Anda di halaman 1dari 7

Di buat oleh :

Nama : CHARLES de FRETES


NPM : 12162201190011

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
2022
Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa
efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau
merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki
saham berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di bank, setiap kali menabung maka
kita akan mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah
uang. Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.
Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi atau
penanaman modal ke suatu perusahaan atau persero, dengan mana penanaman
modal di bagi menjadi, penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal
asing
1.Penanaman modal dalam negeri
Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan
penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh penanam
modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal dalam negeri
adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga
negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak
berbadan hukum
2.Penanaman modal asing
Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman modal
asing sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara
Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanaman modal dalam negeri.

1. Saham Biasa (Common Stock) 


Common Stock adalah nama lain dari saham biasa. Ini merupakan surat berharga
yang dimiliki oleh pemilik perusahaan sebenarnya. Jadi untuk pemilik common stock
ini akan menanggung semua keuntungan sekaligus resiko bisnis yang terjadi dalam
perusahaan. Tak hanya itu, pemilih common stock ini tidak memiliki hak istimewa.

Saham biasa terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:


1. Saham unggulan, merupakan saham dari perusahaan yang secara
nasional telah diakui. Selain itu, perusahaan pemilik saham
memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen perusahaan
yang berkualitas. Contoh saham unggulan ialah saham
milik International Business Machines Corporation dan DuPont.
Jenis saham unggulan umumnya dimiliki oleh lima peringkat
teratas dalam Indeks LQ45. Dalam indeks ini, terdapat 45
perusahaan dengan likuiditas yang baik dan dapat dipercaya
dalam pasar modal.
2. Saham pertumbuhan, merupakan saham-saham yang memiliki
peluang untuk memberikan pertumbuhan laba yang lebih besar
dibandingkan dengan rerata saham-saham lain. Saham
pertumbuhan mempunyai perbandingan harga saham yang tinggi.
3. Saham defensif, merupakan saham yang cenderung lebih stabil
dalam masa resesi atau perekonomian yang tidak menentu.
Saham defensif berkaitan dengan dividen, pendapatan, dan
kinerja pasar. Perusahaan yang mempunyai saham defensif
umumnya memiliki produk yang merupakan kebutuhan
primer bagi publik. Jenis perusahaan ini umumnya memiliki
produk makanan dan minuman.
4. Saham siklis, merupakan sekuritas yang nilainya cenderung naik
secara cepat ketika kegiatan ekonomi sedang ramai. Sedangkan
ketika kegiatan ekonomi sedang sepi, nilai sekuritasnya juga
menurun. Contoh saham siklis ialah pabrik mobil dan perumahan.
Saham yang bukan jenis saham siklis meliputi saham-saham
perusahaan yang memproduksi barang-barang kebutuhan primer
yang tidak memperoleh dampak dari perubahan kondisi ekonomi.
Contohnya ialah makanan dan obat-obatan.
5. Saham musiman, merupakan saham yang penjualannya beragam
dan mengikuti keadaan tiap musim. Jenis saham ini umumnya
dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan liburan. Jenis saham ini
umumnya pada produk mainan anak-anak dan pada produk hari
raya keagamaan.
6. Saham spekulatif, merupakan saham yang nilainya bergantung
kepada spekulasi yang sangat tinggi. Pada saham spekulatif,
tingkat pengembalian sangat rendah dan bersifat negatif. Jenis
saham ini umumnya digunakan pada produk pertambangan.
2. Saham Preferen (Preferred Stock) 

Nama lain dari jenis saham ini adalah Preferred Stock. Jika dilihat secara umum ini
adalah surat berharga yang mempunyai karakteristik gabungan dari saham biasa
dengan obligasi. Jadi saham preferen ini bisa memberikan pendapatan tetap yang
berbentuk bunga obligasi.
Keunggulan dari Preferred Stock ini yaitu lebih aman dari saham biasa. Hal ini
karena pemilik saham ini memiliki hak klaim pada aset dan seluruh kekayaan
perusahaan. Tak hanya itu, pemegang saham ini juga punya hak untuk didahulukan
dalam pembagian dividen.

Dimana ada keunggulan pasti ada titik lemahnya juga. Pada saham preferen ini
kelemahannya adalah sulit untuk diperdagangkan. Hal ini dikarenakan jumlahnya
yang sedikit yang berbeda dengan saham biasa yang jumlahnya relatif banyak.
Selain itu, hal suara pemegang preferred stock hanya dijadikan sebagai bahan
pertimbangan tambahan saja. Sangat bertolak belakang dengan hak suara
pemegang saham biasa yang bisa menentukan dan memilih jajaran manajemen
perusahaan.

Agar lebih mudah memahami saham preferen dan perbedaan dengan saham biasa,
inilah beberapa poin yang bisa Anda ingat: 

 Pemilik saham preferen mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pemilik
saham biasa jika dilihat dari segi wewenang.
 Pemilik Preferred Stock mempunyai hak untuk mendapatkan bayaran dividen
lebih awal dari pemilik Common Stock.
 Pada pemilik Preferred Stock nilai dividen sudah ditetapkan besarannya,
sementara untuk pemilik common stock nilai dividennya sesuai dengan laba
perusahaan.
 Pemilik Common Stock hak suaranya lebih besar karena bisa menentukan
jajaran manajemen perusahaan. 
 Saat ada kerugian para perusahaan pemilik Preferred Stock punya hak yang
lebih diutamakan dalam melakukan klaim pengembalian investasi.
 Pemilik Common Stock memiliki hak untuk membeli kembali saham
perusahaan dan ini tidak berlaku pada pemilik Preferred Stock.
Jenis Saham Preferen

Saham preferen sendiri ada dua jenis yaitu partisipasi dan non kumulatif. Inilah beda
dari 2 jenis saham preferen tersebut: 
1. Saham Preferen Partisipasi
Ini adalah jenis saham untuk para pemilik yang hak dan wewenangnya membagikan
laba pada para pemilik saham biasa. Nama lain dari saham ini adalah Participating
Preference Stock.

2. Saham Preferen Non Kumulatif


Saham ini merupakan jenis saham dimana para pemilik saham tidak mempunyai
wewenang untuk mendapatkan dividen yang belum terbayar pada tahun
sebelumnya secara kumulatif.

3.Saham treasuri
adalah saham yang dibeli kembali oleh manajemen perusahaan dari pasar dengan
tujuan tertentu, misalnya ketika harga saham perusahaan tersebut sedang turun
drastis.
Pengertian lainnya, saham treasuri atau treasury stock merupakan saham perseroan
yang diperoleh kembali oleh perseroan. Saham treasuri ini saham biasa yang
dikeluarkan untuk investor dan kemudian dibeli kembali oleh perusahaan atas nama
perusahaan itu sendiri.
Alasan kenapa suatu emiten melakukan saham treasuri atau pembelian kembali
saham yang beredar:
 Menjualnya kembali ke pegawai perusahaan.
 Mendongkrak harga saham.
 Membagikannya sebagai dividen.
 Menukar surat-surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan lain.
Tujuan utama perusahaan melakukan saham treasuri adalah sebagai salah satu
upaya menjaga harga saham agar tidak turun terlalu dalam. Pembelian saham
kembali itu (buyback) biasanya turut didorong oleh otoritas terkait seperti Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dalam situasi tertentu seperti market crash.

Saham treasuri bisa bersifat sementara waktu atau selamanya. Namun, pada
umumnya, saham ini bersifat sementara. Saham treasuri ini sebenarnya tidak
dipegang selamanya oleh perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan suatu saat
akan melepas kembali saham treasuri tersebut kepada publik.
Jadi, saat saham treasuri itu dilepas kepada publik, perusahaan akan mendapatkan
kas tambahan dari hasil penjualan saham treasuri. Bagi perusahaan, penjualan itu
akan meningkatkan kas yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Anda mungkin juga menyukai