php/jpms
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 8 (2), 2020, 82-88
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat pembelajaran matematika siswa dalam
pembelajaran operasi perkalian bilangan pecahan, untuk mengetahui kualitas siswa sekolah dasar
dalam kemampuan berpikir kreatif matematis. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam bab
bilangan pecahan. Kemampuan berpikir kreatif matematis yang diteliti mencakup lima aspek yaitu
fluency, originality, sensitifity, elaboration, dan fleksibility. Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas
VI D SD Al-Azhar Syifa Budi. Sampel penelitian sebanyak 20 siswa yang dipilih secara purposive
sampling. Teknik pengumpulan data berupa tes tertulis, observasi, dan wawancara. Teknik analisis
data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa untuk kategori tinggi berada pada kriteria baik dan kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa untuk kategori sedang berada pada kriteria baik. Pada aspek originality berada pada
kriteria sedang dan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa untuk kategori rendah perlu
pembinaan. Dengan demikian, siswa yang berkemampuan tingi akan mudah mencerna pelajaran,
sedangkan siswa yang berkemampuan rendah perlu latihan yang lebih banyak dan rutin.
Kata Kunci: berpikir kreatif matematis, kompetensi matematika, high order thinking skills
kesukaran butir berada pada kategori sedang melampaui kemampuan untuk merubah arah
sebesar 52%. Data yang didapatkan dari tes ini berpikir secara spontan, menyelesaikan masalah
digunakan sebagai bahan analisis mengenai cara dengan cara yang berbeda, selalu memiliki
berpikir kreatif matematis siswa. posisi yang berbeda saat mendiskusikan sesuatu
Analisis data dalam penelitian ini meliputi dengan teman satu kelompok dan memberikan
tahapan reduksi data, penyajian data, dan penafsiran terhadap gambar, cerita atau masalah,
merumuskan kesimpulan (Huberman & Miles, serta mereka sudah mampu memberikan aneka
2002). Sementara itu, data yang diperoleh ragam pengaplikasian tak lazim pada contoh
direkapitulasi untuk mempermudah pengolahan permasalahan matematis. Hal ini terungkap dari
dan analisis data. Rekapitulasi data dilakukan petikan wawancara sebagai berikut.
dalam tabel yang menunjukkan angka perolehan
skor dan pengelompokan data berdasarkan Peneliti: Ceritakan pengalamanmu dalam
kategori seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 penggunaan perhitungan luas, operasi
(Utari et al., 2013). Langkah selanjutnya yaitu bilangan campuran dan pecahan uang
menyeleksi data hasil penelitian dan menyusun sehari-hari?
kesimpulan. P12: Membagi uang untuk adik, waktu
membuat slime untuk menghitung
Tabel 1. Kategori rekapitulasi data takaran bahannya pakai pecahan dan
Ketentuan Kategori persen, untuk membeli barang bawa
>80,20 Tinggi uangnya, nanti aku mau jadi arsitek
50,20-80,89 Sedang untuk menghitung luas bangunan dan
<50,20 Rendah untuk jualan online menghitung luas
barang yang kita mau jual.
HASIL DAN PEMBAHASAN P16: Untuk menghitung kembalian uang
Setelah data hasil penelitian dianalisis, kalau membeli barang, menghitung
maka pada Tabel 2 berikut dapat disajikan pengeluaran bulanan, membantu adik
rangkuman hasil analisis kemampuan berpikir mengerjakan tugas SBdP, menghitung
kreatif matematis siswa. Secara umum, luas kotak sepatu, dan takaran bahan
kemampuan pemecahan masalah siswa dengan saat membantu mama membuat kue.
sikap positif sebesar 63,04, sedangkan retata
siswa dengan sikap negatif sebesar 54,37. Berdasarkan hasil wawancara tersebut,
tampak bahwa partisipan P12 dan P16 termasuk
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis pada kelompok tinggi. Pada partisipan P12 terlihat
Indikator Fleksibility dari hasil wawancara dalam mengaplikasikan
konsep pecahan uang dalam pengaplikasian
Kategori Tinggi. Pada aspek berpikir berupa membagi uang untuk adiknya.
lancar, partisipan yang berkategori tinggi sudah
Konsep perhitungan luas diaplikasikan Peneliti: Apa pendapatmu mengenai dua buah
secara tidak lazim dalam perhitungan luas segitiga berikut ini?
barang yang akan dijual online, untuk P16: Keduanya segitiga sama kaki, segitiga
menghitung bilangan campuran diaplikasikan merah lebih besar, coba aku hitung
dalam takaran bahan ketika membuat slime. (mengambil penggaris dan
Partisipan P16 mengaplikasikan konsep pecahan menghitung luas tanpa instruksi), yang
uang untuk menghitung kembalian uang ketika orange 10 cm2 dan merah 10 cm2.
berbelanja, menghitung pengeluaran bulanan, Kedunya ternyata sama.
aplikasi konsep luas digunakan saat membantu
adik membuat tugas SBdP, memakai kardus Berdasarkan hasil wawancara dan
sepatu, untuk aplikasi konsep operasi bilangan observasi terhadap partisipan P16 tampak bahwa
campuran digunakan untuk menakar bahan saat partisipan mampu memberikan penafsiran pada
membuat kue. Partisipan kategori tinggi juga luas dua segitiga yang berbeda bentuk.
dapat menerapkan konsep dengan cara berbeda. Partisipan P16 juga mampu mengubah arah
Hal ini tampak pada hasil partisipan P4 sebagai berpikir secara spontan yang tampak dari
berikut. petikan wawancara berikut.
P4: Aku buat persegi panjang lalu kotak
persegi panjangnya dikurangi luas Peneliti: Untuk soal A11 yang operasi bilangan
segitiga yang mengapit segitiga yang campuran, bisa diselesikan dengan
kita cari luasnya. cara bagaimana?
P16: Aku tidak hafal rumus
Dalam menerapkan konsep perhitungan luas, Peneliti: Apakah harus pakai rumus ya?
partisipan P4 menerapkan asas penggabungan P16: Ditambah
beberapa luas bidang datar yaitu luas tiga bidang Peneliti: Lalu?
segitiga. Tampak bahwa partisipan turut P16: Dijadikan pecahan lalu ditambah
memperhatikan perbandingan ukuran panjang Peneliti: Selain itu?
benda. Partisipan P19 juga menerapkan asas P16: Dijadikan decimal lalu ditambah
yang sama dengan partisipan P4 namun Peneliti: Ada cara lain tidak?
penggabungan luas bidang datar yang dilakukan P16: Dijadikan persen lalu ditambah
adalah menggabungkan 2 luas persegi dan 1 luas
persegi panjang. Sama halnya dengan partisipan Ketika patisipan P16 diberikan permasalahan
P4, partisipan P19 juga memperhatikan dengan beberapa kali pemberian pertanyaan
perbandingan panjang benda dalam memecah pengarahan, maka partisipan mampu mengubah
bentuk persegi panjangnya. arah berpifikirnya secara spontan untuk
Kategori Sedang. Partisipan pada kategori mengarah pada jawaban yang benar.
sedang sudah melampaui kemampuan
memberikan berbagai macam penafsiran pada Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis pada
gambar, cerita masalah, dan mampu mengubah Indikator Elaboration
arah berpikir. Mereka mampu memberikan
pertimbangan yang berbeda, seperti tampak Kategori Tinggi. Pada aspek berpikir
pada partisipan P20. Serta mampu elaboratif, partisipan kategori tinggi sudah
menyelesaikan permasalahan dengan bermacam melampaui kemampuan menguji detail untuk
cara. Partisipan P20 memberikan bentuk melihat arah yang ditempuh, menambah garis,
penyelesaian masalah yang berbeda dengan warna pada gambar, dan mengembangkan
partisipan lain dalam kelompoknya, tampak gagasan orang lain. Mereka mampu mencari arti
ketika diminta untuk membuat suatu bidang dasar pemecahan masalah. Partisipan mampu
datar dengan luas yang sudah ditentukan, menyelesaikan permasalahan operasi hitung
partisipan P20 membuat persegi Panjang, bilangan campuran dengan bertahap dan detail.
sedangkan anggota yang lain membuat segitiga. Kategori Sedang. Partisipan kategori sedang
Kategori Rendah. Partisipan kelas rendah sudah melampaui indikator elaborasi dalam
mampu memberi bermacam penafsiran terhadap menguji detail untuk melihat arah yang akan
gambar, cerita, dan masalah seperti pada hasil ditempuh, mereka dapat mengembangkan dan
wawancara dan observasi terhadap partisipan memperkaya gagasan orang lain, menambah
P16 berikut. garis dan warna pada gambar sendiri yang tidak
dilakukan oleh partisipan kategori rendah.
Tampak ketika diminta untuk membuat Peneliti: Untuk mencari luas persegi panjang,
bidang datar dengan luas yang sudah ditentukan, apakah mungkin bila kita membaginya
partisipan mampu menggambarkan bidang datar menjadi dua persegi panjang,
dengan detail serta ukurannya, satuannya, dan menghitung luasnya dan
melengkapinya dengan warna. Kategori Rendah. menjumlahkan luas keduanya?
Partisipan kategori rendah mampu menguji P4: Buat apa begitu Bu, ribet kan enak
detail untuk melihat arah. Hal ini terlihat dari pakai rumus luas yang panjang dikali
hasil P8 dan P18 yang telah melengkapi bidang lebar
datar buatannya dengan perhitungan luas P9: Maksudnya apa ya Bu?
Peneliti: Bolehkah kita pikirkan cara yang baru
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis pada yang bukan stereotype? Apakah kalian
Indikator Sensitivity tidak tertantang?
P4: Aku punya acara lebih ribet Bu. Kita
Kategori Tinggi. Pada indikator membaginya menjadi beberapa
sensitivity, partisipan kategori tinggi sudah persegi kecil, lalu menghitung luasnya
melampaui kemampuan menangkap masalah satu persatu dan Kita menambahkan
dan mampu menghasilkan masalah sebagai semua luasnya.
tanggapan terhadap situasi. Hal ini tampak pada Peneliti: Ada acara lain?
penyelesaian masalah membuat soal luas bidang P9: Dibagi menjadi dua segitiga siku-siku,
datar. Tampak partisipan menyusun soal luas menghitung luasnya, dan
yang komunikatif dengan gambar, satuan, serta menjumlahkan.
kalimat pertanyaan lengkap. Kategori Sedang.
Partisipan sedang dapat menangkap masalah Tampak partisipan dapat diarahkan untuk
sebagai tanggapan terhadap situasi. Hal ini memikirkan masalah yang tidak pernah
terungkap wawancara dengan partisipan P11. terpikirkan serta memikirkan cara baru.
Kategori Sedang. Partisipan kategori sedang
Peneliti: Kejadian apa yang kamu temukan melampaui kemampuan memikirkan hal yang
yang berkaitan dengan penggunaan tidak terpikirkan orang lain dan mampu mencari
hitungan luas? pendekatan baru. Hal ini tampak dari hasil
P11: Mamaku punya butik, kalau beli kain observasi pembuatan bidang datar dengan luas
dan mau jahit harus tau lebar dan yang ditentukan. Partisipan P8 membuat bidang
panjang lalu hitung luas kain untuk datar yang berbeda dari siswa yang lain.
bisa tau perlunya berapa untuk desain Partisipan ketika diminta membuat bidang datar
baju, aku suka diminta bantuin. dengan luas yang ditentukan, partisipan P8
membuat bidang datar yang berbeda. Kategori
Partisipan P11 menunjukkan partisipan mampu Rendah. Sebanyak 20 partisipan tidak ada dalam
mengaitkan permasalahan dengan teori yang kategori rendah untuk indikator orisinalitas.
dipelajari. Kategori Rendah. Belum tampak
kemunculan perkembangan indikator sensitivity Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
pada partisipan kategori rendah. Hal ini terjaring pada Indikator Fluency
dari hasil pemberian skor pekerjaannya, dari 5
soal sensitivity, partisipan mendapat nilai 0 pada Kategori Tinggi. Partisipan kategori
3 soal yaitu nomor D4, D9, dan D24. tinggi melampaui kemampuan menjawab
sejumlah jawaban, mengajukan pertanyaan,
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis pada dengan cepat melihat kesalahan, serta lancar
Indikator Originality menggunakan gagasannya, seperti terjaring dari
hasil observasi ketika memecah uang sejumlah
Kategori Tinggi. Partisipan kategori Rp 278.000 pada partisipan P2 dan P3. Mereka
tinggi sudah melampaui kemampuan mampu bekerja cepat dan melakukan lebih
memikirkan masalah yang tidak terpikirkan, banyak dari siswa lainnya. Kategori Sedang.
mencari pendekatan baru, serta dapat Pada indikator fluency, partisipan kategori
memikirkan cara baru. Setelah membaca sedang melampaui kemampuan mengajukan
gagasan, mampu mendapatkan penyelesaian banyak pertanyaan. Mereka mempunyai banyak
yang baru. Lebih lanjut, kutipan wawancara gagasan mengenai masalah, sebagaimana hasil
dengan partisipan P4 dan P9. wawancara dengan partisipan P5 dan P9 berikut.
Peneliti: Kita ambil contoh perhitungan Berdasarkan hasil wawancara, dicatat bahwa
2 partisipan P8 mampu memberikan 3 alternatif
bilangan campuran 5 + 30% + 0,4 =?
jawaban dari satu permasalahan.
Peneliti: Apakah kamu menemukan berbagai
cara penyelesaiannya?
SIMPULAN
P5: Aku sudah menjadi pecahan atau
desimal atau persen Berdasarkan temuan penelitian, maka
P9: Bisa dijadikan persen dulu semuanya dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir
atau dijadikan pecahan paling kreatif siswa untuk kategori tinggi ditinjau dari
sederhana semuanya, tetapi bawahnya indikator fleksibility, originality, elaboration,
harus disamakan dulu atau dijadikan fluency, dan sensitifity secara umum baik dan
desimal. tidak ditemukan kesulitan dalam memecahkan
permasalahan. Kemampuan berpikir kreatif
Merekapun cepat menemukan kesalahan siswa untuk kategori sedang pada indikator
dan kelemahan suatu objek. Terjaring dari hasil fleksibility, elaboration, fluency, dan sensitifity
wawancara dengan partisipan P1 dan P5 berikut. berada pada kriteria baik. Sementara itu,
kemampuan pada aspek originality berada pada
Peneliti: Coba Kita bersama perhatikan kriteria sedang. Kemampuan berpikir kreatif
jawabanmu pada soal berikut, apakah siswa untuk kategori rendah pada indikator
kamu menemukan kekurangan? originality berada pada kriteria sedang pada
P1: Ribet dibagi indikator fluency, elaboration, sensitivity, dan
P1: Hasil akhirku kosongkan fleksibility berada pada kriteria kurang baik.
P1: Hasil akhir kukosongkan, angka cara Secara keseluruhan untuk siswa kemampuan
1 dan 2 sama, aku kira angkanya rendah masih perlu pembinaan.
harus sama tapi ditukar letaknya, aku
salah mengartikan soal. DAFTAR PUSTAKA
P5: Aku bagi 2 angka 90 nya. Aku
tambahkan panjang dan panjang Almeida, L. S., Prieto, L. P., Ferrando, M.,
karena aku hanya cari hasil akhirnya Oliveira, E., & Ferrándiz, C. (2008).
harus 45 aja Torrance test of creative thinking: The
P5: Aku hanya beri 1 cara dimintanya 2 question of its construct validity. Thinking
Skills and Creativity, 3(1), 53-58.
Kategori Rendah. Partisipan kategori Ervynck, G. (2002). Mathematical creativity. In
rendah dapat mengajukan banyak pertanyaan. Advanced mathematical thinking (pp. 42-
Hal ini terjaring dari hasil observasi pada 53). Springer, Dordrecht.
partisipan P8 yang banyak mengajukan Huberman, M., & Miles, M. B. (2002). The
pertanyaan saat pengambilan data dan menjawab qualitative researcher's companion. Sage.
dengan sejumlah jawaban. Hal ini terlihat dari Indiastuti, F. (2016). Pengembangan perangkat
hasil wawancara pada Partisipan P8 berikut. model discovery learning berpendekatan
saintifik untuk meningkatkan berpikir
Peneliti: Bagaimana kita dapat menyelesaikan kreatif dan rasa ingin tahu. Jurnal
3 Pendidikan Matematika RAFA, 2(1), 41-
permasalahan 5 + 60% + 0,9 =?
55.
P8: Dijadikan koma atau decimal, yang Khaldi, K. (2017). Quantitative, qualitative or
persen dibagi dulu 60, dibagi 100, lalu mixed research: Which research paradigm
disederhanakan menjadi 6 per 10. to use?. Journal of Educational and
Kemudian sederhanakan hasilnya 0,6, Social Research, 7(2), 15-21.
yang pecahan 3 dikali 10 tulis 0. Moma, L. (2016). Pengembangan instrumen
Kemudian 30 dibagi 5 hasilnya 0,6. kemampuan berpikir kreatif matematis
Dijadikan persen, 3 per 5 dikali 20 untuk siswa SMP. Delta-Pi: Jurnal
atas bawah. Dijadikan pecahan, 60 Matematika dan Pendidikan Matematika,
per 100, disederhanakan menjadi 6 4(1), 19-26.
per 10 dan menjadi 3 per 5 yang 0,9 Samsiyah, N., & Rudyanto, H. E. (2015).
menjadi 9 per 10 dan tidak bisa Kemampuan berpikir kreatif dalam
disederhanakan memecahkan masalah matetatika open-
ended ditinjau dari tingkat kemampuan