Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan “Proposal
Usaha Mie Ayam Buto Ijo”.
Kelompok IV
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................3
Bab IV : Penutup…………………………………………………………….….…13
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………...….13
4.2 Saran………………………………………………………………….….…13
Profil Kelompok……………………………………………….……...……………14
Profil Pengusaha………………………………………………………….………..17
3
I.I DESKRIPSI / GAMBARAN UMUM
Usaha ini berawal dari kecintaan saya terhadap makanan Mie Ayam .Setiap saya makan
Mie Ayam rasanya cuma itu-itu saja kemudian saya berinsiatif untuk membuka warung Mie Ayam
yang berbeda dengan warung warung Mie Ayam lainnya. Setelah saya amati usaha ini belum
banyak dan jarang di temui di lingkungan saya. Dari informasi-informasi yang saya peroleh dan
menurut pandangan saya usaha ini akan mencapai kesuksesan dan maju. . Karena Mie Ayam ini
tidak hanya akan mengenyangkan tetapi dapat juga menyehatkan, berbeda dengan Mie Ayam pada
umumnya yang sering kita jumpai. Mie ayam ini adalah mie ayam yang selama ini dicari-cari oleh
para pelanggan yang sangat menyukai Mie Ayam tapi juga ingin tetap sehat .
b. Misi
- Terus berinovasi dalam menciptakan menu-menu yang unik dan menarik.
- Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat para pembeli.
- Memberikan pelayanan yang terbaik dan ramah dalam upaya menarik pembeli.
- Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa yang
memukau.
4
c. Tujuan Usaha
Menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses di Pekalongan dengan omzet yang tinggi
sehingga dapat membuka banyak cabang di Indonesia dan menampung banyak karyawan serta
memanfaatkan peluang usaha yang ada.
b) Weakness (Kelemahan)
1. Produk yang ditawarkan merupakan produk yang kurang popular dan tidak tahan lama karena
tidak menggunakan bahan pengawet
c) Oppurtunity (Peluang)
1. Banyak penjual yang menjual produk yang sama menggunakan bahan pengawet,
sedangkan produk ini tidak menggunakan bahan pengawet atau zat berbahaya lainnya
2. Produk ini menggunakan bahan bahan alami.
3. Suatu seni baru dalam Mie Ayam yang belum banyak berkembang.
d) Threat (Hambatan)
1. Banyak penjual penjual mie ayam diluar sana yang sudah terkenal terlebih dahulu.
5
BAB I
RIWAYAT UMUM
DATA PERUSAHAAN
7
Cara Membuat
1. Taruh terigu dan garam dalam wadah.aduk rata
2. Tambahkan minyak panas sedikit sedikit sambil diaduk . Tambahkan margarine leleh. Aduk
lahi . Terakhir masukan air hangat sedikit-sedikit sambil diaduk menggunakan tangan. Tidak perlu
sampai kalis ,cukup sampai rat saja
3. Giling dengan gilingan mie sambil ditabur tepung agar tidak melengket . giling sampai
ketebalan yang diinginkan. Semakin tipis, semakin renyah pangsit. Tapi kalau terlalu tupis akan
mudah hancur.
4. Potong-potong bentuk persegi
5. Goreng dalam minyak banyak dengan panas sedang agar tidak cepat gosong.
Penyelesaian
1. Rebus 1 Liter air hingga mendidih . Masukan mie hijau . Masak hingga matang . Angkat dan
taruh dalam mangkok-mangkok yang telah diberi minyak wijen, minyak bawang, garam, dan
merica bubuk
2. Tambahkan sawi( yang telah direbus ) dan toping ayam. Taburi dengan bawang goreng
,pangsit goreng.dan bisa juga ditambahkan bakso
3. Sajikan mie dengan kuah kaldunnya beserta sambal dan jeruk nipis
RENCANA PEMASARAN
Untuk langkah awal yang harus dilakuakan untuk mengenalkan usaha Mie Ayam ini ke
masyarakat adalah perlunya promosi. Walaupun sebenarnya, kebanyakan usaha-usaha kuliner
promosinya melalui mulut ke mulut dari para pelanggan yang pernah mencicipi masakan tersebut.
Berarti kualitas rasa yang lezat memang harus menjadi garda depan agar tidak mengecewakan
pelanggan. Dan aktivitas promosi sebaiknya juga dilakukan dengan memberikan nama dari tempat
usaha yang dijalankan. Hal tersebut menjadi faktor penting untuk identitas usaha. Nama usaha bisa
diambil dari nama jalan atau daerah tempat berjualan, atau nama-nama yang mudah dan bisa
menarik rasa penasaran dari para pelanggan.
8
ANALISIS SWOT
Setiap usaha yang dijalankan setiap waktu pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses
seperti halnya usaha ini ada beberapa faktor yang menurut saya sangat mendukung serta
menghambat dalam menjalankannya serta mangembangkan usaha ini. Di bawah ini adalah faktor-
faktor yang pendukung dan penghambat :
· Faktor-faktor yang mendukung itu antara lain :
a) Lokasi ini yang mudah dicari dan Strategis
b) Usaha ini masih langka / jarang dilokasi lingkungan penjualan,sehingga pesaingnya masih
jarang dan dengan mudah untuk mendapatkan pelanggan yang banyak.
c) Harganya tidak begitu mahal dikalangan masyrakat menengah kebawah
· Solusi agar dapat memecahkan masalah dalam factor penghambat antara lain :
a) Dengan keterbatasan dana belanja kita harus berhati-hati dalam mengeluarkan uang
b) Karena kenaikan bahan baku yang tidak stabil pada saat harganya murah kita akan membeli
barang yang lebih banyak.
c) Dalam mengatasi kesulitan mencari daging kita akan berlanggan dengan pemasok daging
yang berkualitas.
9
BAB II
ANALISIS USAHA
PROYEKSI PENJUALAN
Produksi = 50 porsi
Hari kerja = 26 hari
Bulan dalam setaun = 12 bulan
Hasil produksi = 50 porsi x 26 hari x 12 bulan =18.000
Harga perporsi = Rp.10.000
Pemasukan perbulan penjualan Mie Ayam Buto Ijo
50 porsi x Rp. 10.000 x 26 hari = Rp. 13.000.000
10
RENCANA PEMASARAN
1. Pengembangan Produk
Mie yang akan kami pasarkan adalah Mie Ayam Buto Ijo. Model Mie yang berwarna hijau
sehat inilah yang menjadi unik dan sekaligus menjadi Ciri Khas mie kita. Konsep Produk yang
kita tawarkan sebenarnya tidak jauh berbeda dari konsep yang telah ditawarkan oleh mereka yang
memasarkan lebih dulu.
2. Uji Produk
Setelah kita mampu membuat produk Mie Buto Ijo ,maka produk ini perlu di coba ke para
calon pelanggan untuk mengetahui kekurangannya. Uji Coba ini meliputi Taste atau rasa serta
yang tidak kalah penting adalah Higienesnya. Diperlukan minimal 15 Orang yang berbeda dari
tingkat umur, pekerjaan ,tingkat pendidikan serta jenis kelaminnya. Dengan demikian kita dapat
mengukur kira kira Produk mie ayam buto ijo seperti apa yang mereka inginkan.
3. Distribusi/Tempat Penjualan
Tempat penjualan produk kami ini tempatnya benar benar Strategis,dengan Trafic yang padat
dan Jumlah Populasi orang di sekitar tempat penjualan padat. Dengan tempat yang cukup strategis
akan sedikit banyak menimbulkan Efek Buying Signal,Orang yang tadinya belum tahu keberadaan
Produk kita akan dengan segera tahu,dengan demikian Faktor Manusia yang biasanya suka
mencoba coba hal hal baru akan timbul.
11
BAB III
PERENCANAAN KEUANGAN
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Menurut pandangan saya usaha ini akan berkembang dan mencapai kesuksesan. Meskipun
zaman sekarang ini banyak warung Mie Ayam, tetapi saya sangat optimis bahwa usaha ini akan
berkembang dan memberi harapan yang sangat menjanjikan. Karena mie ayam ini tidak hanya
akan membuat pelanggang kenyang tetapi dapat juga menyehatkan berbeda dengan Mie Ayam
pada umumnya yang sering kita jumpai. sebab, Mie ayam ini adalah mie ayam yang selama ini
dicari-cari oleh para pelanggan yang sangat menjaga mutu makanannya .
4.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat memberi motivasi wirausahawan baru untuk mendirikan usaha
dan lebih kreatif Untuk membuka usaha baru yang mempunyai masa depan bagus. Jaga kualitas
produk. Harus menerima kritik dan saran dari orang lain dengan lapang dada,karena hal itu dapat
membangun serta menyukseskan usaha kita Jangan mudah menyerah dalam mendirikan usaha dan
harus tekun serta gigih dalam bekerja Belajar lah dari kesalahan dan kegagalan
13
PROFIL KELOMPOK
Surabaya
Hoby : Olahraga
Hoby : Traveling
14
Dyah Ayu Octavela Nim : 1620012B
Kec.Kraksaan Probolinggo
Hoby : Memasak
Sidoarjo
Hoby : Touring
15
Agus Kriswanto Nim : 1620003B
Surabaya
Hoby : Voly
Hoby : Voly
16
PROFIL WIRAUSAHA
Fraga Tanansyah, pria berusia 24 tahun yang lahir dari keluarga pecinta mie ayam. Fraga
menciptakan produk bernama Mie Ayam Sabuke. Cerita berawal sekitar 2012 silam, saat Fraga
akan menyelesaikan studi teknik telekomunikasi di salah satu perguruan tinggi di dalam negeri.
Keinginannya hanya satu, selepas kuliah menjadi pengusaha, bukan karyawan seperti khalayak
pada umumnya.
"Saya memang ingin lebih menjadi pengusaha ketimbang karyawan. Rasanya lebih asyik gitu,"
ujarnya kepada detikFinance, Jumat (14/10/2016).
Fraga pun mantap ingin membuka usaha mie ayam. Ide bisnis ini muncul setelah
mengingat keluarganya adalah pecinta mie ayam. "Lalu, kenapa nggak jualan mie ayam saja," tutur
Fraga, sambil asyik bercerita. Kemudian, dia mencoba mencari informasi cara membuat mie ayam
di internet. Maklum saja, meski pecinta mie ayam, Fraga dan keluarganya tak bisa membuat mie
ayam. Namun, karena niat bisnis yang kuat, Fraga terus berusaha meracik aneka bahan untuk
menjadi mie ayam dengan rasa berbeda dari yang lain. Kerja keras Fraga akhirnya membuahkan
hasil.
17