Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA ONLINE

DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA


MATA PELAJARAN BIOLOGI TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA

Yurika Darmayanti Nasution


1810207029
BAB I
PENDAHULUAN
O Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini
memberikan dampak yang besar dan signifikan terhadap kehidupan
manusia. Dalam berbagai aspek kehidupan manusia tidak lepas dari
kehadiran teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya dalam aspek
pendidikan. Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan
penguasan teori dan keterampilan, mencari solusi yang menyangkut
persoalan-persoalan kegiatan dalam mencapai tujuan hingga
memutuskannya.
Telah hampir 1 tahun pandemi covid-19 melanda seluruh negara di
belahan dunia termasuk Indonesia. Dengan kondisi seperti ini semua
aktivitas yang berkaitan di luar ruangan dihentikan termasuk proses belajar
mengajar.
Namun, pembelajaran secara online atau daring sekarang menjadi
problematika tersendiri bagi peserta didik. Mungkin banyak sekali kendala
yang dihadapi para peserta didik misalkan sinyal dan sulit untuk memahami
materi yang diberikan. Pembelajaran juga menggunakan media online
berupa whatsapp group, zoom metting dan lainnya. Untuk itu perlu
dilakukannya evaluasi terhadap pembelajaran daring dengan media online
ini. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk mengetahui keefektifan,
kendala dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran daring pada mata
pelajaran biologi.
O Rumusan Masalah

1. Bagaimana keefektifan penggunaan media online dalam pembelajaran


daring pada mata pelajaran biologi?

2, Adakah kendala dari penggunaan media online dalam pembelajaran


daring pada mata pelajaran biologi?

3. Apakah hasil belajar siswa mengalami peningkatan saat menggunakan


media online dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran biologi?
O Batasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada anak SMP kelas 9

2. Penelitian ini mengukur keefektifan penggunaan media online


dalam pembelajaran daring

3. Penelitian ini mengukur kendala dari penggunaan media online


dalam pembelajaran daring

4. Penelitian ini mengevaluasi hasil belajar siswa menggunakan


media online dalam pembelajaran daring
O Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan media online dalam


pembelajaran daring pada mata pelajaran biologi

2. Untuk mengetahui kendala dari penggunaan media online dalam


pembelajaran daring pada mata pelajaran biologi

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa saat menggunakan media online


dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran biologi
O Manfaat Penelitian
Bagi siswa : Dapat menambahkan pengetahuan mereka melalui
pengumpulan data dan informasi meningkatkan prestasi akademik siswa
Bagi guru : Sebagai platform pengajaran
Bagi sekolah : Dapat dijadikan sebagai sumber belajar alternatif
BAB II
KAJIAN PUSTAKKA

Pengertian Media Online


Media online merupakan media yang menggunakan internet, sepintas
lalu orang akan menilai media onlien merupakan media elektronik, tetapi
para pakar memisahkannya dalam kelompok tersendiri. Alasannya media
onlien menggunakan gabungan proses media cetak dnegan menulis informasi
yang disalurkan melalui sarana elektronik, tetapi juga hubungan dengan
komunikasi personal yang terkesan perorangan (Akbar, 2005).
Kelebihan media online informasinya lebih bersifat personal yang dapat
diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, berupa separangkat
komputer dan jaringan internet. Kelemahan media online terletak pada
peralatan dan kemampuannya penggunanya.
Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan
dengan tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang
dapat membantu proses belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh.
Tujuan dari adanya pembelajaran daring ialah memberikan layanan
pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk
menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas (Sofyana
& Abdul, 2019). Ada beberapa aplikasi juga dapat membantu kegiatan belajar
mengajar, misalnya whatsapp, zoom, web blog, edmodo dan lain-lain.
Hasil Belajar
Merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009)
mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar sebagai berikut:
1. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
2. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan factor masyarakat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Djam’an Satori (2011) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan
karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat
dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja,
formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang beragam,
karakteristik suatu barang dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata cara suatu
budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya.
Di sini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena
penelitian ini mengeksplor fenomena proses pembelajaran daring dengan
menggunakan media online terhadap hasil belajar siswa di SMP.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMP N 22 Palembang yang terletak dijalan
Inspektur Marzuki Pakjo Ujung.

Waktu Penelitian
Dilaksanakan mulai dari tahap persiapan hingga selesai pelaksanaan
dimulai pada bulai Juli 2021.

Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu siswa SMP N
22 Palembang kelas VIII.
Teknik Pengumpulan Data
Data adalah bagian terpenting dari suatu penelitian, karena dengan data
peneliti dapat mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Pada penelitian ini,
data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus
menerus sampai datanya jenuh. Sesuai dengan karakteristik data yang
diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Instrumen Penilaian
Bogdan dan Biklen (dalam Djam’an Satori., 2011: 62) menyatakan bahwa
Qualitative research has the natural setting as the direct source of data and the
researcher is the key instrument. Artinya, penelitian kualitatif mempunyai
setting yang alami sebagai sumber langsung dari data dan peneliti itu adalah
instrumen kunci. Maksudnya adalah peneliti sebagai alat pengumpul data
utama.

Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan caramengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami orang lain.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan selesai di lapangan. Untuk
menganalisa data metode yang digunakan analisis data kualitatif dengan
metode deskriptif kualitatif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diteliti
dengan menggambarkan atau melukiskan subyek dan obyek penelitian yang
berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Pengecekan Keabsahan Data


Pengecekan keabsahan data bertujuan untuk menjaga kualitas data agar
tetap valid. Pada tahap ini kesimpulan awal yang didapatkan masih bersifat
sementara dan bisa jadi berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti yang
mendukung pada tahap selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
didapatkan diawal terdapat bukti yang mendukung maka kesimpulan tersebut
merupakan yang kredibel.
TERIMA KASIH
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM PEMBELAJARAN
DARING MATERI BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMP
NEGERI 22 PALEMBANG

OLEH :

YURIKA DARMAYANTI NASUTION


NIM. 1810207029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini
memberikan dampak yang besar dan signifikan terhadap kehidupan manusia.
Dalam berbagai aspek kehidupan manusia tidak lepas dari kehadiran
teknologi informasi dan komunikasi, salah satunya dalam aspek pendidikan.
Dalam aspek pendidikan masyarakat bisa mengakses dengan mudah
pengetahuan yang bisa dicari melalui media online. Masyarakat dengan
mudah mengakses melalui gadget ataupun handphone pintar yang saat ini
sudah menjadi barang wajib untuk dimilki setiap orang.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan umum seseorang termasuk di dalamnya peningkatan penguasan
teori dan keterampilan, mencari solusi yang menyangkut persoalan-persoalan
kegiatan dalam mencapai tujuan hingga memutuskannya. Pendidikan tersebut
sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan dalam
lingkungan sosial dan fisik, kelangsungan kehidupan bangsa serta negara
demi terciptanya sumber daya manusia yang berintelektual dan
berkualitas.Dengan terciptanya manusia yang mempunyai intelektual dan
kualitas tinggi bangsa ini akan maju dan melahirkan generasi anak bangsa
yang menjadi pemimpin di negeri ini.
Telah hampir 1 tahun pandemi covid-19 melanda seluruh negara di
belahan dunia termasuk Indonesia. Setiap harinya orang yang terjangkit selalu
bertambah. Data hari terakhir menunjukkan adanya penambahan kasus
terkonfirmasi positif yang mencapai 4.656 orang sehingga totalnya menjadi
1.651.794 orang, untuk pasien yang sembuh bertambah menjadi 4.884 orang
dan yang meninggal dunia bertambah menjadi 168 orang. Covid-19 adalah
penyakit menular yang dapat menyebar baik secara langsung maupun tidak
dan dari satu orang ke orang lainnya. Kondisi ini menyerang bagian hidung,
tenggorokan dan paru-paru.
Dengan kondisi seperti ini semua aktivitas yang berkaitan di luar
ruangan dihentikan. Salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran
covid-19 yaitu dengan membatasi interaksi masyarakat dan menerapkan 3M.
Tetapi, dengan diberlakukannya kebijakan tersebut dapat menghambat laju
pertumbuhan baik dalam dalam bidang ekonomi sampai dengan bidang
pendidikan. Upaya agar proses pembelajaran tetap terselenggara, sekolah-
sekolah pun memanfaatkan perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi yaitu dengan menerapkan pembelajaran daring terlaksana dengan
lebih mudah. Daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses
pembelajaran (Isman dalam Suswandari, 2016 : 1).
Namun, pembelajaran secara online atau daring sekarang menjadi
problematika tersendiri bagi peserta didik. Mungkin banyak sekali kendala
yang dihadapi para peserta didik misalkan sinyal dan sulit untuk memahami
materi yang diberikan. Apalagi pembelajaran menggunakan media online
berupa whatsapp group, google classroom, zoom meeting, youtube dan
lainnya.
Sedangkan untuk materi pembelajaran diberikan dalam bentuk
powerpoint, pdf, video dan audio singkat serta lainnya. Dengan menggunakan
media online dalam pembelajaran daring diharapkan siswa mengalami
peningkatan dalam hasil belajar. Karena siswa bebas memilih media
pembelajaran mana yang menurutnya sesuai dan lain dari yang disebutkan
diatas tadi. Untuk itu perlu dilakukannya evaluasi terhadap pembelajaran
daring dengan media online ini. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk
mengetahui keefektifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran daring
materi biologi.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana keefektifan penggunaan media online dalam pembelajaran
daring materi biologi?
2. Bagaimana hasil belajar siswa saat menggunakan media online dalam
pembelajaran daring materi biologi?

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka batasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Penelitian ini hanya
dilakukan pada anak SMP kelas 9, penelitian ini mengukur keefektifan
penggunaan media online dalam pembelajaran daring dan penelitian ini
mengevaluasi hasil belajar siswa menggunakan media online dalam
pembelajaran daring.

D. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan media online dalam
pembelajaran daring pada mata pelajaran biologi
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa saat menggunakan media online
dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran biologi

E. Manfaat penelitian
1. Bagi siswa
Dapat menambahkan pengetahuan mereka melalui pengumpulan
data dan informasi meningkatkan prestasi akademik siswa.
2. Bagi guru
Sebagai platform pengajaran dan menjadikan sebagai salah satu
acuan dalam menjelaskan materi.
3. Bagi sekolah
Dapat dijadikan sebagai sumber belajar alternative bagi siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. MEDIA ONLINE
1. Pengertian Media Online
Media online merupakan media yang menggunakan internet,
sepintas lalu orang akan menilai media onlien merupakan media
elektronik, tetapi para pakar, memisahkannya dalam kelompok
tersendiri. Alasannya media onlien menggunakan gabungan proses
media cetak dnegan menulis informasi yang disalurkan melalui sarana
elektronik, tetapi juga hubungan dengan komunikasi personal yang
terkesan perorangan (Akbar, 2005)
Media online adalah media massa yang dapat kita temukan di
internet. Sebagai media massa, media online juga menggunakan
kaidah- kaidah jurnalistik,dalam sistem kerja mereka. Internet sebagai
media onlien ialah sebagi media baru, ,internet memiliki beberapa
karakteristik, seperti media yang berbasis teknologi, ,berkarakter
fleksibel, potensi interaktif, berfungsi secara privat dan publik,
,memiliki aturan yang rendah, dan berhubungan. Internet juga
menciptakan pintu gerbang baru bagi organisasi yang dapat diakses
secara global dari berbagai penjuru dunia. Karekteristik interaktif dari
internet dapat menjadi sarana yangefektif untuk membangun dan
memelihara hubungan sayang saling menguntungkan jika web
digunakan dengan benar (Maria,2002)

2. Kelebihan Media Online


Media Online memiliki kelebihan tersendiri, informasinya lebih
bsersifat personal yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di
mana saja. tentu dengan syarat ada;ada saranya, berupa separangkat
komputer dan jaringan internet.kelebihan lainnya informasi yang
disebarkan dapat di update setiap saat bila perlu setiap detik. Lebih
dari itu media onlien juga melengkapi fasilitas pencarian berita dan
persiapan berita yang dapat diakses dengan mudah.

3. Kekurangan Media Online


Kelemahan media online terletak pada peralatan dan
kemampuannya penggunanya. Media online harus menggunakan
perangkat komputer dan jaringan internet yang sampai saat ini
biayanya cukup mahal khususnya di indonesia, belum semua wilayah
memiliki jaringan internet, disamping itu diperlukan keahlian khsus
guna memanfaatkanya, dan mungkin juga belum banyak yang
menguasainya.

B. PEMBELAJARAN DARING
1. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Dalam hasil penelitian terdahulu yang relevan akan dibahas
mengenai penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti
terdahulu sebagai acuan dalam menentukan tindakan lanjut sebagai
pertimbangan penelitian. Beberapa penelitian yang relevan dalam
penelitian ini :
1. Hapsari Catur Hanandya (2016), dalam penelitian mengemukakan
bahwa penggunaan media online dalam pembelajaran bahasa
seperti schoology terbukti lebih efisien untuk mendapatkan
motivasi peserta didik. Persamaan penelitian ini dengan skripsi
penulis yaitu implementasi model pembelajaran menggunakan
media online yaitu Schoology untuk meningkatkan hasil motivasi
peserta didik. Penelitian Hapsari Catur Hanandya mengukur
tingkat motivasi peserta didik sedangkan peneliti mengukur hasil
belajar peserta didik.
2. Mohammad Yazdi (2016), mengemukakan bahwa e-learning
adalah model pembelajaran yang ada dibuat dalam format digital
melalui peralatan elektronik dengan tujuan memperluas akses
terhadap pendidikan publik, sehingga belajar modul bisa diakses
mudah tanpa ruang dan waktu dibatasi, interaktif dan efektif.
Perbedaan penelitian ini dengan jurnal ilmiah yaitu pengembangan
modul berbasis aplikasi informasi teknologi pada peserta didik.
Penelitian Mohammad Yazdi mengukur pengembangan modul
berbasis aplikasi informasi teknologi sedangkan peneliti mengukur
hasil belajar peserta didik dari implementasi media online.

2. Pengertian Pembelajaran Daring


Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang
dilakukan dengan tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan
platform yang dapat membantu proses belajar mengajar yang
dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan dari adanya pembelajaran
daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam
jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat
ruang belajar agar lebih banyak dan lebih luas (Sofyana & Abdul,
2019).
Daring memberikan metode pembelajaran yang efektif, seperti
berlatih dengan adanya umpan balik terkait, menggabungkan
kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi pembelajaran
berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan menggunakan simulasi dan
permainan. Sementara itu menurut Permendikbud No. 109/2013
pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan
secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
membawa perubahan dan kemajuan diberbagai sektor terutama pada
bidang pendidikan. Peranan dari teknologi informasi dan komunikasi
pada bidang pendidikan sangat penting dan mampu memberikan
kemudahan kepada guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran daring ini dapat diselenggarakan dengan cara masif dan
dengan peserta didik yang tidak terbatas. Selain itu penggunaan
pembelajaran daring dapat diakses kapanpun dan dimana pun sehingga
tidak adanya batasan waktu dalam penggunaan materi pembelajaran.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
daring merupakan suatu pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
dengan menggunakan media online internet dimana dalam proses
pembelajarannya tidak dilakukan dengan face to face tetapi
menggunakan media elektronik yang mampu memudahkan siswa
untuk belajar kapanpun dan dimanapun (zoom meeting, whatsapp
group dan lainnya).

3. Karakteristik Pembelajaran Daring


Tung dalam Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019) menyebutkan
karakteristik dalam pembelajaran daring antara lain:
1) Materi ajar disajikan dalam bentuk teks, grafik dan berbagai
elemen multimedia,
2) Komunikasi dilakukan secara serentak dan tak serentak seperti
video conferencing, chats rooms, atau discussion forums,
3) Digunakan untuk belajar pada waktu dan tempat maya,
4) Dapat digunakan berbagai elemen belajar berbasis CD-ROM
untuk meningkatkan komunikasi belajar,
5) Materi ajar relatif mudah diperbaharui,
6) Meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan fasilitator,
7) Memungkinkan bentuk komunikasi belajar formal dan
informal,
8) Dapat menggunakan ragam sumber belajar yang luas di
internet.
Pembelajaran daring harus dilakukan sesuai dengan tata cara
pembelajaran jarak jauh. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (PERMENDIKBUD) nomor 109 tahun 2013 ciri-ciri dari
pembelajaran daring adalah:
1) Pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang
dilakukan secara jarak jauh melalui penggunaan berbagai
mendia komunikasi.
2) Proses pembelajaran dilakukan secara elektronik dimana
memanfaatkan paket informasi berbasis teknologi informasi
dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran yang dapat
diakses oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja.
3) Sumber belajar adalah bahan ajar dan berbagai informasi
dikembangkan dan dikemas dalam bentuk yang berbasis
teknologi informasi dan komunikasi serta digunakan dalam
proses pembelajaran.
4) Pendidikan jarak jauh memiliki karakteristik bersifat terbuka,
belajar, mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknlogi
informasi dan komunikasi, menggunakan teknologi pendidikan
lainnya, dan berbentuk pembelajaran terpadu perguruan tinggi.
5) Pendidikan jarak jauh bersifat terbuka yang artinya
pembelajaran yang diselenggarakan secara fleksibel dalam hal
penyampaian, pemilihan dan program studi dan waktu
penyelesaian program, jalur dan jenis pendidikan tanpa batas
usia, tahun ijazah, latar belakang.

4. Manfaat Pembelajaran Daring


Bilfaqih dan Qomarudin (2015) menjelaskan beberapa manfaat dari
pembelajaran daring sebagai berikut :
1) Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan dengan
memanfaatkan multimedia secara efektif dalam pembelajaran.
2) Meningkatkan keterjangkauan pendidikan dan pelatihan yang
bermutu melalui penyelenggaraan pembelajaran dalam jaringan.
3) Menekan biaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
bermutu melalui pemanfaatan sumber daya bersama.

C. HASIL BELAJAR
1. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Pike (2012) tentang hasil belajar
menjelaskan bahwa disciplines make a difference in student learning
has been sparse at best. This study, because it was anchored in
Holland’s theory of personality and environment types found clear and
consistent relationships between students’ academic environments and
their learning outcomes. Kedisiplinan akan memberikan perbedaan
pada hasil belajar yang didapatkan setiap siswa. Terdapat pula
hubungan yang jelas dan konsisten antara lingkungan akademik
dengan hasil belajar.
Hasil penelitian Syafi’i (2014) tentang aktivitas dan hasil belajar
mengungkapkan bahwa penerapan strategi pembelajaran discovery
learning meningkatkan hasil belajar maupun keaktifan siswa di dalam
kelas. Melalui tahapan pelaksanaaan discovery learning terbukti
mampu meningkatkan keterampilan sains siswa. Peningkatan hasil
belajar dan keterampilan keterampilan proses sains siswa dalam
kategori sedang. Keaktifan siswa di kelas juga mendapat pengaruh dari
pelaksanaan strategi ini. Siswa menjadi lebih aktif saat pembelajaran
di dalam kelas.
Hasil penelitian Eskandari (2016) tentang prestasi belajar siswa
menyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik
dari kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakukan dengan
pembelajaran discovery learning. Siswa kelas eksperimen
menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran untuk melakukan
kegiatan penyelidikan. Siswa dapat memanfaatkan teknologi guna
memperoleh informasi yang dibutuhkan.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran.
Nana Sudjana (2009) mendefinisikan hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006) juga menyebutkan hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar, bukti keberhasilan
yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat
menimbulkan suatu perubahan yang khas. Dalam hal ini belajar
meliputi ketrampilan proses, keaktifan, motivasi juga prestasi belajar.
Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu
kegiatan (Udin,2007).
Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27)
menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:
a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan
dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna
tentang hal yang dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya,
menggunakan prinsip.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam
bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan
baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
Misalnya kemampuan menyusun suatu program.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan
menilai hasil ulangan.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
factor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar. M. Dalyono
(2009) mengemukakan faktor – faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Factor internal
meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara
belajar. Sedangkan factor eksternal meliputi keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sugihartono, dkk. (2007), menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor
psikologis.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor
eksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan factor
masyarakat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.


Djam’an Satori (2011: 23) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif
dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak
dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah
kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang
beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata
cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain sebagainya. Selain itu,
Sugiono (2012: 9) juga mengemukakan penelitian kualitatif sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data
bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2011: 73), penelitian deskriptif


kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang
lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar
kegiatan. Selain itu, Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan,
manipulasi atau pengubahan pada variabel variabel yang diteliti, melainkan
menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya perlakuan yang
diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan keterangan dari beberapa ahli di atas, dapat ditarik


kesimpulan bahwa penelitian deskriptif kualitatif yaitu rangkaian kegiatan
untuk memperoleh data yang bersifat apa adanya tanpa ada dalam kondisi
tertentu yang hasilnya lebih menekankan makna. Di sini, penelit i
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini
mengeksplor fenomena proses pembelajaran daring dengan menggunakan
media online terhadap hasil belajar siswa di SMP.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di salah satu SMP yang ada di Palembang


berdasarkan pertimbangan yaitu: Peneliti tertarik untuk meneliti di SMP N 22
Palembang. SMP N 22 Palembang memang menyelenggarakan pembelajaran
daring dengan menggunakan media online. Peneliti mempertimbangkan
waktu, biaya dan tenaga sebab lokasi tersebut terjangkau oleh peneliti.
Sekolah SMP N 22 Palembang sudah terakreditasi A dengan jumlah peserta
didik mayoritas penduduk lokal.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan sekitar bulan Juli-Agustus 2021.

D. Subjek Penelitian

Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, karena


penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial
tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi
ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan
dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Spradley (dalam Sugiyono.,
2009: 215) mengungkapkan bahwa dalam penelitian kualitatif tidak
menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan social situation atau situasi
sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan
aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.

Sugiono (2009: 216) mengemukakan bahwa sampel dalam penelitian


kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, atau
partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Selain itu, sampel
juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan
penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Penentuan sampel
dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan
dan selama penelitian berlangsung.
Subjek penelitian ini adalah siswa SMP N 22 Palembang kelas VIII yang
merupakan informan utama. Sebagai triangulasi, peneliti memanfaatkan
Kepala Sekolah SMP N 22 Palembang, guru mata pelajaran dan walikelas.
Pemilihan subjek dilakukan dengan cara memilih sampel dari beberapa siswa
kelas viii, dan beberapa guru lainnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bagian terpenting dari suatu penelitian, karena dengan data
peneliti dapat mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Pada penelitian ini,
data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus
menerus sampai datanya jenuh. Sesuai dengan karakteristik data yang
diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik yang mendasar dalam penelitian non


tes. Observasi dilakukan dengan pengamatan yang jelas, rinci, lengkap,
dan sadar tentang perilaku individu sebenarnya di dalam keadaana
tertentu. Pentingnya onbservasi adalah kemampuan dalam menentukan
faktor-faktor awal mula perilaku dan kemampuan untuk melukiskan akurat
reaksi individu yang diamati dalam kondisi tertentu. Observasi dalam
penelitian kualitataif dilakukana terhadap situasi sebenarnya yang wajar,
tanpa dipersiapkan, dirubah atau bukan diadakan khusus untuk keperluan
penelitian. Observasi dilakukan pada obyek penelitian sebagai sumber data
dalam keadaan asli atau sebagaimana keadaan sehari-hari.

Marshall dalam Sugiono (2010: 310) menyatakan bahwa “through


observation, the researcher learn about behavior and he meaning attached
to those behavior”. Jadi melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku
dan makna dari perilaku tersebut. Berkaitan dengan observasi yang
dilakukan dalam penelitian kualitatif maka observasi yang digunakan yaitu
observasi langsung. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan data yang
lebih lengkap mengenai pembelajaran daring.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan


penelitian dengan cara tanya jawab sambil menatap muka antara penanya
atau pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan
panduan wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti mencatat semua
jawaban dari responden sebagaimana adanya. Pewawancara sesekali
menyelingi jawaban responden, baik untuk meminta penjelasan maupun
untuk meluruskan bilamana ada jawaban yang menyimpang dari
pertanyaan. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara terstruktur. Maksudnya, dalam melakukan wawancara peneliti
sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan
tertulis. Di sini, peneliti melakukan wawancara terhadap Kepala Sekolah,
guru, wali kelas yang dianggap dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang


tertulis. Dalam pelaksanaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode ini
digunakan peneliti untuk memperoleh data mengenai kurikulum, peraturan
dan kebijakan pemerintah, kegiatan belajar mengajar, visi dan misi serta
keadaan sekolahnya baik sarana maupun prasarana dan keadaan
guru/peserta didik. Dokumen disini bisa berupa foto, dokumen lembaga,
transkip wawancara. Instrumen penelitian kualitatif utamanya adalah
peneliti sendiri dibantu dengan alat pendukung seperti gadget, buku
catatan, tape recorder serta alat-alat lainnya demi tercapainya data yang
diinginkan.

F. Instrumen Penelitian
Bogdan dan Biklen (dalam Djam’an Satori., 2011: 62) menyatakan
bahwa Qualitative research has the natural setting as the direct source of data
and the researcher is the key instrument. Artinya, penelitian kualitatif
mempunyai setting yang alami sebagai sumber langsung dari data dan peneliti
itu adalah instrumen kunci. Maksudnya adalah peneliti sebagai alat
pengumpul data utama. Dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya.
Selain itu, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009: 365). Instrumen dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam
penelitian ini dibutuhkan manusia sebagai peneliti karena manusia dapat
menyesuaikan sesuai dengan keadaan lingkungan.

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan caramengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum


memasuki lapangan, selama di lapangan dan selesai di lapangan. Untuk
menganalisa data metode yang digunakan analisis data kualitatif dengan
metode deskriptif kualitatif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diteliti
dengan menggambarkan atau melukiskan subyek dan obyek penelitian yang
berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Penelitian menggunakan dasar analisis deskriptif artinya analisis data


bukan dengan angka-angka melainkan dalam bentuk kata-kata, kalimat atau
paragraph yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif dengan langkah- langkah:

1. Data Reduction (Reduksi Data)


Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan kata lain, reduksi data bertujuan
mempermudah pemahaman-pemahaman data yang telah terkumpul saat di
lapangan. Tahap reduksi data antara lain :

a. Melakukan wawancara awal dengan siswa yang berada di


lingkungan sekitar tempat penelitian untuk mengetahui pandangan
saat menggunakan media online dalam pembelajaran daring.
b. Melakukan wawancara secara mendalam kepada subjek penelitian.
c. Mencatat hasil catatan yang telah dilakukan di lapangan selama
penelitian dan ditulis dalam bentuk yang lebih sederhana.

2. Data Display ( Penyajian Data)

Mendisplay data yang dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik,


uraian singkat dan sejenisnya. Hal ini disesuaikan dengan jenis data yang
terkumpul dalam proses pengumpulan data, baik dari hasil observasi,
wawancara maupun dokumentasi

3. Conclusion Drawing /vertivication (Penarikan Kesimpulan/Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis kualitatif adalah penarikan


kesimpulan dan vertifikasi. Kesimpulan awal yang yang dikemukakan
masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya.

H. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data bertujuan untuk menjaga kualitas data agar


tetap valid. Pada tahap ini kesimpulan awal yang didapatkan masih bersifat
sementara dan bisa jadi berubah jika tidak ditemukan bukti-bukti yang
mendukung pada tahap selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
didapatkan diawal terdapat bukti yang mendukung maka kesimpulan tersebut
merupakan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak
awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa
masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai