STKIP Bina Bangsa Meulaboh, Jl. Nasional Meulaboh-Tapaktuan Peunaga Cut Ujong
Kec. Meureubo Kab. Aceh Barat 23615,
E-mail: hnrsaputra@gmail.com
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir
kritis dan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang diajar dengan Model
Pembelajaran Kontekstual dengan siswa yang diajar dengan Model pembelajaran kooperatif
learning tipe Numbered Heads Together. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,
dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA 2
Kuala. Madinatussalam Sei Rotan Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 60 siswa.
Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA). Hasil temuan ini menunjukkan: 1)
Kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang diajar
dengan Model pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang diajar dengan
pembelajaran kooperatif learning tipe Numbered Heads Together pada materi pokok
persegi panjang dan persegi; 2) kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar dengan Model
pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran
kooperatif learning tipe Numbered Heads Together materi pokok persegi panjang dan
persegi; 3) kemampuan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang diajar dengan
pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran
kooperatif learning tipe Numbered Heads Together pada materi pokok persegi panjang dan
persegi; 4) Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran terhadap
tingkat kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa.
Simpulan penelitian ini menjelaskan bahwa siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis
dan kemampuan berpikir kreatif matematika lebih sesuai diajarkan dengan Model
pembelajaran Kontekstual daripada pembelajaran kooperatif learning tipe Numbered Heads
Together.
Kata-kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Model
Pembelajaran Kontekstual, Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Numbered
Heads Together.
119
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 5 No. 2, September 2018 e-ISSN: 2579-4647
Page : 119-129
121
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 5 No. 2, September 2018 e-ISSN: 2579-4647
Page : 119-129
Adapun tujuan penelitian ini adalah : alternatif atau variasi model pembelajaran
(1). Untuk mengetahui perbedaan kemampuan matematika untuk mencapai tujuan
berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
matematika siswa yang diajar dengan Model kualitas pembelajaran. (3). Bagi Peneliti,
pembelajaran Kontekstual dengan siswa yang mendapatkan pengalaman langsung dan
diajar pembelajaran Kooperatif Learning tipe gambaran dalam pelaksanaan model
Numbered Heads Together. (2). Untuk pembelajaran kontekstual dan pembelajaran
mengetahui kemampuan berpikir kritis kooperatif learning tipe Numbered Heads
matematika siswa yang diajar dengan Model Together yang efektif dan berguna untuk
pembelajaran Kontekstual dengan siswa yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan
diajar pembelajaran Kooperatif Learning tipe berpikir kreatif matematika pada siswa. (4).
Numbered Heads Together . (3). Untuk Bagi Pembaca, sebagai bahan informasi bagi
mengetahui kemampuan berpikir kreatif pembaca atau peneliti lain yang ingin
matematika siswa yang diajar dengan Model melakukan penelitian sejenis.
pembelajaran Kontekstual dengan siswa yang
Matematika berasal dari perkataan Yunani,
diajar pembelajaran Kooperatif Learning tipe
mathematike, yang berarti “relating to
Numbered Heads Together. (4). Untuk
learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata
mengetahui apakah terdapat interaksi antara
mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu
model pembelajran terhadap tingkat
(knowledge, science). Perkataan mathemathike
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan
berhubungan pula dengan kata mathanein yang
berpikir kreatif matematika siswa.
mengandung arti belajar (berpikir).
Sesuai dengan tujuan penelitian diatas,
Menurut Russel (Hamzah:2007)
maka hasil penelitian ini diharapkan akan
mendefenisikan matematika adalah sebagai
memberi manfaat sebagai berikut: (1). Bagi
suatu studi yang dimulai dari pengkajian
Siswa, penerapan model pembelajaran
bagian-bagian yang sangat dikenal menuju arah
Kontekstual dan pembelajaran Kooperatif
yang tidak kenal. Arah yang dikenal tersusun
Learning tipe Numbered Heads Together
baik (konsrtuktif) secara bertahap menuju arah
memberikan dorongan kepada siswa agar
yang rumit (kompleks), dari bilangan bulat ke
terlibat aktif dalam pembelajaran dan memiliki
bilangan pecah, bilangan real ke bilangan
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan
kompleks dari penjumlahan dan perkalian ke
kreatif matematika, serta kemampuan kerja
defrensial dan integral, dan menuju matematika
sama dalam berkelompok. Diharapkan hasil
yang lebih tinggi.
belajar siswa meningkat serta pembelajaran
matematika menjadi lebih bermakna dan Pada pandangan konstruktivisme
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. (2). (Hamzah:2007) hakikat belajar matematika
Bagi Guru Matematika dan Sekolah, memberi bahwa seorang anak yang belajar matematika
122
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 5 No. 2, September 2018 e-ISSN: 2579-4647
Page : 119-129
125
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 5 No. 2, September 2018 e-ISSN: 2579-4647
Page : 119-129
2. Melakukan analisis data pos-tes yaitu 3. Melakukan analisis data pos-tes yaitu
uji normalitas, uji homogenitas pada uji hipotesis dengan menggunakan
kelas model pembelajaran kontekstual teknik Analisis Varian lalu dilanjutkan
dan kelas pembelajaran kooperatif dengan Uji Tuckey.
learning tipe Numbered Heads
Together.
Originality (Keaslian) - Memberikan cara penyelesaian lain dari yang sudah biasa.
126
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 5 No. 2, September 2018 e-ISSN: 2579-4647
Page : 119-129
dianalisis dengan statistik inferensial yaitu lalu dilanjutkan dengan Uji Tuckey.
menggunakan teknik analisis varians (ANAVA)
Tabel 4 Deskripsi Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa yang
Diajar dengan Model Pembelajaran Kontekstual dan Pembelajaran Kooperatif Learning
Tipe NHT.
Sumber
Statistik A1 A 2
Jumlah
(KONTEKSTUAL) (Numbered Heads Together)
n = 30 n = 30 n = 60
n = 30 n = 30 n = 60
n = 60 n = 60 n = 120
Berdasarkan tabel di atas yang diperoleh pembelajaran kooperatif learning tipe NHT
melalui hasil post test terlihat jelas bahwa rata- adalah 59,100. Dan rata-rata kemampuan
rata kemampuan berpikir kritis dengan berpikir kreatif menggunakan pembelajaran
menggunakan pembelajaran kontekstual adalah kontekstual adalah 66,067, sedangkan rata-rata
65,033, sedangkan rata-rata kemampuan kemampuan berpikir kritis menggunakan
berpikir kritis dengan menggunakan pembelajaran kooperatif learning tipe NHT 55,
127
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 5 No. 2, September 2018 e-ISSN: 2579-4647
Page : 119-129
128
MAJU, p-ISSN: 2355-3782
Volume 5 No. 2, September 2018 e-ISSN: 2579-4647
Page : 119-129
Munandar , Utami, 2009 Pengembangan Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna
Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: PT Pembelajaran. Bandung: Alfabeta ,
Rineka Cipta.
Sudjiono, Anas, 2008. Pengantar Evaluasi
Muslich, Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grapindo.
Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Zaleha Izhab Hassoubah. 2004. Developing
Jakarta: Bumi Aksara.
Creative & Critical Thinking Skills Cara
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Berpikir Kreatif & Kritis. Bandung:
Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Nuansa.
Pressindo.
http://furahasekai.wordpress.com/2011/10/06/k
Rachmawati , Yeni, dkk. 2010. Strategi emampuan-berpikir-kritis-dan-kreatif-
Pengembangan Kreativitas Pada Anak matematika/ diunduh tgl 22-01-2014
Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: pukul 22.10 WIB
Kencana.
http://www.lpmpjabar.go.id/?q=node/910
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran diunduh tgl 22-01-2014 diunduh tgl 22-
Mengembangkan Profesionalisme Guru. 01-2014 pukul 21.00WIB
Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
129