Soal
1. Jelaskan tentang work of art, skill dan human activity !
2. Jelaskan yang dimaksud dengan pitch, timbre, ritme, dan birama !
3. Gambarkan not dan tanda diam dengan nilai ketukannya !
4. Jelaskan klasifikasi periodesasi seni rupa anak menurut Lansing dan Lowendiel Brittain !
5. Jelaskan dan berikan contoh teknologi sederhana, teknologi alam, dan teknologi tinggi !
~~ Selamat Mengerjakan ~~
Dalam perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu: (a)
seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill), (c) seni sebagai kegiatan
manusia (human activity), dengan penjabaran sebagai berikut.
Pengertian seni sebagai benda/karya seni hasil dari kegiatan diungkapkan antara lain oleh
Joganatha bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi
berbeda dengan sekadar rasa gembira karena mempunyai unsur transendental atau spiritual.
Sedang menurut George Dickie, pengertian seni sebagai artefak di sini berhubungan dengan
pemahaman tentang posisi benda seni dalam budaya material yakni klasifikasi benda buatan
manusia secara kultural. Sifat fisik benda seni mengandung nilai- nilai untuk diapresiasi. Karya
seni pada hakikatnya mewadahi nilai-nilai personal manusia dan nilai- nilai sosial dengan
berbagai ragam wujudnya.
Sebagai contoh, (a) Lukisan prasejarah di dinding gua Leang-leang memiliki nilai religi-magis
yang membangkitkan spirit dan sugesti terhadap binatang buruan; (b) Karya lukis abstrak
Achmad Sadali memiliki nilai keindahan spiritual yang menggetarkan perasaan penikmat; (c)
Karya patung totem suku Asmat memiliki nilai magis yang memiliki makna simbolis yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat adat.
Dalam pengertian lain, seni dipahami sebagai kemahiran sebagaimana dikemukakan oleh
Aristoteles dimaksudkan bahwa seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya
dengan upaya mencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh rasio/logika atau gagasan tertentu.
Sebagai contoh, (a) Pematung Bali dan Jepara mahir dan terampil dalam memahat bermacam-
macam bentuk patung dan ukiran kayu yang bernilai seni atau fungsional; (b) Pengrajin batik
Pekalongan mahir dan terampil dalam merancang ragam hias dan teknik membatik serta
pewarnaan batik.
Selanjutnya seni sebagai kegiatan manusia diungkapkan oleh Leo Tolstoy bahwa seni merupakan
kegiatan sadar manusia dengan perantaraan tanda- tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan
perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain, sehingga mereka kejangkitan
perasaan yang sama dan juga mengalaminya. Sedangkan menurut Bambang Sugiarto, seni dalam
arti sempit adalah kegiatan olah bentuk (dalam arti material), olah teknik penyajian dan olah
pengalaman, pengkajian ulang, eksplorasi kemungkinan baru dalam memandang, merasakan,
menghayati sesuatu dan upaya-upaya mendiagnosa kondisi zaman. Sebagai contoh, (a) Kekuatan
tarikan garis yang lugas dan dinamis dari ekspresi wajah seseorang merupakan unsur visual
utama dari karya karikatur; (b) Pelukis Basuki Abdullah melalui sapuan kuasnya yang lembut dan
warna-warna yang indah, mampu membangkitkan rasa keindahan dan kedamaian dalam diri para
penikmat/publik seni.
© Pengertian Seni Rupa : seni Sebagai karya seni, kemahiran dan kegiatan manusia
Source: https://www.mandandi.com/2023/08/pengertian-seni-rupa-seni-sebagai-karya.html
Timbre
Selanjutnya ada timbre yang merupakan kualitas atau warna bunyi terdapat dalam sebuah
karya seni musik.
Misalnya timbre yang dihasilkan dari alat musik tiup akan berbeda dari timbre yang
dihasilkan alat musik petik, meski dimainkan pada nada yang sama.
Tak hanya itu, ritme atau irama ini juga memiliki arti lain yakni pergantian panjang pendek,
tinggi rendah serta keras lembut nada atau bunyi dalam satu kesatuan rangkaian musik.
Memang jika didengarkan secara sekilas ritme musik tidak dapat dirasakan, perlu dilakukan
pengulangan pendengaran agar dapat mengetahui struktur iramanya.
Birama
Unsur-unsur musik selanjutnya adalah birama, atau sebuah ketukan secara berulang-ulang.
Ketukan birama ini hadir dalam waktu yang bersamaan dan merupakan salah satu unsur
pembentuk sebuah karya seni musik.
Biasanya birama ini dituliskan dengan menggunakan angka seperti 2/4, 2/3, 3/4, begitu
seterusnya, angka yang berada di atas tanda '/' itu menunjukkan nilai nada dalam satu
ketukan. Birama ini terbagi dalam 2 jenis jika dilihat dari bilangan penyebutnya. Akan
disebut birama bainar jika nilai penyebutnya genap, sementara yang berpenyebut ganjil
disebut birama tenair.
Tinggi rendah nada ini berkaitan dengan frekuensi atau banyak sedikitnya
getaran per detik, Kids.
Frekuensi yang cepat atau besar akan menghasilkan nada yang tinggi. pixabay
Jadi, makin cepat atau besar frekuensinya, makan nadanya akan semakin
tinggi.
Nah, makin lambat atau makin kecil frekuensinya, maka nadanya akan semakin
rendah.
Dengan kata lain, tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi bunyi.
Periodisasi Perkembangan Seni Rupa anak-anak
Pembagian masa/periodisasi dimaksudkan untuk lebih mengenal karya seni rupa
anak dalam hal melakukan kegiatan dan penilaian. Pada umumnya semua periodisai
yang dikemukakan oleh para ahli memiliki kesamaan, misalnya dimulai dari dua tahun.
Periodisasi masa perkembangan seni rupa anak menurut Viktor Lowenfeld dan
Lambert Brittain dalam: Creative and Mental Growth adalah
a. Masa mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun
b. Masa Prabagan (preschematic) : 4-7 tahun
c. Masa Bagan (schematic period) : 7-9 tahun
d. Masa Realisme Awal (Dawning Realis) : 9-12 tahun
e. Masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 12-14 tahun
f. Masa Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
Penjelasan periodisasi perkembangan seni rupa anak diatas adalah sebagai berikut:
1. Masa Mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun
Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-3 tahun belum menggambarkan suatu bentuk
objek. Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik.
Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah
vertikal atau horizontal. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang
masih mengunakan motorik kasar. Kemudian, pada perekembangan berikutnya
penggambaran garis mulai beragam dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka
juga sudah mampu mambuat garis melingkar.
Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) corengan tak beraturan, 2) corengan
terkendali, dan 3) corengan bernama.
Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan adalah bentuk
gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat
corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi.
contoh:
ciri-ciri pra bagan juga, sudah dapat mengendalikan gerak tangan, gambar tidak
ada kaitannya dengan obyek yang di lihat, seperti gambar di atas, dominan kuning,
padahal anak sering melihat warna langit yang biru.
Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih senang kepada
menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga.
Dalam seni, kombinasi dari teknologi sederhana, teknologi alam, dan teknologi tinggi
menciptakan ruang ekspresi yang luas bagi seniman untuk mengeksplorasi ide-ide
kreatif mereka dan menciptakan karya seni yang beragam dan memukau.