Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

GROOMING (TATA RIAS)

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Marlana Tobing, M.Pd.
Almaida Vebibina, M.Pd

DISUSUN OLEH :
DORTAVIA M. SIBURIAN (5183142017)

DIK – A TATA BOGA - 2018

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK 2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa, atas limpahan
anugerahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Grooming

Saya mengucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada ibu Dra. MARNALA


TOBING, M.Pd dan ALMAIDA VEBIBINA, M.Pd sebagai dosen mata kuliah
Grooming yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang baik dalam mengerjakan
Critical Book Review ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Review ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan
dapat menjadi acuan dalam menyusun tugas tugas selanjutnya.

Saya memohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat kesalahan dalam
pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami
maksud saya. Akhir kata saya ucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, Maret 2020

Dortavia M. Siburian

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Critical Book Report {CBR} merupakan laporan hasil kritikan terhadap satu buku
atau beberapa buku yang bertujuan agar kita dapat membaca isi
buku,meringkasnya,lalu menemukan kelebihan dan kekurangan pada
buku ,membandingkan dan mengkritik apa buku tersebut bagus untuk dibaca ,atau
mungkin terdapat kesalahan yang fatal,dan sebagainya.Pada dasarnya,mengkritik buku
itu adalah suatu hal yang biasa bagi seseorang yang membacanya.Akan tetapi buku
yang sering dikritik oleh orang lain itu adalah buku cerita,novel,komik,dan
sebagainya,yang terkadang tidak terlalu bermanfaat untuk kita dan hanya sekedar lisan
mengkritiknya .
Maka dari itu,sangat penting bagi saya diberi tugas oleh para dosen untuk
mengkritik dua buah buku mengenai “Grooming”,dan membandingkan keduanya,serta
merangkumnya dalam sebuah laporan,agar saya dapat memahami apa hala hal yang
penting dalam buku yang saya analisis.

1.2 Tujuan Penelitian

1.Mengetahui isi buku agar bisa menemukan kritikan terhadap 2 buku tersebut

2.Melatih mahasiswa untuk mengerti cara mengkritik dan mereview sebuah buku

1.3 Manfaat Penelitian

1. Memahami bagaimana cara mengkritik dan mereview sebuah buku.


2. Mengetahui perbandingan kedua buku tersebut.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan kedua buku tersebut.
4. Memahami isi buku dan mengerti apa yang disampaikan penulis.
BAB II
ISI BUKU
2.1 IDENTITAS DAN RINGKASAN BUKU
A.  IDENTITAS BUKU I
1.     Judul buku : Tata Rias Wajah Sehari-hari
2.     Penerbit : Raja Grafindo Persada
3.     Penulis : Dra. Pipin Tresna P, M.Si
4.     Tahun terbit : 2010
5.     Tebal halaman : 31 halaman
 
B.  RINGKASAN BUKU I
1. Pengetahuan Warna

Warna sangat berperan dalam pembuatan desain riasan wajah. Pemilihan warna atau
kombinasi warna yang tepat akan membuat riasan wajah semakin menarik dan tepat.
Agar dapat menggunakan dan memadukan warna dengan baik, maka diperlukan
pengetahuan tentang warna. Teori warna dari Louis Prang, mengemukakan bahwa
bermacam-macam warna yang semula berasal dari warna primer, yaitu warna: merah,
kuning dan biru. Warna
sekundair didapat dengan mencampur dua macam warna primer dengan perbandingan
yang sama, misalnya:

a) Campuran warna merah dan biru, menghasilkan warna ungu.


b) Campuran warna merah dan kuning, menghasilkan warna jingga.
c) Campuran warna biru dan kuning menghasilkan warna hijau.

Campuran warna primer dan warna sekunder dengan perbandingan yang sama
akan menghasilkan waran intermediet, misalnya:
a) Campuran warna merah dan jingga, menghasilkan warna merah jingga
b) Campuran warna merah dan ungu menghasilkan warna merah ungu.
c) Campuran warna biru dan ungu, menghasilkan warna biru ungu.
d) Campuran warna hijau dan biru menghasilkan warna hijau biru
e) Campuran warna kuning dan jingga menghasilkan warna kuning jingga.
f) Campuran warna hijau dan kuning, menghasilkan warna hijau kuning.
2. Komposisi dan Paduan Warna

Semua warna yang ada dalam lingkaran warna disebut hue. Hue adalah warna yang
belum dicampur dengan warna hitam atau putih. Jumlah hue yang terdapat dalam
lingkaran warna tersebut hanya sebagian kecil dari sekian banyak hue yang jumlahnya
tak terhingga.
Value adalah nilai gelap terangnya warna, yang diperoleh dengan mencampurkan warna
hitam dan putih, misalnya hue merah dicampur dengan hitam akan menghasilkan warna
gelap (tua), sedangkan bila hue merah dicampur dengan warna putih akan menghasilkan
warna merah muda.

Warna putih merupakan value tertinggi, sedangkan warna hitam merupakan value
terendah. Hue yang sudah dicampur dengan warna putih disebut warna tint,
sedangkan hue yang dicampur dengan warna hitam disebut shade. Secara
psikologis setiap jenis warna akan menimbulkan kesan yang berbeda, misalnya:

a. Kelompok warna biru/hijau berkesan dingin, menjauh dan kecil.


b. Kelompok warna merah/jingga berkesan panas, dekat dan besar.
c. Kelompok warna tint berkesan ringan dan terang.
d. Kelompok warna shade berkesan berat dan gelap.

3. Teknik Dasar Menggambar Wajah Dan Bagian-Bagiannya

Sebelum masuk ke penggalan rias wajah perlu diketahui bagaimana cara menggambar
wajah dan bagian-bagiannya. Untuk rias biasanya yang ditonjolkan dan perlu dikoreksi
adalah bagian mata, alis dan bibir, karena ketiga bagian wajah ini merupakan hal yang
sangat penting yang harus diperhatikan dalam tata rias.

Bentuk ketiganya akan sangat mempengaruhi hasil riasan.

a. Teknik Menggambar Alis

Make–up alis akan membentuk dan memberi perhatian pada mata. Hampir semua
alis perlu diperhitam dan ditipiskan, ada sebagian alis yang harus diperpanjang.
Cara yang utama adalah bagaimana agar gambar alis kelihatan wajar. Pilihlah
shade yang sesuai dengan warna rambut dan mengikuti bentuk alis.
Cara menggambar alis, mula-mula sikat alis searah dengan pertumbuhan bulu alis,
lalu buang rambut-rambut alis yang di luar garis yang tidak dikehendaki.

b. Penggunaan Pensil Alis

1. Kepala depan rendah, lengkungan yang rendah membuat kepala menjadi sangat
rendah.

2. Untuk mata lebar, dapat dibuat nampak sempit dengan memperpanjang garis alis ke
ujung mata.

3. Bentuk mata berhimpit, dapat dibuat agar kelihatan agak jauh dengan cara membuat
jarak antara alis menjadi lebih lebar dan diperluas ke luar.

4. Muka bulat, untuk membuat wajah kelihatan lebih sempit dibuat lengkungan dahi
yang tinggi mulai garis diatas tepi mata dan diperpanjang ke ujung tulang pipi.

5. Muka panjang, bayangan wajah dapat diperpendek dengan membentuk alis yang lurus
dilengkungkan dan dibuat kecil pada ujungnya saja. Mula-mula menggaris di atas ujung
mata dan ke ujung tulang pipi secara teratur.

6. Muka segi empat, muka akan kelihatan lebih lonjong jika lengkungan ujung alis
tinggi. Mulai dari garis di atas sudut mata dan diperpanjang sampai ke tulang pipi.

7. Semua patokan di atas dapat berubah bila dikehendaki bentuk alis yang memanjang,
yang paling pokok dalam membentuk alis harus disesuaikan dengan bentuk wajah, eye
shadow dan eye liner.

c. Teknik Menggambar Bibir

1) Bibir tebal, dapat disiasati agar kelihatan lebih tipis dengan cara membuat garis
bibir agak kedalam baik bagian atas maupun bagian bawah. Lipstick dipakai
tidak sampai keujung mulut dan dibuat sesuai dengan garis bibir baru. Warna
lipstick yang dipakai sebaiknya pada bagian atas agak gelap dan pada bagian
bawah bibir agak terang.

2) Bibir Tipis, pakailah kwas bibir untuk pemakain lipstick, cara mengoleskannya
dilebihkan dari garis bibir asli dan sebaiknya dipakai warna yang terang.
3) Bibir Kecil, gunakan pensil bibir untuk membentuk garis bibir yang baru dengan
cara membuat garis bibir diluar bibir asli dan mengoleskan lipstick sesuai
dengan garis bibir baru, terutama pada ujung-ujung bibir.

4) Bibir miring ke atas dan ke bawah, sudut bibir miring ke atas dan ke bawah atau
asimetris dapat dibentuk dengan mengulaskan lipstick pada sisi bibir yang tidak
seimbang.

d. Teknik Menggambar Mata

1) Mata biasa (normal memanjang). Eye liner dibuat penuh, di atas tipis dan pada
sudut luar mata eye liner dilebihkan ke atas dan sedikit mendatar.

2) Mata Bulat. Eye liner dibuat penuh menurut bentuk mata, pada sudut mata
dilebihkan sedikit dan pada bagian bawah mata eye liner dibuat mulai 3/4 mata.
Pada sudut luar mata dilebihkan dan dipertemukan dengan eye liner yang di
atasnya.

3) Mata Sipit. Pada mata sipit eye liner dibuat penuh dan agak besar menurut
bentuk mata. Pada sudut mata bagian luar dilebihkan sedikit (boleh agak ke
atas). Pada bagian bawah mata dibuat agak ke bawah lagi dengan garis mata
yang sudah ada dan sudutnya dilebihkan tapi tidak merapat. Warna eye shadow
yang agak gelap akan memberi kesan kelopak mata lebih dalam dan mata
kelihatan lebih lebar.

e. Teknik Menggambar Koreksi Bentuk Hidung

Tahap ini dilakukan sebagai bagian dari aplikasi dasar tata rias wajah dan
diterapkan bersamaan dengan proses pembentukan wajah. Tujuannya adalah untuk
membentuk hidung terlihat proporsional bagi wajah secara keseluruhan.

1) Batang hidung terlalu tinggi (mancung) : Bagian tengah batang hidung diberi
warna gelap (shading) dan bagian atas serta bawah diberi warna terang
(highlight)

2) Hidung terlalu lebar : Pada bagian batang hidung diberi warna yang terang
(highlight) dan dikedua tepinya diberi warna gelap (shading)
3) Hidung yang panjang : Kedua sisi hidung diberi warna yang agak
gelap(shading) tetapi tidak perlu sampai ke ujung hidung dan pada bagian
batang hidung (tengah) diberi sedikit warna terang (highlight).

4) Hidung yang pendek : Kedua belah sisi hidung diberi warna gelap (shading) dan
pada bagian tengah batang hidung diberi dasar bedak yang warnanya terang
(highlight).

5) Hidung yang mencuat ke atas : Jarur tengah punggung hidung sampai ke ujung
hidung diaplikasikan bayangan gelap.e3 e312`

f. Teknik Menggambar Koreksi Bentuk Dagu

1) Dagu yang terlalu mundur Aplikasikan countershading atau tint pada seluruh dagu
dan daerah dagu bagian bawah sampai ke bagian leher aplikasikan bayangan gelap
(shade)

2) Dagu yang terlalu maju Aplikasikan shading pada daerah dagu bagian depan yang
menonjol

3). Dagu yang terlalu panjang Aplikasikan shading pada daerah dagu bagian bawah
depan

4). Dagu rangkap Aplikasikan shading pada daeah dagu yang menggantung atau
menumpuk
sampai ke bagian leher

1. Alat -Alat Yang Digunakan Untuk Merian Wajah

a. Sikat alis, untuk menyikat rambut alis yang tumbuh kebawah dan untuk
merapikan alis yang ditandaskan dengan pinsil alis.
b. Pinsil alis, untuk membuat alis, garis mata dan kadang dipakai untuk
membuat tahi lalat. Pinsil alis yang hitam untuk yang berkulit hitam,
sedangkan yang berwarna coklat untuk rias wajah yang berkulit putih atau
kuning.
c. Spons bedak , atau kapas kering untuk menempelkan bedak pada kulit.
d. Sikat bedak, untuk meratakan, menutup kekurangan kulit wajah dan
menempelkan bedak sehingga kulit muka nampak halus dan lebih cantik.
e. Sikat bibir dipakai untuk membuat garis bibir supaya rata waktu memakai
cat
bibir.
f. Pencepit bulu mata, digunakan untuk melentikan bulu mata pada waktu
menggunakan mascara.
g. Kuas eye shadow, dipakai untuk meratakan eye shadow agar rapi.
h. Kuas blus on, dipakai untuk menempelkan dan merapikan pemerah pipi atau
blus on.
1. Desain Dan Prinsip Tata Rias

Langkah-langkah merias untuk tujuan apapun, secara umum adalah sebagai berikut:

a. Membersihkan muka
b. Memakai pelembab
c. Koreksi bentuk muka memakai alas bedak/foundation warna gelap atau
terang untuk memberi kesan mengecilkan atau melebarkan bentuk wajah.
d. Memakai bedak tabur/powder.
e. Koreksi bentuk mata dengan pinsilf. Membentuk alis
f. Memulaskan blush on atau pemerah pipi.
g. Menggunakan eye shadow (bayangan mata), eye liner (sipat mata), mascara
(cat bulu mata) atau perlu menggunakan bulu mata palsu ( false eye-lashes ).
h. Koreksi bibir dengan memulaskan liplife, lipliner, lipstick/lipcolor dan bila
perlu lipgloss.
2. Buku Dua
Judul : Perawatan Mnicure Pedicure & Waxshing
Nama pengarang : Dian Maya Sari
Nama penerbit : Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung
Tahun terbit : 2019

RINGKASAN ISI BUKU

BAB I PENDAHULUAN

Perkembangan berbagai bidang kehidupan yang cepat telah mempengaruhi semua aspek
kehidupan manusia sehari – hari dan merubah kehidupan masyarakat termasuk merubah
cara berfikir masyarakat bagaimana dan dimana orang ingin bekerja, bagaimana belajar
dan bergaya hidup termasuk didalamnya kebutuhan merawat diri. Perawatan kecantikan
kulit saat ini sudah menjadi kebutuhan oleh sebagian besar masyarakat yang saat ini
sudah sangat peduli dengan kecantikan, oleh karena itu bidang kecantikan sangat
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.

Pesatnya kemajuan perkembangan tren akan kebutuhan perawatan guna menunjang


penampilan hidup dan menjaga seseorang hidup lebih baik, sehat, cantik dan cerdas
menjadikan manicure, pedicure dan waxshing menjadi kebutuhan seseorang untuk selalu
melakukannya. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan sesuai tuntutan
perkembangan ilmu dan teknologi, maka bahan ajar ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa Sarjana UNIMED khususnya mahasiswa
Sarjana Studi Tata Rias.

A. Deskripsi
Bahan ajar ini memberikan pengetahuan, mendidik dan melatih
keterampilan mahasiswa mengetahui, menjelaskan dan dapat
mengaplikasikan perawatan manicure, padicure dan waxshing dengan
memperhatikan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, berbagai teknik
aplikasi dalam perawatan manicure, padicue dan waxshing. Dalam bahan
ajar ini terdiri dari 3 baba antara lain, yaitu :
1. Bab I Pendahuluan yang berisikan latar belakang deskripsi, manfaat
bahan ajar, prasyarat, indikator keberhasilan dan petunjuk penggunaan
bahan ajar.
2. Bab I Materi tentang perawatan manicure, pedicure dan waxshing
3. Bab III Materi tentang Teknik perawatan manicure, pedicure dan
waxshing. Dan beberapa contoh perawatan manicure, pedicure dan
waxshing.
B. Tujuan Akhir
Tujuan yang harus dicapai setelah mempelajari bahan ajar ini adalah
mahasiswa terampil melakukan perawatan manicure, pedicure dan
waxshing.
C. Prasyarat
Sebelum mempelajari bahan ajar ini harus menguasai materi ilmu
kesehatan kulit kepala dan batang rambut, anatomi kulit kepala dan batang
rambut serta desain.

D. Indikator Keberhasilan
Adapun 2 standart kompetensi sebagai berikut :
1. Perawatan Manicure dan Pedicure
2. Waxshing kaki dan tangan
Dari kedua standart kompetensi ini masing – masinng dituntut :
1. Mampu menjelaskan devenisi dari kedua standart tersebut diatas
2. Mampu melaksanakan diagnose / menganalisa
3. Mampu menjabarkan peralatan dan kosmetika
4. Dapat mengaplikasikan kedua perawatan tersebut
5. Dapat mengaplikasikan gerakan massage dengan baik dan tepat
E. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar
1. Bahan ajar ini terdiri dari kegiatan pembelajaran
2. Bahan ajar ini perlu dipelajari oleh mahasiswa swcara bertahap dan
setiap pembelajaran harus dipahami secara tertulis
3. ketuntasan setiap pembelajaran dinilai melalui penyelesaian setiap
kegiatan, tugas yang harus dikerjakan dan mampu mengerjakan tes
formatif.
4. Setelah menguasai materi pembelajaran secara utuh jangan lekas merasa
puas, tapi belajarlah secara terus menerus dengan cara menggali setiap
informasi dari berbagai sumber sehingga kompetensi yang dikuasai
semakin maksimal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang
ada.

F. Tujuan Akir
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Diharapkan mampu menguasai materi perawatan manicure, pedicure
serta waxshing
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Menjelaskan devenisi perawaatan manicure, pedicure dan waxshing
2. Menguraikan tentang struktur dan pertumbuhan kuku
3. Menjelaskan berbagai kelainan kuku
4. Menjelaskan kosmetik perawatan manicure, pedicure serta
waxshing

BAB II PEMBAHASAN

A. Standart Kompetensi Pertama


Standart kompetensi : Perawatan Tangan ( Manicure ) dan Mewarnai kuku
( nail art 0
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan anatomi kuku
2. Memahami teknik merawat tangan dan mewarnai kuku
3. Menjelaskan prosedur aplikasi perawatan tangan , kuku dan
mewarnai kuku

Indikator:

1. Menguraikan masa pertumbuhan kuku


2. Mengidentifikasi struktur kuku, fungsi kuku, macam – macam
kuku dan kelainan – kelainan kuku
3. Menginterprestasikan konsep perawatan tangan dan kaki serta
mewarnai kuku

Materi Ajar
Dengan melakukan perawatan ( manicure dan pedicure ) adalah satu
usaha untuk menghindari keluhan kesehatan tangan dan kaki. Didunia
kecantikan, perawatan tangan dan kaki disebut dengan istilah “ manicure dan
pedicure “ dimana istilah ini berasal dari bahasa latin, yaitu : Manus = tangan,
Pes = kaki, Cure = merawat. Jadi dalam ilmu kecantikan, medicure dan
pedicure adalah salah satu usaha untuk memperoleh kesehatan dan keindahan
tangan, kaki serta kuku jari melalui perawatan yang dilakukan secara teratur
yang meliputi pembersihan, pengurutan, perawatan kutikula pada kuku,
pembentukan kuku serta rias kuku.
1. Tujuan perawatan tangan dan kaki yaitu ;
a. Memperbaiki kondisi kulit karena kulit menjadi lembut dan halus, serta bila terjadi
kulit kering akibat sabun dan detergen.
b. Memberi keindahan jari tangan maupun kaki karena kuku yang terawat dan
memiliki bentuk sesuai dengan bentuk jarinya.
2. Unsur kimia pada kuku
Kuku tersusun atas unsure kimia sebagai berikut :
a. Carbon 51%
b. Hydrogen 6%
c. Nitrogen 17 %
d. Oxygen 21%
e. Sulfur 55%

3. Pertumbuhan Kuku
Dari sejak bayi lahir sampai usia 3 tahun pertumbuhan kuku sedikit agak perlahan
yaitu sekitar 1 mm setiap bulan. Tetapi usia 3 – 40 tahun kuku umbuh sekutar 2 –
3 mm setiap bulan. Tumbuh secara perlahan sekitar 1 mm pada usia lanjut.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata – rata 0,5 – 1,5 mm, empat
kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki, pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku, apabila mengalami
kekurangan gisi atau menderita anoreksia nervosa akan menyebabkan
pertumbuhan kuku yang sangat lamban dan rapuh. Pertumbuhan kuku pada pria
dan wanita tidak ada bedanya, tetapi jika jari tangan lebih panjamg maka
pertumbuhan kuku akan cepat terjadi. Kuku jari tengan biasanya tumbuh lebih
cepat, sedangkan pada ibu jari lebih lambat dibutuhkan waktu 3 – 5 bulan untuk
memproduksi kuku.

4. Struktur Pertumbuhan Kuku


Berikut ini akan diuraikan mengenai struktur pertumbuhan kuku secara rinci, agar
kalian bisa lebih memahami mengenai bagaimana pertumbuhan kuku tersebut
sehingga kalian bisa melakukan perawatan tangan dengan benar. Kuku terdiri dari
tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Badan kuku atau lempeng kuku ( nail plate ) : yaitu bagian yang keliatan dari kuku
yang berada diatas palung kuku mulai dari ats batas atas sampai batas tepi atas
ujung.
b. Akar kuku ( nail root) : yaitu akar kuku berada pada dasar kuku dan tersembunyi
dibawah kulit, akar kuku berasal dari jaringan yang tumbuh yaitu matriks atau
kandungan kuku.
c. Ujung lepas ( free edge ) :merupakan bagian yang berbatasan dengan badan kuku
dan ujungjari.
5. Fungsi Kuku
Beberapa fungsi kuku antara lain :
1. Melindungi ujung ruas jari dan ibu jari
2. Sebagai alat bantu dalam mengerjakan sesuatu hal pekerjaan
3. Menutup syaraf dan bagian yang lemah pada struktur dibawah kuku.
4. Memberi keindahan pada tangan dan kaki.

6. Bentuk Kuku
Bentuk kuku setiap orang berbeda dan bervariasi mengikuti bentuk ruas jari dan ibu
jari, ada yang berbentuk square, squova, round, oval, almond, coffin, stiletto.

7. Kelainan – kelainan Pada kuku


1. Kelainan – kelainan pada lempeng kuku ( nail plate )
a. Brite Nail
b. Engshell
c. Beau’s Line
d. Corrugation
e. Hang Nail
f. Koilonichia
g. Omychoryptosis ( Ingrowing nail )
h. Onvcholisis
i. Pterygium
j. Onychoorhexis
2. Infeksi kuku
a. Panronychia ( Withlow )
b. Onychomycoisis ( Ringworm )
8. Gangguan Pada Perubahan Warna Kuku
Perubahan warna kuku sering terjadi disebabkan oleh pigmen melanin yang dihasilkan
oleh melanosit akibat melanogenesis yang berlebihan, dapat juga disebabkan adanya
endapan zat lain pada bagian – bagian kuku. Beberapa faktor penyebab perubahan
warna kuku tersebut antara lain : jasaad renik seperti tumbuhan jamur, bahan – bahan
kimia seperti cat rambut, cat kuku yang pemakaiannya tanpa didasari “ base coat “
a. Kuku biru : diakibatkan adanya penyakit bawaan dengan degenerasi
hepatolentikular.
b. Kuku kuning : pertumbunhan kuku yang terhambat, kuku cembung dan tebal.
Lanula tidak tampak dan seluruh badan kuku menjadi kuning dan adanya edema
pada kuku, muka dan pleural effusion
c. Kuku coklat : dapat disebabkan olah obat anti malaria ( kloroikum, kinakrin dan
amodiakin )
d. Kuku hijau : terjadi pada kuku yang mengalami onikolisis dan parnokikia yang
berat akibat infeksi kuman pseudomonas aerugainosa yang menghasilkan pigmen
piosianin yang berwarna hijau.
e. Kuku putih : menurut albright dan wheeler timbulnya warna putih ini akibat
kelainan keratinasi kuku.
f. Kuku hitam : disebabkan karena melanogenesis yang berlebihan, adanya penyakit
dalam, kekurangan vitamin B, serta adanya kerusakan pada palung kuku.
9. Pengertian Perawatan Tangan : biasa disebut dengan istilah “ manicure “ berasal
dari bahasa latin, mamus = tangan , dan cura = merawat. Manicure adalah
perawatan tangan yang harus dilakukan secara teratur sehingga akan memperoleh
tangan yang indah dan sehat.
10. Tujuan dari perawatan tangan adalah sebagai berikut :
a. Melancarkan peredaran darah dan getah benung
b. Memperbaiki kondisi kuku yang rusak
c. Menjaga kekeringan kulit akibat sabun, detergen dll
d. Memebrikan keindahan pada tangan dan kuku
e. Menunda penuaan kulit biologis
11. Manfaat perawatam tangan
a. Membersihkan tangan serta kuku
b. Melepaskan sel – sel yang mati dan kapalan
c. Membasmi jamur disekitaran tangan dan kaki
d. Memberikan rasa relax paa waktu pengurutan
e. Meningkatkan percaya diri.
12. Tipe – tipe dari Manicure
a. Manicure lengkap _ long manicure
b. Manicure singkat – short manicure
c. Barber sgop manicure
d. Booth manicure
e. Manicure minyak / lanolin oil manicure
f. Therma bath manicure
13. Kelainan –kelainan tangan
a. Pembuluh darah timbul
b. Ruas – ruas jari besar
c. Kapalan
d. Ketimumulan
14. Pengisian lembar analisa perawatan tangan
15. Macam – macam Alat, Bahan dan Kosmetika Manicure
16. Prosedur perawatan tangan
17. Seni merias Kuku ( Nain Steyle )
Tradisi nail art berasla dari tradisi dinegara India, Yang senang mempercantik tangan
dan kukunya dengan lukisan yang disebut mahendi. Dalam seni menghias kuku, ada
yang senang bereksperimen dengan cat kuku, adapula yang menggunakan kuku palsu.
Kuku palsu berfungsi untuk menyembunyikan kuku yang kurang baik tampilannya.
Contoh model nail art
a. Snakeskin : mengambil ide dari kulit ular yang unik dan indah.
b. Lace Whit A Twists menampilakn sisi glamor nail art yang dibentuknya, melalui
tambpilan kain brokat (lace) yang dipadukan dengan cat kuku warna pink terang
dan manik – manik berkilauan.
c. Bindi Magic
d. Teknin Lukis Manual, dll
18. Makna Yang Terkandung dalam Warna Cat Kuku
19. Rangkuman
B. Standart Kompetensi Kedua
Standart kompetensi : Perawatan kaki dan mewarnai kuku
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan perawatan kuku dan rias kuku
2. Memahami teknik merawat tangan dan mewarnai kuku
3. Menjelaskan prosedur aplikasikan perawawatan tangan, kuku dan
tangan
Indikator
1. Tujuan dan manfaat perawatan kaki
2. Menginterprestasikan konsep perawatan kaki serta mewarnai kuku
3. Menganalisia kaki
4. Melakukan aplikasi prosedur perawatan kaki
Materi Ajar
1. Tujuan Manfaat Perawatan Kaki
a. Menghilangkan bagian kulit yang kasar dan menumpuk sel – sel kulit
yang mati
b. Menghilangkan kelelahan atau stress pada kaki
c. Mencegah timbulnya penyakit pada kuku dan kerusakan kuku kaki
2. Analisa dan Kelainan Kaki
a. Bentuk kaki
b. B bentuk jari
3. Beberapa jenis Kelainan – kelainan pada kaki dan kuku antara lain :
a. Tapak kaki rata dengan ciri – ciri lengkut telapak kaki bawah menurun
karena kelemahan ikat – ikat antar sendi telapak tangan.
b. Pembuluh darah timbul
c. Pecah – pecah pada tumit kaki
d. Kapalan
e. Ketimumul
f. Lepuh ringan
g. Keluar keringan berlebihan
h. Kuku keras
i. Kuku kapur / tanduk
j. Jamur
4. Pengisian Lembar Analisa perawatan
5. Melakukan Perawatan Kkuku dan Kaki
a. Langkah kerja Perawatan Kaki
1. Membersihkan kaki dan kuku kaki
2. Menghapus cat kuku
3. Melakukan diagnosis kuku
4. Membentuk dan mengengikir kuku kaki
5. Merendam dan menyikat kaki dan kuku kaki
6. Menggosok kaki
7. Melakukan massage atau penurutan kaki
8. Aplikasikan vitamin kuku
9. Aplikasikan buber
10. Mengecat kuku kaki
6. Prosedur pemakaian cat kuku

Materi ajar
Nail arts

C. Standart Kompetensi Ketiga


Standart kompetensi : Menguasai materi dan pola pikir mendukung mata
pelajaran pengangkatan bulu yang tidaak dikehendaki
Kompetensi dasar :
1. Mengidentifikasi bagian badan yang akan diangkat bulunya
2. Melaksanakan pengangkatan bulu yang tidak dikehendaki ( epilasi &
depilasi ) dengan teknik waxshing / trading.
Indikator :

Materi ajar
Pengertian epilassi dan depilasi
1. Defenisi depilasi : pencabutan bulu atau rambut tanpa keakarnya.
Epilasi adalah pencabutan bulu atau rambut hingga keakarnya.
2. Tujuan pencabutan bulu
a. Untuk kesehatan
b. Untuk penampilan
3. Kontra indikasi pencabutan bulu
a. Pencabutan bulu dilakukan pada arean yang tidak sensitiv
terhadap bahan kimia
b. Jangan lakukan pada kulit yang lecet
c. Jangan lakukan apabila kulit ada pembuluh pembuluh darah
mekar 9 varises )
d. Jangan lakukan pada kulit dengan tahi lalat berambut
4. Alat yang dilakukan dalam melakukan depilasi dan epilasi
a. Alat –alat untuk depilasi
1. Pinset
2. Alat cukur
3. Alat depilatory lilin
4. Spatula
b. Alat – alat epilasi
1. Alat pencabutan bulu permanen
2. Sreilizer juru epilasi
3. Laser hair romoval
4. Macam – macam kosmetika pencabutan
a. Kosmetika ptradisional
1. Lilin depilatory
2. Lilin dingin
3. Kapur sirih
4. Abu
b. Kosmetik modern
6. Kosmetika Epilasi

a. Cream depilatory
b. serbuk wax.
c. Hair removal sprey
d. Pasta wax
e. Kertas khusus

7. Kosmetik Epilasi
a. Cleanser
b. Alkohol 70%
c. Minyak zaitun
d. Lotion
8. Teknik pencabutan bulu
a. Metode depilasi
9. Pencabutan bulu dengang menggunakan strip
10. Mencabut bulu secara permanen

BAB III

KRITIK

A. Kelemahan buku
1. Ada beberapa penulisan yang tidak sesuai dengan pembahasan
2. Tidak teliti dalam penulisan
3. Dalam materi ajar, terdapat penulisan yang berulang
4. Pada bab pendahuluan di point C.Prasyarat sangat membingungkan,
karena membahas tentang kulit kepala, sedangkan yang dibahas
didalamnya tentang mani & padi
B. Kelebihan Buku
1. Cover buku sangat menarik, pemilihan warna sangat bagus.
2. Isi buku sangat bagus karena disertai gambar sehingga pembaca
mengetahui alat, bahan dan kosmetika yang dibutuhkan walaupun
bukan bidang
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam buku ajar yang kami krikit, kami mendapat banyak pengetahuan
baru. Buku ini sangat mebantu kami dalam proses belajar nantinya. Buku
ini mempermudah kami untuk melakukan praktek nantinya, dimana telah
tertera alat, bahan dan kosmetika serta langka – langkah kerja.

B. Saran
Setelah kami membaca dan mengkritik buku tersebut kami menyarankan
agar lebih teliti dalam menuliskan mater, dan point poin yang tidak
berhunbungan dengan pembahasan dalam buku tersebut sebaiknya tidak
dicantumkan dalam buku tersebut.
BAB V
DAFRAT PUSTAKA

Sari Dian Maya, 2019. Perawatan Manicure Padicure & Waxshing. Medan. Universitas
Negeri Medan.
Andiyanto dan Ayu Isni Karim (2003) The Make Over Rahasia Rias Wajah
Sempurna, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Apsari, (1997). Tata Rias Dasar, Malang: IKIP Malang

Anda mungkin juga menyukai