Anda di halaman 1dari 12

KETENTUAN UMUM DAN

TATA CARA PERPAJAKAN

Kelompok 3

Choliva Nurfiyan 8111416006


Desvia Dwi A 8111416050
M.Habib Maulana 8111416117
Aditiya Parlindungan S. 8111416331

1
PENGERTIAN PAJAK

Menurut UU No. 16 Tahun 2009


adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.

2
PERPAJAKAN DI INDONESIA

Official Assessment System

Menghitung Pajak Sendiri (MPS) UU No. 8 Tahun 1967


Menghitung Pajak Orang (MPO) PP No.11 Tahun 1967

Reformasi Perpajakan 1983

Self Assessment System

3
PERPAJAKAN DI INDONESIA
Sistem Pemungutan Pajak
Wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terhutang ada pada pihak
aparat pajak.
Official Assessment
1983 Wajib pajak bersifat pasif.
System
Hutang pajak timbul setelah dikeluarkan
Surat Ketetapan Pajak oleh aparat pajak.
Wewenang untuk menentukan besarnya
pajak yang terhutang ada pada wajib pajak
sendiri.
Self Assessment
1983 Wajib pajak aktif.
System
Pihak aparat perpajakan tidak ikut
campur melainkan hanya mengawasi.
kewenangan untuk menentukan besarnya
pajak terhutang ada pada pihak ketiga
Withholding system yang bukan wajib pajak dan bukan aparat
pajak
4
DASAR HUKUM

UU Nomor 6 Tahun 1983

UU Nomor 9 Tahun 1994

KETENTUAN UMUM
DAN UU Nomor 16 Tahun 2000
TATA CARA PERPAJAKAN

UU Nomor 28 Tahun 2007

UU Nomor 16 Tahun 2009

5
UU No. 6 Th. 1983 tentang
PERPAJAKAN
KETENTUAN UMUM DANDI TATAINDONESIA
CARA PERPAJAKAN
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
UU No. 16 Tahun 2009
MENGATUR
KETENTUAN FORMAL
BAGI

PPh PPN / PBB BPHTB PPSP


PPn BM
Pajak lainnya yang mengacu kepada UU ini

KECUALI DIATUR TERSENDIRI


DALAM UU YANG BERSANGKUTAN

6
KEWAJIBAN MENDAFTARAN DIRI
[ PASAL 2 AYAT (1) ]

Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib
Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak

Persyaratan Persyaratan
Subjektif Objektif
persyaratan yang sesuai
dengan ketentuan mengenai
WAJIB persyaratan bagi subjek pajak
yg menerima atau memperoleh
penghasilan atau diwajibkan
subjek pajak dalam UUPPh
-OP, Badan, Warisan Yang PAJAK untuk melakukan pemotongan/
pemungutan sesuai dengan
Belum Terbagi dan BUT Ketentuan UUPPh

7
MULAI DAN BERAKHIRNYA
KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF

SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI ORANG PRIBADI

MULAI:
• SAAT DILAHIRKAN
• BERADA ATAU BERNIAT TINGGAL DI INDONESIA

BERAKHIR:
•SAAT MENINGGAL DUNIA
• MENINGGALKAN INDONESIA UNTUK SELAMA-LAMANYA

PASAL 2A Ayat (1), (2), (3), (4),(5),& (6)


MULAI DAN BERAKHIRNYA
KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF

SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI BADAN

MULAI:
SAAT DIDIRIKAN ATAU BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA

BERAKHIR:
• SAAT DIBUBARKAN
• TIDAK LAGI BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA

10 December 2018 PASAL 2A Ayat (2)


MULAI DAN BERAKHIRNYA
KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF

ORANG PRIBADI/BADAN
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI Ps. 2 : (4) huruf a

MULAI:
• SAAT MENJALANKAN USAHA/ MELAKUKAN
KEGIATAN MELALUI BUT

BERAKHIR:
- SAAT TIDAK LAGI MENJALANKAN USAHA
- TIDAK MELAKUKAN KEGIATAN MELALUI
BUT

PASAL 2A Ayat (1), (2), (3), (4),(5),& (6)


Cara Pendaftaran
Lewat Kantor/pemberi kerja

e - Registration
Sendiri/ Langsung

KANTOR PELAYANAN PAJAK

Jabatan (“dipaksa”) Pojok Pajak


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai