Anda di halaman 1dari 3

Notulensi Perpajakan Kelas D

11 Februari 2020

Materi : Pengantar Perpajakan

Presentator : Kelompok 1

1. Dhea Ainun Rahmadhani 185030201111002


2. Juniar Indah Wulansari 185030201111023
3. M. Iqbal Ridho 185030201111065
4. M. Reza Firdha 185030200111085
5. Rama Virgil Elian 185030201111071
6. Risky Adiliya 185030201111020

A. Sejarah Perpajakan
1. Pra Kolonial
Pajak dikenal dengan istilah upeti. Upeti dipungut oleh raja untuk kepentingan
pribadi dan operasional kerajaan.
2. Pra Kemerdekaan
Belanda memungut pajak kepada pedagang Tionghoa dan pedagang asing lainnya.
Sedangkan Inggris menerapkan sistem pajak yang dikenal landrent stelsel (pajak
sewa tanah) yang menjadi cikal bakal pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan.
3. Pasca Kemerdekaan
Pasal 23A UUD 1945 merupakan peraturan yang melandasi system perpajakan di
Indonesia setelah kemerdekaan. Sejak tahun 1983, pemerintah Indonesia
mengubah sistem pemungutan pajak yang semula menggunakan official
assessment menjadi self assessment.
4. Pasca Reformasi
Pada tahun 1983 terjadi Reformasi Perpajakan pertama kali dengan nama
Reformasi Undang-Undang Perpajakan.

B. Pengertian Perpajakan
Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sedangkan menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., pajak adalah iuran rakyat
kepada kas negara berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat jasa timbal yang
dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur Iuran dari rakyat kepada negara,
berdasarkan undang-undang, tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara, dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

C. Keterkaitan Pajak dengan Akuntansi dan Laporan Keuangan


1. Pajak adalah unsur penting dalam Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan sendiri, pajak berperan penting dalam menentukan
besarnya penghasilan bersih sebuah perusahaan setelah dikenakan pajak. Dimana
penghasilan tersebut digunakan untuk menentukan besarnya Deviden yang dibagi
kepada investor dan besarnya modal sendiri.
2. Kaitan Akuntansi dan Pajak dalam Laporan Keuangan
Kaitan antara akuntansi dan pajak dalam laporan keuangan adalah dari
informasi berupa laporan keuangan dalam periode tertentu dan dari laporan
tersebut dapat dilakukan pengambilan keputusan bagi perusahaan. Adapun
Akuntansi Pajak yang merupakan metode dan praktik akuntansi khusus untuk
memenuhi ketentuan perpajakan, termasuk penyusunan laporan keuangan fiscal
dan pengisian Surat Pemberitahuan Pajak serta perencanaan dalam rangka
mengefisiensikan beban pajak.
3. Perbedaan Konsep Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal
Konsep laporan keuangan komersial dan fiskal terdapat perbedaan dalam hal
waktu yang dikarenakan perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban. Hal
ini berakibat adanya penundaan pengakuan. Selain itu teradapet perbedaan
pengakuan suatu penghasilan atau biaya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan dengan prinsip akuntansi yang sifatnya
permanen.

D. Pajak, Retribusi, dan Pungutan


Pajak merupakan iuran wajib yang harus disetorkan oleh wajib pajak ke negara dan
bersifat wajib. Pajak dibagi menjadi dua, yakni pajak pusat dan pajak daerah.
Retribusi adalah Pungutan atas jasa maupun izin yang telah diberikan oleh pemerintah
maupun perseorangan yang telah dinaungi pemerintah untuk kepentingan pribadi atau
badan. Retribusi dibai menjadi tiga, yakni Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha,
dan Retribusi Perizinan.
Sedangkan Pungutan adalah iuran dengan imbalan yang tidak langsung dari negara.
Sifat dari pungutan tidak memaksa dan hanya dikenakan kepada batasan orang-orang
tertentu seperti, tarif bea, tarif cukai dan sumbangan suka rela.

E. Fungsi Pajak
1. Fungsi Anggaran (Budgetair)
Pajak berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya
2. Fungsi Mengatur (Regulerend)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi
3. Fungsi Stabilitas
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga, sehingga inflasi dapat
dikendalikan
4. Fungsi Redistribusi Pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.

F. Sumber Penerimaan Negara Selain Pajak


Objek penerimaan negara bukan pajak adalah pemanfaatan sumber daya alam,
kegiatan pelayanan pemerintah, pengelolaan kekayaan negara dispisahkan, pengelolaan
barang milik negara, pengelolaan dana, penerimaan dan pemasukan yang berasal dari
keputusan pengadilan, serta hak negara lainnya.

Sesi Diskusi

1. Pertanyaan 1 - Karmita Anisya Taufani


Bagaimana pendapat Kelompok 1 mengenai penerapan pajak yang ada di Indonesia?
 Jawaban :
Pajak ini kan merupakan iuran wajib yang harus dibayar, namun sayangnya di
Indonesia masih banyak yang belum membayar pajak. Hal ini dikarenakan wajib
pajak tidak tau mengenai pajak, atau wajib pajak tau bahwa ia harus membayar
pajak, namun tidak ingin membayar.
 Tanggapan – Zahran Athallah
Menurut saya, penerapan di pajak di Indonesia masih kurang. Contohnya
seperti selebriti yang memiliki mobil mewah, namun tidak membayar pajak.
Selain itu ada UMKM yang kesadaran untuk membayar pajaknya masih rendah,
yang dikarenakan terdapat pola pikir bahwa ia masih berpenghasilan rendah,
mengapa ia harus dikenakan pajak? Dan faktanya, di Indonesia hanya 1,3 juta
orang yang membayar pajak dari 265 juta masyarakatnya.

2. Pertanyaan 2 - Janani Budi Daffa


Bagaimana pendapat Kelompok 1 terkait pajak yang tidak dikenakan kepada online
shop?
 Jawaban :
Online shop dikenakan pajak pada PPN dan PPh. PPN yang dikenakan pada
online shop dipungut sebagian dari customernya. Selain itu, UMKM dikenakan
PPh. Di tahun-tahun sebelumnya, mungkin online shop banyak yang belum sadar
akan pajak. Dalam Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2019, mengenai
perdagangan melalui sistem elektronik, Mulai tahun 2020, online shop diwajibkan
untuk memiliki izin usaha. Diharapkan, dengan adanya izin usaha ini mampu
meningkatkan kesadaran pajak di online shop.

Anda mungkin juga menyukai