Anda di halaman 1dari 3

Diskusi.

Friday, 10 September 2021, 4:36 AM

Number of replies: 29

Diskusikanlah perbedaan dan persamaan dari :

1. Pajak langsung dan pajak tidak langsung

2. Pajak Pusat dan Pajak Daerah

Sebutkanlah masing-masing  contoh dari pajak diatas dan dasar hukum yang
melandasinya !

Jelaskan dengan bahasa anda sendiri, serta tuliskan sumber anda menjawab
diskusi. Kemiripan jawaban anda dengan rekan anda akan mempengaruhi
penilaian

Selamat berdiskusi...!

=Selamat Mengerjakan=

Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bapak/Ibu dan Rekan-rekan. Mohon izin


menanggapi topik diskusi yang sedang dibahas.
1. Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung

Persamaan :
Pajak langsung dan pajak tidak langsung sama-sama merupakan pungutan yang
dibebankan dari negara kepada warga negaranya yang bersifat memaksa untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana dalam
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, “Pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
Perbedaan :
A. Pajak langsung adalah pajak yang pembayarannya atau pembebanannya
tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Sedangkan Pajak tidak langsung
adalah pajak yang pemungutannya tidak secara langsung kepada Wajib
Pajak, dapat juga berarti pajak yang pembayarannya atau pembebanannya
dapat dilimpahkan kepada orang lain.
B. Pajak langsung merupakan pajak yang secara periodik, artinya pajak
dipungut secara teratur dalam jangka waktu yang ditentukan. Contohnya yaitu
penghasilan wajib pajak yang merupakan seorang karyawan dan memiliki
penghasilan diatas PTKP akan dipotong PPh Pasal 21 oleh bendaharawan
tiap bulan untuk disetorkan kedalam kas negara. Sedangkan pajak tidak
langsung merupakan pajak yang dipungut secara insidental, artinya pajak
hanya dipungut jika terjadi kegiatan saja. Contoh sederhananya yaitu saat kita
membeli kebutuhan sehari-hari di supermarket, jika memperhatikan struk
belanja, ada bagian Total belanja + PPN 10%. Pemungutan PPN tersebut
terjadi saat penyerahan Barang Kena Pajak, dalam hal ini barang belanjaan
kita.
C. Pajak langsung pembayarannya tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain.
Hal ini dapat kita lihat dari dasar pemotongan pajak penghasilan yang berasal
dari penghasilan yang kita miliki sesuai dengan yang diatur undang-undang.
Sedangkan pajak tidak langsung pembayarannya dapat dilimpahkan pada
pihak lain yang dapat berupa substitusi dan shifting. Contohnya yaitu Pajak
Masukan dan Pajak Keluaran dalam PPN.
D. Pajak langsung merupakan pajak yang perselisihannya diselesaikan melalui
peradilan administrasi tidak murni, yaitu dengan cara mengajukan keberatan
kepada dirjen pajak. Jika masih belum puas dapat minta banding kepada
Pengadilan Pajak. Sedangkan pajak tidak langsung penyelesaian
perselisihannya dilaksanakan di muka pengadilan negara yang sekarang
merupakan pengadilan administrasi murni.
E. Contoh pajak langsung adalah Pajak Penghasilan. Sedangkan contoh pajak
tidak langsung adalah Pajak Pertambahan Nilai.
F. Dasar hukum pajak penghasilan adalah UU Nomor 36 Tahun 2008.
Sedangkan dasar hukum pajak pertambahan nilai adalah UU Nomor 42
Tahun 2009.
2. Pajak Pusat dan Pajak Daerah

Persamaan :
Pajak Pusat dan Pajak Daerah sama-sama merupakan pajak yang dikelolah oleh
pemerintah dan bersifat memaksa untuk pembiayaan pemerintah demi kemakmuran
rakyat.
Perbedaan :
A. Pajak pusat merupakan pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat dan
dipergunakan untuk membiayai pengeluaran umum (negara). Sedangkan
pajak daerah merupakan Pajak yang pengolahannya dilakukan oleh
pemerintah daerah guna membiayai pengeluaran-pengeluaran daerah.
B. Sumber pungutan pajak pusat relatif tidak terbatas, sedangkan objek pajak
daerah sengat terbatas jumlahnya. Artinya objek pajak yang telah dikenakan
oleh negara tidak dapat lagi dikenakan lagi oleh daerah supaya terhindar dari
pengenaan pajak berganda.
C. Pengelolaan pajak pusat dilakukan oleh Kementerian Keuangan, dalam hal ini
DIrektorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sedangkan
pengelolaan pajak daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I dan II
(Provinsi dan Kabupaten/Kota) dalam hal ini Dinas Pendapatan Daerah.
D. Contoh pajak pusat yaitu PPh, PPN, PBB Sektor Perkebunan, Perhutanan,
dan Pertambangan (P3), BPHTB, dan Bea Meterai. Sedangkan contoh pajak
daerah yaitu pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air, Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak pengambilan
dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan, Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Reklame, Pajak
Hiburan dan Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, dll.
E. Dasar hukum pajak pusat adalah :
 UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
 UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
 UU Nomor 10 tahun 2020 tentang Bea Meterai.
 UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
 UU Nomor 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan.
 UU Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi Dan Bangunan.
Dasar hukum pajak daerah yaitu :
 UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
 Peraturan pajak daerah yang bersangkutan.

Demikian pendapat yang dapat saya sampaikan berdasarkan sumber tertera.


Terima kasih.

Sumber :
1. Buku Materi Pokok ADBI4330 Administrasi Perpajakan
2. Materi Inisiasi Sesi 2 Penggolongan, Tarif, dan Sanksi Pajak

Anda mungkin juga menyukai