DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
2.1 PAJAK DAERAH.................................................................................................................3
2.1.1 Teori Pajak Daerah........................................................................................................3
2.1.2 Ciri-Ciri Pajak Daerah...................................................................................................5
2.1.3 Fungsi Pajak Daerah......................................................................................................5
2.1.4 Prinsip-Prinsip Pajak Daerah.........................................................................................6
2.1.5 Kriteria Pajak Daerah.....................................................................................................7
2.1.6 Jenis Pajak, Subjek, Dan Objek Pajak Daerah...............................................................9
2.1.7 Tarif Pajak Daerah.......................................................................................................12
2.1.8 Tata Cara Pemungutan Pajak.......................................................................................13
2.1.9 Kadaluwarsa Penagihan Pajak.....................................................................................14
2.2 RETRIBUSI DAERAH.......................................................................................................14
2.2.1 Pengertian Retribusi Daerah.........................................................................................14
2.2.2 Jenis-Jenis Retribusi Daerah........................................................................................15
2.2.3 Prinsip Dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi............................................................17
2.2.4 Tata Cara Pemungutan Retribusi..................................................................................18
2.2.5 Kadaluwarsa Penagihan Retribusi................................................................................18
2.2.6 Masalah-Masalah dalam Penerapan Retribusi Daerah.................................................18
BAB III...............................................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................19
3.2 Saran....................................................................................................................................20
. 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan salah satu pendapatan daerah
yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintah daerah. Pajak Daerah adalah
kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
PEMBAHASAN
1. Pajak yang dipungut oleh pemerintah Daerah dengan pengaturan dari daerah
sendiri.
2. Pajak yang dipungut berdasarkan peraturan nasional tetapi penetapan tarifnya
dilakukan oleh pemerintah daerah.
3. Pajak yang ditetapkan dan/atau dipungut pemerintah daerah.
4. Pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh Pemerintah Pusat tetapi hasil
pemungutannya diberikan kepada, dibagihasilakandengan, atau dibebani pungutan
tambahan oleh Pemerintah Daerah.
Menurut Soelarno dalam Lutfi (2006:7), Pajak Daerah adalah pajak asli daerah
maupun pajak negara yang diserahkan kepada daerah, yang pemungutannya
diselenggarakan oleh daerah di dalam wilayah kekuasaannya, yang guna untuk
membiayai pengeluaran daerah sehubungan dengan tugas dan kewajibannya untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, dalam ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan.
1. Pajak Daerah bisa berasal dari pajak asli Daerah atau pajak Pusat yang diserahkan
ke Daerah sebagai Pajak Daerah.
2. Pajak Daerah hanya dipungut di wilayah administrasi yang dikuasainya.
3. Pajak Daerah digunakan untuk membiayai urusan atau pengeluaran untuk
pembangunan dan Pemerintahan Daerah.
4. Pajak Daerah dipungut berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) dan Undang-
Undang sehingga pajaknya dapat dipaksakan kepada subjek pajaknya.
5. Pajak daerah secara ekonomis dapat dipungut, yang berarti perbandingan antara
Penerimaan pajak harus lebih besar dibandingkan ongkos pemungutannya.
6. Relatif stabil, artinya penerimaan pajak tidak berfluktuasi terlalu besar, kadang-
kadang meningkat secara drastis dan adakalanya menurun secara tajam
7. Basis pajaknya harus merupakan perpaduan antara prinsip keuntungan (benefit)
dan kemampuan untuk membayar (ability to pay).
Unsur-unsur yang ada dalam Pajak Daerah pada dasarnya sama seperti unsur
pajak lainnya yakni subjek pajak daerah, objek pajak daerah, dan tarif pajak daerah.
1. Pajak Provinsi
a. Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak terhadap seluruh
kendaraan beroda yang digunakan di semua jenis jalan baik darat maupun air.
Objek Pajak dari Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau
penguasaan Kendaraan Bermotor. Dan Subjek Pajak dari Pajak Kendaraan
Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan/atau menguasai
Kendaraan Bermotor.
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
Menurut Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat
perjanjian dua pihak atau pembuatan sepihak atau keadaan terjadi karena jual
beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha.
Objek Pajak dari Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah
penyerahan kepemilikan Kendaraan Bermotor. Dan Subjek Pajak dari Pajak
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah Orang pribadi atau Badan yang
dapat menerima penyerahan Kendaraan Bermotor.
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang dimaksud adalah semua jenis
bahan bakar baik yang cair maupun gas yang digunakan untuk kendaraan
bermotor. Objek Pajak dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang disediakan atau dianggap digunakan
untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk
kendaraan di air. Dan Subjek Pajak dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor adalah Konsumen Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
d. Pajak Air Permukaan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, Pajak Air
Permukaan adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air
permukaan. Objek Pajak dari Pajak Air Permukaan adalah Pengambilan
dan/atau pemanfaatan Air Permukaan. Dan Subjek Pajak dari Pajak Air
Permukaan adalah Orang pribadi atau Badan yang dapat melakukan
pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan.
e. Pajak Rokok
Pajak Rokok merupakan pungutan atas cuka rokok yang di pungut oleh
pemerintah pusat. Objek Pajak dari Pajak Rokok adalah sigaret, cerutu, dan
rokok daun. Dan Subjek Pajak dari Pajak Rokok adalah konsumen rokok.
2. Pajak Kabupaten/Kota
a. Pajak Hotel
Pajak Hotel merupakan dana/iuran yang dipungut atas penyedia jasa
penginapanyang disediakan sebuah badan usaha tertentu yang jumlah
ruang/kamar lebih dari 10. Pajak tersebut dikenakan atas fasilitaas yang
disediakan oleh hotel tersebut. Objek Pajak dari Pajak Hotel adalah
Pelayanan yang disediakan oleh Hotel dengan pembayaran, termasuk jasa
penunjang sebagai kelengkapan Hotel yang sifatnya memberikan kemudahan
dan kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan hiburan. Sedangakan
Subjek Pajak dari Pajak Hotel adalah Orang pribadi atau Badan yang
melakukan pembayaran kepada Orang pribadi atau Badan yang
mengusahakan Hotel.
b. Pajak Restoran
Objek Pajak dari Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan
oleh restoran. Sedangkan Subjek Pajak dari Pajak Restoran adalah Orang
pribadi atau Badan yang membeli makanan/minuman dari Restoran.
c. Pajak Hiburan
Objek Pajak dari Pajak Hiburan adalah Jasa penyelenggaraan Hiburan
dengan dipungut bayaran. Sedangkan Subjek Pajak dari Pajak Hiburan adalah
Orang pribadi atau Badan yang menikmati Hiburan.
d. Pajak Reklame
Objek Pajak dari Pajak Reklame adalah Semua penyelenggaraan
Reklame. Sedangkan Subjek Pajak dari Pajak Reklame adalah Orang pribadi
atau Badan yang menggunakan Reklame.
e. Pajak Penerangan Jalan
Objek Pajak dari Pajak Penerangan Jalan adalah Penggunaan tenaga
listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain.
Sedangkan Subjek Pajak dari Pajak Penerangan Jalan adalah Orang pribadi
atau Badan yang dapat menggunakan tenaga listrik.
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Objek Pajak dari Pajak Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
adalah Kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan. Subjek
Pajak dari Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan adalah Orang pribadi
atau Badan yang dapat mengambil Mineral Bukan Logam dan Batuan.
g. Pajak Parkir
Objek Pajak dari Pajak Parkir adalah Penyelenggaraan tempat Parkir
diluar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha
maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat
penitipan kendaraan bermotor. Sedangkan Subjek Pajak dari Pajak Parkir
adalah Orang pribadi atau Badan yang melakukan parkir kendaraan bermotor.
h. Pajak Air Tanah
Objek pajak dari Pajak Air Tanah adalah Pengambilan dan/atau
pemanfaatan Air Tanah. Sedangkan Subjek Pajak dari Pajak Air Tanah
adalah Orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/atau
pemanfaatan Air Tanah.
i. Pajak Sarang Burung Walet
Objek Pajak dari Pajak Sarang Burung Walet adalah Pengambilan
dan/atau pengusahaan Sarang Burung Walet. Sedangkan Subjek Pajak dari
Pajak Sarang Burung Walet adalah Orang pribadi atau Badan yang
melakukan pengambilan dan/atau mengusahakan Sarang Burung Walet.
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Objek Pajak dari Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
adalah Bumi dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang
digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Sedangkan Subjek Pajak dari Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan adalah Orang pribadi atau Badan yang secara nyata mempunyai
suatu hak atau Bumi dan /atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau
memiliki, menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas Bangunan.
k. Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Objek Pajak dari Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
adalah Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Sedangkan Subjek
Pajak dari Pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan adalah Orang
pribadi atau Badan yang memperoleh Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.
Definisi atau pengertian retribusi daerah adalah pembayaran yang dilakukan oleh
masyarakat kepada daerah atas pelayanan yang diterima secara langsung atau atas
perizinan yang diperoleh. Berbeda dengan pajak yang dikenakan tidak berdasarkan
pelayanan langsung, retribusi hanya dapat dikenakan apabila pemerintah daerah
memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat atau pemerintah daerah
memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Banyak yang mengira jika retribusi daerah sama dengan pajak daerah. Pernyataan
tersebut tidak sepenuhnya salah, karena keduanya memiliki persamaan dan perbedaan
masing-masing. Keduanya merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah
daerah yang penting untuk membiayai pembangunan. Selain itu, keduanya bersifat
dipaksakan dan dibebankan kepada masyarakat. Bila masyarakat taat bayar keduanya,
maka akan tercapai kesejahteraan bersama.
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib kepada
daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan daertah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
(Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
1. Wajib pajak diharapkan dapat lebih patuh dan jujur untuk menghitung dan
menyetor pajak daerah secara tepat waktu, terutama pajak hotel, pajak restoran,
pajak hiburan, dan pajak parkir yang pemungutannya dilakukan secara self
assessment.
2. Memberikan sanksi yang tegas dan nyata kepada wajib pajak yang tidak
membayar pajak, sehingga menumbuhkan kepatuhan masyarakat dalam
membayar pajak.
.
DAFTAR PUSTAKA
Sidik, M. (2002). Optimalisasi pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka
meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Makalah disampaikan Acara Orasi Ilmiah.
Bandung, 10
Wulandari, P. A., & Iryanie, E. (2018). Pajak daerah dalam pendapatan asli daerah.
Deepublish.
Maulida, R. (2018, september 6). Pajak Daerah: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Tarifnya.
Dipetik november 29, 2020, dari online-pajak.com: https://www.online-pajak.com/tentang-
pajak-pribadi/pajak-daerah
sandi, f. b. (2019, agustus 29). Retribusi Daerah: Pengertian, Jenis, Tarif, dan bedanya dari
pajak. Dipetik november 29, 2020, dari online-pajak.com: https://www.online-
pajak.com/tentang-pajak-pribadi/retribusi-daerah