Anda di halaman 1dari 6

1.

Stadiıını prn-operasional

Pada stadion pra-operasional berpikirnya masih egosentris dan


terpusat. Karya seni rupanya berpusat pada diri sendiri. Dalam hal
ini senantiasa berkarya seni rupa sesuai dengan hal-hal yang ia
pikirkan. Bila ia menggambar rumah, maka gambarnya bersifat
XRay atau juga rebahan. la bersifat dinamis, senang pada yang
bergerak dan aktif. Tetapi dalam karya seni rupa ia bersifat statis.
Artinya benda atau hal yang bergerak digambar secara berlebihan,
tetapi berkesan statis. Misalnya gambar orang bertangan panjang,
berkaki panjang. Jika ia menggambar tingkat
yang sedang jatuh maka ia akan menggambar tongkat
berdiri dan sat u lagi tongkat yang sedang tergeletak.
2. Sta unl Operasional

pada stadium konkret ini berpikir anak


bergeser, berkurang sifat egose.ntrisnya.
Berpikir mereka mulai nampak realistis.
Artinya tidak tepat seperti kenyataan, tetapi
telah mendekati konsep visual yang masih
subjektif. Dalam kegiatan membentuk dengan
tanah liat, anak lebih terampil dengan metode
sintesis.

3. Stadium Operasional Formal (mulai 11 tahun)

Stadium ini ditandai oleh sifat karya


seni rupa yang naturalis. la mengungkapkan
sesuatu yang berada di sekitarnya sesuai
dengan kenyataan, langit berwarna biru
gumpalan awan-awan berwarna putih atau abu-
abu kehitam-hitaman bila hari hujan, rumput
berwarna hijau.

Tingkat anak usia ini disebut tingkah


laku problem solving. Berpikir bersifat
deduktif-hipotesis. Artinya ia telah mampu
menganalisis masalah yang dihadapi ini
berarti karya seni rupa dengan tanah liat
sudah dapat menggunakan metode analisis.

Tentang perkembangan intelegensi dan


berpikir kreatif anak juga banyak terpancar
dari kedua hal tersebut. Tingkat berpikir
abstrak dan teoritis mulai dilakukan dan
dimiliki anak kelas tinggi SD. la mulai
berkarya seni dengan "benar 't artinya
pembagian Pr0porsinya sudah sesuai. Dunia
sekitar yang nyata telah disadarinyå. Pola
menggambar perspektif telah diikutinya. la
juga telah mampu membedakan penampilan pria
dan wanita. Gambarnya Sudah mulai berekspresi
spontan. Pada akhir uraian tentang
perkembangan intelektual dan kreativitas anak
ini, nampaknya perlu ditekankan kembali makna
kedua istilah tersebut. Kejelasan konsep
kedua kemampuan tersebut akan menjadi makin
mudah bagi Anda untuk mengikutinya dengan
karya seni rupa anak.

Anda mungkin juga menyukai