PROPOSAL
PEKANBARU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran IPA biologi adalah salah satu mata pelajaran yang sangat
penting dan sangat dekat dengan masalah kehidupan sehari-hari. seperti
pelepasan oksigen oleh tumbuhan untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam
proses pernapasan manusia dan hewan, selain itu, ditemukannya bahan medis
dan perbanyakan tanaman unggul yang aseptik. Karena begitu pentingnya
biologi bagi kehidupan, maka guru di sekolah pun sanggup memunculkan
daya pikat terhadap siswa dengan cara menampilkan metode pembelajaran
yang tepat demi penigkatan ketercapaian hasil belajar siswa. Pada
pembelajaran dengan pendekatan konstekstual peran guru di kelas adalah
membantu siswa mencapai tujuannya. Guru harus memikirkan strategi
pembelajaran dari pada berceramah di kelas untuk menyampaikan materi.
Dalam hal ini guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama
untuk memotivasi siswa menemukan sendiri bukan datang dari guru,
Tidak Perlu
Semiawan (1992:12). menggunakan no.
Halaman
Menurut (Rokhmatika et al,: 2012 ) bahwa proses pembelajaran
dengan pendekatan konstektual merupakan
Rokhmatika et al,. 2012
salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas pendidikan sehingga tercapainya tujuan
( tandanya pendidikan.
titik bukan titik dua)
Pembelajaran dengan memanfaatkan tutor sebaya dapat membantu rekan
sebaya dalam aspek akademis, emosi disiplin. Dengan bantuan tutor sebaya
pembelajaran akan lebih efektif, komunikatif dan efisien karena bahasa tutor
lebih mudah dipahami. Dengan bantuan tutor sebaya ini peserta didik
dijadikan sebagai subjek pembelajaran yaitu peserta didik yang diajak untuk
dijadikan tutor atau sumber belajar dan tempat bertanya bagi teman
sejawatnya. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan hubungan
interpersonal antara teman sejawat terjalin dengan baik, sehingga terjadi
transakasi pembelajaran yang efektif, aktif, inovatif dan komunikatif. Salah
satu penyebab rendahnya hasil belajar IPA siswa VII SMPN 1
PEKANBARU, karena tidak ada media atau sumber informasi yang dimiliki
Kata yang huruf besar Pada awal kalimat,
oleh siswa. Siswa hanya menunggu datangnya informasi dari guru
nama orang namasaja.
kota,Siswa
nama jalan dsb.
Hanya
juga lebih cenderung rebut daripada memperhatikan besar pada
pelajaran, awalmateri
karena saja bukan
semuanya jadi penulisannya Pekanbaru
yang diberikan kepada siswa dianggap tidak menarik, akibatnya siswa kurang
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Menyikapi masalah tersebut
di atas, peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran konteksual
berbantuan tutor sebaya pada siswa IPA kelas VII. Dalam materi klasifikasi
mahkluk hidup ini siswa diminta untuk menjelaskan prosedur
pengklasifikasikan makhluk hidup dan benda tak hidup sebagai bagian kerja
ilmiah, serta mengklasifikan berbagai makhluk hidup dan benda – benda tak
hidup berdasarkan pada lingkungan sekitar. Klasifikasi Dengan menerapkan
model pembelajaran konteksual berbantuan tutor sebaya pada materi
klasiikasi mahkluk hidup, diharapkan siswa dapat mengaitkan antara materi
yang diajarkan serta menghubungkan pengetahuan yang dimiliki siswa
dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian siswa
diharapkan mudah dalam memahami materi dan pada akhirnya hasil belajar
siswa juga akan menjadi lebih baik.
B . Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pengaruh penerapan model pembelajaran
konteksual berbantuan tutor sebaya terhadap hasil belajar IPA kelas VII
SMPN 1 PEKANBARU adalah ”Apakah penerapan model pembelajaran
kontekstual berbantuan tutor sebaya terhadap hasil belajar IPA kelas VII
SMPN 1 PEKANBARU dapat meningkatkan hasil belajar siswa ? (sesuaikan
dengan judul jika pengaruh “ biasanya awal kalimatnya “ bagaimanakah
pengaruh )
C. Batasan Masalah
Batasan masalah perlu dilakukan agar penelitian dapat terarah dan lebih
focus. Batasan masalah ini adalah sebagai berikut :
a. Penerapan model pembelajaran konteksual berbantuan tutor sebaya
terhadap hasil belajar IPA kelas VII SMPN. KD 3.3 Memahami
prosedur pengklasifikasikan makhluk hidup dan benda tak hidup
sebagai bagian kerja ilmiah, serta mengklasifikan berbagai makhluk
hidup dan benda – benda tak hidup berdasarkan yang di amati.
E . Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini adalah :
a. Tutor Sebaya
Tutor Sebaya merupakan pembelajaran yang terdiri dari pasangan
siswa yang belajar dan berpraktik secara bersama-sama dalam
tugas. Pasangan siswa tesebut memiliki kemampuan dan rentang
usia yang sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa,
pembelajaran dengan bantuan teman sebaya merupakan suatu
metode yang memilih siswa untuk menggantikan gurunya dalam
menyampaikan meteri pelajaran kepada teman-teman sejawat. Hal
ini karena hubungan antar teman pada umumnya lebih dekat
dibandingkan dengan hubungan guru dan siswa, ( Arends, 1997).
b. Pendekatan Konteksual
Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa, dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Konsep materi pelajaran yang diterima
siswa akan lebih bermakna apabila proses pembelajaran yang
diterima siswa berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan
siswa bekerja dan mengalami, bukan menstransfer pengetahuan
dari guru ke siswa, Nurkancana (1983).
c. Hasil Belajar
Nurkancana (1983) menyatakan hasil belajar (learning outcomes)
diartikan sebagai hasil pengukuran serta dinyatakan dalam bentuk
angka (skor) yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
materi pelajaran tertentu. Dengan demikian yang dimaksud hasil
belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang dalam kegiatan
belajar dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk
angka atau nilai. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil belajar yang diperoleh siswa selama mengikuti
pelajaran IPA dan dibatasi pada ranah kognitif.
F . Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas
VII SMPN 1 PEKANBARU dengan menerapkan model pembelajaran
konteksual dengan berbantuan tutor teman sebaya.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :
a. Siswa dapat lebih aktif dan meningkatkan hasil belajar dalam
suatu pembelajaran.
b. Guru dapat melihat karakter siswa dalam belajar.
c. Dapat meningkatkan akreditasi sekolah
d. Dapat mengetahui bagaimana cara menerapkan model
pembelajaran yang tepat, dan menambah pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Model Pembelajaran
a. Konteksual
A. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen.
Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelompok yang dipilih secara random
(simple random sampling). Satu kelompok eksperimen dan satunya lagi
sebagai kelompok pembanding. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Pretest - Posttest Control Group Design (Freankel & Wallen, 2007).
( Gunakan bagan lihat contoh skripsi atau bagan)
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada hari Rabu, 4 MARET 2020 pada
kelas VII di SMPN 01 PEKANBARU.
(gunakan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, mana yang harus besar,
mana yang harus kecil)
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 01
PEKANBARU tahun ajaran 2019 / 2020 yang terdiri dari 2 kelas paralel
dengan jumlah siswa 40 orang siswa. Sampel diambil 1 kelas dengan teknik
simple random sampling.
(lihat lagi bagaimana menentukan kelas eksperiman. Kalau semuanya
kelas dijadikan populasi berarti Total Sampling, Pemilihan sampel simple
random sampling.
D. Parameter Penelitian
Parameter yang diamati dalam penelitian adalah hasil belajar
diperoleh dengan menggunakan soal tes, aktivitas guru diperoleh dari lembar
observasi guru, dan aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi siswa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian terbagi dari dua bagian yaitu instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
Instrumen perangkat pembelajaran terdiri dari:
a) Silabus
b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c) Lembar Kerja Siswa (LKS)
B. Tahap Pelaksanaan
a. Guru terlebih dahulu memberikan pretest sebelum memulai
pelajaran pada keda kelas tersebut, baik kelas eksperimen
maupun kelas control.
b. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran konteksual berbentuan tutor teman sebaya pada
kelas eksperimen.
c. Setelah proses belajar mengajar pada materi pengklasifikasikan
makhluk hidup dan benda tak hidup sebagai bagian kerja
ilmiah, serta mengklasifikan berbagai makhluk hidup dan
benda – benda tak hidup berakhir kemudian guru memberikan
posttest kepada kedua kelas tersebut baik kelas eksperimen
maupun kelas control.
C. Tahap Pelaporan
Data hasil pretest dan posttest yang telah terkumpul
selanjutnya dianalisis melalui beberapa tahap yaitu perhitungan
skor, perhitungan N-Gain, uji normalitas, dan uji homogenitas.
Untuk parametric jika data berdistribusi normal dan homogeny
maka menggunakan statistik uji-t dan U-Mann-Whitney test untuk
non parametrik jika data tidak berdistribusi normal atau tidak
homogeny (Sugiyono, 2009).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari dua
jenis yaitu secara :
N – gain = .
I. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui distribusi data. Normalitas
data diketahui melalui sebaran regresi yang merata disetiap nilai. Salah satu
metode yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah metode
Kolmogorof-Smirnov (K2-21) menurut Wulansari (2008)
KS = │Fn(yi-1)Foy1│
Keterangan :
KS : Nilai KS hitung
Fn(yi-1) : Frekuensi presentase komulatif pada waktu sebelum i
Foy1 : Frekuensi komulatif pada saat i
Nilai KS hitung diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai KS
tabel. Jika nilai KS hitung < KS tabel atau Asymp.Sig (2-tailed) ≥ 5% maka
H0 diterima artinya data model regarasi sederhana atau regarasi berganda
tidak mengikuti sebaran normal dan sebaliknya jika nilai KS hitung > KS
tabel atau Asymp.Sig (2-tailed) ≤ 5% maka H0 ditolak, artinya data model
regarasi sederhana atau regarasi berganda tidak mengikuti sebaran normal.
J. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman
data penelitian. Dalam analisis regarasi data penelitian yang baik harus
mempunyai sebaran data yang homogen dan metode yang digunakan untuk
mengujinya adalah Uji Levene, rumus Uji Levene (Sugiono, 2008) adalah
sebagai berikut :
Rata tengah
semuanya ya??
Vij = │xij-x│
Keterangan :
L : nilai Levene hitung
X : nilai data residual
x : rata-rata data residual
N : jumlah sampel
K : jumlah kelompok
K. Uji-t
Hipotesis komparatif rata2 dua sampel, bila datanta berbentuk interval
atau rasio uji-t digunakan apabila data normal dan homogeny. Untuk
menentukan data normal dan homogeny digunakan uji normalitas dan
homogenitas.
Nilai Levene hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan Levene
tabel atau dapat juga menggunakan nilai perbandingan signifikan dengan 5%.
Jika nilai Levene hitung < Levene tabel atau P value >5% maka data regarasi
sederhana atau regarasi berganda mempunyai ragam yang tidak homogen.
Sugiyono (2008) menyatakan menguji hipotesis dengan rumus uji-t seperti
dibawah ini :
Keterangan :
t : lambang statistik untuk menguji hipotesis
x1 : Nilai rata-rata kelas kontrol
x2 : Nilai rata-rata kelas eksperimen
S12 : Variasi kelompok kontrol
S22 : Variasi kelompok eksperimen
n : Jumlah sampel
L. Uji Mann-Whitney test ( tidak perlu 2 kali kata testnya diawal saja)
U – test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya terbentuk oridinal. Bila dalam suatu pengematan data
berbentuk interval, maka perlu diubah terlebih dahulu kedalam bentuk data
oridinal. Bila data masih berbentuk interval, sebenarnya maka akan
menggunakan uji-t untuk pengujiannya, tapi bila iji-t tidak dipenuhi (data harus
normal), maka tes ini dapat digunakan. Terdapat dua rumus yang digunakan
untuk pengujian harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil
tersebut digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U tabel.
Rumus :
Keterangan :
n2 : Jumlah sampel 1
n1 : Jumlah sampel 2
U1 : Jumlah peringkat 1
U2 : Jumlah peringkat 2
R1 : Jumlah peringkat pada sampel n1
R2 : Jumlah peringkat pada sampel n2
N. Alur Penelitian
Observasi
Penyuluhan proposal
Pretest
Posttest
Analisis data
Kesimpulan
O. Jadwal Penelitian
Tahun 2020
No kegiatan
Februari Maret April Mei Juni
1 Pengajuan
Proposal
2 Penyusunan
Proposal
3 Seminar
Proposal