DOSEN PENGAMPU :
Dra. Marlana Tobing, M.Pd.
Almaida Vebibina, M.Pd
DISUSUN OLEH :
DORTAVIA M. SIBURIAN (5183142017)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa, atas limpahan
anugerahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Grooming
Saya memohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat kesalahan dalam
pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami
maksud saya. Akhir kata saya ucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Dortavia M. Siburian
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Book Report {CBR} merupakan laporan hasil kritikan terhadap satu buku
atau beberapa buku yang bertujuan agar kita dapat membaca isi
buku,meringkasnya,lalu menemukan kelebihan dan kekurangan pada
buku ,membandingkan dan mengkritik apa buku tersebut bagus untuk dibaca ,atau
mungkin terdapat kesalahan yang fatal,dan sebagainya.Pada dasarnya,mengkritik buku
itu adalah suatu hal yang biasa bagi seseorang yang membacanya.Akan tetapi buku
yang sering dikritik oleh orang lain itu adalah buku cerita,novel,komik,dan
sebagainya,yang terkadang tidak terlalu bermanfaat untuk kita dan hanya sekedar lisan
mengkritiknya .
Maka dari itu,sangat penting bagi saya diberi tugas oleh para dosen untuk
mengkritik dua buah buku mengenai “Grooming”,dan membandingkan keduanya,serta
merangkumnya dalam sebuah laporan,agar saya dapat memahami apa hala hal yang
penting dalam buku yang saya analisis.
1.Mengetahui isi buku agar bisa menemukan kritikan terhadap 2 buku tersebut
2.Melatih mahasiswa untuk mengerti cara mengkritik dan mereview sebuah buku
Warna sangat berperan dalam pembuatan desain riasan wajah. Pemilihan warna atau
kombinasi warna yang tepat akan membuat riasan wajah semakin menarik dan tepat.
Agar dapat menggunakan dan memadukan warna dengan baik, maka diperlukan
pengetahuan tentang warna. Teori warna dari Louis Prang, mengemukakan bahwa
bermacam-macam warna yang semula berasal dari warna primer, yaitu warna: merah,
kuning dan biru. Warna
sekundair didapat dengan mencampur dua macam warna primer dengan perbandingan
yang sama, misalnya:
Campuran warna primer dan warna sekunder dengan perbandingan yang sama
akan menghasilkan waran intermediet, misalnya:
a) Campuran warna merah dan jingga, menghasilkan warna merah jingga
b) Campuran warna merah dan ungu menghasilkan warna merah ungu.
c) Campuran warna biru dan ungu, menghasilkan warna biru ungu.
d) Campuran warna hijau dan biru menghasilkan warna hijau biru
e) Campuran warna kuning dan jingga menghasilkan warna kuning jingga.
f) Campuran warna hijau dan kuning, menghasilkan warna hijau kuning.
2. Komposisi dan Paduan Warna
Semua warna yang ada dalam lingkaran warna disebut hue. Hue adalah warna yang
belum dicampur dengan warna hitam atau putih. Jumlah hue yang terdapat dalam
lingkaran warna tersebut hanya sebagian kecil dari sekian banyak hue yang jumlahnya
tak terhingga.
Value adalah nilai gelap terangnya warna, yang diperoleh dengan mencampurkan warna
hitam dan putih, misalnya hue merah dicampur dengan hitam akan menghasilkan warna
gelap (tua), sedangkan bila hue merah dicampur dengan warna putih akan menghasilkan
warna merah muda.
Warna putih merupakan value tertinggi, sedangkan warna hitam merupakan value
terendah. Hue yang sudah dicampur dengan warna putih disebut warna tint,
sedangkan hue yang dicampur dengan warna hitam disebut shade. Secara
psikologis setiap jenis warna akan menimbulkan kesan yang berbeda, misalnya:
Sebelum masuk ke penggalan rias wajah perlu diketahui bagaimana cara menggambar
wajah dan bagian-bagiannya. Untuk rias biasanya yang ditonjolkan dan perlu dikoreksi
adalah bagian mata, alis dan bibir, karena ketiga bagian wajah ini merupakan hal yang
sangat penting yang harus diperhatikan dalam tata rias.
Make–up alis akan membentuk dan memberi perhatian pada mata. Hampir semua
alis perlu diperhitam dan ditipiskan, ada sebagian alis yang harus diperpanjang.
Cara yang utama adalah bagaimana agar gambar alis kelihatan wajar. Pilihlah
shade yang sesuai dengan warna rambut dan mengikuti bentuk alis.
Cara menggambar alis, mula-mula sikat alis searah dengan pertumbuhan bulu alis,
lalu buang rambut-rambut alis yang di luar garis yang tidak dikehendaki.
1. Kepala depan rendah, lengkungan yang rendah membuat kepala menjadi sangat
rendah.
2. Untuk mata lebar, dapat dibuat nampak sempit dengan memperpanjang garis alis ke
ujung mata.
3. Bentuk mata berhimpit, dapat dibuat agar kelihatan agak jauh dengan cara membuat
jarak antara alis menjadi lebih lebar dan diperluas ke luar.
4. Muka bulat, untuk membuat wajah kelihatan lebih sempit dibuat lengkungan dahi
yang tinggi mulai garis diatas tepi mata dan diperpanjang ke ujung tulang pipi.
5. Muka panjang, bayangan wajah dapat diperpendek dengan membentuk alis yang lurus
dilengkungkan dan dibuat kecil pada ujungnya saja. Mula-mula menggaris di atas ujung
mata dan ke ujung tulang pipi secara teratur.
6. Muka segi empat, muka akan kelihatan lebih lonjong jika lengkungan ujung alis
tinggi. Mulai dari garis di atas sudut mata dan diperpanjang sampai ke tulang pipi.
7. Semua patokan di atas dapat berubah bila dikehendaki bentuk alis yang memanjang,
yang paling pokok dalam membentuk alis harus disesuaikan dengan bentuk wajah, eye
shadow dan eye liner.
1) Bibir tebal, dapat disiasati agar kelihatan lebih tipis dengan cara membuat garis
bibir agak kedalam baik bagian atas maupun bagian bawah. Lipstick dipakai
tidak sampai keujung mulut dan dibuat sesuai dengan garis bibir baru. Warna
lipstick yang dipakai sebaiknya pada bagian atas agak gelap dan pada bagian
bawah bibir agak terang.
2) Bibir Tipis, pakailah kwas bibir untuk pemakain lipstick, cara mengoleskannya
dilebihkan dari garis bibir asli dan sebaiknya dipakai warna yang terang.
3) Bibir Kecil, gunakan pensil bibir untuk membentuk garis bibir yang baru dengan
cara membuat garis bibir diluar bibir asli dan mengoleskan lipstick sesuai
dengan garis bibir baru, terutama pada ujung-ujung bibir.
4) Bibir miring ke atas dan ke bawah, sudut bibir miring ke atas dan ke bawah atau
asimetris dapat dibentuk dengan mengulaskan lipstick pada sisi bibir yang tidak
seimbang.
1) Mata biasa (normal memanjang). Eye liner dibuat penuh, di atas tipis dan pada
sudut luar mata eye liner dilebihkan ke atas dan sedikit mendatar.
2) Mata Bulat. Eye liner dibuat penuh menurut bentuk mata, pada sudut mata
dilebihkan sedikit dan pada bagian bawah mata eye liner dibuat mulai 3/4 mata.
Pada sudut luar mata dilebihkan dan dipertemukan dengan eye liner yang di
atasnya.
3) Mata Sipit. Pada mata sipit eye liner dibuat penuh dan agak besar menurut
bentuk mata. Pada sudut mata bagian luar dilebihkan sedikit (boleh agak ke
atas). Pada bagian bawah mata dibuat agak ke bawah lagi dengan garis mata
yang sudah ada dan sudutnya dilebihkan tapi tidak merapat. Warna eye shadow
yang agak gelap akan memberi kesan kelopak mata lebih dalam dan mata
kelihatan lebih lebar.
Tahap ini dilakukan sebagai bagian dari aplikasi dasar tata rias wajah dan
diterapkan bersamaan dengan proses pembentukan wajah. Tujuannya adalah untuk
membentuk hidung terlihat proporsional bagi wajah secara keseluruhan.
1) Batang hidung terlalu tinggi (mancung) : Bagian tengah batang hidung diberi
warna gelap (shading) dan bagian atas serta bawah diberi warna terang
(highlight)
2) Hidung terlalu lebar : Pada bagian batang hidung diberi warna yang terang
(highlight) dan dikedua tepinya diberi warna gelap (shading)
3) Hidung yang panjang : Kedua sisi hidung diberi warna yang agak
gelap(shading) tetapi tidak perlu sampai ke ujung hidung dan pada bagian
batang hidung (tengah) diberi sedikit warna terang (highlight).
4) Hidung yang pendek : Kedua belah sisi hidung diberi warna gelap (shading) dan
pada bagian tengah batang hidung diberi dasar bedak yang warnanya terang
(highlight).
5) Hidung yang mencuat ke atas : Jarur tengah punggung hidung sampai ke ujung
hidung diaplikasikan bayangan gelap.e3 e312`
1) Dagu yang terlalu mundur Aplikasikan countershading atau tint pada seluruh dagu
dan daerah dagu bagian bawah sampai ke bagian leher aplikasikan bayangan gelap
(shade)
2) Dagu yang terlalu maju Aplikasikan shading pada daerah dagu bagian depan yang
menonjol
3). Dagu yang terlalu panjang Aplikasikan shading pada daerah dagu bagian bawah
depan
4). Dagu rangkap Aplikasikan shading pada daeah dagu yang menggantung atau
menumpuk
sampai ke bagian leher
a. Sikat alis, untuk menyikat rambut alis yang tumbuh kebawah dan untuk
merapikan alis yang ditandaskan dengan pinsil alis.
b. Pinsil alis, untuk membuat alis, garis mata dan kadang dipakai untuk
membuat tahi lalat. Pinsil alis yang hitam untuk yang berkulit hitam,
sedangkan yang berwarna coklat untuk rias wajah yang berkulit putih atau
kuning.
c. Spons bedak , atau kapas kering untuk menempelkan bedak pada kulit.
d. Sikat bedak, untuk meratakan, menutup kekurangan kulit wajah dan
menempelkan bedak sehingga kulit muka nampak halus dan lebih cantik.
e. Sikat bibir dipakai untuk membuat garis bibir supaya rata waktu memakai
cat
bibir.
f. Pencepit bulu mata, digunakan untuk melentikan bulu mata pada waktu
menggunakan mascara.
g. Kuas eye shadow, dipakai untuk meratakan eye shadow agar rapi.
h. Kuas blus on, dipakai untuk menempelkan dan merapikan pemerah pipi atau
blus on.
1. Desain Dan Prinsip Tata Rias
Langkah-langkah merias untuk tujuan apapun, secara umum adalah sebagai berikut:
a. Membersihkan muka
b. Memakai pelembab
c. Koreksi bentuk muka memakai alas bedak/foundation warna gelap atau
terang untuk memberi kesan mengecilkan atau melebarkan bentuk wajah.
d. Memakai bedak tabur/powder.
e. Koreksi bentuk mata dengan pinsilf. Membentuk alis
f. Memulaskan blush on atau pemerah pipi.
g. Menggunakan eye shadow (bayangan mata), eye liner (sipat mata), mascara
(cat bulu mata) atau perlu menggunakan bulu mata palsu ( false eye-lashes ).
h. Koreksi bibir dengan memulaskan liplife, lipliner, lipstick/lipcolor dan bila
perlu lipgloss.
2. Buku Dua
Judul : Perawatan Mnicure Pedicure & Waxshing
Nama pengarang : Dian Maya Sari
Nama penerbit : Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung
Tahun terbit : 2019
BAB I PENDAHULUAN
Perkembangan berbagai bidang kehidupan yang cepat telah mempengaruhi semua aspek
kehidupan manusia sehari – hari dan merubah kehidupan masyarakat termasuk merubah
cara berfikir masyarakat bagaimana dan dimana orang ingin bekerja, bagaimana belajar
dan bergaya hidup termasuk didalamnya kebutuhan merawat diri. Perawatan kecantikan
kulit saat ini sudah menjadi kebutuhan oleh sebagian besar masyarakat yang saat ini
sudah sangat peduli dengan kecantikan, oleh karena itu bidang kecantikan sangat
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.
A. Deskripsi
Bahan ajar ini memberikan pengetahuan, mendidik dan melatih
keterampilan mahasiswa mengetahui, menjelaskan dan dapat
mengaplikasikan perawatan manicure, padicure dan waxshing dengan
memperhatikan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja, berbagai teknik
aplikasi dalam perawatan manicure, padicue dan waxshing. Dalam bahan
ajar ini terdiri dari 3 baba antara lain, yaitu :
1. Bab I Pendahuluan yang berisikan latar belakang deskripsi, manfaat
bahan ajar, prasyarat, indikator keberhasilan dan petunjuk penggunaan
bahan ajar.
2. Bab I Materi tentang perawatan manicure, pedicure dan waxshing
3. Bab III Materi tentang Teknik perawatan manicure, pedicure dan
waxshing. Dan beberapa contoh perawatan manicure, pedicure dan
waxshing.
B. Tujuan Akhir
Tujuan yang harus dicapai setelah mempelajari bahan ajar ini adalah
mahasiswa terampil melakukan perawatan manicure, pedicure dan
waxshing.
C. Prasyarat
Sebelum mempelajari bahan ajar ini harus menguasai materi ilmu
kesehatan kulit kepala dan batang rambut, anatomi kulit kepala dan batang
rambut serta desain.
D. Indikator Keberhasilan
Adapun 2 standart kompetensi sebagai berikut :
1. Perawatan Manicure dan Pedicure
2. Waxshing kaki dan tangan
Dari kedua standart kompetensi ini masing – masinng dituntut :
1. Mampu menjelaskan devenisi dari kedua standart tersebut diatas
2. Mampu melaksanakan diagnose / menganalisa
3. Mampu menjabarkan peralatan dan kosmetika
4. Dapat mengaplikasikan kedua perawatan tersebut
5. Dapat mengaplikasikan gerakan massage dengan baik dan tepat
E. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar
1. Bahan ajar ini terdiri dari kegiatan pembelajaran
2. Bahan ajar ini perlu dipelajari oleh mahasiswa swcara bertahap dan
setiap pembelajaran harus dipahami secara tertulis
3. ketuntasan setiap pembelajaran dinilai melalui penyelesaian setiap
kegiatan, tugas yang harus dikerjakan dan mampu mengerjakan tes
formatif.
4. Setelah menguasai materi pembelajaran secara utuh jangan lekas merasa
puas, tapi belajarlah secara terus menerus dengan cara menggali setiap
informasi dari berbagai sumber sehingga kompetensi yang dikuasai
semakin maksimal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang
ada.
F. Tujuan Akir
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Diharapkan mampu menguasai materi perawatan manicure, pedicure
serta waxshing
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Menjelaskan devenisi perawaatan manicure, pedicure dan waxshing
2. Menguraikan tentang struktur dan pertumbuhan kuku
3. Menjelaskan berbagai kelainan kuku
4. Menjelaskan kosmetik perawatan manicure, pedicure serta
waxshing
BAB II PEMBAHASAN
Indikator:
Materi Ajar
Dengan melakukan perawatan ( manicure dan pedicure ) adalah satu
usaha untuk menghindari keluhan kesehatan tangan dan kaki. Didunia
kecantikan, perawatan tangan dan kaki disebut dengan istilah “ manicure dan
pedicure “ dimana istilah ini berasal dari bahasa latin, yaitu : Manus = tangan,
Pes = kaki, Cure = merawat. Jadi dalam ilmu kecantikan, medicure dan
pedicure adalah salah satu usaha untuk memperoleh kesehatan dan keindahan
tangan, kaki serta kuku jari melalui perawatan yang dilakukan secara teratur
yang meliputi pembersihan, pengurutan, perawatan kutikula pada kuku,
pembentukan kuku serta rias kuku.
1. Tujuan perawatan tangan dan kaki yaitu ;
a. Memperbaiki kondisi kulit karena kulit menjadi lembut dan halus, serta bila terjadi
kulit kering akibat sabun dan detergen.
b. Memberi keindahan jari tangan maupun kaki karena kuku yang terawat dan
memiliki bentuk sesuai dengan bentuk jarinya.
2. Unsur kimia pada kuku
Kuku tersusun atas unsure kimia sebagai berikut :
a. Carbon 51%
b. Hydrogen 6%
c. Nitrogen 17 %
d. Oxygen 21%
e. Sulfur 55%
3. Pertumbuhan Kuku
Dari sejak bayi lahir sampai usia 3 tahun pertumbuhan kuku sedikit agak perlahan
yaitu sekitar 1 mm setiap bulan. Tetapi usia 3 – 40 tahun kuku umbuh sekutar 2 –
3 mm setiap bulan. Tumbuh secara perlahan sekitar 1 mm pada usia lanjut.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata – rata 0,5 – 1,5 mm, empat
kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki, pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku, apabila mengalami
kekurangan gisi atau menderita anoreksia nervosa akan menyebabkan
pertumbuhan kuku yang sangat lamban dan rapuh. Pertumbuhan kuku pada pria
dan wanita tidak ada bedanya, tetapi jika jari tangan lebih panjamg maka
pertumbuhan kuku akan cepat terjadi. Kuku jari tengan biasanya tumbuh lebih
cepat, sedangkan pada ibu jari lebih lambat dibutuhkan waktu 3 – 5 bulan untuk
memproduksi kuku.
6. Bentuk Kuku
Bentuk kuku setiap orang berbeda dan bervariasi mengikuti bentuk ruas jari dan ibu
jari, ada yang berbentuk square, squova, round, oval, almond, coffin, stiletto.
Materi ajar
Nail arts
Materi ajar
Pengertian epilassi dan depilasi
1. Defenisi depilasi : pencabutan bulu atau rambut tanpa keakarnya.
Epilasi adalah pencabutan bulu atau rambut hingga keakarnya.
2. Tujuan pencabutan bulu
a. Untuk kesehatan
b. Untuk penampilan
3. Kontra indikasi pencabutan bulu
a. Pencabutan bulu dilakukan pada arean yang tidak sensitiv
terhadap bahan kimia
b. Jangan lakukan pada kulit yang lecet
c. Jangan lakukan apabila kulit ada pembuluh pembuluh darah
mekar 9 varises )
d. Jangan lakukan pada kulit dengan tahi lalat berambut
4. Alat yang dilakukan dalam melakukan depilasi dan epilasi
a. Alat –alat untuk depilasi
1. Pinset
2. Alat cukur
3. Alat depilatory lilin
4. Spatula
b. Alat – alat epilasi
1. Alat pencabutan bulu permanen
2. Sreilizer juru epilasi
3. Laser hair romoval
4. Macam – macam kosmetika pencabutan
a. Kosmetika ptradisional
1. Lilin depilatory
2. Lilin dingin
3. Kapur sirih
4. Abu
b. Kosmetik modern
6. Kosmetika Epilasi
a. Cream depilatory
b. serbuk wax.
c. Hair removal sprey
d. Pasta wax
e. Kertas khusus
7. Kosmetik Epilasi
a. Cleanser
b. Alkohol 70%
c. Minyak zaitun
d. Lotion
8. Teknik pencabutan bulu
a. Metode depilasi
9. Pencabutan bulu dengang menggunakan strip
10. Mencabut bulu secara permanen
BAB III
KRITIK
A. Kelemahan buku
1. Ada beberapa penulisan yang tidak sesuai dengan pembahasan
2. Tidak teliti dalam penulisan
3. Dalam materi ajar, terdapat penulisan yang berulang
4. Pada bab pendahuluan di point C.Prasyarat sangat membingungkan,
karena membahas tentang kulit kepala, sedangkan yang dibahas
didalamnya tentang mani & padi
B. Kelebihan Buku
1. Cover buku sangat menarik, pemilihan warna sangat bagus.
2. Isi buku sangat bagus karena disertai gambar sehingga pembaca
mengetahui alat, bahan dan kosmetika yang dibutuhkan walaupun
bukan bidang
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam buku ajar yang kami krikit, kami mendapat banyak pengetahuan
baru. Buku ini sangat mebantu kami dalam proses belajar nantinya. Buku
ini mempermudah kami untuk melakukan praktek nantinya, dimana telah
tertera alat, bahan dan kosmetika serta langka – langkah kerja.
B. Saran
Setelah kami membaca dan mengkritik buku tersebut kami menyarankan
agar lebih teliti dalam menuliskan mater, dan point poin yang tidak
berhunbungan dengan pembahasan dalam buku tersebut sebaiknya tidak
dicantumkan dalam buku tersebut.
BAB V
DAFRAT PUSTAKA
Sari Dian Maya, 2019. Perawatan Manicure Padicure & Waxshing. Medan. Universitas
Negeri Medan.
Andiyanto dan Ayu Isni Karim (2003) The Make Over Rahasia Rias Wajah
Sempurna, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Apsari, (1997). Tata Rias Dasar, Malang: IKIP Malang