Anda di halaman 1dari 10

KETAATAN MASYARAKAT MEMBAYAR PBB

TAHUN 2020 DALAM MENJALANKAN


KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA NEGARA
STUDI KASUS: Desa Simarmata, Simanindo Samosir, Desa Ujung Batu, Barus Tapanuli
Tengah, dan Desa Parsorminan I, Pangaribuan Tapanuli Utara

(Disusun untuk memenuhi tugas Mini Riset Kewarganegaraan)

(Dosen Pengampu: Wira Firmansyah)

Oleh: Kelompok 10
1. ADE WENGKI GREGORIUST TURNIP (7192540003)
2. IRNAWATI TANJUNG (7192240004)
3. MIKA YOHANA PAKPAHAN (7193240030)

ILMU EKONOMI B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat Nya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini . adapun makalah ini dibuat guna memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Pendidikan kewarganegaraan. kiranya makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dari segi isi
maupun penyusunannya. Oleh karena itu dengan senang hati penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.

Medan, 20 Mei 2021

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 5
1.3 TUJUAN PENULISAN ................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 MENGENAL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) .......................................... 6
2.2 PENERAPAN PBB DI DESA SIMARMATA ............................................................ 7
2.3 PENERAPAN PBB DI DESA UJUNG BATU ............................................................ 7
2.4 PENERAPAN PBB DI DESA PARSORMINAN I ..................................................... 8
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ................................................................................................................... 9
SARAN ............................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kewajiban membayar pajak diatur dalam pasal 23A UUD 1945 yaitu pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa. Sehingga dapat dikatakan kewajiban membayar pajak
oleh warga negara Indonesia merupakan wujud ketaatan terhadap hukum yang berlaku.
Pemerintah memungut pajak berdasarkan 4 asas yakni, asas equity yaitu pembayaran pajak
didasarkan pada tingkat kemampuan ekonomi tiap warga negara artinya semakin besar
penghasilan semakin besar pajak yang harus dibayar, dan pemungutan pajak digunakan
dengan benar untuk kepentingan bersama. Asas certainity yaitu memberikan penekanan
adanya kepastian hukum dan meyakinkan bahwa masyarakat paham mengenai apa yang
dikenakan pajak, yang menjadi objek pajak, berapa jumlah pembayaran pajak, dan prosedur
membayar pajak.mDisamping itu asas convenience yaitu pembayaran pajak dilakukan pada
saat yang tepat bisa melalui penerimaan gaji, bunga deposito, dan sebagainya, selain itu
pembayarannya juga bisa melalui prosedur yang sederhana yaitu online pajak. Asas ekonomi
yaitu hasil dari pemungutan pajak pastikan lebih besar dibanding ongkos pemungutannya.

Dilihat dari fungsinya, pajak berfungsi sebagai budgetair/anggaran artinya pajak


merupakan sumber pendanaan yang akan digunakan untuk belanja negara. Fungsi regulating /
mengatur yaitu mengalokasikan dana yang diperoleh untuk kebutuhan masyarakat dan
menyeimbangkan kesejahteraan masyarakat melalui undang-undang bahwa masyarakat yang
berpenghasilan lebih bisa menyisihkan pendapatannya untuk bayar pajak sesuai kemampuan.
Fungsi stabilitas yaitu berperan menstabilkan keadaan ekonomi negara seperti mengatasi
inflasi maupun deflasi. Dan terakhir redistribusi pendapatan yaitu berperan untuk membuat
pendapatan masyarakat merata dengan menggunakan pajak untuk memperluas lapangan
kerja.

Pajak pusat merupakan pajak yang pemungutan dan pengelolaannya dilakukan oleh
pemerintah pusat. Sedangkan pajak daerah merupakan pajak yang dikelola oleh pemerintah
daerah baik provinsi maupun kabupaten atau kota yang berguna untuk menunjang
penerimaan pendapatan asli daerah. Salah satu jenis pajak daerah yang dikelolah oleh
kabupaten atau kota adalah pajak bumi dan bangunan, yang merupakan pajak atas tanah dan
bangunan, baik yang dimiliki, diperoleh kemanfaatannya maupun dikuasai oleh orang atau
badan. Dasar hukum terkait pajak bumi dan bangunan adalah Undang-Undang Nomor 12

4
Tahun 1985 yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 dan yang
terakhir adalah Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.

Kajian ini akan memfokuskan pada pengkajian tentang Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) karena setiap warga negara berkewajiban untuk membayar PBB bagi yang memiliki
dan/atau mendapat manfaat dari bumi dan bangunan (Isnanto, 2014: 9). Kesadaran akan
kewajiban membayar pajak merupakan salah satu kajian pendidikan kewarganegaraan dalam
membangun tangungjawab warga negara dalam melaksanakan kewajiban sebagai seorang
warga negara. Kajian kewarganegaraan tidak hanya membahas tentang hak warga negara
akan tetapi mengkaji tentang upaya-upaya pemerintah dalam membangun tangung jawab
warga negara untuk berpartisipasi aktif dalam membangun negara melalui membayar pajak.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)?


2. Bagaimana ketaatan masyarakat membayar PBB di Desa Simarmata?
3. Bagaimana ketaatan masyarakat membayar PBB di Desa Ujung Batu?
4. Bagaimana ketaatan masyarakat membayaar PBB di Desa Parsorminan I?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk memahami Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
2. Untuk mengetahui ketaatan masyarakat dalam membayar pajak di 3 Desa sampel
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MENGENAL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
Dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945 tentang
perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, pada pasal 33 ayat 3 bahwa bumi dan air
dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Pemerintah Desa terus berupaya menata
sistem perpajakan nasional, system perpajakan dimaksud adalah pencerminan rasa keadilan,
kesadarandan menyeluruh dalam arti pajak tersebut dikenakan terhadap objek pajak baik
yang besar maupun yang kecil serta mengikut sertakan seluruh lapisan masyarakat. Jelaslah
bahwa pada dasarnya pembayaran pajak dari rakyat ditujukan untuk kemakmuran rakyat, atau
dengan kata lain dari rakyat untuk rakyat. Pembangunan nasional yang menghasilkan
perkembangan pesat di berbagai bidang kehidupan dan fasilitas-fasilitas umum yang semakin
meningkat. Dan modern merupakan hasil dari pembayaran pajak.
Pajak pusat merupakan pajak yang pemungutan dan pengelolaannya dilakukan oleh
pemerintah pusat. Sedangkan pajak daerah merupakan pajak yang dikelola oleh pemerintah
daerah baik provinsi maupun kabupaten atau kota yang berguna untuk menunjang
penerimaan pendapatan asli daerah. Salah satu jenis pajak daerah yang dikelolah oleh
kabupaten atau kota adalah pajak bumi dan bangunan, yang merupakan pajak atas tanah dan
bangunan, baik yang dimiliki, diperoleh kemanfaatannya maupun dikuasai oleh orang atau
badan. Dasar hukum terkait pajak bumi dan bangunan adalah Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1985 yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 dan yang
terakhir adalah Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Kewajiban membayar pajak diatur dalam Pasal 23A UUD 1945 yaitu pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.
Sehingga dapat dikatakan, kewajiban membayar pajak oleh warga negara Indonesia
merupakan wujud ketaatan terhadap hukum yang berlaku. Secara filosofis kewajiban
membayar pajak juga merupakan bentuk partisipasi warga negara kepada negaranya.
Partisipasi ini bahkan setara dengan hak dan kewajiban warga negara yang lain yaitu ikut
serta dalam upaya pembelaan negara sebagaimana diatur dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945.
Sehingga apabila setiap warga negara mematuhi kewajibannya untuk membayar pajak, maka
hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak sebagaimana diatur dalam
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 dapat tercukupi.

6
2.2 PENERAPAN PBB DI DESA SIMARMATA
Pemerintah desa Simarmata melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan kesadaran
masyarakatnya dalam kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Strategi yang
dilakukan Pemerintah Desa Simarmata, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
melalui: pengoptimalan seluruh perangkat desa, menggerakan tim PKK dan dasa wisma,
melaksanakan sosialisasi, mendatangi langsung wajib pajak. Berdasarkan wawancara dengan
salah satu perangkat desa Simarmata, menjelaskan bahwa penerapan strategi ini dinilai cukup
efektif dalam menjalankan kewajiban pembayaran pajak PBB tahun 2020. Dari data yang
diperoleh, 100% masyarakat desa Simarmata telah membayar pajak bumi dan bangunan
untuk tahun 2020.
Sanksi Keterlambatan
Meskipun begitu, kesadaran masyarakat dalam membayar pajak belum sepenuhnya
sempurna, hal ini masih ditemukan beberapa warga yang terlambat membayar kewajibannya
tersebut. Untuk itu, pemerintah desa Simarmata mengenakan sanksi berupa denda
keterlambatan sebesar 2% per bulannya. Kebijakan ini ditetapkan semata-mata agar
kesadaran masyarakat Simarmata lebih baik lagi dalam menjalakan kewajibannya untuk
tahun-tahun mendatang.

2.3 PENERAPAN PBB DI DESA UJUNG BATU


Pajak memiliki peran penting dalam proses pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Hal ini
dikarenakan hasil dari penarikan pajak yang dilakukan oleh pemerintah diperuntukan untuk
pembangunan dalam setiap bidang mulai dari pembangunan fisik maupun non fisik. Beberapa
sumber yang diperlukan untuk pembangunan bangsa dan negara dapat diperoleh dari
berbagaimacam cara, salah satunya adalah pajak. Setiap warga negara yang menjadi subyek
pajak memiliki kewajiban untuk membayar pajak sesuai dengan Undang-undang yang
berlaku.
Berbeda dengan kebijakan di Desa Simarmata, pembayaran PBB di desa Ujung Batu diambil
alih pemerintah desa, hal ini berarti wajib pajak di desa tersebut tidak membayar pajak.
Keefektifan kebijakan
Menurut kepala desa Ujung Batu, penerapan kebijakan ini cukup efektif karena pembebanan
pajak diambil dari anggaran dana desa (ADD). Pengalokasian dana desa untuk pembayaran
PBB ini, tentu memudahkan pemerintah desa ujung batu dalam hal kewajiban ini, dimana
tidak perlu lagi mendatangi si wajib pajak untuk membayar, selain itu kebijakan ini tentu

7
membuat tidak ada wajib pajak yang tidak membayar lagi sehingga pada tahun 2020
pembayaran pajak bumi dan bangunan telah lunas dibayarkan 100%.

2.4 PENERAPAN PBB DI DESA PARSORMINAN I


Kerjasama merupakan suatu proses sosial yang paling dasar Kerjasama timbul apabila orang
mulai menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada
saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan tersebut melalui kerjasama. Sejalan dengan kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah desa Simarmata, pemerintah desa Parsorminan I juga menerapkan
strategi yang sama dalam pembayaran pajak bumi dan bangunan. Namun terdapat perbedaan
hasil yang diharapkan. Partisipasi pembayar pajak di desa Parsorminan I dapat ditunjukkan
dalam diagram berikut:

Partisipasi masyarakat Parsorminan I


membayar PBB tahun 2020
Partisipasi membayar tidak membayar

25%

75%

Hasil olah data ini diperoleh dari bukti pembayaran pajak tahun 2020.
Tantangan yang dihadapi
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Desa Parsorminan I mengalokasikan
dana desa untuk pembayaran PBB. Sehinggga wajib pajak tidak dibebankan lagi. Namun
sekarang, dikarenakan kondisi Pandemi Covid-19, Anggaran Dana Desa dialokasikan
sepenuhnya untuk penangggulangan Covid-19, sehingga untuk pembayaran pajak bumi dan
bangunan dibebankan kepada si wajib pajak. Pemerintah desa mengharapkan kerjasama
berupa kesadaran dan kemauan dalam membayar pajak. Namun perbedaan system
pembayaran ini menimbulkan misunderstanding di beberapa masyarakat.
Sanksi yang diberikan:
Berdasarkan keputusan yang diitetapkan, si wajib pajak yang tidak membayarkan pajak nya
diancam tidak akan dilayani apabila memerlukan urusan dengan desa.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kontribusi warga negara dalam pembayaran pajak sangat berpengaruh pada
pendapatan negara. Jika masyarakat berperan aktif dalam pembayaran pajak maka
pendapatan negara akan meningkat sehingga bisa mendorong pembangunan nasional ke arah
yang lebih baik, maju, dan merata sehingga kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tercipta.
Pajak digunakan untuk keperluan negara dan kepentingan masyarakat yang akan memperoleh
fasilitas-fasilitas berupa pendidikan, kesehatan, pengembangan transportasi umum,
pariwisata, keamanan dan ketertiban, budaya, kelestarian lingkungan hidup, dan sebagainya.
Maka dari itu kesadaran masyarakat membayar pajak patut diperhatikan.
Berdasarkan riset yang dilakukan di 3 daerah berbeda, yaitu desa Simarmata, desa
Ujung Batu, dan desa Parsorminan I, Terdapat perbedaan metode pembayaran PBB. Selain
itu, sanksi dan tantangan juga dihadapi oleh desa juga berbeda. Adanya penelitian ini berguna
untuk melihat dan membandingkan peran partisipasi kesadaran masyarakat dalm
menjalankan kewajibannya dan melihat permasalahan yang dihadapi agara dapat diberikan
solusi kedepannya.
SARAN
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, maka solusi yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut:
1. Mengedukasi masyarakat tentang hak dan kewajiban sebagai warga Negara
2. Terbuka terhadap kondisi keuangan
3. Mengoptimalkan kinerja pemerintah desa

9
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho,Miko.,Eny Kusdarini.2019.Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan
Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan. Jurnal ilmiah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Vol.4,No.1
Rinti, Robertus.,Emei Dwinanarhati Setiamandani.2016.Peran Pemerintah Desa Dalam
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan
(PBB).Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. Vol.5, No.2. Publikasi Unitri
https://binus.ac.id/character-building/2021/03/kewajiban-warga-negara-membayar-pajak/

https://nasional.kontan.co.id/news/menkeu-bayar-pajak-kewajiban-mutlak-warga-negara

https://new.hukumonline.com/berita/baca/lt50584bf3e1a3f/taat-pajak--wujud-taat-hukum/

10

Anda mungkin juga menyukai