Anda di halaman 1dari 78

TUGAS BESAR MATRIKS UKL-UPL PEMBANGUNAN

REKAYASA LINGKUNGAN
Dosen pengampu : Dr. Dra. Utami Retno P, Msi.

Disusun Oleh :

3 TKJJBA 2
Kelompok 3
Afqi Alfarizi (18313300)/01
Inneke Gustina (1831330009)/10
Kezia Winda Julieta (1831330050)/11
M. Sifa’u Romli (18313300)/

D-III TEKNOLOGI JALAN JEMBATAN DAN BANGUNAN


AIR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan YME, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini disusun dan diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan, pada Program Studi
Teknologi Konstruksi Jalan, Jembatan dan Bangunan Air Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Malang. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada  berbagai pihak yang telah membantu, khususnya kepada :

1. Dr. Dra. Utami Retno P, Msi. selaku Dosen mata kuliah Rekayasa
Lingkungan yang telah memberikan banyak masukan.
2. Orang tua di rumah yang senantiasa memberi dukungan yang tiada henti-
hentinya
3. Rekan-rekan kelompok kami dan semua rekan-rekan mahasiswa Teknologi
Konstruksi Jalan, Jembatan dan Bangunan Air Jurusan Teknik Sipil angkatan
2018 atas semua bantuan, dukungan, dan hiburan yang diberikan.

Kami menyadari bahwa tugas ini tidak lepas dari berbagai kekurangan, oleh
karena itu, kritik dan saran akan diterima dengan senang hati. Akhir kata, semoga
tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang  berkepentingan.

Malang, 18 Mei 2020

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................1
Daftar Isi...........................................................................................................1
Bab I..................................................................................................................1
Bab II................................................................................................................1
Matriks UKL – UPL Pembangunan ................................................................1
Matriks UKL – UPL Pembangunan ................................................................1
Matriks UKL – UPL Pembangunan ................................................................1
Matriks UKL – UPL Pembangunan ................................................................1

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya


Pemantauan Lingkungan Hidup) merupakan dokumen pengelolaan
lingkungan hidup bagi rencana usaha dan atau kegiatan yang tidak wajib
AMDAL. UKL-UPL diatur sejak diberlakukannya PP 51/1993 tentang
AMDAL. UKL-UPL tidak sama dengan AMDAL yang harus dilakukan
melalui proses penilaian dan presentasi, tetapi lebih sebagai arahan teknis
untuk memenuhi standar-standar pengelolaan lingkungan hidup.
Berdasarkan Kep-MENLH No 86 Tahun 2002 tentang UKL-UPL,
pemrakarsa diwajibkan mengisi formulir isian dan diajukan kepada
instansi yang bertanggung jawab di bidang pengeloaan lingkungan hidup
Kabupaten/Kota atau di propinsi.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab dan atau
kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL (Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup).
Kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL tetap harus
melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan.
Kewajiban UKL-UPL diberlakukan bagi kegiatan yang tidak
diwajibkan menyusun AMDAL dan dampak kegiatan mudah dikelola
dengan teknologi yang tersedia.

iv
UKL-UPL merupakan perangkat pengelolaan lingkungan hidup untuk
pengambilan keputusan dan dasar untuk menerbitkan ijin melakukan usaha
dan atau kegiatan.Kota-kota di Indonesia, secara umum, sistem
drainasenya belum baik sehingga banjir masih sering melanda, tidak hanya
pada musim hujan, musim kemaraupun terjadi genangan, terutama di kota-
kota pantai.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana urutan penyusunan dokumen UKL-UPL?
2. Bagaimana efektivitas pelaksanaan UKL UPL di suatu proyek
pembangunan?

1.3 Tujuan
Tujuan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui urutan penyusunan dokumen UKL-UPL
2. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan UKL-UPL di suatu proyek
pembangunan?

v
BAB II

MATRIKS DOKUMEN UKL-UPL

2.1 Matriks Dokumen UKL-UPL Pabrik PT. Charoen Pokphand Jaya


Farm Desa Kepuh doko (Afqi Alfarizi)

vi
vii
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
Proses Limbah Jumlah  Kotoran ayam PT. CPJF Desa Selama Pengamatan PT. CPJF Desa Selama  PT CPJF Kepuhdoko Tidak ada Melanjutkan
persiapan padat sisa limbah dikumpulkan Kepuhdoko, kegiatan secara Kepuhdoko, kegiatan pada periode Juli - kegiatan
kandang produksi padat kemudian Kecamatan operasional langsung Kecamatan operasional Desember Tahun 2019 pengelolaan dan
produksi diberikan pada Tembelang, Tembelang, berlangsung mengelola kotoran pemantauan
sebanyak: pihak ketiga Kabupaten Kabupaten ayam menjadi pupuk lingkungan
Kotoran untuk Jombang Jombang yang dilakukan
ayam 4000 dimanfaatkan (Farm CP-5) (Farm CP-5) oleh vendor.
kg/period e sebagai pupuk  Bangkai ayam dan
Sampah kandang sampah domestik
bekas  Sekam bekas dibakar menggunakan
pemelihar dan ceceran tungku pembakaran.
aan 100 bekas pakan  Limbah domestik
karung/ha dikumpulkan seperti karung pakan
ri/periode dalam karung dikumpulkan dan
Karung lalu diberikan digunakan kembali
bekas pada pihak
500/karun ketiga
g/kandang  Menyediakan
/periode TPS Limbah
padat dan
melakukan

9
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
pemisahan
sampah sesuai
jenisnya
(organik dan
non organik)

10
Penuruna Tidak  Kandang telah PT. CPJF Desa Selama Pengukuran uji PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Upaya pengelolaan Tidak ada Melanjutkan
n kualitas melebihi dibangun Kepuhdoko, kegiatan kualitas Kepuhdoko, sekali dan pemantauan kegiatan
udara baku mutu dengan sistem Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan telah sesuai dengan pengelolaan dan
Debu : tertutup Tembelang, oleh Tembelang, dokumen rencana pemantauan
0,034  Mewajibkan Kabupaten laboratorium Kabupaten UKL UPL lingkungan
mg/Nm3 karyawan untuk Jombang terakreditasi Jombang  Hasil uji laboratorium
SO2 : 0,012 menggunakan (Farm CP-5) (Farm CP-5) memenuhi baku mutu
ppm masker jika lingkungan Titik
NO2 : 0,006 beraktivitas pengambilan sampel:
ppm disekitar Titik 1
O3 : 0,004 kandang (HalamanDepanMush
ppm  Menggunakan olla)
Pb: sekam dan Titik 2 (DepanPos
<0,00002 blower untuk Security)
mg//Nm3 mengeringkan  Titik 1
kotoran ayam Debu : 0,002 mg//Nm3
dalam kandang SO2 : 0,007 ppm
NO2 : <0.006 ppm
 Memantau CO: <1 ppm
kondisi ayam O3 : 0,004 mg/Nm3
secara rutin Pb: <0,00002 mg//Nm3
untuk

11
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
mengantisipasi  Titik 2
kondisi ayam Debu : 0,034 mg//Nm3
sakit atau mati, SO2 : 0,008 ppm
NO2 : <0.006 ppm
sehingga dapat
CO: <1 ppm
segera ditangani O3 : 0,004 mg/Nm3
 Disinfeksi Pb: <0,00002 mg//Nm3
kotoran ayam  Berikut dokumentasi
 Memelihara saat pengambilan
tanaman sampel kualitas udara
disekitar area ambien di Farm CP-5
peternakan

12
Peningkat Jumlah  Pencucian PT. CPJF Desa Selama tahap Pengamatan PT. CPJF Desa 6 bulan sekali  Upaya pengelolaan Belum ada Melakukan
an limbah limbah kandang Kepuhdoko, operasional langsung dan Kepuhdoko, dan pemantauan IPAL koordinasi
cair cair yang dilakukan tiap Kecamatan pengukuran Kecamatan telah sesuai dengan dengan
periode Tembelang, kualitas Tembelang, manajemen
dihasilkan dokumen rencana
 Air bekas cuci
± 39,2 Kabupaten lingkungan Kabupaten UKL UPL untuk
kandang
m3/hari dialirkan Jombang dengan Jombang  Uji laboratorium mengajukan
menggunakan (Farm CP-5) laboratorium (Farm CP-5) tidak dilakukan pembangunan
saluran drainase terakreditasi karena tidak ada air IPAL
kedap limbah saat

13
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
air, lalu masuk pengambilan sampel
ke kolam limbah

14
Proses Penuruna Tidak  Melakukan PT. CPJF Desa Selama Pengukuran uji PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Upaya pengelolaan Tidak ada Melanjutkan
pemasuka n n kualitas melebihi pembersihan ban Kepuhdoko, kegiatan kualitas Kepuhdoko, sekali dan pemantauan kegiatan
DOC udara baku mutu dengan cara Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan telah sesuai dengan pengelolaan dan
Debu : melakukan Tembelang, oleh Tembelang, dokumen rencana pemantauan
0,034 sanitasi pada Kabupaten laboratorium Kabupaten UKL UPL lingkungan
mg/Nm3 kendaraan yang Jombang terakreditasi Jombang  Hasil uji laboratorium
SO2 : 0,012 keluar/masuk area (Farm CP-5) (Farm CP-5) memenuhi baku mutu
ppm farm lingkungan Titik
NO2 : 0,006  Melakukan pengambilan sampel:
ppm penyiraman Titik 1
O3 : 0,004 secara rutin (HalamanDepanMush
ppm terhadap akses olla)
Pb: jalan Titik 2 (DepanPos
<0,00002 keluar/masuk Security)
mg//Nm3 kendaraan  Titik 1
 Memelihara Debu : 0,002 mg//Nm3
tanaman SO2 : 0,007 ppm
NO2 : <0.006 ppm
disekitar area
CO: <1 ppm
peternakan O3 : 0,004 mg/Nm3
 Mewajibkan Pb: <0,00002 mg//Nm3
karyawan untuk  Titik 2
menggunakan Debu : 0,034 mg//Nm3
masker jika

15
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
beraktivitas SO2 : 0,008 ppm
disekitar NO2 : <0.006 ppm
kandang CO: <1 ppm
O3 : 0,004 mg/Nm3
Pb: <0,00002 mg//Nm3
 Berikut dokumentasi
saat pengambilan
sampel kualitas udara
ambien di Farm CP-5

16
Peningkat Tidak  Mengurangi PT. CPJF Desa Selama Pengukuran uji PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan Berdasarkan hasil uji Tidak ada Melanjutkan
an melebihi kecepatan Kepuhdoko, kegiatan kualitas Kepuhdoko, sekali laboratorium tingkat kegiatan
kebisinga n baku mutu kendaraan ketika Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan kebisingan di PT CPJF pengelolaan dan
kebisingan keluar dan Tembelang, oleh Tembelang, Kepuhdoko diketahui pemantauan
70 dB(A) masukperusahaa n Kabupaten laboratorium Kabupaten bahwa intensitas lingkungan
 Mengatur jadwal Jombang terakreditasi Jombang kebisingan di area depan
keluar masuk (Farm CP-5) (Farm CP-5) depan pos security (60.7
kendaraan dB (A)) dan
 Melakukan halamandepan musholla
pemeliharaan (57.7dB (A)) masih
RTH disekitar berada dibawah baku
area peternakan mutu yang ditetapkan
pada
Keputusan Menteri

17
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
Lingkungan Hidup
Nomor 48 tahun 1996

Peningkat Jumlah  Pencucian PT. CPJF Desa Selama tahap Pengamatan PT. CPJF Desa 6 bulan sekali  Upaya pengelolaan Belum ada Melakukan
an limbah limbah kandang Kepuhdoko, operasional langsung dan Kepuhdoko, dan pemantauan IPAL koordinasi
cair cair yang dilakukan tiap Kecamatan pengukuran Kecamatan telah sesuai dengan dengan
periode Tembelang, kualitas Tembelang, manajemen
dihasilkan dokumen rencana
 Air bekas cuci
± 39,2 Kabupaten lingkungan Kabupaten UKL UPL untuk
kandang
m3/hari dialirkan Jombang dengan Jombang mengajukan
menggunakan (Farm CP-5) laboratorium (Farm CP-5)  Uji laboratorium pembangunan
saluran drainase terakreditasi tidak dilakukan IPAL
kedap air, lalu karena tidak ada air
masuk ke limbah saat
kolam limbah pengambilan sampel

18
Proses Penuruna Tidak  Memelihara PT. CPJF Desa Selama Pengukuran uji PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Upaya pengelolaan Tidak ada Melanjutkan
pemelihar n kualitas melebihi tanaman Kepuhdoko, kegiatan kualitas Kepuhdoko, sekali dan pemantauan kegiatan
aan ayam udara baku mutu disekitar area Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan telah sesuai dengan pengelolaan dan
Debu : peternakan Tembelang, oleh Tembelang, dokumen rencana pemantauan
0,034  Mewajibkan Kabupaten laboratorium Kabupaten UKL UPL lingkungan
mg/Nm3 karyawan untuk Jombang terakreditasi Jombang  Hasil uji laboratorium
SO2 : 0,012 menggunakan (Farm CP-5) (Farm CP-5) memenuhi baku mutu
ppm masker jika lingkungan Titik
NO2 : 0,006 beraktivitas pengambilan sampel:
ppm disekitar Titik 1 (Halaman
O3 : 0,004 kandang Depan Musholla)
ppm

19
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
Pb:  Kandang telah Titik 2 (DepanPos
<0,00002 dibangun Security)
mg//Nm3 dengan sistem  Titik 1
tertutup Debu : 0,002 mg//Nm3
SO2 : 0,007 ppm
NO2 : <0.006 ppm
CO: <1 ppm
O3 : 0,004 mg/Nm3
Pb: <0,00002 mg//Nm3
 Titik 2
Debu : 0,034 mg//Nm3
SO2 : 0,008 ppm
NO2 : <0.006 ppm
CO: <1 ppm
O3 : 0,004 mg/Nm3
Pb: <0,00002 mg//Nm3

20
Peningkat Tidakmele  Melakukan PT. CPJF Desa Selama Pengukuran uji PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan Berdasarkan hasil uji Tidak ada Melanjutkan
an bihi baku pemeliharaan Kepuhdoko, kegiatan kualitas Kepuhdoko, sekali laboratorium tingkat kegiatan
kebisinga n mutu RTH disekitar Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan kebisingan di PT CPJF pengelolaan dan
kebisingan area peternakan Tembelang, oleh Tembelang, Kepuhdoko diketahui pemantauan
70 dB(A)  Menggunakan Kabupaten laboratorium Kabupaten bahwa intensitas lingkungan
penutup blower Jombang terakreditasi Jombang kebisingan di area depan
saat blower tidak (Farm CP-5) (Farm CP-5) depan pos security (60.7
digunakan dB (A)) dan
 Melakukan halamandepan musholla
pemantauan (57.7dB (A)) masih
rutin terhadap berada dibawah baku
kondisi blower, mutu yang ditetapkan
apabila terdapat pada

21
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
kerusakan dapat Keputusan Menteri
dilakukan Lingkungan Hidup
perbaikan segera Nomor 48 tahun 1996

Timbulan Kemasan  Melakukan PT. CPJF Desa Selama Pengamatan PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Upaya pengelolaan  Belum Melanjutkan
limbah B3 vaksin penyimpanan Kepuhdoko, kegiatan secara Kepuhdoko, sekali dan pemantauan memiliki kegiatan
bekas limbah B3 di Kecamatan operasional langsung Kecamatan telah sesuai dengan izin TPS pengelolaan dan
sebanyak TPS Limbah B3 Tembelang, Tembelang, dokumen rencana Limbah pemantauan
± 1.500  Bekerjasama Kabupaten Kabupaten UKL UPL B3 lingkungan, ,
botol/tah dengan pihak Jombang Jombang  TPS Limbah B3 dan melakukan
un ketiga yang (Farm CP-5) (Farm CP-5) berupa bangunan pengurusan izin
Jarum mempunyai gedung tanpa sekat, TPS Limbah
suntik izin yang ditunjukkan pada B3
bekas pengangkutan gambar berikut:
sebanyak dan
150 buah/ pengolahan
tahun limbah B3

22
Potensi Tidak ada  Melakukan PT. CPJF Desa Selama Pengamatan PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Pengelolaan telah Tidak ada Melanjutkan
penyebara n penyebara program Kepuhdoko, kegiatan langsung Kepuhdoko, sekali sesuai dengan yang kegiatan
penyakit n penyakit biosecurity Kecamatan operasional Kecamatan termuat dalam pengelolaan dan
yakni Tembelang, Tembelang, pemantauan
rencana UKL UPL
penyiraman
desinfektan
Kabupaten Kabupaten  Besaran dampak

23
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N

24
spray pada Jombang Jombang pada periode ini sama lingkungan
semua orang (Farm CP-5) (Farm CP-5) seperti yang
dan kendaraan direncanakan, yaitu
yang masuk dan
tidak ada penyebaran
keluar lokasi
kandang penyakit.
 Menjaga  Salah satu upaya yang
sanitasi dilakukan dalam
kandang dan pencegahan penyakit
sekitarnya yaitu dengan sanitasi
 Memantau yang berjalan disiplin.
kondisi ayam Berikut gambaran
dan melakukan
vaksinasi secara lokasi sanitasi:
rutin
 Menyediakan
APD seperti
masker,
seragam kerja,
sarung tangan,
dan sepatu
kerja/ boot
 Menerapkan
sikap disiplin
kerja
 Kandang
menggunakan
sistem closed
house untuk
mencegah
masuknya
hewan

25
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
pengganggu
yang masuk
kandang
Panen telur Peningkat Jumlah  Melakukan PT. CPJF Desa Selama Pengamatan PT. CPJF Desa Selama  PT CPJF Kepuhdoko Tidak ada Melanjutkan
tetas an limbah limbah proses Kepuhdoko, kegiatan secara Kepuhdoko, kegiatan pada periode Juli - kegiatan
padat padat pembersihan Kecamatan operasional langsung Kecamatan operasional Desember Tahun 2019 pengelolaan dan
produksi telur di tempat Tembelang, Tembelang, berlangsung mengelola kotoran pemantauan
sebanyak ± khusus Kabupaten Kabupaten ayam menjadi pupuk lingkungan
200 butir  Menyediakan Jombang Jombang yang dilakukan
telur afkir TPS Limbah (Farm CP-5) (Farm CP-5) oleh vendor.
per minggu padat dan  Bangkai ayam dan
setiap masa melakukan sampah domestik
panen pemisahan dibakar menggunakan
sampah sesuai tungku pembakaran.
jenisnya  Limbah domestik
(organik dan seperti karung pakan
non organik) dikumpulkan dan
digunakan kembali.

26
Distribusi Peningkat Tidak  Mengurangi PT. CPJF Desa Selama Pengukuran uji PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan Berdasarkan hasil uji Tidak ada Melanjutkan
telur an melebihi kecepatan Kepuhdoko, kegiatan kualitas Kepuhdoko, sekali laboratorium tingkat kegiatan
kebisinga n baku mutu kendaraan ketika Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan kebisingan di PT CPJF pengelolaan dan
kebisingan keluar dan masuk Tembelang, oleh Tembelang, Kepuhdoko diketahui pemantauan
70 dB(A) perusahaan Kabupaten laboratorium Kabupaten bahwa intensitas lingkungan
 Mengatur jadwal Jombang terakreditasi Jombang kebisingan di area
depan depan pos

27
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
keluar masuk (Farm CP-5) (Farm CP-5) security (60.7 dB (A))
kendaraan dan halamandepan
 Melakukan musholla (57.7dB (A))
pemeliharaan masih berada dibawah
RTH disekitar baku mutu yang
area peternakan ditetapkan pada
Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup
Nomor 48 tahun 1996

28
Penuruna Tidak  Melakukan PT. CPJF Desa Selama Pengukuran uji PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Upaya pengelolaan Tidak ada Melanjutkan
n kualitas melebihi pembersihan ban Kepuhdoko, kegiatan kualitas Kepuhdoko, sekali dan pemantauan kegiatan
udara baku mutu dengan cara Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan telah sesuai dengan pengelolaan dan
Debu : melakukan Tembelang, oleh Tembelang, dokumen rencana pemantauan
0,034 sanitasi pada Kabupaten laboratorium Kabupaten UKL UPL lingkungan
mg/Nm3 kendaraan yang Jombang terakreditasi Jombang  Hasil uji laboratorium
SO2 : 0,012 keluar/masuk area (Farm CP-5) (Farm CP-5) memenuhi baku mutu
ppm farm lingkungan Titik
NO2 : 0,006  Melakukan pengambilan sampel:
ppm penyiraman Titik 1
O3 : 0,004 secara rutin (HalamanDepanMush
ppm terhadap akses olla)
Pb: jalan Titik 2 (DepanPos
<0,00002 keluar/masuk Security)
mg//Nm3 kendaraan  Titik 1
 Memelihara Debu : 0,002 mg//Nm3
tanaman SO2 : 0,007 ppm
disekitar area

29
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
peternakan NO2 : <0.006 ppm
 Mewajibkan CO: <1 ppm
karyawan untuk O3 : 0,004 mg/Nm3
Pb: <0,00002 mg//Nm3
menggunakan
 Titik 2
masker jika Debu : 0,034 mg//Nm3
beraktivitas SO2 : 0,008 ppm
disekitar kandang NO2 : <0.006 ppm
CO: <1 ppm
O3 : 0,004 mg/Nm3
Pb: <0,00002 mg//Nm3

30
Operasion al Penuruna Tidak  Menggunakan PT. CPJF Desa Selama Pengukuran uji PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Upaya pengelolaan Tidak ada Melanjutkan
Genset n kualitas melebihi genset sesuai Kepuhdoko, kegiatan kualitas Kepuhdoko, sekali dan pemantauan kegiatan
udara baku mutu dengan Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan telah sesuai dengan pengelolaan dan
Debu : kebutuhan dan Tembelang, oleh Tembelang, dokumen rencana pemantauan
0,034 meletakkan Kabupaten laboratorium Kabupaten UKL UPL lingkungan
mg/Nm3 pada ruangan Jombang terakreditasi Jombang  Hasil uji laboratorium
SO2 : 0,012 khusus (Farm CP-5) (Farm CP-5) memenuhi baku mutu
ppm  Mencatat lingkungan Titik
NO2 : 0,006 running hours pengambilan sampel:
ppm genset Titik 1
O3 : 0,004  Pembersihan (HalamanDepanMush
ppm dan olla)
Pb: pengecekan Titik 2 (DepanPos
<0,00002 genset secara Security)
mg//Nm3 rutin  Titik 1
 Memelihara Debu : 0,002 mg//Nm3
RTH di sekitar SO2 : 0,007 ppm
NO2 : <0.006 ppm

31
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
wilayah farm CO: <1 ppm
O3 : 0,004 mg/Nm3
 Karyawan Pb: <0,00002 mg//Nm3
diwajibkan  Titik 2
Debu : 0,034 mg//Nm3
menggunakan
SO2 : 0,008 ppm
APD seperti NO2 : <0.006 ppm
baju khusus, CO: <1 ppm
masker, topi, O3 : 0,004 mg/Nm3
sarung tangan, Pb: <0,00002 mg//Nm3
dan sepatu boot

32
Peningkat Tidak  Melakukan PT. CPJF Desa Selama Pengukuran uji PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan Berdasarkan hasil uji Tidak ada Melanjutkan
an melebihi perawatan Kepuhdoko, kegiatan kualitas Kepuhdoko, sekali laboratorium tingkat kegiatan
kebisinga n baku mutu secara rutin Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan kebisingan di PT CPJF pengelolaan dan
kebisingan terhadap mesin Tembelang, oleh Tembelang, Kepuhdoko diketahui pemantauan
< 70 dB (A) genset dan Kabupaten laboratorium Kabupaten bahwa intensitas lingkungan
cerobong genset Jombang terakreditasi Jombang kebisingan di area depan
 Karyawan yang (Farm CP-5) (Farm CP-5) depan pos security (60.7
bekerja di area dB (A)) dan
genset halamandepan musholla
diwajibkan (57.7dB (A)) masih
untuk berada dibawah baku
menggunakan mutu yang ditetapkan
APD berupa ear pada Keputusan Menteri
plug Lingkungan Hidup
 Meletakkan Nomor 48 tahun 1996
genset pada

33
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
area yang jauh
dari kandang
 Memelihara
tanaman di
sekitar area
peternakan

Timbulan Oli  Oli bekas PT. CPJF Desa Selama Pengamatan PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Upaya pengelolaan  Belum Melanjutkan
limbah B3 sebanyak dimasukkan Kepuhdoko, kegiatan secara Kepuhdoko, sekali dan pemantauan memiliki kegiatan
± 80 kedalam drum Kecamatan operasional langsung Kecamatan telah sesuai dengan izin TPS pengelolaan dan
liter/tahu n dan Tembelang, Tembelang, dokumen rencana Limbah pemantauan
dikumpulkan Kabupaten Kabupaten UKL UPL B3 lingkungan,
pada TPS B3 Jombang Jombang  TPS Limbah B3 dan melakukan
 Bekerjasama (Farm CP-5) (Farm CP-5) berupa bangunan pengurusan izin
dengan pihak gedung tanpa sekat, TPS Limbah
ketiga untuk yang ditunjukkan pada B3
pengangkutan gambar berikut:
limbah B3

34
Operasion al Penuruna n Tidak  Pembakaran PT. CPJF Desa Selama Pengukuran PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Upaya pengelolaan Tidak ada Melanjutkan
tungku kualitas melebihi dilakukan Kepuhdoko, kegiatan uji kualitas Kepuhdoko, sekali dan pemantauan kegiatan

35
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
pembakar udara baku mutu ditungku Kecamatan operasional lingkungan Kecamatan telah sesuai dengan pengelolaan dan
an Debu : pembakaran Tembelang, oleh Tembelang, dokumen rencana pemantauan
0,034 yang jauh dari Kabupaten laboratorium Kabupaten UKL UPL lingkungan
mg/Nm3 pemukiman Jombang terakreditasi Jombang  Hasil uji laboratorium
SO2 : 0,012 penduduk (Farm CP-5) (Farm CP-5) memenuhi baku mutu
ppm  Melengkapi lingkungan Titik
NO2 : 0,006 cerobong pengambilan sampel:
ppm dengan alat Titik 1
O3 : 0,004 pengendali (HalamanDepanMush
ppm pencemaran olla)
Pb: udara Titik 2 (DepanPos
<0,00002  Memelihara Security)
mg//Nm3 RTH di sekitar  Titik 1
lokasi farm Debu : 0,002 mg//Nm3
SO2 : 0,007 ppm
NO2 : <0.006 ppm
CO: <1 ppm
O3 : 0,004 mg/Nm3
Pb: <0,00002 mg//Nm3
 Titik 2
Debu : 0,034 mg//Nm3
SO2 : 0,008 ppm
NO2 : <0.006 ppm
CO: <1 ppm
O3 : 0,004 mg/Nm3
Pb: <0,00002 mg//Nm3

36
Timbulan Abu sisa  Limbah abu PT. CPJF Desa Selama Pengamatan PT. CPJF Desa Selama  PT CPJF Kepuhdoko Tidak ada Melanjutkan
limbah pembakar an pembakaran Kepuhdoko, kegiatan secara Kepuhdoko, kegiatan pada periode Juli - kegiatan
dikumpulkan Kecamatan Kecamatan operasional Desember Tahun pengelolaan

37
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
padat sebanyak dalam satu Tembelang, operasional langsung Tembelang, berlangsung 2019 membersihkan dan pemantauan
±5 tempat Kabupaten Kabupaten abu setiap selesai lingkungan
karung per  Limbah abu Jombang Jombang pembakaran,
bulan atau diberikan pada (Farm CP-5) (Farm CP-5) mengumpulkan,
± 100 pihak ketiga kemudian memberikan
kg/bulan untuk pada
dimanfaatkan pihak ketiga
 Limbah abu
pembakaran
dibersihkan
setiap selesai
pembakaran

38
Operasion al Timbulan Jumlah  Penyediaan PT. CPJF Desa Selama Pengamatan PT. CPJF Desa Selama  PT CPJF Kepuhdoko Tidak ada Melanjutkan
kantor dan limbah sampah tempat terpisah Kepuhdoko, kegiatan secara Kepuhdoko, kegiatan pada periode Juli - kegiatan
mess padat domestik (sampah basah Kecamatan operasional langsung Kecamatan operasional Desember Tahun 2019 pengelolaan dan
karyawan domestik dan sampah Tembelang, Tembelang, berlangsung pemantauan
sebanyak mengelola limbah padat
kering dengan
± 0,015 Kabupaten Kabupaten sesuai dengan lingkungan
menggunakan
m3/ hari bak sampah Jombang Jombang yang
sampah bervolume 25- (Farm CP-5) (Farm CP-5) tercantum pada
basah, 0,027 40 liter) dokumen UKL-UPL
m/3  Menyediakan
hari tempat sampah
pada lokasi
sampah
strategis dan
kertas, dan melakukan
0,029 m3/ pemisahan
hari sampah kering
sampah

39
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
TINDAK
SUMBE JENIS BESARAN PENGELOLAAN DAN KENDAL
LANJUT
R DAMPA DAMPAK PEMANTAUAN A/
YANG
DAMPA K (TEMUAN LAPANGAN) MASALA
DILAKUKA
K H
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
plastik dan sampah
basah
 Melakukan
pengolahan
antara sampah
organik dengan
sampah non
organik yakni
sampah organik
dengan
komposter dan
sampah non
organik dengan
cara
dikumpulkan
dan dibawa ke
bank sampah
Timbulan Jumlah  Cartridge bekas PT. CPJF Desa Selama Pengamatan PT. CPJF Desa Setiap 6 bulan  Upaya pengelolaan  Belum Melanjutkan
limbah B3 limbah dan lampu bekas Kepuhdoko, kegiatan secara Kepuhdoko, sekali dan pemantauan memiliki kegiatan
B3sebany disimpan di TPS Kecamatan operasional langsung Kecamatan telah sesuai dengan izin TPS pengelolaan dan
ak 1 buah Limbah B3 Tembelang, Tembelang, dokumen rencana Limbah pemantauan
cartridge  Melakukan Kabupaten Kabupaten UKL UPL B3 lingkungan,
printer/ pencatatan Jombang Jombang dan melakukan
tahun dan limbah B3 (Farm CP-5) (Farm CP-5) pengurusan izin
10 buah  Bekerjasama TPS Limbah
lampu dengan pihak B3
bekas/ ketiga untuk
tahun pengangkutan
dan pengolahan
UPAYA PENGELOLAAN UPAYA PEMANTAUAN HASIL PELAKSANAAN
SUMBE JENIS BESARAN KENDAL TINDAK
PENGELOLAAN DAN
R DAMPA DAMPAK A/ LANJUT
PEMANTAUAN
DAMPA K MASALA YANG
(TEMUAN LAPANGAN)
K H DILAKUKA
N
BENTUK LOKASI PERIODE BENTUK LOKASI PERIODE
PENGELOLA PENGELOLA PENGELOLA PEMANTAUA PEMANTAUA PEMANTAUA
AN AN AN N N N
limbah B3

Peningkat  Jumlah  Mengolah PT. CPJF Desa Selama tahap Pengamatan PT. CPJF Desa 6 bulan sekali  Upaya pengelolaan dan Tidak ada Melanjutkan
an limbah limbah cair limbah cair Kepuhdoko, operasional langsung dan Kepuhdoko, pemantauan telah kegiatan
cair yang domestik Kecamatan pengukuran Kecamatan sesuai dengan pengelolaan dan
dihasilkan dengan septic Tembelang, kualitas Tembelang, dokumen rencana UKL pemantauan
± 10 tank sebelum Kabupaten lingkungan Kabupaten UPL lingkungan
dibuang ke Jombang (Farm dengan Jombang (Farm  Uji laboratorium tidak
m3/hari
saluran air CP-5) laboratorium CP-5) dilakukan karena tidak
sesuai baku terakreditasi ada air limbah saat
mutu yang pengambilan sampel
berlaku

xli
xlii
2.2 Matriks Dokumen UKL-UPL Pembangunan Gudang Sewa di Kel.
Tondo Kec. Mantikulore Kota Palu (Inneke Gustina)
INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
KETERANGA
PEMANTAUA
N
N
LINGKUNGAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
PERIODE LOKASI PERIODE
BENTUK UPAYA LOKASI BENTUK UPAYA
PENGELOLAA PEMANTAUA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN
N N N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP
TAHAP PRAKONSTRUKSI
Sosialisasi Persepsi Dapat  Memberi  Masyarakat Pengelolaan  Melakukan Pada Minimal 1 kali  Pelaksana :
Rencana Masyarkat dioerkirak informasi sekitar lokasi lingkungan survey dan masyarakat selama tahap Dicky
Pemba- an 20% mengenai rencana dilakukan wawancara yang pra konstruksi Lamusu
ngunan telah rencana proyek. selama langsung bermukiman Salahu.
Gudang terjadi pembangunan berlangsungny dengan disekitar
Sewa Keluhan gudang sewa  Masyarakat a kegiatan pra masyarakat lokasi kegiatan  Pengawas :
dan dengan papan sekitar konstruksi dan disekitar lokasi dan Kelurahan Lurah
protes pegumuman di Kelurahan berlanjut pada kegiatan. Tondo. Tondo,
terhadap lokasi kegiatan. Tondo. tahap Camat
rencana konstruksi  Analisis data Mntikulore,
usaha/  Melakukan secara DLH Kota
kegiatan koordinasi dan deskriptif san Palu,
tersebut. pendekatan evaluative.
dengan camat,  Pelaporan :
lurah dan DLH Kota
masyarakat Palu.
sekitar.
 
TAHAP KONSTRUKSI
` Kesempata Diperkira  Pemberian  Masyarakat Selama  Mencatat Pada Minimal 1 kali  Pelaksana :
n kan 30% skala prioritas sekitar lokasi kegiatan tahap jumlah tenaga masyarakat selama tahap Dicky
Kerja terjadinya kepada rencana konstruksi kerja local yang konstruksi Lamusu
Tenaga masyarakat proyek. yang diterima. bermukim Salahu.
kerja sekitar lokasi disekitar
lokal proyek  Masyarakat  Membandingk lokasi kegiatan  Pengawas :
diterima berdasarkan Kelurahan an upah yang proyek dan Lurah
dalam ketersediaan Tondo. diterima sekitar Tondo,
penerima SDM dan dengan upah Kelurahan Camat
 
an kebutuhan. minimum Tondo. Mantukilore
tenaga Provinsi. ,
kerja
konstruks
i

  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP


INSTITUSI
BENTUK LOKASI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PERIODE PENGELOLA
UPAYA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN DAN KETERANG
PEMANTAUAN N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP
HIDUP
 Melakukan Dinas Sosial
koordinasi dan Ketenaga
dengan Dinas Kerjaan Kota
Tenaga Kerja, Palu.
Kelurahan, dan
Kecamtan Pelaporan :
tentang DLH Kota Palu.
penerimaan
      tenaga kerja            
Mobilisas Peningkata Meng  Mengoperasika Lokasi kegiatan Selama Metode dust Lokasi Minimal 1 kali Pelaksana :  
i n acu n proyek. kegiatan file untuk kegiatan dalam enam Dicky Lamusu
Peralatan Kadar Debu pada Pengangkut mobilisasi debu proyek dan bulan selama Salahu.
dan di udara Kepm material yang peralatan dan tersedimentas sekitar kegiatan
Material Ambien eneng layak jalan. material i dan metode Kelurahan mobilisasi alat Pengawas :
LH No berlangsung. gravimetric Tondo. dan material. Lurah Tondo,
41  Memasang plat untuk debu Camat
Tahun penghalang tersuspensi Mantikulore,
1999 pada ban Dinas
Tenta kendaraan Perhubungan
ng angkut. dan Komunikasi
Penge Kota Palu.
ndalia  Semua truk

xlv
n pengangkut Pelaporan :
Pence material DLH Kota Palu.
maran dilengkapi
Udara. dengan terpal
Baku penutup (bag
Mutu cover)
Kadar
Debu
Maksi
mal 90
Μg/m
3
. Yang
diseba
bkan
denga
n
cuaca
yang
panas
dan
keaad
aan
yang
begitu
gersan
g.
Gangguan Dapat  Menggunakan Lokasi tapak Selama  Wawancara  Rute masuk 1 kali selama Pelaksana :  
Arus diperkirakan jalan yang tidak proyek dan kegiatan langsung kekawasan kegiatan Dicky Lumusu
Lalulintas 25% Terjadi padat lalu lintas rute mobilisasi dengan warga gudang sewa mobilisasi alat Salahu.
gangguan dan dilakukan di transportasi peralatan dan sekitar.setelah land. dan material
arus luar waktu – peralatan dan material itu hasil dapat
lalulintas waktu jam kerja material. berlangsung. dari suara
pada jalur terbanyak.
transportasi

  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI KETERANG
PENGELOLA AN

xlvi
DAN
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
HIDUP

BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE


SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP

  bahan dan (pergi - pulang Pengamatan di Sepanjang rute Pengawas : hfchdc


material kantor dan lapangan mobilisasi alat Lurah Tondo,
sekolah) terhadap dan material. Camat
perilaku Mantikulore,
 Menyediakan pengemudi Dinas
petugas untuk Perhubungan
pengaturan dan
entry/exit truk Komunikasi
pengangkut Kota Palu.
peralatan dan
material masuk Pelaporan :
dan keluarnya DLH Kota Palu.
lokasi proyek.

 Memasang
rambu – rambu
lalu lintas atau
papan
pemberitahuan
(hati – hati
kendaraan
proyek keluar
masuk).
Pembersiha Peningkata Keputusan  Menentukan Di tapak proyek Selama Metode dust Lokasi tapak Minimal 1 kali Pelaksana :  
n dan n Kadar Mentri dengan jelas pembersihan kegiatan file untuk debu proyek dan selama Dicky Lamusu
Pengamatan Debu di Negara LH batas – batas dan pembersihan tersedimentasi ditempat kegiatan Salahu.
Lahan. Udara No. 41 kepemilikan pematangan dan dan metode sekitar pembersihan
Ambien. Tahun lahan sebelum lahan. pematangan gravimetric Kelurahan dan Pengawasan :
1999 lahan untuk debu Tondo. pematangan
xlvii
Tentang pembersihan berlangsung. tersuspensi di lahan DLH, Lurah
Baku Mutu dan udara ambien. berlangsung. Tondo, Camat
Udara pematangan Mantikulore,
Ambien, lahan. Dinas
Kadar Debu Kesehatan
Mkasimal Kota Palu.
90 μg/m3

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN KETERANG
PEMANTAUAN AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
LOKASI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA PERIODE
PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP
Yang Membangun Pelaporan :
dikarnakan pagar DLH Kota Palu.
cuaca yang pembatas
panas dan lahan.
keadaan
yang begitu Melengkapi
gersang. pekerja dengan
sarana K3 .

Melakukan
penyiraman
pada lahan
yang sudah
kering.

Memasang plat
penghalang
pada ban
xlviii
kendaraan
angkut pada
pembersih
lahan.

Semua truk
pengangkut
material
dilengkapi
dengan terlap
penutup (bag
cover )
Peningkata Mengacu Operasional alat Lokasi tapak Selama Menggunakan Lokasi diluar Minimal 1 kali  Pelaksana :  
n kepada berat tidak kegiatan kegiatan alat sound tapak proyek selama kegiatan Dicky Lamusu
kebisingan. Kepmeneg menimbulkan proyek dan pembersihan level meter. pembersihan Salahu.
LH No. 48 suara bising pemukiman dan dan

INSTITUSI
PENGELOLA
KETERAN
DAN
G
PEMANTAUAN
AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
LOKASI PERIODE LOKASI
BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PERIODE
PENGELOLAA PENGELOLAA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N N N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP
Tahun 1996 yang Penduduk. Pematangan Membandingkan  Pengawasan :
untuk berlebihan. lahan. hasilnya dengan DLH, Lurah
kawasan baku tingkat Tondo, Camat
pemukiman Para pekerja kebisingan Mantikulore,
adalah 55 memakai alat (Keputusan Dinas
dB(A) pada Pelindung Diri Mentri LH No. Kesehatan
radius 500 m. (APD) yang 48/MENLH/11/ Kota Palu.
dikarenakan sesuai misalnya 1996).  Pelaporan :
alat – alat ear plug
xlix
yang sedang DLH Kota Palu.
beroperasi.
Pembang- Perubaha Dapat Menyediakan Lokasi tapak Selama  Memantau Lokasi tapak 1 kali  Pelaksana :  
unan unit n fungsi diperkiraka ruang terbuka proyek, kegiatan ketersediaan proyek dan dilakukan pada Dicky Lamusu
– unit lahan. n sekitar hijau. sekitar pembangunan ruang terbuka sekitaran saat Salahu.
Gudang 20% Terjadi pemukiman Unit – unit hijau (RTH) pemukiman pembangunan
Sewa perubahan Jika penduduk dan Gudang sewa penduduk. Unit – unit  Pengawasan
fungsi dan memungkinkan Kelurahan berlangsung.  Memantau gudang sewa. :
tataguna membuat sumur Tondo. perubahan relief DLH, Lurah
lahan. resapan. elevasi retan Tondo,
mengalami erosi Camat
Mengikuti garis Mantikulore,
sempadan Dinas Tata
bangunan dan Ruang Kota
sempadan jalan Palu.
yang
ditetapkan.  Pelaporan :
DLH Kota
Kekuatan Palu.
bangunan
gudang harus
memperhitungk
-
an faktor
kegempaan.
Peningkat Kepmeneg Aktivitas Lokasi tapak Selama Peningkatan Lokasi tapak Minimal 1 kali  Pelaksana :
–an LH pembangunan proyek. kegiatan tingkat kebisingan proyek, dalam enam Dicky Lamusu
Kebisinga No.48/1996 yang pembangunan (Leq) di lokasi pemukiman bulan selama Salahu
n

INSTITUSI
PENGELOLA
KETERAN
DAN
G
PEMANTAUAN
AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP

l
LOKASI LOKASI
SUMBER BENTUK UPAYA PERIODE BENTUK UPAYA PERIODE
PENGELOLAA PEMANTAUA
JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N N
DAMPA DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
K HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP
Untuk kawasan menimbulkan Unit – unit Proyek dan Penduduk, Tahap Pengawasan :
pemukiman kebisingan gudang sewa. pemukiman dan sekitar konstruksi DLH, Lurah
kebisingan hanya dilakukan penduduk Kelurahan Tondo, Camat
adalah pada siang hari menggunakan alat Tondo ]. Mantikulore,
maksimal 55 sound level meter. Dinas
dB(A) pada Kesehatan
radius 500 Kota Palu.
m.dikarenakan Pelaporan :
alat DLH Kota
beroperasi. Palu.

Gangguan Diperkirakan  Memakai APD Lokasi tapak Selama Melakukan survey Lokasi base Minimal 1 kali  Pelaksana :  
Kesehatan terjadi 10% yang sesuai proyek. kegiatan dan wawancara camp, lokasi dalam enam Dicky Lamusu
dan Tenaga kerja (masker, pembangunan bongkar muat bulan selama Salahu.
Keselamata mengalami sarung tangan unit – unit material tahap
n Kerja (K3) gangguan dll). gudang sewa dalam tapak konstruksi. Pengawasan :
kesehatan berlangsung. proyek. DLH, Lurah
dan  Menyiapkan Tondo, Camat
kecelakaan lokasi Mantikulore,
kerja. pembingkaran Dinas
material dan Kesehatan
bahan Kota Palu.
bangunan
yang aman Pelaporan :
bagi pekerja DLH Kota Palu
dan
masyarakat
sekitar lokasi
proyek.

 Menyiapkan
bahan – bahan
kebutuhan
li
pekerja yang
sesuai dengan
standar

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
KETERANG
PEMANTAUAN
AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
LOKASI PERIODE PERIODE
BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA LOKASI
PENGELOLAA PENGELOLAA PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N N N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP
Keselamatan
tenaga kerja.

Menyiapkan
kotak P3K di
lokasi proyek.

Base camp
memenuhi
standar
kesehatan bagi
tenaga kerja.

Tidak membuang
sampah dan sisa
makanan bagi
pekerja yang
tinggal di base
camp.

Tersedia cukup
lii
air bersih di
base camp.

Karyawan yang
sakit tidak
diperbolehkan
bekerja.
Demobil- Gangguan Dapat  Peningkatan Pada jalur Selama Pengamatan Pada rute jalan Dilakukan  Pelaksana :  
is Arus Lalu diperkirakan disiplin yang dilalui kegiatan lapangan. yang dilalui minimal 1 kali Dicky Lamusu
as Lintas. 20% Terjadi pengemudi kendaraan demobilisasi untuk di akhir tahap Salahu.
i gangguan kendaraan demobilisasi peralatan dari Memantau demobilisasi konstruksi
P pengangkut peralatan. lokasi proyek. kondisi arus peralatan.
er
al
at
a
n

INSTITUSI
PENGELOLA
DAN
KETERANG
PEMANTAUAN
AN
LINGKUNGAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
PERIODE
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI
PEMANTAUA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
N
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP
arus lalu demobilisasi lalu lintas  Pengawas :
lintas pada peralatan. khusunya di Lurah Tondo,
jalur sekitar lokasi Camat
demobilisasi Mematuhi batas proyek. Mantikulore,
material tonase yang Dinas
diijinkan sesuai Perhubungan
kelas jalan. Kota Palu.
liii
Bila dibutuhkan  Pelaporan:
dapat meminta DLH Kota
bantuan polisi Palu.
untuk
pengawalan
demobilisasi
peralatan.

Pelepasan Diperkiraka Pihak perusahaan Tenaga kerja Diakhir tahap Wawancara dan Tenaga kerja Sekali di akhir  Pelaksana :  
Hubungan n terjadi menuntaskan konstruksi di konstruksi. observasi pada lokasi tahap Dicky Lamusu
Kerja 40% Tenaga pembayaran lokasi proyek. lapangan tapak proyek. konstruksi. Salahu
kerja upah/gaji terhadap
konstruksi terhadap setiap pembayaran upah  Pengawas :
kehilangan tenaga kerja / gaji tenaga kerja Lurah Tondo,
pekerjaan. akibat konstruksi. Camat
berakhirnya Mantikulore,
konstruksi. Dinas Sosial
dan Tenaga
Kerja Kota
Palu.

 Pelaporan:
DLH Kota
Palu.
TAHAP PASCA KONSTRUKSI

INSTITUSI
KET
PENGELOLA
ER
DAN
AN
PEMANTAUAN
G
LINGKUNGAN
AN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIOD
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAA PENGELOLAA PEMANTAUAN PEMAN E
liv
PEMAN
TAUAN
N N TAUAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKU
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKU
HIDUP HIDUP NGAN
HIDUP HIDUP NGAN
HIDUP
HIDUP
Operasion Persepsi Perse  Melakukan Masyarakat Selama  Memantau Masyarakat Pada tahap  Pelaksana :
al masyarakat psi sosialisasi dan Kelurahan operasional persepsi kota secara operasi Dicky Lamusu
penyewaa masy promosi gudang Tondo dan gudang sewa. masyarakat. umumnya. gudang sewa. Salahu
n unit – arakat sewa. sekitarnya.
unit tehad  Analisis  Pengawas :
gudang. ap  Melakukan deskriptif. Lurah Tondo,
keber yransakasi sewa Camat
adaan menyewa yang Mantikulore,
gudan transparan dan DLH Kota
g disepakat besama Palu.
sewa. dengan user.
 Pelaporan:
 Tidak DLH Kota
menyewakan Palu.
gudang untuk
barang illegal dan
dilarang oleh
pemerintah.

 Penyelesaian
permasalahan
dengan user
dilakukan secara
musyawarah dan
mufakat.
Peningkatan Keputusan  Mengelola Gudang sewa Selama tahap  Pengambilan Outlet gudang Sekali dalam  Pelaksana :  
Air Limbah menteri pembuangan air dan sarana operasi. sampel air dan saluran enam bulan Dicky Lamusu
Domestik negara LH limbah atau penduduknya. limbah. drainase. Salahu
No. 68 tahun membuat
2016 peresapan dan  Analisi  Pengawas :
Tentang saluran drainase laboratorium. Lurah Tondo,
Baku Mutu dengan benar, Camat
Air Limbah sehingga tidak  Membandingkan Mantikulore,
lv
Domestik. mencemari dengan Permen DLH, Dinas

INSTITUSI
KET
PENGELOLA
ER
DAN
AN
PEMANTAUAN
G
LINGKUNGAN
AN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
PERIOD
LOKASI
LOKASI PERIODE E
BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PEMAN
PENGELOLAA PENGELOLAA PEMAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN TAUAN
N N TAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKU
LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKU
HIDUP HIDUP NGAN
HIDUP HIDUP NGAN
HIDUP
HIDUP
Dikarenakan lingkungan. LH No.68 tahun Kesehatan
banyaknya 2016 Tentang Kota Palu.
limbah cair  Memeriksa Baku Mutu Air
buangan dari kualitas air Limbah Domestik. Pelaporan :
perumahan limbah ke DLH Kota
( rumah laboratorium Palu.
tangga). seperti rujukan secara
air cuci, air rutin.
sabun dll.
Peningkatan Undang –  Memasang kompleks Seluruh siklus Melakukan survey Sarana Setiap 1 tahun  Pelaksana :  
Limbah Undang tempat gudang kegiatan di dan wawancara persampahan sekali selama Dicky Lamusu
Padat Republik pembuangan sewaLand. tahap operasi. langsung dilokasi masa Salahu
(Sampah) Indonesia sampah dilokasi proyek. operasional.
No.18 Tahun gudang sewa.  Pengawas :
2008 Lurah Tondo,
Tentang  Pengangkutan Camat
Sampah . sampah dari TPS Mantikulore,
banyaknya ke TPA dilakukan DLH, Dinas
sampah yang secara periodik. Kesehatan
berserakan. Kota Palu,
 Pengumpulan Dinas
sampah Kebersihan

lvi
dipisahkan Kota Palu.
berdasarkan
jenisnya yaitu Pelaporan :
organik dan DLH Kota
anorganik. Palu.

 Pemisahan
sampah – sampah
yang dapat di
daur ulang.

  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI KET
PENGELOLA ER
DAN AN
PEMANTAUAN G
LINGKUNGAN AN
HIDUP
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIOD
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAA PENGELOLAA PEMANTAUAN PEMAN E
LINGKUNGAN N N LINGKUNGAN TAUAN PEMAN
HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKU TAUAN
HIDUP HIDUP NGAN LINGKU
HIDUP NGAN
HIDUP
Sanitasi 15% Kondisi  Menanam Lokasi tapak Selama tahap Pengamatan Lokasi tapak Minimal 1 kali  Pelaksana :
Lingkungan. sanitasi vegetasi pada kegiatan operasi. lapangan dan proyek. dalam enam Dicky Lamusu
lingkungan lokasi – lokasi proyek. data dari bulan selama Salahu
dan jenis tertentu puskesmas Talise. masa
penyakit disekitar lokasi operasional  Pengawas :
dapat perumahan dan gudang sewa. Lurah Tondo,
muncul dan membuat jalur Camat
berkembang. hijau. Mantikulore,

lvii
DLH, Dinas
 Menyediakan Kesehatan
Ruang Terbuka Kota Palu.
Hijau (RTH).
Pelaporan :
 Membersihkan DLH Kota
drainase secara Palu.
berkala.

 Mengumpulkan
data dari
puskesmas di
kelurahan Tondo
jenis penyakit
yang muncul dan
berkembang
akibat aktivis
gudang.
Peningkatan Kualitas Air  Eksplorasi sumur Air bersih Seluruh siklus Pengukuran debit Air bersih Sekali dalam  Pelaksana :  
Kebutuhan Berdasarkan DAP (sumur dalam lokasi kegiatan di dan kualitas air dalam lokasi enam bulan Dicky Lamusu
Air Bersih. Keputusan dangkal) tapak proyek. tahap operasi. bersih. tapak proyek. Salahu
Mentri dilakukan hanya
Kesehatan untuk  Pengawas :
Hidup kebutuhan Lurah Tondo,
No.492 operasional Camat
Tahun 2010 gudang. Mantikulore,

  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI KET
PENGELOLA ER
DAN AN
PEMANTAUAN G
LINGKUNGAN AN
HIDUP
SUMBER JENIS BESARAN BENTUK UPAYA LOKASI PERIOD BENTUK UPAYA LOKASI PERIOD
DAMPAK DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PENGEL E PEMANTAUAN PEMAN E
LINGKUNGAN OLAAN PENGE LINGKUNGAN TAUAN PEMAN
HIDUP LINGKU LOLAA HIDUP LINGKU TAUAN

lviii
NGAN N NGAN LINGKU
HIDUP LINGKU HIDUP NGAN
NGAN HIDUP
HIDUP
Tentang DLH, Dinas
Persyaratan Kesehatan
Kualitas Air Kota Palu,
Minum. Dinas
Kebersihan
Kota Palu.

Pelaporan :
DLH Kota
Palu
Terbukanya Masyarakat  Memberi Pada Selama tahap Pengamatan Pada Minimal 1 kali  Pelaksana :  
Kesempatan sekitar lokasi kesempatan kerja masyarakat operasi. lapangan dan masyarakat dalam enam Dicky Lamusu
Kerja. proyek. kepada anggota sekitar lokasi wawancara. sekitar lokasi bulan selama Salahu
masyarakat kegiatan. kegiatan, masa
sekitar. Kelurahan operasional.  Pengawas :
Tondo dan Lurah Tondo,
 Memberikan skala Kota Palu. Camat
prioritas kepada Mantikulore,
tenaga kerja DLH, Satpol
local. PP dari
Kesbang Kota
Palu.

Pelaporan :
DLH Kota
Palu
Bahaya Besaran  Mengupayakan Lokasi tapak Dilakukan Mengadaka Lokasi tapak Minimal sekali  Pelaksana :  
Kebakaran dampak pencegahan dan kegiatan pada seluruh n kegiatan dalam enam Dicky Lamusu
dinilai penanggulangan operasional siklus kegiatan pemantaua operasional bulan selama Salahu
potensi bahaya gudang. pada tahap n tentang gudang sewa. masa
terjadinya kebakaran, yang operasi penyediaan operasional.  Pengawas :
kebakaran. meliputi berlangsung. alat Lurah Tondo,
penyediaan alat pemadam Camat
pemadam api api dan Mantikulore,
lix
SOP dalam
menghada
pu bahaya
kebakaran.

INSTITUSI
KET
PENGELOLA
ER
DAN
  UPAYA PENGELOLAAN LINGKINGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP AN
PEMANTAUAN
G
LINGKUNGAN
AN
HIDUP
PERIOD
PERIOD
LOKASI E LOKASI
E
BENTUK UPAYA PENGEL PENGE BENTUK UPAYA PEMAN
PEMAN
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN OLAAN LOLAA PEMANTAUAN TAUAN
TAUAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK LINGKUNGAN LINGKU N LINGKUNGAN LINGKU
LINGKU
HIDUP NGAN LINGKU HIDUP NGAN
NGAN
HIDUP NGAN HIDUP
HIDUP
HIDUP
api ringan (APAR), Dinas
menyiapkan SOP Kebakaran
(Standard Kota Palu.
Operating
Procedure) serta Pelaporan :
membuat DLH Kota
peringatan Palu
bahayanya
kebakaran.

 Memasang papan
peringatan untuk
tidak merokok
ataupun
melakukan
sesuatu yang
memicu
terjadinya

lx
kebakaran.

lxi
2.3 Matriks Dokumen UKL-UPL Perbaikan dan Rekonstruksi Jalan dari
Banda Aceh Sampai Lamno (Kezia Winda Julieta)
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
Institusi Pengelola Kete
Sumber Besaran Lokasi Bentuk Upaya Periode
No. Jenis Dampak Bentuk Upaya Periode dan Pemantauan rang
Dampak Dampak Pengelolaan Pemantauan Lokasi Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan lingkungan Hidup an
Lingkungan Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan
Hidup Lingkungan Hidup
Hidup Hidup Hidup
I. Tahap Pra-Konstruksi
1 Survey dan Timbulnya 30% Sosialisasi secara Para Sejak sebelum Secara berkala Di desa-desa sekitar lokasi 3 (tiga) bulan Pemrakarsa
Pengukuran keresahan pada masyarakat langsung maupun dari perwakilan penetapan lokasi berdiskusi dan yang nantinya akan sebelum Pemantauan
warga sekitar yang yang tinggal surat kabar agar berkumpul di jalur/trase jalan, atau wawancara dibangun jalan dilakukan Lingkungan :
dekat dengan lokasi paling dekat masyarakat tahu ada balai desa survey dan tentang dampak survey hingga Kontraktor
survey dan dengan kegiatan pembangunan masing- pengukuran tempat proyek dengan dimulainya pelaksana
pengukuran karena proyek apa disekitar lokasi. masing hingga pembebasan masyarakat dan tahap survey konstruksi
informasi terhadap merasa lahan selesai tokoh dan
rencana kegiatan ini terganggu. dilakukan. masyarakat pengukuran .
belum terdengar sekitar lokasi
oleh mereka. kegiatan.  
Adanya keresahan Sosialisasi sebaiknya Memberitahu Pengawas
masyarakat atas isu- dilakukan pada hari kepada pejabat Pemantauan
isu negatif yang dimana warga kurang setempat bahwa Lingkungan :
berkembang bahwa melakukan aktivitas pihak bina Dinas Praswil
pemerintah akan sehari-hari dan marga selalu Provinsi NAD
mendesak diinformasikan 7 hari siap menerima Konsultan
pembangunan agar sebeluma acara sosialisasi keluhan atau Supervisi dan
tetap jalan. dimulai. saran Bapedalda Provinsi
masyarakat NAD
tentang proyek
jalan ini.  
Timbulnya Sosialisasi pengadaan menyebar Pelaporan Hasil
kekhawatiran warga tanah dan dana kuesioner/surve Pemantauan
sekitar akan pemerintah harus y ke penduduk Lingkungan : Ke
terjadinya disampaikan secara setempat, Dinas Praswil
kecelakaan transparansi, agar apakah mereka Provinsi NAD,
lalulintas terhadap masyarakat memahami puas dengan USAID, Badan
hewan ternak dan dan mendukung adanya proyek Rekonstruksi dan
hewan peliharaan perbaikan dan rekontruksi ini atau tidak. Rehabilitasi (BRR)
mereka atau mereka jalan Banda Aceh - dan Bapedalda
tidak merasa aman. Lamno sepanjang 60km. Prov. NAD.

 
2 Pembebasan Timbulnya Dalam melakukan Melihat keadaan  
lahan/pengadaa kekhawatiran dan sosialisasi harus di sekitar lokasi
n tanah keresahan warga dilibatkan instansi terkait, proyek, apakah
tentang nilai ganti dukungan masyarakat banyak
rugi yang tidak diminta tertulis saat itu lingkungan yang
sewajarnya. juga, dan masyarakat rusak atau tisak
harus diberi kesmpatan jika proyek ini
sebesar-besarnya untuk berjalan. Jika
menyampaikan pendapat ada segera
pada sosialisasi. bicarakan
solusinya dan
dilaksanakan.
 
Timbulnya Apabila terjadi masalah, Melihat keadaan  
keresahan warga pertentangan/perbedaan sekitar, kerugian
akibat hilangnya pendapat diselesaikan apa saja yang
mata pencaharian secara musywarah. timbul saat
untuk menafkahi proyek akan
keluarga dan akan berlangsung.
timbul Jika ada segera
penganguran. bicarakan
solusinya dan
dilaksanakan.  
II. Tahap Konstruksi
1 Mobilisasi Timbulnya 25% Penerimaaan tenaga Sepanjang Secara berkala Wawancara dan Di sekitar lokasi proyek Pada saat Pemrakarsa
tenaga kecemburuan sosial Masyarakat di kasar/buruh diupayakan jalan sejak dimulainya pengamatan dan di sepanjang jalan yang kegiatan tahap Pemantauan
kerja/personil warga di sekitar sekitar proyek memperkerjakan mobilisasi tahap konstruksi, langsung digunakan untuk kontruksi Lingkungan :
lokasi proyek rekonstruksi penduduk setempat. Jika tenaga misalnya seminggu tentang jumlah mobilisasi. dimulai sampai Kontraktor
terhadap tenaga jalan kota tidak memungkinkan baru kerja/personil dua kali tenaga lokal dengan tahap pelaksana
kerja tingkat Banda Aceh- diambil dari daerah lain, pengecekan. yang bekerja di operasi dan konstruksi
menengah dan Lamno. tetapi masih dalam area proyek periode
buruh dari daerah dekat proyek. Setiap pemantauan
lain yang akan tenaga kerja harus punya dilakukan
mobilisasi ke kontrak kerja. setahun 2 kali
proyek.

 
Dalam penerimaan tenaga Penyebaran Pengawas  
kerja, pengumumannya kuisioner dan Pemantauan
dilaksanakan secara atau survey Lingkungan :
transparan dengan kepada Dinas Praswil
menyertakan persyaratan masyarakat, Provinsi NAD
kerja. Diharapkan untuk Konsultan
persyaratan kerja tidak mengetahui Supervisi dan
terlalu ketat kecuali untuk apakah mereka Bapedalda Provinsi
tenaga ahli. puas dengan NAD
ketentuan yang
dibuat oleh bina
marga dan
disetujui oleh
lxiv
warga.
Pembayaran upah harus Selalu Pelaporan Hasil
sesuai standar sesuai memantau para Pemantauan
dengan kemapuan pekerja pekerja agar Lingkungan : Ke
dan dibayar tepat waktu. disiplin Dinas Praswil
Provinsi NAD,
USAID, Badan
Rekonstruksi dan
Rehabilitasi (BRR)
dan Bapedalda
Prov. NAD.
 
Terhadap pekerja yg tidak Selalu
disiplin, dilakukan memantau
peringatan dahulu sampai segala sesuatu
3 kali sebelum dilakukan supaya bisa
pemecatan. berjalan sesuai
ketentuan yang
berlaku
   
Pekerja diberi kesempatan
melakukan sembahyang
pada waktu-waktu
tertentu. Dan juga
pemberihan penyuluhan
bagi pekerja pendatang.
   
2 Mobilisasi Adanya kemacetan 75% Sebaiknya mobilisasi dan Sepanjang Selama kegiatan Pengamatan Di lokasi kegiatan proyek Selama Pemrakarsa
peralatan lalulintas yang Masyarakat demobilisasi dilakukan jalan mobilisasi alat dan secara visual Di (khususnya jalan yang kegiatan Pemantauan
timbul karena pengguna pada malam hari dan pengangkuta material. lokasi kegiatan, dilalui kendaraan mobilisasi alat Lingkungan :
adanya mobilisasi jalan, tidak dilakukan pada jam- n alat berat khususnya jalan pengangkut alat dan dan material, Kontraktor
peralatan, terutama terutama di jam sibuk. dan material. yang dilalui material) misalkan setiap pelaksana
yang melewati jalur kota Banda kendaraan enam bulan konstruksi
rawan kemacetan, Aceh pada pengangkut alat sekali
seperti di kota simpang dan material
Banda Aceh pada jambo tape,
simpang jambo simpang
tape, simpang Surabaya dan
Surabaya dan sepanjang
sepanjang jalan jalan Teuku
Teuku Umar. Umar.  
Penurunan kualitas Jembatan yang akan Pengecekan Pengawas
udara terutama debu dilewati harus dicek seluruh kondisi Pemantauan
dan peningkatan kondisinya, apakah peralatan Lingkungan :
peningkatan mampu menerima beban Dinas Praswil
kebisingan peralatan berat yang akan Provinsi NAD
lewat. Konsultan
Supervisi dan
Bapedalda Provinsi
NAD  

lxv
  Dalam perjalan menuju Pengamatan Pelaporan Hasil
base camp harus dikawal secara visual di Pemantauan
oleh petugas keamanan lapangan/di Lingkungan : Ke
lokasi Dinas Praswil
Provinsi NAD,
USAID, Badan
Rekonstruksi dan
Rehabilitasi (BRR)
dan Bapedalda
Prov. NAD.
 
    Pengangkutan material Pengambilan
dengan truk harus dalam sampling
keadaan tertutup agar kualitas udara
tidak tercecer di jalan. dengan alat
Menyiram/menyemprot High Volume
seluruh roda kendaraan Sampler dan
yang masuk dan keluar dianalisis di
lokasi kegiatan. laboratorium
yang
terakreditasi,
kemudian
dibandingka n
dengan baku
mutu
   
      Pengambilan
sampling
kualitas udara
dengan alat
High Volume
Sampler dan
dianalisis di
laboratorium
yang
terakreditasi,
kemudian
dibandingka n
dengan baku
mutu    

lxvi
3 Pembuatan dan Kebisingan akibat 25% Pemakaian ear plug bagi Di dalam dan Sejak dimulainya Wawancara, Di sekitar basecamp Pada saat Pemrakarsa
pengoperasian aktivitas kendaraan masyarakat pekerja yang sekitar tahap kontruksi pengamatan dan Proyek kegiatan tahap Pemantauan
base camp proyek yang keluar yang tinggal berhubungan dengan basecamp pemberian kontruksi Lingkungan :
masuk base camp, paling dekat sumber kebisingan; proyek sosialisasi dimulai sampai Kontraktor
terganggunya dengan Pemeliharaan mesin kepada dengan tahap pelaksana
kelancaran lalulintas proyek kendaraan operasional masyarakat operasi dan konstruksi
yang melewati jalur merasa secara teratur, sehingga maupun para periode
didepan base camp, terganggu. meminimalkan tingkat pekerja proyek pemantauan
pengoperasian kebisingan, Melakukan secara langsung dilakukan
generator listrik dan uji emisi kendaraan setahun 2kali
aktivitas operasional secara berkala
perbengkelan. sesuai dengan peraturan
yang berlaku  
Terjadi pencemaran Tidak dibenarkan Selalu Pengawas
akibat limbah membuang olie bekas ke memeriksa Pemantauan
minyak tanah atau ke perairan, apakah masih Lingkungan :
kendaraan/olie. maka olie bekas harus ada bekas olie Dinas Praswil
dikumpulkan pada tempat yang tercecer Provinsi NAD
khusus, kemudian baru sesudah jam Konsultan
diangkut keluar lokasi kerja selesai Supervisi dan
proyek guna proses lebih Bapedalda Provinsi
lanjut.   NAD  
Adanya dampak Jalan keluar masuk base Selalu Pelaporan Hasil
sosial budaya yang camp harus disiram secara memeriksa Pemantauan
terjadi karena berkala, agar pencemaran apakah jalan Lingkungan : Ke
adanya tenaga kerja udara (debu) dapat keluar masuk Dinas Praswil
dari luar yang dihindari basecamp Provinsi NAD,
kondisi sosial disiram secara USAID, Badan
budayanya tidak berkala. Rekonstruksi dan
sesuai dengan Rehabilitasi (BRR)
masyarakat dan Bapedalda
setempat   Prov. NAD.  
Adanya pencemaran Didalam base camp harus Selalu
udara (debu) saat dilengkapi fasilitas listrik, memeriksa
kendaraan proyek air, P3K dan sarana apakah fasilitas
keluar dan masuk lainnya seperti mushalla, didalam
area base camp kamar mandi secukupnya basecamp
dan harus tertutup, berfungsi atau
tersedia fasilitas sanitasi tidak
memadai dan tesedia TPS

     

lxvii
4 Pembersihan Pada saat 50% Pemakaian masker bagi Di sepanjang Selama tahap Pengambilan Di sepanjang dan di sekitar Selama tahap Pemrakarsa
Lapangan (Land pembersihan masyarakat pekerja yang dan di sekitar konstruksi sampai sampling lokasi kegiatan proyek konstruksi Pemantauan
Clearing) lapangan dampak yang tinggal berhubungan dengan lokasi dengan tahap kualitas udara Jalan Banda Aceh-Lamno sampai dengan Lingkungan :
yang mungkin paling dekat sumber pencemar udara kegiatan operasi dengan alat tahap operasi Kontraktor
timbul yaitu dengan dan debu; Penyiraman proyek Jalan High Volume dan pelaksana
pencemaran udara proyek dengan air secara berkala Banda Aceh- Sampler dan pemantauan konstruksi
berupa debu, merasa pada lahan di lokasi Lamno dianalisis di dilakukan
terganggu kegiatan, terutama saat laboratorium , setahun 2 kali
karena musim kemarau dan pada kemudian
banyaknya saat kondisi debu dibandingkan
debu yang meningkat, untuk dengan baku
berterbangan menghindari debu yang mutu
akibat berterbangan
pembersihan
lapangan.
 
Kebisingan Pemakaian ear plug bagi Pengukuran Pengawas
peralatan yang pekerja yang intensitas Pemantauan
digunakan berupa berhubungan dengan kebisingan Lingkungan :
Dozer dan alat sumber kebisingan; dengan alat Dinas Praswil
bantu lainnya Pemeliharaan mesin Sound Level Provinsi NAD
seperti gergaji kendaraan operasional Meter, Konsultan
(chainsaw) dan secara teratur, sehingga kemudian Supervisi dan
parang/kampak. meminimalkan tingkat dibandingkan Bapedalda Provinsi
kebisingan, Melakukan dengan baku NAD
uji emisi kendaraan mutu
operasionalsecara berkala
sesuaidengan peraturan
yang berlaku
 
Hasil dari land Pembuatan saluran Perhitungan Pelaporan Hasil
clearing jika drainase sementara yang besarnya air Pemantauan
dibuang/didorong memadai; Membuat larian (run off), Lingkungan : Ke
ke alur yang ada jebakan lumpur sebelum terhadap daya Dinas Praswil
maka dapat pekerjaan tanah dilakukan tampung saluran Provinsi NAD,
mengganggu aliran agar lumpur tidak drainase USAID, Badan
air dan mengalir ke saluran Rekonstruksi dan
akan menimbulkan umum Rehabilitasi (BRR)
erosi dan dan Bapedalda
sedimentasi ke Prov. NAD.
bagian hilirnya.  
Terganggunya Penyediaan petugas Pengamatan
kelancaran lalulintas pengatur lalu lintas - secara langsung
sepanjang jalan Pemasangan ramburambu terhadap
tersebut, yang menunjukan adanya gangguan lalu
kegiatan pekerjaan tanah lintas di lokasi
kegiatan
   

lxviii
Penurunan estetika Pengelolaan limbah Pengamatan
lingkungan yaitu padatdari kegiatan secara langsung
berasal dari limbah pekerjaantanah akan terhadap
tanaman, ranting bekerjasamapihak ke-3 kebersihan
pohon, tanah serta lokasi kegiatan
brangkal
   
5 Pekerjaan Timbulnya 50% Menempatkan petugas Di sepanjang Sejak dimulainya Pengukuran dan Di sepanjang dan di sekitar 3 (tiga) bulan Pemrakarsa
Pengupasan pencemaran udara masyarakat lapangan untuk mengatur dan di sekitar tahap konstruksi. pengambilan lokasi kegiatan proyek sekali sejak Pemantauan
(stripping) berupa debu. yang tinggal lalulintas kendaraan yang lokasi sampel di Jalan Banda Aceh-Lamno dimulainya Lingkungan :
paling dekat melintasi kawasan kegiatan lapangan. Data tahap Kontraktor
dengan tersebut. proyek Jalan dianalisis di konstruksi. pelaksana
proyek Banda Aceh- laboratirium dan konstruksi
merasa Lamno hasilnya yang
terganggu ada
karena dibandingkan
banyaknya dengan baku
debu yang mutu  
Terganggunya berterbangan Menutup bak kendaraan Pengukuran Pengawas
kelancaran lalulintas akibat pengangkut, sehingga intensitas Pemantauan
sepanjang jalan. dampak tidak berceceran dan kebisingan Lingkungan :
pengupasan. berterbangan pada saat dengan alat Dinas Praswil
dibawa kelokasi disposal Sound Level Provinsi NAD
area. Meter, Konsultan
kemudian Supervisi dan
dibandingkan Bapedalda Provinsi
dengan baku NAD
mutu  
Akan timbul Tidak membunyikan Pengamatan Pelaporan Hasil
kebisingan dari klakson mobil saat secara langsung Pemantauan
peralatan yang melintasi mesjid, jika terhadap Lingkungan : Ke
digunakan. masyarakat sedang gangguan lalu Dinas Praswil
melaksanakan shallat. lintas di lokasi Provinsi NAD,
kegiatan USAID, Badan
Rekonstruksi dan
Rehabilitasi (BRR)
dan Bapedalda
Prov. NAD.  

lxix
6 Pekerjaan Timbulnya 50% Pemakaian ear plug bagi Di sepanjang Selama tahap Pengukuran Di sepanjang dan di sekitar Selama tahap Pemrakarsa
Galian dan kebisingan masyarakat pekerja yang dan di sekitar konstruksi sampai intensitas lokasi kegiatan proyek konstruksi Pemantauan
Timbunan (Cut yang tinggal berhubungan dengan lokasi dengan tahap kebisingan Jalan Banda Aceh-Lamno sampai dengan Lingkungan :
and Fill) paling dekat sumber kebisingan; kegiatan operasi dengan alat tahap operasi Kontraktor
dengan Pemeliharaan mesin proyek Jalan Sound Level dan pelaksana
proyek kendaraan operasional Banda Aceh- Meter, pemantauan konstruksi
merasa secara teratur, sehingga Lamno kemudian dilakukan
terganggu meminimalkan tingkat dibandingkan setahun 2kali
karena kebisingan, Melakukan dengan baku
banyaknya uji emisi kendaraan mutu
debu dan operasionalsecara berkala
suara bising sesuaidengan peraturan
akibat dari yang berlaku
pekerjaan
galian dan
timbunan.
 
Timbulnya Pemakaian masker bagi Pengambilan Pengawas
pencemaran udara pekerja yang sampling Pemantauan
berupa debu. berhubungan dengan kualitas udara Lingkungan :
sumber pencemar udara dengan alat Dinas Praswil
dan debu; Penyiraman High Volume Provinsi NAD
dengan air secara berkala Sampler dan Konsultan
pada lahan di lokasi dianalisis di Supervisi dan
kegiatan, terutama saat laboratorium , Bapedalda Provinsi
musim kemarau dan pada kemudian NAD
saat kondisi debu dibandingkan
meningkat, untuk dengan baku
menghindari debu yang mutu
berterbangan

 
Terganggunya Penyediaan petugas Pengamatan Pelaporan Hasil
lalulintas disekitar pengatur lalu lintas, secara langsung Pemantauan
kegiatan tersebut pemasangan rambu- terhadap Lingkungan : Ke
akibat hilir rambu yang menunjukan gangguan lalu Dinas Praswil
mudiknya dumptruk adanya kegiatan lintas di lokasi Provinsi NAD,
pengangkut pekerjaan tanah kegiatan USAID, Badan
hasil galian Rekonstruksi dan
Rehabilitasi (BRR)
dan Bapedalda
Prov. NAD.  
Terjadi longsor Membuat dinding Perhitungan
pada tebing atau penahan agar longsoran besarnya
lereng yang masih tidak langsung mengenai longsoran
labil, lahan perumahan warga sekitar terhadap dinding
masyarakat yang penahan
ada disekitarnya
juga ikut longsor
   
lxx
Tercecernya galian Ada baiknya dilakukan Pengamatan
tersebut pada jalan pembersihan di sekitar secara langsung
yang ada sehingga lokasi proyek untuk terhadap
apabila hujan mengurangi resiko rawan kebersihan
menjadi licin dan kecelakaan dan juga lokasi kegiatan
rawan kecelakaan untuk meminimalisir
lalulintas. keresahan warga.
   
7 Perkerjaan Penurunan kualitas 40% Pemakaian masker bagi Di sepanjang Selama tahap Pengukuran Di sepanjang dan di sekitar Selama tahap Pemrakarsa
Perbaikan tanah udara dan masyarakat pekerja, penyiraman dan di sekitar konstruksi sampai intensitas lokasi kegiatan proyek konstruksi Pemantauan
Dasar kebisingan yang tinggal dengan air secara berkala lokasi dengan tahap kebisingan Jalan Banda Aceh-Lamno sampai dengan Lingkungan :
(subgrade), paling dekat pada lahan di lokasi kegiatan operasi dengan alat tahap operasi Kontraktor
lapisan pondasi dengan kegiatan. Pemakaian ear proyek Jalan Sound Level dan pelaksana
bawah (subbase proyek plug bagi pekerja yang Banda Aceh- Meter, pemantauan konstruksi
coarse); lapisan merasa berhubungan dengan Lamno pengambilan dilakukan
pondasi atas terganggu sumber kebisingan, sampling setahun 2kali
(base coarse); karena Melakukan uji emisi kualitas udara
dan adanya suara kendaraan dengan alat
pengaspalan bising akibat operasionalsecara berkala High Volume
(pavement) dari pekerjaan sesuaidengan peraturan Sampler dan
konstruksi yang berlaku dianalisis di
dasar. laboratorium.
Kemudian
dibandingkan
dengan baku
mutu  
Peningkatan air Membuat jebakan lumpur Perhitungan Pengawas
larian terutama saat sebelum pekerjaan tanah besarnya air Pemantauan
hujan dilakukan agar lumpur larian (runoff), Lingkungan :
tidak mengalir ke saluran terhadap daya Dinas Praswil
umum, Pembuatan tampung saluran Provinsi NAD
saluran drainase drainase Konsultan
sementara yang memadai Supervisi dan
Bapedalda Provinsi
NAD
 
Penurunan kualitas Membuat jebakan lumpur agar air bersih Pelaporan Hasil  
air permukaan yaitu agar lumpur tidak yang melewati Pemantauan
sungai yang mengalir ke sungai sungai tidak Lingkungan : Ke
dilewati kegiatan tercemar, Dinas Praswil
jalan dibuatkan Provinsi NAD,
didinding USAID, Badan
pemisah dan Rekonstruksi dan
dibuatkan filter Rehabilitasi (BRR)
juga dan Bapedalda
Prov. NAD.

lxxi
Gangguan lalu Penyediaan petugas Pengamatan
lintas saat kegiatan pengatur lalu lintas, secara langsung
pekerjaan pemasangan rambu- terhadap
konstruksi badan rambu yang menunjukan gangguan lalu
jalan adanya kegiatan lintas di lokasi
pekerjaan konstruksi kegiatan
badan jalan
   
Penurunan estetika Pengelolaan limbah padat Pengamatan
lingkungan yaitu dari kegiatan pekerjaan secara langsung
berasal dari limbah tanah akan bekerjasama terhadap
yang dihasilkan pihak ke-3 kebersihan
pekerja dan ceceran lokasi kegiatan
aspal dan material.
   
8 Pekerjaan Masalah lingkungan 25% Pemakaian masker bagi Di sepanjang Selama tahap Pengukuran Di sepanjang dan di sekitar Selama tahap Pemrakarsa
Saluran yang mungkin masyarakat pekerja, penyiraman dan di sekitar konstruksi sampai intensitas lokasi kegiatan proyek konstruksi Pemantauan
Samping (Side timbul antara lain yang tinggal dengan air secara berkala lokasi dengan tahap kebisingan Jalan Banda Aceh-Lamno sampai dengan Lingkungan :
Ditch) kebisingan paling dekat pada lahan di lokasi kegiatan operasi dengan alat tahap operasi Kontraktor
dengan kegiatan. Pemakaian ear proyek Jalan Sound Level dan pelaksana
proyek plug bagi pekerja yang Banda Aceh- Meter, pemantauan konstruksi
merasa berhubungan dengan Lamno pengambilan dilakukan
terganggu sumber kebisingan, sampling setahun 2kali
karena Melakukan uji emisi kualitas udara
adanya kendaraan operasional dengan alat
kemacetan secara berkala High Volume
akibat dari sesuaidengan peraturan Sampler dan
pekerjaan yang berlaku. dianalisis di
pengasapalan. laboratorium.
Kemudian
dibandingkan
dengan baku
mutu  
Terganggunya Tumpukan material Selalu Pengawas
aktivitas masyarakat bangunan untuk kegiatan mengecek Pemantauan
akibat saluran tersebut tidak apakah material Lingkungan :
tersebut dibuat ditempatkan dihalaman bangunan masih Dinas Praswil
dihalaman mereka, rumah atau dijalan berserakan atau Provinsi NAD
karena tumpukan umum , sehingga akan tidak Konsultan
bahan material mengganggu aktivitas Supervisi dan
sehingga terkenanya penghuni Bapedalda Provinsi
tanaman atau rumah/penduduk. NAD
pepohonannya
khususnya pada
kawasan yang tidak
terkena tsunami
(Lhong).  

lxxii
Beberapa utilitas Memberitahukan kepada Segera Pelaporan Hasil
seperti tiang listrik masyarakat bahwa mengembalikan Pemantauan
dan telepon pemindahan utilitas tidak tiang listrik dan Lingkungan : Ke
khususnya didaerah akan lama, dan akan telepon pada Dinas Praswil
perkotaan harus segera dikembalikan jika tempatnya kika Provinsi NAD,
dipindahkan atau pekerjaan saluran sudah pekerjaan USAID, Badan
disesuaikan kembali selesai saluran sudah Rekonstruksi dan
dengan kondisi selesai. Selama Rehabilitasi (BRR)
yang ada, sehingga pekerjaan dan Bapedalda
kenyamanan saluran selalu Prov. NAD.
masyarakat pada mengecek
saat pelaksanaan utilitas yang
kegiatan akan dipindah
terganggu bermasalah atau
sementara tidak, jika
bermasalah
segera
diperbaiki demi
kenyamanan
bersama  
Gangguan lalu Sisa hasil galian harus Pengamatan
lintas saat kegiatan segera dipindahkan dari secara langsung
pekerjaan saluran lokasi pekerjaan, sehingga terhadap
tidak mengganggu kebersihan
pengguna jalan. lokasi kegiatan
   
9 Pekerjaan Box Sementara 25% Pembuatan saluran Di sepanjang Selama tahap Perhitungan Di sepanjang dan di sekitar Selama tahap Pemrakarsa
Culvert dan dibangunnya box masyarakat drainase sementara yang dan di sekitar konstruksi sampai besarnya air lokasi kegiatan proyek konstruksi Pemantauan
Gorong-gorong culvert dan gorong- yang memadai; Membuat lokasi dengan tahap larian (runoff), Jalan Banda Aceh-Lamno sampai dengan Lingkungan :
gorong ini dapat melintasi jebakan lumpur sebelum kegiatan operasi terhadap daya tahap operasi Kontraktor
mengganggu aliran jalan merasa pekerjaan tanah dilakukan proyek Jalan tampung saluran dan pelaksana
air dan akan terganggu agar lumpur tidak Banda Aceh- drainase pemantauan konstruksi
menimbulkan karena mengalir ke saluran Lamno dilakukan
limpasan air yang adanya umum setahun 2kali
kemana-mana kemacetan
akibat dari  
Gangguan lalu pekerjaan Tumpukan material untuk Pengamatan Pengawas
lintas saat kegiatan gorong- kegiatan tersebut harus secara langsung Pemantauan
pekerjaan box gorong dan tempatkan pada lokasi terhadap Lingkungan :
culvert dan gorong- box culvert. yang tidak mengganggu gangguan lalu Dinas Praswil
gorong kelancaran lalulintas lintas di lokasi Provinsi NAD
umum kegiatan Konsultan
pekerjaan box Supervisi dan
culvert dan Bapedalda Provinsi
  gorong-gorong NAD  

lxxiii
Terganggunya Sisa-sisa coverdam harus Selalu Pelaporan Hasil
aktivitas masyarakat segera disingkirkan begitu mengecek Pemantauan
akibat saluran pekerjaan pondasi telah apakah material Lingkungan : Ke
tersebut dibuat selesai. bangunan masih Dinas Praswil
dihalaman mereka, berserakan atau Provinsi NAD,
karena tumpukan tidak USAID, Badan
bahan material Rekonstruksi dan
sehingga terkenanya Rehabilitasi (BRR)
tanaman atau dan Bapedalda
pepohonannya Prov. NAD.
khususnya pada
kawasan yang tidak
terkena tsunami
  (Lhong).  
10 Pekerjaan Dampak lingkungan 25% Tumpukan material untuk Di sepanjang Selama tahap Pengukuran dan Di sepanjang dan di sekitar Selama tahap Pemrakarsa
Jembatan yang mungkin masyarakat kegiatan tersebut harus dan di sekitar konstruksi sampai pengambilan lokasi kegiatan proyek konstruksi Pemantauan
timbul yaitu yang tempatkan pada lokasi lokasi dengan tahap sampel air Jalan Banda Aceh-Lamno sampai dengan Lingkungan :
terganggunya melintasi yang tidak mengganggu kegiatan operasi permukaan di tahap operasi Kontraktor
kelancaran jalan merasa kelancaran lalulintas proyek Jalan lapangan. Data dan pelaksana
lalulintas. terganggu umum Banda Aceh- dianalisis di pemantauan konstruksi
karena Lamno laboratirium dan dilakukan
adanya hasilnya yang setahun 2kali
kemacetan ada
akibat dari dibandingkan
pekerjaan dengan baku  
Terganggunya jembatan. Peralatan berat yang mutu Pengawas
kelancaran beroperasi harus cukup sedangkan untuk Pemantauan
lalulintas. baik, sehingga tidak data Lingkungan :
terjadi bocoran olie ke kenyamanan Dinas Praswil
sungai. masyarakat, Provinsi NAD
kelancaran lalu Konsultan
lintas, Supervisi dan
dilakukan Bapedalda Provinsi
pengamatan NAD  
Terjadi pencemaran Tiang-tiang perancah lapangan dan Pelaporan Hasil
air akibat tumpahan yang dipancang wawancara dan Pemantauan
oli, dan banyaknya sementara ketika data dianalisis Lingkungan : Ke
debu. membuat pier jembatan secara deskriptif Dinas Praswil
harus segera disingkirkan Provinsi NAD,
dari tengah sungai, USAID, Badan
sehingga tidak Rekonstruksi dan
mengganggu aliran sungai Rehabilitasi (BRR)
demikian juga terhadap dan Bapedalda
sisa-sisa coverdam. Prov. NAD.

lxxiv
Timbulnya Pemakaian ear plug bagi
kebisingan. pekerja yang
berhubungan dengan
sumber kebisingan;
Pemeliharaan mesin
kendaraan operasional
secara teratur, sehingga
meminimalkan tingkat
kebisingan, Melakukan
uji emisi kendaraan
operasionalsecara berkala
sesuaidengan peraturan
yang berlaku
   
11 Pemasangan Masyarakat tidak 25% Menempatkan petugas Di sepanjang Selama tahap Pengukuran dan Di sepanjang dan di sekitar Selama tahap Pemrakarsa
Rambu-Rambu terbiasa dengan masyarakat lapangan untuk mengatur dan di sekitar konstruksi sampai pengambilan lokasi kegiatan proyek konstruksi Pemantauan
Lalulintas dan rambu-rambu yang lalulintas kendaraan yang lokasi dengan tahap sampel air Jalan Banda Aceh-Lamno sampai dengan Lingkungan :
lain-lain khusus yang akan melintasi melintasi kawasan kegiatan operasi permukaan di tahap operasi Kontraktor
dipasang pada jalan merasa tersebut. proyek Jalan lapangan. Data dan pelaksana
rencana jalan. terganggu Banda Aceh- dianalisis pemantauan konstruksi
karena belum Lamno dilaboratirium dilakukan  
terbiasa Sosialisasi akan diadakan dan hasilnya setahun 2kali Pengawas
dengan pemasangan rambu yang ada Pemantauan
dipasangnya lalulintas di daerah dibandingkan Lingkungan :
ramb-rambu tersebut dengan baku Dinas Praswil
lalullintas mutu, Provinsi NAD
sedangkan untuk Konsultan
data Supervisi dan
kenyamanan Bapedalda Provinsi
masyarakat, NAD
kelancaran lalu
lintas, dilakukan
pengamatan
lapangan dan
wawancara dan
data dianalisis
  secara  
deskriptif. Pelaporan Hasil
Pemantauan
Lingkungan : Ke
Dinas Praswil
Provinsi NAD,
USAID, Badan
Rekonstruksi dan
Rehabilitasi (BRR)
dan Bapedalda
Prov. NAD.

       

lxxv
III. Tahap Pasca Konstruksi
1 Demobilisasi Para tenaga kerja 60% dari Sebelum melakukan Di dalam dan Saat berakhirnya Wawancara dan Di sekitar lokasi proyek. 1 (satu) bulan Pemrakarsa
Peralatan dan akan keihilang tenaga yang PHK, di jauh hari di sekitar tahap konstruksi pengamatan sekali saat Pengelolaan
Personil pekerjaan karena bekerja akan pimpinan proyek harus lokasi lapangan dan dimulainya Lingkungan :
pemberhentian keberatan menjelaskan kepada kegiatan data dianalisis tahap Kontraktor
tenaga kerja apabila tenaga kerja bahwa secara konstruksi pelaksana
konstruksi kehilangan tenaganya sudah tidak deskriptif. konstruksi
pekerjaannya diperlukan lagi, jika
mungkin diadakan acara  
perpisahan dan diberikan Pengawas
sertifikat pengelaman Pengelolaan
kerja Lingkungan :
Dinas Praswil
Provinsi NAD,
Konsultan
Supervisi dan
Bapedalda Provinsi
NAD

 
Pelaporan Hasil
Pengelolaan
Lingkungan : Ke
Dinas Praswil
Provinsi NAD,
USAID, Badan
Rekonstruksi dan
Rehabilitasi (BRR)
dan Bapedalda
Prov. NAD

lxxvi
2 Pemeliharaan Akan terjadi 65% dari Dilakukannya Di dalam dan Saat berakhirnya Wawancara dan Di sekitar lokasi proyek. 1 (satu) bulan Pemrakarsa
Jalan kecelakaan masyarakat pemeliharaan rutin di sekitar tahap konstruksi pengamatan sekali saat Pengelolaan
lalulintas karena yang terhadap jalan yang lokasi lapangan dan dimulainya Lingkungan :
pengguna jalan melewati anggarannya dialokasikan kegiatan data dianalisis tahap Kontraktor
membawa jalan kegiatan pada APBN atau APBD I, secara konstruksi pelaksana
kendaraannya yang licin sehingga umur rencana deskriptif. konstruksi
dengan cepat tanpa tidak berhati- jalan tersebut dapat
memeriksa kesiapan hati terpenuhi  
dari kendaraan Pengawas
(masyarakat melihat Pengelolaan
jalan yang mulus) Lingkungan :
Dinas Praswil
Provinsi NAD,
Konsultan
Supervisi dan
Bapedalda Provinsi
NAD
 
Pelaporan Hasil
Pengelolaan
Lingkungan : Ke
Dinas Praswil
Provinsi NAD,
USAID, Badan
Rekonstruksi dan
Rehabilitasi (BRR)
dan Bapedalda
Prov. NAD  

lxxvii
lxxviii
2.4 Matriks Dokumen UKL-UPL....

Anda mungkin juga menyukai