Anda di halaman 1dari 32

PERANCANGAN

PEMBELAJARAN INOVATIF

Oleh:
Kelompok 5
Anggota Kelompok:
01 Hitman Alam
A23120071

02 Ni Gusti Ayu Sandiari


A23120042

03 Moh Rausyanfikry
A23120067

04 Ni Luh Sriani
A23120039
Rumusan Masalah
Apa pengertian rancangan pembelajaran inovatif sesuai Abad 21 ?
01
Bagaimana karakteristik rancangan pembelajaran inovatif
02 abad 21 ?

Apa pengertian rancangan pembelajaran inovatif dengan


03 pendekatan STEAM ?

Bagaimana langkah – langkah pengertian rancangan


pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM ?
04
Apa pengertian pembelajaran Blended – Learning ?
05
Bagaimana perancangan pembelajaran Blended
06 – Learning ?
1. Pengertian Rancangan
Pembelajaran Inovatif Sesuai Abad 21

Rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur sistematis yang


terdiri dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan yang saling
terkait dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu secara konsisten dan teruji. Pembelajaran inovatif
merupakan suatu pemaknaan terhadap proses pembelajaran yang
bersifat komprehensif yang berkaitan dengan berbagai teori
pebelajaran modern yang berlandaskan pada inovasi pembelajaran.
Seperti teori belajar konstruktifis dan teori lainnya.
Adapun rancangan pembelajaran inovatif dalam hal ini dimaknai
sebagai aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran yang
menerapkan unsur-unsur pembelajaran terbaru di abad 21 dan
terintegrasi dalam komponen maupun tahapan pembelajaran yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud, antara lain;
TPACK (Technological, Pedagogical, Content, Knowledge) sebagai
kerangka dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran,
pembelajaran berbasis Neuroscience, pendekatan pembelajaran
STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics),
HOTS (Higher Order Thinking Skills), Tuntutan Kompetensi Abad 21
atau 4C (Comunication, Collaboration, Critical Thinking, Creativity),
kemampuan literasi, dan unsur-unsur lain yang terintegrasi dalam
komponen maupun tahapan rencana pembelajarannya.
2. Karakteristik Rancangan Pembelajaran Inovatif Abad 21
Model pembelajaran inovatif memiliki karakteristik yang khas, di antaranya guru memiliki keinginan untuk
melakukan perubahan, pemahaman dan keterampilan untuk mencapai tujuan, memahami benar mengenai fak-
tor-faktor penunjang yang harus digunakan, menggunakan strategi atau metode melaksanakan perubahan, dan
mengevaluasi ketercapain tujuan yang ditetapkan dalam perencanaan, karakteristik tersebut meliputi:

01 Keunggulan relatif

04 Trialabilitas (Trialability)

02 Konfirmanilitas/Kompatibel
(Compatibility)

05 Dapat diamati (Observability)

03 Kompleksitas (complexity)
Sebagai guru di era industri 4.0 abad 21, diharapkan mampu menjadi agen pembaharuan. Pembaharuan yang
dilakukan bisa dimulai dari aktivitas perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi hingga tindak
lanjutnya. Untuk itu, perlu memahami beberapa karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 yang akan
diterapkan dalam RPP (Miyarso). Berikut ini karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21
beserta penerapannya dalam RPP, yaitu:

Berorientasi pada keterampilan belajar


Kolaborasi peserta didik dan guru 01 04 dan mengembangkan Keterampilan Abad
21 (4C)

Berorientasi HOTS 02 05 Mengembangkan kemampuan literasi

Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan


Komunikasi (ICT)
03 06 Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
1) Kolaborasi peserta didik dan guru

Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik


berangkat dari paradigma bahwa peserta didik
merupakan subjek aktif baik secara individu
maupun kolektif. Belajar tidak lagi mengandalkan
informasi dan pengetahuan dari guru semata tapi
lebih menerapkan pilihan aneka sumber belajar
sesuai dengan perbedaan karakter, kebutuhan,
dan setting yang mengitarinya.

Ciri rancangan pembelajaran yang berpusat


pada peserta didik biasanya tampak pada
komponen tujuan, pilihan strategi pembelajar-
an, dan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran dalam RPP. Untuk lebih
jelasnya, berikut contoh rumusan tujuan
pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik maupun yang berpusat pada guru.
Ciri lainnya yang tampak dalam RPP ada pada langkah-langkah pembelajaran. Berikut contoh
deskripsi kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru dan kegiatan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik atau siswa:
2) Berorientasi HOTS

HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau keterampilan


berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir kompleks
dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, menganalisis, dan membangun
hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang pal-
ing dasar. HOTS menunjukkan pemahaman terhadap
informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya
sekedar mengingat informasi. Menurut revisi oleh
Anderson & Krathwolh (2001) Taksonomi Bloom
mempunyai dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan
dimensi proses kognitif.
Dimensi Pengetahuan
Anderson dan Krathwohl (2001) melalui taksonomi yang telah direvisi memiliki rangkaian proses
yang menunjukkan kompleksitas kognitif dengan menambahkan dimensi pengetahuan, yaitu :

Pengetahuan Faktual
01 a) Pengetahuan tentang terminologi
b) Pengetahuan tentang bagian detail dan unsur-unsur
spesifik
Pengetahuan Konseptual
02 a) Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori
b) Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi
c) Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur
Pengetahuan procedural
03 a) Pengetahuan kterampilan khusus dan pengetahuan
b) Pengetahuan teknik dan metode spesifik suatu subjek
c) Pengetahuan kriteria
Pengetahuan Metakognitif
04 a) Pengetahuan tentang strategi
b) Pengetahuan mengenai tugas kognitif
c) Pengetahuan tentang diri sendiri
Dimensi proses kognitif
Mengingat (C1)
01 a) Mengenali (recognizing)
b) Mengingat (recalling)
Memahami (C2)
Menafsirkan (interpreting), Mencontohkan (exemplifying),
02 Mengklasifikasikan (classifying), Meringkas
(summarizing), Menyimpulkan (inferring), Memband-
ingkan (comparing),
dan Menjelaskan (explaining).
Mengaplikasikan (C3)
03 a) Mengeksekusi (executing)
b) Mengimplementasikan (implementing)
Menganalisis (C4)
04 a) Membedakan (differentiating)
b) Mengorganisasi (organizing)
c) Menghubungkan (attributing)
Mengevaluasi (C5)
05 a) Memeriksa (checking)
b) Mengkritik (critiquing)
Menciptakan (C6)

06 a) Membuat (generating)
b) Merencanakan (planning)
c) Memproduksi (producing)
Berikut hubungan dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan menurut
taksonomi bloom dapat disajikan pada tabel di bawah ini:
Ciri rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTS akan terlihat pada
komponen Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) sebagai jabaran Kompe-
tensi Dasar (KD), Tujuan, Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran, dan Penila-
ian
Pembelajaran dalam RPP.
• Ciri pertama, RPP yang berorientasi HOTS terdapat pada komponen IPK.
Hal ini ditandai dengan penggunaan kata kerja operasional sesuai
perkembangan berpikir tingkat tinggi sebagaimana contoh berikut ini:
• Ciri kedua, rancangan pembelajaran yang berorientasi HOTS ada
pada
rumusan tujuan pembelajaran dalam RPP. Berikut ini contoh rumusan
tujuan pembelajaran yang berorientasi HOTS dan sebaliknya.

• Ciri ketiga, RPP yang berorientasi HOTS ada pada langkah-langkah


pembelajarannya. Integrasi HOTS bisa dilakukan pada kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, maupun kegiatan penutup. Berikut ini
contoh integrasi HOTS tersebut:
• Ciri keempat, RPP yang berorientasi HOTS ada pada komponen penilaian. Integrasi HOTS
pada penilaian biasanya tercermin pada instrumen penilaian yang digunakan, baik berupa tes
maupun non tes. Untuk membuat instrumen tes yang berorientasi HOTS, perlu diperhatikan
langkah-langkah berikut ini:

01 04
Menganalisis KD yang dapat Memilih stimulus yang menarik
dibuat soal-soal HOTS dan kontekstual
A B
02
05
Tidak semua KD dapat dibuatkan
model-model soal HOTS C D Menulis butir pertanyaan sesuai
dengan kisi-kisi soal
03 06
Menyusun kisi-kisi soal Membuat pedoman penskoran
(rubrik) atau kunci jawaban
Berikut ini contoh soal tes yang tidak berorientasi HOTS dan yang berorientasi HOTS
Perhatikan tabel berikut ini!
Banyaknya Bukan HOTS
Nama
No
Bangun Titik sudut Rusuk Sisi

I Kubus 8 8 6
II Balok 8 12 6 Pernyataan yang benar
III Prisma Segi-3 6 9 5 dari tabel di samping
IV Prisma Segi-4 6 8 8 adalah …
Alasan:
Untuk menjawab soal tersebut, siswa harus menunjukan banyaknya titik sudut, rusuk, dan sisi yang
benar dari bangun-bangun yang disajikan. Mengingat (C1) adalah menarik kembali informasi yang
tersimpan dalam memori jangka panjang, dengan kata kerja operasional mengingat kembali. Soal
tersebut masuk kedalam tingkat kognitif mengingat (C1), karena siswa diminta untuk mengidentifikasi
sifat-sifat yang benar dari bangun-bangun yang disajikan. Soal tersebut masuk ke dalam jenis pengetahuan
faktual, karena berisi tentang elemen spesifik berupa sifat-sifat bangun datar.
Berikut ini contoh soal tes yang tidak berorientasi HOTS dan yang
berorientasi HOTS
HOTS

Taman berbentuk persegi panjang dengan ukuran 30 m x 18 m. Di


sekeliling taman dipasang tiang lampu dengan jarak 6 m. Jika harga
tiang lampu Rp. 200.000,00 per tiang, maka biaya yang dibutuhkan
seluruhnya untuk memasang tiang lampu adalah…
Alasan:
Soal tersebut termasuk menganalisis (C4), karena untuk menjawab soal
siswa harus menguraikan informasi pada soal menjadi bagian-bagian antar
penyusunnya dan mengenali hubungan antar bagian tersebut untuk
menentukan biaya seluruhnya dalam memasang tiang lampu. Kata
operasionalnya yaitu mengorganisasi. Soal ini juga termasuk non faktual,
karena berupa pengetahuan untuk menjalankan suatu prosedur dengan
benar. Peserta didik diminta untuk melakukan prosedur yang benar mulai
dari mencari keliling taman sampai dengan mencari biaya pembuatan tiang
lampu.
3) Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT)
Ciri rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT biasanya terlihat pada komponen tujuan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan pilihan media atau sumber belajar di RPP.  Berikut
contoh rumusan tujuan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT dan yang tidak
mengintegrasikan ICT.

Tabel 7. Contoh Integrasi ICT dalam Tujuan Pembelajaran


Tidak Memadukan ICT Memadukan ICT
Tujuan Pembelajaran : Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui kegiatan membaca buku 1. Melalui kegiatan mengamati video
teks, siswa dapat menyebutkan tentang bangun datar, siswa dapat
macam-macam bangun datar menyebutkan macam-macam bangun
dengan tepat. datar dengan tepat.
2. Setelah bertanya jawab dengan 2. Setelah membaca teks powerpoint,
guru, siswa dapat membuat contoh siswa dapat contoh gambar bangun
gambar bangun datar dengan datar dengan benar.
benar.
Kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan ICT pada komponen
langkah-langkah pembelajaran dalam RPP dapat dilihat pada contoh
berikut ini.
Tabel 8. Contoh Integrasi ICT dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Pembelajaran yang


yang tidak mengintegrasikan ICT mengintegrasikan ICT
(X) (√)
1. Siswa menyimak penjelasan 1. Siswa menyimak penjelasan guru
guru tentang bangun datar di melalui  media pembelajaran
papan tulis dan buku siswa  tayangan power point tentang bangun
(Saintifik-mengamati) datar  (Saintifik-mengamati)
2. Siswa bersama - sama dengan 2. Siswa bersama - sama dengan guru
guru membuat contoh gambar membuat contoh gambar bangun
bangun datar dengan tepat datar dengan tepat berdasarkan
berdasarkan materi yang  materi dari media power point 
ada di papan tulis (Creating – (Creating – 4C)
4C)
4) Berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan Keterampilan Abad 21 (4C)

Tabel 9. Contoh Integrasi ICT dalam Kegiatan Pembelajaran

Ada 4 unsur utama dalam Deskripsi


keterampilan belajar, yaitu: transformasi
persepsi belajar, keterampilan Kegiatan Pembelajaran
manajemen pribadi, interpersonal dan
kerjasama tim, serta kesempatan 1. Siswa menyimak penjelasan guru melalui  media pembelajaran
bereksplorasi. Unsur yang serupa
meski tidak sama ada pada tuntutan  tayangan power point tentang bangun datar (Saintifik-
keterampilan abad 21 terutama 4C  mengamati)
(Creativity, Collaboration, Critical
2. Siswa bersama - sama dengan guru membuat contoh gambar
Thingking, dan Communication). Untuk
mewujudkan 2 hal di atas, guru dapat bangun datar yang tepat berdasarkan materi dari media
menerapkan model, pendekatan, dan power point (Comunication, Collaboration, Creating – 4C)
metode pembelajaran yang tepat dalam
RPP. 
Integrasi keterampilan belajar
dan keterampilan abad 21 dalam RPP
juga dapat diwujudkan pada langkah-
langkah kegiatan belajar sebagaimana
contoh berikut:
5) Mengembangkan kemampuan literasi
Rancangan pembelajaran inovatif yang mengembangkan kemampuan 6 literasi ini dapat
diwujudkan dengan menerapkan konsep Neuroscience dan TPACK dalam RPP pada aktivitas
pembelajaran. Contohnya secara singkat sebagai berikut: 
 

Tabel 10. Contoh Penerapan unsur TPACK dan Kemampuan Literasi dalam
Kegiatan Pembelajaran

Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran

1. Siswa menyimak penjelasan guru melalui  media pembelajaran tayangan power


point tentang bangun datar (Saintifik-mengamati)
2. Siswa bersama-sama guru membuat contoh gambar bangun datar yang
tepat berdasarkan materi dari media power point (Creating – 4C)
6) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Terdapat lima nilai karakter utama dalam PPK yang PPK dapat diterapkan di bagian rumusan tujuan, dan
bersumber dari Pancasila, yaitu; religiusitas, nasionalisme,
integritas (kejujuran), kemandirian, dan gotong royong.   deskripsi kegiatan pada langkah-langkah pembelajaran. 
Berikut ini contoh rumusan tujuan pembelajaran yang
menerapkan PPK:

Tabel 11. Contoh Penerapan unsur PPK dalam Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan permainan memilih kartu kata, siswa dapat menentukan kata yang
tepat sesuai gambar anggota tubuh secara teliti.
2. Melalui demontrasi, siswa dapat menerapkan aturan sebelum, saat, dan
sesudah makan dengan sikap kemandirian dan kedisiplinan.
3. Melalui bermain peran, siswa menunjukkan sikap kemandirian dalam
mengikuti aturan saat makan dengan baik.
Adapun contoh penerapan PPK pada bagian langkah-langkah aktivitas pembelajarannya, yaitu:

Tabel 12. Contoh Penerapan unsur PPK dalam Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan 1. Guru bersama siswa saling memberi dan menjawab salam serta 40 menit
Pendahuluan menyampaikan kabarnya masing-masing.
2. Siswa dicek kehadiran dengan melakukan presensi oleh guru.
3. Kelas dilanjutkan dengan berdo”a. doa dipimpin oleh siswa yang
datang paling awal. (Menghargai kedisiplinan siswa/PPK).
4. Siswa menyiapkan diri agar siap untuk belajar serta memeriksa
kerapihan diri dan bersikap disiplin dalam setiap kegiatan
pembelajaran Communication-4C)
5. Siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mendengarkan
penjelasan guru tentang pentingnya menanamkan rasa
Nasionalisme.
STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and
3. Pengertian Mathematics), merupakan pendekatan pembelajaran yang
Rancangan mengintegrasikan penerapan sains dan teknologi melalui
teknik dan seni dengan berlandaskan unsur-unsur matematis.
Pembelajaran Rancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan
Inovatif STEAM yaitu, segala persiapan pelaksanaan pembelajaran
yang menerapkan unsur-unsur pendekatan STEAM baik
Dengan secara tertanam (embedded) maupun terintegrasi
(integrated) dalam komponen maupun tahapan rencana
Pendekatan pembelajaran yang akan dilaksanakan guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
STEAM
4. Langkah – Langkah Perancangan Pembelajaran Inovatif Dengan
Pendekatan STEAM

1 3 5
Merumuskan Tujuan Menentukan Model, dan Penilaian Pembelajaran
Pembelajaran
Metode Pembelajaran

2 4 6

Menganalisis Materi Menentukan Media, Alat, Menyusun langkah-langkah


Pembelajaran dan Sumber Belajar Pembelajaran
5. Pengertian Pembelajaran Blended – Learning

Pengertian pembelajaran berbasis blended learning


adalah pembelajaran yang mengkombinasi strategi
penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan
tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline),
dan komputer secara online (internet dan mobile
learning).
6. Perancangan Pembelajaran Blended – Learning
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, ketika hendak menyusun perencanaan pembelajaran
inovatif “blended learning”, diantaranya yaitu;
1. Menentukan model “blended learning” yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, fasilitas
belajar, ketersediaan akses terhadap teknologi, durasi jam pelajaran, dan penguasaan aplikasi
teknologi e-learning oleh guru;
2. Menyusun rencana pembelajaran inovatif “blended learning” yang mencakup
kegiatan.
3. Menentukan tema pembelajaran, menuliskan kembali: identitas RPP, kompetensi inti, dan
kompetensi dasar dari RPP konvensional ke dalam RPP “blended learning”.
4. Menganalisis rumusan tujuan pembelajaran yang ada pada RPP konvensional sebelum
dituangkan ke dalam RPP “blended learning”.
5. Menentukan metode penilaian dan kegiatan pembelajaran “blended learning” untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
6. Menganalisis kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada RPP (konvensional) yang telah Anda
buat sebelumnya dan menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran “Blended Learning”.
7. Menyiapkan bahan, alat/media, dan sumber belajar tatap muka dan daring.
Kesimpulan
1. Pengertian rancangan pembelajaran inovatif adalah sebuah persiapan pelaksanaan pembelajaran yang mana dituangkan
dalam sebuah perencanaan dan menerapkan unsur-unsur pembelajaran abad 21. Rancangan pembelajaran inovatif ini lebih
mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disususun, dan dikondisikan
untuk siswa agar belajar.
2. Karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 beserta penerapannya dalam RPP, yaitu: kolaborasi peserta didik
dan guru, berorientasi HOTS, mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), berorientasi pada
keterampilan belajar dan mengembangkan keterampilan abad 21 (4C), mengembangkan kemampuan literasi, penguatan
pendidikan karakter (PPK).
3. Pengertian rancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM yaitu, segala persiapan pelaksanaan
pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pendekatan STEAM baik secara tertanam (embedded) maupun terintegrasi
(integrated) dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
4. Langkah-langkah perancangan pembelajaran inovatif dengan pendekatan STEAM sebagai pedoman untuk menyusun RPP-
nya. Langkah-langkah tersebut meliputi: merumuskan tujuan pembelajaran, menganalisis materi pembelajaran,
menentukan model, dan metode pembelajaran, menentukan media, alat, dan sumber belajar, menyusun langkah-langkah
pembelajaran, penilaian pembelajaran.
5. Pengertian pembelajaran berbasis blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasi strategi penyampaikan
pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis komputer (offline), dan komputer secara online
(internet dan mobile learning).
6. Perancangan pembelajaran blended learning dapat dilakukan dengan beberapa langkah diantaranya yaitu menentukan
model “blended learning”,menyusun rencana pembelajaran inovatif “blended learning”,menentukan tema pembelajaran,
menganalisis rumusan tujuan pembelajaran, menentukan metode penilaian dan kegiatan pembelajaran, menganalisis
kegiatan pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan bahan, alat/media, dan sumber belajar.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai