Oleh:
Mardianah
SD Negeri 3 Rijang Panua Kabupaten Sidrap
ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran
kontekstual strategi REACT dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS di
kelas VI SD Negeri 3 Rijang Panua Kabupaten Sidrap, (2) bagaimana respon siswa terhadap
penerapan pembelajaran kontekstual strategi REACT. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan penelitian tindakan kelas, karakteristik dari penelitian ini adalah adanya kolaborasi
antara guru dengan peneliti. Kolaboratif adalah upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran
tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti tetapi ia harus berkolaborasi dengan guru. Prosedur
penelitian mencakup penetapan fokus permasalahan, perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan diikuti dengan observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi. Pembelajaran
kontekstual strategi REACT ini diterapkan di kelas VI dengan kompetensi dasar menganalisis
kegiatan pokok IPS dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada
penerapan pembelajaran kontekstual strategi REACT siklus I keadaan siswa-siswi kurang kondusif
karena disela-sela guru memberikan soal pre test siswa masih ramai dan kurang terfokus. Pada
tindakan siklus II sudah banyak mengalami kemajuan karena saat pelajaran berlangsung siswa-
siswi berantusias menyelesaikan tugas-tugasnya dengan tepat waktu dan menjawab dengan tepat
hampir semua pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hasil penelitian dapat dikatakan bahwa
penerapan pembelajaran kontekstual strategi REACT mampu diterapkan dan sudah bisa di
katakan cukup berhasil. Walaupun pada siklus I masih banyak kendala namun pada siklus II
kendala- kendala yang ada sudah berkurang. Hal itu ditunjukkan pada siklus I rata-rata hasil
belajar siswa adalah 59,06% sedangkan pada penerapan siklus II rata-rata hasil belajar siswa
adalah 76,97%. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari selisih nilai rata-rata siklus I dan
siklus II yaitu 17,91%. Berdasarkan hasil respon siswa cukup baik dan proses belajar mengajar mata
pelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran kontekstual strategi REACT bisa dimengerti
dan mudah dipahami.
melakukan salah satu dari kegiatan ini menunjukkan bahwa kelas nampak
produksi, konsumsi dan distribusi. lebih tenang dan nyaman. Kegiatan
Observasi yang dilakukan siswa pembelajaran siklus II dapat
kebanyakan adalah kegiatan konsumsi. meningkatkan pemahaman peserta
Misalnya pada saat observasi di kopsis didik, hal ini ditunjukkan dari
ada siswa yang membeli kertas untuk kecakapan siswa dalam mengerjakan
persiapan ulangan, jadi secara langsung tugas dan menjawab pertanyaan
siswa mengalami (experiencing) sendiri yang diberikan guru. Saat
kegiatan pokok ekonomi. mempresentasikan gambar-gambar
tentang konsumsi, produksi dan
Saat salah satu siswa
distribusi di depan kelas ada siswa yang
menjelaskan dan melakukan kegiatan
terdiam dan menjelaskan gambar dengan
contoh observasi, siswa lain
suara rendah jadi siswa lain tidak
mendengarkan dengan seksama dan
mendengar. Guru memberikan
antusias memberikan pertanyaan yang
bimbingan selama berjalanya presentasi
kurang dimengerti. Setelah kegiatan kerja
dan memberikan arahan apabila ada
kelompok selesai guru memberikan
jawaban dan penjelasan yang salah atau
pertanyaan menarik yang berkaitan
menyimpang. Pada akhir proses
dengan konsumsi, produksi dan
pembelajaran diberikan post test untuk
distribusi, misalnya menyebutkan empat
mengetahui tingkat pemahaman siswa
sumber daya ekonomi (faktor-produksi),
setelah materi pelajaran di berikan.
menjelaskan aspek positif dan negatif
Setelah waktu selesai dan jawaban
dari perilaku konsumtif dan lain-lain
tersebut diberikan skor untuk dijadikan
pertanyaan yang guru berikan pada
data akhir siklus.
siswa. Saat guru memberikan
pertanyaan siswa-siswi juga berantusias 4) Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II
untuk menjawab semua pertanyaan.
Dari hasil observasi di ketahui
Setelah proses tanya jawab selesai guru
pada siklus II dapat dikatakan bahwa
memberikan soal post test pada semua
penerapan pembelajaran kontekstual
siswa. Kali ini siswa-siswi sangat tekun
strategi REACT sangat memberikan
dan teliti dalam menjawab post test yang
manfaat pada siswa karena siswa lebih
diberikan oleh guru. Setelah selesai
bersemangat dalam menerima mata
mengerjakan soal post test siswa
pelajaran dan lebih mudah memahami
mengumpulkan lembar jawabannya ke
materi. Keadaan siswa-siswi pada
depan meja guru dengan tepat waktu.
tindakan siklus II mengalami banyak
Karena waktu sudah habis jadi guru
kemajuan dilihat dari observasi peneliti
belum membahas hasil soal post test.
saat proses belajar mengajar berlangsung
Sebelum akhir pelajaran guru dan siswa
siwa-siswi lebih tenang dan suasana
berdiskusi atau saling bertukar pikiran
kelas tidak ramai dan siswa sangat
(transferring) untuk merumuskan konsep
kondusif mudah diatur. Pada tindakan
yang telah dipelajari dan merefleksikan
siklus II sudah banyak mengalami
kembali kegiatan belajar yang telah
kemajuan karena saat pelajaran
dilakukan, guru menanyakan apa
berlangsung siswa-siswi berantusias
yang belum dimengerti dari materi
menyelesaikan tugas-tugasnya dengan
kegiatan pokok ekonomi.
tepat waktu dan menjawab dengan
3) Observasi Tindakan Siklus II tepat hampir semua pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Guru juga sudah
Dari hasil pengamatan dalam tahap
mulai membaur dan berinteraksi pada
84 UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
Ikhtiyar, Edisi Khusus Hari Veteran Nasional, 10 Agustus 2009
semua siswa. Siswa sudah mulai aktif oleh ketua kelas memasuki kelas dan
dalam memahami materi pelajaran seterusnya begitu hingga semua siswa
dilihat dari hasil nilai post test yang masuk ke kelas. Sebelum siswa duduk
meningkat dari pada nilai pre tes. Untuk mereka berdiri memberikan salam
melihat peningkatan belajar rata-rata kepada guru dan peneliti. Setelah
yang di capai oleh siswa-siswi setelah berdoa perlahan-lahan suasana gaduh
mengalami proses belajar mengajar mulai timbul. Dari hasil observasi saat
dengan menggunakan pembelajaran proses belajar mengajar berlangsung
kontekstual strategi REACT pada siklus situasi kelas pada siklus I masih ramai
pertama dan kedua dibuat tabel sebagai dan gaduh dan sebagian siswa laki-laki
berikut: menimbulkan keributan. Tapi pada siklus
II situasi kelas mulai terorganisir dan
Tabel 4.1 Peningkatan rata-rata hasil
siswa mulai bisa belajar dengan
akhir belajar siswa pada siklus I&II
maksimal. Adanya interaksi guru dan
Siklus Rata-rata siswa membuat suasana kelas semakin
I hasil akhir
59,06 hidup, dan siswa sangat antusias dalam
II 76,97 mengerjakan dan menjawab soal-soal
Peningkatan 17,91 yang diberikan oleh guru. Untuk
mengetahui seberapa jauh respon siswa
terhadap penerapan pembelajaran
Di lihat dari tabel diatas strategi REACT pada mata pelajaran IPS
menunjukkan adanya peningkatan hasil di kelas VI SD Negeri 3 Rijang Panua
belajar siswa pada penerapan Kabupaten Sidrap.
pembelajaran kontekstual strategi
REACT siklus II lebih baik dari pada Dari hasil wawancara di atas
siklus I. Pada siklus I rata-rata hasil siswa merasa senang dengan
belajar siswa adalah 59,06% sedangkan penerapan pembelajaran kontekstual
pada penerapan siklus II rata-rata hasil strategi REACT. Banyak siswa yang
belajar siswa adalah 76,97%. Peningkatan merasa senang dengan diterapkannya
hasil belajar siswa dilihat dari selisih nilai pembelajaran kontekstual strategi
rata-rata siklus I dan siklus II yaitu REACT dan siswa juga bisa menerima
17,91%. Dari uaraian diatas maka dengan baik materi yang disampaikan
penerapan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan pembelajaran
strategi REACT sudah bisa di katakan kontekstual strategi REACT.Diterapkanya
cukup berhasil. Walaupun pada siklus I pembelajaran kontekstual strtegi
masih banyak kendala namun pada REACT respon siswa cukup baik dan
siklus II kendala-kendala yang ada proses belajar mengajar mata pelajaran
sudah berkurang. IPS dengan menggunakan pembelajaran
kontekstual strategi REACT bisa
Respon siswa terhadap penerapan dimengerti dan mudah dipahami,
pembelajaran kontekstual strategi pembelajaran juga lebih terpusat pada
REACT pada mata pelajaran IPS. siswa.
Pada hari jumat pertama kalinya Penerapan pembelajaran kontekstual
peneliti memasuki kelas VI, suasana pagi strategi REACT untuk meningkatkan
yang masih cerah anak-anak kelas VI prestasi belajar pada mata pelajaran
berbaris disamping pintu kelas masing-
masing. Setelah baris-berbaris tiap siswa Pada bab ini akan di bahas tentang
yang barisannya paling rapi bisa ditunjuk penerapan pembelajaran kontekstual
konsumsi, distribusi dan produksi. dari hasil nilai post test lebih tinggi
Berkaitan dengan hal tersebut sejalan dari pada nilai pre tes. Hasil belajar
Menurut Johnson, bahwa pembelajaran siswa setelah menerapkan pembelajaran
kontekstual itu suatu proses pendidikan kontekstual strategi REACT mengalami
yang mempunyai tujuan untuk peningkatan. Di bandingkan pada siklus
membantu siawa dalam proses I yang masih banyak mendapat kendala
pembelajaran dengan cara diantaranya keterbatasan waktu untuk
menghubungkannya dengan konteks langsung menerapkan secara penuh
kehidupan mereka sehari-hari, yaitu pembelajaran kontekstual strategi
dengan konteks lingkungan pribadinya, REACT, kurangnya kesiapan belajar
sosialnya, dan budayanya. Dengan siswa dalam memahami pokok bahasan
belajar menggunakan Pembelajaran yang akan di pelajari dan suasana kelas
kontekstual strategi REACT guru bisa yang masih ramai karena masih pertama
berharap siswa dapat menemukan kali peneliti masuk kelas jadi siswa-siswi
sendiri materi yang dipelajarinya masih belum konsentrasi secara penuh
karena keterkaitan pembelajaran pada pembelajaran kontekstual strategi
dengan dunia nyata yang terjadi di REACT.
lingkungan masyarakat selalu
Dari hasil pengamatan para siswa
bersinggungan langsung dengan
terlihat lebih antusias dan aktif ketika
aktivitas mereka sehari-hari. Yang
mengikuti pembelajaran kontekstual
memungkinkan materi yang dipelajari
strategi REACT karena dengan
siswa akan tertanam erat dalam
penerapan pembelajran kontekstual
memori siswa, sehingga tidak akan
suasana kelas lebih hidup dan interaksi
mudah dilupakan.
siswa dengan guru, siswa dengan siswa
Berkaitan dengan hasil penelitian makin terlihat. Tumbuhnya rasa
pada siklus II, penerapan pembelajaran kebersamaan antara guru, siswa dengan
kontekstual strategi REACT siswa memudahkan mereka untuk
menunjukkan bahwa perencanaan lebih cepat memahami materi. Adanya
pembelajaran berjalan sesuai dengan pengalaman baru bagi siswa pada
tujuan. Hal tersebut sesuai dengan cara saat mereka melakukan presentasi di
guru mengoptimalkan waktu sehingga depan kelas, pada awalnya mereka takut
rencana pembelajaran bisa dilaksanakan tapi pada akhirnya mereka percaya diri
dengan baik. Untuk memperbaiki dan tidak malu lagi presentasi di depan
kekurangan pada siklus I, pada siklus II kelas karena sebelumnya jarang
menggunakan media gambar untuk dilakukan oleh siswa.
menunjang proses belajar mengajar.
Namun demikian, hasil refleksi
Adanya media pembelajaran dapat
siklus I dan siklus II ada hal-hal yang
menumbuhkan aktivitas dan kreativitas
perlu diperbaiki, dari kondisi psikis
peserta didik. Berdasarkan hasil
siswa yang heterogen, gaya belajar
pengamatan, wawancara, pemberian
siswa yang berbeda, pengoptimalan
pertanyaan dan hasil tes atas penerapan
waktu dan situasi belajar serta
pembelajaran kontekstual dengan
pemahaman siswa terhadap materi.
strategi REACT siklus II dapat
Semua itu diperlukan kreatifitas seorang
diterapkan dengan maksimal.
guru untuk menciptakan suasana kelas
Sebagaimana di jabarkan di atas
yang lebih kondusif. Terkadang siswa
penerapan pembelajaran kontekstual
juga mengalami titik kejenuhan dengan
dikatakan berhasil, hal ini bisa di lihat
berbagai mata pelajaran yang harus
87 UPT. Mata Kuliah Umum Universitas Negeri Makassar
Ikhtiyar, Edisi Khusus Hari Veteran Nasional, 10 Agustus 2009
mereka terima. Seorang guru harus bisa diberikan sebagai suatu dorongan atau
menghidupkan suasana kelas yang koreksi. Melalui ketrampilan penguatan
terlalu tegang dengan diselingi humor. yang diberikan guru, maka siswa akan
Harvey menunjukkan bahwa pola merasa terdorong selamanya untuk
perilaku guru yang bersifat membantu memberikan responnya setiap kali
berkolerasi positif signifikan dengan muncul stimulus dari guru atau siswa
kecenderungan peserta didik untuk akan berusaha menghindari respon
berkerja sama, berpartisipasi dalam yang dianggap tak bermanfaat. Untuk
kegiatan kelas atau sekolah dan hasil mengkondisikan agar suasana kelas
belajar sedangkan pola perilaku guru tidak ramai, peneliti bertanya pada
yang otoriter dan cenderung siswa: Apakah ada yang tahu pengertian
menghukum berkolerasi negatif pembelajaran kontekstual?
signifikan dengan ketiga perilaku
Siswa terdiam secara serentak dan
peserta didik. Untuk meningkatkan
akhirnya peneliti mendekati siswa yang
prestasi belajar siswa harus ada
ada di barisan depan dan salah satu
penguatan atau pengahargaan yang
siswa menjawab tidak tahu! Setelah
diberikan pada siswa agar mereka
pengenalan metode pembelajaran dan
mempunyai semangat untuk lebih giat
penerapan pembelajaran kontekstual
belajar. Dalam hal ini sesuai dengan
strategi REACT guru memberikan
psikologis perilaku mengatakan bahwa
motivasi agar respon siswa pada
orang melihat penghargaan dan hadiah
pembelajaran kali ini bisa diterapkan
untuk memenuhi kebutuhan psikologis
dengan baik. Hilgard mengatakan
yang muncul dalam diri masing-
bahwa motivasi adalah suatu keadaan
masing.
yang terdapat dalam diri seseorang
Respon siswa terhadap penerapan yang menyebabkan seseorang
pembelajaran kontekstual strategi melakukan kegiatan tertentu untuk
REACT pada mata pelajaran IPS mencapai tujuan tertentu. Peneliti
melakukan wawancara pada sebagian
Respon siswa terhadap
siswa untuk mengetahui persepsi
penerapan pembelajaran kontekstual
siswa tentang penerapan pembelajaran
strategi REACT dalam meningkatkan
kontekstual strategi REACT.
prestasi belajar siswa sangat beragam.
Pada awal penerapan pembelajaran Dari hasil pengamatan dan
kontekstual strategi REACT banyak wawancara rata-rata siswa merasa
siswa yang belum tahu apa yang senang dengan penerapan pembelajaran
dimaksud dengan pembelajaran kontekstual strategi REACT. Siswa dan
kontekstual strategi REACT. Pada guru pada penerapan pembelajaran
pertemuan siklus I suasana kelas kontekstual aktif melakukan tanya
lumayan ramai, maka dari itu guru jawab dalam mendiskusikan materi yang
memberikan ketrampilan dasar belum dipahami Dari hasil penelitian
penguatan (reinforcement) adalah segala menunjukkan bahwa siswa-siswi terlihat
bentuk respon yang merupakan bagian semangat dan antusias, hal itu
dari modifikasi tingkah laku guru ditunjukkan pada saat kegiatan
terhadap tingkah laku siswa, yang presentasi hasil observasi kelompok
bertujuan untuk memberikan informasi dimana siswa lain ikut aktif
atau umpan balik bagi siswa atas memberikan tanggapan. Antusias siswa
perbuatan atau responnya yang pada saat penerapan pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi., Suhardjono.,
Supardi. 2006. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Degeng, S, Nyoman. 2003. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Rinneka
Cipta.
Margono, S. 2000. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta.
Moleong, J Lexy. 2005. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.
Qomar, Mujamil. 2002. Epistimologi
Pendidikan Islam dari Metode
Rasional Hingga Metode Kritik.
Jakarta: Erlangga.
Wahid, Murni. 2005. Bahan Ajar
Penelitian Pembelajaran. Malang:
Fakultas Tarbiyah UIN Malang.