PENDAHULUAN
yang berlaku saat ini adalah ketersediaan perangkat pembelajaran yang layak dan
pembelajaran, penilaian, media dan metode yang akan digunakan dalam proses
perangkat pembelajaran.
guru dan peserta didik. Pembelajaran berarti setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang untuk mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru.
dasar yang dimiliki peserta didik. Kesiapan guru untuk mengenal sifat atau karakter
peserta didik dalam pembelajaran merupakan modal utama untuk penyampaian bahan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan suatu bahan ajar cetak
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang
mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Penggunaan LKPD sangat besar
menggantikan peranan seorang guru. Hal ini dapat diberikan, apabila LKPD yang
Pembelajaran yang diharapkan yang sesuai dan dapat membantu peserta didik
dalam memahami materi pelajaran yaitu Bangun Datar dalam kehidupan sehari-hari
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta. Pada kehidupan sehari-hari kita
dapat menemukan benda-benda yang berbentuk unik dan mudah, seperti bingkai foto
yang berbentuk persegi, penggaris yang berbentuk segitiga, dan lain-lain. Bangun-
merupakan bangian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lengkung. Salah
satu model pembelajaran yang dapat membantu dan memenuhi proses pembelajaran
(PBL).
Problem Based Learning adalah salah satu model pembelajaran yang diterapkan pada
Kurikulum 2013. Dalam Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem Based
Learning, banyak dari materi-materi pada bidang studi matematika yang cocok
3
disampaikan seperti bangun datar yaitu persegi, segitiga, persegi panjang, layang-
pembelajaran di kelas dibutuhkan sebuah media yang dapat membantu proses belajar
mengajar. Hal ini diperhatikan bahwa media yang digunakan dalam pembelajaran
khususnya materi bangun datar dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
SDN 04 Panai Hilir kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu diperoleh nilai
data nilai ulangan yang masih kurang memuaskan pada materi bangun datar
bangun datar di SDN 04 Panai Hilir Tahun 2020 yang memiliki nilai standar KKM 70
hanya 29,26% (12 siswa) yang memenuhi KKM, sedangkan 70,73% (29 siswa)
mendapat nilai dibawah KKM pada ulangan harian. Dan juga materi bangun datar
yang dipelajari kurang menarik dan kurangnya antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Hal ini karena materinya bersifat abstrak. Namun juga karena selama
ini proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah pada saat proses
pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan disekolah hanya buku cetak pegangan
tanpa ada bahan ajar lainnya. Hal ini menyebabkan peserta didik sulit dalam
4
memahami materi tersebut. Dan juga siswa tidak percaya diri dalam mengerjakan
soal matematika. Berikut Lembar Kerja Peserta Didik di SDN 04 Panai Hilir
(terlampir)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang digunakan di SDN 04 Panai Hilir
saat ini, masih menggunakan soal-soal dari buku pemerintah, menyebabkan peserta
didik dominan mendengarkan dan mencatat sekaligus menjadi salah satu faktor
pembelajaran tidak aktif melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar dan
mengajar. Dan belum tersedianya LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) di
Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan satu bahan ajar yaitu LKPD
berbasis Problem Based Learning, mengingat LKPD menjadi suatu yang harus
dimiliki guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dimana LKPD yang
dikembangkan berupa LKPD berbasis Problem Based Learning, hal ini dilakukan
agar peserta didik dapat lebih aktif dan mandiri dalam menjawab atau memecahkan
suatu masalah yang ada dalam LKPD yang disajikan. Dan juga Pengembangan
LKPD berbasis Problem Based Learning dilakukan karena di SDN 04 Panai Hilir
belum pernah menggunakan LKPD berbasis PBL dalam proses pembelajaran. Dan
juga Pengembangan LKPD tersebut dilakukan karena di SDN 04 Panai Hilir belum
memenuhi unsur-unsur LKPD dan belum tersedianya LKPD berbasis Problem Based
(LKPD) Berbasis Problem Based Learning (PBL) menggunakan Live Work Sheet
Pada Materi Bangun Datar Kelas IV SDN 04 Panai Hilir T.A. 2020/2021”.
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang digunakan belum memenuhi unsur-
unsur LKPD
3. Rendahnya hasil belajar materi bangun datar kelas IV SDN 04 Panai Hilir
Based Learning (PBL) dengan menggunakan live work sheet materi bangun
Learning (PBL) dengan menggunakan live work sheet materi bangun datar di SDN 04
maka secara umum permasalahan yang dapat penulis utarakan sebagai berikut:
Based Learning (PBL) menggunakan live work sheet materi bangun datar
Problem Based Learning (PBL) menggunakan live work sheet materi bangun
Problem Based Learning (PBL) menggunakan live work sheet materi bangun
Learning (PBL) dengan menggunakan live work sheet materi bangun datar
Problem Based Learning (PBL) menggunakan live work sheet materi bangun
Problem Based Learning (PBL) menggunakan live work sheet materi bangun
1. Manfaat teoritis
SD.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini bagi peserta didik, guru,
Learning.
b) Bagi Guru
LKPD berbasis PBL dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru
c) Bagi Sekolah
d) Bagi Peneliti
KAJIAN PUSTAKA
2. 1 Kajian Teoritis
salah satu bagian dari perangkat pembelajaran. Lembar Kerja Peserta Didik
sebagai suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang
bahwa Lembar Kerja Peserta Didik (student work sheet) adalah lembaran-
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Asmaranti
(2018: h, 640) mengatakan bahwa LKPD merupakan bahan ajar cetak berupa
tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu
10
pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Hamdani ( 2011:h, 74) LKPD
Lee, 2014: h, 9) mengatakan bahwa lembar kerja peserta didik sebagai bahan
tertulis, lembar kerja yang dapat berperan sebagai media dari guru untuk
secara mandiri dan guru memiliki waktu untuk mengurus siswa yang
serta petunjuk belajar yang harus dikerjakan peserta didik untuk tercapainya
menjadi lebih aktif mengikuti pembelajaran karena tidak hanya menjadi objek
disusunnya LKPD, maka LKPD dapat dibagi menjadi lima macam bentuk
yaitu :
peserta didik.
kesiapan
2) Hanya melatih peserta didik untuk menjawab soal, tidak efektif tanpa
Jadi dapat disimpulkan bahwa, kelebihan dari LKPD ini adalah meningkatkan
aktivitas belajar siswa, melatih kemandirian siswa dalam. Sedangkan kelemahan dari
LKPD adalah banyaknya soal-soal yang tidak dikembangkan oleh guru sehingga
cenderung monoton, sehingga tidak efektif jika tidak ada pemahaman konsep untuk
telah dikenal sejak zaman John Dewey, dan telah mengalami perbaikan selama
dekade yang lalu. Model ini, menapakkan pendekatan yang sangat efektif untuk
Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dapat melatih dan mengembangkan
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata yang tidak terstruktur dan bersifat
masalah praktis atau pembelajaran, yang dimulai dengan pemberian masalah dan
Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu model pembelajaran yang dimulai
dengan menghadapkan siswa pada permasalahan yang terdapat dalam dunia nyata
15
pengetahuan baru.
1) Fokus Kebermaknaan
Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem Based Learning yaitu lembar
kegiatan yang dijadikan bahan ajar yang mencakup komponen- komponen berbasis
yang butuh kan dalam membuat LKPD berbasis PBL. Adapun tahapan-tahapannya
yang ada.
mengorganisasikan tugas-tugas
permasalahannya.
tersebut.
Live worksheet adalah sebuah aplikasi yang disediakan gratis oleh mesin
pencari Google. Aplikasi ini memungkinkan guru mengubah lembar kerja tradisional
yang dapat dicetak (dokumen, pdf, jpg , atau PNG)menjadi latihan online interaktif
sekaligus otomatis mengoreksi. Siswa dapat mengerjakan lembar kerja secara online
19
dan mengirimkan jawaban mereka kepada guru juga secara online. Kelebihan aplikasi
ini baik untuk siswa karena interaktif dan memotivasi, untuk guru aplikasi ini
dapat menggunakan lembar kerja yang sudah disediakan oleh aplikasi atau juga dapat
membuat sendiri sesuai kebutuhan. Jika ingin menggunakan lembar kerja milik guru
lain cukup dengan copy link, kemudian custom link dan langsung dapat disebarkan
kepada siswa. Aplikasi ini memiliki koleksi ribuan lembar kerja interaktif yang
mencakup banyak bahasa dan mata pelajaran. Jika guru ingin membuat lembar kerja
sendiri, guru harus mengunggah dokumen (doc, pdf, jpg, atau png) dan itu akan
diubah menjadi gambar. Kemudian guru hanya perlu menggambar kotak di lembar
kerja dan memasukkan jawaban yang benar. Penggunaan lembar kerja bagi peserta
didik pun cukup mudah. Peserta didik cukup membuka lembar kerja, melakukan
guru" dan masukkan email guru(atau kode kunci rahasia). Kemudian guru akan
a) Kelebihan
1) Menghemat kertas
2) Menghemat waktu
20
sebagainya.
sepanjang waktu.
LKPD.
8) Menghemat biaya.
b) Kelemahan
jaringan.
interaktif yang dapat dilakukan dalam menggunakan live work sheet sebagai berikut:
2. Klik menu Make interactive worksheet pada tampilan live work sheet
4. Klik pilih file dan pilih LKPD yang ingin di Upload dan Klik Upload
1. Persegi
panjang.
Sifat-sifat persegi :
berhadapan sejajar.
siku.
diagonalnya.
2. Persegi Panjang
panjang
horizontal.
3. Segitiga
25
dua garisnya
b) Jumlah dua sis segitiga selalu lebih besar dari panjang sisi
segitiga lainnya
1
Rumus Luas segitiga : L =2 x alas x tinggi
4. Jajar Genjang
simetri lipat.
5. Belah ketupat
siku
simetrisnya.
1
Rumus luas belah ketupat : L = 2 . 𝑑1 . 𝑑2
6. Layang-layang
panjang
1
Rumus Luas layang-layang : L = 2 . 𝑑1 . 𝑑2
7. Trapesium
panjang
berjumlah 180°
lurus
29
produk tertentu, dan menguji keefektifikan produk tertentu (Sugiyono, 2017: h, 297).
ilmu Alam dan Teknik. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik,
kedokteran, bangunan gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang modern
30
metode penelitian dan pengembangan bisa juga digunakan dalam bidang ilmu-ilmu
penelitian dan pengembangan yang diungkapkan oleh Borg and Gall (Sugiyono,
2015: h, 28) adalah proses atau metode yang digunakan untuk menvalidasi dan
mengembangkan produk.
mengembangkan produk-produk yang sudah pernah ada ataupun belum pernah ada
memperbaiki produk yang sebelumnya yang belum pernah ada menjadi ada, kemudia
produk tersebut divalidasi sehingga menghasilkan produk yang lebih efektif dan
valid.
menilai produk baru yang dirancang tersebut. 5) Perbaikan Desai, Setelah desain
produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan
dapat diketahui kelemahannya. 6) Uji coba Produk, Produk yang telah selesai dibuat,
selanjutnya diuji cobakan dalam kegiatan pembelajaran 7) Revisi Produk, Dari uji
coba produk, apabila tanggapan peserta didik sudah mencapai kriteria yang “Baik
atau Sangat Baik” maka produk sudah efektif, maka dapat dikatakan bahwa produk
telah selesai dikembangkan sehingga menghasilkan produk akhir, namun apabila
produk belum sempurna maka hasil dari uji coba ini dijadikan bahan perbaikan dan
penyempurnaan produk yang dibuat, sehingga dapat menghasilkan produk akhir yang
siap digunakan. 8) Uji coba pemakaian, Setelah pengujian terhadap produk berhasil,
dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang
berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang
luas. 9) Revisi Produk, Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian
terdapat kekurangan dan kelebihan. 10) Pembuatan Produk Masal, Pembuatan produk
masal ini dilakukan apabila produk yang telah di ujicoba dinyatakan efektif dan layak
untuk diproduksi masal.
B. ADDIE
1. Potensi Masalah
Potensi dalam penelitian ini adalah mengemba ngkan LKPD berbasis Problem
Based Learning (PBL) pada Materi Bangun Datar SDN 04 Panai Hilir. Masalah
dalam penelitian pengembangan ini adalah belum adanya LKPD berbasis Problem
Based Learning (PBL) pada Materi Bangun Datar SDN 04 Panai Hilir
2. Mengumpulkan Informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
3. Desain Produk
ini adalah LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi Bangun Datar
4. Validasi Desain
33
Setelah produk awal sudah selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu konsultasi
dengan tim ahli yaitu ahli untuk validasi materi dan media (valid), validasi
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli
Produk yang telah selesai dibuat, selanjutnya diuji cobakan dalam kegiatan
pembelajaran. Uji coba ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi apakah LKPD
berbasis Problem Based Learning (PBL) dapat digunakan sebagai bahan ajar dan
untuk mengetahui uji coba untuk menilai efektivitas dari produk yang dikembangkan.
7. Revisi Produk
Dari uji coba produk, apabila tanggapan peserta didik sudah mencapai kriteria
yang “Baik atau Sangat Baik” maka produk sudah efektif, maka dapat dikatakan
bahwa LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) telah selesai dikembangkan .
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang
tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut
9. Revisi Produk
dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah di ujicoba
Development)
Development) yaitu karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut yang sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan nyata di sekolah. Penelitian dan pengembangan juga
2. 2 Penelitian Relevan
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurbaiti tahun 2018 dengan
criteria valid dari segi isi dan konstruk. LKS sudah praktis baik dari segi
dan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa 89,4%, ini berarti LKS efektif
Materi Laju Reaksi Di Sma Negeri 1 Simpang Kiri”, hasil penelitian dan
dari validator sebesar 82,%,hal ini menunjukkan bahwa LKPD berbasis PBL
dapat digunakan dengan kriteria sangat layak. Persentase yang diperoleh dari
respon guru sebesar 74,33% sangat tertarik, 20,49% tertarik, dan 2,56%
3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Novi Andriyani tahun 2020
live worksheet dapat meningkatkan keaktifan siswa pra siklus 53%, siklus 1
72% dan siklus 2 86%. Hal ini ditunjukan dengan antusias siswa selama
Perbedaan dari ketiga penelitian diatas yaitu hanya memfokuskan pada minat
belajar dan keaktifan siswa, penulis juga akan membahas mengenai bagaimana
siswa, kemandirian siswa dalam belajar dan ketertarikan siswa pada LKPD tersebut.
pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) materi bangun datar di kelas IV
Kerangka berpikir dalam penelitian dan pengembangan ini yaitu berawal dari
permasalahan yang di temui di sekolah SDN 04 Panai Hilir yaitu peserta didik
mengalami kesulitan dalam memahami materi Bangun Datar baik secara konsep
unsur-unsur dalam LKPD, serta belum ada tersedianya LKPD berbasis Problem
Based Learning pada materi Bangun Datar yang dirancang secara khusus dalam
kegiatan pembelajaran.
produk berupa LKPD berbasis Problem Based Learning pada materi Bangun Datar.
mengenai bangun datar dan juga untuk peserta didik juga lebih berpikir kritis dalam
memahami materi bangun datar baik secara konsep matematika maupun perhitungan,
sehingga peserta didik tertarik dengan LKPD yang dikembangkan, sehingga dapat
digunakan sebagai bahan ajar untuk memfasilitasi pendidik dan peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar dan peserta didik akan terbantu untuk belajar secara
mandiri karena adanya produk berupa LKPD berbasis Problem Based Learning pada
LKPD K13
Dilakukan uji
LKPD berbasis
validasi ahli materi
Problem Based
dan ahli media
Learning (PBL) layak
digunakan
METODE PENELITIAN
“Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and
produk yang dihasilkan. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Problem Based Learning menggunakan Live
Panai Hilir yang terletak di Jalan Sei Berombang Tepatnya di Desa Sei Lumut
Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara. Waktu
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 04 Panai Hilir yang terdiri dari
27 orang perserta didik , 14 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswi perempuan.
40
pengembangan ada sepuluh langkah sebagai berikut : (1) Potensi Masalah (2)
Mengumpulkan Informasi (3) Desain Produk (4) Validasi Desain (5) Perbaikan
Desain (6) Uji Coba Produk (7) Revisi Produk (8) Uji Coba Pemakaian (9) Revisi
sebagai berikut :
41
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki suatu
nilai tambah pada produk yang diteliti. Masalah juga bisa dijadikan sebagai
Problem Based Learning (PBL) pada Materi Bangun Datar SDN 04 Panai
LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Materi Bangun Datar
Based Learning (PBL) pada Materi Bangun Datar SDN 04 Panai Hilir untuk
2. Mengumpulkan Informasi
informasi penelitian ini akan dilakukan di SDN 04 Panai Hilir dengan cara
3. Desain Produk
development ini adalah LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) pada
a. Judul
b. Kompetensi dasar
c. Indikator
d. Tujuan Pembelajaran
e. Petunjuk
f. Informasi pendukung
h. penilaian
4. Validasi desain
Setelah produk awal sudah selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu konsultasi
dengan tim ahli yaitu ahli untuk validasi materi dan media (valid), validasi
PBL.
ditentukan.
ukuran, gambar dan cover Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem
Based Learning.
ditentukan.
ditentukan.
ditentukan.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli
tersebut.
digunakan sebagai bahan ajar dan untuk mengetahui uji coba untuk menilai
coba dilakukan pada siswa kelas IV SDN 04 Panai Hilir yang terdiri dari 27
orang siswa. Responden pada tahap ini diharapkan dapat memberikan penilaian
Langkah yang dilakukan peneliti saat melakukan uji ini adalah dengan
peserta didik mengisi angket untuk memberi masukan terhadap LKPD berbasis
Problem Based Learning (PBL) tersebut. Setelah mendapat masukan dari para
responden, maka kemudian LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) ini
7. Revisi Produk
Dari uji coba produk, apabila tanggapan peserta didik sudah mencapai
kriteria yang “Baik atau Sangat Baik” maka produk sudah efektif, maka dapat
dikatakan bahwa LKPD berbasis Problem Based Learning (PBL) telah selesai
belum sempurna maka hasil dari uji coba ini dijadikan bahan perbaikan dan
47
sehingga dapat menghasilkan produk akhir yang siap digunakan untuk SDN 04
8. Ujicoba Pemakaian
yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja
baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam
operasinya sistem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau
9. Revisi Produk
selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem
kerja.
3.5.1 Wawancara
respondennya sedikit/kecil.
3.5.2 Angket
Angket ini ditujukan untuk subjek uji coba. Dipilihnya angket sebagai
49
validasi ahli LKPD dan angket yang diberikan kepada guru. Pada lembar
angket untuk ahli materi, media dan guru menggunakan skala likert
dengan lima pilihan jawaban yang berskala layak yaitu : (5) sangat layak,
(4) layak, (3) cukup layak, (2) kurang layak, dan (1) tidak layak.
3.5.3 Tes
Peneliti menggunakan jenis tes pilihan ganda. Soal Pre-test dan Post-test
yang dibuat sama, hanya saja Pre-test diberikan pada awal pembelajarn
pembelajaran.
3.6.1 Wawancara
kelas IV SDN 04 Panai Hilir. Adapun isi dari wawancara dengan guru kelas IV dapat
NO PERTANYAAN
1 Apakah ibu selalu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sebelum mengajar?
2 Apa kesulitan yang dihadapi saat ibu mengajar matematika terkhusus
materi bangun datar ?
3 Apakah ibu mengalami kesulitan dalam mengaitkan materi bangun
datar ke konteks kehidupan sehari-hari ?
4 Apakah ibu menggunakan LKPD ketika pembelajaran ?
5 Apakah LKPD yang digunakan dalam pembelajaran di rancang sendiri
?
6 Apakah LKPD yang ibu terapkan berbasis model-model pembelajaran
tertentu?
7 Apakah dalam proses pembelajaran ibu pernah menggunakan model
Problem Based Learning (PBL) ?
3.6.2 Angket.
kerja peserta didik materi bangun datar berupa angket yaitu pertanyaan-pertanyaan
yang disusun memiliki jawaban yang tinggal dipilih oleh responden (Sukmadinata
2011:219).
1 Materi
1) Materi yang disajikan sesuai KI dan KD
2) Indikator pembelajaran sesuai dengan KD
4 Bahasa
52
Learning
Tampilan fisik LKPD mampu menarik minat belajar
siswa dalam pembelajaran
Bahasa Kejelasan Penggunaan kalimat mudah dipahami dan tidak
kalimat menimbulkan makna ganda
Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat peserta
didik
Jumlah Skor
3.6.3 Tes
Tes hasil belajar berupa Pre-test dan Post-test yang digunakan untuk menilai
keefektifan LKPD pembelajaran. Pokok bahasan tes hasil belajar yang digunakan
yaitu tentang Bangun Datar yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 25 soal. Peneliti
menjadi indikator.
“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
55
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga
dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Teknik analisis data yang digunanakan dalam penelitian ini berupa berupa
analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data yang dianalisis berupa data instrument
kelayakan ahli materi, ahli media, angket responden pendidik. Teknik analisis data
dalam penelitian ini, dianalisis oleh peneliti secara kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif dalam penelitian ini berupa kritik dan saran dikemukakan oleh
ahli materi, ahli media dan juga guru. Data tersebut kemudia dianalisis untuk
penskoran. Data kuantitatif dapat diperoleh dari hasil validasi ahli materi dan ahli
Skala penilaian terhadap lembar kerja peserta didik berbasis problem based
learning menggunakan skala likert dengan lima pilihan (skala lima). Widoyoko
(2014:104) menjelaskan bahwa prinsip pokok skala likert adalah menentukan lokasi
kedudukan seorang dalam suatu kuantum sikap terhadap objek sikap mulai dari
sangat negatif sampai sangat positif. Penentuan lokasi ini dilakukan dengan
56
disediakan.
Hasil data validari ahli materi dan media serta angket guru (Praktikalitas)
dilakukan dengan cara pemberian skor yaitu skor 5 untuk penilaian sangat
baik, skor 4 untuk penilaian baik, skor 3 untuk penialain cukup baik, skor 2 untuk
menurut Arikunto (2014:35) dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.
61 % - 80 % Layak
41 % - 60 % Cukup Layak
57
21 % - 40 % Kurang Layak
0 – 21 % Tidak Layak
berada pada kriteria 61%-80% dapat dikatan layak. Jika persentase dibawah
perlu diadakan uji coba selanjutnya dalam tahap pengembangan LKPD. Kefektifitas
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑥) (∑ 𝑦)
𝑅𝑋𝑌 =
√{ ∑𝑥 2−(∑𝑥) 2 (𝑁 (∑𝑌 2− (∑𝑌) 2 }
Keterangan:
Y = Skor Total
X = Skor Item
N = Jumlah Siswa
3.8 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan/Minggu
Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Seminar Proposal
2 Konsultasi dengan
penyelaras
3 Validasi instrumen
penelitian
4 Pembuatan produk
5 Validasi produk
6 Revisi produk
7 Uji coba intrumen tes
8 Pengolahan data hasil
penelitian
BAB IV
Adapun produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah lembar kerja peserta
didik berbasis problem based learning menggunakan livework sheet materi bangun
datar siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini disusun dan dikembangkan
berdasarkan metode R&D Borg and Gall 10 langkah yaitu (1) Potensi Masalah (2)
Mengumpulkan Informasi (3) Desain Produk (4) Validasi Desain (5) Perbaikan
Desain (6) Uji Coba Produk (7) Revisi Produk (8) Uji Coba Pemakaian (9) Revisi
Produk (10) Pembuatan Produk Masal. Pengembangan LKPD dalam penelitian ini
kepraktisan dari LKPD yang dirancang. Adapun hasil yang diperoleh dari tiap
ditempat tujuan yaitu di SDN 04 Panai Hilir. Dalam tahap awal dilakukan
observasi di SDN 04 Panai Hilir pada tanggal 12 oktober 2020. Dan melalui
wawancara langsung dengan guru kelas IV yaitu ibu Emarini Ritongan, S.Pd.
digunakan di SDN 04 Panai Hilir saat ini, masih menggunakan soal-soal dari
melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar dan mengajar. Dan belum
Hilir
materi. Adapun Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar dalam kurikulum
Adapun Tujuan Pembelajarannya dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Tujuan Pembelelajaran
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengerjakan dan mengikuti panduan LKPD, siswa mampu
menjelaskan pengertian dari persegi, persegi panjang dan segitiga,
mengidentifikasi sifat-sifat dari persegi, persegi panjang dan segitiga, dan
menghitung keliling dan luas dari persegi, persegi panjang dan segitiga serta
mengimplemetasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
Selain itu, mengumpulkan informasi bertujuan untuk mendapatkan informasi
sisi dan materi. Desain LKPD berbasis Problem Based Learning bertujuan
menghasilkan bahan ajar berupa LKPD yang sesuai dengan sintaks atau
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik SDN 04 Panai Hilir kelas IV.
Pada cover depan peneliti berikan full colour untuk memberikan kesan
menarik pada LKPD. LKPD tersebut bertujuan untuk membantu peserta didik
Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan materi berdasarkan buku peserta didik
2) Kompetensi inti
4) Tujuan Pembelajaran
8) Masalah yang ada didalam LKPD dengan sintaks Problem Based Learning
Desain yang dibuat oleh peneliti ditunjukkan pada gambar 4.1 dibawah ini:
1. Cover LKPD
2. Judul LKPD 1
5. Materi
6. Contoh Soal
8. Refleksi
Dalam tahap ini, peneliti mengadakan uji kevalidan LKPD terhadap beberapa
ahli, yaitu :
1. Ahli materi yaitu Bapak Daitin Tarigan, S.Pd, M.Pd, yang merupakan dosen
2. Ahli LKPD yaitu Ibu Masta Marselina Sembiring, S.Pd, M.Pd, yang
3. Praktisi Pendidikan yaitu Ibu Emarini Ritonga, S.Pd, yang merupakan wali
Pada tahap ini bertujuan untuk memperoleh masukan, saran, pendapat serta
berdasarkan masukan dari para ahli untuk perbaikan sehingga diperoleh LKPD yang
valid.
Validasi ahli materi matematika dalam validasi ini adalah Bapak Daitin
Tarigan, M.Pd. Validasi ini dilakukan terkait aspek isi, penyajian, tampilan dan
bahasa dengan pengisian kuesioner berskala 1-5. Rekapitulasi hasil validasi oleh ahli
materi secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2. Secara ringkas, rekapitulasi nilai
aspek maksimal
aspek maksimal
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diperoleh kesimpulan bahwa hasil validasi ahli
materi matematika bangun datar pada tahap I dengan persentase 70,52 % yang artinya
layak dan membutuhkan perbaikan dalam isi materi LKPD. Setelah dilakukan
perbaikan, hasil validasi oleh ahli materi pada tahap II mencapai 91,57% yang artinya
Validasi ahli LKPD berbasis PBL ini adalah Ibu Masta Marselina Sembiring
S.Pd, M.Pd, validasi dilakukan terkait aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa,
berskala 1-5.
70
aspek maksimal
aspek maksimal
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperoleh kesimpulan bahwa hasil validasi ahli
LKPD berbasis PBL pada tahap I diperoleh persentase sebesar 61% yang artinya
layak atau valid tetapi perlu perbaikan terhadap desain LKPD. Setelah dilakukan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
AHLI MATERI AHLI DESAIN LKPD
Sebelum Revisi
Sesudah Revisi
Gambar 4.9 Diagram Tabulasi Ahli Materi dan Ahli Desain LKPD
Praktisi pendidikan dalam validasi ini adalah guru kelas IV SDN 04 Panai
Hilir yaitu Ibu Emarini Ritonga, S.Pd. Validasi dilakukan praktisi pendidikan terkait
dengan aspek dalam menggunakan LKPD berbasis PBL, aspek kesesuaian materi,
aspek dalam penyajian, aspek dalam implementasi pembelajaran dan aspek bahasa
dengan syarat teknis yaitu dalam pengisian kuesioner berskala 1-5. Rekapitulasi hasil
validasi oleh praktisi pendidikan dapat dilihat pada lampiran 4.7. Secara ringkas,
No Pertanyaan
Penilaian Kategori
1 MATERI
1. Materi yang disajikan sesuai KI Sangat
dan KD 5 Baik
2. Materi yang disajikan sesuai 4 Baik
secara sistematis
3. Indikator pembelajaran sesuai 4 Baik
dengan KI dan KD
3 Implementasi Pembelajaran
7. LKPD dapat digunakan sebagai 5 Baik
sumber belajar tambahan bagi Sekali
guru dan siswa serta dapat
meningkatkan kemandirian
belajar peserta didik, dengan
indikator sebagai berikut :
73
4 Bahasa
9. Penggunaan bahasa yang sesuai Baik
dengan peserta didik disekolah Sekali
dasar 5
10. Bahasa yang digunakan mudah 5 Baik
dipahami Sekali
praktisi pendidikan yaitu guru kelas IV diperoleh dengan persentase 92,72 % dan
termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui penilaian hasil
validasi praktisi pendidikan yaitu guru kelas IV pada diagram berikut ini :
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Butir Penilaian
Beberapa saran dari validator ahli materi dan ahli LKPD telah peneliti
Saran dari ahli materi yaitu pada indikator bagian awal tertulis kesesuaian
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kalimat ini supaya diperbaiki,
barangkali yang dimaksud inti. Adapun saran dan masukan dari ahli materi yang
telah direvisi oleh peneliti dapat dilihat dibawah ini sehingga terlihat perbedaannya.
Pada tahap I Materi pada LKPD 1 digabung pengertian, sifat-sifat dan luas
pengertian persegi, persegi panjang dan segitiga. Dan sudah terdapat gambar.
Pada Tahap I Pada LKPD 1 terdapat LKS dan diganti menjadi LKPD. Soal pada
Pada Tahap II Sudah diganti LKPD dan soal pada orientasi pada masalah juga sudah
Pada Tahap I Soal pada bagian “mengorganisasikan siswa untuk belajar hanya 1 soal
dan tidak terdapat gambar juga. Supaya soalnya ditambahi dan berikan gambar agar
lebih menarik.
Pada Tahap II Soal pada bagian “mengorganisasikam siswa sudah ditambahi soal dan
diberikan gambar juga agar lebih memudahkan siswa dalam menjawab pertanyaan.
85
Saran dan masukan dari ahli LKPD yang telah direvisi oleh peneliti dapat
Pada Tahap I Penjelasan pada cover dihapus. rapikan penulisan, sesuaikan ukuran
Pada Tahap II Baground cover menjadi lebih menarik dan lebih simple dan terlihat
Pada Tahap I Dibagian kata pengantar ditambahi kalimat pengantar dan masukkan
materi LKPD KI/KD yang dimuat di LKPD. Kota dan tahun terbit. tampilan nya
disesuaikan.
Pada Tahap II Dibagian pengantar sudah sesuai dan ditambahi kalimat pengantar
dan materi LKPD KI/KD yang dimuat di LKPD dan juga kota dan tahun terbit.
Pada Tahap II Tampilan tujuan pembelajaran dan petunjuk belajar menjadi lebih
Setelah produk melalui tahap validasi oleh ahli materi dan ahli LKPD telah
dan kelayakan produk yang dikembangkan yang dilakukan kepada beberapa peserta
Pertama kali peneliti menjelaskan terlebih dahulu tujuan penelitian yang akan
dilakukan, lalu menjelaskan cara penggunaan LKPD dan pengisiannya, lalu membagi
peserta didik dalam kelompok kecil, lalu peneliti mengirim LKPD yang berbentuk
soft file kepada peserta didik, lalu peserta diminta untuk membuka LKPD yang
berbentuk soft file tersebut dan menjawab setiap permasalahan di kertas selembar
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk valid atau tidaknya tes hasil
bangun datar yang akan diajarkan pada sampel penelitian. Uji coba validitas
dilakukan di SDN 04 Panai Hilir dengan jumlah siswa 17 orang. Jumlah soal yang
diperoleh rhitung>rtabel dengan a=0,05, maka diketahui bahwa 25 soal dari 15 soal
yang dinyatakan valid dan 10 soal dinyatakan tidak valid, dapat ditunjukkan pada
valid berdasarkan hasil perhitungan validitas. Berdasarkan uji coba instrument tes
diketahui bahwa dinyatakan valid. sebagai intrumen penelitian ditunjukkan pada tabel
4.5 berikut.
98
1 Valid 1,2,3,4,5,8,9,10,11,14,15,16,17,18,21
Uji coba lapangan bertujuan untuk melihat hasil belajar peserta didik, peserta
didik berjumlah 27 orang peserta didik kelas IV yang mempelajari bangun datar. Dari
bersamaan dikarenakan keterbatasan gadget dan yang lainnya print out LKPD yang
dibagikan kepada peserta didik. Setelah selesai pembelajaran peserta didik menjawab
Berdasarkan hasil uji coba lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa Lembar
Kerja Peserta Didik yang dikembangkan tidak perlu mendapat revisi. Namun,
masukan dan saran terhadap penilaian dapat dijadikan pertimbangan untuk perbaikan,
Penilaian ini tidak hanya sampai pada pengembangan LKPD berbasis PBL
tetapi juga melihat efektifitas LKPD yaitu adanya perbedaan dan pemahaman pada
peserta didik melalui penyajian yaitu Pre-Test dan Post-Test. Pre Test dan Post Test
99
dilakukan pada peserta didik kelas IV di SD Negeri 04 Panai Hilir. Adapun penilaian
hasil tes yang diberikan kepada peserta didik kelas IV sebagai berikut:
signifikansi antara hasil belajar pada data pre test dan post test. Hal ini
100
dignifikansi antara hasil belajar pada data pre test dan post test. Hal ini
N Correlation Sig.
Pair 1 PRE TEST & POST TEST 27 .625 .000
menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikansi antara hasil belajar pada pre
test dan post test. Ini menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna terhadap
diterima, artinya terdapat efektifitas Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem
diperoleh berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, dan praktisi pendidikan serta
Berikut tabel hasil rekapitulasi Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem
Dalam produk missal ini, peneliti membuat Lemba Kerja Peserta Didik
berbasis Problem Based Learning, sehingga guru dan peserta didik dapat
menggunakan kouta data internet dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
102
Learning
(terdapat dilampiran)
bangun datar. Hasil penelitian yang dibahas yaitu kelayakan LKPD, Keefektifitasan
LKPD yang dikembangkan maka peneliti menggunakan 10 model langkah dari Borg
and Gall dalam sugiyono yaitu 1) Potensi dan masalah yaitu guru belum
mengembangkan LKPD dan belum ada LKPD berbasis Problem Based Learning
Mendesain LKPD, 4) Validasi desain yaitu uji validasi yang dilakukan oleh ahli
materi, media dan guru. 5)Perbaikan desain yaitu saran dari validator ahli materi dan
ahli media. 6) Uji coba produk yaitu uji coba dilapangan, 7) Ujicoba lapangan dan
revisi produk yaitu pre-test dan post test, 8)Penilaian produk setiap tahapan yaitu ahli
103
materi, ahli media, praktikalitas dan efektifitas, 9) produk missal, 10) Produk LKPD
berbasis PBL.
Hasil validasi pada tahap I yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media,
pada ahli materi mencapai rata-rata 72 %. Hasil penelitian pada ahli media mencapai
60% , dari kedua hasil validasi tersebut termasuk kedalam kategori layak. Pada
validasi tahap pertama diberikan masukan dan saran perbaikan untuk menghasilkan
produk yang lebih baik maka peneliti melakukan revisi dibeberapa bagian terhadap
melakukan validasi tahap II. Pada tahap kedua hasil penilaian ahli materi mencapai
persentase sebesar 91,57%, dan penilaian ahli desain LKPD mencacpai presentase
sebesar 92% sehingga produk LKPD yang dikembangkan termasuk dalam kategori
sangat layak.
Pada hasil kefektifitasan LKPD diukur menggunakan tes. Tes yang dilakukan
yaitu tes awal (pre-test) dan tes Akhir (post-test). Tes yang digunakan berupa tes
pilihan ganda yang berjumlah 15 soal. KKM yang ditentukan di SDN 04 Panai Hilir
untuk mata pelajaran matematika yaitu 70. Setelah dilaksanakan pre-test diperoleh
sebesar 88,25. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan terjadi peningkatan hasil
belajar siswa dari pre-test ke post-test sebesae 25,22. Hal ini menunjukkan bahwa
matematika kelas IV SDN 04 Panai Hilir. Hasil validasi guru kelas IV yaitu Ibu
104
Emarini Ritonga, S.Pd terhadap uji kepraktisan terhadap LKPD berbasis PBL yang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Maulidar Nurdin (2019) dengan judul
“ Pengembangan LKPD berbasis PBL pada materi laju reaksi di SMA Negeri 1
Simpang Kiri” diperoleh bahwa LKPD yang dikembangkan hasil penelitian dan
validator sebesar 82,%,hal ini menunjukkan bahwa LKPD berbasis PBL dapat
digunakan dengan kriteria sangat layak. Persentase yang diperoleh dari respon guru
sebesar 74,33% sangat tertarik, 20,49% tertarik, dan 2,56% kurang tertarik.
memnuhi criteria valid dari segi isi dan konstruk. LKS sudah praktis baik dari segi
tingkat ketuntasan hasil belajar siswa 89,4%, ini berarti LKS efektif dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Novi Andriyani tahun 2020
dengan judul “Penerapan Model Problem Based Learning berbantuan Lkpd Live
keaktifan siswa pra siklus 53%, siklus 1 72% dan siklus 2 86%. Hal ini ditunjukan
kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapatnya, dan rasa ingin tahu siswa
semakin tinggi.
Keunggulan yang ada pada LKPD peneliti ini dapat dikategorikan layak yaitu:
1. LKPD ini sudah diuji validasi oleh dosen ahli materi dan ahli desain LKPD
2. Didalam LKPD ini aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menentukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan pada soal.
solusinya.
Kelemahan yang ada pada LKPD peneliti dapat dikategorikan layak yaitu :
1. LKPD ini memerlukan jaringan yang stabil sangat dibutuhkan sehingga untuk
sekolah yang tidak memiliki jaringan tidak stabil LKPD ini sulit untuk
diterapkan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
berikut:
1. Hasil validasi dari ahli materi dan ahli media pada uji kelayakan terhadap
Sangat Layak”. Hasil penilaian ahli materi pada aspek isi, penyajian,
sangat layak. Hasil penilaian ahli LKPD (media) mengenai aspek kelayakan
tidak menggunakan Lembar Kerja Perserta Didik. Hal ini dapat dilihat dari
hasil pre-test dan post-test yang dilakukan peneliti di kelas IV SDN 04 Panai
Hilir. Hasil pre-test yang diperoleh sebesar 63,03 dan hasil post-test yang
107
3. Hasil respon guru kelas IV SDN 04 Panai Hilir terhadap uji kepraktisan
5.2 Saran
yang sesuai dengan kurikulum yang dijalankan sekarang. Salah satunya adalah
dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik yang tepat. Salah satu alternative
guru yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran adalah Lembar Kerja Peserta
Didik berbasis Problem Based Learning materi bangun datar yang dikembangkan
107
108
Diharapkan kepada peserta didik agar dapat selalu aktif dalam memecahkan
masalah pada proses pembelajaran yang ada pada LKPD sehingga pengetahuan
peserta didik akan semakin bertambah dalam memecahkan masalah sehingga hasil
Lembar Kerja Peserta Didik pada penelitian ini. Penelitian ini diharapkan mampu
menginspirasi peneliti lain untuk mengembangkan LKPD dengan skala yang lebih
besar dan melakukan penyebaran ke skala yang lebih luas demi memenihi kebutuhan
108
109
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta.
Asmaranti, W., Pratama, G,. & Wisniarti. (2018. Desain Lembar Kerja Peserta
(Http://222.Researchgate.Net/ Publication/332395982,Diakses31
Maret 2019)
Group.
Astuty, Sri dkk. 2018. Pengembangan Lkpd Berbasis Pbl (Problem Based
AR-Ruzz Media
http://ranahresearch.com/ metode-pengembangan-model4d/
109
110
Ika Ratna Sari. 2019. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd)
Berbasis Teori Apos Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Konteks
Lee, Che Di. 2014. Worksheet Usage, Readmh Achivement, Classes Lack Of
Majid. Abdul. 2012. Bahan Ajar Siswa. Bandung: Remaja Rosda Karya.
110
111
MEDIA GROUP.
ROSDAKARYA
PRENADAMEDIA GROUP
Bandung:Alfabeta.
111
112
Universitas Jambi
Pustaka Belajar.
112
113
113