Inisiasi 6
Rasa seni seseorang hadir sejak ia dilahirkan walaupun kualitas rasa seni
setiap orang tidak sama. Hal ini dapat diketahui melalui bersolek bermain
dengan teman-teman tertentu, mencoret-coret di tanah. Karena setiap orang
mempunyai naluriah seni maka diperlukan pendidikan seni disekolah. Dalam
proses berkarya seni antara pikiran dan perasaan anak usia SD masih
bercampur. Mereka belum bisa membedakan makna berpikir dengan
merasakan, semua menyatu dalam kegiatan yang bersifat refleksi.Proses
komunikasi yang terjadi pada anak yang sedang berseni adalah komunikasi
intrapersonal, yaitu dirinya menjadi pusat pandangan kejadian sehari-hari yang
memunculkan pemikiran personal atau ke “aku”an. Pada usia 7 sampai 8 tahun
merupakan usia perkembangan penalaran anak, yaitu perasaan dan pikiran
mulai berkembang memisah.
Hakikat belajar seni rupa yang mengutamakan breaktifitas mencipta,
menuangkan ide, imajinasi sebagai pembinaan cipta. Mengamati, merasakan
dan mengapresiasi objek fisik maupun gerak adalah pembinaan rasa.
Sedangkan berkarya dengan baik, tepat bentuk, keterampilan mencipta adalah
pembinaan karsa. (sumber Modul Pendidikan Seni di SD)
pendapat. Jika seorang anak tidak berani tampil maka pengetahuannya pun relatif tidak
berkembang maka kesemuanya harus dilatihkan agar berjalan beriringan.
(2) Kedudukan pendidikan seni dalam keseluruhan mata pelajaran.
Jika pada suatu ketika Anda mengajar Matematika kepada siswa kelas 2, kegiatan apa saja
yang dilakukan anak. Mereka mencoba berpikir untuk dapat memecahkan persoalan
hitungan. Baik itu hitungan berupa angka ataupun hitungan dalam arti kuantitas
permasalahan.
Kemudian, jikalau transfer of value maupun transfer of training dirangkum dalam konsep
belajar maka peristiwa yang terjadi ketika belajar seni rupa adalah:
melalui prosedur yang khusus. Demikian pula pendidikan seni rupa untuk anak mempunyai
karakteristik pembinaannya.
Ditinjau dari proses berkarya, cara cipta seni anak berbeda dengan orang dewasa.
Berkarya seni rupa sebenarnya merupakan perilaku biasa, seperti berbicara, bermain dan
berkhayal. Karya seni rupa difungsikan sebagai ungkapan perasaan, keinginan maupun
pandangannya terhadap dunia sekelilingnya. Beberapa ahli mengatakan bahwa anak bukan
orang dewasa berukuran kecil; demikian pula dunia seni rupa anak berbeda dengan kesenian
orang dewasa.
Akhirnya seni bagi seorang anak merupakan media belajar dan bermain, dan jika
diterapkan dalam struktur tingkatan belajar di sekolah dasar dapat dirangkum dalam skema
perkembangan strategi belajar. Rangkuman ini didasarkan atas perkembangan pikiran,
perasaan dan keterampilan serta berdasarkan perkembangan usia mental dan biologi. Siswa
kelas 1 cenderung bermain lebih dominan dari pada belajar; atau belajar lebih banyak
dikemas dalam bentuk permainan. Siswa kelas 1 pada hakikatnya masih dalam taraf bermain
ide, gagasan, fisik maupun imajinasi, oleh karenanya jika belajar apapun dikemas dalam
bentuk permainan akan menarik siswa.
Kelas Belajar
6
5
4
3
2
1
Bermain
i. bermain;
j. belajar;
k. memahami bentuk yang ada di sekitar anak;
l. merasakan: kegembiraan, kesedihan, dan rasa keagamaan.