Judul : Pajak
1. Pengertian Pajak
Beberapa definisi pajak dari para ahli, adalah sebagai berikut :
Menurut Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam bukunyaDasar-dasar HukumPajak dan
Pajak Pendapatan,“pajakadalah iuran rakyat kepada kas negaraberdasarkan undang-
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatjasa imbal yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untukmembayar pengeluaran umum”. Dengan
penjelasan sebagai berikut : “dapatdipaksakan” artinya : bila utang pajak tidakdibayar,
utang itu dapat ditagihdengan menggunakan kekerasan, seperti surat paksa dan sita, dan
jugapenyanderaan; terhadap pembayaran pajak, tidak dapat ditunjukkan jasa timbal-balik
tertentu seperti halnya dengan retribusi (Erly Suandy, 2008;4).
MenurutS. I. Djajadiningrat pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkansebagian
kekayaan ke kas negara yang disebabkan oleh suatu keadaan, kejadian,dan perbuatan
yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagaihukuman, menurut peraturan
yang ditetapkanPemerintah serta dapatdipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari
negara secara langsung, untukmemelihara kesejahteraan umum (Siti Resmi, 2007;1).
Menurut Dr. Soeparman Soehamihaja dalam disertasinya yang berjudul“Pajak
berdasarkan Asas Gotong Royong” di Universitas Padjadjaran, Bandung,tahun 1964,
pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksibarang-barang dan jasa-
jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum (Y.Sri Pudyatmoko, 2009).
Selain itu pengertian tentang pajak juga dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J.A. Andriyani
yang telah diterjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo, SH dalambuku“Pengantar Ilmu
Hukum Pajak”,pajak adalah iuran kepada negara (yangdapat dipaksakan) yang terutang
oleh yang wajib membayarnya menurutperaturan-peraturan dengan tidak mendapat
prestasikembali, yang langsungdapat ditunjukdan yang ada gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungandengan tugas negara yang
menyelenggarakanPemerintahan (Waluyo-Wirawan B. Ilyas, 2003;1).
Berdasarkan pengertian pajak di atas, terdapat empat unsur pembentuk pengertian
pajak yang utama, adalah sebagai berikut:
a. Iuran dari rakyat kepada negara.
b. Berdasarkanundang-undang.
c. Tanpa jasa timbal-balik dari negara yang secara langsung dapatditunjuk.
2
pasal 22, pada pajak pph ini yang mesti ketahui adalah pph tersebut mengatur pajak
perdagangan barang.
– Rp1.000.000 dikenakan bea materai Rp3.000, dan di atas Rp1.000.000 ada bea
materai Rp6.000.
5. Pajak Bumi dan Bangunan
Pajak Bumi dan Bangunan yang dikelola oleh Dirjen Pajak pusat adalah pajak
untuk perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Sedangkan untuk bangunan di
pedesaan dan perkotaan dikelola oleh pemerintah daerah, sehingga masuk ke pajak
daerah. Hal ini mulai berlaku sejak tahun 2014 yang lalu, seperti yang tertuang dalam
Undang-Undang No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
(PDRD).
6. Pajak Daerah
Pada pajak daerah sendiri yang wajib diketahui terdapat dua pajak di dalam pajak di
Indonesia. Pajak Provinsi adalah jenis pajak yang dikelola oleh pemerintah provinsi,
meliputi Pajak Kendaraan–termasuk di dalamnya adalah pajak kendaraan bermotor
tahunan, 5 tahunan, bea balik nama, dan sebagainya–Pajak Air Permukaan, dan Pajak
Rokok. Kemudian ada juga Pajak Kabupaten/Kota merupakan jenis pajak yang
dikelola oleh pemerintah daerah tingkat II, yaitu kabupaten atau kota. Berupa pajak
hotel, hiburan, restoran, reklame, parkir, air tanah, dan sebagainya.
Nah, banyak kan jenis pajak yang ada di Indonesia? Sebagian besar ALovers pasti juga sudah
familier ya?saran dari Kula demi lebih optimalnya tingkat penyerapan pajak di Indonesia,
ALovers wajib untuk lebih bertanggung jawab dalam membayar tanggungan pajak ALovers
agar data tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia semakin meningkat.
akan datang. Pajak merupakan solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan dan
kepentingan dana pembangunan bagi keberlangsungan negara.
Pajak diperlukan sebagai solusi bagi keterbatasan dana pembangunan dari sebuah
pemerintahan yang tujuan utamanya adalah menyejahterakan masyarakat. Di samping itu,
pajak pada hakikatnya merupakan suatu bentuk penggalangan dana yang bertujuan untuk
meningkatkan semangat kerja sama, gotong royong, membangkitkan kesadaran atas
kehidupan bersama untuk saling tolong, peduli kepada orang lain. Pengembangan
kesadaran hidup bersama ini memerlukan dorongan yang bersifat internal (dari dalam diri
si pembayar pajak) dan dorongan eksternal (peran pemerintah untuk mengatur dan
menyusun strategi yang tepat untuk menstimulus warga negara yang memiliki kewajiban
sebagai pembayar pajak). Salah satu strategi yang digulirkan, antara lain melalui
penanaman kesadaran pajak melalui pendidikan sejak awal hingga perguruan tinggi.
Untuk itu, diperlukan proses sosialisasi yang tepat melalui pendidikan karakter bangsa,
antara lain:
a. Pembelajaran tentang kesadaran pajak di Perguruan Tinggi;
b. Pelatihan kesadaran pajak bagi mahasiswa tingkat lanjut sebelum menempuh ujian
akhir.
best practise di negara maju yang sukses karena tingginya kesadaran perpajakan warga
negaranya dibandingkan dengan praktik negara yang terbelakang karena rendahnya
kesadaran perpajakan warga negaranya;
pajak yang terutang, termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai
pajak yang bersifat final.
Sebagai pelaku usaha, pembukuan dan pencatatan merupakan salah satu kegiatan
akuntansi perpajakan yang menjadi dasar bagi wajib pajak untuk menghitung besarnya
pajak terutang. Lalu, apa perbedaan di antara keduanya? Simak bahasan lengkapnya pada
artikel di bawah ini!
dalam satu tahun kurang dari 4,8 miliar rupiah dan wajib pajak orang pribadi yang
tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Dari segi syarat, pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan
stelsel akrual atau stelsel kas. Selain itu, pembukuan yang menggunakan bahasa asing
dan mata uang selain Rupiah dapat diselenggarakan oleh wajib pajak setelah
mendapat izin dari Menteri Keuangan.
Pada pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga
dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.
Sedangkan untuk pencatatan, terdiri atas data yang dikumpulkan secara teratur
tentang peredaran atau penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar
untuk menghitung jumlah pajak yang terutang. Termasuk di dalamnya penghasilan
yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, beberapa tujuan dibuatnya pembukuan dan
pencatatan pajak adalah untuk mempermudah pengisian SPT, perhitungan penghasilan
kena pajak, PPN, dan PPnBM, serta mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan
usaha/pekerjaan bebas.
Kesimpulan
Dalam memahami mengapa seseorang harus membayar pajak untuk membiayai
pembangunan yang terus dilaksanakan, maka perlu dipahami terlebih dahulu tentang
pengertian pajak itu sendiri. Disini Negara memerlukan danan untuk kepentingan rakyat.
Dana yang akan dikeluarkan ini tentunya didapat dari rakyat itu sendiri melalui pemungutan
yang disebut dengan pajak. Sebagaimana dinyatak dalam Pasal 23 Ayat 2 UUD 1945 yang
menegaskan agar setiap pajak yang akan dipungut haruslah berdsarkan undang-undang.
Disini kita dapat menyimpulkan bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara
berdasrkan undang-undang dengan tiada mendapat jasa-timbal, yang langsung dapat
ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum yang hasilnya akan
dikembalikan kepada masyarakat
Daftar Pustaka