Anda di halaman 1dari 8

SUPRIYATUN, Sri Endang Jumlahku vol. 5.

1 page: 80-87

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan E-ISSN : 2654-833X


Vol. 5 No.1 Mei 2019 P-ISSN : 2443-3500

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SAINS, TEKNOLOGI, ENGINEERING, DAN


MATEMATIKA (STEM) PADA MATERI FUNGSI KUADRAT
Sri Endang Supriyatuna)
a) SMPN 4 Metro Lampung
sriendangsr@gmail.com

Article Info Abstract


Kaywords : stem, The purpose of STEM learning is to improve students' critical
quadratic function, critical thinking skills and problem solving. STEM is a learning
thinking approach that integrates the components of science,
technology, engeneering and mathematics. in SMP Negeri 4
Submited: Metro learning has not been maximal in the use of learning
Published: approaches. The ability of students to think critically is also low.
It can be seen from the daily assessment that only 5 people
achieved the target of a minimum completeness criteria of 75.
Implementation of STEM in quadratic function material can
improve the achievement of the minimum completeness
criteria target, of the 30 students 22 students have completed.
This can be said to increase from the initial conditions of only
5 students. The conclusion of this implementation is that the
STEM approach can improve critical thinking skills in quadratic
function learning.

Abstrak
Kata Kunci: stem, Tujuan pembelajaran STEM ini adalah untuk meningkatkan
fungsi kuadrat, berpikir kemampuan berpikir kritis siswa dan pemecahan masalah.
kritis STEM adalah pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan komponen-komponen sains, teknologi,
engeneering dan matematika. di SMP Negeri 4 Metro
pembelajaran yang dilakukan belum maksimal dalam
penggunaan pendekatan pembelajaran. Kemampuan siswa
berpikir kritis juga tergolong rendah. Terlihat dari penilaian
harian hanya 5 orang yang mencapai target kriteria ketuntasan
minimal 75. Implementasi STEM pada materi fungsi kuadrat
dapat meningkatkan pencapaian target kriteria ketuntasan
minimal, dari 30 siswa 22 siswa telah tuntas. Hal ini dapat
dikatakan meningkat dari kondisi awal yang hanya 5 siswa.
Kesimpulan dari implementasi ini adalah pendekatan STEM
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswapada
pembelajaran fungsi kuadrat.

80
SUPRIYATUN, Sri Endang Jumlahku vol. 5.1 page: 80-87

PENDAHULUAN maksimal dalam penggunaan pendekatan


Implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran, sebagai contoh materi
pembelajaran berkembang sangat dinamis. fungsi kuadrat disampaikan dengan cara
Saat ini pembelajaran yang dilakukan oleh konvensional atau ceramah dalam
guru harus mengacu kepada keterampilan menjelaskan topik tersebut. Penyampaian
abad ke-21, yaitu yang dikenal dengan 4C yang hanya menggunakan metode
(critical thinking, communication, ceramah tidak efektif dalam pencapaian
collaboration and creativity and innovation) tujuan pembelajaran dan tentunya akan
sehingga keluaran yang dihasilkan mampu berpengaruh terhadap pencapaian hasil
menguasai keterampilan dimaksud. belajar siswa.
Pada era sekarang dan akan datang Hasil belajar siswa pada
siswa harus sanggup mempertahankan kemampuan berpikir kritis tergolong rendah
dirinya di tengah masyarakat dengan dari 30 siswa di kelas IX E terdapat 5 orang
mengembangkan pengetahuan yang yang mencapai KKM 75 pada penilaian
diperolehnya. Keterampilan abad ke-21 ini harian persamaan kuadrat.
akan membantu siswa untuk Saat ini pemerintah terus berusaha
mengembangkan potensi dirinya dalam menggalakkan pembelajaran STEM
berpikir kritis dengan melihat suatu khususnya untuk pembelajaran IPA dan
keadaan di sekitarnya, pentingnya Matematika. Tujuan diterapkan
membuat koneksi dan bekerjasama serta pembelajaran STEM tentunya supaya
kreatif dan inovatif dalam mengambil siswa dapat mengintegrasikan pelajaran-
keputusan untuk memecahkan masalah. pelajaran sains, teknologi, dan matematika
Keterampilan abad ke-21 yang dalam satu kesatuan yang menjadi dasar
terintegrasi kedalam pembelajaran dapat siswa untukberlatih berpikir kritis dalam
dirancang melalui desain pembelajaran menyelesaikan masalah kehidupan sehari-
yang akan digunakakan pada proses hari. Manfaat yang diperoleh siswa tidak
pembelajaran di kelas. Perancangan hanya terbatas pada saat siswa
tersebut disesuaikan dengan kompetensi menempuh pendidikan di SMP atau
dasar yang telah dijabarkan dalam jenjang sekolah formal saja akan tetapi
indikator pencapaian kompetensi sesuai lebih penting dari itu pada saat siswa telah
dengan kurikulum yang berlaku. berada di masyarakat nantinya siswa dapat
Dalam pencapaian indikator yang mengambil manfaat dari pengitegrasian
telah dirumuskan, seorang guru dapat Sains, Teknologi, Engeneering, dan
mengintegrasikan pengetahuan atau Matematika.
konsep dengan materi pengetahuan atau Pembelajaran STEM
mapel lain, dapat menggunakan teknologi membelajarkan kepada siswa dari
dan juga dapat mengonstruk produk hasil penguasaan konsep-konsep setiap topik
pembelajaran. Pengintegrasian unsur- yang dipadukan dengan prinsip sains,
unsur tersebut dapat menggunakan teknologi, engeneering, dan matematika.
pembelajaran Sains, kesatuan dari pembelajaran STEM ini
Teknologi,Engeneering, dan Matematika bertujuan untuk mengembangkan produk,
(STEM). proses dan satu kesatuan sistem yang
Pembelajaran matematika yang dilakukan akan memberi manfaat untuk dirinya dan
di SMP Negeri 4 Metro saat ini belum untuk kehidupan masyarakat luas.

81
SUPRIYATUN, Sri Endang Jumlahku vol. 5.1 page: 80-87

Berdasarkan uraian tersebut penulis kritis dan pemecahan masalah adalah


mencoba mengimplementasikan proses berpikir bagaimana siswa
pembelajaran STEM pada proses mempunyai kemampuan menganalisis
pembelajaran di SMPN 4 Metro pada informasi menggunakan data yang akurat
materi fungsi kuadrat kelas IX E. sehingga dapat mengampil kesimpulan
Adapun Tujuan penggunaan secara tepat dalam pemecahan masalah.
pembelajaran STEM ini adalah untuk Pembelajaran STEM merupakan
meningkatkan kemampuan berpikir kritis pembelajaran yang mengitegrasikan
dan pemecahan masalah siswa. antara konsep sains, teknologi,
Kemampuan berpikir kritis adalah engeneering, dan matematika yang titik
kemampuan siswa dalam memahami, fokusnya pada proses pembelajaran
menganalisa dan memecahkan masalah berbasis masalah dalam kehidupan nyata.
serta dapat menggeneralisasi. Artinya Keterampilan yang akan dicapai
seorang siswa dikatakan mampu berpikir pada pembelajaran STEM adalah
kritis dalam menyelesaikan suatu keterampilan yang juga merupakan
persoalan siswa akan melalui tahapan keterampilan abad 21 yaitu berpikir kritis
pemahaman terhadap masalah yang dan pemecahan masalah, kreatifitas,
dihadapi, berikutnya melakukan kolaborasi, komunikasi, dan juga
menganalis dengan mengumpulkan data- penelitian.
data yang relevan dari sumber yang Komponen STEM terdiri dari sains
terpercaya serta dapat mengambil suatu yaitu kajian tentang fenomena alam yang
kesimpulan sebagai keputusan dalam melibatkan observasi dan pengukuran,
memecahkan masalah. sebagai wahana untuk menjelaskan secara
Kemampuan berpikir kritis menurut obyektif alam yang selalu berubah;
Mulyana meliputi kemampuan siswa dalam Teknologi adalah tentang inovasi-inovasi
mengidentifikasi asumsi yang diberikan, manusia yang digunakan untuk
merumuskan pokok-pokok permasalahan, memodifikasi alam agar memenuhi
menentukan akibat dari suatu yang diambil, kebutuhan dan keinginan manusia,
mengungkap data, serta mengevaluasi sehingga membuat kehidupan lebih baik
alasan yang relevan dalam penyelesaian dan lebih aman; Engeneering adalah
suatu masalah (Mulyana, 2009) pengetahuan dan keterampilan untuk
Pendapat lain Krulik & Rudnick memperoleh dan mengaplikasikan
dalam (Sumardyono & Ashari, 2010) pengetahuan ilmiah, ekonomi, sosial, serta
mengatakan bahwa berpikir kritis adalah praktis untuk mendesain dan
berpikir yang menguji, menghubungkan mengkonstruksi mesin, peralatan, sistem,
dan mengevaluasi semua aspek dari material, dan proses yang bermanfaat bagi
situasi masalah, termasuk manusia secara ekonomis dan ramah
mengelompokkan, mengorganisasikan, lingkungan; Selanjutnya, matematika
mengingat dan menganalisis informasi. adalah ilmu tentang pola-pola dan
Sumardyono sendiri mengatakan bahwa hubungan-hubungan, dan menyediakan
berpikir kritis itu merupakan kegiatan bahasa bagi teknologi, sains, dan
berpikir yang mendalam, argumentatif-logis engeneering (Firman, 2015)
dan evaluatif (Sumardyono & Ashari, Integrasi STEM merupakan
2010). kesempatan emas dalam memeperoleh
Berdasarkan uraian di atas secara pengalaman belajar siswa dalam dunia
singkat dapat dikatakan bahwa berpikir nyata (Wang, Moore, Roehrig, & Park,
82
SUPRIYATUN, Sri Endang Jumlahku vol. 5.1 page: 80-87

2011) Integrasi pendidikan STEM adalah permasalahan yang diperoleh dalam dunia
sebagai pendekatan yang dalam nyata sehingga solusinya tersebut
pembelajaran dapat mengekplorasi antara berdampak positif dan bermanfaat untuk
dua subjek pada lingkup STEM atau antara dirinya dan masyarakat.
subjek STEM dengan bidang lain (Sanders, METODE
2008). Artinya pada pendekatan STEM Rancangan pembelajaran STEM ini
pada pembelajaran dapat diintegrasikan dikhususkan pada Kompetensi Dasar 4.4
antara satu atau lebih bidang yang Menyajikan dan menyelesaikan masalah
termasuk dalam STEM yaitu sains dengan kontekstual dengan menggunakan sifat-sifat
teknologi, atau sains dengan matematika fungsi kuadrat. Dengan materi pembelajaran
atau dapat terintegrasi dari ketiga bidang Fungsi Kuadrat, materi ini diberikan di kelas
tersebut juga dapat dikembangkan ke mata IX semester ganjil.Indikator pencapaian
pelajaran lain sebagai pendukung seperti kompetensi yaitu siswa mampu
Ilmu Sosial, Seni atau Bahasa (SEAMEO, menginterpretasikan grafik fungsi kuadrat
2018a). serta menggunakan fungsi kuadrat untuk
Karakteristik pembelajaran STEM menyelesaikan masalah.
adalah selain terintegrasi antara sains, Metode yangdigunakan dalam
teknologi, engeneering dan matematika, pembelajaran STEM adalah diskusi,
STEM merupakan pembelajaran berbasis proyek dan pemberian tugas.
proyek, dan mengembangkan Menggunakan model pembelajaran
keterampilan serta kreatifitas siswa. berbasis proyek. Penerapan pembelajaran
Mengembangkan sikap kolaboratif sesama basis STEM ini dilakukan dalam tiga
siswa. pertemuan.
Diharapkan integrasi STEM dalam Pada pertemuan pertama siswa
pembelajaran dapat diterapkan seperti akan membuat desain produk dan
model integrasi pembelajaran yang disebut membuat produk sesuai rancangan dan
sebagai Authentic Integration, yang terdiri melakukan uji coba. Pertemuan kedua
dari knowledge development, synthesis siswa menginterpretasikan kurva hasil
and application; focused inquiry resulting in pengamatan sebelumnya dan dihubungkan
higher order learning; application to real- dengan simulasi aplikasi geogebra tentang
world scenarios; and rich tasks (SEAMEO, konsep fungsi kuadrat. Terakhir pada
2018b). Artinya bahwa integrasi STEM pertemuan ketiga siswa melakukan tes
dalam pembelajaran terdiri atas kemampuan berpikir kritis.
pengembangan konsep ilmu pengetahuan, Rancangan pembelajaran STEM
kemampuan memadukan unsur-unsur baru menurut (Setiadi, 2018) terdiri dari
dan menerapkan untuk menyelesaikan identifikasi masalah; menggabungkan
masalah nyata, berpusat pada hasil materi dan ide untuk menemukan cara
penemuan dalam pembelajaran tingkat menyelesaikan masalah; merancang dan
tinggi dan kaya akan pertanyaan. menguji produk apakah produk tersebut
Secara ringkas dapat dikatakan dapat menyelesaikan masalah; evaluasi
bahwa pembelajaran STEM merupakan keberhasilannya dilihat dari hasil tes,
perpaduan yang saling mendukung antara analisis dan interpretasi data; tandai hal-hal
konsep sains, penggunaan teknologi, yang dapat digunakan untuk memperbaiki
engeneering dan konsep matematika. produk untuk lebih baik; dan
Perpaduan STEM membuat siswa berpikir komunikasikan ide-ide inovasi tersebut.
kritis dan kreatif dalam menyelesaikan
83
SUPRIYATUN, Sri Endang Jumlahku vol. 5.1 page: 80-87

Berdasarkan tahapan di atas


rancangan pembelajaran STEM pada
materi fungsi kuadrat dimulai dari
menganalisis materi terkait STEM. Skor (X) Kriteria Keterangan
Materi yang berkaitan dengan sains
90≤ 𝑥 ≤ A Amat Baik
adalah tekanan. Teknologi yang digunakan
100
adalah aplikasi geogebra. Proses 82≤ 𝑥 ≤ 89 B Baik
engeneering yang dilakukan adalah
75≤ 𝑥 ≤ 81 C Cukup
mendesain produk air mancur. Matematika
yang digunakan yaitu tentang < 75 D Kurang
menginterpretasikan grafik fungsi kuadrat. (kemdikbud, 2016)
Selanjutnya melakukan tahapan HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran dengan STEM berbasis Hasil penerapan pembelajaran
proyek yang terdiri dari kegiatan STEM pada materi Fungsi Kuadrat di awali
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. dengan kegiatan pendahuluan yaitu
menyampaikan tujuan pembelajaran;
Pada kegiatan inti dilakukan tahapan
melakukan apersepsi dan motivasi.
pembelajaran yaitu identifikasi masalah Pada kegiatan inti siswa diberikan
sesuai materi pembelajaran; selanjutnya masalah untuk diselesaikan yaitu membuat
siswa mendiskusikan penyelesaian produk air mancur dengan menggunakan
masalah; menentukan dan mendesain botol bekas air mineral dan selang. Siswa
produk yang akan digunakan untuk bekerja secara kelompok dan berdiskusi
memecahkan masalah; uji coba produk membuat desain.Dan setiap kelompok
diberikan 3 buah botol bekas air mineral
yang dihasilkan; selanjutnya melakukan
600 ml. Siswa mendesain produk air
perbaikan produk untuk lebih baik lagi dan mancur dengan cara meletakkan selang
tahapan terakhir adalah pada tutup botol yang dilubangi seluas
mempresentasikan hasil diskusi. penampang selang lalu di lem.
Alat ukur yang digunakan yaitu Selanjutnya pada bagian bawah
instrumen penilaian produk yang dihasilkan botol diberi satu lubang untuk botol 1, dua
dan tes untuk mengetahui kemampuan lubang untuk botol 2 dan tiga lubang untuk
botol 3 dengan ukuran diameter kurang
berpikir kritis siswa. Penilaian produk
lebih 0,3 cm. Selang dihubungkan dengan
menggunakan instrumen penilaian proyek, airator yang dimasukkan ke dalam ember
dilakukan dari proses perencanaan, proses berisi air. Airator dapat digantikan dengan
pengerjaan tugas sampai hasil akhir menghubungkan selang langsung ke kran
proyek. (Kemdikbud, 2014) air.
Indikator keberhasilan terhadap Langkah berikutnya siswa diminta
melakukan uji coba produk dan melakukan
produk yang dihasilkan adalah minimal
pengamatan, serta mencatat hasil
mendapat nilai 75 dari semua aspek yang pengamatan. Pada uji coba yang pertama
dinilai berdasarkan instrumen yang menggunakan botol 1, uji coba kedua
digunakan sebagai acuan penilaian dan menggunakan botol 2 dan uji coba
hasil tes siswa memenuhi kriteria yang selanjutnya menggunakan botol 3.
ditentukan yaitu 75. Secara keseluruhan hasil
Kriteria penilaian proyek dan hasil pengamatan setiap kelompok pada intinya
sama. Pada botol 1 pancaran air akan jatuh
tes seperti pada tabel 1 berikut.
lebih jauh dibandingkan air yang jatuh pada
Tabel 1. Kriteria Penilaian Proyek dan botol 2 dan 3. Botol tiga dengan lubang
Hasil Tes lebih banyak jarak pancar air lebih dekat
dari titik pancang botol. Tekanan dan
84
SUPRIYATUN, Sri Endang Jumlahku vol. 5.1 page: 80-87

lubang yang terdapat pada botol


memengaruhi panjang lintasan air.
Semakin besar tekanannya maka semakin
jauh lintasannya sebaliknya semakin kecil
tekanannya maka semakin dekat juga
lintasannya. Secara keseluruhan siswa
menyimpulkan bahwa jarak lintasan yang
terjadi karena dipengaruhi oleh tekanan cat
cair.
Beberapa produk yang dihasilkan
masih belum sempurna seperti bagian Gambar 2. Sketsa Grafik pada Sumbu
lubang yang dibuat tidak sama. Tahapan Koordinat
selanjutnya melakukan perbaikan produk Dalam pengukurannya siswa
untuk lebih baik dan terakhir adalah menentukan titik D dengan ukuran 12 cm,
mempresentasikan hasil diskusi dan artinya grafik melalui berjarak 12 cm atau
membuat laporan. (12,0) dari titik awal pancar air (0,0). Siswa
Pembelajaran berikutnya yaitu diarahkan untuk mengukur titik B dan
menganalisis hasil pengamatan yang mengukur tinggi puncak lintasan dari titik B.
diperoleh dari percobaan air mancur. Siswa diminta mengeksplorasi
Hasil pengamatan siswa dapat informasi tentang data yang terdapat dalam
divisualisasikan dengan menggunakan fungsi kuadrat. Sehingga berdasarkan
sketsa grafik fungsi kuadrat, yaitu sebagai sketsa grafik fungsi kuadrat ini siswa dapat
berikut. menentukan titik potong grafik terhadap
sumbu X yaitu (0,0) dan (12,0), sumbu
simetri yaitu titik tengah antara CD
sehingga dapat menentukan persamaan
sumbu simetrinya adalah 6. Titik puncak
grafik diperoleh dengan cara pengukuran
dengan menggunakan alat ukur. Dalam hal
ini tinggi yang diperoleh siswa adalah 10
cm, artinya bahwa tinggi maksimum grafik
adalah 10 cm. Sehingga titik balik
Gambar 1. Sketsa Lintasan Air Mancur
maksimum grafik adalah (6,10).
Titik C adalah titik awal pada
Hasil pengamatan yang berupa
permulaan air mancur pada botol, titik D
lintasan berbentuk parabola dikaitkan
merupakan batas akhir pancaran air
dengan konsep matematika dengan
mancur. Dan titik B adalah titik tengah
menggunakan aplikasi geogebra. Dalam
antara CD. Selanjutnya siswa membuat
hal ini guru membuat simulasi grafik fungsi
garis koordinat tepat pada titik C sebagai
kuadrat, dengan bentuk umum fungsi
pusat sumbu atau (0,0) dan mengukur
kuadrat 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dan siswa
berapa panjang jarak dari CD, dan
melakukan pengamatan.
menentukan titik tengahnya. Adapun
Selain melakukan simulasi grafik
bentuk gambarnya sebagai berikut.
fungsi kuadrat yang identik dengan lintasan
air mancur dikembangkan pula grafik
fungsi kuadrat yang lain, yaitu grafik yang
terbuka ke bawah.
Dari hasil pengamatan siswa dapat
menginterpretasikan grafik fungsi kuadarat
tersebut. Siswa dapat menyebutkan sifat
grafik yang terbuka ke bawah akan
mempunyai titik balik maksimum, jika
terbuka ke atas memiliki titik balik
85
SUPRIYATUN, Sri Endang Jumlahku vol. 5.1 page: 80-87

minimum. Grafik fungsi kuadrat akan 4 7 Cukup


terbuka ke bawah apabila koefisien 𝑎 < 0 5 8 Cukup
dan akan terbuka ke atas apabila
koefisien𝑎 > 0.
Dari grafik juga siswa dapat Skor maksimal dari tiga aspek yang
menentukan titik potong terhadap sumbu dinilai adalah 9. Kelompok 3 dan kelompok
X, titik potong terhadap sumbu Y, siswa 5 memperoleh skor 8 sama dengan nilai 89
juga dapat menentukan sumbu simetri dengan kriteria baik. Kelompok ini telah
serta titik balik fungsi. Pada tahap akhir memenuhi ketuntasan minimal yang telah
siswa dapat menentukan persamaan ditentukan.
fungsi kuadrat dengan bimbingan. Sementara itu tiga kelompok lainnya
Berdasarkan uraian di atas dapat memperoleh skor 7 atau sama dengan nilai
dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan 78. Kelompok ini secara pencapaian
siswa telah mengintegrasikan komponen- ketuntasan minimal telah tuntas, hanya
komponen STEM. Komponen sains terlihat saja kriteria masih tergolong cukup. Secara
ada hubungannya produk air mancur yang keseluruhan produk yang dihasilkan oleh
dihasilkan denga sais yaitu tentang seluruh kelompok telah memenuhi kriteria
tekanan zat cair. ketuntasan minimal dari penilaian
Komponen teknologi terlihat pada keterampilan.
saat hasil pengamatan lintasan dikaitkan Pembelajaran berikutnya yaitu
dan divisualisasikan dengan menggunakan mengukur kemampuan berpikir kritis siswa.
aplikasi geogebra. Alat ukur yang digunakan adalah instrumen
Komponen engeneering terlihat tes. Tes terdiri dari 3 soal esai. Tes hasil
dalam proses merancang produk air kemampuan berpikir kritis dilakukan pada
mancur dengan tiga buah botol bekas air akhir pembelajaran kompetensi dasar yaitu
mineral. Proses ini memberikan siswa pada pertemuan ketiga. Siswa diberikan
untuk berpikir dalam penyelesaian masalah tes kemampuan berpikir kritis. Sebanyak
yang dihadapi. 30 siswa mengikuti tes ini.
Siswa akan dapat memilih produk Hasil tes yang diperoleh adalah 22
sesuai yang diinginkan. Artinya saat siswa siswa mencapai nilai lebih dari atau sama
menginginkan pembuatan produk yang dengan 75 dan 8 siswa lainnya masih di
menghasilkan jarak lintasan pancar air bawah standar ketuntasan. Peningkatan
yang jauh maka siswa dapat memilih diukur dari data awal terkait dengan
produk seperti pada botol satu. Siswa juga penilaian harian pada materi persamaan
akan dapat memilih dan berpikir kreatif jika kuadrat.
akan membuat air mancur yang jarak PENUTUP
pancarnya tidak jauh maka siswa akan Simpulan
dapat memperkirakan jumlah lubang yang Simpulan dari penulisan ini adalah
terdapat pada botol. penggunaan pembelajaran STEM dapat
Komponen matematika terdapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis
pada konsep fungsi kuadrat. Pemahaman
terhadap grafik dan interpretasinya. dan pemecahan masalah siswa.
Hasil produk siswa secara Saran
keseluruhan dapat dikatakan baik, hasil Saran untuk guru matematika dan IPA
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. bahwa pembelejaran STEM dapat
Tabel 2. Skor Produk Kelompok digunakan untuk meningkatkan
Kelompok Skor kriteria kemampuan berpikir kritis sehingga dapat
1 7 Cukup diterapkan pada pembelajaran di kelas.
2 7 Cukup Selain itu artikel ini dapat digunakan
sebagai acuan dalam pembelajaran STEM.
3 8 Baik

86
SUPRIYATUN, Sri Endang Jumlahku vol. 5.1 page: 80-87

DAFTAR PUSTAKA Menengah Atas. Yogyakarta: Qithep


In Mathematics.
Firman, H. (2015). Pendidikan sains
berbasis STEM: Konsep, SEAMEO. (2018b). Unit Pembelajaran
pengembangan, dan peranan riset pada Aktivitas STEM. Yogyakarta:
pascasarjana. In Disampaikan pada Qithep In Mathematics.
Seminar Nasional Pendidikan IPA
dan PLKH Universitas Pakuan, Setiadi, H. (2018). framework Penyusunan
Agustus. Soal Berbasis STEM (pp. 1–52).
Bandung: Qitep In Science.
kemdikbud. (2016). Panduan Penilaian.
Jakarta: Kemdikbud. Sumardyono, & Ashari, S. (2010). Kajian
Kritis dalam Pembelajaran di SD.
Mulyana, T. (2009). Pembelajaran analitik Yogyakarta: P4TK Matematika.
sintetik untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif Wang, H.-H., Moore, T. J., Roehrig, G. H.,
matematika siswa SMA. & Park, M. S. (2011). STEM
Educationist, 3(1), 43–48. integration: Teacher perceptions and
practice. Journal of Pre-College
Sanders, M. E. (2008). Stem, stem Engineering Education Research (J-
education, stemmania. PEER), 1(2), 2.
SEAMEO. (2018a). Eksplorasi Aktivitas
STEM untuk Siswa Sekolah

87

Anda mungkin juga menyukai