FILSAFAT ILMU
Tentang
Di susun oleh :
Dosen pembimbing :
TA 1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
pada pemakalah untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Perkembangan Ilmu
Pengetahuan” . Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Sebagai sosok yang sangat kita muliakan
karena akhlaknya dan kepribadiannya yang dapat kita pelajari dari berbagai hadis
yang telah diriwayatkan oleh banyak sahabat.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah ”Sejarah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan”. Selain itu,kami juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi yang membaca nya. Pemakalah mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Abdul Basit, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah filsafat ilmu. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni..
Pemakalah juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
pemakalah terima demi kesempurnaan makalah ini.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Karakteristik Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan?
2. Apa Objek Sejarah perkembangan Ilmu Pengetahuan ?
3. Apa Metode Sejarag perkembangan Ilmu Pengetahuan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Karakteristik Sejarah perkembangan Ilmu
Pengetahuan
2. Untuk Mengetahui Objek Sejarag perkembangan Ilmu Pengetahuan.
3. Untuk Mengetahui Metode Sejarag perkembangan Ilmu Pengetahuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh:
Kebenaran suatu ilmu tidak selamanya mutlak, hal ini terjadi karena
yang menyelidiki/menemukannya adalah manusia. Kekeliruan/kesalahan
yang mungkin terjadi bukan karena metode, melainkan terletak pada manusia
yang kurang tepat dalam penggunaan metode tersebut.
Contoh:
2
• Pendekatan dalam pembelajaran muncul berbagai nama, misalnya
pembelajaran partisipatif, kontekstual learning, kooperatif learning
3. Bersifat Objektif
Contoh:
1. Bersifat Rasional
Contoh:
3
2. Bersifat Empiris
Contoh:
3. Bersifat Umum
Contoh:
4
4. Bersifat Akumulatif
Contoh:
Dalam perspektif Islam, yang menjadi objek kajian ilmu adalah ayat
Allah yang meliputi ayat yang tersurat dalam kitab suci yang berisi firman-Nya,
dan ayat Allah yang terdapat dan terkandung dalam ciptaan-Nya, yaitu alam
semesta dan diri manusia itu sendiri. Kajian terhadap kitab suci dan kenabian
(hadis) melahirkan ilmu dirosah Islamiyah, seperti ilmu tentang tauhid; ilmu
tentang ibadah, muamalah, tazkiyatun nafs, dan akhlak. Kajian terhadap alam
semesta melahirkan ilmu alam dan ilmu pasti, termasuk di dalamnya kajian
terhadap manusia dalam kaitannya dengan dimensi fisiknya. Akan tetapi, pada
dimensi nonfisiknya, yaitu perilaku, watak dan eksistensinya dalam berbagai
aspek kehidupan, melahirkan ilmu kemanusiaan atau ilmu humaniora.
5
Di dalam Al-Quran terdapat ayat Allah yang menjelaskan objek kajian
ilmu tersebut yaitu alam, manusia dan kitab suci, yang di dalamnya terdapat
hukum-hukum dan semuanya itu diciptakan agar manusia mau memikirkannya.
Melalui proses pemikiran keilmuan itu, akan tersingkap dan diketahui makna
kebenaran yang ada di dalamnya, yang memungkinkan manusia memanfaatkan
untuk kepentingan hidupnya. 1
a. Rasionalistik
1). Tidak menerima begitu saja atas sesuatu yang belum diakui
kebenarannya;
3). Diawali sasaran yang paling sederhana dan mudah menuju yang
kompleks;
1
An Nahlawi Abdurrrahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. Bandung: Diponegoro.
1996. h,12
2
Suparlan suhartono,Filsafat Pendidikan (Jogjakarta : Ar ruzz Media 2007),hlm.27
6
4). Tiap masalah dibuat uraian yang sempurna dan dilakukan pengkajian
kembali secara umum.
b. Empirik
c. Intuisi
d. Reflektif
7
e. Historis
f. Analitik-Sintetik
8
Sementara Analitik-sintetik: Mengurai sasaran-sasaran pemikiran
filosofis sampai unsur sekecil-kecilnya, kemudian memadukan kembali
unsur-unsur sebagai kesimpulan hasil studi. Pemikiran analitik sintetik
ini merupakan hasil paduan unsur-unsur baik yang dilakukan secara
analitik maupun sintetik.
h. Hermeneutika
9
Metode-metode tersebut tidak selalu pas/relevan dan dapat
digunakan di setiap obyek kajian.Untuk itu penggunaan metode harus
mempertimbangkan relevansi bahan yang menjadi obyek pengkajian,
penemuan atau pengembangan pendidikan, sehingga akan menghasilkan
kesimpulan yang benar dan tidak bias.3
3
Semiawa. Panorama Filsafat Ilmu Landasan Perkembangan Ilmu Sepanjang Zaman (Jakarta
:Mizan Publika 2005),hlm. 37
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Maka penulis sangat mengharapkan kritikan yang dapat mendukung untuk
lebih baiknya di masa yang akan datang. Penulis juga menyarankan kepada
pembaca, agar membaca buku-buku yangberkaitan dengan Sejarah
Pendidikan Islam. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan
perlindungan, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca
sekalian.
11
DAFTAR PUSTAKA