Anda di halaman 1dari 3

METODE PENELITIAN DAN STATISTIK KESEHATAN

Dosen : Dr. H Syamsunie Carsel, S.Ag., M.Si

Materi : Metode Penelitian


Di susun Oleh :

Nama : Resky Wulan Sari

Kelas :E

NIM : A1A221106

Prodi : S1 Alih Jenjang Kebidanan

RESUME

A. Uraian Awal
Pada Hakikatnya penelitian, telah dilaksanakan sejak manusia lahir.
Mengamati, merasakan, atau dengan kata lain memfungsikan pancaindra manusia
merupakan rangkaian penelitian. Penelitian merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari, dengan berbagai penelitian yang dilakukan, maka seseorang akan
menemukan sesuatu yang baru yang menjadi alamat untuk mencapai tujuan
penelitian.
Tri dharma perguruan tinggi merupakan salah satu tujuan dalam pencapaian
yang harus dilaksanakan perguruan tinggi. Penelitian ilmiah adalah salah satu
bentuk pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Menyusun KTI dalam setiap jenjang
pendidikan tinggi adalah merupakan bentuk proses pembelajaran dalam hal
penelitian dan merupakan evidensi kesanggupan mahasiswa dalam berpikir ilmiah.
Penelitian ilmiah merupakan wahana untuk mengembangkan dan
mempertahankan eksistensi ilmu pengetahuan. Mempertahankan eksistensi ilmu
pengetahuan, berarti sama halnya mempertahankan eksistensi manusia sebagai
wakil dimuka bumi ini.
Ilmu pengetahuan merupakan komponen terpenting dalam kehidupan
manusia sebab, Ilmu pengetahuan memberikan pemahaman kepada manusia untuk
mengenal dan memahami alam dan kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
B. Cakrawala Metode Ilmiah
Metode Ilmiah adalah merupakan pengejaran terhadap kebenaran relative
yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena keberadaan dari ilmu
itu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka
metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan
menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Karenanya, penelitian dan metode
ilmiah jika tidak dikatakan sama, mempunyai hubungan yang relative dekat. Karena
adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum, akan
mudah dijawab.
Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan
eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat
menjadi suatu teori ilmiah. Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat
langkah berikut :
1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil
pengamatan dan pengukuran)
3. Prediksi (deduksi logis dan hipotesis)
4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta
desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan
pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, alat, serta alat yang digunakan
dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan.
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga
pertanyaan pokok (Nazir, 1985) yaitu :
1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan
suatu penelitian?
2. Alat-alat (instrument) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun
dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam
menganalisis data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti
urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat
membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta
mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian.
C. Wawasan Penelitian
Penelitian atau research berasal dari kata re dan to search yang berarti
mencari kembali yang menunjukkan adanya proses berbentuk siklus bersusun yang
selalu berkesinambungan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia bahwa penelitian
adalah :
1. Pemeriksaan yang teliti; penyelidikan;
2. Suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum;
3. Dasar penelitian dengan tujuan mengembangkan teori-teori ilmiah atau
prinsip-prinsip dasar suatu disiplin yang lebih baik daripada hanya
memecahkan persoalan praktis;
D. Karakteristik Metode Ilmiah
Metode ilmiah bergantung pada karakteristik yang cermat atas subjek
investigasi. Dalam proses karakterisasi, peneliti mengidentifikasi sifat-sifat utama
yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat
melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang
dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat.
Umumnya karakteristik penelitian ilmiah dibagi menjadi :
1. Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang
tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk
pemecahan masalah.
2. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah.
3. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang
tersedia.
4. Bersifat objektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang
sama dengan kondisi yang sama pula.
5. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan
pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji
kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila
dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat
replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting
bagi seorang peneliti.
7. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di
lapangan berlandasan pada :
a) Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada
penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b) Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c) Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada
penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai