0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan6 halaman
1. Dokumen menjelaskan tiga tahapan perkembangan karya seni rupa anak, yaitu tahap pra-operasional, konkret operasional, dan operasional formal.
2. Pada tahap pra-operasional, anak masih berpikir egosentris dan karya seni rupanya berpusat pada diri sendiri.
3. Pada tahap konkret operasional, berpikir anak mulai realistis meski belum sepenuhnya sesuai kenyataan.
1. Dokumen menjelaskan tiga tahapan perkembangan karya seni rupa anak, yaitu tahap pra-operasional, konkret operasional, dan operasional formal.
2. Pada tahap pra-operasional, anak masih berpikir egosentris dan karya seni rupanya berpusat pada diri sendiri.
3. Pada tahap konkret operasional, berpikir anak mulai realistis meski belum sepenuhnya sesuai kenyataan.
1. Dokumen menjelaskan tiga tahapan perkembangan karya seni rupa anak, yaitu tahap pra-operasional, konkret operasional, dan operasional formal.
2. Pada tahap pra-operasional, anak masih berpikir egosentris dan karya seni rupanya berpusat pada diri sendiri.
3. Pada tahap konkret operasional, berpikir anak mulai realistis meski belum sepenuhnya sesuai kenyataan.
Pada stadion pra-operasional berpikirnya masih egosentris dan
terpusat. Karya seni rupanya berpusat pada diri sendiri. Dalam hal ini senantiasa berkarya seni rupa sesuai dengan hal-hal yang ia pikirkan. Bila ia menggambar rumah, maka gambarnya bersifat XRay atau juga rebahan. la bersifat dinamis, senang pada yang bergerak dan aktif. Tetapi dalam karya seni rupa ia bersifat statis. Artinya benda atau hal yang bergerak digambar secara berlebihan, tetapi berkesan statis. Misalnya gambar orang bertangan panjang, berkaki panjang. Jika ia menggambar tingkat yang sedang jatuh maka ia akan menggambar tongkat berdiri dan sat u lagi tongkat yang sedang tergeletak. 2. Sta unl Operasional
pada stadium konkret ini berpikir anak
bergeser, berkurang sifat egose.ntrisnya. Berpikir mereka mulai nampak realistis. Artinya tidak tepat seperti kenyataan, tetapi telah mendekati konsep visual yang masih subjektif. Dalam kegiatan membentuk dengan tanah liat, anak lebih terampil dengan metode sintesis.
3. Stadium Operasional Formal (mulai 11 tahun)
Stadium ini ditandai oleh sifat karya
seni rupa yang naturalis. la mengungkapkan sesuatu yang berada di sekitarnya sesuai dengan kenyataan, langit berwarna biru gumpalan awan-awan berwarna putih atau abu- abu kehitam-hitaman bila hari hujan, rumput berwarna hijau.
Tingkat anak usia ini disebut tingkah
laku problem solving. Berpikir bersifat deduktif-hipotesis. Artinya ia telah mampu menganalisis masalah yang dihadapi ini berarti karya seni rupa dengan tanah liat sudah dapat menggunakan metode analisis.
Tentang perkembangan intelegensi dan
berpikir kreatif anak juga banyak terpancar dari kedua hal tersebut. Tingkat berpikir abstrak dan teoritis mulai dilakukan dan dimiliki anak kelas tinggi SD. la mulai berkarya seni dengan "benar 't artinya pembagian Pr0porsinya sudah sesuai. Dunia sekitar yang nyata telah disadarinyå. Pola menggambar perspektif telah diikutinya. la juga telah mampu membedakan penampilan pria dan wanita. Gambarnya Sudah mulai berekspresi spontan. Pada akhir uraian tentang perkembangan intelektual dan kreativitas anak ini, nampaknya perlu ditekankan kembali makna kedua istilah tersebut. Kejelasan konsep kedua kemampuan tersebut akan menjadi makin mudah bagi Anda untuk mengikutinya dengan karya seni rupa anak.
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita