Anda di halaman 1dari 5

KKN REGULER UNIVERSITAS TIDAR

DESA SUMBERARUM

Apa itu pajak ?


Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Manfaat Pajak Bagi Rakyat


1. Infrastruktur dan Fasilitas Umum Yang Memadai
Segala jenis pengadaan infrastruktur dan fasilitas, dibangun dengan
dana pajak yang Anda bayarkan. Seperti contoh perbaikan jalan,
pembangunan jembatan, tol, rumah ibadah dan masih banyak lagi.
2. Fasilitas Pendidikan
Banyak program-program pendidikan seperti pengadaan buku
gratis, beasiswa bidik misi dan bantuan operasional (BOS), Kartu
Indonesia Pintar (KIP), dan berbagai kebutuhan sekolah untuk menunjang
kebutuhan pendidikan.
3. Fasilitas dan Program Kesehatan
Segala jenis fasilitas dan program kesehatan diambil dari dana
pajak. Banyak kebutuhan kesehatan seperti ketersediaan makanan
tambahan, bantuan kesehatan di puskesma, imunisasi dan program
posyandu.
4. Menstabilkan Perekonomian Negara
Dengan perekonomian negara yang stabil, upaya menstabilkan
perekonomian negara akan lebih terjamin. Pajak sebagai pendapatan kapita
terbesar negara, menjadi sarana dan upaya untuk menstabilkan
perekonomian negara.

Jenis Pajak Yang Berlaku Di Indonesia


Pada dasarnya pajak dibagi menjadi dua, yaitu pajak pusat dan juga pajak
daerah. Berikut jenis pajak di Indonesia:

1. Pajak Penghasilan (PPh)


Jenis pajak pertama harus dibayarkan oleh setiap wajib pajak
dengan kriteria khusus dengan penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP). Setiap penghasilan wajib pajak mulai dari gaji, keuntungan
usaha dan masih banyak lagi. PTKP sendiri telah diatur pada PMK
No.101/PMK.010/2016. Untuk wajib pajak pribadi belum kawin, akan
dikenai pada seorang yang memiliki penghasilan 54 juta rupiah per
tahunnya. Untuk wajib pajak pribadi sudah kawin, akan dikenai pada
seorang yang memiliki penghasilan 58,5 juta rupiah per tahunnya.
Sementara itu, untuk pelaporan pajak penghasilan dapat dilakukan dengan
mudah melalui layanan e-Filing.

   

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Jenis pajak di Indonesia selanjutnya adalah Pajak Pertambahan


Nilai (PPN), pajak ini dikenakan atas perdagangan barang maupun jasa
yang dilakukan wajib pajak. Kebanyakan wajib pajak adalah Pengusaha
Kena Pajak (PKP). Walaupun pada dasarnya pelaku usaha adalah penyetor
pajak, namun kebanyakan pajak akan ditangguhkan pada pembeli. PPN ini
biasanya berkisar 10% dari harga produk yang dijual. Maka dari itu jika
Anda perhatikan pajak ini sering Anda jumpai saat membeli produk.
Meskipun PPN dikenakan atas perdagangan barang, hal ini tidak berlaku
pada objek restoran. Restoran memiliki pajak restoran tersendiri diluar dari
objek pajak PPN.

3. Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)


PPnBM merupakan pajak dari penjualan barang mewah dengan
banyak kriteria. Berikut beberapa kriteria barang mewah yang diwajibkan
membayar PPnBM.
a. Barang mewah yang bukan kebutuhan pokok.
b. Barang mewah yang dikonsumsi oleh masyarakat tertentu.
c. Barang mewah untuk kebutuhan eksistensi atau menunjukkan
status.
d. Barang mewah yang beresiko merusak kesehatan, mengganggu
ketertiban, dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
e. Kendaraan Mewah.
f. Hunian atau properti.
g. Dan masih banyak lagi.

4. Bea Meterai (BM)

BM termasuk salah satu pajak yang masuk dalam jenis jenis pajak
yang berlaku di Indonesia. Pajak ini dibebankan atas pemanfaatan
dokumen yang memerlukan meterai. Berbagai contoh dokumen dengan
meterai seperti akta notaris, surat kuasa, bukti transaksi, perjanjian jasa
dan masih banyak lagi. Nilai BM sendiri memiliki ragam nominal untuk
ketentuan masing masing, seperti meterai Rp 6000 untuk transaksi dengan
nilai diatas 250 ribu hingga 5 juta. Ada juga meterai dengan nilai Rp
10.000 untuk nilai transaksi diatas 10 juta rupiah.

5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Setiap kepemilikan properti seperti rumah, ruko dan bangunan lain


beserta tanahnya akan diwajibkan membayar pajak ini. Pajak ini
merupakan biaya yang harus disetorkan atas kepemilikan objek PBB yang
memberikan keuntungan maupun kedudukan sosial bagi individu atau
badan. PBB sendiri dibagi atas dua sektor yaitu PBB sektor P2 berupa
PBB bangunan perdesaan dan PBB bangunan perkotaan yang
diadministrasi oleh PemKot / Pemkab. Ada juga PBB sektor P3 berupa
PBB bangunan perhutanan, pertambangan, dan perkebunan yang
diadministrasi oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pajak.
Selain hunian ada objek pajak lain seperti sawah, ladang, kebub, tanah,
pekarangan, tambang, dan peternakan. Anda dapat mengetahui seberapa
besar jumlah pajak PBB  dengan cara menghitung Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) secara mandiri.

6. Pajak Daerah
Jenis pajak selanjutnya berbeda dengan jenis jenis pajak
sebelumnya. Karena pajak sebelumnya kebanyakan disetorkan untuk
pusat. Sedangkan pajak daerah adalah sebuah kontribusi wajib untuk
daerah dan keperluan daerah. Dalam administrasi negara, khususnya
pemda terbagi menjadi pemerintahan provinsi dan pemerintahan
kabupaten/kota. Pajak ini diatur dalam UU 28/2009 pasal 2. Berikut
beberapa pemisahan pajak. Untuk jenis pajak provinsi beberapa contohnya
adalah pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan, pajak BBM,
pajak air permukaan hingga pajak rokok.
Jenis pajak Kabupaten / Kota terdiri atas pajak hotel, restoran,
hiburan, reklame, penerangan jalan, mineral bukan logam, parkir, air
tanah, PBB perdesaan dan perkotaan dan lain lain.
Untuk daerah setingkat provinsi, namun tidak terbagi atas
kabupaten / kota seperti daerah khusus Ibukota Jakarta, jenis pajaknya
menjadi pajak gabungan provinsi dan kabupaten/kota.

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak


Hak Wajib Pajak :
1. Hak atas Kelebihan Pembayaran Pajak
2. Hak dalam Hal Wajib Pajak Dilakukan Pemeriksaan
3. Hak untuk Mengajukan Keberatan, Banding, dan Peninjauan
Kembali
4. Hak Kerahasiaan
5. Hak untuk Pengangsuran atau Penundaan Pembayaran
6. Hak untuk Penundaan Pelaporan SPT Tahunan
7. Hak untuk Pengurangan PPh Pasal 25
8. Hak untuk Pengurangan PBB
9. Hak untuk Pembebasan Pajak
10. Hak untuk Mendapatkan Pajak Ditanggung Pemerintah
11. Hak untuk Mendapatkan Insentif Pajak
Kewajiban Wajib Pajak :

1. Kewajiban Mendaftarkan Diri


2. Kewajiban Pembayaran Pemotongan/Pemungutan dan Pelaporan Pajak
3. Kewajiban dalam Hal Diperiksa
4. Kewajiban Memberi Data

Sumber :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan
Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum
Dan Tata Cara Perpajakan
“Ayo Bantu Pemerintah Dengan Sadar Pajak”,
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10484
“Jenis-jenis Pajak”, https://mekari.com/blog/jenis-jenis-pajak/

Anda mungkin juga menyukai