Anda di halaman 1dari 40

Desain Instruksional

Dr. Nini Ibrahim, M.Pd., Dr. Irdalisa, S.Si.,M.Pd., Dr. Safrul, M.Pd.
Data Pengajar

• Nama : Safrul
• Tempat Tgl Lahir : Tanjung Miring, 25 Juni 1965
• Pendidikan Terakhir : S3 Manajemen Pendidikan UNJ 2019
• Pekerjaan : 1. Dosen S1 PGSD FKIP UHAMKA 2013
2. Instruktur Diklat PPG UHAMKA 2020
3. Instruktur Diklat LPPKS LPD UHAMKA 2020
4. Asesor BAN S/M DKI Jakarta 2016
5. Asesor BAN S/M Provinisi Banten 2020
6. Asesor Lamdik 2023
7. Kepala Laboratorium PGSD FKIP UHAMKA
8. Pengajar PEKERTI UHAMKA 2023
Alamat : Perum Vila Dago Tol Blok D9/15, Ciputat, Tangsel
DESKRIPSI MATA DIKLAT

• Membahas pengertian desain


instruksional, tujuan dan fungsi desain
instruksional, ragam desain instruksional
serta langkah dan prosedur dalam
mendesain pembelajaran.
CAPAIAN PEMBELAJARAN

• Menguasai konsep dan rancangan desain


instruksional serta mampu mendesain
proses pembelajaran yang tepat sebagai
dasar pelaksanaan proses penyusunan RPS
yang efektif dan efisien untuk mencapai
CPL program studi.
INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Menjelaskan konsep desain 2. Menjelaskan model-model


instruksional desain pembelajaran

3. Menjelaskan tujuan 4. Membuat desain instruksional pembelajaran


menyusun desain secara tepat untuk mendukung pembelajaran
pembelajaran yang bermutu dalam rangka mencapai CPL
program studi
METODE/DESAIN PELATIHAN

1. Ceramah
2. Diskusi & Tanya Jawab
4. Mengerjakan Tugas
WAKTU PEMBELAJARAN

Orientasi Materi Kerja Mandiri


10 Menit 40 Menit

Pemaparan Materi dan Presentasi


Diskusi 30 Menit Peserta 40
Menit
ORIENTASI PENGETAHUAN AWAL

• Apa yang Anda ketahui tentang


Desain Instruksional ?
• Mengapa dalam pembelajaran
harus ada Desain Instruksional ?
• Bagaimana Menyusun Desain
Instruksional?
PENGERTIAN DESAIN INSTRUKSIONAL

• Desain pembelajaran sebagai rencana dari penerapan


teori belajar dan pembelajaran untuk memfasilitasi proses
belajar. Reigeluth
• Desain Instruksional suatu rangkaian peristiwa yang
mempengaruhi mahasiswa atau pembelajar yang
menghasilkan perubahan perilaku (Gagne & Brings, 1979)
• Desain Instruksional seseorang bisa melakukan langkah-
langkah yang sistematis untuk memecahkan suatu
persoalan yang dihadapi (Walter Dick, Carey, 2015)
Desain Instruksional

• Desain Instruksional adalah sebuah


rancang bangun proses pembelajaran
atau sebuah rencana pembelajaran
dengan berbagai strategi
pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan pembelajaran
tertentu
PETA KONSEP DESAIN
INSTRUKSIONAL
Bagi guru, dosen maupun instruktur yang sehari-hari melakukan kegiatan
pembelajaran, kemampuan dalam menyusun rancangan pembelajaran mikro
merupakan sesuatu yang mutlak harus dimilikinya. Sebab pada dasarnya
rancangan suatu matapelajaran, matakuliah, atau mata diklat adalah tanggung
jawab pengajar, bukan lembaga atau institusi. Lembaga atau institusi hanya
menetapkan Standar Kompetensi atau CPMK dari setiap mata pelajaran, mata
kuliah, maupun mata diklat yang akan dikembangkan. Sedangkan penjabaran
menjadi kurikulum mata pelajaran atau menjadi rancangan pembelajaran
mikro, sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengajar. Ini dilakukan, sebab
hanya pengajar yang mengetahui secara pasti, bagaimana mencapai Standar
Kompetensi atau CPMK dari setiap mata pelajaran yang dikelolanya.
Manfaat Desain Instruksional

• Alur berpikir === Menata alur berpikir pengajar untuk lebih


sistematis dan efisien
• Kreatif ==== Membangun kreatifitas untuk menciptakan
perkuliahan lebih dinamis
• Kompetensi === Memperkaya kompetensi pengajar di luar
peran sebagai ahli materi
Bagaimana rancangan pembelajaran mikro tersebut disusun atau dikembangkan?
1) Merumuskan CPMK mata kuliah,
2) Melakukan analisis instruksional dan menyusun peta kompetensi mata kuliah
3) Merumuskan Sub CPMK,
4) Menentukan pokok bahasan,
5) Melakukan analisis isi (content analysis) dan mengidentifikasi sub pokok bahasan,
6) Menentukan strategi pembelajaran (meliputi: urutan kegiatan pembelajaran, metode,
media, dan perkirakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan),
7) Menentukan komposisi antara teori dan praktek,
8) Menentukan sumber pustaka yang digunakan atau yang dapat memperkaya wawasan
DESAIN INSTRUKSIONAL

• Model Pembelajaran
yang dikembangkan
Heinich dkk, 1980
A === Menganalisi karakteristik gaya belajar mahasiswa
(prasyarat, kebutuhan khusus)
S === Merumuskan tujuan belajar khusus, kriteria
keberhasilan belajar
S === Memilih dan menentukan strategi, sumber belajar
U ===Merencanakan pemanfaatan teknologi, media, dan
bahan (bel)ajar, dan lingkungan)
R === Menentukan kegiatan bagi mahasiswa untuk berlatih
dan menerapkan materi baru selama belajar
E === Mengevaluasi dan memperbaiki pembelajaran
Instructional Design Model

Mengidentifikasi
tujuan umum
pembelajaran
Mengembangkan
Dick & Carrey dan memiliki
materi
Melakukan
analisis
pembelajaran
Instructional pembelajaran

Design Model Mengembangkan


strategi
Mengidentifikasi
tingkah laku dan
karakteristik
pembelajaran
masukan

Mengembangkan Merumuskan
butir-butir tes tujuan
acuan patokan performansi
Model Pembelajaran Bloom

Desain
Instruksional
Domain Kognitif Bloom

C1
C1 : Pengetahuan C4 : Analisis
C6 C2

Kognitif
C2 : Pemahaman C5 : Sintesis
C5 C3

C4 C3 : Penerapan C6 : Evaluasi
Proses Kognitif

Anderson dan Krathwohl


(2001), Kognitif direvisi
menjadi: mengingat
(remember), memahami
(understand), menerapkan
(apply), menganalisis
(analyze), mengevaluasi
(evaluate), dan menciptakan
(create).
Revisi Domain Kognitif
Domain Psikomotorik
Domain Afektif
• Domein Afektif adalah kemampuan yang dimunculkan seseorang
dalam bentuk sikap sebagai bagian dari dirinya. Kemampuan
tersebut sangat berkaitan erat dengan kemampuan seseorang dalam
mengambil keputusan terhadap nilai-nilai moral yang harus dimiliki
dan kemampuan dalam bertingkah laku (bersikap).
• Krathwohl, Bloom dan Masia (1964), membagi domein afektif ini ke
dalam lima tahapan pembelajaran, mulai dari tahap pengenalan,
tahap pemberian respon, tahap penghargaan terhadap nilai-nilai,
tahap pengorganisasian, dan tahap pengalaman.
Domain Afektif
Model Desain Instruksional

Kemp, Morrison, & Ross, 1994

1. Menentukan topik dan tujuan instruksional Umum (CPMK).


2. Menentukan Karakter siswa
3. Menentukan tujuan instruksional Khusus (learning objective) (SUB CPMK)
4. Menentukan materi pelajaran (object content)
5. Menentukan pre- test
6. Menentukan KBM dan sumber/ alat (Koordinasi sarana pendukung)
7. Evaluasi
Menyusun Desain Instruksional

Pokok Metode
CPMK SubCPMK
Bahasan Penyajian

Media Waktu yang Sumber


Penyajian dibutuhkan Kepustakaan
CPMK

• CPMK/CPMK adalah tujuan akhir dari suatu mata pelajaran, bukan tujuan akhir dari suatu
jenjang sekolah tertentu atau tujuan akhir dari suatu perguruan tinggi. CPMK harus
merupakan sintesis dari beberapa kemampuan khusus. Selain itu CPMK harus merupakan
kemampuan yang hasilnya dapat diukur (measurable) dan dapat diamati (observable).
• Dapat diukur, berarti kemampuan yang dihasilkan harus dapat dinilai baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif. Secara kuantitatif, hasil yang diperoleh siswa diukur berdasarkan
tingkat (presentase) penguasaannya terhadap CPMK mata pelajaran. Sedang secara
kualitatif mencerminkan kualitas penguasaan terhadap materi.
• Dapat diamati, berarti hasil yang dicapai harus berupa perubahan tingkah laku yang dapat
dilihat secara langsung, baik itu perubahan sikap, pertambahan pengetahuan maupun
keterampilan yang dimiliki. Misalnya dari tidak disiplin menjadi disiplin, dari tidak bisa
menjadi bisa, dari kurang terampil menjadi terampil
Bagaimana cara menentukan CPMK yang akan dicapai dari setiap mata kuliah, apakah
ditentukan sendiri atau memang ada acuannya yang digunakan??

Ada dua pendekatan yang dapat kita jadikan acuan dalam merumuskan CPMK.
1. Pendekatan pertama, CPMK ditentukan berdasarkan kurikulum baku dari suatu lembaga
pendidikan tertentu. Untuk perguruan tinggi CPMK mata kuliahnya mengacu kepada
kurikulum yang dikembangkan oleh konsersium pendidikan tinggi; sedangkan untuk
pendidikan dan latihan (diklat) CPMK mata ajarannya mengacu kepada kurikulum yang
dikembangkan oleh lembaga yang bersangkutan, dan sebagainya.
2. Pendekatan kedua, CPMK mata pelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan tertentu
CARA MENENTUKAN
CPMK

Idealnya untuk menentukan CPMK yang akan dicapai dari suatu mata pelajaran atau mata kuliah atau
mata diklat, harus melibatkan tiga unsur yang secara langsung terlibat dalam kegiatan pembelajaran,
yaitu peserta didik, pengelola (pengajar), dan masyarakat yang akan dilayani (Atwi Suparman, 2003).
• Kebutuhan peserta didik terpenuhi, karena CPMK yang dirumuskan dapat memberi makna dalam
kehidupan mahasiswa, karena disesuaikan dengan kebutuhan si belajar. Selain itu untuk
mencapainya sangat mungkin, karena telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa
• Kebutuhan pengelola dalam hal ini pengajar terpenuhi, karena CPMK yang dirumuskan telah
mempertimbangkan SDM yang akan megelola, baik dari segi kualifikasi pengajarnya maupun dari
segi kemampuan pengelolanya. Selain itu telah pula dipertimbangkan dengan sarana dan prasarana
yang akan digunakan.
• Kebutuhan masyarakat yang akan dilayani terpenuhi, karena kemampuan mahasiswa setelah
mengambil mata kuliah tertentu benar-benar dapat memenuhi kebutuhan angkatan kerja.
Khususnya untuk kulaifikasi yang dibutuhkan.
Bagaimana rumusan CPMK yang dapat memenuhi semua kebutuhan tersebut??
Rumusan CPMK yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Rumusan CPMK harus mengandung dua unsur, yaitu ada audience (subjek yang belajar) dan ada
behaviour (perubahan tingkah laku yang diharapkan).
• Rumusan CPMK harus merupakan kompetensi umum dari suatu kemampauan tertentu atau dengan kata
lain CPMK merupakan gabungan (sintesis) dari beberapa kompentensi khusus. Rumusan CPMK harus
terdiri dari kata kerja (verb) dan diikuti kata benda (object). Kata kerja yang digunakan harus kata
operasional, sehingga perubahan tingkah laku yang diharapkan hasilnya dapat diukur (measureble) dan
diamati (observeble). Contoh kata kerja oprasional yang dimaksud antara lain: menyebutkan,
menunjukkan, menjelaskan, menerapkan, menganalisis, menyimpulkan, mengevaluasi, dan sebagainya.
• Penulisan kata benda (object) harus dapat memberi keterangan dari prilaku yang akan dicapai, sehingga
rumusan CPMK menjadi jelas dan rasional.
• Berikut ini adalah beberapa contoH penulisan kata kerja (verb) yang diikuti oleh kata benda (object).
menyebutkan (v) komponen sistem pembelajaran (o) menjelaskan (v) tujuan penelitian(o)
menerapkan (v) prinsip-prinsip manejemen (o) menganalisis (v) penyebab kegagalan proyek (o)
menyelesaikan (v) kasus pemberian kredit (o) mengevaluasi (v) kinerja perusahaan (o)
SUB CPMK

SUB CPMK adalah tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai peserta didik (siswa,
mahasiswa, peserta pelatihan) setelah mengikuti tahapan pembelajaran tertentu.
Tujuan-tujuan khusus tersebut sama halnya dengan tujuan-tujuan sementara yang harus
dilalui sebelum mencapai tujuan akhir, atau dengan kata lain SUB CPMK adalah tujuan-
tujuan yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh peserta didik sebelum mencapai tujuan
pembelajaran.
Rumusan SUB CPMK yang lengkap selain terdiri :
A = Audience (sasaran),
B = Behaviour (perubahan tingkah laku yang diharapkan),
C = Condition (kondisi untuk melakukan tes) dan,
D = Degree (tingkat penguasaan yang diharapkan).
Contoh

Selanjutnya rumusan Sub CPMK ini dikenal dengan format ABCD. Berikut ini adalah contoh perumusan SUB
CPMK yang menggunakan format ABCD.
A. Peserta pelatihan penyusunan RPM,
B. dapat merumuskan Tujuan Pembelajaran (TIU) mata diklat yang dikelolanya,
C. bila diberi rambu-rambu penulisan Tujuan Pembelajaran (TIU) dan acuan tentang target yang akan dicapai
dari suatu mata diklat,
D. dengan bentuk perumusan yang benar.
Bentuk penulisan rumusan SUB CPMK di atas dapat pula dibuat dalam bentuk kalimat sebagai berikut
• Bila diberi rambu-rambu penulisan TIU dan acuan tentang target yang akan dicapai dari suatu mata diklat (C)
peserta pelatihan penyusunan RPM (A) dapat merumuskan TIU mata diklat yang dikelola- nya (B) dengan
perumusan yang benar (D).

*TIU= Tujian Instruksional Umum


POKOK BAHASAN

Pokok bahasan atau topik merupakan judul yang mencerminkan isi materi
pelajaran atau pelatihan yang akan disampaikan kepada siswa (peserta
didik). Pokok bahasan ini selalu konsisten dengan setiap SUB CPMK yang
ada. Sehingga adakalanya jumlah pokok bahasan dijadikan alat ukur
untuk mengetahui cakupan materi dari suatu mata pelajaran tertentu.
• menentukan POKOK BAHASAN pada hakikatnya hanya membuang kata
kerja yang terdapat dalam Sub CPMK
• setiap POKOK BAHASAN harus dapat diurai menjadi lebih dari satu sub-
pokok bahasan
METODE PENYAJIAN

Menentukan metode berarti menentukan cara penyampaian pesan


kepada mahasiswa. Hal ini sangat penting agar mahasiswa dapat
mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan dengan efisien
dan efektif.
Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan:
• Sub CPMK yang akan dicapai,
• Jenis materi yang akan disampaikan, dan
• Kelompok sasaran (mahasiswa).
KESESUAIAN METODE DENGAN SUB CPMK (TIK)
Kesesuaian metode dengan
materi
Media Penyajian

Sedikitnya ada empat hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, yaitu:
• Kesesuaian media dengan tujuan,
• Kesesuaian media dengan jenis pengetahuan,
• Kesesuaian media dengan sasaran, dan
• Kemudahan memeperolehnya.

• Secara umum
media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memperjelas materi yang akan
disampaikan
• Secara khusus
dibedakan antara media pembelajaran dengan alat bantu mengajar
Alokasi Waktu

Memperkirakan WAKTU bukan hanya waktu untuk menyajikan


materi di depan kelas tetapi meliputi waktu yang digunakan untuk
membelajarkan sasaran untuk itu. Anda perlu simulasi dan
melibatkan alumni serta pengajar lain yang pernah mengelola mata
ajaran yang sama
Tugas

• Buatlah desain instruksional berdasarkan CPMK dan Sub CPMK sesuai dengan
mata kuliah yang saudara ampu.
• Desain instruksional yang Anda susun mencakup :
1. Judul mata kuliah
2. Pokok Bahasan
3. Waktu yang digunakan
4. CPMK
5. Sub CPMK
6. Tujuan Pembelajaran
7. Materi Pembelajaran
8. Metode Pembelajaran
9. Model Pembelajaran
10. Media Pembelajaran
11. Langkah-langkah Pembelajaran
12. Evaluasi
PENUTUP

WASSALAMU’ALAIKUM
WARHMATULLAHI
WABARAKATUH

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai