Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

1. Sistem pemungutan pajak yang dicanangkan pemerintah mulia


mununjukkan hasi yang cukup baik, walupun target belum tercapai, pihak
pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak terus-menerus menggalakan
pemungutan pajak yang luar biasa hebat. Sebutkan perbedaan dari Witholding
System dengan Self assesment sistem yang saudara/i ketahui!

JAWABAN

Perbedaan dari Withholding System dengan Self Assesment System

Withholding System

Withholding System adalah sistem perpajakan dimana pihak ketiga baik wajib
pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan dalam negeri diberi kepercayaan
oleh peraturan perundang-undangan untuk melaksanakan kewajiban memotong
atau memungut pajak penghasilan yang dibayarkan kepada penerima
penghasilan. Pihak ketiga ini memiliki peran aktif dalam hal memungut atau
memotong pajak, sedangkan peran fiskus adalah dalam pemeriksaan pajak,
penagihan, dan penyitaan apabila ada indikasi pelanggaran perpajakan, seperti
halnya dalam sistem self assessment system.

Jenis pemotongan dan atau pemungutan oleh pihak ketiga ini adalah Pajak
Penghasilan Pasal 21, 22, 23, 26, Pajak Penghasilan Final pasal 4 ayat (2), Pajak
Penghasilan Pasal 15, serta Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
Barang Mewah.

Contoh Witholding System adalah pemotongan penghasilan karyawan yang


dilakukan oleh bendahara instansi terkait. Jadi, karyawan tidak perlu lagi pergi ke
KPP untuk membayarkan pajak tersebut.

Self Assesment System

Self Assesment System merupakan sistem perpajakan dimana inisiatif untuk


memenuhi kewajiban perpajakan berada di pihak wajib pajak. Wajib pajak harus
menilai, menghitung, menaksir sendiri pemenuhan kewajiban dan hak
perpajakannya. Tata cara cara pemungutan pajak dengan self assessment akan
berhasil dengan baik apabila masyarakat mempunyai pengetahuan dan disiplin
yang tinggi karena ciri khusus self assessment adalah adanya kepastian hukum,
sederhana penghitungannya, mudah pelaksanaannya, lebih adil dan merata,
serta dilakukan sendiri oleh wajib pajak.
Ciri-ciri Self Assessment System :

 Penentuan besaran pajak terutang dilakukan oleh wajib pajak itu sendiri.
 Wajib pajak berperan aktif dalam menuntaskan kewajiban pajaknya mulai
dari menghitung, membayar, hingga melaporkan pajak.
 Pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat ketetapan pajak, kecuali jika
wajib pajak telat lapor, telat bayar pajak terutang, atau terdapat pajak yang
seharusnya wajib pajak bayarkan namun tidak dibayarkan.

Penerapan self assessment system ini berlaku untuk jenis pajak pusat. Contoh
jenis pajak pusat di Indonesia adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penghasilan (PPh) yang berlaku setelah masa reformasi pajak pada 1983 hingga
saat ini.

2. PT. Ambyar mempunyai Pajak Penghasilan yang terutang berdasarkan Surat


Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2017, Rp 116.000.000, PPh
yang dipungut oleh pihak lain (Pasal 22) Rp 13.000.000, PPh yang dipotong oleh
pihak lain (Pasal 23) Rp 5.500.000. berapakah besarnya angsuran pajak yang
harus dibayar sendiri setiap bulan untuk tahun 2017!

JAWABAN

Apabila yang ditanyakan adalah angsuran pajak yang harus dibayar sendiri setiap
bulan untuk tahun 2018, maka penghitungannya sebagai berikut :

A. PPh Terutang : Rp 116.000.000

B. Kredit Pajak

 PPh Pasal 22 : Rp 13.000.000

 PPh Pasal 23 : Rp 5.500.000

C. Total Kredit Pajak : (Rp 18.500.000)

D. PPh Kurang Bayar (PPh Terutang – Kredit Pajak) : Rp 97.500.000

E. Angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun Pajak berikutnya (2018)

1/12 x PPh Kurang Bayar : Rp 8.125.000

Apabila yang ditanyakan adalah angsuran pajak yang harus dibayar sendiri setiap
bulan untuk tahun 2017, angsuran pajaknya tidak dapat dihitung karena tidak
diketahui PPh Kurang Bayar Tahun 2016.
Sumber :

1. Buku Materi Pokok ADBI4330 Administrasi Perpajakan.


2. https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/sistem-pemungutan-pajak

Anda mungkin juga menyukai