Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL 3

IDIK4500 TUGAS AKHIR PROGRAM

Nama : Nur Habibah


NIM : 858849885
Kelas : PGPAUD BI

1. Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, apakah strategi pembelajaran yang dipilih dan
dilaksanakan oleh Pak Arya Saloka sudah tepat untuk mengembangkan kemampuan
seni rupa ?
Jika memperhatikan kasus tersebut maka strategi pembelajaran yang dipilih dan
dilaksanakan oleh Pak Arya Saloka ada beberapa yang tidak/ belum tepat atau belum sesuai
dengan kemampuan yang akan dicapai anak-anak yaitu untuk mengembangkan kemampuan
seni rupa. Hal ini karena:
a. Pada kegiatan inti yaitu Pak Arya Saloka mengajak anak-anak untuk bermain di
kelompok 1 bermain puzzel dengan gambar buah-buahan yang berwarna merah.
Kelompok 2 mengerjakan kegiatan mencocokan kartu angka 1 Sampai 5, dengan
jumlah buah strobery yang ada di dalam keranjang plastik. Di kelompok 3, juga
mengerjakan kegiatan membaca buku cerita bergambar dengan gambar buah-buahan
yang berwarna merah tidak sesuai dengan pengembangan kemampuan yang akan
dicapai anak yaitu mengembangkan kemampuan seni rupa
b. Strategi pak arya saloka untuk mengembangkan kemampuan seni rupa anak hanya di
kegiatan pembuka dan juga kegiatan penutup.

2. Identifikasilah kekurangan dan kelebihan strategi kegiatan yang digunakan Pak Arya
Saloka!
Kekurangan:
a. strategi kegiatan yang digunakan Pak Arya Saloka lebih dominan untuk
mengembangkan kemampuan kognitif anak
b. Setiap kegiatan yang dilakukan pak arya saloka tidak memberikan contoh maupun
penjelasan terkait kegiatan yang dilakukan
c. Anak yang belum selesai menyelesaikan tugas tidak diberi bimbingan atau dorongan
agar anak bisa mengerjakannya hingga selesai, tetapi menyuruh anak untuk
mengumpulkannya.
d. Pada kegiatan penutup harusnya sudah tidak diberi kegiatan lagi seperti menggambar
buah.sehingga kegiatan yang dilakukan pun tidak selesai.
e. Pada kegiatan penutup tidak ada recalling kegiatan hari tersebut

Kelebihan:
a. Pada kegiatan awal pak arya saloka mengajak anak bernyanyi lagu “Buah apa namanya”
yang sudah sesuai dengan tema.
b. Kegiatan yang dilakukan pak arya saloka sudah bervariasi
c. Kegiatan yang dilakukan pak arya saloka sesuai dengan kemampuan dan tingkat
perkembangan anak.

3. Kemampuan dasar emosional dalam seni rupa tampak jelas ketika anak sedang
melakukan aktivitas / kegiatan berolah tangan untuk berekspresi. Sebut dan jelaskan
aktivitas/ kegiatan tersebut!
a. Pada saat anak-anak berbaris dan memasuki ruangan kelas.
Pada saat ini kemampuan dasar sosial emosional anak tampak jelas. Anak-anak bersabar
antri untuk masuk kelas satu persatu
b. Pada saat kegiatan pembelajaran.
Pada saat ini kemampuan dasar sosial emosional anak tampak jelas. Anak-anak
memperhatikan apa yang dijelaskan oleh Pak Arya Saloka. Anak-anak juga terlihat
bersemangat sewaktu Bu Pak Arya Saloka menjelaskannya. Anak-anak
c. Pada saat bermain bebas di luar
Pada saat ini kemampuan dasar sosial emosional anak tampak jelas. Anak-anak mampu
bersosialisasi dengan teman-temannya
4. Banyak tokoh yang mengutarakan pembagian tahap perkembangan ( periodesasi )
ungkapan ekspresi seni anak dan peristilahan ungkapan seni anak dengan batasan
usia dan peristilahan yang berbeda-beda. Jelaskan pembagian seni rupa usia dini
menurut LOWENFELD dan BRITTAIN yang terdiri dari tiga tahap!
Periodisasi masa perkembangan seni rupa anak menurut Viktor Lowenfeld dan Lambert
Brittain dalam: Creative and Mental Growth adalah
(1) Masa mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun
(2) Masa Prabagan (preschematic) : 4-7 tahun
(3) Masa Bagan (schematic period) : 7-9 tahun
(4) Masa Realisme Awal (Dawning Realism) : 9-12 tahun
(5) Masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 12-14 tahun
(6) Masa Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
Penjelasan periodisasi perkembangan seni rupa anak diatas adalah sebagai berikut:
1. Masa Mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun
Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-
3 tahun belum menggambarkan suatu bentuk objek. Pada awalnya, coretan hanya mengik
uti perkembangan gerak
motorik. Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan
arah vertikal atau horizontal. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan
motorik anak yang masih mengunakan motorik kasar. Kemudian, pada
perekembangan berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan arah yang bervariasi
pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis melingkar.
Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) corengan tak beraturan, 2) corengan terkendali,
dan 3) corengan bernama.
Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan adalah
bentuk gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum dapat
membuat corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi.
Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya terha
dap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya
kerjasama antara koordiani antara perkembangan visual dengan perkembamngan
motorik. Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan coretan garis baik yang horizontal ,
vertical, lengkung , bahkan lingkaran.
Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya
terjadi menjelang usia 3-
4 tahun, sejalan dengan perkembangan bahasanya anak mulai mengontrol goresannya bahk
an telah memberinya nama, misalnya: “rumah”,
“mobil”, “kuda”. Hal ini dapat digunakan oleh orang tua atau guru pada jenjang
pendidikan usia dini (TK) dalam membangkitkan keberanianan anak untuk
mengemukakan kata-kata tertentu atau pendapat tertentu berdasarkan hal yang
digambarkannya.
2. Masa Prabagan (preschematic) : 4-7 tahun
Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak
biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala
kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-
ciri yang menarik lainnya pada tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-
bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya.
Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu
dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lain yang
disenanginya.
Penempatan dan ukuran objek bersifat subjektif, didasarkan kepada kepentingannya.
Ini dinamakan dengan “perspektif batin”. Penempatan objek dan penguasan ruang belum
dikuasai anak pada usia ini.
3. Masa Bagan (schematic period) : 7-9 tahun
Konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk.
Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah (tampak pada
penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan jalan,
bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan rebah ke kanan). Pada perkembangan selanjutnya
kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak (base line).
Penafsiran ruang bersifat subjektif, tampak pada gambar “tembus pandang”
(contoh: digambarkan orang makan di ruangan, seakan-akan dinding terbuat dari
kaca). Gejala ini disebut dengan idioplastis (gambar terawang, tembus pandang).
Misalnya gambar sebuah rumahyang seolah-olah terbuat dari kaca bening, hingga seluruh
isi di dalam rumah kelihatan dengan jelas.
4. Masa Realisme Awal (Dawning Realism) : 9-12 tahun
Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif
mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka
menyatukan objek dalam lingkungan. Perhatian kepada objek sudah mulai
rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan objek, proporsi (perbandingan ukuran)
belum dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai disadari. Penguasan
konsep ruang mulai dikenalnya sehingga letak objek tidak
lagi bertumpu pada garis dasar, melainkan pada bidang dasar sehingga mulai
ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya warna dan ruang, penguasaan unsur desain
seperti keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini.
Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih senang kepada
menggambarkan kendaraan, anak perempuan kepada boneka atau bunga.
5. Masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 12-14 tahun
Pada masa naturalisme semu, kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran
sosialnya makin berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap
karyanya sendiri. Pengamatan kepada objek lebih rinci
6. Masa Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
Pada periode ini tumbuh kesadaran akan kemampuan diri. Perbedaan tipe
individual makin tampak. Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkan
kegiatannya dengan rasa senang, tetapi yang merasa tidak berbakat akan
meninggalkan kegiatan seni rupa, apalagi tanpa bimbingan. Dalam hal ini peranan guru
banyak menentukan, terutama dalam meyakinkan bahwa keterlibatan manusia
dengan seni akan berlangsung terus dalam kehidupan. Seni bukan urusan seniman saja,
tetapi urusan semua orang dan siapa pun tak akan terhindar dari sentuhan seni dalam
kehidupannya sehari-hari

5. Untuk memperbaiki kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh Pak Arya Saloka,
buatlah rencana PTK 1 siklus kegiatan yang meliputi :
a. Identifikasi masalah,
b. Analisis masalah,
c. Perumusan masalah,
d. Tujuan perbaikan,
e. Rencana Kegiatan satu siklus format yang benar
f. Rencana Kegiatan Harian ( RKH ), untuk hari pertama ( tanpa indikator)
g. Skenario pembelajaran untuk satu RKH saja ( Skenario perbaikan hari pertama
saja )

Jika Bu pak arya saloka akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka
Rancangan Satu Siklus akan sebagai berikut.
1. Identifikasi masalah
 Guru kurang memotivasi dan membimbing anak dalam menyelesaikan tugas.
 Beberapa kegiatan tidak mengarah pada pencapaian kemampuan seni rupa
 Guru tidak menjelaskan cara menyelesaikan tugas yang diberikan
2. Analisis masalah
Dari masalah-masalah yang teridentifikasi, masalah yang dipilih adalah masalah no.1 dan
no.2 karena kedua masalah ini berhubungan dan merupakan masalah yang krusial dalam
kegiatan pembelajaran di TK.
3. Perumusan masalah
Bagaimana menciptakan kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan seni rupa
anak?
4. Tujuan perbaikan
Menciptakan kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan seni rupa.

Rencana Kegiatan
SKH Pembukaan Inti Penutup
ke
1  Berbaris, masuk kelas  Menggambar dan mewarnai buah  bernyanyi Lagu
sambil menyebutkan apel merah Lagu buah apa
nama buah  Membuat apel merah dari namanya
 Salam dan berdoa plastisin  pemberian
 Mengabsen anak reward
 Bernyanyi Lagu buah  Membuat
apa namanya kesimpulan
 Tanya jawab tentang tentang kegiatan
buah yang berwarna hari ini.
merah  Salam dan
berdoa

SATUAN KEGIATAN HARIAN (HARI PERTAMA)


Kelompok :A
Tema/ Sub Tema : Buah-buahan/ buah berwarna merah
Minggu/ Semester : XVII/ I
Hari/ Tanggal : Selasa, 28 Nopember 2023

Penilaian
Alat dan
Indikator Kegiatan Perk.
Bahan KBM
Anak
 Berdoa sebelum dan Pembukaan Gambar
sesudah kegiatan (NAM)  Berdoa buah-
 Memberi salam dan  Mengucap salam buahan
membalas salam (NAM)  Mengabsen anak berwarna
 MenyanyikanLagu Anak  Bernyanyi Lagu buah merah
(seni) apa namanya
 Menjawab pertanyaan  Tanya jawab tentang plastisin
tentang keterangan/ buah berwarna merah
informasi secara sederhana
(bahasa)
 Menggambar dan Mewarnai Inti  Buku
bentuk gambar buah  Menggambar dan Gambar
apel(seni) Mewarnai gambar buah  Pensil
 Membuat apel merah dari berwarna merah  penghapus
plastisin(seni)  Membuat ape merah  Krayon
dari plastisin
 Berdoa sebelum dan Istirahat
sesudah kegiatan (NAM)  Cuci tangan
 Membersihkan diri sendiri  Berdoa
tanpa bantuan (sosem)  Makan
 Bermain
 Mengekspresikan diri Penutup
dalam gerak bervariasi
dengan lentur dan lincah  Menyanyikan Lagu
(seni) buah apa namanya
 Menyanyikan Lagu Anak  Mengulas kegiatan
(seni) yang telah dilakukan
 Menceritakan pengalaman/
kejadian secara sederhana  Berdoa
dengan urut (bahasa)
 Berdoa sebelum dan  Mengucap salam
sesudah kegiatan (NAM)
 Memberi salam dan
membalas salam (NAM)

Skenario perbaikan
Tujuan perbaikan : Menciptakan kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan seni
rupa
Siklus ke :1
Hari/ tanggal : Selasa, 28 Nopember 2023
Hal yang perlu diperbaiki/ ditingkatkan:
Kegiatan Pengembangan:
1. Kegiatan inti dirubah menjadi kegiatan pengembangan seni yaitu dengan menggambar
dan mewarnai gambar buah berwarna merah dan membuat buah apel merah dari plastisin.
2. Kegiatan penutup tidak menggambar buah melainkan diganti dengan recalling kegiatan
hari tersebut
2. Pengelolaan kelas:
Pada waktu bercakap-cakap, anak-anak duduk di atas karpet menghadap guru. Pada
waktu menggambar,mewarnai dan membentuk plastisin anak-anak duduk di kursi dan
menggunakan meja masing-masing.

Langkah-langkah perbaikan
1. kegiatan pengembangan seni yaitu dengan menggambar dan mewarnai gambar buah
berwarna merah dan membuat buah apel merah dari plastisin Langkah-langkah
perbaikan:
1) Guru menjelaskan cara menggambar dan mewarnai gambar buah berwarna merah
2) Anak-anak menggambar dan mewarnai buah merah hingga selesai.
3) Guru memberi contoh membuat buah apel merah dari plastisin
4) Anak-anak membentuk apel merah dari plastisin hingga selesai

Pengelolaan kelas:
Pada waktu bercakap-cakap, anak-anak duduk di atas karpet menghadap guru. Pada
waktu menggambar,mewarnai dan membentuk plastisin anak-anak duduk di kursi dan
menggunakan meja masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai