Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN UNSRI


KEPERAWATAN ANAK

Nama: Vivi Mariana W


Web Of Caution (WOC) Febris NIM : 04064891416032

Etiologi
Manifestasi Klinis:
- Demam > 37,80C - 400C Macam-macam demam:
- Kulit hangat dan/atau Faktor endogen: Faktor eksogen: - Demam septik
kemerahan Mikroorganisme, - Latihan fisik - Demam remitten
- Takikardia seperti virus, bakteri - dehidrasi - Demam intermitten
- Peningkatan RR - Demam continue
- Menggigil - Demam siklik
- Nyeri sakit kepala Sel host inflamasi
- Keletihan dan kelemahan (makrofag, netrofil,
- Nafsu makan menurun sel Kuffer)
Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan laboratorium,
Penatalaksanaan: Sitokin pirogen hematologi (Hb, Ht,
1. Secara fisik terbentuk Tubuh kehilangan Leukosit, Eritrosit,
cairan dan elektrolit Trombosit, LED)
- Awasi suhu secara berkala 4-6 jam
- Buka pakaian dan selimut yang berlebihan - Ultrasonografi
- Perhatikan udara ruangan Sintesis PGE2 - Pemeriksaan Sputum
- Beri cairan melalui mulut, misal air putih, dalam hipotalamus - CT-Scan atau endoskopi
air susu, air buah, air teh
- Kompres hangat pada dahi, ketiak dan
lipatan paha Mempengaruhi
2. Obat-obatan hipotalamus anterior Komplikasi :
- Berikan antibiotik sesuai program Cairan intrasel dan -Dehidrasi : demam
- Berikan antipiretik, misal paracetamol ekstrasel menurun meningkatkan penguapan
sesuai indikasi Aksi antipiretik cairan tubuh
 Bayi 6-12 bulan: ½ sendok teh sirup -Kejang demam: sering terjadi
parasetamol pada anak usia 6 bulan-5
 Anak 1-6 tahun: ¼ - ½ parasetamol DEMAM tahun
500 mg atau 1-1 ½ sendok teh sirup pct
 Anak 6-12 tahun: ½ tablet pct 500 mg Demam merupakan kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pada pusat
atau 2 sendok teh sirup paracetamol termoregulasi hipothlamus yaitu suhu tubuh > 37,80C (suhu oral/aksila) atau suhu rektal.
Peningkatan suhu tubuh Evaporasi tubuh meningkat Kecepatan metabolisme basal Meningkatnya metabolisme Gangguan rasa nyaman
(> 37,80C - 400C) meningkat tubuh

Dx 2. Resiko defisit Rewel


Dx 1. Hipertermi pH tubuh menurun Konsentrasi, pikiran logis
volume cairan tubuh
hilang
Cemas
Ditandai dengan: Ditandai dengan: Anoreksia
Kelemahan
-Kenaikan suhu tubuh DS:
diatas rentang normal - Haus
-Kulit kemerahan DO: Dx 5. Kurang
-Pertambahan RR - Turgor kulit menurun Masukan makanan menurun Dx 4. Intoleransi Aktivitas pengetahuan
-Takikardi - Membran mukosa kering
-Kulit teraba - Takikardi
panas/hangat - Suhu meningkat Ditandai dengan:
Dx 3. Resiko Ditandai dengan: DS: Menyatakan secara
untuk meningkatkan
ketidakseimbangan asupan
nutrisi DS: verbal adanya masalah
Intervensi (NIC): protein
kurang dan
dari vitamin Ctubuh
kebutuhan -Melaporkan secara verbal DO: Ketidakakuratan
-Monitor suhu sesering -berikan substansi gula adanya kelelahan atau mengikuti instruksi, perilaku
mungkin Intervensi (NIC): -Ajarkan pada keluarga klien kelemahan tidak sesuai
-Monitor warna dan suhu -Pertahankan catatan intake dan untuk membuat catatan -Adanya
- Monitor dispnue
respon
Ditandai dengan: DO:kardiovaskuler terhadap
kulit output yang akurat makanan harian
-Mual, muntah -respon abnormal dari td dan
-Monitor TTV -Monitor status hidrasi -Monitor status nutrisi klien aktivitas
-Kurang nafsu makan Intervensi (NIC):
-Monitor hb, ht (kelembaban membran -Berikan informasi tentang - nadi terhadap
Monitor aktivitas
pola tidur dan ada
-Konjungtiva pucat -Kaji tingkat pengetahuan
-Monitor intake output mukosa, nadi, tekanan kebutuhan nutrisi klien -Perubahan EKG: gangguan
atau tidaknya aritmia,
-Denyut nadi lemah klien dan keluarga
-Berikan antipiretik darah ortostatik) Nutrition Monitoring: iskemia
tidur -Jelaskan tentang penyakit
-Selimuti pasien -Monitor vital sign -Monitor adanya penurunan - Kolaborasi dengan tenaga dan prognosis
-Kompres pasien pada -Monitor asupan makanan / berat badan rehabilitasi medik
Intervensiinteraksi
(NIC): anak-ortu -Identifikasi kemungkinan
lipat paha dan aksila cairan -Monitor -Intervensi
Bantu klien
(NIC):
Nutrition penyebab
-Tingkatkan intake cairan -Lakukan terapi IV, jika selamaManagement:
makan mengidentifikasi
-Observasi aktivitas
adanya pembatasan
-Kaji adanya alergi makanan -Berikan informasi tentang
dan nutrisi diperlukan -Monitor lingkungan selama klien
yang dalam
masih bisa
aktivitas
dilakukan
-Kolaborasi kondisi klien
-Monitor hidrasi, seperti -Berikan cairan IV pada suhu makan dengan ahli gizi - Bantu
-Kaji fsktoruntuk memilih
penyebab kelelahan
-Anjurkan untuk kulit
makan -Diskusikan pilihan terapi
turgor kulit, ruangan -Monitor turgor -Monitor nutrisi
aktivitas yangdan sumber
makanan yang mengandung atau penanganan
kelembaban -Dorong masukan oral -Monitor mual muntah energi
konsistenseusuai
fe -Berikan support mental
membran mukosa -Monitor status nutrisi -Monitor kekeringan, rambut kemampuan fisik
-Anjurkan -Eksplorasi kemungkinan
membantu
-Dorong pasien
keluarga makan
untuk kusampada keluarga
dan mudah patah - Bantu klien untuk membuat sumber dukungan
-Anjurkan minum 7-8 gelas per -Monitor pertumbuhan dan jadwal aktivitas
hari perkembangan - Berikan support mental
-Kolaborasi dokter jika tanda -Monitor konjungtiva pada klien dan keluarga
cairan berlebih muncul -Monitor kalori dan nutrisi - Monitor respon fisik,
memburuk emosi, dosial, dan spiritual
DAFTAR PUSTAKA

- Behrman, Kliegman & Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol.2. Ed.15. Jakarta: EGC
- NANDA. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klarifikasi 2009-2011.Jakarta: EGC
- Ngastiyah.(2005). Perawatan anak sakit. Jakarta: EGC
- Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC.
Jakarta: EGC
- Wong, Donna L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai