Anda di halaman 1dari 16

Pembayaran Pajak,

Pelaporan Pajak dan


Pembetulan SPT
Disusun oleh Kelompok 6
Perkenalan Kelompok

Ghina
Tirta Amelia Amalia Nur Dwi
Raodhatul
Putri Akhmadani Jannah Hastina
A031201033 A031201015 A0312011121 A031201041
Pembayaran dan
Penyetoran Pajak
Mekanisme pembayaran pajak dapat diklasifikasikan menjadi
empat jenis, yaitu:
Membayar sendiri pajak yang terutang.
Membayar PPh melalui pemotongan dan pemungutan oleh
pihak lain.
Membayar PPN kepada pihak penjual atau pemberi jasa
ataupun oleh pihak yang ditunjuk pemerintah.
Pembayaran pajak-pajak lainnya.
Metode
Pembayaran
Pembayaran pajak dapat dilakukan melalui secara online melalui e-billing
atau setor langsung melalui kantor pos atau bank persepsi yang ditunjuk
oleh Menteri Keuangan
Batas Waktu Bayar Pajak
dan Pelaporan SPT
Untuk SPT Tahunan PPh OP, paling lama 3 bulan setelah akhir
tahun pajak.
Untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan, batas waktu
penyampaian SPTnya paling lama empat bulan setelah akhir
Tahun Pajak.
Untuk SPT Masa, Batas waktu penyampaian SPTnya adalah
paling lama 20 hari setelah akhir tahun pajak. Tanggal jatuh
tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk
suatu saat atau masa pajak bagi masing-masing jenis pajak,
paling lama 15 hari setelah saat terutangnya pajak atau
berakhirnya masa pajak.
Cara Lapor SPT Secara Online

sumber: Indonesia baik.id


Cara Lapor SPT Secara Online

sumber: Indonesia baik.id


Pembetulan SPT

Pelaksanaan self-assessment system ini tidak luput dari


kesalahan, meskipun telah ditunjang berbagai teknologi
digital seperti e-SPT, e-Filing dan lain-lain. Dalam
praktiknya, masih terdapat wajib pajak yang
melakukan kesalahan dalam melaporkan atau
membayar pajak yang terutang.
Faktor Penyebab
Timbulnya Kesalahan

Kesalahan tersebut dapat disebabkan, karena


berbagai faktor seperti:
human error dalam penginputan data
kurang cermat dan teliti
kurangnya pemahaman wajib pajak
Syarat Pembetulan SPT
Pembetulan SPT sendiri, telah diatur dalam pasal 8 ayat (1) UU
KUP, yang menyatakan bahwa wajib pajak dengan kemauan
sendiri dapat membetulkan SPT yang telah disampaikan.
Terhadap kekeliruan tersebut wajib pajak memiliki hak untuk
melakukan pembetulan selama DJP belum melakukan tindakan
pemeriksaan. Tindakan Pemeriksaan sendiri adalah saat SPT
Pemeriksaan Pajak disampaikan kepada wajib pajak, wakil,
kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dari
wajib pajak yang bersangkutan.
Cara Melakukan
Pembetulan SPT
Jangka waktu untuk melakukan pembetulan SPT bagi Wajib Pajak
paling lambat 2 tahun sebelum kadaluwarsa penetapan. Saat ini,
untuk melakukan pembetulan SPT Tahunan wajib pajak bisa
melakukannya dengan mudah melalui program e-SPT yang telah
disediakan oleh DJP. DJP akan terus mengembangkan program-
program yang dapat memudahkan wajib pajak untuk melakukan
setiap proses administrasi perpajakan. Begitu pula dengan program
dalam melakukan pembetulan atau revisi SPT Tahunan dan SPT
masa yang saat ini sudah bisa dilakukan secara online.
Contoh Kasus
PT CCC menyampaikan SPT Tahunan PPh tahun pajak 2022 pada tanggal 15
Maret 2023, dengan data sebagai berikut:

Kemudian PT CCC melakukan pembetulan SPT Tahunan PPh tahun pajak 2022
pada tanggal 12 Juli 2023, dengan data baru sebagai berikut:
Contoh Kasus
Besarnya angsuran PPh Pasal 25 tahun pajak 2023 dihitung sebagai berikut:
Angsuran PPh 25 untuk masa Januari – Februari 2023 sama besar dengan
jumlah angsuran PPh Pasal 25 untuk masa Desember 2022 yakni masing-
masing Rp6.166.666.
Angsuran PPh 25 untuk masa Maret – Juni 2023 dihitung berdasarkan SPT
Tahunan PPh tahun pajak 2022 sebelum pembetulan sebagai berikut:

PPh Pasal 25 untuk masa Maret – Desember 2023 sebesar Rp74.000.000 /


12 bulan = Rp6.166.666.
PPh 25 masa Maret – Juni 2023 dihitung kembali berdasarkan SPT
Tahunan PPh 2022 setelah adanya pembetulan sebagai berikut:
Contoh Kasus

PPh Pasal 25 untuk Masa Maret – Desember 2023 sebesar Rp96.000.000 /


12 bulan = Rp8.000.000.
PPh Pasal 25 masa Maret – Juni 2023 yang telah disetor masing-masing
sebesar Rp6.166.666, akan tetapi yang seharusnya dibayarkan sebesar
Rp8.000.000.
Sehingga pembetulan SPT Tahunan PPh tersebut menyebabkan
kekurangan masing-masing sebesar Rp1.833.334 yang masih harus
dibayarkan kembali.
Pajak kurang bayar yang harus disetorkan kembali tersebut dikenakan
utang bunga berdasarkan berdasarkan tarif bunga sanksi administrasi
pajak akibat pembetulan yang menyebabkan kurang bayar PPh.
Contoh Kasus

Pengenaan sanksi bunga administrasi pajak akibat pembetulan SPT Tahunan


PPh yang menyebabkan kurang bayar tersebut dihitung sejak:
Terutang sanksi bunga per bulan untuk masa Maret 2023 terhitung sejak 16
April 2023 hingga tanggal penyetoran.
Terutang sanksi bunga per bulan untuk masa April 2023 terhitung sejak 16
Mei 2023 hingga tanggal penyetoran.
Terutang sanksi bunga per bulan untuk masa Mei 2023 terhitung sejak 16
Juni 2023 hingga tanggal penyetoran.
Terutang sanksi bunga per bulan untuk masa Juni 2023 terhitung sejak 16
Juli 2023 hingga tanggal penyetoran.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai