Anda di halaman 1dari 24

MODUL 11

KONSEP PENDIDIKAN SENI

TUTOR : SUHERI,Drs.M.Pd
KELOMPOK 9 :
1. ANITA
2. DEVITA FERIYANTI
3. HATIKA NESIA
4. YOKI SANTOSO
Kegiatan Belajar 1
KONSEP PENDIDIKAN SENI DI SEKOLAH
DASAR
Pendidikan Seni dikembangkan di Sekolah Dasar untuk melatih rasa
keindahan yang sifatnya individual.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Seni yaitu segala perbuatan manusia
yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat
menggerakan jiwa dan perasaan manusia. Dalam perkembangan anak
membutuhkan keseimbangan antara emosi ( perasaan ) dengan pikiran
( intellectual ) yang dikemas dalam model pengalaman kreatif.
Demikian pula, menurut teori kejiwaan seseorang senantiasa seimbang
antara pemasukan materi dalam pikiran dan rasa dengan pengeluaran
sehingga dapat terjadi imbas. Jadi produksi dan apresiasi seni akan
membantu melepaskan ketegangan yang dialami anak, lalu seni dapat
berfungsi sebagai cerapkan mental dan sebagai terapi.
A. SENI MEMBANTU PENGEMBANGAN DAYA PIKIR, RASA,
DAN KARSA
1. Seni Membantu Pelatihan Pengembangan Daya Pikir
Ketika seseorang siswa menari dan menyanyi, seluruh ingatan dan memori gerak dan
nada maupun irama berkonsentrasi dalam satu penampilan. Proses ini memerlukan
kecermatan mengatur tempo, maupun ekspresi yang sebenarnya saling berkaitan
antara gerak dan irama. Disamping itu proses menari melatih kerja otak ketika
seorang anak sedang mengungkap kembali cerita tarian tadi yang dikemas dalam
bentuk-bentuk gerak, iringan lagu yang mengandung syair. Demikian pula ketika
seorang anak menggambar dan menciptakan benda seni yang praktis: kinerja otak
dan rasa menyatu untuk menemukan proporsi bentuk yang ideal serta keindahan
bentuk yang memuat pengetahuan tentang warna, bahan serta medium karya.

2. Seni Membantu Pelatihan Pengembangan Kepekaan Rasa


Proses kerja Rasa digerakan untuk menciptakan suasana keindahan.
Leo Toltstoy mengemukakan pendapatnya: adalah suatu kegiatan manusia yang
tersiri bahwa seorang secara sadar dengan prantaraan tanda-tanda lahiriah tertentu
menyampaikan persaan perasan yang telah dihayatinya kepada orang orang lain
sehingga mereka kejangkitan perasan ini dan juga mengalaminya (The Liang Gie,
1976)
Perinsip kepekaan rasa juga diungkapkan oleh Wadjid Anwar (1980): bahwa
aktivitas seni membangkitkan dalam diri seseorang suatu perasaan yang pernah
dialaminya, dan setelah perasaan itu timbul maka dengan perantaraan gerak,
garis, warna, suara, atau bentuk kata-kata, perasan tadi disampaikan kepada
orang-orang lain agar mereka mengalami perasaan yang sama.

3. Pelatihan Produksi Seni Membangkitkan Karsa


Proses berkarya pada hakikatnya merupakan kegiatan berangan-angan serta
membayangkan terciptanya suatu karya. Peran seni dalam pendidikan dapat
digambarkan melalui skema dibawah ini
Pedidika
n SENI

Kognitif
Cipta Kreativitas

Rasa
Afeksi Rasa

Karsa Mood
Psikomotor

Proses
belajar
pendidikan
seni
B. SENI MEMBANTU BELAJAR MEMAHAMI MATERI PELAJARAN LAIN

Secara umum belajar pasti mengalami kesulitan, dan dari belajar ini seseorang akan
mencari jalan keluar, proses ini disebut dengan belajar. Jalan keluar dari
permasalahan yaitu dengan cara kreatif memahami kesulitan siswa satu persatu atau
pada umumnya. Cara guru kreatif biasanya bermacam-macam misalnya: membuat
permainan, gambar, atau gerakan-gerakan yang dapat memancing akal dan ide
siswa.
Jadi peranan seni dalam pembelajaran yaitu:
1. Seni membantu meningkatkan persepsi siswa dalam belajar
2. Seni membantu siswa ber asosiasi terhadap bentuk lain seperti korelasinya
dengan mata pelajaran lainnya
3. Seni membantu berimajinasi dari absterak ke konkrit atau sebaliknya

Pendidikan Tentang Seni


Seni dapat dipandang dari berbagai sudut yaitu:
4. Karya seni atau sering disebut ujud seni
5. Proses berseni, merupakan kegiatan seorang memproduksi seni, dan
6. Apresiasi seni yaitu kegiatan mengkaji dan menghayati seni setelah seni itu
berwujud
Ketika seseorang memplajari karya seni sebenarnya juga merupakan usaha
untuk mengerti dan memahami:
1. Bentuk karya seni yang terkait dengan mode atau cara berfikir orang-orang
dan penciptanya ketika karya seni itu diciptakan
2. Proses berkesenian sebenarnya merupakan proses yang kompleks dari
tahap kejiwaan seseorang, dari berfikir menemukan ide berkarya,
merasakan suatu objek hingga menyentuh perasaan serta usaha
memberikan sentuhan agar orang lain juga tersentuh.
Jadi, pendidikan seni ialah sebagai pendidikan rasa mempunyai korelasi positif
dangan pendidikan toleransi diri sebagai pemindahan kecakapan ( transfer
learning ) merasakan dan menghargai orang lain.
KEGIATAN BELAJAR 2
FUNGSI PENDIDIKAN SENI

Seni sebagaian dari alat pendidikan memiliki


fungsi yang berarti bagi perkembangan anak
didik, di antaranya pendidikan seni sebagai
media ekspresi, sebagai media komunikasi, dan
sebagai media pembinaan kreativitas, serta
sebagai media pengembangan hobi dan bakat.
1. Seni Sebagai Media Ekspresi
Seni sebagai media ekspresi telah banyak
diungkapkan oleh john dewey: art as media
expression, manusia itu selalu mengungkapkan
angan-angan dan pikirannya, perasaan dalam
berbagai hal sebagai pernyataan, komunikasi
maupun ungkapan segala macam kebutuhannya
oleh karenanya manusia membutuhkan media
atau alat menyalurkan ungkapan, apalagi anak
kecil hingga dia berusia sekolah dasar.
2. Seni sebagai media komunikasi
Komunikasi adalah usaha anak untuk mampu
mengutarakan pendapat dengan jelas , teratur dan
mudah dipahami orang lain.
Pendidikan seni adalah pelatihan berkomunikasi lewat
seni, melalui seni anak di latih menyusun keindahan
kata-kata dengan halus budinya, dilatih berperilaku
sopan ketika akan menjawab pertanyaan, demikian
pula akan memberikan kesan yang senang, damai,
indah dan menarik, karena pendidikan seni melatih
ungkapan komunikasi dikemas dalam tampilan
menarik , indah dan menyenangkan orang lain.
3. Seni sebagai media pembinaan
kreativitas
Kreativitas dapat di artikan sebagai kiat seseorang
untuk mempertahankan hidup melalui usaha yang
ulet ,tekun dan inovasi sehingga tidak kekurangan akal
dalam menghadapi kesulitan dan tantangan hidup .
Pendidikan kreatif dalam pendidikan seni diartikan
melalui 3 ( tiga) medium: gerak yang dilatihkan
melalui pembelajaran seni tari,suara yang di latihkan
melalui pembelajaran seni suara, dan kreativitas
menciptakan bentuk sebagai inbody activity melalui
pembelajaran seni rupa .
4. Seni sebagai model pelatihan
pengembangan hobi dan bakat
Bakat berkesenian adalah kepekaan rasa seseorang
terhadap sentuhan seni dan mudah
mengekspresikannya sesuai dengn tahapan kontrak
tugas guru yang diberikan kepada siswa . Ekspresi
siswa tersebut mudah dipahami bentuk, warna, serta
cara mengungkapkannya, dari sisi hasil makna anak
berbakat seni adalah anak yang mampu menanggapi
karya seni orang lain serta mampu
mensistematikakan sesuai dengan rancangannyaL;
rangsangan tersebut dapat berupa suara, gerakan dan
bentuk-bentuk.
Kegiatan Belajar 3
Ruang Lingkup Pendidikan Seni
• Pada hakikatnya, berseni adalah kegiatan naluratif yang menyatu dalam perilaku pencipta
karya seni itu sendiri, semua pikiran dan perasaan kadang menyatu dalam satu wawasan atau
perceiving yang akan memperkaya dan menyimpan objek ke dalam satu pengetahuan yang
bersifat luas. Pengetahuan ini bersifat tidak teratur, namun pada suatu ketika pengetahuan
yang tersimpan ini akan menjadi pengetahuan yang teratur, ketika mendapatkan sentuhan
rangsangan (motivasi) dan stimulasi dari luar.
1. Pengetahuan Seni
• Pengetahuan seni dalam mata pelajaran kesenian atau Kertakes berbalut erat dengan praktek
berkarya seni. Artinya, ketika seorang guru mengajar praktek berkarya sebenarnya di
dalamnya tergambarkan pengetahuan berkarya sekaligus arti berkarya seni. Untuk lebih
jelasnya, di bawah ini digambarkan kegiatan seni yang sekaligus menggambarkan
pengetahuan seni yang tercakup di dalamnya. Sebelum melanjutkan membahas pengertian
pengetahuan seni, coba diskusikan peristiwa ini, dan kaitkan dengan pengetahuan yang ada
ketika seorang anak sedang menyanyi:
• Seorang anak sedang menyanyi BINTANG KECIL
• Pertanyaan:
• Kegiatan apa saja yang dilakukan anak ketika bernyanyi?

Kini cocokkan jawaban:
a. teknik bernyanyi,
b. Kognisi tentang bintang dan pengetahuan tentang ruang angkasa,
c. Pengetahuan tentang jenis suara,
d. Pemahaman tentang harmoni dan rasa keindahan lagu,
e. Pengetahuan tentang bahasa: menulis syair,
f. Imajinasi dan visi anak tentang ruang angkasa.

Dari uraian jawaban tersebut, dapat mengklasifikasikan jenis-jenis pengetahuan yang ada
dalam seni; pengetahuan seni tersusun atas berbagai materi yang bersifat komprehensif.
Di dalamnya termuat unsur-unsur pengetahuan yang bersifat organis yaitu pengetahuan
yang dapat dipelajari secara berkesinambungan dan saling berkaitan dengan pengetahuan
lain. Pengetahuan ini membutuhkan kinerja analisis dan komprehensif. Susunan jenis
pengetahuan ini mempunyai struktur jelas sehingga mudah direkontruksi kembali.
Menurut Andy Darmawan (dalam jurnal potensia, 2002) pengetahuan adalah suatu hasil
dari proses tindakan manusia dengan melibatkan seluruh keyakinan yang berupa
kesadaran dalam menghadapi obyek yang ingin dikenalnya. Sehingga secara sederhana
disimpulkan bahwa pengetahuan adalah hasil dari proses mengenal karena adanya
hubungan antara subjek yang sadar dengan obyek yang ingin dikenalnya lebih dekat.
Donald Jack Davis dalam Bryce (1978: 37) menyebutkan pengetahuan seni mempunyai struktur
keilmuan seni: (1) Knowing of the Language of art. (2) Artist and their World. Khusus tentang
Knowing of the Language of art dimaksudkan suatu pengetahuan seni yang diperoleh melalui
penghayatan terhadap karya seni. Pengetahuan tersebut berupa resapan rasa keindahan atau
estetika terhadap wujud karya; pengetahuan ini diperoleh melalui penghayatan tentang
keindahan suatu obyek (seni).
Pengetahuan linier anorganik, yaitu pengetahuan yang berbentuk pengetahuan arbitase.
Pengetahuan arbitase adalah pengetahuan yang mempunyai susunan tidak teratur, oleh
karenanya kapan saja pengetahuan ini disebutkan akan mempunyai arti yang berbeda. Untuk
memperoleh pengetahuan arbitase, hanya membutuhkan hafalan karena susunannya tidak
teratur, maka tingkatan pengetahuan ini berada pada tingkat paling mudah, misalnya
pengetahuan tentang ruang kelas.
Arthur Wesley Dow, berpendapat bahwa dalam proses produksi seni terdapat lima butir
pengetahuan yang dapat diimplementasikan dalam berkarya seni, yakni:
1. obtaining harmony-opposition
2. transition
3. subordination
4. repetition
5. symmetry

jika seorang murid telah mampu menguasai lima jurus pengetahuan ini dia akan dapat
produksi karya yang indah atau harmonious composition. (Bryce B. Hudgins; 1978: 9). Jadi
dalam proses berkarya seni seorang harus mendasarkan pengetahuannya dari belajar tentang
harmoni, dan pengetahuan ini dapat diperoleh melalui menyusun dan merangkai unsur-unsur
seni dari tiap disiplin ilmu seni, seperti musik, tari, maupun seni rupa.
2. Apresiasi
istilah apresiasi seni diambil dari bahasa asing apreciation (Bahasa Inggris) atau appretiare (Bahasa
Latin). Arti yang terkandung dalam istilah itu adalah menilai dengan melalui proses menghargai dan
bertujuan untuk menghargai dan mengerti maupun memahami karya orang lain. Karya tersebut bisa
berupa karya tari, karya musik ataupun karya seni rupa dan bersifat kompleks. Menurut Primadi apresiasi
seni sebagai aktivitas mental terdiri dari beberapa tahapan:
a. Pertama: kejutan (surprise), yakni respon emosional terhadap sensasi inderawi yang menarik, aneh,
unik dan sebagainya.
b. Kedua: empati, yakni suatu proses intuitif yang diiringi rasa-indah-estetik (feeling into form) dalam
wilayah ambamg sadar-tidak sadar.
c. Ketiga: rasa-betul-estetik, yakni kondisi apresiator menangkap dimensi artistik aspek formal karya seni
sesuai prinsip estetika.
d. Keempat: ialah reaksi psikologis terhadap kontent etis (feeling of content) karya seni, yakni etika,
pesan, dan fungsi karya.
e. Kelima: rasa-benar-etis, yakni kemampuan menangkap dimensi etis karya seni sebagai akibat dari ilmu
pengetahuan apresiator.
f. Keenam: pesona dan haru, yakni efek dari penghayatan dan pencerapan ciri kreasi yang seringkali
melampaui batas-batas formal karya seni serta secara integral terakumulasi dari aktivitas inderawi dan
psikologi apresiator.
3. Pengalaman Kreatif
pengetahuan seni anak dapat diperoleh dari pengalaman anak ketika
sedang berproduksi seni. Proses produksi seni anak sebenarnya
membutuhkan pengetahuan kognisi, yaitu pengetahuan yang sistematis
dan mampu diungkapkan pada suatu ketika. Disamping itu pengalaman
kreatif anak ketika sedang berproduksi atau berprilaku seni mempunyai
pemahaman tentang bentuk secara apresiatif.
Berdasarkan pengamatan para ahli, pengalaman seni atau sering pula
disebut pengalam kreatif sebenarnya pengetahuan yang aplikatif yang
diperoleh dari berprilaku seni. Pengetahuan dari pengalamn seni tidak
teratur maka sudah saatnya guru memberikan gambaran dan menata ulang
menjadi pengetahuan sistematis. Oleh karenanya, dari jenis pengetahuan
ini seorang guru harus menciptakan strategi dan pendekatan belajar seni.
KEGIATAN BELAJAR 4
Karakteristik Pendidikan Seni di
SD
A. Model Pembelajaran Seni
1. Pendekatan Belajar Seni

Dari contoh kasus di atas dapat dikatakan guru menggunakan beberapa metode
pendekatan.
2. Pendekatan Deskriptif: menggunakan contoh Gerakan binatang
3. Pendekatan Partisipatif: menggunakan syair yg diisi dengan nada dan irama
sehingga menghasilkan sebuah lagu
4. Pendekatan Eksploratif: menggunakan referansi lain seperti kamus dan
ensiklopedia guna mendapatkan pengetahuan lain yang sebelumnya belum di
ajarkan
2. Model Pembelajaran Seni
• Kelas – kelas awal (Kelas 1 s/d 2)
Kondisi pengetahuan anak masih global sehingga sehingga masih belum bisa
membedakan.
• Kelas menengah (Kelas 3 s/d 4)
Pengetahuan anak sudah mulai stabil di bandingkan kelas awal, karena telah
banyak menerima pengetahuan seperti matematika anak diminta berfikir rasional
sedangkan pelajaran Bahasa anak diminta berfikir rasional dan realistis
• Kelas akhir (kelas 5 s/d 6)
Pada kelas ini anak sudah bisa diberikan tugas dan tanggungjawab berbeda,
sehingga dalam proses pembelajaran seni dapat dikategorikan 2 tingakatan
1. Kemampuan pengamatan visul (Visual Intelegence)
2. Serapan suara (Auditory)
Model pembelajaran di Indonesia dibagi 2 bagian
penting
1. Kelas Rendah (1 s/d 3)
2. Kelas Tinggi (4 s/d 6)
Pembagian kelas ini sudah didasarkan atas kepentingan
perkembangan kejiwaan anak Indonesia yang relatif
lebih heterogeny dari pada anak-anak di luar negeri.
Dari contoh kasus di atas model pembelajaran tersebut dibagi 3:
1. Model Bermain
Bermain merupakan hal yang dilakukan sejak kecil sampai dengan dewasa, namun permainan
yang dilakukan anak berbeda dengan yang dilakukan orang dewasa. Tinggal bagaimana
seorang guru mengemas sebuah proses bermain anak menjadi proses pembelajaran juga bagi
anak.
2. Model Pendidikan Kreatif
Syarat untuk belajar seni adalah adanya kreativitas karena tuntutan berkarya seni adalah
kreatif. Dalam hal ini yang dimaksud kreatif adalah mempunyai pandangan dan ide yang lain
dari yang lain dan digagaskan oleh seorang pencipta.
3. Model Pendidikan Integratif
Pembelajaran ini lebih dikenal dengan pembelajaran terpadu, dimana pembelajaran yang
memadukan mata pelajaran satu dengan yang lain dilihat dari kepentingan, topik, sasaran
maupun sifat materi pembelajaran.
SEKIAN TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai