Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN

Nama : Fina Sari Kamaliah


NIM : 20211004
PRODI : Pendidikan Matematika
SEMESTER : VII/Tujuh

Judul Artikel Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa


melalui Pembelajaran Berbasis Masalah
Penulis Tina Sri Sumartini
Rangkuman Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil-hasil penelitian
terdahulu yang menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa belum sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis adalah pembelajaran berbasis
masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
sebagai akibat dari pembelajaran berbasis masalah.

Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis


siswa perlu didukung oleh metode pembelajaran yang tepat
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Wahyudin (2008)
mengatakan bahwa salah satu aspek penting dari perencanaan
bertumpu pada kemampuan guru untuk mengantisipasi
kebutuhan dan materi-materi atau model-model yang dapat
membantu para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Didukung pula oleh Sagala (2011) bahwa guru harus memiliki
metode dalam pembelajaran sebagai strategi yang dapat
memudahkan peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan
yang diberikan. Selain itu, guru harus mengetahui kesulitan-
kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika
sehingga dapat diberikan solusi yang tepat agar tujuan dalam
pembelajaran dapat tercapai. Salah satu pembelajaran yang
diduga dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
matematis siswa adalah pembelajaran berbasis masalah.

Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah


suatu pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang
cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta
untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari
materi pembelajaran (Nurhasanah, 2009: 12). Menurut Arends
(2008: 43) pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning) dirancang terutama untuk membantu siswa
mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
menyelesaikan masalah, dan keterampilan intelektualnya.

Penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang menerapkan dua


pembelajaran yaitu pembelajaran berbasis masalah dan
pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa di salah satu SMK di Kabupaten Garut.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dan
diperoleh dua kelas sebagai sampel penelitian. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan
masalah matematis. Berdasarkan hasil analisis tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa: (1) peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat
pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional, (2) Kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal yang
berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis
adalah kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat,
kesalahan mentransformasikan informasi, kesalahan
keterampilan proses, dan kesalahan memahami soal.
Judul Artikel PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS SISWA SMA
Penulis Ibnu Imam Al Ayubi, Erwanudin, Martin Bernard
Rangkuman Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa Sekolah Menengah Atas
yang diperlukan pendekatan pembelajaran untuk mengatasi
masalah tersebut. Alternatif pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini
bertujuan untuk menelaah apakah kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa yang menggunakan pembelajaran
berbasis masalah lebih baik daripada yang menggunakan
pembelajaran biasa.

Matematika akan terus dipelajari secara berkesinambungan


sampai jenjang pendidikan yang paling tinggi sekalipun. Hal ini
didukung oleh pendapat Ruseffendi (2006) yang mengatakan
bahwa matematika adalah ratunya ilmu (Mathematics is the
Queen of the Sciences) yang tidak bergantung pada bidang studi
lain. Menurut Bernard (2015) bahwa mata pelajaran Matematika
perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar sampai sekolah menengah harus dibekalii dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerjasama. Pada kenyataannya kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa masih rendah (Hidayat &
Sariningsih, 2018; Wahyu, 2014).

Berkenaan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis


siswa yang digunakan Ketika menyelesaikan soal-soal yang
berorientasi pada kehidupan nyata, maka salah satu pendekatan
pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa adalah pendekatan
pembelajaran berbasis masalah atau pendekatan Problem Based
Learning.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pada akhir


pembelajaran kedua kelas diberi tes. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa SMA di SMAN 2 Cimalaka kelas XI,
sedangkan sampelnya terdiri dari dua kelas yang dipilih secara
acak. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes
sebanyak lima soal uraian, kemudian data skor kemampuan
pemecahan masalah matematis tersebut dianalisis dengan
statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan menggunakan
uji perbedaan dua rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian, baik
dari analisis data maupun pengujian hipotesis, maka penulis
menyimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang menggunakan pembelajaran berbasis
masalah lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran
biasa.

Anda mungkin juga menyukai