Anda di halaman 1dari 6

Nama : Siti Nur Atira

Npm : 2110013411137

Matkul : Pendidikan Kesenian SD

Mengamati Karya Seni Rupa Anak

 Pengertian Seni Rupa Anak

Seni rupa anak adalah karya rupa yang mengandung hasil pemikiran dan perasaan anak
tentang diri dan lingkungannya. Objek atau isi karya datang dari situasi sesungguhnya, cerita
yang diberikan orang, pengalaman tentang lingkungan sekitar anak, peristiwa yang pernah di
alami serta pikiran faturistik (jangkauan masa depan).

 Aspek-aspek dalam mengamati karya Seni Rupa Anak


 Tipologi Seni Rupa Anak

Tipologi dapat dikatakan sebagai tipe maupun gaya yang dapat di amati melalui hasil gambar
yang dibuat oleh anak. Hasil gambar yang dihasilkan anak merupakan sesuatu yang sangat
unik dan mencerminkan karakter atau watak anak itu sendiri. Apa yang digambar anak
merupakan cermin dari apa yang ditangkap kemudian dirasakan oleh anak. Anak tidak
menggambar hanya dari apa yang dipikirkannya atau dari yang dilihatnya, melainkan hasil
dari apa yang dilihatnya dengan perasaan yang diasosiasikaan dan diungkap ke dalam bentuk
gambar.
Tipe Visual

Contoh Gambar Anak Bertipe Visual. (Sumber: Bandi Sobandi)

Pada tipe ini anak memiliki ketajaman menghayati sesuatu melalui indera penglihatannya.
Mereka lebih mengutamakan kesamaan hasil dengan bentuk yang di amati, mereka juga
memperhatikan proporsi dan perbandingannya. Warna-warna yang dipilih hamper sesuai
dengan warna-warna yang ada pada benda. Hasil keseluruhan hampir sesuai dengan
kenyataan yang dilihatnya.

Tipe Haptik

Contoh Gambar Anak Bertipe Haptik. (Sumber: Bandi Sobandi)

Tipe Haptik lebih mengutamakan suasana hati atau emosionalnya terhadap objek yang akan
diwujudkannya. Karya yang dihasilkan cenderung lebih bersifat ungkapan ekspresi diri dari
pada berorientasi pada kenyataan yang ada. Dengan demikian karya tipe haptik terkesan
puitis.

 Karakteristik Seni Rupa Anak

Kamaril (1999:2.32) menyebutkan bahwa karya seni rupa gambar pada dunia anak memiliki
ciri-ciri tersendiri, antara lain: X-ray, rebahan, perspektif burung, realistis,dan tumpang
tindih.

 Gambar X-Ray
Hasil karya seni rupa anak dikatakan X-Ray, jika anak mewujudkan dan
menggambarkan benda-benda yang dipikirkan tampak tembus pandang. Alam pikiran
anak banyak dilandasi intellectual motivation, dimana pikiran anak lebih kuat dari
pada perasaannya.

Contoh Gambar X-Ray. (Sumber: Bandi Sobandi)

 Gambar Rebahan
Karya seni rupa anak-anak yang disebut rebahan adalah karya seni yang sejalan
dengan analisis anak terhadap benda-benda disekitarnya. Siswa berpendapat bahwa
semua benda terletak tegak lurus pada latarnya.
Seperti contoh gambar dibawah ini.
Contoh Gambar Rebahan. (Sumber: Wachowiak (1993) dalam herawati & iriaji,
1998/1999:51)
 Gambar Perspektif Burung
Seni rupa siswa yang menggunakan perspektif burung artinya siswa tersebut akan
berkarya seni yang ingin menunjukkan seluruh objek yang terkait dengan objek yang
menjadi sasaran pandang, tetapi dalam bentuk kecil-kecil. Jadi gambar perspektif
burung merupakan gambar seperti kita melihat sesuatu dari ketinggian.

Contoh Gambar Perspektif Burung. (Sumber : Herawati & Iriaji, 1998/1999:51)

 Gambar Realistis
Kematangan dan perkembangan intelektual siswa dan kecenderungan menyesuaikan
dan menyatu dengan lingkungan menyebabkan siswa berpikir realistis. Hal ini terlihat
ketika siswa mulai memberi pakaian dan perlengkapan lain pada gambar orang yang
dibuatnya.
Contoh Gambar Realistis. (Sumber: Bandi Sobandi)

 Gambar Tumpang Tindih


Terkadang anak akan menggambar objek dengan cara tumpamg tindih antar objek
yang satu dengan objek yang lain. Sebagian objek yang terletak di bagian belakang
terhalang objek yang ada di depannya, sehingga Nampak adanya perkembangan
kemampuan dalam gambar siswa. Ini menunjukan mulai ada pemahaman terhadap
adanya unsur ruaang dalam gambar.

Contoh Gambar Tumpang Tindih. (Sumber: Herwati dan Iriaji,1998/1999:52)


 Periodesasi Seni Rupa Anak
o Masa Coreng moreng (2-4 Tahun)
Sejak usia 2 tahun, anak-anak berusaha mengerakkan seluruh anggota
badannya karena pengaruh syaraf motorik. goresan anak saat menggmbar pada
tahap ini semula tidak terarah,tebal tipis, bengkok, putus-putus, panjang
pendek tetapi anak akan memiliki kepuasan. Pada usia ini anak membutuhkan
simulasi untuk meningkatkan imajinasinya.
o Pra bagan (4-7 Tahun)
Pada tahap ini anak telah dapat mengendalikan motoriknya dan dapat melihat
hubungan antara yang dihasilkan dengan objek yang sebenarnya. Telah terjadi
perubahan dari coret-coret kearah yang lebih esensial, sehingga bentuk yang
dihasilkan oleh anak dapat ditafsirkan , lama kelamaan akan terbentuk bagian-
bagian lain yang lebih menunjang imajinasinya .
o Awal Realisme (9-12 Tahun)
Pada tahap ini anak semakin cerdas dalam mengungkapkan imajinasinya.
Objek semakin mendetail dan lebih proposional, seiring dengan meningkatnya
intelektual anak. Ciri-ciri umum yang paling terlihat pada usia ini adalah
kedekatan objek yang lebih nyata, walaupun pada segi warna terlalu sesuai
dengan objek yang sebenarnya.
o Naturalisme (12-14 Tahun)
Pada tahap ini kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran sosial anak makin
berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap karyanya
sendiri serta pengamatan kepada objek lebih rinci.
o Masa Dewasa (14-17 Tahun)
Pada tahap ini tumbuh kesadaran akan kemampuan diri. Perbedaan tipe
individual makin tampak. Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkan
kegiatannya dengan rasa senang, tetapi yang merasa tidak berbakat akan
meninggalkan kegiatan seni rupa , apalagi tanpa bimbingan.

Anda mungkin juga menyukai