Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

TERHADAP KETERAMPILAN BERHITUNG SISWA KELAS V MIS


PERDAMEAN SIGAMBAL
Fitri Nurhanila
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary (STITA) Labuhanbatu Sumatera Utara
Email: fitrimurhanila@gmail.com

Suryatik
Dosen Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary (STITA) Labuhanbatu Sumatera Utara
Email: suryatik.buch@yahoo.co.id

Leli Hasanah Lubis


Dosen Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Bukhary (STITA) Labuhanbatu Sumatera Utara
Email: Leli_yakusa@yahoo.com

Abstract—Abstak
I. PENDAHULUAN
Fitri Nurhanila, 2021, “Pengaruh Penggunaan Pendidikan merupakan suatu proses yang harus ditempuh
Strategi Problem Based Learning Terhadap seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Kebanyakan suatu
Keterampilan Berhitung Siswa Kelas V MIS Perdamean negara memahami bahwa pendidikan suatu cara untuk
Sigambal. Skripsi.Rantauprapat: Sekolah Tinggi Ilmu memajukan suatu bangsa dan negara. Jepang adalah negara
Tarbiyah Al-Bukhary (STITA) Labuhanbatu yang saat ini menguasai perekonomian dunia di hampir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui semua bidang kehidupan manusia, hal ini dilatarbelakangi
pengaruh strategi pembelajaran Problem Based Learning oleh sifat persekolahan. Negara Jepang sudah sejak lama
terhadap keterampilan berhitung siswa kelas V MIS menerapkan pandangan dunia lain dalam melihat dominasi
suatu negara. Perhatian terhadap kehadiran pandangan dunia
Perdamean Sigambal Tahun Ajaran 2020/2021Jenis
lain dalam melihat manfaat suatu negara, membutuhkan
penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif (Quasi
sekolah yang dominan, serius dan unggul karena melalui
Experiment) dengan sampel penelitian ditentukan pelatihan seperti itulah negara yang tak tertandingi dapat
denganteknik total sampling. Kelas V A sebagai kelas diketahui dalam islam pendidikan juga terkandung di dalam
Kontrol diajarkan dengan model pembelajaran Surah At- Taubah Ayat 122.
Konvensional dan kelas V Bsebagai kelas eksperimen
diajarkan dengan menggunakanmodel pembelajaran
Problem Based Learning.

Instrumen penelitian menggunakan tes hasil


keterampilan bentukessaytes. Teknik analisis data
menggunakan uji tberpasangan pada taraf signifikasi
α=0,05. HasilUji Hipotesis data Posttest strategi
pembelajaran Problem Based Learning diperoleh
thitung>ttabel(2,658>1,701). Sehingga Ha diterima dan H0
ditolak. Maka terdapat pengaruh keterampilan
berhitung siswa dengan menggunakan strategi Problem Terjemahanya: Tidaklah pantas bagi penganutnya untuk
BasedLearning pada materi bangun ruang di kelas V melangkah penuh (ke garis depan). Mengapa tidak keluar
MIS Perdamean Sigambal tahun pembelajaran dari masing-masing golongan di antara mereka beberapa
2020/2021 untuk mengembangkan wawasan mereka tentang agama dan
untuk memperingatkan kerabatnya ketika mereka kembali ke
Keywords - Pengaruh Strategi,Problem Based Learning, sana, sehingga mereka bisa berurusan dengan diri mereka
Keterampilan Berhitung sendiri..

1
Bait di atas menjelaskan bahwa Allah swt., akan Terlepas dari tujuan, di sekolah dasar norma
mengangkat derajat dan kehormatan individu yang interaksi instruktif adalah pengaturan penting dan vital
menerima dan orang yang memiliki informasi. untuk nilai dan bekerja pada sifat pelatihan. Melalui
Kemudian, pada saat itu, pemerintah Indonesia juga norma interaksi instruktif, setiap pendidik atau kepala
mengatur persekolahan dalam Undang-Undang sekolah dapat memutuskan bagaimana seharusnya
Republik Indonesia Tahun 1989 tentang Kerangka sistem pembelajaran itu terjadi. Karena, siklus belajar
Instruksi Umum Bagian I Pasal 1 Ayat 1 menyatakan yang baik dan menarik akan mendorong siswa untuk
bahwa pengajaran adalah pekerjaan sadar untuk terus belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai.
merencanakan siswa melalui pengarahan, pendidikan Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi
dan persiapan latihan untuk pekerjaan mereka di juga mengubah peradaban dunia. Kita sekarang sedang
kemudian hari. Ibrahim Amini Bersama-sama agar menghadapi gejolak modern keempat yang dikenal
tidak salah kaprah dalam mengajar, seperti dikutip sebagai kerusuhan modern 4.0. Kerusuhan ini
Usiono, mengatakan bahwa: dipisahkan oleh perkembangan inovasi mutakhir seperti
Pendidikan adalah memilih tindakan dan PC super-kompleks, drone, kendaraan tanpa pengemudi
perkataan yang sesuai, menciptakan syarat-syarat dan dan robot yang sangat brilian, keadaan saat ini pasti
faktor-faktor yang diperlukan dan membantu seorang akan menyebabkan banyak kesulitan dan masalah.
individu yang menjadi objek pendidikan supaya dapat Dengan berkembangnya kesulitan besar di masa sulit
dengan sempurna mengembangkan segenap potensi 4.0, instruksi diperlukan untuk berubah juga mengingat
yang ada dalamdirinya dan secara perlahan-lahan fakta bahwa kita hanya diberi dua keputusan,
bergerak maju menuju tujuan dan kesempurnaan yang khususnya mengubah atau menendang ember, termasuk
diharapkan.1 sekolah di tingkat pelatihan esensial dan tambahan.3
Menurut Siti Suprihatin Sekolah merupakan
Alasan untuk bersekolah mungkin merupakan salah satu jenis usaha jangka panjang yang signifikan
variabel utama dalam menyelesaikan pelatihan. bagi seorang individu. Sekolah yang efektif akan
Motivasi di balik pelatihan itu sendiri adalah untuk membuat individu yang cocok dan adil di arena publik
mencapai kehidupan yang unggul bagi orang-orang dan dan tidak akan merepotkan orang lain. Orang-orang
masyarakat. Upaya untuk mencapai tujuan edukatif dari yang paling terbalik hingga yang paling luar biasa
tersebut merupakan kewajiban wali dan keluarga di bahwa sekolah atau guru adalah salah satu dari banyak
rumah, pengajar di sekolah dan daerah setempat. Jadi komponen yang membentuk kemungkinan mendasar
sekolah sebagai yayasan instruktif formal memainkan bagi warga negara dasar. Pelatihan yang bermanfaat
peran penting dalam membantu dan mengarahkan anak- akan membuat individu yang baik dan baik di arena
anak muda menuju pembangunan dan menjadikan publik dengan tujuan bahwa pengajaran harus
mereka warga negara yang berharga. Pengajar sebagai menghasilkan orang-orang yang berkualitas dan serius.4
guru memiliki kewajiban kepada siswanya agar sesuai Untuk mencapai tujuan pelatihan di sekolah,
dengan tujuan Persekolahan Umum. Sebagaimana penting untuk melakukan pembelajaran di berbagai
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 bidang kajian, termasuk Aritmatika. Matematika
tentang Kerangka Diklat Umum Bagian II pasal 3 yang merupakan salah satu pelajaran dasar persekolahan
berbunyi: yang harus dikuasai oleh siswa karena ilmu dasar
Kapasitas Pelatihan Umum untuk membina merupakan bidang kajian yang berharga dan membantu
kemampuan dan membentuk pribadi serta kemajuan dalam menangani berbagai persoalan kehidupan sehari-
negara yang cemerlang dalam rangka pengajaran hari yang memerlukan keahlian dan kapasitas untuk
kehidupan negara, perencanaan untuk menumbuhkan mengatasinya. Matematika adalah salah satu mata
kemampuan siswa agar menjadi pribadi yang berakhlak pelajaran utama yang diajarkan dari sekolah dasar ke
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki sekolah tinggi.
pribadi yang terhormat, yang kokoh, terdidik, mampu, Sasaran pembelajaran Matematika yang
inovatif, mandiri dan menjadi penduduk yang berbasis ditunjukkan oleh RPP tahun 2004 adalah
popularitas dan berwawasan.2 mempersiapkan cara pandang dan berpikir untuk
menentukan, menumbuhkan keunikan berpikir yang

3Soziduhu Gulo, Tantangan Pendidikan di Era

Revolusi 4.0.
https://www.kompasiana.com/sozi/5cf4846995760e765c2937e9/tant
angan-pendidikan-di-era-revolusi-4-0?page=all di akses tanggal
1Usiono, 2016, Filsafat Pendidikan Islam, Cita 25 November 2020
4Siti
Pustaka Media : Bandung, Halm. 11 Suprihatin, 2015, Upaya Guru Dalam
2Wina Sanjaya, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Meningkatkan Motivasi belajar siswa, Jurnal pendidikan Ekonomi
Standar Pendidikan, Kencana Prenada Media Group :Jakarta , UM Metro,Vol.3. No.1, Halm. 73.
Halm. 2

2
berbeda, minat untuk membuat harapan dan dugaan paling ditakuti bagi siswa, terutama yang terkait dengan
hanya sebagai eksperimen, menumbuhkan kemampuan soal cerita.
berpikir kritis dan menumbuhkan penyampaian data Pada usia 6 (enam) hingga 12 (tahun) banyak
atau pemikiran, antara lain melalui pembicaraan. ahli menganggap masa ini sebagai masa inert, di mana
verbal, catatan, bagan, panduan, dan garis besar dalam apa yang telah terjadi dan dipersiapkan di masa lalu
mengklarifikasi pemikiran.5Untuk mencapai tujuan akan berlanjut ke masa berikutnya, dengan memasuki
pembelajaran matenatika ada kemenangan dan sekolah dasar salah satu masa penting Hal-hal yang
kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa adalah perlu dimiliki anak-anak adalah perkembangan sekolah,
kemampuan untuk menangani masalah numerik.. meliputi wawasan dan gerakan yang terkoordinasi,
Kemampuan berpikir kritis numerik siswa harus bahasa, tetapi juga hal-hal lain seperti, kemampuan
terlihat dari interaksi belajar siswa dan hasil belajar untuk mengakui kekuatan tokoh lain di luar orang
siswa. Kapasitas berpikir kritis numerik merupakan tuanya, kesadaran akan tugas, tunduk pada aturan dan
kapasitas yang harus diciptakan dalam pembelajaran memiliki pilihan untuk mengendalikan perasaan
IPA. Semakin banyak siswa 'peningkatan kemampuan mereka, selama masa remaja. Di sekolah ini, anak-anak
berpikir kritis, sikap siswa juga meningkat. Hal ini membandingkan diri mereka dengan teman-teman
dikarenakan pemanfaatan kemampuan berpikir kritis mereka di mana tidak sulit untuk menemukan ketakutan
numerik yang sesuai dengan permasalahan dapat tentang kekecewaan, ejekan oleh teman-teman..7
membuat pemikiran atau pemikiran numerik menjadi
lebih konkrit dan membantu siswa dalam menangani Berdasarkan pengalaman yang dilakukan
permasalahan yang rumit menjadi hal yang mendasar.. peneliti dalam kegiatan observasi dan wawancara
Keberhasilan belajar untuk mencapai tujuan dalam prapenelitian di MIS Perdamean Sigambal,
tidak sepenuhnya ditentukan oleh instruktur tetapi cara ditemukan beberapa hal yang menjadi masalah dalam
siswa harus belajar. Jadi, mendidik adalah sesuatu pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas antara lain,
selain membantu siswa untuk memahami, mendapatkan Siswa tidak fokus dan kurang minat untuk belajar
siswa, bagaimana mereka tumbuh secara mental, matematika, kesiapan siswa dalam mengikuti proses
bagaimana siswa berpikir, apa yang mereka pikirkan, pembelajaran masih rendah, ilmusiswa untuk
dan bagaimana mereka belajar sangat penting bagi memasukkan konsep dalam matematika dengan konsep
pendidik. Oleh karena itu, bagi pendidik untuk lainnya sangat rendah, penguasaan siswa dalam
mengajar dengan baik, mereka perlu mendapatkan apa materibangun ruang belum diperhatikan dengan
yang siswa ketahui dan rasakan sehingga instruktur baik,masalah ini dapat diselesaikan apabila guru
dapat membantu dan bekerja dengan siswa untuk memberikan latihan-latihan sehingga dapat diketahui
membangun kemampuan, informasi, dan mentalitas bagaimana penguasaan siswa tentang materi bangun
mereka.6 ruang untuk mengikuti materi selanjutnya.
Pendidik harus memanfaatkan teknik-teknik Proses pembelajaran yang dilakukan di MIS
yang membuat sistem pembelajaran menarik, namun Perdamean Sigambal dalam upaya meningkatkan
juga memberi ruang kepada siswa untuk berimajinasi kreatifitas belajar siswa telah dilakukan oleh guru di
dan terlibat secara efektif sepanjang sistem madsarah tersebut dengan menggunakan berbagai
pembelajaran. Sehingga bagian mental, daya pikat, dan macam cara dan motode pembelajaran, diantaranya
psikomotor siswa dapat tumbuh secara ideal secara penyampaian ceramah, demonstrasi, saling sapa,
simultan tanpa mengalami kendala apapun. eksperimen,inquiry,konvensional dan lain-lainnya
Tata cara pembelajaran yang masih namun kreatifitas siswa belum dapat terlihat. Oleh
membosankan yang masih diliputi oleh pendidik akan karena itu peneliti memberikan suatu masukan atau
menyebabkan siswa merasa lelah dan letih sehingga solusi untuk dapat meningkatkan kreatifitas belajar
tidak terkecuali ketika guru menjelaskan, siswa akan dengan menggunakan model pembelajaranProblem
bermain sendiri atau bahkan membuat keributan di Based Learning.8Peneliti berharap dengan model ini
dalam kelas, begitu juga dengan pembelajaran dapat membantu mengatasi permasalahan yang
Aritmatika.Pendidik hendaknya secermat mungkin dihadapi di madrasah tersebut sehingga keterampilan
dalam menemukan strategi atau model pembelajaran berhitung siswa diketahui sesuai dengan yang
yang tepat mengingat bahwa memikirkan bahwa didambakan.
matematika merupakan mata pelajaran yang dipandang Kemampuan yang akan diciptakan dihubungkan
sebagai mata pelajaran yang paling merepotkan dan dengan mata pelajaran matematika dengan tata cara

7
Gunarsa Singgih D, 2008, Psikologi
5Effi Aswita Lubis, 2015, Strategi Belajar Mengajar, Perkembangan Anak dan Remaja, PT BPK Gunung Mulia :
Perdana Publishing :Medan, Halm. 75 Jakarta, Halm. 13
6 8
Punaji Setyosari, 2020, Desain Pembelajaran. Wawancara Penulis dengan Dewan Guru di MIS
PT Bumi Aksara:Jakarta timur,Halm. 177 Perdamean Sigambal tanggal 5 Juni 2020

3
pengurutan bilangan pada bagian-bagian di kelas VMIS dan yayasan, seperti kantor yang diperlukan untuk itu.9 Fred
Perdamean Sigambal. Kondisi ini mendorong para R. David, perbedaan antara detail metodologi dan eksekusi
ilmuwan untuk memberikan jawaban atas pemikiran adalah sebagai berikut::
kritis dengan Sistem Pembelajaran Berbasis Masalah,
yang kemudian oleh para ahli diusulkan dengan judul
Tabel 2.1
“Pengaruh Penggunaan StrategiProblem Based Foemulasi cara dan Implementasi
LearningTerhadap Keterampilan Berhitung metode
Matematika Siswa Kelas V (lima) di MIS
Perdamean Sigambal”. FORMULASI
Berdasarkan latar belakang masalah di STRATEGI IMPLEMENTASI
atas,dapat diidentifikasikan permasalahan dalam STRATEGI
penelitian ini antara lain siswa tidak fokus dalam
mengikuti proses pembelajaran, kurang minat dalam 1. Pengertian 1. Eksekusi sistem
mengikuti belajar matematika dan kesiapan siswa metodologi berhubungan
dalam mengikuti pelajaran matematika sangat rendah. adalah teknik dengan
Yang mnenjadi rumusan masalah dalam penelitian ini penempatan metodologi
adalah : Bagaimana keterampilan berhitung sebelum selama aktivitas
matematikasiswa kelas V (lima) MIS Perdamean melakukan suatu dilakukan.
Sigambal? dan Bagaimana pengaruhstrategiProblem
tindakan.
Based Learning dalam meningkatkan keterampilan 2. Fokus pada
berhitung siswa kelas V (lima) MIS Perdamean 2. Nol pada efektivitas
Sigambal?. kelangsungan
hidup 3. Jumlah yang
lebih besar dari
II. LANDASAN TEORI 3. Jumlah yang lebih siklus
besar dari siklus fungsional
A. Strategi Problem Based Learning ilmiah
Metodologi pembelajaran memiliki target sebagai proses 4. Membutuhkan
perbaikan yang tepat yang digunakan secara eksplisit sesuai 4. Memerlukan inspirasi unik
pembelajaran dan mendorong spekulasi untuk menjamin kemampuan dan dalam belajar
kualitasnya, sebagai disiplin logis yang umumnya berfokus pemeriksaan yang
pada hasil penelitian dan spekulasi tentang menunjukkan
tajam 5. Memerlukan
teknik dalam pembelajaran, sebagai sebuah ilmu, secara koordinasi
khusus membuat secara mendalam perincian pergantian 5. Memerlukan dengan
peristiwa, pelaksanaan, penilaian, dan pemeliharaan keadaan
atau kantor pembelajaran dalam lingkup satuan topik yang
koordinasi di mahasiswa.
luas dan padat dengan segala aktivitasnya yang antara beberapa
membingungkan, sebenarnya, lebih tepatnya menunjukkan orang
pemikiran yang diciptakan dengan memberikan koneksi
instruksional yang dihormati, sebagai kerangka kerja, untuk
lebih spesifik tindakan sumber dan metode, sistem yang
mendorong pembelajaran, sebagai suatu inovasi, lebih Dari dua pernyataan di atas, ada beberapa perbedaan
tepatnya suatu tatanan yang memberdayakan pemanfaatan antara perincian metodologi dan eksekusi teknik, di mana
cara-cara yang dapat menumbuhkan perilaku. eksekusi melakukan apa yang telah ditentukan oleh definisi
Terdapat 5 (lima) langkah pendalaman sistem, untuk membuat pembelajaran yang sukses dan efektif..10
khususnya: (1) Penjaminan misi, khususnya mencitrakan Menurut Hamzah B.Uno Problem Based Learningadalah
bagaimana seharusnya sekolah eksis; (2) Penilaian alam luar, model pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis
khususnya untuk mewajibkan persyaratan ekologis untuk masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
sifat penemuan yang dapat diberikan oleh sekolah; (3) pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian
Evaluasi otoritatif, khususnya perencanaan dan penggunaan
aset sekolah secara ideal; (4) Pengertian tujuan secara 9
Saiful Sagala, 2013, Kemampuan Profesional
eksplisit (objective setting), yaitu penjabaran dari pencapaian Guru dan Tenaga Kependidikan,, Alfabeta ;Bandung, Halm.
tujuan utama sekolah yang dituangkan dalam tujuan sekolah 133
dan sasaran masing-masing mata pelajaran; (5) Kepastian 10
Protenzia Consulting,”Formulasi strategi dan
teknik (pengaturan metodologi), khususnya memilih Implementasi startegi”
prosedur yang paling tepat untuk mencapai tujuan yang http://www.protenziaconsulting.com/news/formulasi-
ditetapkan dengan memberikan rencana keuangan, kantor strategi-vs-implementasi-strategi/diakses tanggal 7 Oktober
2020, 10:13

4
masalah yang dilakukan secara ilmiah. Pembelajaran yang Fase 2 : Membantu siswa dengan
dilaksanakan dengan menerapkan strategi Problem Based membatasi dan memilah tugas
Learning didasarkan pada banyaknyapermasalahan yang Mengorganisasi belajar terkait dengan masalah
membutuhkan penyelidikan menggunakan penyelesaian mahasiswa untuk mendesak utama
nyata dari permasalahan yang nyata. belajar
Menurut Rusman Problem Based Learningpertama kali Fase 3 : Mendesak siswa untuk
dikenalkan pada tahun 1970-an di Universitas Master mengumpulkan data yang tepat,
University School of Medicine Kedokteran Kanada. sejak Membimbing melakukan penyelidikan, dan
saat itu, problem based learning menyebar keseluruh dunia, penyelidikan mencari klarifikasi dan pengaturan
khususnyadalam bidang pendidikan kedokteran atau individu maupun
keperawatan dan bidang ilmu-ilmu lain di perguruan tinggi kelompok
misalnya arsitektur, matematika, okupasi dan fisioterapi.
Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah, siswa dipandang Fase 4 : Bantu siswa merencanakan dan
sebagai "keseluruhan" orang yang memiliki beberapa menyiapkan pekerjaan yang tepat
informasi sebagai modal awal dalam belajar. Mengembangkan seperti laporan, rekaman, dan
dan menyajikan model, dan bantu mereka dengan
Selain itu, sebagaimana dikemukakan oleh Tan yang hasil karya
dikutip oleh Rusman, ia berpendapat bahwa Issue Based menawarkan tugas kepada teman
Learning merupakan kemajuan dalam pembelajaran karena mereka.
dalam Issue Based Learning kemampuan penalaran siswa
benar-benar dirampingkan melalui proses pengumpulan atau Fase 5 : Membantu mahasiswa melakukan
kerjasama yang tepat, sehingga siswa dapat terlibat. refleksi terhadap penyelidikan dan
Menganalisis dan proses-proses yang digunakan
mengasah, menguji, dan membina kemampuan nalarnya. mengevaluasi
tanpa henti. selama berlangsungnya pemecahan
proses pemecahan masalah
Sementara itu, seperti yang ditunjukkan oleh Bern dan masalah
Erickson yang dikutip oleh Usman Fauzan Alan, mereka
berpendapat bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah adalah
metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam Keuntungan dan kerugian dari sistem pembelajaran
menangani masalah dengan menggabungkan berbagai ide berbasis masalah meliputi:11 Manfaat Pembelajaran
dan kemampuan dari berbagai disiplin ilmu. Terkait dengan Berbasis Masalah yaitu pembelajaran Berbasis Masalah
hal tersebut, menurut Riski Fitriyani Metode Pembelajaran adalah strategi yang sangat baik untuk lebih mudah
Issue Based Learning adalah sebuah pendekatan memahami contoh, pembelajaran Berbasis Masalah dapat
pembelajaran yang melibatkan isu-isu nyata sebagai wadah menggerakkan kapasitas dan pemenuhan siswa untuk
bagi siswa untuk belajar tentang kemampuan berpikir kritis, menelusuri informasi baru bagi siswa, issue Based Learning
serta untuk mendapatkan informasi dan ide dasar dari topik dapat lebih mengembangkan latihan-latihan pembelajaran,
tersebut.
melalui Issue Based Learning, siswa dapat menunjukkan
Dari pemahaman beberapa ahli tentang Issue Based setiap mata pelajaran (Aritmatika, Sains, dan sebagainya),
Learning, penulis dapat menyimpulkan bahwa prosedur Issue yang pada dasarnya adalah perspektif, dan sesuatu yang
Based Learning adalah suatu pendekatan untuk harus dipahami oleh siswa, tidak hanya diperoleh dari
memperkenalkan materi pembelajaran yang menjadikan pengajar atau buku, pembelajaran Berbasis Masalah
masalah sebagai perbaikan utama dalam mewujudkan di dipandang menyenangkan dan disukai oleh siswa,
mana siswa dibentuk untuk menemukan jawaban atas memperoleh Berbasis Masalah dapat menumbuhkan
masalah tersebut secara mandiri atau dalam pertemuan. kemampuan penalaran yang menentukan, pembelajaran
Menurut Arends, ada 5 (lima) tahapan atau tahapan yang Berbasis Isu dapat membuka peluang bagi siswa untuk
harus dilakukan untuk melaksanakan Issue Based Learning, menerapkan informasi yang mereka miliki dalam kenyataan,
yaitu:: pembelajaran Berbasis Masalah dapat menumbuhkan
keunggulan siswa dalam maju tanpa henti meskipun
Tabel 2.2 mengingat dalam pelatihan konvensional telah selesai.
SintaksProblem Based Learning Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu siswa
Fase Aktivitas guru tidak berminat atau tidak yakin bahwa masalah yang diteliti
sulit untuk diselesaikan, sehingga mereka akan merasa ragu
untuk mencoba, tercapainya sistem pembelajaran melalui
Fase 1 : Memperjelas tujuan pembelajaran, Issue Based Picking Learning membutuhkan waktu yang
strategi yang diperlukan, cukup untuk penataan, tanpa pemahaman mereka berusaha
Mengorientasikan membangkitkan siswa untuk secara untuk mengatasi masalah yang sedang dipertimbangkan,
mahasiswa pada efektif dikaitkan dengan tindakan
masalah berpikir kritis yang dipilih
11
Wina Sanjaya ,Op.Cit, Halm. 220

5
kemudian, pada saat itu, mereka tidak akan menyadari apa dan inovasi, baik sebagai aparatur dalam pemanfaatan
yang mereka sadari. ilmu.lain maupun dalam pengembangan matematika itu
sendiri. Nur dan Sigit berpendapat bahwa matematika adalah
mentalitas, contoh menyortir verifikasi yang koheren,
B. Keterampilan Berhitung matematika adalah bahasa, lebih tepatnya bahasa yang
Kata kemampuan sering digunakan dalam berbagai menggunakan istilah yang ditandai dengan susah payah, jelas
bidang ilmu pengetahuan. Dalam ilustrasi bahasa Indonesia dan tepat, ditampilkan dengan gambar.
ada beberapa penggunaan istilah kemampuan, khususnya Dari pengertian di atas, analis dapat menyimpulkan
kemampuan memahami, kemampuan berbicara, dan bahwa aritmatika adalah ilmu pasti yang dapat digunakan
kemampuan mengarang. dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membantu
Sedangkan menurut KBBI (referensi Kata Besar Bahasa dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan angka..
Indonesia) keahlian adalah kemampuan untuk melakukan Menurut KBBI (referensi Kata Besar Bahasa Indonesia)
pekerjaan. Kemampuan adalah kemampuan untuk siswa adalah "mahasiswa", terutama di tingkat sekolah dasar
menggunakan akal, perenungan, pemikiran dan inovasi dan opsional.. Kemudian, pada saat itu, sesuai dengan
dalam melakukan, mengubah atau membuat sesuatu yang Undang-Undang Diklat No. 2 Tahun 1989, istilah mahasiswa
lebih signifikan untuk memberikan penghargaan dari diartikan sebagai suatu jenjang pendidikan tersendiri yang
pekerjaan. Sementara itu, menurut Ahmad Susanto, keahlian dalam tulisan lain disebut mahasiswa juga.
berarti kemampuan untuk memanfaatkan renungan, akal, dan Hal yang sama juga termuat dalam Undang-Undang
kegiatan secara memadai dan cakap untuk mencapai suatu Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 4,
hasil tertentu, termasuk inovasi.. siswa adalah individu dari daerah yang berusaha untuk
Reber dalam Muhibbin, keahlian adalah kapasitas untuk meningkatkan kualitasnya melalui siklus pembelajaran
melakukan contoh perilaku yang kompleks dan terorganisir tertentu. Kemudian, siswa pada saat itu adalah mata
dengan sempurna tanpa hambatan dan sesuai kondisi untuk pelajaran yang berkaitan dengan latihan mengajar dan
mencapai hasil tertentu. Kemampuan menggabungkan pembelajaran di sekolah. Di sekolah-sekolah ini siswa
perkembangan mesin serta informasi tentang kapasitas mengalami sistem pembelajaran, setelah menghadapi sistem
mental. Implikasinya juga luas sehingga bisa berdampak atau pembelajaran siswa diandalkan untuk berubah sesuai dengan
memanfaatkan orang lain. apa yang diperoleh dari sistem pembelajaran tersebut..
Berdasarkan penilaian para ahli di atas, penulis esai dapat Berdasarkan penilaian para ahli diatas, para pencipta
menduga bahwa kemampuan adalah kemampuan yang berpendapat bahwa siswa adalah seseorang yang sedang
meliputi, nalar, pemikiran, pertimbangan dan daya cipta menyelesaikan tahapan-tahapan dari siklus pembelajaran
untuk melakukan atau mengubah sesuatu menjadi lebih tersebut untuk memiliki kualitas, sehingga dapat bermanfaat
bermanfaat sehingga arti dari kemampuan tersebut tercapai. bagi orang lain.
Menurut KBBI (referensi Kata Besar Bahasa Indonesia) Kemampuan numerik adalah tugas dan sistem dalam
memiliki 2 implikasi, menghitung berasal dari hitungan kata sains, yang masing-masing merupakan siklus untuk
esensial. Menghitung adalah homonim karena makna menemukan (mendapatkan) hasil tertentu. Menurut Soedjadi
memiliki artikulasi yang sama namun kepentingan dalam Muhammad Daud aritmatika memiliki sifat-sifat yang
selanjutnya adalah unik. Sedangkan pada tindakan kelas menyertai: (1) Memiliki item teoritis, (2) Tergantung pada
jumlah kata adalah wawasan, atau aktivitas. Dalam pemahaman, (3) memiliki mentalitas rasional, (4) memiliki
pembelajaran aritmatika, berhitung adalah melakukan gambaran yang signifikan, (5) Berfokus pada alam semesta
perkiraan, misalnya (penjumlahan, pengurangan, dll). wacana , (6) Mantap dalam rangka.
Menurut Pandoyo, berhitung adalah bagian dari ilmu Dalam matematika, materi tata cara pengurutan bilangan
yang mengatur sifat dan hubungan bilangan asli dengan cara pada bagian merupakan materi yang harus dikuasai oleh
berhitung, khususnya dalam hal pemuaian, pengurangan, siswa kelas 5 SD. Jadi siswa harus memiliki kemampuan
perkalian, pembagian, akar, dan penarikan logaritma. Hal ini berhitung yang baik dan tepat. Adapun prestasi yang harus
juga sesuai dengan penjelasan Nova bahwa berhitung dicapai oleh mahasiswa adalah cepat adalah kemampuan
merupakan premis dari beberapa ilmu yang digunakan dalam siswa untuk menangani masalah dalam waktu singkat,
setiap keberadaan manusia yang latihannya tidak dapat kebenaran atau ketepatan adalah kesesuaian jawaban dengan
dipisahkan dari pekerjaan aritmatika di dalamnya, mulai dari kunci jawaban, konsekuensi dari skor adalah skor siswa dari
ekspansi, pengurangan, pembagian, hingga penggandaan solusi ke pertanyaan..
yang dapat' t terisolasi dalam keberadaan manusia biasa.
C. Kerangka Konseptual
Berangkat dari pengertian di atas, penulis esai
mengandaikan bahwa mengolah angka adalah kemampuan Salah satu kenyataan yang menyebabkan rendahnya
yang mencakup akal, pemikiran, keinovatifan, atau kemampuan berhitung siswa dan tidak adanya peningkatan
pemikiran dalam mendominasi metodologi dan kegiatan latihan siswa dalam pembelajaran adalah penentuan teknik
dalam sains secara eksak dan eksak. pembelajaran yang kurang tepat, sehingga sistem
Aritmatika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan pembelajaran tidak terjadi secara ideal yang terakhir
yang berperan penting dalam peningkatan ilmu pengetahuan kemampuan siswa dalam menghitung bilangan. rendah.

6
Kemampuan berhitung untuk menguasai matematika Desain Penelitian
merupakan kemampuan individu untuk melakukan suatu Pengukuran Pengukuran
inklusi dalam matematika. Kelompok Perlakuan
Dalam siklus instruktif, latihan belajar adalah latihan (pretest) (posttest)
yang paling esensial. Demikian pula dengan teknik
pembelajaran yang merupakan struktur wajar yang Eksperim
menggambarkan strategi yang teratur sebagai peluang untuk O0 X O1
en
berkembang dan sebagai pembantu dalam mengatur
pembelajaran. Teknik Pembelajaran adalah strategi yang Kontrol O0 XO O1
digunakan oleh guru untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Sehingga akan memudahkan siswa untuk
mencapai target pembelajaran yang telah dicapai. Variabel penelitian adalah karakteristik atau sifat atau
Berbasis Masalah Teknik memahami pembelajaran nilai seseorang, item atau tindakan yang tidak sepenuhnya
merupakan prosedur pembelajaran yang menonjolkan ditetapkan oleh spesialis untuk dikonsentrasikan dan
kontribusi siswa dalam berpikir kritis. Issue Based Learning kemudian mencapai penentuan.12 Dalam penelitian ini
adalah suatu gagasan pembelajaran yang menekankan terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independen)
berpikir kritis oleh siswa dan diarahkan oleh pengajar untuk dan variabel terikat (dependen) yaitu Faktor bebas adalah
mendapatkan hasil belajar. Dengan adanya Issue Based variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan
Learning dapat mempengaruhi kemampuan berhitung atau munculnya variabel terikat (terikat). Variabel otonom
numerik siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta kelas V dalam penelitian ini adalah Issue Based Getting the hang of
(lima). learning metodologi yang ditandai dengan (X) dan Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau berubah
menjadi efek samping dari variabel otonom. Variabel terikat
III. METODOLOGI PENELITIAN (Y) dalam penelitian ini adalah kemampuan berhitung
numerik siswa kelas V MIS Perdamean Sigambal.
Penelitian bertempat di MIS Perdamean Sigambal.
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Pardamean Sigambal
merupakan salah satu madrasah yang mengelola jenjang
pendidikan dasar. MIS Perdamean Sigambal telah telah
berdiri pada tahun 1987 dan memiliki izin AHU-
0005867.AH.01.04.Tahun 2015dengan status akreditasi B. IV. HASIL PENELITIAN
Waktu ujian dimulai dari Mei 2021. A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Swasta Pardamean Sigambal
Dalam pengambilan sampel, menurut Sugiono yang tidak
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Perdamean Sigambal
melbihi 100 populasi maka sampel yang digunakan
atau yang lebih dikenal dengan “MIS Perdamean”
sebaiknya adalah secara keseluruhan. MaKA Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah kelas V (lima) merupakan Satuan Pendidikan bercirikhas Islami. Beralamat
MIS Perdamean Sigambal tahun pelajaran 2020/2021 yang di Jl. M Said Gg Pendidikan Sigambal Kecamatan Rantau
terdiri dari kelas V A dan Kelas VB dengan jumlah Selatan Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara.
keseluruhan 30 siswa MIS Perdamean Sigambal berdiri kokoh sekitar 7 Km
dari Kota Rantauprapat sehingga masih dapat dijangkau oleh
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat disekitar Labuhanbatu. Letaknya di pemukiman
penelitian uji coba. Penelitian percobaan adalah pemeriksaan warga dan bangunannya masih terlihat dari Jalan raya. MIS
yang diarahkan dengan melakukan kontrol yang bermaksud Perdamean Sigambal sama seperti sekolah atau madrasah
untuk memutuskan dampak kontrol pada perilaku individu
pada umumnya yang mana pendiriannya melalui tahapan
yang diperhatikan. Pemeriksaan ini diarahkan untuk
serta proses yang panjang. Saat ini status akreditasinya
memutuskan dampak perlakuan yang diberikan secara
sengaja oleh analis. adalah Baik (B).
Pada dasarnya MIS Pardamean Sigambal adalah
Dalam ulasan ini, ilmuwan menggunakan konfigurasi sekolahyang didirikan oleh salah satu tokoh masyarakat di
percobaan Gathering Examination yang tidak bercacat, lingkungan Perdamean Sigambal, seorang yang memiliki
dalam rencana ini, populasi diisolasi menjadi dua grup. perhatian yang besar terhadap pendidikan dilingkungannya
Pengumpulan utama adalah unit eksplorasi untuk pengobatan dia adalah Bapak Abdul Wahab. Beliau mendirikan MIS
dan pengumpulan berikutnya adalah pertemuan untuk Perdamean sekitar tahun 1987. Pada mulanya beliau
kontrol. Kemudian, pada saat itu, cari kontras antara mengajak anak-anak disekitar lingkungan Perdamean untuk
perkiraan rata-rata dari keduanya dan perbedaan ini belajar tanpa dikenakan biaya pendidikan karena tujuan awal
disebabkan oleh perlakuan. Ini dapat ditampilkan sebagai
pendirian awal sekolah tersebut adalah memperbaiki
berikut:
pendidikan di lingkungan Perdamean dan memberikan
Tabel 3.1
12
Sugiyono,Ibid, Halm. 61

7
kesempatan belajar kepada anak yang berada dalam sangat populer di masyarakat Labuhanbatu terutama
lingkungan keluarga tidak mampu.Hal tersebut tentunya masyarakat di lingkungan Perdamean Sigambal. Hal tersebut
sudah didasari izin dari orangtua siswa. menumbuhkan kebanggan tersendiri bagi masyarakat
Dengan bermodalkan pengetahuan, tekat yang beliau terutama para tokoh yang ikut berjuang untuk membangun
miliki serta kepedulian terhadap pendidikan khususnya di MIS Perdamean mulai dari awal hingga sekarang. walau
lingkungan Perdamean Sigambal, Bapak Abdul Wahab beberapa tokoh sudah meninggal dunia, akan menjadi ladang
membuka sekolah di rumahnya sendiri karena beliau belum pahala serta amal jariyah untuk mereka yang ikhlas berjuang
memiliki biaya yang cukup untuk mendirikan bangunan demi perkembangan pendidikan.
sekolah selayaknya. Pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajarsiswa hanya duduk di lantai tanpa ada kursi dan B. Hasil Uji Hipotesis
meja, proses belajar mengajar di laksanakan pada sore hari
karena tenaga pendidik yang bersedia meluangkan waktu Uji Hipotesis yang dipakai pada penenlitian ini ialah uji t,
untuk berbagi ilmu mereka harus bekerja di bagian pertama dimana uji t didapat dengan membandingkan thitung dengan
hari itu dan hanya memiliki waktu luang di sore hari. ttabel. Untuk mengetahui hasil thitung maka dilakukan
Proses belajar seperti itu berlangsung sekitar 6 (enam) perhitungan menggunakan SPSS versi 23, maka didapat
bulan, dengan tenaga pengajar Bapak Abdul Wahab, dan hasil berikut:
Muhammad Nur Dasopang, serta Juriah Hasibuan yang
bersedia membagikan ilmu yang mereka miliki dengan Hasil Uji Hipotesis
ikhlas. Dengan keadaan serta kondisi tempat yang seadanya Coefficientsa
tidak memutuskan semangat tenaga pendidik, siswa serta Unstandardized Standardized
para orangtua untuk terus melanjutkan proses belajar Coefficients Coefficients
mengajar semestinya. Seterusnya sekolah tersebut terus Model B Std. Error Beta T Sig.
perkembang dan banyak dari orangtua yang memilih (Constant)
1 76,768 6,154 12,475 ,000
menyekolahkan anaknya, mengingat jumlah siswa yang
semakin bertambah bapakAbdul Wahab bersama dengan X ,208 ,078 ,593 2,658 ,020
masyarakat mengadakan musyawarah untuk membangun a. Dependent Variable: Y
MIS Pardamean, dan musyawarah tersebut direspon baik
oleh masyarakat dan memperoleh hasil yang diinginkan Dari tabel 4.13 di atas terlihat bahwa hasil pengujian teori
maka berdirilah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Perdamean dengan menggunakan SPSS Rendition 23 diperoleh nilai
Sigambal. thitung = 2,658 sedangkan ttabel = 1,701 (dilihat dari tabel t
Dengan berjalannya waktu siswa/i bertambah, dan dengan df = (n1 + n2) - 2 dan sangat besar 5%) sehingga
masyarakat daerah menyetujui untuk mendirikan bangunan Hadi Menyetujui dan Ho diberhentikan atau ada dampak
sekolah yang layak sebagaimana bangunan sekolah kritis dari Sistem Pembelajaran Isu Menyatukan terhadap
semestinya. Setelah diputuskan maka masyarakat membagi kemampuan berhitung siswa kelas V MIS siswa Perdamean
kerja dalam proses pembangunan gedung sekolah yang mana Sigambal Tahun Pelajaran 2020/2021.
pembangunan MIS Pardamean dipimpin oleh Bapak Kepala Yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah apakah
Desa Sigambal H. Hamzah AS. Hasil musyawarah disepakati ada pengaruh dan sejauhmana pengaruh strategi problem
untuk membangun 1 (satu) lokal dengan cara swadaya based learning terhadap peningkatan kemampuan berhitung
masyarakat, akhirnya berdirilah 1 (satu) ruang kelas. Seiring siswa kelas V MIS Perdamean Sigambal.
berjalannya waktu siswa semakin bertambah hingga Instrumen yang digunakan dalam review ini adalah tes.
dibangunlah kembali ruang kelas dan pembangunan tersebut Tes yang digunakan dalam ulasan ini dibuat oleh ilmuwan
berlangsung setiap tahunnya dan sampai pada tahun 1993 dan kemudian disetujui dengan tujuan bahwa pertanyaan
MIS Perdamean berhasil menamatkan siswa angkatan untuk eksplorasi benar-benar digunakan untuk menentukan
pertama. kemampuan berhitung siswa menggunakan sistem
Melihat perkembangan MIS Perdamean hingga mampu Pembelajaran Berbasis Masalah, di mana teknik
menamatkan alumni angkatan pertama, hal tersebut menarik Pembelajaran Berbasis Masalah digunakan di kelas tes dan
perhatian masyarakat dan masyarakat banyak memilih MIS pembelajaran adat di kelas kontrol. Mula-mula diberikan pre-
Perdamean sebagai sekolah untuk melanjutkan pendidikan. test untuk melihat kemampuan berhitung siswa, kemudian
Hingga pada saat ini tahun 2021 MIS Perdamean sudah pada kelas eksploratori diberikan perlakuan atau
memiliki 7 (tujuh) lokal ruangan untuk belajar, satu buah pemanfaatan metodologi Issue Based Learning, setelah itu
ruang guru, satu ruangan kantor dan juga kantin sekolah. diberikan post-test kepada kelas uji coba. .
Jumlah siswa juga sudah meningkat hingga mencapai 132 Dari hasil eksplorasi diperoleh dari kelas kontrol dan
siswa dengan 11 tenaga pendidik beserta operator dan juga didapatkan nilai normal sebesar 84,27 dengan standar deviasi
kepala sekolah. 3,535. Sedangkan kelas eksploratori mendapat nilai normal
Perkembangan tersebut menjadikan MIS Perdamean sebesar 92,93. dengan standar deviasi 4,334. Jika dilihat dari
menjadi sekolah pilihan utama masyarakat lingkungan hasil nilai pre-test dan post-test kelas kontrol dan kelas
perdamean. MIS Perdamean juga semakin dikenal dan sudah eksplorasi yang menggunakan Metode Pembelajaran

8
Berbasis Masalah, sangat berpengaruh terhadap peningkatan DAFTAR PUSTAKA
kemampuan berhitung siswa.
Setelah menguji teori untuk melihat dampak dari Teknik
[1] Al-Quranul karim dan terjemahannya, Kementerian Agama Repubil
Pembelajaran Isu Menyatukan terhadap kemampuan Ikdonesia.
berhitung siswa, digunakan uji t. Uji t tidak merata dimana [2] Al-Hamat Anung, 2016, Tarbiyah Jihadiyah Imam Bukhari, Penerbiut
Ha diakui dan Ho dihilangkan jika t hitung t tabel dan Ho Ummul Qura, Jakarta.
diakui dan Ha ditolak jika t hitung t tabel. Nilai t hitung [3] Is Bukhari, 2018, Manajemen Konseling Islam di Madrasah
adalah 2,658 dan informasi untuk t tabel diketahui sebesar Ibtidaiyah, Tarbiyah bil Qalam, Jurnal Pendidikan Agama dan Sains,
1,701. Kemudian, pada saat itu model untuk menguji Vol.II Edisi 1 Tahun 2018, ISSN 2599-2945, Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Al-Bukhary Labuhanbatu, Rantauprapat.
informasi diperoleh t hitung t tabel, yaitu 2,658 1,701.
[4] Maufur. 2009.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh http : // www. Kajianpustaka.com/2018/10/model-pembelajaran-
Tata Cara Pembelajaran Isu Menyatukan terhadap kooperatif-tipe-talking-stick.html?m=l. tanggal akses 16/10/2020.
kemampuan berhitung siswa MIS Perdamean Sigambal [5] Natalia, Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick dalam
tahun ajaran 2020/2021. Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonsia Siswa Kelas V SD N 2
Taraan, Skripsi, Fakultas Tekinik Universitas Negeri Yogyakarta,
2016.
V. KESIMPULAN DAN SARAN [6] Pane, Aprida, Belajar dan Pembelajaran, Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu
Keislaman. Volume 03. Nomor 2. Desember 2017. IAIN
A. Simpulan Padangsidimpuan.
[7] Purwanto, M. Ngalim, 2013,Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan maka pengajaran,Remaja Rosdakarya: Bandung.
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang kuar antara [8] Sanjaya, Wina, 2017,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
strategi pelaksanaan problem based learning terhadap Proses Pendidikan, Kencana: Jakarta.
kemampuan berhitung siswa dalam penguasaan matematika [9] Siti Rahayu dkk, Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Talking
di MIS Perdamean Sigambal, hal ini terlihat dalam penelitian Stick untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah
dimana diperoleh t hitung 2,658, sedangkat t table 1,701, Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Volume 5. Nomor 1. 2018.
dari hasil tersebut t hitung lebih besar dari t table maka hal Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.
ini dapat dikatakan bahwa dalam [enelitianini mempunyai [10] Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab I, Pasal 1. Jurnal Pendidikan Agama Islam Volume 3.
pengaruh yang signifikan. Edisi 1. Desember 2017.
B. Saran [11] Yenidar, Penerapan Metode pembelajaran Time Token Arends untuk
Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka selanjutnya Indonesia Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 015 Sungai
penulis memberikan saran yaitu Satuan Pendidikan Rukam,Skripsi, Fakultas Tarbiyah Keguruan Universitas Islam Sultan
Syari Kasim Riau Pekan Baru, 2015.
diharapkan dapat mengembangkan strategi pembelajaran
tersebut dan tidak terbatas hanya pada matapelajaran [12] Wawancara dengan Dewan Guru MIS Ar-Ridho Tanjung Mulia,
Tanggal 26 Juni 2020.
matematika atau berhitung saja tetapi dapat menerapkan
[13] Wawancara dengan Para Tokoh Masyarakat Desa Tanjung Mulia,
kepada mata pelajaran lain yang mempunyai karakteritik bapak Zulpan Efendi Nasution, Tanggal 22 September 2019.
yang sama.

Anda mungkin juga menyukai