Pajak Reklame
Oleh :
Yudha Vandiyanto 041711333173
Damar Agung Prakoso 041711333183
Deni Rachmad Sulistiyanto 041711333234
Ady Pratama Putra 041711333243
Naufal Putra Nurshadiqin 041711333262
AKUNTANSI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang pajak reklamasi ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………..................................1
Kata Pengantar……………………………..………….................................2
Daftar Isi………………………………….…..….……................................3
BAB I…………………………………….…….………...............................4
BAB II : Pembahasan
BAB III
4.1 Penutup……………………………………......................................24
4.2 Daftar Pustaka……………………………… ...................................25
BAB I
PENDAHULUAN
Tentang pengertian pajak, ada beberapa pendapat dari para ahli. Menurut Usman dan K
Subroto (1980) pajak merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang hasilnya digunakan untuk pembiayaan pengeluaran umum
pemerintah yang balas jasanya tidak secara langsung diberikan pada pembayaran sedangkan
pelaksanaannya dimana perlu dapat dipaksakan. Pajak menurut kamus besar Bahasa Indonesia
adalah pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai
sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan,
pemilikan, harga beli barang dan sebagainya.
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang
langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran–pengeluaran
umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan (R. Santoso
Brotodihardjo, 1991). Pajak juga dapat dipandang dari berbagai aspek. Dari sudut pandang
ekonomi, pajak merupakan penerimaan negara yang digunakan untuk mengarahkan Pajak juga
dapat dipandang dari berbagai aspek. Dari sudut pandang ekonomi, pajak merupakan penerimaan
negara yang digunakan untuk mengarahkan kehidupan masyarakat menuju kesejahteraan.
Pajak juga sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat. Dari sudut pandang hukum,
pajak merupakan masalah keuangan negara, sehingga diperlukan peraturanperaturan yang
digunakan pemerintah untuk mengatur masalah keuangannegara tersebut. Dari sudut pandang
keuangan, pajak dipandang bagian yang sangat penting dalam penerimaan negara. Dari sudut
pandang sosiologi ini pajak ditinjau dari segi masyarakat yaitu yang menyangkut akibat/dampak
terhadap masyarakat atas pungutan dan hasil apakah yang dapat disampaikan pada msayarakat
sendiri (Waluyo dan Wirawan, 2003).
Dari beberapa definisi tentang pajak tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak adalah
peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai
investasi publik.
2.2 Tujuan dan Fungsi Pajak
Menurut (R. Nurkse, 1971) dalam (Muchlis, 2002) secara umum tujuan yang dapat
dicapai dari diberlakukanya pajak adalah untuk mencapai kondisi meningkatnya ekonomi suatu
Negara yaitu:
1. Untuk membatasi komsumsi dengan demikian dapat mentransfer sumber dari komsumsi
ke investasi.
2. Untuk mendorong tabungan dan menanam modal.
3. Untuk mentransfer sumber dari tangan masyarakat ke tangan pemerintah sehingga
memungkinkan adanya investasi sumber dari tangan masyarakat ke tangan pemerintah
sehingga memungkinkan adanya investasi pemerintah.
4. Untuk memodifikasi pola investasi.
5. Untuk mengurangi ketimpangan ekonomi.
6. Untuk mobilisasi surpulus ekonomi.
2. Pajak Hiburan
Adalah pungutan daerah atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan adalah semua jenis pertunjukan,
permainan, ketangkasan, dan atau keramaian dengan nama dan bentuk apapun yang ditonton atau
dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas untuk
berolah raga. Pajak Hiburan dipungut berdasarkan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2001 tentang
Pajak Hiburan. Penyelenggara hiburan adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan
hiburan baik untuk dan atas nama sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi
tanggungannya. Subyek pajakini adalah orang pribadi atau badan yang menonton dan atau
menikmati hiburan dan objek pajaknya adalah semua penyelenggaraan hiburan.
3. Pajak Reklame
Adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda, alat perbuatan, atau media
yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunaan untuk
memperkenalkan, menganjurkan atau memuji suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk
mencari perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau dapat
dilihat, dibaca dan atau didengarkan dari suatu tempat umum kecuali yang perlukan oleh
pemerintah. Subyek pajak ini adalah orang pribadi atau badan hukum yang menyelenggarakan
atau memesan reklame, sedangkan obyek pajak ini adalah semua penyelenggaraan reklame. Tarif
pajak ini ditetapkan sebesar 25% dari nilai sewa reklame.
7. Pajak Parkir
Adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan oleh orang
pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan
sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi
kendaraan bermotor yang memungut bayaran.
Objek Pajak
Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame meliputi:
1. Jenis reklame
2. Lokasi
3. Kategori kelas jalan
4. Jumlah Reklame
5. Bahan yang digunakan
6. Ukuran
7. Jangka waktu pemasangan
8. Waktu pemasangan
Sebagai contoh lokasi penempatan reklame di Jl. Sudirman – Thamrin (kelas jalan
Protokol A) menempati tarif kelas jalan tertinggi yaitu Rp. 15.000,- / m2 / hari. Terhadap
penyelenggaraan reklame selain dipungut Pajak Reklame juga terdapat kewajiban untuk
melakukan pembayaran uang jaminan pembongkaran reklame sebesar Rp.5.000 per m2 minimal
2 m2, diterapkannya pemungutan uang jaminan pembongkaran reklame ini bertujuan untuk biaya
pelaksanaan pembongkaran reklame oleh Pemerintah Daerah pada kondisi reklame yang sudah
habis masa izin tetapi tidak dilakukan perpanjangan izin penyelenggaraannya dan tidak
dilakukan pembongkaran oleh pemilik/penyelenggara reklame tersebut.
PT. SAMPOERNA melakukan penyelenggaraan reklame rokok dengan ukuran 15 x 15 m
di Jl. Jenderal Sudirman, reklame dibangun sejak tanggal 1 Januari 2010 dan pengurusan
perizinan baru dilaksanakan pada bulan April 2010 dengan SKPD Pajak Reklame tanggal 1 Mei
2010, diketahui tarif kelas jalan tersebut Rp.15.000/m2 per hari dan jumlah hari setahun adalah
365 hari. Di samping itu PT. Sampoerna juga melakukan pemasangan Reklame Rokok pada
Kendaraan Operasional milik perusahaan dengan ukuran 2 x 1,5 m2 (Kendaraan tersebut
beroperasi di seluruh kelas jalan di DKI Jakarta) dan melakukan pemasangan reklame pada
Kendaraan Umum (Bus) route Blok M – Kota dengan ukuran 3 x 1,5 m. ( catatan : NSR
Reklame berjalan/kendaraan Rp. 5000,- / m2 / hari ).
PERMASALAHAN
Berdasarkan penjelasan di atas, hal-hal yang akan di bahas mengenai pajak reklame
adalah sebagai berikut:
1. Hitung berapa kewajiban Pajak Reklame yang harus dibayar oleh PT. SAMPOERNA jika
masa penyelenggaraan reklame sampai dengan 30 April 2011, termasuk sanksi administrasi
berupa bunga dan kenaikan pajak
PEMBAHASAN KASUS
1. Jelaskan pengertian Pajak Reklame, komponen apa yang menjadi Dasar Pengenaan Pajak
(DPP) Pajak Reklame dan hitung berapa kewajiban Pajak Reklame yang harus dibayar oleh PT.
SAMPOERNA jika masa penyelenggaraan reklame sampai dengan 30 April 2011, termasuk
sanksi administrasi berupa bunga dan kenaikan pajak.
Jwb:
Kewajiban Pajak Reklame yang harus dibayar oleh PT SAMPOERNA adalah sebagai berikut :
PENUTUP
Berdasarkan Undang-undang no 34 tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi daerah,
yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau
badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran pemerintah dan pembangunan daerah. Reklame dalam pengertiannya adalah benda,
alat perbuatan, atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial,
dipergunaan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memuji suatu barang, jasa atau orang,
ataupun untuk mencari perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan
atau dapat dilihat, dibaca dan atau didengarkan dari suatu tempat umum kecuali yang perlukan
oleh pemerintah, dan termasuk objek pajak. Pajak Reklame termasuk jenis pajak daerah tingkat
II (kabupaten/kota) dan merupakan sumber pendapatan asli daerah yang dalam kewenangan
pemungutannya diberikan kepada kabupaten/kota. Hal ini diatur di dalam UU No. 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah No 4 TAHUN 2011 Tentang PAJAK
DAERAH
DAFTAR PUSTAKA
http://lutfiahaerudin.blogspot.com/2012/12/makalah-pajak-reklame.html
https://www.cermati.com/artikel/pajak-reklame-apa-itu-dan-bagaimana-perhitungannya
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4cbd054024ff6/apa-dasar-hukum-pajak-reklame-
dan-retribusi-daerah-
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/22722