Anda di halaman 1dari 13

Proposal Usaha Mie Aceh

Untuk Memenuhi Salah Satu tugas


Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Guru Mata Pelajaran : Iqbal Ramdhani

Disusun oleh:
1. Abdul Kholiq
2. Abel Yose
3. Akmal Maulana
4. Ahmad Ramdani
5. Bambang Adriansyah
6. Cikal Septian
7. David Saputra
8. Heri Nurfalah
9. Nathan Nurpidhin

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGARI 01 JONGGOL


2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami
dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal kewirausahaan tentang "Mie
Aceh" dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan
dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada guru mata pelajaran Kewirausahaan
yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga proposal
usaha ini dapat selesai dengan lancar. Ibu dan Ayah dirumah yang telah
memberikan bantuan materil maupun do'anya, sehingga pembuatan proposal
usaha ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu yang membantu pembuatan proposal usaha ini.

Akhir kata semoga proposal usaha ini bisa bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan kami pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam
pembuatan proposal usaha ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.

Bogor, 14 Maret 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring bertambahnya jumlah penduduk, maka bertambah pula kebutuhan
manusia akan pangan, sandang dan papan. Melihat keadaan ini membuka
peluang bagi produsen untuk membuka sebuah usaha baru dalam produk
makanan. Selain itu juga banyaknya bahan baku yang melimpah dan mudah
diperoleh memunculkan sebuah ide untuk membuka usaha "Mie Aceh". Usaha
Mie Aceh merupakan bisnis yang cukup menjanjikan, terutama untuk usaha
mie gerobak dan kios. Indikasinya terlihat dari tumbuhnya usaha ini setiap
tahunnya, di mana kita melihat semakin banyaknya orang yang berwirausaha
di bidang ini. Menurut beberapa pengusaha Mie Aceh, peluang usaha ini masih
terbuka lebar mengingat banyaknya penggemar Mie Aceh. Walaupun banyak
saingan usaha ini masih cukup menggiurkan salah satu kuncinya adalah
bagaimana membuat resep Mie Aceh yang enak. Selain itu pengaruh tempat
juga menentukan. Dengan pengelolaan yang baik usaha ini akan berjalan
dengan sukses.

1.2. Visi dan Misi

➢ Visi
Adapun visi dari usaha ini adalah sebagai berikut: "Menciptakan produk
makanan unggulan yang berkualitas dan banyak diminati atau disukai
masyarakat dengan mengedepankan pencitraan makanan yang sehat dan
dengan bahan-bahan pilihan dari Indonesia."

➢ Misi
Adapun visi dari usaha ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan kemudahan dalam melayani kebutuhan pokok.
2. Membangun semangat Enterprenuer/wirausaha.
3. Membangun kemandirian dalam menghadapi tantangan global.. Terciptanya
ekonomi bersama yang mandiri.
4. Terbentuknya usaha "Mie Aceh" terbaik yang mengedepankan pelayanan,
kenikmatan dan keberkahan.

1.3. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penulis memilih produk ini, yaitu:
1. Membuka usaha kecil
2. Membuat produk yang praktis dan unik
3. Memanfaatkan bahan baku yang mudah diperoleh
4. Menumbuhkan jiwa yang mandiri
5. Memperoleh penghasilan yang menjanjikan
6. Memenuhi kebutuhan masyarakat
7. Menciptakan peluang usaha yang baru
1.4. Data Perusahaan
• Nama Usaha
Kami mendirikan usaha ini dengan nama "Mie Aceh Perjuangan" nama
tersebut terbentuk atas kesepakatan pihak-pihak yang terkait, adapun moto
dari usaha ini adalah "Harga Kaki Lima Citarasa Bintang Lima".
• Tempat Usaha
Usaha ini akan didirikan di sekitar Alun-alun Jonggol
• Waktu Operasional
Waktu operasional akan dilaksanakan pada Senin sampai dengan Minggu
pada pkl. 08.00 WIB s.d. 22.00 WIB

1.5. Konsep Usaha


"Mie Aceh Perjuangan" adalah konsep Gerobak ini di dasarkan pada
makanan/jajanan mie yang di olah dengan bahan-bahan pilihan dan bercita
rasa tinggi. Dengan rasa yang Khas, Lezat dan terkesan elegan apabila
membeli Mie Ayam ini maka dapat dikatakan Mie Aceh Produk kami adalah
produk Mutu dari Produk sejenis yang ada di pasar.
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1. Aspek Pasar
2.1.1. Gambaran Umum Pasar dan Sasaran
Usaha penjualan "Mie Aceh Perjuangan" ini merupakan usaha kecil yang
dijalankan untuk sementara sebagai batu loncatan. Jika usaha ini berhasil atau
sukses dan dapat mencapai tujuan yang kita harapkan, maka kami akan
memperbesar usaha ini dengan membuka cabang-cabang.
2.1.2. Jenis Produk yang Dipasarkan
Produk yang kami pasarkan merupakan berbagai jenis mie ayam dan
minuman yang bisa memuaskan hasrat para penikmatnya.
2.1.3. Target Pasar
Produk "Mie Aceh perjuangan" ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan
mulai dari anak sekolah, mahasiswa, pegawai kantoran, ibu rumah tangga,
sampai dengan lansia sekalipun dapat menikmati produk ini karena
menggunakan bahan-bahan yang alami dan berkualitas.
2.1.4. Pesaing
Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Pengaruh pesaing
terhadap penjualan Mie Aceh kami agak sedikit berpengaruh karena pesaing
saya sudah terlebih dahulu berjualan Mie Aceh dan juga tempat berjualannya
yang cukup strategis, sehingga banyak orang yang melakukan aktivitas di
sekitar tempat tersebut sering berkunjung dan membeli Mie Aceh mereka.
2.1.5. Sasaran Pembeli
Sasaran dari warung "Mie Aceh Perjuangan" ini adalah para penikmat mie
ayam dari semua kalangan mulai dari anak sekolah, pegawai kantoran,
mahasiswa, ibu rumah tangga, dan lain lain. Terutama yang sangat
mementingkan faktor kesehatan untuk dirinya dan orang yang ada
disekitarnya.
2.2. Aspek Pemasaran
2.2.1. Promosi
Promosi yang akan kami lakukan dengan menyebarkan brosur tempat-
tempat ramai dan menyebarkannya di sosial media seperti Facebook, Twitter,
Instagram, dan lain-lain. Pada bulan-bulan pertama kami juga akan
memberikan diskon maupun potongan harga kepada para konsumen, agar
para konsumen tertarik terhadap produk kami dan dapat berkunjung kembali.
2.2.2. Pengembangan Pasar
Setelah berhasil pada usaha pertama kami akan mencoba untuk
membuka cabang "Mie Aceh perjuangan" baik didalam kota maupun luar kota
agar nantinya para konsumen bisa lebih mengenal citarasa dari "Mie Aceh
Perjuangan".
2.2.3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk ke depan untuk produk Mie Aceh ini agak sulit
mengingat bahwa Model atau jenis dari masakan Mie Aceh memiliki
karakteristik tersendiri, pasar tersendiri dan langganan atau customer tersendiri
pula. Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara penyajian ataupun
cara pendistribusian ke langganan. Jenis Mie Aceh yang baik untuk kesehatan
pastinya akan menjadi salah satu daya tarik bagi para konsumen.
2.2.4. Langkah-langkah Promosi
Pada permulaan kami akan mencoba memberikan potongan harga pada
konsumen dan terus mempertahankan citarasa yang kami punya tanpa
mengubahnya ke yang lebih buruk.
2.3. Analisis SWOT
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, maka hal yang harus dilakukan
terlebih dahulu adalah mengukur kemapuan kami terhadap lingkungan atau
pesaing, yaitu melalui analisis SWOT:
1. Strength (Kekuatan)
a. Rasanya enak dan unik
b. Memiliki angka kecukupan gizi yang tinggi
c. Dapat disukai oleh semua kalangan
d. Harga terjangkau oleh semua kalangan
e. Bahan bakunya terjangkau dan mudah diperoleh
f. Cara pembuatannya mudah
2. Weakness (Kelemahan)
a. Tidak tahan lama
b. Banyak saingan
c. Belum mempunyai cabang
d. Kurang modal untuk memulai usaha
c. Harga bahan baku yang tidak stabil
3. Oppoturnity (Peluang)
a. Penjualan "Mie Aceh" memiliki peluang yang cukup besar karena selain
memiliki cita rasa yang enak dan unik juga memiliki kandungan gizi yang
memadai
b. Memiliki lokasi yang strategis karena terletak di persimpangan jalan yang
banyak dilalui oleh banyak orang.
4. Treath (Ancaman)
a. Banyak memiliki pesaing selain dari pedagang mie ayam lain sendiri juga
dari pesaing makanan sejenis seperti bakso dan soto.
b. Dalam memproduksi "Mic Aceh" memungkinkan pihak lain mencuri resep
ataupun ide usaha yang telah dikembangkan.
c. Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan
kenaikan harga yang mungkin dapat mengurangi pembeli.
d. Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak
begitu banyak (jarang).
2.4. Analisa 4P
1. Product (Produk)
Produk yang kami jual berupa Mie Aceh yang merupakan makanan yang
memiliki angka kecukupan gizi yang memadai.
2. Price (Harga)
Harga yang kami tawarkan dari produk yang kami buat dapat dijangkau oleh
semua kalangan baik itu kalangan bawah, kalangan menengah, maupun
kalangan atas.
3. Promotion (Promosi)
Dalam melakukan promosi produk ini seperti yang telah dibahas sebelumnya
kami akan banyak memberi diskon dan potongan-potongan harga pada bulan-
bulan pertama.
4. Place (Tempat)
Tempat yang kami gunakan dalam usaha ini adalah pusat keramaian yang ada
di Kecamatan Jonggol yang merupakan tempat yang paling strategis di daerah
ini.
2.5. Distribusi
Tempat penjualan produk Mie Aceh Kami ini tempatnya benar benar
Strategis, dengan Trafic yang padat dan Jumlah Populasi orang di sekitar
tempat penjualan padat. Dengan tempat yang cukup strategis akan sedikit
banyak menimbulkan Efek Buying Signal, Orang yang tadinya belum tahu
keberadaan Produk kita akan dengan segera tahu, dengan demikian Faktor
Manusia yang biasanya suka mencoba coba hal hal baru akan timbul.
BAB III
ASPEK PRODUKSI
3.1. Produk
Produk yang kami jual berupa makanan khas daerah yaitu Mie Aceh yang
merupakan makanan yang memiliki angka kecukupan gizi yang memadai.
3.2. Kualitas Produk
Kualitas produk yang kami berikan sangatlah berkualitas karena bahan-
bahan yang digunakan merupakan bahan-bahan alami tanpa mengandung
pengawet apapun.
3.3. Bahan Baku
• Bahan Utama
- 200g mie kuning basah
- 75g daging sapi tenderloin, potong dadu
- 4 siung bawang putih, iris tipis
- 3 butir bawang merah, iris tipis
- 1 buah tomat, potong kasar
- 200ml air
- 3 sdt Kaldu Sapi
- 50g taoge
- 2 sdm Bango Kecap Manis
- ½ sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- ½ sdt cuka masak
- 4 sdm minyak sayur
- 1 batang daun bawang, iris tipis
- 1 sdm bawang merah goreng
• Bumbu Halus
- 6 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 1 buah kapulaga
- 4 buah cabai merah besar
- 2cm kunyit, bakar
- ¼ sdt jintan
- ½ sdt lada putih bubuk
• Bahan Acar
- 1 buah mentimun, buang biji dan potong dadu
- 5 butir bawang merah, iris tipis
- 1 sdt gula pasir
- 1 sdt cuka masak
- ½ sdt garam
3.4. Proses Pembuatan
• Haluskan semua bumbu dengan menggunakan blender atau cobek.
• Panaskan minyak di wajan, lalu masukkan bawang merah, bawang putih.
Tumis bersama bumbu halus hingga harum, lalu masukkan daging sapi. Aduk
rata, masak hingga daging berubah warna, dan tumisan matang.
• Tambahkan taoge dan tomat. Masak hingga layu, lalu tambahkan
garam, Kecap Manis, Kaldu Sapi, gula pasir, serta cuka.
• Masukkan mie, kemudian taburi dengan daun bawang. Aduk hingga
tercampur rata lalu angkat dan matikan api.
• Sajikan mie goreng Aceh dengan acar dan taburi bawang goreng.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
4.1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
- Kontrak toko/bulan Rp. 2.000.000,-
- Kursi, meja, lemari Rp. 4.000.000,-
- Penggiling mie 2 unit Rp. 2.500.000,-
- Kompor gas 2 unit Rp. 950.000,-
- Peralatan memasak lainnya Rp. 1.500.000,-
- Peralatan makan-minum Rp. 1.700.000,-
- Kulkas Rp. 1.650.000,-
- Listril, air, dll Rp. 400.000,-
- Pembuatan banner, stiker daftar harga Rp. 300.000,-

Total Biaya Tetap Rp. 15.000.000,-

4.2. Biaya Variabel (Variable Cost) per Bulan


- Tepung terigu Rp. 600.000,-
- Tepung tapioka Rp. 300.000,-
- Minyak sayur Rp. 400.000,-
- Daging sapi Rp. 700.000
- Daging kambing Rp. 500.000,-
- Udang dan cumi Rp. 400.000,-
- Bumbu Rp. 500.000,-
- Kecap manis Rp. 100.000,-
- Taoge panjang Rp. 200.000,-
- Plastik dll Rp. 300.000,-

Total Biaya Variabel Rp. 4.000.000,-

4.3. Total Biaya (Total cost)


TC= TFC + TVC
TC= Rp.15.000.000,- + Rp.4.000.000,-
TC= Rp.19.000.000,-

4.4. Daftar Harga


Harga produk yang kami tawarkan sangatlah bervariasi dan sangat
cocok untuk kantong anda, yaitu berkisar antara Rp 15.000,00. – Rp.
30.000,00. Adapun rincian harganya adalah sebagai berikut:
▪︎ Mie Aceh Udang atau Cumi Rp. 15.000,00.
▪︎ Mie Aceh Kambing RP. 23.000,00.
▪︎ Mie Aceh Sapi Rp. 30.000,00.
4.5. Pendapatan
Target penjualan Mie ayam per hari adalah 40 porsi. Waktu berjualan
Senin-Minggu. Atau dalam sebulan menjual 1200 porsi. Pendapatan Harian

Mie Aceh Udang 9 porsi × Rp 15.000,- = Rp. 135.000,-


Mie Aceh Kambing 11 porsi × Rp 23.000,- = Rp. 253.000,-
Mie Ayam Sapi 20 porsi × Rp 30.000,- = Rp. 600.000,-
________________+
Rp. 988.000,-
4.6. Analisis Titik Impas (Break-Event Point)
BEP= Biaya Tetap = Rp.15.000.000,- = 3000
Profit Rp. 5.000,-
Berarti akan BEP dalam 3000/900 = 3,333 bulan
4.7. Rencana Laporan Arus Kas (Cash Flow)

Laporan Arus Kas


bulan Juni 2014

Kas Masuk
Modal Awal Rp.19.000.000,-
Penjualan Tunai Rp. 12.500.000,-
Jumlah Kas Masuk Rp.31.500.000,-
Kas Keluar
Biaya Tetap Rp. 15.000.000,-
Biaya Variabel Rp. 4.000.000,-
Gaji Karyawan Rp. 6.000.000,-
Jumlah Kas keluar Rp. 25.000.000,-
Saldo Akhir Kas Rp. 6.500.000,-
BAB V
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
5.1. Struktur Organisasi
Adapun susunan organisasi pada "Mie Aceh Perjuangan" adalah sebagai
berikut:
5.2. Job Description
• Owner adalah pemilik kedai yang sekaligus pemimpin bagi seluruh bagian yang
ada di "Mie Aceh Perjuangan”
• Restaurant Manager adalah seseorang yang ditunjuk sebagai kepala
operasional "Mie Aceh Perjuangan".
• Assistant Restaurant adalah seseorang yang diberi wewenang untuk
membantu Restaurant Manager dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya.
• Chef adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam operasional produksi
di restoran.
• Supervisor adalah sesorang yang mengawasi seluruh bagian restoran,
membantu tugas dan tanggung jawab Assistant Restaurant.
• Wailter/Waitreess adalah sekelompok orang yang melayani kebutuhan tamu
restoran.
• Cook Helper adalah sekelompok orang yang membantu pekerjaan chef di
dapur.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Antisipasi Masa Depan
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini
berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas
pekerjaan kami, agar para peminat atau konsumen puas atas pelayanan dan
citarasa Mie Aceh yang kami buat. Karena apabila kualitas Mie Aceh kami tidak
kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju dan terancam
bangkrut.
6.2. Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai
keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus
berkembang karena dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kualitas
dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan
langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus
menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
6.3. Penutup
Kita tidak bisa dalam memulai bisnis secara setengah-tengah, meskipun
usaha tersebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya
bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri dengan
demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan.

Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal awal


memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan diawal maka yang
terjadi adalah efek Berantai dimana kita akan terus menerus mengalami
kesalahan sementara modal lama kelamaan tersedot habis. Sudah sewajarnya
apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses
agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang Dengan
demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai