
Apalagi guru dan dosen masih banyak belum Aparatur Sipil Negara, telah ditindaklanjuti
mahir mengajar dengan menggunakan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
teknologi internet atau media sosial terutama dan Reformasi Birokrasi melalui Surat Edaran
di berbagai daerah. nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian
Work From Home (WFH) sekarang ini Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam
menjadi dambaan banyak orang, apalagi untuk Upaya Pencegahan Covid-19 di Lingkungan
para generasi milenial saat ini tidak perlu Instansi Pemerintah. Isinya, ASN dapat
bangun pagi kemudian mandi dan siap-siap bekerja di rumah/tempat tinggal, tetapi
berangkat ke kantor dengan menerjang dipastikan ada dua level pejabat struktural
kemacetan jalanan yang menyita banyak waktu. tertinggi yang bekerja di kantor. Selain itu,
Cukup dengan menggunakan baju seadanya saja ada larangan kegiatan tatap muka yang
kemudian membuka laptop dari rumah dan menghadirkan banyak peserta untuk ditunda
bekerja.Situasi dunia saat ini WHO atau dibatalkan.Pembatasan interaksi sosial ini
telah mengumumkan tentang pandemi virus dilakukan dengan mengeluarkan kebijakan
Covid-19 di seluruh dunia.Presiden Indonesia belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Sejak
dalam pidatonya mengintruksikan untuk 16 Maret 2020, mengikuti imbauan
masyarakat Indonesia mengurangi kegiatan di pemerintah, beberapa perusahaa n di
luar rumah yang tidak penting. Termasuk Indonesia mulai menerapkan kebijakan Work
menerapkan sistem kerja Work From Home From Home (WFH mengajak guru juga
dan sekolah serta kuliah secara online. Ini melakukan Work From Home atau bekerja
merupakan langkah strategis yang diambil dari rumah. Kegiatan mengajar bisa dilakukan
pemerintah untuk pencegahan wabah virus dari rumah menggunakan teknologi. Guru di
corona yang semakin meluas di Indonesia wilayah terdampak Covid-19 sebaiknya tidak
saat ini.Kebijakan ini banyak menuai pro pergi ke sekolahan, imbauan kepada guru
dan kontra terutama bagi para ini disampaikan Mendikbud terkait
pekerja.Work From Home bagi sebagian penghentian sementara aktivitas pembelajaran
bidang pekerjaan memang belum bisa tatap muka di sekolah maupun perguruan
dilakukan, apalagi dari kesiapan perusahaan tinggi di daerah terdampak virus corona atau
belum tentu semua siap dengan sistem WFH Covid-19.Para pendidik dan tenaga
ini. Rekomendasinya bagi para perusahaan dan kependidikan juga diimbau tidak perlu datang
bisnis bisa menggunakan beberapa aplikasi ke sekolah ataupun kampus.Tujuan dari
untuk menunjang aktivtas Work From penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
Home agar hasilnya maksimal. Bekerja dari mendapatkan informasi keuntungan dan
rumah atau Work From Home yang kekurangan dari kerja di rumah ( Work
dilaksanakan saat ini merupakan tindak From Home) selama masa pandemi
lanjut atas imbauan Presiden Joko Widodo COVID-19, untuk mengidentifikasi kelebihan
pada konferensi pers di Istana Bogor Jawa dan kekurangan dari WFH selama masa
Barat (15 Maret 2020).Presiden mengimbau pandemi Covid-19.
agar dapat meminimalisasi penyebaran virus

~ 426 ~
Sekolah Dasar Negeri Dengkek 01 Pati juga ikut kuesioner secara online kepada seluruh guruSD
melaksanakakan program pembatasan sosial Negeri Dengkek 01 sebanyak 8 orang.
berskala besar ( PSBB) dengan meliburkan Kuesioner disebarkan selama bulan Mei 2020
segala aktivitas proses belajar mengajar di dan telah dirancang secara online melalui
sekolah dan digantikan dengan proses belajar aplikasi google form terdiri dari sebelas kriteria
mengajar di rumah masing-masing peserta didik. dan setiap butir pertanyaan atau pernyataan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diberikan lima pilihan jawaban, yaitu: sangat
mengetahui dampak positif dan dampak negatif setuju (SS) skor 5, setuju (S) skor 4, Biasa (B)
pelaksanaan WFH bagi guru Sekolah Dasar skor 3, tidak setuju (TS) skor 2, dan sangat tidak
Negeri Dengkek 01 Pati.Penelitian ini adalah setuju (STS) skor 1. Pengolahan data
merupakan penelitian yang pertama dilakukan menggunakan Software MS Excell.
terhadap guru sekolah dasar di Pati.
Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Metode yang digunakan dalam penelitian ini guru di SD Negeri Dengkek 01 Pati sebanyak 8
adalah metode kuantitatif. Data dikumpulkan guru.Kuesioner didistribusikan secara online.
dan diperoleh dengan cara menyebarkan Distribusi dari responden sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki-laki 2 25.00%
Perempuan 6 75.00%
Masa Kerja
< 5 Tahun 6 75.00%
5 - 10 Tahun 1 12.50%
Lebih Dari 11
Tahun 1 12.50%

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh studi kasus kualitatif yang digunakan untuk
guru di SD Negeri Dengkek 01 Pati sebanyak 8 mendapatkan informasi kendala dan akibat dari
orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2 guru pandemic COVID-19 terhadap kegiatan proses
(25%) dan perempuan sebanyak 6 guru (75%). belajar mengajar di sekolah dasar. Dalam
Masa kerja seluruh guru terbagi menjadi tiga penelitian ini, responden sebanyak 6 orang guru
yaitu masa kerja dibawah 5 tahun sebanyak 6 dan orang tua murid di sebuah sekolah dasar di
guru (75%), antara 5 sampai 10 tahun sebanyak Tangerang. Untuk tujuan kerahasiaan, responden
1 guru (12.5%) dan masa kerja lebih dari 11 diberi inisial R1, R2, R3, R4, R5 dan R6.
tahun sebenyak 1 guru (12.5%). Wawancara semi-terstruktur dilakukan dan
daftar pertanyaan disusun untuk wawancara
Penelitian- Penelitian Terdahulu dikembangkan berdasarkan literatur terkait.
Penelitian yang dilakukan Purwanto dkk (2020) Responden untuk penelitian ini adalah para guru
menggunakan metode studi kasus eksplorasi dan dan orang tua murid di sebuah sekolah dasar di
pendekatan penelitiannya menggunakan metode Tangerang. Hasil dari penelitian ini yaitu
terdapat beberapa kendala yang dialami oleh

~ 427 ~
murid, guru dan orang tua dalam kegiatan dengan pandemi COVID-19. Penelitian ini
belajar mengajar online yaitu penguasaan menggunakan studi kasus eksplorasi, dan untuk
teknologi masih kurang, penambahan biaya pendekatan penelitian, metode studi kasus
kuota internet, adanya pekerjan tambahan bagi kualitatif digunakan untuk memperoleh
orang tua dalam mendampingi anak belajar, informasi tentang kendala dan konsekuensi dari
komunikasi dan sosialisasi antar siswa, guru dan pandemi COVID-19 tentang kegiatan belajar
orang tua menjadi berkurang dan Jam kerja yang mengajar di sekolah dasar.Dalam penelitian ini,
menjadi tidak terbatas bagi guru karena harus responden adalah 15 guru dan orang tua dari dua
berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang sekolah dasar di Tangerang, Indonesia.Daftar
tua, guru lain, dan kepala sekolah. pertanyaan wawancara semi-terstruktur
dikembangkan berdasarkan literatur terkait dan
Penelitian yang dilakukan Purwanto dkk (2020 digunakan untuk mengumpulkan informasi
mengidentifikasi mendapatkan informasi mendalam dari responden.Temuan penelitian ini
keuntungan dan kekurangan dari kerja di rumah mengungkapkan beberapa tantangan dan
( Work From Home) selama masa pandemi kendala yang dialami oleh siswa, guru, dan
COVID-19. Penelitian menggunakan metode orang tua dalam pembelajaran online. Tantangan
studi kasus eksplorasi dan pendekatan yang terkait dengan siswa adalah: komunikasi
penelitiannya menggunakan metode studi kasus dan sosialisasi yang terbatas di antara siswa,
kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan tantangan yang lebih tinggi bagi siswa dengan
informasi keuntungan dan kekurangan dari kerja kebutuhan pendidikan khusus, dan waktu
di rumah ( Work From Home) selama masa penyaringan yang lebih lama. Orang tua melihat
pandemi COVID-19. Dalam penelitian ini, masalah itu lebih terkait dengan kurangnya
responden sebanyak 6 orang di sebuah sekolah disiplin belajar di rumah, lebih banyak waktu
dasar di Tangerang. Untuk tujuan kerahasiaan, yang dihabiskan untuk membantu belajar anak-
responden diberi inisial R1, R2, R3, R4, R5 dan anak mereka di rumah - terutama untuk anak-
R6. Wawancara semi-terstruktur dilakukan dan anak di bawah kelas 4 di Sekolah Dasar,
daftar pertanyaan disusun untuk wawancara kurangnya keterampilan teknologi, dan tagihan
dikembangkan berdasarkan literatur terkait. internet yang lebih tinggi. Guru mengidentifikasi
Responden untuk penelitian ini adalah para guru lebih banyak tantangan dan kendala, termasuk
dan di sebuah sekolah dasar di Tangerang. Hasil beberapa pembatasan dalam pilihan metode
dari penelitian ini yaitu terdapat beberapa pengajaran yang biasanya berlaku di kelas tatap
keuntungan dan kerugian pada progam WFH, muka reguler, cakupan materi kurikulum yang
keuntungannya yaitu Kegiatan WFH lebih lebih sedikit, kurangnya keterampilan teknologi
fleksibel dalam menyelesaikan pekerjaan, tidak yang menghambat potensi pembelajaran online,
mengikuti jam masuk kantor, tidak perlu kurangnya kemampuan -berbagai sumber dalam
mengeluarkan uang untuk membayar ongkos bahasa Indonesia yang menghasilkan lebih
transportasi atau biaya bensin, bisa banyak waktu yang dibutuhkan untuk
meminimalisir tingkat stres yang dialami Selain mengembangkan konten-e, waktu layar yang
kemacetan lalu lintas dari rumah menuju kantor, lebih lama sebagai hasil dari pembuatan konten-
memiliki lebih banyak waktu luang. Kerugian e dan memberikan umpan balik pada pekerjaan
Penelitian yang dilakukan Putri dkk (2020) siswa, komunikasi yang lebih intens dan
memakan waktu dengan orang tua, tantangan
mengidentifikasi kendala dari proses belajar
mengajar online di rumah sebagai hasil dari untuk koordinasi yang lebih baik dengan guru,
situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya

~ 428 ~
kepala sekolah, dan tagihan internet yang lebih operasi logistik, peningkatan penggunaan
tinggi. peralatan kebersihan pribadi terjadi karena
wabah koronavirus.Menurut Sunitha (2020) Ada
Penelitian yang dilakukan oleh Sunitha (2020) hampir 91.000 kasus aktif di 73 negara dan
COVID -19 yang sedang berlangsung adalah banyak pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi
pandemi berkelanjutan yang dimulai pada yang berdampak negatif pada pengeluaran
Desember, 2019 di Wuhan, Cina dan dinyatakan konsumen dan rantai pasokan di seluruh dunia.
sebagai pandemi oleh WHO pada 11 Maret Karenanya, dampak COVID - 19 akan
2020. Hingga 16 Maret lebih dari 169.000 kasus signifikan.
dilaporkan dan lebih dari 140
negara.terpengaruh. Wabah besar terjadi di Cina, Penelitian yang dilakukan oleh Chandu et al.
Korea Selatan, Iran, dan Eropa.6.500 orang telah (2020) Berasal dari Tiongkok menjelang akhir
meninggal dan lebih dari 76.000 telah pulih dari 2019 Covid 19 menyebar ke seluruh dunia
penyakit ini. seperti api liar yang meneror lebih dari 190
negara. Dimulai dengan flu biasa yang
Penelitian yang dilakukan oleh Sunitha (2020) menyebabkan masalah pernapasan dan
Tindakan tegas diambil untuk mengurangi kematian.Virus tumbuh secara
wabah: tindakan pencegahan pribadi: eksponensial.Menurut Chandu et al. (2020)
menggunakan masker wajah, kebersihan tangan, angka kematian memuncak menjelang akhir
dan karantina sendiri; langkah-langkah Februari di Cina dan Iran dan pertumbuhannya
lingkungan: seperti pembersihan permukaan dan bahkan lebih mengkhawatirkan di negara-negara
tindakan masyarakat: penutupan sekolah dan Eropa dan AS pada minggu ketiga Maret 2020.
perguruan tinggi untuk menjauhkan sosial, Tingkat penyebaran tampaknya telah melambat
membatalkan pertemuan besar dan partisipasi di negara-negara seperti India karena
dalam acara-acara publik. Di Wuhan, otoritas pencegahan merawat atau mengurangi aliran
pusat menerapkan larangan transportasi pada 23 manusia dari negara dengan kejadian virus ke
Januari. Karena wabah koronavirus, xenophobia, negara lain. Jarak sosial yang luas tampaknya
prasangka tinggi, rasisme dan kasus-kasus mengatasi perlambatan virus dan eliminasi
kecurigaan, ketakutan dan permusuhan telah pamungkasnya tergantung pada perawatan
dilaporkan oleh orang-orang Cina di banyak terapeutik.
negara, seperti Amerika Utara, Eropa dan
kawasan Asia Pasifik.. Penelitian yang dilakukan oleh Paitarti dan
Subekti (2020) di tengah pandemi Coronavirus
Penelitian yang dilakukan oleh Sunitha (2020) Disease-19 (Covid-19) yang telah menginfeksi
Dampak besar lainnya dari wabah penyakit lebih dari 180 negara di dunia dan Indonesia,
adalah pembatalan peristiwa besar dalam Menurut Shaikh (2020) Saat ini wholeworld
industri film, olahraga dan industri lainnya. menghadapi tantangan besar dalam mengatasi
Banyak konser, festival musik, peragaan busana COVID-19. Dari Desember 2019 hingga tanggal
dan konferensi dibatalkan atau COVID -19 telah mempengaruhi sebagian besar
ditunda.Pemerintah telah menutup sementara negara di dunia. Banyak organisasi dan ilmuwan
semua sekolah, di seluruh negara untuk sedang berupaya menemukan vaksin dan cara
membatasi penyebaran virus corona dan pada 14 penyebaran COVID-19 dapat diminimalkan.
Maret, sekitar 420 juta anak tidak Menurut Khaitan et al. (2020) kasus
bersekolah.Beberapa contoh kekurangan pemberontakan virus korona (COVID-19),
pasokan barang penting, pembelian panik, seluruh dunia telah berdiri diam. Virus

~ 429 ~
mematikan telah menginfeksi lebih dari 672.000 Maret 2020, dianalisis berdasarkan data
kasus dan menyebabkan 31.000 kematian dan demografi dasar (usia, jenis kelamin dan gejala).
jumlahnya masih meningkat. Intensitas tekanan Clustering digunakan untuk mengelompokkan
pada pemerintah terlalu tinggi, sehingga sangat gejala berdasarkan kelompok umur mulai dari 0
penting untuk memahami alasan meningkatnya hingga 87 tahun.
jumlah dan cara-cara itu dapat dikendalikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Khaitan et al.


(2020) analisis penyebaran COVID-19 HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan usia, riwayat perjalanan dan Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner online
kelompok berdasarkan gejala. Dalam tulisan ini,
melalui google form dan data diolah
data Kementerian Kesehatan (COH) dari negara menggunakan program MS Excell sehingga
yang terkena COVID -19 China, hingga 29 diperoleh hasil sebegai berikut

Tabel 2. WFH vs Keamanan Kerja

Kriteria SS S B TS STS
WFH membuat saya lebih aman 3 4 1 0 0
bekerja karena terhindar dari
penyebaran COVID-19 37.50% 50.00% 12.50% 0 0

Untuk kriteria pernyataan WFH membuat lebih dengan penelitian yang dilakukan oleh Menurut
aman bekerja karena terhindar dari penyebaran Purwanto dkk (2020) meskipun banyak orang
COVID-19 diperoleh distribusi data yaitu yang meragukan keefektifannya, Work From
paling banyak adalah menyatakan sangat setuju Home dianggap sebagai aturan kerja yang paling
ada 3 guru (37.5%) dan yang menyatakan setuju efektif saat ini. Karena, selain membantu upaya
ada 4 guru (50%), berarti sebagian besar guru ( meminimalkan risiko penularan virus Corona,
87.5%) menyatakan setuju bahwa WFH Work From Home juga dapat membantu
membuat lebih aman bekerja karena terhindar memastikan agar operasional bisnis tetap
dari penyebaran COVID-19.Hasil ini sejalan berjalan dengan baik.
Tabel 3. WFH vs Kenyamanan Kerja

Kriteria SS S B TS STS
Saya lebih nyaman menyelesaikan 0 0 4 4 0
pekerjaan dengan WFH
0 0.00% 50.00% 50.00% 0.00%

Untuk kriteria pernyataan guru lebih nyaman (50%), berarti sebagian besar guru ( 50%)
menyelesaikan pekerjaan dengan WFH menyatakan tidak setuju bahwa guru lebih
diperoleh distribusi data yaitu paling banyak nyaman menyelesaikan pekerjaan dengan WFH.
adalah menyatakan tidak setuju ada 4 guru Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
(50%) dan yang menyatakan biasa ada 4 guru dilakuakan oleh Purwanto dkk (2020) kepuasan

~ 430 ~
kerja tentu akan semakin meningkatkan kebijakan Work From Home, seseorang dapat
produktivitas serta loyalitas para guru. lebih mudah membagi perannya. Ada kalanya ia
Banyaknya tuntutan pekerjaan yang harus fokus pada jam kerja sekolah dan ada kalanya
diselesaikan terkadang memaksa sebagian orang juga ia bisa menjalankan kehidupan pribadinya
kehilangan keseimbangan antara dunia kerja dan tanpa beban.
kehidupan pribadi. Namun, dengan adanya
Tabel 4. WFH vs Suasana Kerja

Kriteria SS S B TS STS
WFH menciptakan suasana baru 1 2 3 3 0
dalam pekerjaan saya
12.50% 25.00% 37.50% 37.50% 0.00%

Untuk kriteria pernyataan WFH menciptakan oleh Purwanto dkk (2020) WFH menciptakan
suasana baru dalam pekerjaan guru diperoleh suasana baru dan kepuasan kerja tentu akan
distribusi data yaitu paling banyak adalah semakin meningkatkan produktivitas serta
menyatakan tidak setuju ada 3 guru (37.5%) dan loyalitas para guru. Banyaknya tuntutan
yang menyatakan biasa ada 3 guru (37.5%), pekerjaan yang harus diselesaikan terkadang
yang menyatakan setuju ada 2 guru (25%), yang memaksa sebagian orang kehilangan
menyatakan sangat setuju ada 1 guru (12.5%), keseimbangan antara dunia kerja dan kehidupan
ini berarti sebagian guru menyatakan setuju pribadi. Namun, dengan adanya kebijakan Work
(37.5%) dan sebagian guru menyatakan tidak From Home, seseorang dapat lebih mudah
setuju (37.5%) bahwa WFH menciptakan membagi perannya. Ada kalanya ia fokus pada
suasana baru dalam pekerjaan guru. Hasil ini jam kerja sekolah dan ada kalanya juga ia bisa
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakuakan menjalankan kehidupan pribadinya tanpa beban.
Tabel 5. WFH vs Biaya Transportasi

Kriteria SS S B TS STS
WFH mengurangi biaya 3 3 1 1 0
transportasi saya dari rumah ke
sekolahan
37.50% 37.50% 12.50% 12.50% 0.00%

Untuk kriteria pernyataan WFH mengurangi oleh Purwanto dkk (2020) Salah satu
biaya transportasi guru dari rumah ke sekolahan keuntungan Work From Home adalah guru
diperoleh distribusi data yaitu paling banyak tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar
adalah menyatakan sangat setuju ada 3 guru ongkos transportasi atau biaya bensin, guru juga
(37.5%) , yang menyatakan setuju ada 3 guru bisa menghemat waktu di perjalanan. Bagi guru
(37.5%) ini berarti sebagian guru menyatakan yang juga sering terjebak kemacetan di jalan
setuju (75%) bahwa WFH mengurangi biaya menuju sekolah, manfaatkanlah keuntungan
transportasi guru dari rumah ke sekolahan. Hasil Work From Home ini sebaik mungkin.
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Tabel 6. WFH vs Waktu Luang

~ 431 ~
Kriteria SS S B TS STS
Dengan WFH saya memiliki 0 4 2 2 0
waktu luang untuk mengerjakan
pekerjaan lainnya 0.00% 50.00% 25.00% 25.00% 0.00%
Untuk kriteria pernyataan dengan WFH guru mengerjakan pekerjaan lainnya. Hasil ini sejalan
memiliki waktu luang untuk mengerjakan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanto
pekerjaan lainnya diperoleh distribusi data yaitu dkk (2020) Salah satu keuntungan Work From
paling banyak adalah menyatakan setuju ada 4 Home adalah guru tidak perlu mengikuti jam
guru (50%) , yang menyatakan biasa ada 2 guru masuk kantor dan waktu kerja lebih flexible.
(25%) ini berarti besar guru menyatakan bahwa
dengan WFH guru memiliki waktu luang untuk

Tabel 7. WFH vs Produktif

Kriteria SS S B TS STS
WFH membuat saya lebih 1 0 4 3 0
produktif dan kreatif dalam
bekerja
12.50% 0.00% 50.00% 37.50% 0.00%

Untuk kriteria pernyataan WFH membuat guru menumpuknya pekerjaan yang harus
lebih produktif dan kreatif dalam bekerja diselesaikan. Apabila guru adalah tipe orang
diperoleh distribusi data yaitu paling banyak yang dapat mengelola waktu dengan baik, Work
adalah menyatakan tidak setuju setuju sebanyak From Home tentu tidak akan menjadi masalah.
3 guru (37.5%) , ini berarti besar guru Ketika stres yang dirasa tak menjadi beban,
menyatakan tidak setuju bahwa WFH tentu saja produktivitas kerja akan menjadi
membuat guru lebih produktif dan kreatif dalam meningkat. Dengan begitu guru bisa
bekerja. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Ketika
dilakukan oleh Purwanto dkk (2020) WFH bisa seorang guru dapat menyelesaikan pekerjaan
meminimalisir tingkat stres yang dialami Selain dengan lebih cepat dan efektif, kepuasan kerja
kemacetan lalu lintas dari rumah menuju dapat menjadi nilai tambah
sekolah, salah satu pemicu stres ialah
.

~ 432 ~
Tabel 8. WFH vs Kejenuhan Kerja

Kriteria SS S B TS STS
WFH membuat saya jenuh bekerja 2 4 1 1 0
di rumah dengan suasana monoton
25.00% 50.00% 12.50% 12.50% 0.00%

Untuk kriteria pernyataan WFH membuat guru keuntunganWork From Home memiliki lebih
jenuh bekerja di rumah dengan suasana monoton banyak waktu luang, untuk berkumpul bersama
diperoleh distribusi data yaitu paling banyak keluarga. di tempat kerja. Misalnya, suara gaduh
adalah menyatakan setuju sebanyak 4 guru orang yang sedang mengobrol, suara rekan kerja
(50%) dan menyatakan sangat setuju sebanyak 2 yang sedang menelepon, meeting sana-sini yang
guru (25%), hal ini berarti sebagian besar guru memakan waktu, AC yang tidak atau terlalu
menyatakan setuju bahwa WFH membuat guru dingin, dan sebagainya. Ketika bekerja di
jenuh bekerja di rumah dengan suasana rumah,guru bisa menciptakan suasana yang
monoton.Hasil ini sejalan dengan penelitian lebih aman, nyaman, dan kondusif.
yang dilakukan oleh Purwanto dkk (2020)
Tabel 9. WFH vs Interaksi

Kriteria SS S B TS STS
WFH mengurangi interaksi saya 0 7 0 1 0
dengan teman guru dan peserta
didik
0.00% 87.50% 0.00% 12.50% 0.00%

Untuk kriteria pernyataan WFH mengurangi mengurangi interaksi guru dengan teman guru
interaksi guru dengan teman guru dan peserta dan peserta didik. Hasil ini sejalan dengan
didik diperoleh distribusi data yaitu paling penelitian yang dilakukan oleh Purwanto dkk
banyak adalah menyatakan setuju sebanyak 7 (2020) dampak dari Work From
guru (87.5%), hal ini berarti sebagian besar Homemengurangi interaksi para guru dengan
guru menyatakan setuju bahwa WFH peserta didik.
Tabel 10. WFH vs Biaya Kuota Internet

Kriteria SS S B TS STS
WFH menambah biaya 4 2 2 0 0
pengeluaran untuk kuota internet
saya 50.00% 25.00% 25.00% 0.00% 0.00%

Untuk kriteria pernyataan WFH menambah guru (50%) dan menyatakan setuju sebanyak 2
biaya pengeluaran untuk kuota internet guru 925%), hal ini berarti sebagian besar guru
diperoleh distribusi data yaitu paling banyak menyatakan setuju bahwa WFH menambah
adalah menyatakan sangat setuju sebanyak 4 biaya pengeluaran untuk kuota internet.Menurut

~ 433 ~
Purwanto dkk (2020) Ketika bekerja di kantor, pemakaian terus-menerus. Untuk meminimalisir
instansilah yang menanggung biaya listrik dan kerugian Work From Home ini, sebaiknya guru
internet. Namun, berbeda halnya ketika guru memang memiliki budget khusus supaya tagihan
bekerja di rumah, karena kemungkinan biaya tidak membengkak,
listrik dan internet akan meningkat karena

Tabel 11. WFH vs Kualitas Belajar

Kriteria SS S B TS STS
WFH menurunkan kualitas proses 2 5 1 0 0
belajar mengajar saya
25.00% 62.50% 12.50% 0.00% 0.00%

Untuk kriteria pernyataan WFH menurunkan sedikit, kurangnya keterampilan teknologi yang
kualitas proses belajar mengajar diperoleh menghambat potensi pembelajaran online,
distribusi data yaitu paling banyak adalah kurangnya kemampuan -berbagai sumber dalam
menyatakan sangat setuju sebanyak 2 guru bahasa Indonesia yang menghasilkan lebih
(25%) dan menyatakan setuju sebanyak 5 guru banyak waktu yang dibutuhkan untuk
(62.5%), hal ini berarti sebagian besar guru mengembangkan konten elektronik, waktu layar
menyatakan setuju bahwa WFH menurunkan yang lebih lama sebagai hasil dari pembuatan
kualitas proses belajar mengajar. Putri dkk konten-e dan memberikan umpan balik pada
(2020) guru mengidentifikasi lebih banyak pekerjaan siswa, komunikasi yang lebih intens
tantangan dan kendala, termasuk beberapa dan memakan waktu dengan orang tua,
pembatasan dalam pilihan metode pengajaran tantangan untuk koordinasi yang lebih baik
yang biasanya berlaku di kelas tatap muka dengan guru, kepala sekolah, dan tagihan
reguler, cakupan materi kurikulum yang lebih internet yang lebih tinggi.

Tabel 11. WFH vs Fokus Kerja

Kriteria SS S B TS STS
WFH membuat saya tidak fokus 1 6 1 0 0
bekerja karena adanya interaksi
dengan anggota keluarga saya saat
bekerja 12.50% 75.00% 12.50% 0.00% 0.00%

Untuk kriteria WFH membuat guru tidak fokus berarti sebagian besar guru menyatakan setuju
bekerja karena adanya interaksi dengan anggota bahwa WFH membuat guru tidak fokus bekerja
keluarganya saat bekerja diperoleh distribusi karena adanya interaksi dengan anggota
data yaitu paling banyak adalah menyatakan keluarganya saat bekerja.Menurut Purwanto dkk
setuju sebanyak 6 guru (75%) dan menyatakan (2020) Salah satu kerugian Work From Home
sangat setuju sebanyak 1 guru (12.5%), hal ini adalah guru bisa kehilangan motivasi kerja.

~ 434 ~
Alasannya cukup beragam, misalnya suasana media sosial dan hiburan lainnya, dan
kerja tidak seperti yang diharapkan, suasana sebagainya.
rumah tidak seperti kantor, terdistraksi oleh

Tabel 11. WFH vs Kerja di Kantor

Kriteria SS S B TS STS
Saya lebih suka WFH dibanding 0 0 1 5 2
bekerja di kantor
0.00% 0.00% 12.50% 62.50% 25.00%

Untuk kriteria Guru lebih suka WFH dibanding KESIMPULAN


bekerja di kantor diperoleh distribusi data yaitu
paling banyak adalah menyatakan tidak setuju Hasil dari penelitian ini dapat diambil
sebanyak 5 guru (62.5%) dan menyatakan kesimpulan bahwa WFH memiliki beberapa
sangat tidak setuju sebanyak 2guru (25%), hal dampak positif yaitu membuat guru lebih aman
ini berarti sebagian besar guru menyatakan dan nyaman bekerja karena terhindar dari
tidak setuju bahwa Guru lebih suka WFH penyebaran COVID-19, pelaksanaaan WFH
dibanding bekerja di kantor.Menurut Arwen dkk dapat menghemat pengeluaran yaitu
(2020) bahwa dampak belajar di rumah juga mengurangi biaya transportasi guru dari rumah
dirasakan oleh orang tua yang juga memiliki ke sekolahan sehingga menghemat biaya,
beban lebih karena harus menjadi guru di rumah, dengan WFH para guru juga akan memiliki
mengajar membuat tugas, dan selalu sedikit waktu luang untuk mengerjakan
memantau.Dapat dibayangkan jika anak lebih pekerjaan lainnya di rumah, mereka bisa
dari satu dan masih membutuhkan bantuan melaksanakan aktivitas keluarga dan pekerjaaan
dalam melakukan tugas.Belum lagi harus sampingan lainnya. Sedangkan dampak negatif
menyiapkan makanan dan pekerjaan rumah dari WFH yaitu membuat guru menjadi jenuh
tangga lainnya. Sukacita dan kesedihan selama bekerja di rumah dengan suasana kerja yang
proses belajar di rumah bervariasi. Beberapa monoton, WFH juga telah mengurangi interaksi
orang tua lebih suka anak-anak belajar di guru dengan teman guru dan peserta didik dan
sekolah.Selain kredit internet yang lingkungan sekolah, WFH juga memungkinkan
membengkak, salah satu keluhan orang tua akan menurunkan kualitas proses belajar
adalah peningkatan pengeluaran untuk konsumsi mengajar karena tidak adanya interaksi langsung
yang lebih besar daripada tunjangan anak setiap selama pross belajar mengajar antara guru
hari.Namun, nilai positifnya adalah bahwa ada dengan peserta didik, WFH membuat guru tidak
lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan fokus bekerja karena adanya interaksi dengan
keluarga dan untuk mendekatkan hubungan anggota keluarganya saat bekerja. Peneliti
emosional antara orang tua dan anak-anak.Dan memberikan beberapa saran yaitu selama WFH
yang lebih penting adalah keluarga lebih pihak terkait menyediakan sarana prasarana
terlindungi dari paparan virus korona. seperti kuota internet dna materi materi
pembelajaran online. Penelitian ini memiliki
beberapa kekurangan yaitu lokasi penelitian
hanya pada satu sekolah yaitu SD Negeri

~ 435 ~
Dengkek 01 Pati, responden penelitian hanya MEASURES OF SPREAD
berjumlah 8 guru.Untuk penelitian selanjutnya PREVENTION. International Journal of
bisa dikembangkan dilakukan di sekolah – Advanced Science and
sekolah lainnya drai tingkat SD sampai Technology, 29(05), 1068 - 1074.
perguruan tinggi dan respondennya bisa lebih Retrieved from
besar lagi. http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/
article/view/9762
DAFTAR PUSTAKA
Javed Shaikh, P.Suganda Devi, Mohammad Arif
Agus Purwanto, Masduki Asbari, Mochammad Shaikh, K.A.Nafee, Tadesse Hailu.
Fahlevi, Abdul Mufid, Eva Agistiawati, (2020). Role of Artificial Intelligence in
Yoyok Cahyono, Popong Suryani. (2020). Prevention and Detection of Covid-19 .
International Journal of Advanced Science
Impact of Work From Home (WFH) on
Indonesian Teachers Performance During and Technology, 29(9s), 45 - 54.
the Covid-19 Pandemic : An Exploratory Retrieved from
Study. International Journal of Advanced http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/
Science and Technology, 29(05), 6235 - article/view/13000
6244. Retrieved from
http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/ Kavitha Chandu, Madhavaprasad Dasari. (2020).
article/view/15627 Corona virus Covid 19: The Journey
around the Globe so Far. International
B. Thiyaneswaran, K. Anguraj, M. Sindhu, N. S. Journal of Advanced Science and
Yoganathan, J. Jayanthi. (2020). Technology, 29(05), 2277 - 2282.
Retrieved from
Development of Iris Biological Features
Extraction for Biometric Based http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/
Authentication to Prevent Covid Spread. article/view/10997
International Journal of Advanced Science
Prof. Sunitha B K, D. V. A. (2020). COVID –
and Technology, 29(3), 8266 - 8275.
19: Current Pandemic and Its Societal
Retrieved from
http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/ Impact. International Journal of
article/view/9084 Advanced Science and
Desri Arwen. (2020). Student Learning Technology, 29(5s), 432 - 439. Retrieved
Motivation Influences The Development from
Of The Corona Virus Pandemic (COVID http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/
19). International Journal of Advanced article/view/7285
Science and Technology, 29(9s), 4911 -
4925. Retrieved from Purwanto, A. (2020). Studi Eksplorasi Dampak
http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/ Work From Home ( WFH ) Terhadap
article/view/17339 Kinerja Guru Selama Pandemi Covid-
19. EduPsyCouns: Journal of Education,
Indah Pitarti, Rahayu Subekti. (2020). LEGAL Psychology and Counseling, 2(1), 92-100.
Retrieved from https://ummaspul.e-
PROTECTION OF MEDICAL
RECORDS OF COVID-19 PATIENTS journal.id/Edupsycouns/article/view/418
IN INDONESIA AND LEGAL

~ 436 ~
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, Supriya Khaitan, Anamika Mitra, Priyanka
C., Wijayanti, L., Putri, R., & santoso, Shukla,Dr Sudeshna Chakraborty. (2020).
priyono.(2020). Studi Eksploratif Dampak Statistical Investigation of Novel Corona
Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Virus COVID -19. International Journal
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. of Control and Automation, 13(2s), 01 -
EduPsyCouns: Journal of Education, 06. Retrieved from
Psychology and Counseling, 2(1), 1-12. http://sersc.org/journals/index.php/IJCA/a
Retrieved from https://ummaspul.e- rticle/view/11534
journal.id/Edupsycouns/article/view/397

Ratna Setyowati Putri, Agus Purwanto , Rudy


Pramono, Masduki Asbari, Laksmi
Mayesti Wijayanti, Choi Chi Hyun.
(2020). Impact of the COVID-19
Pandemic on Online Home Learning: An
Explorative Study of Primary Schools in
Indonesia. International Journal of
Advanced Science and
Technology, 29(05), 4809 - 4818.
Retrieved from
http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/
article/view/13867

S. Shanthi, R.Dineshkumar, S.Sumithra,


R.Purushothaman, V. Praveen Kumar.
(2020). An Analysis of Psycho-Social
Apprehensions of a Common Man Linked
with COVID-19 Pandemic. International
Journal of Advanced Science and
Technology, 29(05), 5792 - 5798.
Retrieved from
http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/
article/view/15078.

Supriya Khaitan, Anamika Mitra, Priyanka


Shukla,Dr Sudeshna Chakraborty. (2020).
Statistical Investigation of Novel Corona
Virus COVID -19. International Journal
of Control and Automation, 13(2s), 01 -
06. Retrieved from
http://sersc.org/journals/index.php/IJCA/a
rticle/view/11534

~ 437 ~

Anda mungkin juga menyukai