Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Dosen Jajang Jaenudin, S.Ag, M.M, M.Pd
Disusun Oleh:
A. Latar Belakang
ada disekitar kita. Saat kita bersosial dengan mereka, kita pasti menggunakan
tatakrama. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bertatakrama, yaitu
Keempat hal tersebut tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Setiap orang
harus dan wajib mengamalkan keempat hal tersebut. Jika salah satu saja tidak
Selain itu, kita juga harus mengetahui setiap perbedaan dari akhlak, moral, etika,
dan etiket. Karena kebanyakan orang menganggap bahwa ke empat hal tersebut
adalah sama.
Oleh karena itu, kita harus bisa memahami dan membedakan antara akhlak,
moral, etika dan etiket agar kita bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
B. Rumusan Masalah
berikut;
C. Tujuan Penulisan
pengetahuan kepada pembaca tentang pengertian dari akhlak, moral, etika dan
etiket. Selain itu, makalah ini juga memberikan contoh-contoh dari akhlak, moral,
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mampu
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah dengan
membaca buku, dan mencari sumber lainnya di media cetak. Selain itu penulis
mencari sumber lainnya untuk makalah ini di internet.
Makalah ini disusun dengan berbagai sumber yang lengkap dengan
penggunaan bahasa yang baku dan lugas. Dengan menggunakan bahasa yang baku
dan lugas, pembaca dapat memahami isi makalah ini dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari kata “akhlaq” yang merupakan jama’ dari “khulqu” dari
bahasa Arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu terbagi dua
yaitu Akhlak yang Mulia atau Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan
Akhlak yang Buruk atau Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah).
Akhlak yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu bijaksana,
memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan
hawa nafsu) dan bersifat adil. Jelasnya, ia merangkumi sifat-sifat seperti berbakti
pada keluarga dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahim, berani
mempertahankan agama, senantiasa bersyukur dan berterima kasih, sabar dan rida
dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya.
Menurut Ibnu Maskawaih : Menurutnya akhlak ialah "hal li nnafsi
daa'iyatun lahaa ila af'aaliha min ghoiri fikrin walaa ruwiyatin" yaitu
Menurut Abu Hamid Al Ghazali : Akhlak ialah sifat yang terpatri dalam
dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta tanpa adanya
merupakan sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam
engkau (Muhammad) berada diatas budi pekerti yang agung". Dan dalam sebuah
haditspun dikatakan bahwa " Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia".
Akhlak yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT, akhlak yang
baik itu dapat diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu
mendekati yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar, seperti firman Allah dalam
surat Al-Imran 110 yang artinya “Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia,
menuju kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada
Allah”
Akhlak yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati,
dan penyakit-penyakit hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan
berbagai macam kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di
Artinya
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S.
Ar-Ruum: 41).
Seperti yang telah disebutkan di atas Akhlak juga dibagi kedalam 2 jenis
akhlak yang baik dan dibenarkan oleh Allah. Sedangkan Akhlak Mazmumah
B. Moral
beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan
Menurut asal katanya “moral” dari kata mores dari bahasa Latin, kemudian
kehidupan sopan santun dan tidak cabul. Jadi, moral adalah aturan kesusilaan,
yang meliputi semua norma kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik. Kata
susila berasal dari bahasa Sansekerta, su artinya “lebih baik”, sila berarti “dasar-
dasar”, prinsip-prinsip atau peraturan-peraturan hidup. Jadi susila berarti
Kelaziman adalah kebiasaan yang baik tanpa pikiran panjang dianggap baik,
layak, sopan santun, tata krama, dsb. Jadi, kelaziman itu merupakan norma-norma
yang diikuti tanpa berpikir panjang dianggap baik, yang berdasarkan kebiasaan
atau tradisi.
Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu
pengejawantahan dari pancaran Ilahi. Moral murni disebut juga hati nurani.
Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran pelbagai ajaran filosofis,
manusia, yaitu:
1. Motivasi
2. Tujuan akhir
3. Lingkungan perbuatan
lingkungannya juga baik. Apabila salah satu factor penentu itu tidak baik, maka
mencapai sasaran yang hendak dituju. Jadi, motivasi itu dikehendaki secara sadar,
secara bebas. Moralitas perbuatan ada dalam kehendak. Perbuatan itu menjadi
adalah:
– frekuensi perbuatan
Hal-hal ini dapat diperhitungkan sebelumnya atau dapat dikehendaki ada pada
C. Etika
Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “Ethicos”
yang berarti kebiasaan. Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang
dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat
laun pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang mebicarakan
masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan
sehari-hari.
kadang orang memakai filsafat etika, filsafat moral atau filsafat susila. Dengan
kewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan buruk. Etika adalah penyelidikan
merupakan filsafat praxis manusia. Etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu
tentang nilai, yang menitikberatkan pada pencarian salah dan benar dalam
Kita juga sering mendengar istilah descriptive ethics, normative ethics, dan
philosophy ethics.
kebenaran.
etika berasal dati istilah Yunani ethos yang mempunyai arti adat-istiadat atau
kebiasaan yang baik. Bertolak dari pengertian tersebut, etika berkembang menjadi
manusia pada umumnya. Selain itu, etika juga berkembang menjadi studi tentang
1. Etika Perangai
waktu tertentu pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati
2. Etika Moral
Etika moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar
berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu
perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat
kesadaran, dan kesadaran adalah suara hati nurani. Dalam kehidupan, manusia
selalu dikehendaki dengan baik dan tidak baik, antara benar dan tidak benar.
D. Etiket
Dua istilah, yaitu etika dan etiket dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang
hampir sama pengertiannya, tetapi tidak sama dalam hal titik berat penerapan atau
Istilah etiket berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu undangan,
yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta. Dalam
undangan yang dipakai raja-raja dalam mengadakan pesta. Dewasa ini istilah
etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian,
cara menerima tamu dirumah maupun di kantor dan sopan santun lainnya. Jadi,
Dalam pergaulan hidup, etiket merupakan tata cara dan tata krama yang baik
penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam
individual dalam masyarakat beradab, merupakan tatacara formal atau tata krama
lahiriah untuk mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status social masing-
masing individu. Etiket didukung oleh berbagai macam nilai, antara lain;
3. nilai-nilai kesejahteraan
sesuatu yang patut dirahasiakan dan boleh dikatakan atau tidak dirahasiakan.
Diatas dikatakan bahwa etiket merupakan kumpulan cara dan sifat perbuatan
yang lebnih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket juga sering disebut tata
krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan
krama berarti sopan santun, kebiasaan sopan santun atau tata sopan santun.
1. Etiket adalah kumpulan tata cara dan sikap yang baik dalam pergaulan
2. Etiket adalah tata krama, sopan santun atau aturan-aturan yang disetujui oleh
masyarakat tertentu dan menjadi norma serta anutan dalam bertingkah laku.
3. Etiket adalah tata peraturan pergaulan yang disetujui oleh masyarakat terten
tu dan menjadi norma dan anutan dalam bertingkah laku anggota masyarakat.
Dari ketiga definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari etiket adalah
tata aturan pergaulan yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma
Dalam buku “Bahan Diskusi Customer Service Group (CSG) dan Allround Teller
menjelaskan bahwa: “etiket adalah ketentuan tidak tertulis yang mengatur tindak
yaitu bagaimana anda bersikap dan berperilaku dalam menghadapi suatu situasi.
b. ekspresi wajah
yaitu bagaimana raut muka yang harus anda tampilkan dalam menghadapi suatu
c. Penampilan
yaitu sopan santun mengenai cara anda menampilkan diri, misalnya: cara duduk,
yaitu cara mengatur tentang sopan santun anda dalam mengenakan pakaian, baik
menyangkut gaya pakaian, tata warna, keserasian model yang tidak menyolok dan
lain-lain.
e. cara berbicara
yaitu tata cara/sopan santun anda dalam berbicara caik secara langsung maupun
tidak langsung.
f. gerak-gerik
yaitu sopan santun dalam gerak-gerik badan dalam berbicara secara langsung
1. Contoh Akhlak
syukur nikmat, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat,
perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan
hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad, kufur, syirik,
riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah,
dan namiimah, aniaya dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (seperti mabuk-
Tidak terdapat adanya unsur suatu pemaksaan suatu agama tertentu kepada
kalau kita menemukan tas yang berisikan dokumen penting dan juga
sejumlah uang yang terdapat dalam tas tersebut. Seandainya kita memiliki
moral yang baik maka kita akan memberikan tas itu kepada pemiliknya
3. Contoh Etika
Contoh: ketika masuk kerumah orang lain, harus mengetuk pintu rumah
4. Contoh Etiket
Menjabat tangan seseorang yang kita sudah kenal atau akan kita kenal
A. Kesimpulan
perbuatan. Jika akhlaknya baik, maka dia akan melakukan perbuatan yang baik,
dan sebaliknya.
Etika adalah adalah suatu ilmu yang mebicarakan masalah perbuatan atau
tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai
tidak baik.
Etiket merupakan tata cara dan tata krama yang baik dalam menggunakan
peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui
oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh
dengan persaingan
A. Saran
Manusia merupakan salah satu mahluk ciptaan Allah yang diberikan tanggung jawab
yang lebih. Oleh karena itu manusia diwajikan bertingkah laku sesuai dengan
moral, etika dan etiket yang semuanya merupakan tuntunan yang akan mengarahkan
manusia kepada yang disebut ketaqwaan. Jadi marilah semua manusia yang memiliki
keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, belajar menerapkan tuntunan yang ada
di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits mengenai perbaikan akhlak, moral, etiak dan etiket
manusia.
Daftar Pustaka
https://af008.wordpress.com/etika-etiket-dan-moral
http://dewi-w-n-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-104158-
%20Sosial%20Politik-
Definisi%20Etika,%20Etiket,%20Moralitas,%20dan%20Sikap%20Santun.html
http://tradisional-rahma.blogspot.co.id