Anda di halaman 1dari 133

Public Disclosure Authorized

V o-, 3
Public Disclosure Authorized

BALIURBAN
INFRASTRUCTURE
PROGRAM

;~~~~~A
Public Disclosure Authorized

LAPORAN
UMUM
RENCANA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
(RKL)
DAN
RENCANA LINGKUNGAN
PEMANTAUAN (RPL)
Public Disclosure Authorized

* I

f~~. a. ,~
BALIURBAN
PROGRAM
INFRASTRUCTURE

UMUM
LAPORAN
PENGELOLAAN
RENCANA (RKL)
LINGKUNGAN
DAN
PEMANTAUAN
RENCANA (RPL)
LINGKUNGAN
ANDALPAYUNGP3KT - BUIP ENVIRONMENTAL
SECTOR

KATA PENGANTAR

Pada saat ini PemernntahDaerah Tk. I Bali, bersama 9 Pemda Dati. 11di
PropinsiBali sedang melaksanakanProgram PembangunanPrasaranaKota Terpadu
atau lebih populer disebut P3KT, untuk Propinsi Bali umumnya lebih dikenal sebagai
EJBUDP (East Java Bali Urban Development Program) merupakan salah satu
program bersama antara Propinsi Jawa Timur dengan Propinsi Bali yang mendapat
dana luar negeri dari IBRD World Bank melaluiLoan No. 3304- IND.

P3KTterdiri dari investasiprasaranafisik serta Operasi dan Pemeliharaandari


tujuh Sub-sektor ke PU-an, beqangka waktu 5 tahun, yaitu: air limbah/sanitasi,
.4. f fpersampahan,drainase, jalan kota, KIP, dan MIP serta komponen penting lainnya
yaitu Peningkatan Pendapatan Daerah, Peningkatan Kelembagaan Daerah dan
. Analisa Kapasitas dan Perencanaan Keuangan Daerah, dimana saat ini telah
memasukitahun terakhirdari pelaksanaanprogram.

PemerintahDaerah Tingkat I PropinsiBali bersamadengan9 PemdaDati.ll di


Propinsi Bali, guna melanjutkan program perkotaanyang telah berjalan cukup baik
sebelumnya,pada saat ini denganbantuan PemerintahPusat sedang merencanakan
penyusunanprogram perkotaan5 tahun tahap kedua.Pekerjaantersebutlebih dikenal
Penyiapan PJM P3KT-BUIP atau Program Jangka Menengah P3KT 'Bali Urban
InfrastrukturProgram".
. =

Salah satu komponen pendukungdari PenyiapanPJM P3KT-BUIPini adalah


masalah lingkungan hidup, maka Studi Analisa Dampak Lingkungan ini adalah
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan penyiapan PJM P3KT-BUIP
tersebut, sehingga Kerangka Acuan Andal P3KT-BUIPini adalah merupakanbagian
dari KerangkaAcuan PenyiapanPJM P3KT-BUIP.

wnpasar, September 1996


~ O~K~~ppea
? Tk.I Bali
Ketua,

Bali UrbanInfrastruktur Program(UIUP) /la/ - i


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN ............. .............. 1


I..1-
1.1 KEWAJIBANAMDAL ................................ I1
1.2 KEWAJIBANRKL DAN RPL ........................... I- 7
1.3 KAITANP3KT-BUIPDENGANUKL DAN UPL .... .......... I- 8
1.4 PERHATIANKHUSUS ................................ I- 9

2. RENCANAUSAHAATAU KEGIATAN& KOMPONENLINGKUNGAN II - 1


2.1 RENCANAUSAHAATAU KEGIATAN . .II - 1
2.2 KOMPONEN LINGKUNGAN . .II - 4

3. PROYEKJALAN KOTA DAN JEMBATAN .... .III - 1


3.1 DAMPAKDAMPAK YANG AKAN TERJADI ..... ........... III- 1
3.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN ..... ........... III- 8
3.3 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ..... ............ 111-10

4. PROYEK DRAINASE .. IV - 1
4.1 DAMPAKDAMPAKYANG AKAN TERJADI .IV - 1
4.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN.IV - 6
4.3 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN.IV - 8

5. PROYEK PERSAMPAHAN .. V- 1
5.1 DAMPAKDAMPAK YANG AKAN TERJADI ................ V- 1
5.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN ..... ........... V- 5
5.3 ''ENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ..... ............ V- 7

6. PRO' PERBAIKANKAMPUNG(KIP) ....... ................. VI - 1


6.1 ..AMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI ..... ........... VI - 1-
6.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN ..... ........... VI - 6
6.3 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ..... ............. VI - 8

7. PROYEKPEMBANGUNANPRASARANAPASAR(MIIP) ......... VIl - 1


7.1 DAMPAKDAMPAK YANG AKAN TERJADI ..... .......... VIl - 1
7.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN ..... .......... VII - 5
7.3 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN ..... ........... VIl - 7

8. PROYEK SANITASI ............. Vill - 1


8.1 DAMPAKDAMPAK YANGAKAN TERJADI ............... VIII - I
8.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN............... Vil - 5
83 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN................ Vil - 6

Bali Urban InfrastructureProgram


C XDA1A\~~?4VIPO9J\JOI \IO~~~j\NJ. Hal-i -
Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

9. PROYEK PEMBANGUNAN PASAR (PERUMAHAN RAKYAT) ........ IX - 1


9.1 DAMPAK DAMPAKYANG AKAN TERJADI .... ........... IX - 1
9.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN . ............... IX - 6
9.3 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN .... ............. IX - 8

10. PROYEKTERMINAL ............................ X- 1


10.1 DAMPAKDAMPAK YANG AKAN TERJADI .... ............ X- 1
10.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN ................ X- 6
10.3 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN .... ............. X- 8

11. PROYEK AREAL PARKIR ....... ......... .................. Xi - 1


11.1 DAMPAKDAMPAK YANGAKAN TERJADI .... ............ Xi - 1
11.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN .... ............ Xl - 6
11.3 RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN .... ............. Xi - 8

12. PROYEKAIR BERSIH .................. XlI...................


- 1
12.1 DAMPAK DAMPAKYANG AKAN TERJADI .... ........... Xii - 1
12.2 RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN .... ........... Xii - 10
12.3 RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN .... ............ XII - 14

Bali Urban Infrastructure Program


C:\fATMENVIRO"HN\JOWR..O 7:~-]Sj Hal - ii
Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

1. PENDAHULUAN

1.1. KEWAJIBANAMDAL

KewajibanAmdal didasarkan Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 51Tahun


1993 tentangAnalisis Mengenai Dampak Lingkunganyang ditetapkantanggal 23 Oktober
1993. Peraturan Pemerintahini sering disebut!juga sebagai upaya "deregulasi Amdal",
karena umumnya lebih sederhanajika dibandingkandengan peraturan yang lama yaitu
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 (yang kemudian dicabut dengan
dikeluarkannyaPP Nomor51 Tahun 1993 ini).

BerdasarkanPP Nomor 51 Tahun 1993 dokumen Amdal yang ada hanya ANDAL
(Analisis Dampak Ungkungan), RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL
e (RencanaPemantauanLingkungan).Jadi bentukdokumensepertiPIL (Penyajiar.Informasi
Lingkungan),PEL (PenyajianEvaluasi Lingkungan).dan SEL (Studi Evaluasi Lingkungan)
sudah tidak digunakanlagi sejak23 Oktober1993.

Menurut PP Nomor 51 Tahun 1993 Analisis Mengenai Dampak Lingkunganmerupakan


bagiankegiatan studi kelayakanrencana usaha atau kegiatan. Hasil analisis mengenai
dampaklingkunganini digunakansebagai bahanperencanaanpembangunanwilayah.

Usahaatau kegiatan yang diperkirakan mempunyaidampak pentingterhadap lingkungan


meliputi:
a. pengubahanbentuklahandan bentangalam
b. eksploitasisumberdaya alam baik yang terbarui maupunyangtak terbarui
C. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan,
kerusakan,dan kemerosotansumberdaya alamdalampemanfaatannya
d. prosesdan kegiatanyang hasilnya dapat mempengaruhiiingkungansosial dan budaya
e. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasisumberdaya alam dan atau perlindungancagar budaya
f. introduksijenis tumbuh-tumbuhan,jenis hewan,danjasad renik
g. pembuatandan penggunaanbahan hayatidan non hayati
h. penerapanteknologi yang diperkirakanmempunyaipotensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan
i. kegiatanyang mempunyairisiko tinggi, dan mempengaruhipertahanannegara

Bali Urban Infrastructure Program Hal I -1


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

Suatu rencanausahaatau kegiatan yang akan dibangun di kawasanlindung yang telah


berubah peruntukannyaatau lokasi rencana usaha atau kegiatan tersebut berbatasan
langsung dengan kawasan lindung, termasuk dalam kategori menimbulkan dampak
penting. Yang dimaksuddengan kawasanlindung menurut PenjelasanPasal 7 UU Nomor
24 Tahun 1992 tentang PenataanRuangadalahsebagai berikut:

1. KawasanHutanLindung
2. KawasanBergambut
:3. KawasanResapanAir
4. SempadanPantai
:5. SempadanSungai
16.KawasanSekitarDanaulWaduk
7. KawasanSekitarMataAir
8. Kawasan Suaka Alam (terdiri dari Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Hutan Wisata,
Daerah PertindunganPlasmaNutfah,dan DaerahPengungsianSatwa)
9. Kawasan Suaka AMamLaut dan Perairan lainnya (termasuk perairan laut, perairan
darat, wilayah pesisir, muarasungai, gugusankarang atau terumbu karang, dan atol
yang mempunyai ciri khas berupa keragamandan/ataukeunikanekosistim)
10.KawasanPantaiBerhutanBakau (mangrove)
11.Taman Nasional
12.Taman Hutan Raya
13.Taman WisataAlam
14. Kawasan Cagar Budaya dan limu Pengetahuan (termasuk daerah Karst berair,
daerah dengan budaya masyarakat istimewa,daerah lokasi situs purbakala atau
peninggalansejarahyang bemilaitinggi)
15. KawasanRawanBencanaAlam

Kepala Badan PengendalianDampak LingkunganRepublik Indonesiatelah mengeluarkan


keputusan nomor : KEP 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak
Penting.Menurut keputusanini ukuran dampakpenting terhadap lingkunganperlu disertai
dengandasar pertimbangansebagai berikut:

Bali Urban Infrastructure Program Hal I - 2


LaporanUmumRKL danRPL EnvironmentalSector

a. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan berkaitan secara relatif


dengan besar kecilnyarencanausahaatau kegiatan,hasil guna dan daya gunanya, bila
rencana usaha atau kegiatantersebutdilaksanakan.
b. Bahwa penilaianpentingnya dampak terhadap lingkungandapat pula didasarkanpada
dampak usaha atau kegiatan tersebutterhadap salahsatu aspek lingkungansaja, atau
dapat juga terhadap kesatuan dan tata kaitannya dengan aspek-aspek lingkungan
lainnya dalam bataswilayah studi yangtelah ditentukan.
c. Bahwa penilaian pentingnya dampak terhadap lingkungan atas dasar kemungkinan
timbulnya dampak positif atau dampak negatif tak boleh dipandang sebagai faktor
yang masing-masing bisa berdiri sendiri, melainkan harus diperhitungkan bobotnya
guna dipertimbangkanhubungantimbal baliknyauntuk mengambilkeputusan.

Pedomanmengenai ukuran dampakpentingmenurutkeputusanini adalah sebagai berikut;

a. Jumiah Manusiayang Akan TerkenaDampak


Setiap rencana usaha atau kegiatan mempunyai sasaran sepanjang menyangkut
jumiah manusia yang diperkirakan akan menikmatimanfaat dari rencana usaha atau
kegiatan itu bila nanti usaha atau kegiatan tersebut dilaksanakan. Namun demikian,
dampak lingkungan,baik yang bersifatnegatif maupunpositifyang mungkin ditimbulkan
oleh suatu usaha atau kegiatan, dapat dialami oleh baik sejumiah manusia yang
termasuk maupun yang tak termasuk dalam sasaran rencana usaha atau kegiatan.
Mengingatpentingnyamanusia yang akan terkenadampak mencakup,spek yang luas,
maka kriteria dampak penting dikaitkan dengan sendi-sendi kehidupan yang di
kalangan masyarakat luas berada dalam posisi atau mempunyainilai yang penting.

Karena itu, dampak lingkungan atau suatu rencana usaha atau kegiatan, yang
penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-sendikehidupan pada masyarakat
tersebut dan jumlah manusia yang terkenadampak menjadi penting bila:

manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak
menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan,jumiahnya sama atau lebih besar dari
jumiah manusia yang menikmatimanfaat dari usaha atau kegiatandi wilayahstudi.

Adapun yang dimaksud denganmanfaatdari usaha atau kegiatan adalah manusiayang


secara langsung menikmatiproduk suatu rencanausaha atau kegiatan dan atau yang
diserap secara langsung sebagaitenaga kerja pada rencanausahaatau kegiatan.

Bali Urban Infrastructure Program Hal J- 3


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. Luas WilayahPersebaranDampak
Luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang dapat
menentukan pentingnyadampak terhadap lingkungan. Dengan demikian dampak
lingkungan suaturencanausaha atau kegiatanbersifatpenting bila:

rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami


perubahan mendasardan segi intensitasidampak, atau tidak berbaliknya dampak,
atau segi kumulatifdampak.

c. LamanyaDampakBerlangsung
Dampak lingkunganatau suatu rencana usaha atau kegiatan dapat berlangsungpada
suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari kelangsungan usaha atau
kegiatan. Dengankata lain dampaksuatu usaha atau kegiatan ada yang berlangsung
relatif singkat, yakni hanya pada tahap tertentu dari siklus usaha atau kegiatan
(perencanaan,konstruksi,operasi, pasca operasi) ; namun ada pula yang berlangsung
relatif lama, sejak tahap konstruksihingga masa pasca operasi usaha atau kegiatan.
Berdasarkanpengertianini dampak lingkunganbersifat pentingbila:

rencanausahaatau kegiatan mengakibatkantimbulnyaperubahan mendasar dari segi


intensitas dampak atau tidak berbaliknyadampak, atau segi kumulatif dampak, yang
berlangsunghanya pada satu atau lebih tahapankegiatan.

d. IntensitasDampak
Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkunganyang timbul
bersifat hebat, atau drastis, serta berlangsungdi areal yang relatif luas, dalam
kurun waktuyangrelatif singkat.Dengandemikiandampaklingkungantergolongpenting
bila:

1) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkanperubahanpada sifat-sifat


fisik dan atau hayatilingkungan yang melampaui baku mutu lingkunganmenurut
peraturanperundang-undangan yang berlaku

2) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar pada


komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang diakui, berdasarkan
pertimbanganilmiah

Bali Urban Infrastructure Program Hal I - 4


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

3) Rencanausahaatau kegiatan akanmengakibatkanspesies-spesiesyang langka dan


atau endemik, dan atau dilindungi menurutperaturanperundang- undanganyang
ber1akuterancampunah ; atau habitat alaminyamengalamikerusakan

4) Rencana usaha atau kegiatan menimbulkankerusakan atau gangguan terhadap


kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam, taman nasional,suaka margasatwa,
dan sebagainya)yang telah ditetapkanrnenurutperaturanperundang-undangan

5) Rencanausaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkanbenda-bendadan


bangunanpeninggalansejarahyang bemilaitinggi

6) Rencanausaha atau kegiatan akan mengakibatkankonflik atau kontroversidengan


masyarakat,pemerintah daerah, atau pemenntah pusat ; dan atau menimbulkan
konflik atau kontroversi di kalangan masyarakat, pemerintah daerah atau
pemerintahpusat

7) Rencana usaha atau kegiatan mengubahatau memodifikasiarea)yang mempunyai


ni/ai keindahanalami yang tinggi

e. BanyaknyaKomponenLingkunganLainyangTerkena Dampak
Mengingat komponen lingkunganhidup pada dasamya tidak ada yang berdiri sendiri,
atau dengan kata lain satu sama lain saling terkait dan pengaruh mempengaruhi,
maka dampak pada suatu komponen lingkungan umumnya berdampaklanjut pada
komponen lingkungan lainnya. Atas dasar pengertianini dampaktergolong penting
bila:

Rencana usaha atau kegiatan menimbulkandampak sekunder dan dampak lanjutan


lainnya yangjumiah komponennyaIebih atau sama dengankomponenlingkunganyang
terkenadampakprimer.

f. Sifat KumulatifDampak
Kumulatif mengandung pengertian bersifat bertambah,bertumpuk, atau bertimbun.
Dampak suatu usaha atau kegiatan dikatakanbersifat kumulatif bila. pada awalnya
dampak tersebut tidak tampak atau dianggap tidak penting, tetapi karena aktivitas
tersebut bekerja berulang kali atau terus menerus, maka lama kelamaandampaknya

Bali Urban Infrastructure Program Hal 1- 5


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

bersifat kumulatif. Dengan demikian dampak suatu usaha atau kegiatan tergolong
pentingbila:

1) DampakIingkungan berdangsungberulang kali dan terus menerus,sehingga pada


kurun waktutertentu tidak dapat diasimilasioleh lingkunganalam atau sosial yang
menerimanya

2) Beragamdampaklingkunganbertumpukdalam suatu ruang tertentu, sehingga tidak


dapat diasimilasioleh lingkunganalamatau sosialyang menenmanya

3J Dampak lingkungandan berbagai sumber kegiatan menimbulkanefek yang saling


memperkuat(sinergetik).

g. Berbalikatau TidakBerbaliknyaDampak
Dampakkegiatan terhadap lingkungan ada yang bersifatdapat dipulihkan, namun
ada pula yang tidak dapat dipulihkan walau dengan intervensi manusia sekalipun.
Dalamhal ini makadampak bersifatpentingbila:

Perubahan yang akan dialami oleh suatu komponenlingkungan tidak dapat


dipulihkan kembali walaupundenganintervensimanusia.

BierdasarkanKeputusan Menteri Negara LingkunganHidup Republik Indonesia Nomor


KEP-11/MENLH/3/94tentang Jenis Usaha atau KegiatanYang Wajib Dilengkapidengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, daftar kegiatan wajib Amdal untuk bidang
PekerjaanUmumadalahsebagai berikut:

1. PembangunanBendunganatau Waduk dengantinggi >= 15 m atau luas genangan >=


100 ha
2. PengembanganDaerahIrigasi denganluas yang diairi >= 2000 ha
3. PengembanganDaerahRawa PasangSurut/Lebakdenganluas >= 5000 ha
4. Pengamanan pantai, dikota besar dengan >= 500.000penduduk
5. Perbaikan sungai, dikota besar dengan >= 500.000penduduk
6. Kanalisasi/KanalBanjir dikota besar denganpanjang >= 5 km atau lebar > 20 m
7. Kanalisasiselainno 6 (Pantai, Rawa,atau iainnya)denganpanjang>= 25 km atau lebar
>= 50 m
8. Pembangunanjalan tol dan jalan layang

13aliUrban Infrastructure Program Hal I - 6


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

9. Pembangunanjalan raya denganpanjang>25 km


10. Pembangunan dan peningkatanjalan dengan pelebarandiluar daerah milikjalan kota
besar dan metropolitan yang berfungsi arteri atau kolektor dengan panjang > 5 km
atau luas >= 5 ha
11. Pengolahansampah dengan incinerator dengan >= 800 ton/hari
12. Pembuangansampah dengan sistem control landfill dan sanitary landfill dengan >=
800 ton/hari
13. Pembuangansampahdengansistenopen dumpingdengan >= 80 ton/hari
14. Pembuangan sistem drainase dengan saluran dikota metropolitan dan besar
dengansaturanprimer panjang>= 5 km
15.Air Limbah : PembuanganIPAL untuk pemukimandenganluas >= 50 ha, Pembangunan
sistem seweragedenganpelayanan>= 2500 ha
16.Pengambilanair dari danau, sungai, mata air, atau sumber air lainnya dengan debit
>= 2 m3/detik
17.Pembangunanperumahandan pemukimanumum denganluas >= 200 ha
18. Peremajaankota denganluas >= 5 ha
19. GedungbertingkatI apartemendengantinggi >= 60 m

1.2. KEWAJIBANRKLDAN RPL

MenurutKeputusan MenteriNegaraLingkunganHidup RepublikIndonesiaNomor: KEP-12/


MENLH/3/94 tanggal 19 Maret 1994, lampiran Mlldan IV tentang Pedoman Umum.
RencanaPengelolaanLingkungandan RencanaPemantauanLingkungan:.

Rencana usaha atau kegiatan yang tidak ada dampak pentingnya,dan atau secara
teknologi sudah dapat dikelola dampak pentingnya diharuskan melakukan Rencana
PengelolaanLingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) sesuai
dengan yang ditetapkan didalam syarat-syarat perizinannyamenurut peraturan yang
beriaku. Berdasarkanketentuan tersebut, pada Laporan Utama AMDAL P3KT-BUIP,telah
dilakukanpenapisanproyek,dengankriteria yang telah disesuaikandengankondisi Bali,

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)


bukan merupakan bagian AnalisisMengenai DampakLingkungan,oleh sebab itu RKL dan
RPL tidak dinilai oleh K.nmisi AMDAL, melainkan diarahkan langsung oleh instansi teknis

Bali Urban Infrastructure Program Hal 1- 7


Laporan Umum RKL dan RPL EnvironmentalSector

yang membidangidan bertanggung jawab langsung atas pembinaanusaha atau kegiatan


tersebutmelaluisuatu petunjukteknis sesuaijenis usahaatau kegiatannya.

Pedoman Umum Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan


LingkunganAndal PayungP3KT-BUIPberfungsisebagai:

1. Acuan dalam penyusunan Pedoman Teknis Rencana Pengelolaan Lingkungan dan


Rencana PemantauanLingkunganbagi Andal khusus.

2. Acuan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungandan Rencana Pemantauan


Lingkunganbagi pemrakarsadi lapangan.

3. Instrumen pengikat bagi pihak pemrakarsa untuk melaksanakan pengelolaan dan


pemantauanlingkungan.

Dengan adanya pedomanini, maka pengelolaanlingkungandapat dilakukan dengan baik,


lebih terarah, efektiFdan efisien.
Rencana Pengelolaan Lingkungandan Rencana PemantauanLingkungan perlu disusun
sedemikianrupa, sehinggadapat:

1. Iangsung mengemukakaninformasi penting setiap jenis rencana usaha atau kegiatan


yang merupakansifat khas proyek itu sendiri dan dapat menimbulkandampak potensial
terhadap lingkungannya-

2. informasi komponenlingkunganyangterkena dampak.

:3. Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang harus dilakukan oleh
pemrakarsapada tahap prakonstruksi,konstruksi,maupunpascakonstruksi.

1.3. KAITAN P3KT BUIP DENGANRKL DAN RPL

Kota-kotayang termasukP3KT BUIPjenis kegiatannyasecaraumum mempunyaikondisi:

1. Jumiah penduduk< 500.000orang


2. Tidak ada pembangunanjalan tol dan jalan layang
3. Pembangunanjalan raya < 25 km
4. Tidak ada pengelolaansampah denganincinerator

Bali Urban InfrastructureProgram Hal 1-8


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

5. Pembuangansampahdengansistem control landfill dan sanitarylandfill<800 ton/hari


6. Pembuangansampah dengan sistem open dumping < 80 ton/hari
7. Tidak ada pembangunanIPAL denganluas >= 50 ha
8. Tidak ada pembangunansistemseweragedengan pelayanan>= 2500 ha
9. Tidak ada pembangunan perumahan dan pemukimanumumdenganluas >= 200 ha
10.Tidak ada peremajaankota denganluas >= 5 ha

Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka berdasarkan Keputusan Menteri Negara


Lingkungan Hidup Nomor : KEP-11/MENLH/3/1994tanggat 19 Maret 1994, kegiatan
P3KT BUIP secara umumtermasuk kegiatan yangtidak wajibAmdal,namun sesuaidengan
kriteria Bank Duniaproyek P3KT-BUIPtermasuk'Category A' yangperiu Amdal.

Sedangkan berdasarkanKeputusan Menteri Negara LingkunganHidup Nomor: KEP-14/


MENLH/3/ 1994, bagi rencana usaha atau kegiatan yang denganAmdal tetap diharuskan
melakukan Rencana Penge!olaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan(RPL).

Dengan demikian jelaslah bahwa P3KT-BUIP perlu disusun Andal Payung serta harus
melakukan RencanaPengelolaanLingkungandan RencanaPemantauanLingkungan.

Pedoman teknis Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan


Lingkungan (RPL) ditetapkan oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Departemendenganmenggunakanpedomanumum sebagairujukan.

Karena pada saat penyusunanLaporan Umum Rencana Pengelolaan Lingkungan(RKL)


dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bagi P3KT BUIP ini belum ditetapkan
pedomanteknisnya,maka menurut KeputusanMenteriNegaraLingkunganHidup Nomor:
KEP-12/MENLH/3/1994 Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan
Lingkunganyang dibuat disesuaikandenganPedomanUmum.

1.4. PERHATIANKHUSUS

Sesuai dengan prosedurAndal Payung P3KT-BUIPyang telah disusun.maka proyek y'ang


perlu perhatian khusus pada rencana Proyek PembangunanTempat PembuanganAkhir
Regional (TPA Regional) samoah untuk wilayah Greater Denpasar(Kodya Denpasardan
Kab. Badung), yang terletak di Desa Pesanggaran KecamatanKuta Kodya Denpasar.
Lahan yang tersedia sekitar 25.6 ha, sedangkan sistem yang direncanakan adalah

Bali Ur.banInfrastructureProgram Hal 1- 9


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

"Sanitary Landfill". Sesuai dengan penelitian awal, TPA Pesanggaran akan melayani
timbulan sampahyang berasaldari Kodya Denpasardan KabupatenBadung,dengan kurun
waiktu pengoperasian/pelayanan sekitar 18 tahun. Meskipun pada tahap awal kapasitas
timbulan sampah kurang dari 500 ton/had, namun kapasitas maksimum pada tahun
perencanaantertentudapat mencapailebih dari 800 ton/hari.Mengingatkondisi tapak yang
diusulkan rawan terhadap lingkungan, untuk itu sebelum Proyek TPA Pesanggaran
dilaksanakanpembangunannya,perlu dilakukanstudi Andal. KerangakAcuan untuk studi
Andal TPA Pesanggaranakan disusun pada penyiapanPJM P3KT-BUIPini, demikianjuga
pembangunanjembatandi KabupatenKlungkung.

Bali Urban lnfrastructure Program Hal I - 10


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

2. RENCANA USAHA ATAU KEGIATAN & KOMPONEN LINGKUNGAN

Menurut KEP-12/MENLH/3/94,sistematika Upaya PengelolaanLingkungandan Upaya


PemantauanLingkunganmencakup:

1. RencanaUsaha atau Kegiatan


2. KomponenLingkungan
3. Dampak-dampakYangAkan Terjadi
4. UpayaPengelolaanLingkungan
5. UpayaPemantauanLingkungan
6. Pelaporan
7. Pemyataan Pelaksanaan

4 Pada Bab ini hanya akan diuraikan tentang RencanaUsahaatau Kegiatan dan Komponen
Lingkungan.Dampak-dampakyang akan terjadi dan upaya PengelolaanLingkunganserta
upaya Pemantauan Lingkungan akan diuraikan menurut komponen proyek pada bab
berikut.Pada bab terakhir akandiuraikan tentangPelaporandan PemyataanPelaksanaan.

2.1. RENCANAUSAHA ATAU KEGIATAN

Berikut ini adalah uraian secara singkat tentang rencanausaha atau kegiatan yang akan
dilaksanakanoleh pemrakarsa,mencakupantara lain:

A. Jenis rencana usaha atau kegiatan

Rencanausaha atau kegiatanP3KT-BUIP mencakup penyiapanPJM P3KT untuk53 kota


di 9 Daerah Tingkat 11.Dari rencanausaha atau kegiatan ini dihasilkan PJM (Program
Jangka Menengah) untuk kegiatan proyek jalan kota, drainase,persampahan,KIP &
MIIP, sanitasi, pembanguanpasar, terminal, area parkir dan air bersih.

Sesuai dengan permnintaandari PPMO Bali, PJM dan program-program yang disusun
mencakup perioda lima tahun yaitu dari Tahun Anggaran 1997198-2001/02.Melaluicara
ini, Mini PJM dan Projek Memorandum yang telah disusun sebelumnya diintegrasikan
kedalam PJM bersama dengan program-programuntuk tahun Tahun Anggaran 1997/98
dan Tahun Anggaran1997/98.

Bali Urban Infrastructure Program Hal rI- 1


Laporan UmumRKL dan RPL EnvironmentalSector

Kernungkinan terbesar jika pendanaannya melalui Rupiah Mumi, maka untuk perioda dua
tahun pelaksanaannya juga akan merubah bentuk dan kebiasaan proyek yang diusulkan.
Misalnya untuk proyek-proyek PDAM, dalam perioda yang pendek tersebut,
dikonsentrasikan pada kegiatan-kegiatan (disesuaikan dengan prioritas): rehabilitasi dan
perbaikan kebocoran, optimasi dan keseimbangan. Proyek-proyek peningkatan dan
perluasan jangka panjang), umumnya, tidak dimasukkan dalam program.

Program Jangka Menengah untuk 10 komponen program ini disusun dan disiapkan oleh
konsultan dengan lebih melibatkan Daerah Tingkat 11 dan PDAM, sesuai dengan
desentralisasi dan filosofi P3KT. PJM telah disusun dikaji ulang (review) dan diseleksi oleh
konsultan bersama-sama dengan Daerah Tingkat II untuk menentukan urutan prioritas
proyek yang dapat dimasukkan dalam program untuk P3KT-BUIP.

B. Rencana lokasi yang tepat dari rencana usaha atau kegiatan

P3KT BUIP yang mencakup penyiapan P3KT untuk 53 kota di 9 Daerah Tingkat 11telah
menghasilkan laporan PJM. Setiap laporan PJM yang disusun mengandung komponen
Urban Planning yang berisi antara lain rencana strategi pengembangan urban dan
re(gional.

Rencana strategi pengembangan urban dan regional ini telah disusun sesuai dengan
Rencana Umum Tata Ruang yang ada, dan yang sudah dimiliki oleh setiap kota P3KT-
BUIP.

C. Jarak rencana lokasi usaha atau kegiatan dengan sumber daya lain disekitarnya,
seperti hutan, sungai, pemukiman, industri dan sebagainya serta hubungan
keterkaitan nya

Setiap laporan PJM yang dibuat pada umumnya dilengkapi dengan peta skenario
pengembangan kota dan peta-peta lokasi program yang diusulkan untuk setiap komponen
program (jalan kota, drainase, persampahan, KIP & MIIP, sanitasi, pembangunan pasar,
terminal, area parkir dan air bersih). Dari peta-peta yang tersedia pada laporan PJM ini
telah diketahui jarak rencana iokasi usaha atau kegiatan dengan sumber daya yang ada
(nnisalnya sungai) dan kegiatan lain disekitarnya (kegiatan setiap komponen PJM).

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal 11- 2


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

Hubungan keterkaitan antara PJM dengan sumber daya dan kegiatan lainnya
disekitarnyaantara lain adalah sebagai berikut:

. perbaikandan peningkatankomponen jalan kota terkait dengan pemukiman,pariwisat,


perdagangandan transportasi
. perbaikan dan peningkatan komponen drainase terkait dengan pemukiman, daerah
genangan,sungaidan transportasi
. perbaikandan peningkatan komponen KIP terkait dengan pemukiman, peningkatan
kondisisanitasilingkungan,tata kota, dan aspek sosialekonomi
. perbaikandan peningkatankomponen MIIP terkait denganpemukiman, aspek sosial
ekonomi, perdagangan dan transportasi
. perbaikan dan peningkatan komponen sanitasi terkait dengan pemukiman,
peningkatankondisi sanitasilingkungan,perbaikankondisi sungai
* perbaikan dan peningkatankomponen pasar terkait dengan pemukiman,aspek sosial
ekonomi,perdagangandan transportasi
. perbaikan dan peningkatan komponen terminal terkait dengan pemukiman, aspek
transoprtasi,sosialekonomi, perhubungan.
. perbaikandan peningkatankomponen area parking terkait dengan pemukiman,aspek
transportasi,keamanan.
- perbaikandan peningkatan komponen air bersih terkait dengan pemukiman,industri,
peningkatankomponensanitasi

D. Sarana/fasilitas yangdirencanakan

Sarana/fasilitas yang direncanakan oleh P3KT-BUIP dapat dilihat pada laporan PJM
untuk komponenPJM yangsecara umum adalahsebagai berikut:

* Jalan kota : Tabel dengannomor awal IV.A.1


* Drainase : Tabel dengannomor awal IV.A.2
|* Persampahan : Tabel dengan nomor awal IV.A.3
- Sanitasi : Tabel dengan nomor awalIV.A.4
* KIP & MIIP Tabel dengan nomor awal IV.A.5
* Pasar : Tabel dengan nomor awal IV.A.6
, Terminal Tabel dengannomor awal IV.A.7
* Area parkir Tabel dengan nomor awal IV.A.8
* Air bersih Tabel usulan program

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal l - 3


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

4. Mata pencaharian pedagang pasar


5. Kenyamanan pedagang dan pembeli
6. jalan dan kemacetan lalu lintas
7. Prasarana & utilitas kota lainnya
8. Pemilikan bangunan atau kios
9. Estetika
1Cl.Konstruksi TPS
11. Transportasi sampah
12. Volume sampah

Proyek Sanitasi:
1. Kehidupan sosial ekonomi budaya masyarakat
2. Penduduk yang dipindahkan & yang dilokasi penempatan
3. Jalan dan lalu lintas
4. Kenyamanan penduduk
5.. Prasarana & utilitas kota lainnya
6. Kestabilan tanah
7. Estetika
8. Aktivitas penduduk disekitar lokasi
9. Badan air
10- Biota air
11. Air tanah
f'royek Pembanguan Pasar:
1. Kehidupan sosial ekonomi budaya masyarakat
2. Penduduk yang dipindahkan
3. Tenaga kerja lokal & bukan lokal
4. Mata pencaharian pedagang pasar
5. Kenyamanan pedagang dan pembeli
6. Jalan dan kemacetan lalu lintas
7. Prasarana & utilitas kota lainnya
8. Pemilikan bangunan atau kios
9. Estetika
10.Konstruksi TPS
11.Transportasi sampah
12. Volume sampah

Bali Urban Infrastructure Program Hal 1 - 9


LaporanUmumRKLdanRPL EnvironmentalSector

Proyek Terminal:
1. Kehidupansosialekonomibudayamasyarakat
2. Pendudukyangdipindahkan
3. Tenagakerja lokal& bukanlokal
4. Mata pencaharianpedagangpasar
5. Kenyamananpedagangdan pembeli
6. Jalan dan kemacetanlalu lintas
7. Prasarana& utilitaskota lainnya
8. Pemilikanbangunanatau kios
9. Estetika
10.KonstruksiTPS
11.Transportasisampah
12.Volume sampah

Proyek Area Parkir:


1. Kehidupansosialekonomibudayamasyarakat
2. Pendudukyangdipindahkan
3. Tenagakerja lokal & bukanlokal
4. Mata pencaharianpedagangpasar
5. Kenyamananpedagangdan pembeli
6. Jalan dan kemacetanlalu lintas
7. Prasarana& utilitaskota lainnya
8. Pemilikanbangunanatau kios
9. Estetika
10.KonstruksiTPS
11.Transportasisampah
12.Volumesampah

Proyek Air Bersih:


1. Kehidupansosialekonomibudaya masyarakat
2. Pendudukyangdipindahkan& yang dilokasipenempatan
3. Prasaranaumum
4. Jalan dan lalu lintas(kemacetan)
5. Lingkunganpemukimaniperumahan(bangunan umum
6. Sumberdaya air

Bali UrbanInfrastructureProgram HalII - 10


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

7. Air sungaiI Badansungai


8. Pemakaiair
9. Debit air
10.Pertumbuhanpenduduk

Bali Urban Infrastructure Program Hal - 11


Laporan Umum RKL dan RPLEnvironmenta Sector

3. PROYEK JALAN KOTA DAN JEMBATAN

3.1. DAMPAK DAMPAKYANG AKAN TERJADI

Uraian mengenaidampak-dampakyang akan terjadi untuk rencanaproyek Jalan Kota dan


Jembatan P3KT BUIPini secaraumum dapat diberikansebagai berikut:

A. SUMBER DAMPAK:

I. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Survey pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulandata penentuan
lokasi dan trase proyek.
b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan
dan pemberian ganti rugi.
c. Pemindahan penduduk yang meliputi penetapan lokasi pemukiman baru,
pembangunanpemukimanbaru, kegiatan transportasidari lokasi lama ke lokasi
barn dan penghunianlokasibaru.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Mobilisasimaterialdan alat-alatbesar.
b. Mobilisasitenaga kerja.
c. Pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel,gudangdsb.

B. -Pengetolaanquarry (yang dikelolaproyek):


* ~~~a.
Peledakanlpenggalian (di daratan).
b. Penggalian(di badansungai).

C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan:
a. Penyiapan tanah dasar ( pembersihan dan pengupasantanah).
b. Galiandan timbunantanah (cut and fill).
c. Pekerjaan lapis perkerasan (subbase, base,surface course).
d. Pengangkutanbahan-bahanmaterialdan peralatanprc-sk.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hat fit - 1


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

D. Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan:


a. Bangunan bawah (di sungai).
b. Bangunan bawah (di darat).
c. Bangunan atas.

E. Pelaksanaan Pekerjaan Saluran Jalan / Trotoar:


a. Pekerjaan tanah.
b. Pekerjaan struktur.
c. Pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan.

Ill.. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A. :
a. Pengoperasian jalanAalu lintas.
b. Pemeliharaan jalan dan jembatan.
c. Pemeliharaan saluran jalan / trotoar.

B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Perkiraan dampak negatif kegiatan survey/pemilihan lokasi adalah timbulnya.
keresahan sosial, kerusakan yang besar dan mendasar pada sumber daya
alam dan cagar budaya.
b. Perkiraan dampak negatif kegiatan pembebasan tanah adalah perasaan tidak
puas untuk besamya ganti rugi dari proyek, kekecewaan terhadap proyek, dan
hambatan terhadap proyek karena pemilikan tanah, tanaman, dan bangunan
berubah atau hilangnya mata pencarian sebagian penduduk.
c. Perkiraan dampak negatif kegiatan pemindahan penduduk adalah berupa
kecemasan terhadap kondisi / lokasi penempatan baru dan kemungkinan adanya
kecemburuan sosial dan friksi dilokasi penempatan.

SBaliUrban Infrastructure Program Hal 1ll - 2


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

II. Tahap konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pekerjaanmobilisasi materialdan alat-alatbesar diperkirakanakan menimbulkan
dampak negatif berupa meningkatnya pencemaran udara (debu) dan
kebisingan,dan kerusakanpada prasarana/ jalan umum.
b. Kegiatan mobilisasi tenaga keria akan menimbulkandampak negatif keresahan
dan kecemburuan sosial dan kernungkinan adanya konflik dengan adat
istiadatkebiasaansetempat.
c. PembuatanI pengoperasianbase camp,bengkel,gudang,dsb diperkirakanakan
menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu),
kebisingan,timbulnya genangan air, pencemaranpada badan air dan sumber
air, dan gangguanterhadap flora setempat.

B. Pengelolaanquarry (yang dikelola proyek):


a. Peledakanlpenggalian(di daratan) akan berdampak negatif meningkatnya
pencemaran udara (debu), kebisingan, getaran, erosi lahan I longsoran,
perubahan fungsi lahan, pendangkalan/ sedimentasidi sungai bagian hilir,
kerusakanpada bangunan/ fondasi, dan menurunnyakestabilanlahan.
b. Penggalian(di badan sungai) akan berdampaknegatif terjadinya erosi sungai,
terganggunyastabilitasbangunanair, dan gangguanbagi pemakaiair dihilir.

C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan:
a. Penyiapan tanah dasar akan menimbulkan dampak negatif meningkatnya
pencemaran udara (debu) dan kebisingan, hilangnya vegetasi penutup dan
fungsi lahan semula, berpindahnya habitat fauna, dan gangguanpada utilitas
umum.
b. Pekerjaan galian dan timbunan tanah akan berdampak negatif meningkatnya
pencemaran udara (debu)dan kebisingan,kecelakaanlalu lintas,kemacetanlalu
lintas, terganggunya aliran permukaan,pencemarankualitasair, terganggunya
aliran air tanah, stabilitas lereng, dan gangguanpada utilitasumum.
c. Pekerjaan lapis perkerasan akan berdampaknegatif meningkatnyapencemaran
udara (debu) dan kebisingandan kecelakaanlalu lintas.

Bali Urban Infrastructure Program Hal 111


-3
Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

d. Pengangkutanbahan-bahanmaterial dan peralatanproyek akan berdampak


negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan, kerusakan
prasaranajalan umum, dan timbulnyakemacetandan kecelakaanlalu lintas-

D. PelaksanaanPekerjaanJembatan:
a. Pekerjaanbangunanbawah (di sungai ) akan berdampaknegatifteriadinyaerosi
di badan sungai, meningkatnya kadar sedimen, perubahan pola aliran sungai,
timbulnya luapan banjir, gangguan lalu lintas air, timbulnya kebisingan dan
getaranakibat pemancangantiang.
b. Pekerjaan bangunan bawah ( di darat ) akan berdampak negatif timbulnya
kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, timbulnya kebisingan dan getaran
karena pemancangantiang.
c. Pekerjaanbangunanatas akan berdampaknegatif berupatimbulnya kemacetan
lalu lintasdan kecelakaanlalu lintas.

E. PelaksanaanPekerjaanSaluranJalan/ Trotoar:
a. Pekerjaan tanah akan berdampak negatif kemacetan lalu lintas, kerusakan
prasarana kota, kebisingan dan debu, terganggunya stabilitas tanah/lereng,
genangan dan sedimentasi.
b. Pekerjaan struktur akan berdampak negatif berupa gangguan lalu lintas,
kebisingandan debu.
c. Pembersihansisa material dan bekas pekerjaankemungkinanakan berdampak
negatifpada pendangkalansungai atau saluranpenerima.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Pengoperasian jalan / lalu lintas akan berdampak negatif meningkatnya
pencemaranudara oleh emisi kendaraan(CO,NOx,S02), debu, meningkatnya
kebisingandan suhu udara, kecelakaanlalu lintas,pencemarantanamanoleh Pb,
terganggunyahabitatfauna.
b. Pemeliharaanjalan dan jembatan akan berdampak negatif pencemaran udara
dan kebisingan,meningkatnya kemacetandan kecelakaanlalu lintas.
c. Pemeliharaansaluran jalan / trotoar akan berdampak negatif meningkatnya
pencemaranair dan bau dari genanganair dan sampah, menurunnyaestetika
setempatoleh material sedimenI sampah.

Bali Urban InfrastructureProgram Hal Il - 4


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Dampak negatif kegiatan survey I pemilihan lokasi berupa keresahan sosial
umumnya bersifat sementara dan tidak penting, tolok ukur dampak bisa
dihitung dari perbandinganantarajumlah pendudukyang resah dengan jumiah
pendudukyang nantinya akan menerimamanfaat. Dampak negatif kerusakan
sumber daya alam dan cagar budayabisa bersifattetap dan penting, tolok ukur
dampak adalah adanya perubahanyang mendasardari sumber daya alam dan
cagar budaya.
b. Dampak negatif kegiatan pembebasan tanah bersifat sementara atau tetap,
penting atau tidak penting tergantungdari upaya mengatasidampak, dan tolok
ukur dampak bisa dihitung dari perbandingan antara jumiah penduduk yang
resah denganjumiah pendudukyangnantinya akan menerimamanfaat.
c. Dampak negatif kegiatan pemindahanpenduduk umumnyabersifat sementara,
tidak penting,dan tolok ukur dampakbisa dihitung dari perbandingan antara
jumiah pendudukyang dipindahkan dengan jumlah penduduk yang nantinya
akan mendapatmanfaat.

I-. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Dampak negatif berupa pencemarandan kerusakan pada prasarana umum
akibat kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar umumnya bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
pencemaranudara (debu), kebisingan,dan kerusakan pada prasarana / jalan
umum dan dibandingkandengansebelumadanyakegiatan.
b. Dampak negatif kecemburuan sosial akibat kegiatan mobilisasi tenaga kerja
umumnya bersifat sementara,tidak penting,dan tolok ukur dampak bisa diukur
dari jumlah tenaga kerja lokal dibandingkandengantenaga kerja bukan lokal.
c. Dampaknegatif pencemaranakibat kegiatan pembuatanI pengoperasian base
camp, bengkel, gudang, dsb umumnyabersifatsementara,tidak penting, dan

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal Ill - 5


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

tolok ukur dampak bisa diukur dari pencemaranyang terjadi dan dibandingkan
denganbaku mutu yang berlaku.

B. Pengelolaanquarry (yang dikelola proyek):


a. Dampak negatif kegiatan peledakan / penggalian bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting, tergantung dari cara pengoperasian,
dan tolok ukur dampak bisa diukur dad intensitas pencemaran,erosi dan
perubahanfungsi lahan.
b. Dampak negatif kegiatan penggalian di badan sungai umumnya bersifat
sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
erosi sungai,stabilitasbangunanair dan gangguan bagi pemakaiair.

C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan:
a. Dampak negatif berupa pencemaran, hilangnya vegetasi penutup dan
berpindahnya habitat fauna, gangguan pada utilitas umum dari kegiatan
penyiapan tanah dasar pada umumnya bersifat sementara,tidak penting dan
tolok ukurdampakbisa diukur dari intensitasgangguan.
b. Dampak negatif berupa pencemaran, kecelakaan dan kemacetan lalu lintas,
terganggunya aliran permukaan dan aliran air tanah akibat galian dan
timbunan tanah umumnya bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur
dampak bisa diukur dari intensitasgangguan.
c. Dampaknegatifberupa pencemarandan kecelakaanlalu lintasdari kegiatan lapis
perkerasan pada umumnya bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur
dampakbisa diukurdari intensitasgangguan.
d. Dampak pencemaran, kerusakan prasarana, timbulnya kemacetan dan
kecelakaanlalu lintas akibat pengangkutanbahan material dan peralatanproyek
umumnyabersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur
dari intensitasgangguan.

D. PelaksanaanPekerjaanJembatan:
* a. Dampaknegatif pekerjaan bangunanbawah (di sungai) bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting, tergantung dari cara pelaksanaan,dan
tolok ukur dampak bisa diukur dengan membandingkannyadengan kondisi
semula(sebelum ada proyek).

BaliUrban Infrastructure Program Hal /i1- 6


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. Dampak negatif pekeraan bangunan bawah ( di darat ) umumnya bersifat


sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
gangguan.
c. Dampak negatif pekeraan bangunan atas bersifat sementara dan tidak
penting,tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan.

E. PelaksanaanPekerjaanSaluranJalan / Trotoar:
a. Dampaknegatifdari pekerjaantanah umumnyabersifatsementara,tidak penting,
dan tolok ukur dampakbisa diukurdari intensitasgangguan.
b. Dampak negatif dari pekerjaan struktur bersifatsementaradan tidak penting,
tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan lalu lintas dan adanya
kebisingandan debu.
c. Dampak negatif dari pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan bisa
bersifat sementara atau tetap, penting atau tidak penting tergantung jumlah
sisa materialyang masukke sungaiatau saluranpenerima.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan

A:
a. Dampak negatif dari kegiatan pengoperasian jalan / lalu lintas berupa
meningkatnya pencemaran udara, meningkatnyakebisingandan suhu udara,
kecelakaanlalu lintas, dan pencemaran pada tanaman bisa bersifat tetap
atau sementara, penting atau tidak penting, tergantung pengaturan lalu
lintas, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan.
b. Dampak negatif berupa pencemaran udara, kebisingan, kemacetan dan
kecelakaan lalu lintas akibat pemeliharaanjalan dan jembatan bersifat
sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dad intensitas
gangguan.
c. Dampak negatif berupa pencemaranair dan bau serta menurunnyaestetika
setempat oleh sediment sampahakibat kegiatan pemeliharaan saluran jalan
dan trotoar bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting,
tergantung cara pembersihan saluran dan trotoar, tolok ukur dampak bisa
diukurdari tingkat kebersihansalurandan trotoar.

Bali Urban Infrastructure Program Hal 1l- 7


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

3.2. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

RencanaPengelolaanLingkungan untuk kegiatan proyek Jalan Kota dan JembatanP3KT


BUIP secara umum dapat dilakukansebagaiberikut:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Untuk kegiatan survey / pemilihan lokasi, dapat dilakukan upaya untuk
memberikaninformasi tentang rencanaproyek kepada masyarakatdan instansi
terkait, menghindaridaerah yang sensitif terhadap kerusakan, menyesuaikan
lokasidenganrencanatata ruangdan potensi sumberdaya alam / wilayah.
b. Untuk kegiatan pembebasan tanah, dapat dilakukan upaya penyuluhan dan
pendekatanterhadap masyarakat, inemberikan ganti rugi yang memadai dan
mengupayakanalih profesi atau memberi prioritas kerja untuk tenaga kerja
setempat.
c. Untuk kegiatan pemindahanpenduduk,dapat dilakukan upaya penyuluhandan
pendekatan pada masyarakat,pengaturanpemukimanbaru yang sesuai dengan
kondisi sosialekonomi dan budayapendudukyang dipindahkan.

IL Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya
pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan
prasaranayang dilalui,dan pemakaianalat transportasiyang sesuai.
b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan
tenaga kerja dari luar, memberi prioritas untuk tenaga kerja lokal,
menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat.
c. Untukkegiatan pembuatanipengoperasianbase camp,bengkel, gudang, dsb
dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, pemakaian alat peredam
bising, pemakaian sistim drainase yang baik, pembuatan kolam penampung
limbah, penanaman pohon pada tempat kosong atau pengganti.

flali Urban Infrastructure Program Hal 111-8


Laporan UmumRKL dan RPL Environmental Sector

B. PengelolaanQuarry (yang dikelola proyek):


a. Untuk kegiatan peledakan/penggalian(di daratan)dapat dilakukan pemakaian
sistim pengoperasian yang memadai, pelaksanaan secara bertahap dengan
memperhatikan kemiringan tebing, reklamasi lahan, pemakaian bangunan
penangkapsedimen, pengaturan cara dan penggunaanbahan peledak.
b. Untuk kegiatan penggalian di badan sungai dapat dilakukan upaya
penentuan lokasi dan volume pengambilanyangtepat.

C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan:
a. Untuk kegiatan penyiapan tanah dasar dapat dilakukan upaya pengaturan
pelaksanaan. penyiraman secara berkala, penanaman pohon pada lokasi
pengganti,pemindahandan perbaikankerusakanutilitasyang terjadi.
b. Untuk kegiatan galian dan timbunan tanah dapat dilakukan upaya penyiraman
secara berkala, pengaturan kecepatan kendaraan & lalu lintas, pengaturan
pelaksanaan,sistim drainase yang baik,serta pengamananutilitas.
c. Untuk kegiatan lapis perkerasan dapat dilakukanupaya penyiraman secara
berkala, pengaturankecepatanlalu lintasserta pemasanganrambu rambu lalu-
lintas.
d. Untuk kegiatan pengangkutanbahan-bahanmaterialdan peralatanproyek dapat
dilakukan upaya penyiramansecara berkala, pembatasanpengamananmuatan
dan kecepatan,pembatasanwaktu pelaksanaan,dan perbaikanjalan.

D. PelaksanaanPekerjaanJembatan:
a. Untuk kegiatan bangunan bawah (di sungai)dapat dilakukan upaya pengaturan
cara pelaksanaan,pengaturanaliran sungai, pengaturan lalu lintas air, sistim
konstruksiyangsesuai, dan pembatasanwaktu pelaksanaan.
b. Untuk kegiatan bangunan bawah (di darat) dapat dilakukan upaya pengaturan
lalu lintas, sistim konstruksi yang sesuai, dan pembatasan waktu
pelaksanaan.
c. Untuk kegiatan bangunanatas dapat dilakukanupaya pengaturan lalu lintas dan
pembuatanjembatansementara.

E. PelaksanaanPekerjaanSaluran Jalan I Trotoar:


a. Untuk kegiatan pekerjaan tanah dapat dilakukan upaya koordinasi dengan
petugas lalu lintas dan dengan instansi terkait, melakukan perbaikan

sali Urban Infrastructure Program Hal 1- 9


Liaporan UmumRKL dan RPL EnvironmentalSector

prasarana kota, pengaturan dan pengamanan kebisingan dan debu, dan


pembuatanturap dan saluran sementara.

b. Untuk kegiatan pekeraan struktur dapat diiakukanupaya koordinasi dengan


petugas lalu lintas, pengaturan dan pengamanan kebisingan dan debu,
pengaturanlokasi pembuangansisa materialdan bekas pekerjaan.

111.
Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A. :
a. Kegiatan pengoperasian jalan dapat dilakukan dengan pemakaian saringan
knalpot, penanamanpohon, pembuatannoise barier, pembuatanmarka jalan,
pembinaan mental dan sikap pengemudi, pagar pengaman, jembatan
penyeberangan,dan penanamanpohon tertentudisepanjangjalan.
b. Kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan dapat dilakukan dengan
penyiramanpada saat diperiukan,pengaturan pelaksanaan, pelestarian pohon
pohon, pengaturan lalu lintas, dan pengaturan cara pelaksanaan.
c. Kegiatan pemeliharaan saluran jalan / trotoar dapat dilakukan dengan
pembersihan pada saat diperlukandan pengaturanpelaksanaan.

3.3. RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN

Rencana PemantauanLingkungan untuk proyek Jalan Kota dan JembatanP3KTBUIP


secara umum dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Pemantauandampak negatif kegiatan surveyI pemilihanlokasi dapat dilakukan
dengan melihat reaksi sosial masyarakat dan instansi lain yang terkait,
kelestarian sumber daya alam dan cagar budaya,serta pemantauanpenerapan
rencanatata ruang.
b. Pemantauandampak negatifdari kegiatan pembebasantanah dapat dilakukan
dengan melihat sikap dan persepsi masyarakat,dan lancarnya pelaksanaan
ganti rugi.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal 1- 10


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pemindahan penduduk dapat


dilakukan dengan melihat sikap dan persepsi masyarakat dan keresahan yang
terjadidi masyarakat.

I. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat-alat
besar dapat dilakukan dari melihatkeluhan masyarakatdan kondisi prasarana.
b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat
di,akukan denganmelihatkeresahanmasyarakat.
c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasianbase
camp, bengkel, gudang, dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan
masyarakat,kualitassumberdaya air, kondisi penghijauan di sekitarproyek.

B. PengelolaanQuarry(yang dikelolaproyek):
a. Pemantauan dampak negatif dad peledakan I penggalian (di daratan) dapat
dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, getaran akibat ledakan,
kestabilan tanah/tingkat erosi, land scaping, kadar sedimen, dan kondisi
bangunan.
b. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan penggaliandi badan sungai dapat
dilakukan dengan melihat tingkat erosi, stabilitas bangunan air, dan keluhan
pemakaiair.

C. PelaksanaanPekerjaanBadanJalan:
a. Pemantauandampak negalif dari kegiatan penyiapan tanah dasar dapat
'Y' dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, keseimbangan sumber daya
biologi,dan kelancaranfungsi utilitas umum.
b. Pemantauan dampak negatif dart kegiatan galian dan timbunan dapat
dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, intensitas kecelakaan,
kelancaran lalu lintas, genangan air dan kualitas air, munculnya air tanah,
stabilitas lereng. dan kelancaranfungsi utilitas.
c. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan pekerjaanlapis perkerasan dapat
dilakukan dengan melihatkeluhanmasyarakatdan intensitaskecelakaan.

Bali Urban Infrastructure Program Hal Il - 11


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

d. Pemantauandampaknegatif dari kegiatanpengangkutanbahan bahan material


dan peralatan proyek dapat dilakukan dengan melihat keluhan penduduk,
kondisijalan, kecelakaandan kelancaranlalu lintas.

D. PelaksanaanPekerjaanJembatan:
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan bangunanbawah (di sungai) dapat
dilakukan denganmelihat fluktuasi debit sungai, keseimbanganregional sungai
sedimentasi,kelancaran lalu lintas air, dan keluhanmasyarakat.
b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan bangunanbawah (di darat) dapat
dilakukan dengan melihatkelancaranlalu lintasdan keluhanmasyarakat.
c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan bangunanatas dapat dilakukan
denganmelihat kecelakaan dan kelancaranlalu lintas.

E. PelaksanaanPekerjaanSaluranJalan / Trotoar:
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaan tanah dapat dilakukan
dengan melihat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, tingkat kerusakan
prasarana dan hasil perbaikan, keluhan masyarakat, intensitas tanah longsor
dan volumegenangandan sedimentasi.
b. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan pekerjaanstruktur dapat dilakukan
dengan melihat tingkat gangguandan kecelakaan,dan keluhanmasyarakat.
c. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan pembersihansisa materialdan bekas
pekerjaandapat dilakukan dengan mengamati kecepatanpendangkalansungai
atau saluranpenerima.

111.
Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.:
a. Pemantauandampaknegatif dari pengoperasian jalan dapat dilakukandengan
melihat keluhan masyarakat,tingkat pencemaranudara, intensitas kebisingan
dan penghijauan,intensitaskecelakaan,dan keseimbangankondisibiologi.
b. Pemantauandampak negatif dari pemeliharaan jalan dan jembatan dapat
dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, penghijauan tepi jalan,
kelanccaran dan kecelakaanlalu lintas.
c. Pemantauandampak negatif dari pemeliharaan saluran jalan / trotoar dapat
dilakukan dengan melihatkeluhan masyarakatdan kondisi estetikasetempat.

Bali Urban Infrastructure Program Hal Jll- 12


* Lapor-anUmumRKL dan RPL EnvironmentalSector

4. PROYEK DRAINASE

* 4.1. DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI

* Uraian mengenai dampak dampak yang akan terjadi untuk rencana proyek
DramnaseP31(T
BUIPini secara umum dapat diberikansebagatberikut:

A. SUMBERDAMPAK:

I. Tahap Pra Konistruksi:

A.
a. Survey I pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulan data dan
penentuanlokasiproyek.
b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan
dan pemberianganti rugi.
c. Pemindahan penduduk yang meliputi penetapan lokasi pemukiman baru,
4l pembangunanpemukimanbaru, kegiatantransportasidari lokasi lama ke lokasi
baru dan penghunianlokasi baru.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pekerjaanmobilisasimaterialdan alat alat besar.
b. Pekerjaanmobilisasitenaga keria.
c. Pembuatant pengoperasianbase camp,bengkel,gudangdsb.

B. PelaksanaanPekerjaanSaluran:
a. Pekerjaan tanah yang meliputi kegiatan penggalian, penimbunan dan
pengangkutantanah sisa.
b. Pekerjaan struktur yang meliputi kegiatan pembuatanbangunan drainase dan
bangunanpelengkaplainnya.
c. Pembersihansisa materialdan bekas pekerjaan.

C. Pelaksanaan Pekerjaan Gorong GorongS


a. Pekerjaangalianjalan.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal IVk-


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. Pekerjaan struktur.
c. Pembersihan material dan bekas pekerjaan.

D. Pelaksanaan Pekerjaan Trotoar:


a. Pekerjaan struktur.
b. Pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan.

E. Pelaksanaan Pekerjaan Plengsengan Saluran atau Sungai:


a. Pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihan aliran.
b. Pekerjaan struktur.
c. Pembersihan material dan sisa pekerjaan.

111.Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Operasi.
b. Pemeliharaan.

EL. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA:

1. Tahap Pra Konstruksi:


a. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan survey / pemilihan lokasi adalah timbulnya
keresahan sosial.
b. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah adalah timbulnya
kekecewaan terhadap proyek, tidak puas untuk besarnya ganti rugi, hambatan
terhadap proyek, dan perubahan fungsi lahan.
c. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pemindahan penduduk adalah proses
adaptasi terhadap lingkungan baru, menurunnya nilai kekerabatan dan
peningkatan kriminalitas.

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pekerjaan mobilisasi material dan alat alat besar diperkirakan akan menimbulkan
dampak negatif berupa meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan,
dan kerusakan pada prasarana / jalan umum.

Bali Urban Infrastructure Program Hat IV- 2


Laporan Umum RKL dan RPL EnvironmentalSector
b. Pekerjaan mobilisasi tenaga kerja diperkirakan akan menimbulkan dampak
negatif kecemburuan sosial terhadap tenaga keja -lokal, dan kemungkinan
konflikdenganadat istiadatsetempat.
c. Pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel,gudang dsb diperkirakanakan
menimbulkandampak negatif berupa meningkatnya pencemaran udara (debu)
dan kebisingan, timbuinya genangan air, pencemaran pada badan air dan
sumber air, dan gangguan terhadapflora.

B. PelaksanaanPekerjaanSaluran:
a. Kegiatanpekerjaan tanah akan menimbulkan berbagaidampak negatif yaitu
terjadinya kemacetan lalu lintas, kerusakan prasarana kota, meningkatnya
kebisingan dan debu, gangguan pada stabilitas tanah J lereng yang berupa
longsor,timbulnyagenangandan sedimentasi.
b. Kegiatan pekerjaan struktur akan menimpulkan dampak negatif berupa
gangguanlalu lintas,kebisingan dan debu.
c. Pembersihansisa materialdan bekas pekerjaandiperkirakanakan menimbulkan
dampaknegatif berupa pendangkalansungaiatau saluranpenerima.

C. PelaksanaanPekerjaanGorongGorong:
a. Pekerjaangalianjalan diperkirakanakan berdampaknegatif terjadinyagangguan
lalu lintas dan kecelakaan, kerusakan prasarana kota, kebisingan dan debu,
genangandan sedimentasi.
b. Pekerjaan struktur diperkirakan juga akan berdampak negatif terjadinya
gangguan lalu lintas dan kecelakaan, kebisingan dan debu, genangan
dan sedimentasi.
c. Pembersihansisa material dan bekas pekerjaan diperkirakan akan berdampak
pendangkaiansalurandrainase.

D. PelaksanaanPekerjaanTrotoar:
a. Pekerjaan struktur diperkirakan akan berdampaknegatif berupa gangguan
lalu lintasdan kecelakaan,kebisingandan debu, sedimentasidi saluranair.
b. Pembersihansisa material dan bekas pekerjaandiperkirakan akan berdampak
negatif terjadinyapenyumbatansaluran.

Bali Urban InfrastructureProgram Hat IV- 3


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector
E. PelaksanaanPekerjaanPlengsenganSaluranatau Sungai:
a. Pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihan aliran diperkirakan akan
berdampaknegatif penggerusan pada sisi lain dari badan saluran atau sungai
akibatpenambahankecepatanaliran.
b. Pekerjaan struktur diperkirakan akan berdampak negatif berupa pengurangan
daerah resapanair.
c. Pembersihansisa material dan bekas pekeraan diperkirakanakan berdampak
negatif berupasedimentasidi saluranatau sungai.

Ill. Tahap operasi dan pemeliharaan:

A.
a. Pekeriaan Operasi diperkirakan akan berdampak negatif berupa kebisingan,
endapan,dan pengurangandaerah resapanair.
b. Pekerjaan Pemeliharaan diperkirakan akan berdampak negatif berupa
pendangkalansungai oleh sedimen dari saluran induk drainase, pencemaran
saluran induk dari saluran drainase, meningkatnyapencemaranair dan bau dari
genanganair dan sampah, menurunnyaestetikasetempatoleh materialsedimen
/ sampah.

C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:


a. Dampaknegatif kegiatan survey J pemilihan lokasi bersifatsementara,tidak penting,.
. ~~dan
tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumlah penduduk
yang resah dengan jumiah penduduk yang akan mendapatmanfaatkemudian.
b. Dampak negatif kegiatan pembebasan tanah bisa bersifattetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya mengatasidampak, dan tolok ukur
dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah penduduk yang
dibebaskan tanahnya dengan jumiah penduduk yang akan mendapat manfaat
kemudian.
c. Dampak negatif kegiatan pemindahan penduduk bisa bersifat tetap atau
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa bisa dihitung dengan
membandingkan jumiah penduduk yang dipindahkandenganjumiah penduduk
yang akan memperolehmanfaat.

Bali UrbanInfrastructureProgram HatIIV- 4


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

II. Tahap Konstruksi:

A. PekerjaanPersiapan:
a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar diperkirakan
bersifat sementara, tidak penting,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitasgangguan.
b. Dampak negatif kegiatan mobilisasi tenaga kerja diperkirakan bersifat
sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa bisa diukur dari intensitas
keresahandan konflik.
c. Dampak negatif pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb
diperkirakanbersifat sementara,tidak penting,dan tolok ukur dampakbisa diukur
dari intensitasgangguanyangterjadi.

8. PelaksanaanPekerlaanSaluran:
a. Dampak negatif pekerjaantanah diperkirakanbersifat sementara,tidak penting,
dan tolok ukur dampakbisa diukurdari intensitasgangguan.
b. Dampak negatif pekerjaan struktur diperkirakanbersifat sementara,tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan lalu
lintas, kebisingandan debu.
c. Dampak negatif pembersihansisa material dan bekas pekerjaan bisa bersifat
tetap atau sementara,pentingatau tidakpenting,dan tolok ukur dampak bisa
diukur dari intensitaspendangkalansungaiatau saluranpenerima.

C. PelaksanaanPekerjaanGorongGorong:
a. Dampak negatif pekerjaan galian jalan bersifat sementara,tidak penting, dan
tolok ukur dampakbisa diukur dari intensitasgangguan.
b. Dampak negatif pekeraan struktur diperkirakanbersifat sementara,tidak
penting, dan tolok ukur dampakbisa diukurdari intensitasgangguan.
c. Dampaknegatif pembersihansisa material dan bekas pekerjaanbersifat tetap
atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan
dampak, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari besarnya pendangkatan
salurandrainase.

0. PelaksanaanPekerjaanTrotoar:
a. Dampak negatif pekerjaan struktur diperkirakanbersifat sement-zra,tidak
penting, dan tolok ukur dampakbisa diukur dariintensitasgangguan.

Bali UrbanInfrastructurePrograM HatIIV- 5


Laporan UmumRKL danRPL EnvironmentalSector
b. Dampak negatif pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
kebersihan saluran.

E. Pelaksanaan Pekerjaan Plengsengan Saturan atau Sungai:


a. Dampak negatif pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihan aliran bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
penggerusan.
b. Dampak negatif pekeriaan struktur-bersifat sementara dan tidak penting, dan
tolok ukur dampak bisa diukur dar perbandingan daerah yang terbangun
oleh pekerjaan struktur dan daerah yang masih belum terbangun.
c. Dampak negatif pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dar banyaknya
sedimen di saluran.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Dampak negatif kegiatan operasi saluran drainase bersifat sementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan.
b. Dampak negatif kegiatan pemeliharaan saluran drainase bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting, tergantung upaya pembersihan saluran,
dan tolok ukur dampak bisa diukur dar tingkat kebersihan saluran.

4.2. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Rencana Pengelolaan Lingkungan untuk proyek DrainaseP3KT BUIP secara umum dapat
dilakukan sebagai berikut:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Untuk kegiatan survey / pemilihan lokasi dapat dilakukan Rencana memberikan
penyuluhan dan memberikan informasi tentang rencana kegiatan kepada
masyarakat.

Bali Urban Infrastructure Program Hal IV- 6


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector
b. Untuk kegiatan pembebasan tanah dapat diiakukan musyawarah secara
terbuka, pemberian ganti rugi yang memadai dan peraturan yang jelas, dan
melakukanpenggantianfungsi lahan.
c. Untuk kegiatan pemindahan penduudk dapat dilakukan bimbingan dan
penyuluhan, pengaturan penempatan rumah, siskamling dan peningkatan
kegiatanmasyarakat.

It. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Untuk kegiatanmobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan Rencana
pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan
prasaranayang dilalui, dan pemakaian alat transportasiyang sesuai.
b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan Rencana penyuluhan
kepada tenaga kerja dari luar, prioritastenaga ker'a lokal seoptimalmungkin, dan
menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat.
c. Untuk kegiatan pembuatanI pengoperasianbase camp, bengkel, gudang, dsb
dapat dilakukan dengan pengaturan pelaksanaan,pemakaianalat peredam
bising, pemakaian sistem drainase yang baik, pembuatan kolam
penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau
pengganti.

B. PelaksanaanPekerjaanSaluran:
a. Untuk kegiatan pekerjaan tanah dapat dilakukankoordinasidenganpetugas
la!u lintas dan instansi terkait & perbaikan, pengaturan dan pengamanan,
pembuatanturap dan saluransementara.
b. Untuk kegiatanpekerjaan struktur dapat dilakukandengan koordinasidengan
petugas lalu lintas, dan pengaturanpengamanan.
c. Untuk kegiatanpembersihansisa materialdan bekas pekerjaandapat dilakukan
dengan pengamananpembuangansisa materialdan bekaspekerjaan.

C. PelaksanaanPekerjaanGorongGorong:
a. Untuk pekerjaan galian jalan dapat dilakukan dengan koordinasi dengan
petugaslalu lintasdan pemasangantanda peringatan,koordinasidenganinstansi
terkait & perbaikan prasarana yang rusak, pengaturandan pengamanan,dan
pembuatansaluransementara.

Bali Urban Infrastructure Program Hal IV - 7


Laporan UmumRKL dan RPL EnvironmentalSector
b. Untuk pekerjaan struktur dapat dilakukan dengan koordinasi dengan petugas lalu
lintas dan pemasangan tanda peringatan, pengaturan dan pengamanan,
pembuatan saluran sementara.
c. Untuk kegiatan pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan dapat dilakukan
dengan pengamanan pembuangan sisa material dan bekas pekerjaan.

D. Pelaksanaan Pekerjaan Trotoar:


a. Untuk kegiatan pekerjaan struktur dapat dilakukan Rencana koordinasi dengan
petugas lalu lintas dan pemasangan tanda peringatan, dan pengaturan dan
pengamanan pekerjaan.
b. Untuk kegiatan pekerjaan pembersihan sisa material dan bekas pekerjaan dapat
dilakukan dengan pembersihan saluran.

E. Pelaksanaan pekerjaan plengsengan saluran atau sungai:


a Untuk kegiatan pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihan aliran dapat
dilakukan Rencana pemasangan turap sementara.
b. Untuk kegiatan pekerjaan struktur dapat dilakukan Rencana penghijauan.
c. Untuk kegiatan pembersihan sisa meterial dan bekas pekerjaan dapat dilakukan
upaya pengaturan pelaksanaan.

Ill- Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Untuk kegiatan operasi dapat dilakukan upaya menggunakan manual
operation yang benar, pembersihan sedimen dari saluran secara periodik, dan
penghijauan.
b. Untuk kegiatan pemeliharaan dapat dilakukan upaya pembersihan sedimen
dari saluran drainase secara periodik, pembuatan saringan saluran
drainase sebelum masuk ke saluran induk drainase, dan pengaturan
pelaksanaan.

4.3. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

lJpaya Pemantauan Lingkungan untuk komponen Drainase P3KT BUIP secara umum dapat
dilakukan sebagai berikut:

B3aliUrban Infrastructure Program Hal IV- 8


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan survey / pemilihan lokasi dapat
dilakukan dengan melihat reaksimasyarakat.
b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembebasantanah dapat dilakukan
dengan melihat sikap masyarakat,pelaksanaanganti rugi, kesadaran hukum
masyarakat,dan tindak lanjut penggantian fungsi lahan.
c. Pemantauandampak negatif kegiatan pemindahan penduduk dapat dilakukan
dengan melihat reaksi masyarakatyang dipindahkan, keamanan lingkungan,
dan kegiatanwarga.

H. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat
besar dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat dan kondisi
prasarana.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kera dapat
dilakukan dengan pemantauankeresahanmasyarakat.
c. Pemantauandampak negatif pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel,
gudang, dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, kualitas
sumberdaya air, dan kondisi flora (penghijauan)disekitarproyek.

B. PelaksanaanPekerjaanSaluran:
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaantanah dapat dilakukan
dengan melihat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, tingkat kerusakan
prasarana kota dan hasil perbaikan, keluhan masyarakat,intensitas tanah
longsor, volume genangandan sedimentasi.
b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaanstruktur dapat dilakukan
dengan melihat kemacetandan kecelakaanlalu lintas,dan keluhan masyarakat.
c. Pemantauan pembersihan sisa material dan bekas pekerjaandapat dilakukan
dengan melihat kecepatanpendangkalansungai atau saluran penerima.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal IV - 9


Laporan UmumRKL dan RPL EnvironmentalSector
C. PelaksanaanPekerjaanGorong Gorong:
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaan galian jalan dapat
dilakukan dengan melihat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, tingkat
kerusakanjalan dan hasil perbaikan. keluhanmasyarakat,volumegenangan
dan sedimentasi.
b. Pemantauandampak negatif darn kegiatan pekerjaanstruktur dapat dilakukan
dengan melihat kemacetandan kecelakaan lalu lintas, keluhan masyarakat,
volume genangandan sedimentasi.
c. Pemantauan dampak negatif dari pembersihan sisa material dan bekas
pekerjaandapat dilakukan dengan melihatvolumesedimen di salurandrainase.

D. Pelaksanaan Pekerjaan Trotoar:


a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaanstruktur dapat dilakukan
dengan melihat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, keluhan masyarakat,
dan volumesedimen di saluran.
b. Pemantauan dampak negatif dari pembersihan sisa material dan bekas
pekerjaandapat dilakukan denganmelihatkebersihansaluran.

E. PelaksanaanPekerjaanPlengsenganSaluranatau Sungai:
a. Pemantauandampak negatif dari pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihan
aliran dapat dilakukandengan melihatstabilitasdan kuantitasaliran.
b. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan struktur dapat dilakukan dnegan
melihatkeseimbangan.airtanah.
c- Pemantauandampaknegatif dari pembersihansisa materialdan bekas pekerjaan
dapat dilakukandengan melihatvolume sedimendi saluranatau sungai.

Ill. Tahap Operasidan Pemeliharaan:

A. :
a. Pemantauan dampak negatif dad kegiatan operasi dapat dilakukan dengan
melihat keluhanmasyarakat.
b. Pemantauandampak negatif dari kegiatanpemeliharaandapat dilakukandengan
melihat kecepatan pendangkalansungai, kebersihansaluran induk drainase,
keluhan masyarakat,dan estetikasetempat.

B3aliUrbanInfrastructureProgram H-alIV- 10
ILaporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

5. PROYEK PERSAMPAHAN

5.1. DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI

Uraian mengenai dampak dampak yang akan terjadi untuk rencana proyek
Persampahan P3KT BUIP secara umum dapat diberikan sebagai berikut:

A. SUMBER DAMPAK:

I. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Survey I pemilihan lokasi TPA I TPS transfer depo.
b. Investigasi kelayakan lokasi TPA I TPS / transfer depo.
c. Pembebasan tanah untuk TPA T
TPS I transfer depo.

4 II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan Pelaksanaan:
a. Mobilisasi alat dan material I tenaga keqa.
b. Pembukaan & pembersihan lahan untuk TPA / TPS / transfer depo.
c. Pembuangan/pengoperasian base camp, gudang, dsb.

B. PekerjaanTPA:
a. Pekeriaan jalan masuk TPA dan jalan lingkungan.
b. Pekerjaan struktur (tanggul. saluran, pos jaga dan lain lain).
c. Pekerjaan tanah.

C. Pekerjaan TPS I transfer depo:


a. Pekerjaan struktur.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

B.A
a. Kegiatan pengumpulan sampah di TPS / transfer depo.
b. Kegiatan pengangkutan sampah dari TPS atau transfer depo ke TPA dengan
truck.

- Bali Urban Infrastructure Program Hal V- I


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector
c. Sistem pengoperasiancontrollandfill (CLF)di TPA.
d. Sistem pengoperasianopen dumping(OD) di TPA.
e. KeberadaanCLF/ODmenimbulkankegiatan pemulung di lokasi TPA.
f. PemanfaatankembalilahanbekasTPA (pasca operasi).

B. JENIS DAMPAKDAN UKURANNYA:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Kegiatansurvey/ pemilihanlokasi TPA I TPS I transfer depo diperkirakanakan
menimbulkandampak negatifkeresahanmasyarakatdan spekulasitanah.
b. Kegiatan investigasi kelayakan lokasi TPA / TPS I transfer depo diperkirakan
akan menimbulkandampaknegatif merubah peruntukan lahan, keresahan
masyarakat,dan spekulasitanah.
c. Pembebasantanah untuk TPA I TPS / transfer depo diperkirakan akan
menimbulkandampak negatif tidak puas atas ganti rugi, kekecewaan terhadap
proyek,spekulasitanah, dan perubahanperuntukanlahan.

11. Tahap Konstruksi:

A. PersiapanPelaksanaan:
a. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan akan berdampak negatif kecemburuan
sosial apabila proyek tersebuttidak melibatkantenaga kerjalokal.
b. Pembukaan& pembersihanlahan untuk TPA / TPS I transfer depo diperkirakan
akan berdampaknegatif meningkatnyapencemaranudara (debu), air, dan
kebisingan,perubahan peruntukan lahan, hilangnyaflora di lokasi.
c. PembuatanI pengoperasian base camp, gudang, dsb diperkirakan akan
menimbulkan dampak negatif meningkatnyakebisingan,timbulnya genangan-
genanganair, pencemaranpada badan air I sumberair.

B. PekerjaanTPA:
a. Pekerjaanjalan masuk TPA dan jalan lingkungandiperkirakan akan berdampak
negatif hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula, berpindahnya
habitatfauna.
U.

~~Bali UrbaninfrastructureProgram .Hal V- 2


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector
b. Pekerjaan struktur (tanggul, saluran, pos jaga dan lain-lain) diperkirakan akan
berdampak negatif berupakebisingan.
c. Pekerjaan tanah dilokasi TPA diperkirakan akan berdampak negatif
longsornyatanah.

C. PekerjaanTPS t Transfer Depo:


a. Pekerjaan struktur diperkirakan akan berdampak negatif meningkatnya
pencemaran udara (debu) dan kebisingan,serta gangguantalulintas.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Kegiatan pengumpulan sampah di TPS I transfer depo diperkirakan akan
menimbulkandampaknegatif berupabau, gangguan estetika, serangga, dan
gangguankesehatan.
b. Kegiatanpengangkutansampah ke TPA dari TPS I transferdepo diperkirakan
akan berdampak negatifbau, gangguanestetika,dan gangguankesehatan.
c. Kegiatan operasi control landfill diperkirakan akan berdampak negatif bau,
serangga,dan tercemamyaair permukaan.
d. Kegiatan operasi open dumping diperkirakanakan berdampak negatif berupa
bau, serangga, tercemamyaair permukaan,dan tercemarnyaair tanah.
e. Kegiatan pemulung di lokasi TPA akan berdampaknegatif berupa penyakit
kulit, pernapasan,perut, dan terjadinyakecelakaan.
f. Pemanfaatankembali lahan bekas TPA diperkirakanakan berdampak negatif
terganggunyakesehatanpemakai.

C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:


a. Dampak negatif kegiatan survey I pemilihan lokasi TPA dan TPS I transfer depo
diperkirakan bersifat sementara,tidak penting,dantolok ukur dampak bisa dihitung
dengan membandingkanjumiah penduduk yang resah dengan jumiah penduduk
yang akan memperolehmanfaat.
b. Dampak negatif investigasi kelayakan lokasi untuk TPA dan TPSltransfer depo
diperkirakan bersifatsementara,tidak penting,dan tolok ukur dampak bisa dihitung

Bali Urban InfrastructureProgram Hal V--3


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector
dengan membandingkan jumiah penduduk yang resah dengan jumlah penduduk
yang akan memperoleh manfaat.
c. Dampak negatif pembebasan tanah untuk TPA / TPS / transfer depo bisa bersifat
sementara atau tetap, penting atau tidak penting tergantung sistem pengelolaan
sampah yang diterapkan pada tahap operasi dan pemeliharaan, dan tolok ukur
dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah penduduk yang terkena
pembebasan tanah dengan jumlah penduduk yang akan memperoleh manfaat.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan pelaksanaan:
a. Dampak negatif mobilisasi alat dan material I tenaga bersifat sementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan
jumiah tenaga kerja lokal dengan tenaga kera bukan lokal.
b. Dampak pembukaan & pembersihan lahan bisa bersifat sementara atau tetap,
penting atau tidak penting tergantung dari cara / upaya pengaturan lalu lintas,
dan totok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah
gangguan lalu lintas pada tahap konstruksi dengan tahap operasi dan
pemeliharaan.
c. Dampak negatif pembuatan / pengoperasian base camp, gudang dsb, bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
gangguan yang terjadi.

B. Pekerjaan TPA:
a. Dampak negatif kegiatan pekerjaan jalan masuk umumnya bersifat tetap, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari perbandingan luas lahan yang
dipakai untuk jalan masuk dan jalan lingkungan dengan luas lahan disekitarnya.
b. Dampak negatif pekeraan struktur bersifat sementara, tidak penting, dan tolok
ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan.
c. Dampak negatif pekerjaan tanah bisa bersifat tetap atau sementara, penting
atau tidak penting, tergantung dari pelaksanaan pekerjaan, dan tolok ukur
dampak bisa diukur dari intensitas iongsor yang terjadi.

C. Pekerjaan TPS / transfer depo:


a. Dampak negatif dari pekerjaan struktur bersifat sementara, tidak penting, dan
tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan.

* l Bali Urban infrastructure Program Hal V- 4


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Dampak negatif kegiatan pengumpulansampah di TPS I transfer depo bisa
bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung
mekanismepengelolaansampah dan tolok ukumya bisa diukur dari tingkat
kebersihanTPS dan ada tidaknyaceceransampah.
b. Dampak negatif kegiatan pengangkutansampah ke TPA bisa bersifat tetap
atau sementara, penting atau tidak penting tergantung mekanisme
pengangkutansampah, dan tolok ukumya bisa diukur dari kualitas lingkungan
(estetika, bau, serangga dll) dan dibandingkandengan baku mutu yang
berlaku.
c. Dampak negatif operasi control land fili bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak pentingtergantung mekanisme pengaturan pekerjaan, dan
tolok ukurnya bisa diukur dad intensitasgannguan.
d. Dampak negatif operasi open dumping biasanyabersifat tetap, penting
atau tidak pentingtergantunglokasiTPA, dan tolok ukur dampak bisa diukur
dari intensitasganngguan.
e. Dampaknegatifkegiatanpemulungbisa bersifat tetap atau sementara, penting
atau tidak penting, tergantung upaya keselamatan kerja dan perawatan
kesehatan,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas kecelakaan dan
gangguanpenyakit.
f Dampak negatif pemanfaatan kembali lahan TPA bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak pentingtergantungpengaturanperuntukanlahan,
dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kesehatan pemakai lahan bekas
TPA.

5.2. RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN

Upaya PengelolaanLingkunganproyek persampahan P3KT BUIP secara umum dapat


dilakukan sebagaiberikut:

Bali Urban Infrastructure Program Hal V- 5


L.aporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Untuk kegiatan survey I pemilihan lokasi TPA I TPS I transfer depo dapat
dilakukan dengan mengikut sertakan masyarakat dari awal, memberikan
informasi yang jelas tentang rencana proyek kepada masyarakat dan instansi
terkait, memberikan pengertian kepada masyarakat pemilik tentang nilai tanah.
b. Untuk kegiatan investigasi kelayakan lokasi TPA I TPS I transfer depo dapat
dilakukan penyuluhan, memberikan informasi rencana proyek pada masyarakat
dan instansi terkait, memberikan pengertian kepada masyarakat pemilik dan
penghuni tentang nilai tanah.
4<: c. Untuk kegiatan pembebasan tanah TPA I TPS / transfer depo dapat dilakukan
dengan penyuluhan & pendekatan aktif terhadap masyarakat pemilik dan
penghuni, pemberian ganti rugi yang memadai, memberikan pengertian kepada
masyarakat pemilik dan penghuni tentang nilai tanah.

11.Tahap Konstruksi:

A. Persiapan pelaksanaan:
a. Untuk kegiatan mobilisasi alat dan material I tenaga kerja dapat dilakukan upaya
prioritas tenaga kerja lokal, material lokal, dan alat lokal, pengaturan
peningkatan & perbaikan prasarana umum.
b. Untuk kegiatan pembukaan & pembersihan lahan untuk TPA I TPS dapat
dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan pekerjaan, penyiraman secara berkala,
mengatur pemotongan pohon yang berfungsi sebagai peredam suara dan
debu, penanaman pohon kembali pada tempat yang lowong.
c. Untuk kegiatan pembuatan I pengoperasian base camp. gudang dsb dapat
dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan pekerjaan, pengaturan sistem
drainaseyang baik, dan pengelolaanlimbahpekerja.

S. PekerjaanTPA:
a. Untuk kegiatan pekerjaan jalan masuk TPA dan jalan lingkungan dapat
j.. I~~~
dilakukan upaya penanaman pohon pada lokasi penggantiI tanah kosong, dan
pengaturanpelaksanaan.
b. Untuk kegiatan pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan
pekerjaan.

EBaliUrbanInfr-astructure
Program Hal V- 6
Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

c. Untuk kegiatan pekerjaan tanah dapat diiakukan upaya pembuatan turap


pengaman.

C. Pekerjaan TPS / transfer depo:


a. Untuk kegiatan pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pembuatan turap
pengaman, pengaturan pekeriaan, dan pengaturan lalu-lintas.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Untuk kegiatan pengumpulan sampah di TPS I transfer depo dapat dilakukan
upaya pengaturan cara operasi di TPS / transfer depo, dan pengangkutan
sampah segera ke TPA jika sudah penuh.
b. Untuk kegiatan pengangkutan sampah ke TPA dapat dilakukan upaya pengaturan
waktu transportasi, penggunaan kendaraan pengangkut yang tertutup.
c. Untuk kegiatan operasi control land fill dapat dilakukan upaya pengaturan lokasi,
pembuatan daerah penyangga, pengaliran leachate ke kolam stabilisasi.
d. Untuk kegiatan_operasi open dumping dapat dilakukan upaya pengaturan lokasi,
pembuatan daerah penyangga dan pengolahan Leachate, pembuatan drainase
TPA dan dialirkan ke kolam stabilisasi.
e. Untuk kegiatan operasi pemulung dapat ditakukan upaya penyuluhan atau
konsultasi dengan Departemen Sosial, dan pengaturan sistem operasi.
f. Untuk kegiatan pemanfaatan kembali lahan bekas TPA dapat dilakukan upaya
pengaturan peruntukan lahan bekas TPA (pemanfaatan bekas lokasi TPA harus
disesuaikan dengan kondisi setempat, karena stabilisasi lahan yang belum
sempurna, maka lahan ini hanya dapat dipakai untuk usaha-usaha pertanian atau
jalur hijau.

5.3. RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN

Rencana Pemantauan Lingkungan untuk proyek persampahan P3KT BUIP secara umum
dapat dilakukan sebagai berikut:

Bali Urban Infrastructure Program Hal V- 7


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector
1. Tahap Pra Konstruksi:

a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan survey / pemilihan lokasi TPA / TPS /
transfer depo dapat dilakukan dengan melihat masalah yang menonjol, persepsi dari
instansi lain & masyarakat, dan status tanah.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan investigasi kelayakan lokasi TPA / TPS I
transfer depo dapat dilakukan dengan melihat persepsi dari instansi lain &
masyarakat, dan status tanah.
c. Pemantauan dampak negatif dari pembebasan tanah untuk TPA / TPS/ transfer
depo dapat dilakukan dengan melihat persepsi dari instansi lain & masyarakat
dan status tanah.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan pelaksanaan:
a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi alat dan material/tenaga
kerja dapat dilakukan dengan melihat sikap dan persepsi masyarakat,
kondisi prasarana umum, dan kelancaran lalu lintas.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembukaan & pembersihan lahan
untuk TPA I TPS dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, dan
kondisi lingkungan.
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasian base
camp, gudang dsb, dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, kualitas
air dan kebersihan lokasi.

B. Pekerjaan TPA:
a. Pemantauan dampak negatif pekerjaan jalan masuk TPA dan jalan lingkungan
dapat dilakukan dengan melihat keseimbangan sumber daya biologi.
b. Pemantauan dampak negatif pekerjaan struktur dapat dilakukan dengan melihat
tingkat kebisingan.
c. Pemantauan dampak negatif pekerjaan tanah dapat dilakukan dengan melihat
stabilitas tanah.

C. Pekerjaan TPS I transfer depo:


a. Pemantauan dampak negatif pekerjaan -;t-Lzkturdapat dilakukan dengan melihat
tingkat pencemaran udara dan kebisingan. dan kelancaran lalu lintas.

':. Bali Urban Infrastructure Program Hal V- 8


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector
Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Pemantauandampak negatif kegiatan pengumpulansampahdi TPS / transfer
depo dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakatterhadap bau dan
serangga,estetika,dan timbunan sampahdi TPS / transferdepo.
b. Pemantauan dampak negatif kegiatan pengangkutansampahdapat dilakukan
dengan pemantauan pelaksanaan pengawasan,sarana angkutan / bau, dan
estetika.
c. Pemantauandampak negatif operasi control land fill dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakatterhadap bau dan serangga, dan kualitas air
permukaan.
d. Pemantauan dampak negatif operasi open dumping dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat terhadap bau dan serangga, dan kualitas air
permukaan.
e. Pemantauan dampak negatif kegiatan pemulung dapat dilakukan dengan
melihat tingkat kesehatan pemulungdan kelancaranoperasi.
f. Pemantauan dampak negatif kegiatan pemanfaatankembali lahan bekas
TPA dapat dilakukan denganmemantaupemanfaatannya.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hat V -9


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

6. PROYEK PERBAIKAN KAMPUNG (KIP)

6.1. DAMPAKDAMPAKYANG AKAN TERJADI

Uraian mengenai dampak dampak yang akan terjadi untuk rencanaproyek KIP P3KT
BUIP secara umum dapat diberikansebagai berikut:

A. SUMBERDAMPAK:

I. Tahap Pra Konstruksi:

A.
* +r a. Survey I pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulan data dan
penentuanlokasiproyek.
b. Pembebasan tanah yang meliputi kegiatan pematokan lokasi yang akan
dibebaskan.

II. Tahap Konstruksi:

A Persiapan:
a- Mobilisasimaterialdan alat-alat.
b. Mobilisasitenaga kerja.
c. Pembuatan/ pengoperasianbase camp,gudangdsb.

B. Pelaksanaan:
a. Pekerjaanjalan lingkungandanjalan setapak.
b. PekerjaanMCK keluargadan hidran umum.
c. Penyiapanperalatanpengumpulsampah.
d. Pekerjaandrainase (mikro drainase).

[if. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

a. Jalan iingkungandan jalan setapak.


b. MCK keluargadan hidran umum.

Bali Urban Infrastructure Program Hal VI - I


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

c. Pengumpulan sampah.
d. Saluran drainase.
e. Membaiknya kondisi kampung.

B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek adalah
timbulnya keresahan sosial, dan kemungkinan kerusakan pada sumber daya
alam dan cagar budaya.
b. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah adalah kekecewaan
terhadap proyek berkaitan dengan pemilikan tanah, tanaman dan bangunan
sehingga timbul hambatan terhadap proyek, dan perkiraan akan berubah atau
hilangnya mata pencarian sebagian penduduk.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pekerjaan mobilisasi material dan alat - alat diperkirakan akan menimbulkan
sedikit dampak negatif berupa meningkatnya pencemaran udara (debu),
kebisingan dan kerusakan pada prasarana I jalan umum.
b. Kegiatan mobilisasi tenaga kerja akan menimbulkan dampak negatif keresahan
dan kecemburuan sosial dan kemungkinan adanya konflik dengan adat
istiadat setempat.
c. Pembuatan / pengoperasian base camp, gudang, dsb diperkirakan akan
menimbulkan sedikit dampak negatif berupa meningkatnya pencemaran udara
(debu) dan kebisingan, timbulnya genangan air dan pencemaran pada badan
air, pendangkalan / sedimentasi di sungai bagian hilir, dan gangguan terhadap
flora setempat.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hat VI -2


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

B. Pelaksanaan:
a. Pekerjaan jalan lingkungan dan jalan setapak diperkirakan akan menimbulkan
dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan kebisingan,
hilangnyavegetasi penutupdan fungsi lahansemula, berpindahnyahabitat fauna,
gangguanpada utilitas umum.
b. Pekerjaan MCK keluarga dan hidran umum diperkirakanakan menimbulkan
dampak negatif meningkatnyapencemaranudara (debu) dan kebisingan,
kemacetan lalu lintas setempat, pencemarar kualitas air permukaan dan
terganggunyautilitasumum.
c. Penyediaan peralatan untuk pengumpulan sampah diperkirakan akan
menimbulkan dampak negatif menurunnyaestetika pada lokasi penempatan
peralatanini.
d. Pekeqaan saluran mikro drainase diperkirakan akan menimbulkan dampak
negatif gangguan lalu lintas, meningkatnya kebisingan dan debu, dan
terhambatnyaalirandi saluranair.

111.Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A-:
a. Pekerjaan jalan lingkungan dan jalan setapak diperkirakan akan menimbulkan
dampak negatif berupa meningkatnyapencemaranudara (debu) dan kebisingan
oleh emisi kendaraan bermotor, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, dan
gangguanpada utilitas umum (jaringantelpon, PLN, Gas, dsb).
b. PekegaanMCK keluargadan hidranumum diperkirakanakan berdampak negatif
gangguanatau kerusakan pada MCK dan hidran umum.
c. Kegiatan pengumpulan sampah diperkirakan akan berdampak negatif
menurunnya estetika disekitarlokasi pengumpulansampah, dan peningkatan
volume sampah.
d. Pengoperasian saluran drainase diperkirakan akan berdampak negatif
gangguan lalu lintas oleh luapan air dari saluran dan terjadinya
sedimentasidisaluran drainase.
e. Membaiknya kondisi kampung diperkirakan akan berdampak negatif
meningkatnyapertumbuhanpenduduk.

Bali Urban InfrastructureProgram Hal VI - 3


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Dampak negatif kegiatan penentuan lokasi proyek bersifat sementara, tidak
penting dan tolok ukur dampakbisa diukurdari jumiah penduduk yang resah
dibandingkan dengan yang akan mendapat manfaat.Kemungkinankerusakan
sumber daya alam dan cagar budaya bisa bersifat tetap, dan berdampak
penting atau tidak penting sangat tergantung upaya pengelolaanyang
dilakukan, tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kerusakansumber daya
alam dan cagar budaya.
b. Dampak negatif kegiatan pembebasan tanah bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan yang
dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah pendudukyang
terkena pembebasantanah dibandingkandenganjumiah penduduk yang akan
memperolehmanfaat.

II. Tahap Konstruksi:

A.
a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat bersifat sementara,
tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas tingkat
pencemarandan kerusakanyangterjadi.
b. Dampak negafif kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara, tidak
penting dan tolok ukur dampak bisa diukurdari jumiah tenaga kerja dari luar
dibandingkandengantenaga kerja setempat.
c. Dampak negatif kegiatan pembuatan / pengoperasianbase camp, bengkel,
gudang, dsb bersifatsementara,tidak penting,dan tolok ukur dampakbisa diukur
dari intensitasgangguan.

B3aliUrban InfrastructureProgram Hal VI -4


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

B. Peiaksanaan:
a. Dampak negatif pekerjaan jalan setapak dan jalan lingkungan bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
gangguan.
b. Dampak negatif pekeqaan hidran umum & MCK bersifat sementara, tidak
penting,dan tolok ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan.
c. Dampak negatif penyiapan peralatan pengumpulansampah dapat bersifat
tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung dari upaya
pengelolaanyang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dad kondisi
estetikasetempat.
d. Dampak negatif pekerjaan mikro drainase bersifatsementara.tidak penting,
dan tolok ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan.

Tahap Operasi dan Pemeliharaan:


111.

A.:
a. Dampaknegatif kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan lingkungandan jalan
setapak bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting
tergantung upaya pengetolaanyang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa
diukur dari intensitas gangguan.
b. Dampak negatif kegiatan operasi dan pemeliharaanMCK keluarga dan hidran
umum bisa bersifat tetap atau sementara , penting atau tidak penting
tergantung kemampuan atau upaya untukmengatasidampakini, dan tolok ukur
dampak bisa diukur dari intensitasgangguanyangterjadi.
c. Dampak negatif kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantung metoda operasi dan
pemeliharaanyang dipergunakan,dan tolok ukur dampakbisa diukur dari kondisi
estetikadan volume sampah.
d. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan salurandrainase bisa bersifat
tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung .cara
pemeliharaan saluran, dan tolok ukur dampak bisa diukurdari genangan air
yang terjadi.
e. Dampak negatif dari membaiknya kondisi kampungbersifatsementara,tidak
penting, dan tolok ukur dampakbisa diukurdari tingkatkepadatanpenduduk.

Bali Urban Infrastructure Program Hal VI - 5


LaporanUmumRKL dan RPL EnvironmentalSector

6.2. RENCANA PENGELOLAANLINGKUNGAN

Rencana PengelolaanLingkunganuntuk proyek KIP P3KT BUIP secara umum dapat


dilakukan sebagaiberikut:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A. -
a. Untuk kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukan dengan memberikan
informasi tentang rencana kegiatan kepada masyarakat dan instansi yang
terkait dengan utilitas kota, menghindari daerah yang sensitif terhadap
kerusakan,menyesuaikanrencana kegiatan dengan rencana tata ruang /
potensisumberdayaalam / wilayah.
b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukan penyuluhandan pendekatan
terhadap masyarakat,mengupayakanalih profesi dan prioritas kerja untuk
tenaga setempat.

I. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat dapat dilakukan upaya
pengaturankecepatan kendaraan,penyiramansecara berkala, perbaikan dan
peningkatanprasarana yang diialui, dan pemakaian alat transportasi yang
sesuai.
b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upayapenyuluhan
kepada tenaga kerja dad luar, prioritas tenaga kerja setempat, dan
menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat.
c. Untuk kegiatan pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb
dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredambising
dan penyaringandebu, pemakaiansistimdrainase yang baik, pembuatantempat
penampungiimbah,dan pembuatanbangunanpenangkapsedimen.

Bali Urban Infrastructure Program Hal VI -6


Laporan Umum RKL dan RPL EnvironmentalSector

B. Pelaksanaan:
a. Untuk kegiatan pekerjaan jalan setapak dan jalan lingkungandapat dilakukan
upaya pengaturan cara pelaksanaan pekerjaan sebaik mungkin, penyiraman
secara berkala, penanaman pohon / penghijauan,pemindahandan perbaikan
kerusakanutilitas umum.
b. Untuk kegiatan pekerjaan hidran umum & MCK dapat dilakukan upaya
penyiraman secara berkala, pengaturan pelaksanaan pekerjaan sebaik
mungkin,pengaturan dan pemasanganramburambu lalu lintas.
c. Untuk kegiatan penyiapan peralatan pengumpulansampah dapat dilakukan
upaya penempatan peralatanpada tempat yangtepat.
d. Untuk kegiatan pekerjaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi
dengan petugas lalu lintas, pengaturan dan pengamanan, dan pembuatan
saluransementara.

111.
Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Untuk kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan
setapak dapat dilakukanupaya pemakaiansaringanknalpot, penanamanpohon
/ penghijauan,pemasanganrambu rambu lalu lintas pada lokasi yang tepat,
pembinaan mental dan sikap pengemudi,dan pemindahan dan perbaikan
kerusakanutilitasumum.
b. Untukkegiatanoperasidan pemeliharaan sarana MCK dan hidran umum dapat
dilakukan upaya melaporkan setiap terjadi kerusakan pada MCK dan hidran
umum kepada betugas yang bersangkutan, pengaturan pelaksanaan,dan
sistempenyaluran air bekas yangtepat dan sesuai.
c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan
yang tepat, tertutup dan agar sampah secara periodik diangkut dari
tempat pengumpulan sampah untuk menghindari timbunan sampah.
d. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran drainase dapat dilakukan
upaya membersihkan saluran dari sumbatan sampah, dan pengaturan
pembersihansaluran secara periodik agar tidak terjadi sedimentasi.

Bali Urban Infrastructure Program Hat VW-7


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

6.3. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Rencana Pemantauan Lingkungan untuk proyek KIP P3KT BUIP secara umum dapat
dilakukan sebagai berikut:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Pemantauan dampak negatif kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukan
dengan melihat keresahan sosial masyarakat, dan reaksi dari instansi lain.
b. Pemantauan dampak negatif kegiatan pembebasan tanah dapat dilakukan
dengan melihat sikap dan persepsi masyarakat.

H. Tahap Konstruksi

A. Persiapan:
a. Pemantauan dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat
dapat dilakukan denganmelihatkeluhanmasyarakatdan kondisi prasarana.
b. Pemantauandampak negatif kegiatan mobilisasitenaga keria dapat dilakukan
dengan melihat keresahanmasyarakat.
c. Pemantauandampak negatif kegiatanpembuatan I pengoperasianbase camp,
bengkel, gudang dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,
kualitas sumberdaya air, kadar sedimen,dan kondisiflora (penghijauan)disekitar-
proyek.

B. Pelaksanaan:
a. Peman'tauandampak negatif pekerjaan jalan setapak dan jalan lingkungan
dapat dilakukandengan melihat keluhan masyarakat, keseimbangan sumber
daya biologi,dan kelancaranfungsi utilitasumum.
b. Pemantauan dampak negatif kegiatan pekerjaan hidran umum & MCK dapat
dilakukan dengan melihat keluhanmasyarakat,kelancaran Ialu lintas, kualitas
Arl ~~~air
permukaan dan air tanah, dan kelancaran fungsi utilitas.
c. Pemantauandampak negatif penyiapanperalatan pengumpulan sampah dapat
dilakukan dengan melihatkondisiestetikasetempat.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal VI -8


Laporan Umum RKL dan RPL Environmentaf Sector

d. Pemantauandampaknegatif kegiatan pekerjaan mikro drainasedapat dilakukan


dengan melihat kemacetandan kecelakaan lalu lintas, keluhan masyarakat,
dan genanganair.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.:
a. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan iingkungan dan
jalan setapak dapat dilakukan denganmelihat keluhan masyarakat,pencemaran
udara, intensitas kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, dan kelancaranfungsi
utilitasumum.
b. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaan MCK keluarga dan
hidran umum dapat dilakukan dengan melihat berfungsinyasarana MCK dan
hidran umum.
c. Pemantauan dampak negatif kegiatan pengumpulan sampah dapat
dilakukan dengan melihat keluhanmasyarakat.
d. Pemantauandampak negatif operasi dan pemel7haraansaluran drainase dapat
dilakukan dengan pemantauangenanganair.
e. Pemantauan dampak negatif membaiknya kondisi kampung dapat dilakukan
dengan pemantauankepadatanpenduduk.

Bali UrbanInfrastructureProgram H-alVI - 9


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

7. PROYEK PEMBANGUNAN PRASARANA PASAR (MIIP)


7.1. DAMPAK DAMPAKYANGAKANTERJADI

A. SUMBER DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A
a. Survey / pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulan data penentuan
lokasi proyek.
b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan
dan pemberianganti rugi.
C. Pemindahan pedagang pasar yang meliputi penetapan lokasi pengganti
sementara, pembangunanlokasi sementara,dan tranportasi dari lokasi lama ke
lokasi sementara.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Mobilisasimaterialdan alat alat.
*S-is b. Mobilisasitenagakerja.
c. PembuatanI pengoperasianbase camp, gudangdsb.

B. Pelaksanaan:
a. Pekerjaanjalan setapakjalan lingkungan,jalan masuk dan parkir.
b. Pekerjaanhidran umum dan MCK.
c. Penyiapansasaran pengumpulansampah.
d. Pekerjaanmikro drainase.
e. Pekerjaanstruktur.

111.
TahapOperasidan Pemeliharaan:

A.
a. Jalan lingkungandan jalan setapak.
b MCK dan hidran umum.

Bali Urban Infrastructure Program Hal VIl - 1


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

c. Pengumpulan sampah.
d. Saluran mikro drainase.
e. Jalan masuk dan parkir.

B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek adalah
timbulnya keresahan sosial dari pedagang pasar lama.
b. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah penduduk adalah
perasaan tidak puas dengan besamya ganti rugi, kekecewaan terhadap proyek,
hambatan terhadap proyek, dan berubah atau hilangnya mata pencarian
sebagian penduduk.
c. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang pasar adalah
kecemasan pedagang pasar terhadap kondisi/lokasi penempatan sementara dan
kemungkinan adanya kecemburuan sosial dan timbuinya friksi.

1II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pekerjaan mobilisasi material dan alat alat diperkirakan menimbulkan.
dampak negatif pencemaran udara, kebisingan, kerusakan pada prasarana
jalan umum.
b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan menimbulkan dampak negatif keresahan
dan kecemburuan sosial, dan kemungkinan adanya konflik dengan adat istiadat
dan kebiasaan setempat.
c. Pembuatan / pengoperasian base camp, gudang dsb diperkirakan akan
menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan
kebisingan, timbulnya genangan air dan pencemaran badan air, gangguan
terhadap flora.

,3ali Urban Infrastructure Program Hal VWI- 2


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

S. Peiaksanaan:
a. Pekerjaan jalan setapak, jalan lingkungan, jalan masuk dan parkir
diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif meningkatnyapencemaran
udara (debu) dan kebisingan, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan
semula, berpindahnya habitat fauna, gangguanpada utilitasumum.
b. Pekerjaan hidran umum dan MCK juga diperkirakanakan menimbulkandampak
negatif pencemaran udara (debu) dan kebisingan, kemacetan lalu lintas,
terganggunya aliran air permukaan, pencemarankualitas air, dan gangguan
pada utilitas umum.
c. Penyiapan sarana pengumpulan sampah diperkirakan hanya akan
memberikan sedikit dampak negatifterhadapestetikadi lingkunganpasar.
d. Pekerjaanmikro drainase diperkirakan akan memberidampaknegatifgangguan
lalu lintas, kebisingan dan debu, dan terhambatnyaaliran air di saluranair.
e. Pekerjaan struktur diperkirakanakan memberi dampak negatif meningkatnya
kemacetan lalu lintas, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula,
berpindahnyahabitat fauna, dan gangguanpada utilitas umum.

Ill. Tahap Operasidan Pemeliharaan:

A.
a. Kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan setapak
diperkirakanakan memberi dampak negatifkotomyajalan lingkungandan jalan
setapak dilokasipasar.
b. Kegiatan operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum diperkirakanakan
berdampak negatif rusaknya sarana MCK dan hidran umum, dan pencemaran
kualitasair oleh air bekas.
c. Kegiatan pengumpulan sampah diperkirakan akan berdampak negatif
menurunnya estetika, meningkatnya volume sampah, tidak lancamya
transportasi sampah ke TPA.
d. Kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase diperkirakan akan
berdampak negatif terjadinya sedimentasidi saluran dan penyumbatanoleh
sampah.
e- Kegiatan operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir diperkirakanakan
berdampak negatif meningkatnyakemacetanlatu lintas.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal VIl- 3


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek bersifat sementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah
pedagang yang resah dengan jumiah pedagang yang tidak resah.
b. Dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantung dari kelayakan ganti rugi,
dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah penduduk yang kecewa dengan
jumlah penduduk yang akan memperoleh manfaat.
c. Dampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang pasar bisa bersifat tetap
atau sementara, penting atau tidak penting tergantung kondisi lokasi
penempatan sementara.

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
pencemaran yang terjadi.
b. Dampak negatif kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara, tidak
penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah tenaga kerja yang
resah dibandingkan dengan jumlah penduduk yang akan memperoleh manfaat.
c. Dampak negatif pembuatan / pengoperasian base camp, bengkel, gudang dsb
bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitas pencemaran yang terjadi.

B. Pelaksanaan:
a. Dampak negatif pekerjaan ja!an setapak, jalan lingkungan, jalan masuk dan parkir
4 bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitas gangguan.
b. Dampak negatif pekerjaan hidran umum & MCK bersifat sementara, tidak
penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan.

Bali Urban Infrastructure Program Hal VIl- 4


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

c. Dampakkegiatan penyiapansarana pengumpulan sampah bersifat sementara,


tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa ditentukandengan membandingkan
estetikasebelumdan sesudah penempatan sarana pengumpulsampah.
d. Dampaknegatif pekerjaan mikro drainase bersifatsementara,tidak penting,
dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan.
e. Dampak negatif pekeriaan struktur bersifat sementara,tidak penting, dan tolok
ukur dampak bisa diukur dari intensitasgangguan.

11.Tahap Operasi dan Pemeliharaan

A.
a. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan
setapak bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting
tergantung upaya pengelolaan kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur
dampak bisa diukur denganmengamatikondisikebersihanjalari.
b. Dampaknegatif operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum bisa bersifat
tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan
kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan
mengamatikondisi kebersihanMCK dan hidran umum.
c. Dampak kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan dan
tolok ukur dampak bisa diukur dengan mengamatikondisi kebersihanpasar.
d. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase bisa
bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya
pengelolaankebersihandan tolok ukur dampak bisa diukur denganmengamati
kondisi kebersihansaluran.
e. Dampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir bisa bersifat
tetap atau sementara, penting atau tidak pentingtergantung upayapengelolaan
yang dilakukan dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kemacetan
didepan pasar.

7.2. RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN

Rencana pengelolaan fingkuli;,an untuk proyek MIIP P3KT BUIP secara umum dapat
dilakukansebagai berikut:

Bali UrbanInfrastructure Program Hal VII - 5


Laporan Umum RKL dan RPL EnvironmentalSector

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Untuk kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukanupaya menyampaikan
informasi rencanaproyek kepadamasyarakatdan instansiterkait.
b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukanpenyuluhandan pendekatan
terhadap masyarakat, memberikan ganti rugi yang memadai, mengupayakan
alih profesi,prioritas kerja untuktenaga setempat.
c. Untuk kegiatanpemindahanpedagangpasar dapat dilakukanupaya penyuluhan
dan pendekatanpada pedagangpasar, dan mencarikanlokasi sementara yang
sesuai.

IL..Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya
pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan /
peningkatanprasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang
sesuai.
b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan
kepadatanaga kerja dari luar, memberikanprioritasuntuktenaga kerja setempat,
menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat.
c. Untuk kegiatanpembuanganI pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb
dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredam bising
dan penyaringandebu, pemakaiansistem drainaseyang baik, pembuatan kolam
penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau
tempat pengganti.

B. Pelaksanaan:
a. Untuk pekerjaanjalan setapak, jalan lingkungan,jalan masuk dan parkir dapat
dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, penyiraman secara berkala,
penanaman pohon pada lokasi pengganti I tanah kosong disekitar proyek,
pemindahandan dan perbaikankerusakanutilitasyangterjadi.
b. Untukpekeraan hidran umum & MCKdapat r:lakukan upayapenyiraman secara
- berkala, pengaturan kecepatan kendaraan,pengaturandan pemasangan rambu

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal Vll - 6


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

rambu ialu lintas, pengaturan pelaksanaan,pembuatan sistem drainase dan


gorong gorong yang tepat dan sesuai,dan pengamananutilitas.
c. Untuk kegiatan penyiapansarana pengumpulansampahdapat dilakukan upaya
penempatansarana sampah pada tempat yangtepat.
d. Untuk pekeriaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi dengan
petugas lalu lintas, pengaturan dan pengamanan, dan pemindahan dan
perbaikankerusakanutilitas yangterjadi.
e. Untuk pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan,
koordinasi dengan petugaslalu lintas,penanamanpohon pada lokasi pengganti
I tanah kosong disekitar proyek, pemindahan dan perbaikankerusakanutilitas
yang terjadi.

111.Operasidan Pemeliharaan:

A.
a. Untuk kegiatan operasi dan pemeliha.aan jalan lingkungan dan jalan setapak
dapat ditakukan upaya pengaturanpembersihan.
b. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum dapat
dilakukan upaya melaporkankerusakansecepatmungkinkepada petugas yang
bersangkutan.
c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan
TPS yang tepat, pengangkutan secepat mungkin, dan pengaturan
pelaksanaan.
d. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat
dia1kukanupaya pengaturanpembersihansaluransecara periodik.
e- Untukkegiatan operasi dan pemeliharaanjalan masukdan parkir dapat diiakukan
.upaya pengaturanpelaksanaan, dan koordinasi dengan petugas lalu lintas.

7.3. RENCANAPEMANTAUAN LINGKUNGAN

Rencana PemantauanLingkungan untuk proyek MIIP P3KT BUIP secara umum dapat
dilakukansebagaiberikut:

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal VIl- 7


Laporan Umum RKL dan RPL EnvironmentalSector

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek dapat
dilakukan dengan melihat keresahan sosial masyarakat dan rekasi dari instansi
lain.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah dapat dilakukan
dengan melihat kelancaran pelaksanaan ganti rugi, sikap dan persepsi
masyarakat.
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang pasar dapat
dilakukan dengan melihat sikap dan persepsi pedagang pasar, dan sikap dan
persepsi masyarakat.

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat
besar dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, dan kondisi
prasarana.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat
dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat.
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembuatan 1 pengoperasian base
camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,'
kualitas sumber daya air, kondisi penghijauan disekitar proyek.

B. Pelaksanaan:
a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan jalan setapak, jalan lingkungan,
jalan masuk dan parkir dapat dilakukandenganmelihat keluhan masyarakat,
keseimbangansumber daya biologi, dan kelancaranfungsi utilitasumum.
b. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan hidran umum & MCK dapat
dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, kelancaran lalu lin'tas,
genangan dan kualitas air, dan kelancaranfungsiutilitas.
c. Pemantauandampak negatif kegiatan penyiapan sarana pengumpulansampah
dapat dilakuksr- dengan melihatkondisiestetikasetempat.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal VIl- 8


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

d. Pemantauan dampak negatif pekerjaan mikro drainase dapat dilakukan


dengan melihat kemacetan lalu lintas, keluhanmasyarakat,dan genanganair.
e. Pemantauan dampak negatif pekeriaan struktur dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat, keseimbangansumber daya biologi, dan
kelancaranfungsi utilitas umum.

M1.Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.:
a. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan lingkungan dan
jalan setapak dapat dilakukan denganmelihatkeluhanmasyarakat.
b. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanMCK dan hidran umum
dapat dilakukan dengan melihat berfungsinyasaranaMCK dan hidran umum.
c. Pemantauandampak negatif pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat,timbunansampah,dan frekwensi pengangkutan
sampah ke TPA.
d. Pemantauanoperasi dan pemeliharaan saluran mikrodrainasedapat dilakukan
dengan melihat genanganair dan kebersihansaluran.
e. Pemantauan dampak negatif dari operasi dan pemeliharaanjalan masuk
dan parkir dapat dilihat dari keluhan masyarakatdan kemacetan lalu lintas
didepan pasar.

S~afi UrbanInfrastructureProgram Hal Vii - 9


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

.8. PROYEK SANITASI

8.1. DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI

Uraian mengenai dampak dampak yang akan terjadi untuk rencana proyek Sanitasi
P3KT BUIP secara umum diberikan sebagai berkut:

A. SUMBER DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Survey, penentuan lokasi-proyek yang metiputi kegiatan pengambilan data-data,
menentukan daerah pelayanan, dan menentukan lokasi penempatan sarana
sanitasi.
b. Pembebasan tanah, meliputi kegiatan pematokan lokasi yang dibebaskan,
pembersihan lokasi proyek, dan pemberian ganti rugi yang memadai.

It. Tahap konstruksi:

A. Persiapan:
-sR a. Mobilisasi material dan alat alat.
b. Mobilisasi tenaga kerja.
c. Pembuatan I pengoperasian base camp, bengkel, gudang dsb

B. Pelaksanaan:
a. Pekerjaan MCK, Multiple Latrine, Cubluk, Jamban, Septictank, resapan dan
sebagainya.

Ill. Tahap Operasidan Pemeliharaan:

A
a. PengoperasianMCK.
b. Pengoperasian septic tank. resapan cubluk, multiple latrine, jamban dan
sebagainya.

Bali Urban Infrastructure Program l Hal Vilu-


Laporan UImum RKL dan RPL Environmental Sector

c. Pengoperasiaanpompa/ mobiltinja.
d. Pemeliharaansarana sanitasi(MCK, cubluk,septictank, multiplelatrine, resapan,
jambandan sebagainya).

B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA

1. Tahap Pra Konstruksi:

A. :
a. Kegiatansurvey I penentuanlokasi proyekdiperlirakan akan berdampaknegatif
timbulnyakeresahansosial.
b. Kegiatan pembebasan tanah diperkirakan berdampak negatif kekecewaan
terhadap proyek, hambatan terhadap proyek, dan berubah hilangnva mata
pencahariansebagianpenduduk.

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Mobilisasimaterialdan alat alat diperkirakanakan menimbulkandampak negatif
meningkatnya pencemaranudara (debu)dan kebisingan.
b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan akan berdampak negatif keresahan dan
kecemburuan sosial, konflikdenganadat istiadatkebiasaansetempat.
c. PembuatanI pengoperasianbase camp, bengkel,gudangdsb diperkirakanakan
berdampak negatif meningkatnyapencemaranudara (debu) dan kebisingan,
timbulnyagenanganair, pencemaranpada badan air dan sumber air, gangguan
terhadapflora.

B. Pelaksanaan:
a. Pekerjaan MCK, Multiple latrine, cubluk, jamban, septic tank, resapan dan
sebagainya diperkirakan akan berdampaknegatif meningkatnya pencemaran
udara (debu) dan kebisingan, kemacetan lalu lintas, pencemarankualitas air
permukaan dan air tanah,gangguanpada utilitas umum.

Bali Urban Infrastructure Program Hal VilI - 2


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Pengoperasian MCK diperkirakan akan berdampak negatif teradinya
pencemarankualitasair oleh air bekas mandidan cuci.
b. Pengoperasian septic tank, resapan, cubluk, multiple latrine, jamban dan
sebagainya diperkirakan akan berdampak negatif terjadinya pencemaran
kualitasair sumur dangkal.
c. Pengoperasian pompa I mobil tinja diperkirakan akan berdampak negatif
pencemaran akibat pembuanganlumpurdari mobiltinja.
d. Pemeliharaansaranasanmtasi
(MCK,cubluk,septictank, multiplelatrine,resapan,
jamban, dsb) diperkirakan akan berdampak negatif rusak dan tidak
berfungsinyasarana sanitasi.

C. SIFAT DAN TOLOK UKURDAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Dampak negatif dan kegiatan penentuanlokasiproyek bersifat sementara,tidak
penting, dan tolok ukumya bisa dihitung dengan membandingkan jumiah.
penduduk yang resah pada lokasi proyek dengan jumiah pendudukyang akan
memperolehmanfaatnantinya.
b. Dampak negatif dari kegiatan pembebasantanah dapat bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantung dari puas tidaknya
penduduk dengan ganti rugi dan kelancaranpelaksanaanganti rugi, dan tolok
ukumya bisa dihitung dengan membandingkanjumlah penduduk yang terkena
pembebasantanah denganjumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat
nantinya.

Bali LitbanInfrastructureProgram Hal ViII - 3


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Dampak negatif dad kegiatan mobilisasi alat, material dan tenaga kedia bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
pencemarandan kerusakanpada prasarana.
b. Dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara, tidak
penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan membandingkan jumlah
tenaga kerjalokal dengantenaga kerja bukanlokal.
c. Dampak negatif kegiatan pembuatan / pengoperasianbase camp, bengkel,
gudang dsb bersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa
diukur dari intensitaspencemaranair dan genanganair yang terjadi.

B. Pelaksanaan:
a. Dampaknegatifdari pekerjaanMCK, multiplelatrine,cubluk,jamban, septic tank,
resapan dan sebagainyabersifat sementara,tidak penting, dan tolok ukur
dampakbisa diukurdari intensitasgangguan.

1ll. Tahap Operasidan Pemeliharaan

A.:
a. Dampak negatif dari pengoperasianMCK bisa bersifat tetap atau sementara,.
penting atau tidak pentingtergantung dari sistem penyaluran air bekas yang
dipakai,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat pencemarankualitas
air permukaan oleh air bekas.
b. Dampak negatif dari pengoperasian septic tank, resapan, cubluk, multiple
latrine, jamban, dsb bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak
pentingtergantung dari pengaturanjarak sumur dari resapan, dan tolok ukur
dampak bisa diukur dari kualitasair sumur dangkaldisekitarlokasi proyek.
c. Dampaknegatif dari pengoperasianpompa/mobil tinja bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantung dad lokasi pembuangan
lumpur, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari penurunan kualitas
lingkungan akibat pembuanganlumpur.

Bali UrbanInfrastructure Program Hal V/ill- 4


LaporanUmum RKL dan RPL Environmental Sector

d. Dampak negatif dari pemeliharaan sarana sanitasi (MCK, cubluk, septic tank,
multiple latrine, resapan, jamban dsb) bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantungupaya perbaikanyang dilakukan.

8.2. RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN

Rencana PengelolaanLingkungankegiatan proyek Sanitasi P3KT BUIP secara umum


dapat dilakukansebagai berikut:

1. Tahap PraKonstruksi:

A.
a. Untuk kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukan upaya
menginformasikanrencana proyek kepadamasyarakatdan instansiterkait.
b. Untuk kegiatan pembebasan tanah dapat ditakukan upaya penyutuhan dan
pendekatan secara aktif terhadap masyarakat pemilik dan penghuni, serta
memberikanganti rugi yang memadai.

I. Tahap Konstruksi

A. Persiapan:
a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat dapat dilakukan upaya
pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan /
peningkatan prasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang
sesuai.
b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan
kepada tenaga kerja dari luar, prioritas untuk tenaga kerja setempat,
menghormatikebiasaan/ adat istiadat setempat.
c. Untuk kegiatan pembuatan I pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb
dapat dilakukan upaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredam bising
& penyaringan debu, pemakaian sistem drainase yang baik, dan pembuatan
kolam penampunglimbah.

* -- Bali UrbanInfrastructureProgram Hat VilI- 5


Laporan Umum RKL dan RPL EnvironmentalSector

B. Pelaksanaan:
a. lUntukpekerjaanMCK, multiple latrine,cubluk,jamban,septic tank, resapan dan
sebagainya dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, penyiraman
secara berkala,pengaturan dan pemasanganrambulalu lintas,dan pengamanan
utilitas.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Untukkegiatan pengoperasian MCK dapat dilakukanupayapembuatansistem
penyaluran air bekas yang tepat dan sesuai.
b. Untuk kegiatan pengoperasianseptic tank, resapan, cubluk, multiple latrine,
jamban dsb dapat dilakukan upaya pengaturanjarak sumur yang cukup dari
resapan.
c. Untuk kegiatan pengoperasian pompa / mobil tinja dapat dilakukan upaya
pengaturan pelaksanaan, dan pembuanganlumpuryang aman bagilingkungan.
d. Untuk kegiatan pemeliharaan sarana sanitasi (MCK, cubluk, septic tank,
multiple latrine, resapan, jamban dsb) dapat dilakukan upaya melaporkan
kerusakansegera pada petugasyang bersangkutan.

8.3. RENCANA PEMANTAUAN UNGKUNGAN

Rencana Pengelolaan Lingkungan proyek Sanitasi P3KT BUIP secara umum dapat
dilakukansebagai berikut:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan penentuanlokasi proyek dapat
dilakukan dengan melihat keresahan sosial masyarakat serta reaksi dari
instansilain.
b. Pemantauan dampak negatif kegiatan pembebasan tanah dapat dilakukan
dengan melihat sikap dan persepsi masyarakatdan kelancaranpelaksanaan
ganti rugi.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal VIII - 6


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

11. Tahap Konstruksi

A. Persiapan:
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat
dapat dilakukan denganmelihatkeluhanmasyarakatdan kondisi prasarana.
b. Pemantauandampak negatif dari kgiatan mobilisasi tenaga kerja dapat
dilakukan dengan melihat keresahanmasyarakat.
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasian base
camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan
masyarakat dan kualitas sumberdaya air.

B. Pelaksanaan:
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pekerjaan MCK, multiple latrine,
cubluk, jamban, septic tank, resapan dan sebagainya dapat dilakukan
dengan melihat keluhan penduduk, kelancaran lalu lintas, kualitas air
permukaandan air tanah, dan kelancaranfungsi utilitas.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Pemantauandampak negatif kegiatan pengoperasian MCK dapat dilakukan
dengan melihat kualitas air permukaan.
b. Pemantauandampak negatif dan kegiatan pengoperasianseptic tank, resapan,
cubluk, multiplelatrine, jamban dsb dapat dilakukandenganmelihat kualitas air
sumur dangkal.
c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pengoperasianpompa / mobil tinja
dapat dilakukan dengan melihat kualitas lingkungan disekitar lokasi
pembuanganlumpur.
d. Pemantauandampaknegatif dari kegiatan pemeliharaansarana sanitasi (MCK,
cubluk, septic tank, multiple latrine, resapan, dsb) dapat dilakukan dengan
melihat berfungsiatau tidaknyasarana sanitasi.

Bali Urban Infrastructure Program Hal Vill - 7


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

9. PROYEK PEMBANGUNANPASAR (PERUMAHANRAKYAT)

9.1. DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI

A. SUMBER DAMPAK::

I. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Survey / pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulan data penentuan
lokasi proyek.
b. Pembebasan tanah yang meliputi kegiatan pematokan lokasi yang dibebaskan
dan pembefian ganti rugi.
c. Pemindahan pedagang pasar yang meliputi penetapan lokasi pengganti
sementara, pembangunan lokasi sementara, dan tranportasi dari lokasi lama ke
lokasi sementara.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Mobilisasi material dan alat alat.
b. Mobilisasi tenaga kerja.
c. Pembuatan J pengoperasian base camp, gudang dsb.

| B. Pelaksanaan:
a. Pekerjaan jalan setapak jalan lingkungan, jalan masuk dan parkir.
b. Pekerjaan hidran umum dan MCK.
c. Penyiapan sasaran pengumpulan sampah.
d. Pekerjaan mikro drainase.
e. Pekerjaan struktur.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Jalan lingkungan dan jalan setapak.

Baliurban Infrastructure Program Haf IX- I


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. MCK dan hidran umum.


c. Pengumpulansampah.
d. Saluranmikrodrainase.
e. Jalan masukdan parkir.

B. JENIS DAMPAKDAN UKURANNYA:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek adalah
timbulnyakeresahansosialdari pedagangpasar lama.
b. Perkiraandampak negatfif dari kegiatan pembebasantanah penduduk adalah
perasaan tidak puas denganbesamyaganti rugi, kekecewaanterhadap proyek,
hambatan terhadap proyek, dan berubah atau hilangnya mata pencarian
sebagianpenduduk.
c. Perkiraandampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang pasar adalah
kecemasan pedagangpasar terhadapkondisiAlokasipenempatansementaradan
kemungkinanadanya kecemburuansosialdan timbulnyafriksi.

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pekerjaan mobilisasi material dan alat alat diperkirakanmenimbulkan
dampak negatif pencemaranudara, kebisingan, kerusakan pada prasarana
jalan umum.
b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan menimbulkandampak negatif keresahan
dan kecemburuansosial, dan kemungkinanadanya konflik dengan adat istiadat
dan kebiasaansetempat.
c. Pembuatan/ pengoperasian base camp, gudang dsb diperkirakan akan
menimbulkan dampak negatif meningkatnyapencemaranudara (debu) dan
kebisingan,timbulnya genanganair dan pencemaran badan air, gangguan
terhadapflora.

Bali urbanInfrastructureProgram Hal IX - 2


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

B. Pelaksanaan:
a Pekerjaan jalan setapak, jalan lingkungan, jalan masuk dan parkir
diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran
udara (debu) dan kebisingan, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan
semula, berpindahnya habitat fauna, gangguan pada utilitas umum.
b. Pekerjaan hidran umum dan MCK juga diperkirakan akan menimbulkan dampak
negatif pencemaran udara (debu) dan kebisingan, kemacetan lalu lintas,
terganggunya aliran air permukaan, pencemaran kualitas air, dan gangguan
pada utititas umum.
c. Penyiapan sarana pengumpulan sampah diperkirakan hanya akan
memberikan sedikit dampak negatif terhadap estetika di lingkungan pasar.
d. Pekerjaan mikro drainase diperkirakan akan memberi dampak negatif gangguan
talu lintas, kebisingan dan debu, dan terhambatnya aliran air di saluran air.
e. Pekerjaan struktur diperkirakan akan memberi dampak negatif meningkatnya
kemacetan lalu lintas, hilangnya vegetasi penutup dan fungsi lahan semula,
berpindahnya habitat fauna, dan gangguan pada utilitas umum.

M1.Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan setapak
diperkirakan akan memberi dampak negatif kotornya jalan lingkungan dan jalan
setapak dilokasi pasar.
b. Kegiatan operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum diperkirakan akan
berdampak negatif rusaknya sarana MCK dan hidran umum, dan pencemaran
kualitas air oleh air bekas.
c. Kegiatan pengumpulan sampah diperkirakan akan berdampak negatif
menurunnya estetika, meningkatnya volume sampah, tidak lancamya
transportasi sampah ke TPA.
d. Kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase diperkirakan akan
berdampak negatif terjadinya sedimentasi di saluran dan penyumbatan ofeh
sampah.
e. Kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan masuk dan parkir diperkirakan akan
berdampak rnc;atif meningkatnya kemacetan lalu lintas.

Bali urban Infrastructure Program Hal IX- 3


Larporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A:
a. Dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek bersifat sementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah

pedagang yang resah dengan jumiah pedagang yang tidak resah.


b. Dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantung dari kelayakan ganti rugi,
dan tolok ukur dampak bisa diukur dan jumlah penduduk yang kecewa dengan
jumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat.
c. Dampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang pasar bisa bersifat tetap
atau sementara, penting atau tidak penting tergantung kondisi lokasi
penempatan sementara.

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar bersifat
sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
pencemaran yang terjadi.
b. Dampak negatif kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara, tidak-
penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah tenaga kerja yang
resahdibandingkandenganjumiah pendudukyang akan memperolehmanfaat.
c. Dampaknegatif pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb
bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitaspencemaranyang terjadi.

B. Pelaksanaan:
a. Dampaknegatifpekerjaanjalan setapak,jalan lingkungan,jalan masuk dan parkir
bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitasgangguan.
b. Dampak negatif pekerjaan hidran umum & MCK bersifat semen',nra, tidak
pentingdan tolok ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan.

Bali urban Infrastructure Program Hal IX- 4


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

c. Dampak kegiatan penyiapansarana pengumpulan sampah bersifat sementara,


tidak penting, dan tolok ukur dampakbisa ditentukandenganmembandingkan
estetika sebelumdan sesudah penempatansarana pepgumpulsampah.
d. Dampak negatif pekerjaan mikro drainase bersifat sementara,tidak penting,
dan tolok ukur dampak bisadiukur dari intensitasgangguan.
e. Dampak negatif pekeqaan struktur bersifat sementara,tidak penting, dan tolok
ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan.

111.
Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan jalan lingkungan dan jalan
setapak bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting
tergantung upaya pengelolaan kebersihanyang dilakukan, dan tolok ukur
dampak bisa diukur denganmengamatikondisikebersihanjalan.
b. Dampaknegatif operasi dan pemeliharaanMCKdan hidran umum bisa bersifat
tetap atau sementara,penting atau tidak pentingtergantungupaya pengelolaan
kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan
mengamatikondisikebersihanMCK dan hidranumum.
c. Dampak kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan dan
tolok ukur dampakbisa diukur dengan mengamati kondisikebersihanpasar.
d. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase bisa
bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya
pengelolaankebersihandan tolok ukur dampak bisa diukur denganmengamati
kondisi kebersihansaturan.
e. Dampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir bisa bersifat
tetap atau sementara,pentingatau tidak pentingtergantungupayapengelolaan
yang dilakukan dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kemacetan
didepanpasar.

,.
Bali urbanInfrastructureProgram Hal IX - 5
L.aporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

9.2. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Rencana pengelolaanlingkungan untuk proyek MIIP P3KT BUIP secara umum dapat
dilakukansebagaiberkut:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Untuk kegiatan penentuan lokasi proyek dapat dilakukan upaya menyampaikan
informasi rencanaproyek kepadamasyarakatdan instansiterkait.
b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukanpenyuluhandan pendekatan
terhadap masyarakat, memberikanganti rugi yang memadai,mengupayakan
alih profesi,prioritaskera untuktenaga setempat.
c. Untuk kegiatanpemindahan pedagangpasar dapat dilakukan upaya penyuluhan
dan pendekatanpada pedagangpasar, dan mencarikanlokasi sementarayang
sesuai.

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya
pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan /
peningkatan prasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang.
sesuai.
b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan
kepadatanaga kerja dari luar, memberikanproritas untuktenaga kerja setempat,
menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat.
c. Untuk kegiatan pembuangan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb
dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredam bising
dan penyaringandebu. pemakaiansistemdrainaseyang baik, pembuatankolam
penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau
tempat pengganti.

Bali urban Infrastructure Program Hal IX - 6


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

B. Pelaksanaan:
a. Untuk pekeraan jalan setapak, jalan lingkungan,jalan masuk dan parkir dapat
dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, penyiraman secara berkala,
penanaman pohon pada tokasi pengganti I tanah kosong disekitar proyek,
pemindahandan dan perbaikankerusakanutilitasyangterjadi.
b. Untukpekeliaan hidran umum & MCK dapat dilakukanupaya penyiramansecara
berkala, pengaturankecepatankendaraan,pengaturandan pemasanganrambu
rambu lalu lintas, pengaturan pelaksanaan, pembuatan sistem drainase dan
gorong gorong yangtepat dan sesuai,dan pengamananutilitas.
c. Untuk kegiatan penyiapansarana pengumpulansampahdapat dilakukan upaya
penempatansaranasampah pada tempat yangtepat.
d. Untuk pekeqaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi dengan
petugas lalu !intas, pengaturan dan pengamanan;dan pemindahan dan
perbaikankenusakanutilitasyangterjadi.
e. Untuk pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan,
koordinasi dengan petugaslalu lintas, penanamanpohon pada lokasi pengganti
I tanah kosong disekitar proyek, pemindahan dan perbaikankerusakanutilitas
yang terjadi.

Operasi dan Pemeliharaar:


111.

A.
a. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan jalan lingkungandan jalan setapak
dapat dilakukan upaya pengaturanpembersihan.
b. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan MCK dan hidran umum dapat
dilakukan upaya melaporkankerusakansecepat mungkinkepada petugasyang
bersangkutan.
c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan
TPS yang tepat, pengangkutan secepat mungkin, dan pengaturan
pelaksanaan-
d. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat
diaikukan upaya pengaturanpembersihansaluransecaraperiodik.
e. Untuk kegiatanoperasi dan pemeliharaanjalan masukdan parkir dapat dilakukan
upaya pengaturanpelaksanaan, dan koordinasidengan petugas lalu lintas.

Bali urban Infrastructure Program Hal IX - 7


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

9.3. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Rencana Pemantauan Lingkungan untuk proyek MIIP P3KT BUIP secara umum dapat
diiakukan sebagai berikut

1. Tahap Pra Konstruksi-

A.:
a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek dapat
dilakukan dengan melihat keresahan sosial masyarakat dan rekasi dari instansi
lain.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah dapat dilakukan
dengan melihat kelancaran pelaksanaan ganti rugi, sikap dan persepsi
masyarakat.
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pemindahan pedagang pasar dapat
dilakukan dengan melihat sikap dan persepsi pedagang pasar, dan sikap dan
persepsi masyarakat.

I. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat
besar dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, dan kondisi
prasarana.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat
dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat.
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembuatan I pengoperasian base
camp, bengkel, gudang dsb dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,
kualitas sumber daya air, kondisi penghijauan disekitar proyek.

B. Pelaksanaan:
a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan jalan setapak, jalan lingkungan,
jalan masuk dan parkir dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat,
keseimbangan sumber daya biologi, dan kelancaran fungsi utilitas umum.

Bali urban Infrastructure Program Hal IX- 8


Laporan Umum RKL dan RPL EnvironmentalSector

b. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan hidran umum & MCK dapat
dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, kelancaran lalu lintas,
genangan dan kualitas air, dan kelancaranfungsi utilitas.
c. Pemantauandampak negatif kegiatan penyiapan sarana pengumpulansampah
dapat dilakukan dengan melihat kondisi estetikasetempat.
d. Pemantauan dampak negatif pekerjaan mikro drainase dapat dilakukan
dengan metihat kemacetan ialu lintas, keluhanmasyarakat,dan genanganair.
e. Pemantauan dampak negatif pekeriaan struktur dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat, keseimbangansumber daya biologi, dan
kelancaranfungsi utilitas umum.

111.Tahap Operasidan Pemeliharaan:

A.
a. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanjalan iingkungan dan
jalan setapak dapat dilakukandengan melihatkeluhanmasyarakat.
b. Pemantauandampak negatif operasi dan pemeliharaanMCK dan hidran umum
dapat dilakukan dengan melihat berfungsinyasarana MCK dan hidran umum.
c. Pemantauandampak negatif pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat,timbunan sampah,dan frekwensi pengangkutan
sampah ke TPA.
d. Pemantauanoperasi dan pemeliharaan saluran mikro drainasedapat dilakukan
dengan melihat genanganair dan kebersihansaluran.
e. Pemantauan dampak negatif dari operasi dan pemeliharaanjalan masuk
dan parkir dapat dilihat dari keluhan masyarakatdan kemacetan lalu lintas
didepan pasar.

Bali urban Infrastructure Program Hal IX- 9


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

10. PROYEK TERMINAL

10.1. DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI

A. SUMBER DAMPAK:

I. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Survey I pemilihan lokasi yang meliputi kegiatan pengumpulandata penentuan
lokasi proyek.
b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan
dan pemberianganti rugi.
c. Pemindahantempat kedatangan dan pemberangakatanpenumpang meliputi
penetapanlokasi pengganti sementara, pembangunanlokasi sementara,dan
tranportasidari lokasi lama ke lokasi sementara.

!i. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Mobilisasimaterialdan alat -alat.
b. Mobilisasitenaga kerja.
c. PembuatanI pengoperasianbase camp, gudangdsb.

8. Pelaksanaan:
a. Pekerjaan areal keberangakatandan kedatangan(implasemen),jalan/gerbang
keluar/ masuk dan areal menunggubus.
b. Pekerjaan areal tunggu penumpangumum, Gedungutama (kantor, tower, kios,
peron, loket, kamar mandi WC, mushota),pelataranparkirpengantar/penjemput
c. Penyiapansarana pengumpulansampah.
d. Pekerjaanmikrodrainase.
e. Pekerjaanstruktur.

Bali Urban Infrastructure Program Hal X - 1


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Implasemen terminal, jalan/gerbangkeluar/masuk, areal menunggu bus, jalan
lingkungandan jalan setapak.
b. Pengumpulansampah.
c. Saluranmikro drainase.
d. Gedungutama dan parkir penjemput.

B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan penentuanlokasi proyek adalah
timbulnyakeresahansosial dari penggunajasa transportasibus.
b. Perkiraandampak negatif .dari kegiatan pembebasantanah penduduk adalah
perasaan tidak puas denganbesamyaganti rugi, kekecewaanterhadap proyek,
hambatan terhadap proyek, dan berubah atau hilangnya mata pencarian
sebagian penduduk.
c. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pemindahan
kedatangan/pemberangkatanpenggunajasa transportasi adalah kecemasan/
ketidaknyamanan,keamanan,kecelakaandan keselamatan.

I. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pekerjaan mobilisasi material dan alat alat diperkirakanmenimbulkan
dampak negatif pencemaranudara, kebisingan,kerusakan pada prasarana
jalan umum.
b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan menimbulkandampak negatif keresahan
dan kecemburuansosial. dan kemungkinanadanyakonflik dengan adat istiadat
dan kebiasaansetempat.
c. Pembuatan I pengoperasian base camp, gudang dsb diperkirakan akan
menimbulkan dampak negatif meningkatnyapencemaranudara (debu) dan

BailiUrbanInfrastructureProgram Ha X -2
Laporan Umum UKL dan UPL EnvironmentalSector

kebisingan, timbulnya genangan air dan pencemaran badan air, gangguan


terhadap flora.

B. Pelaksanaan:
a. Pekerjaan implasemen, jalan lingkungan, jalan keluar/masuk, tempat
menunggu bus, tempat menunggupenumpang,gedungutama dan areal parkir
pengantar diperkirakan akan menimbulkandampak negatif meningkatnya
pencemaranudara (debu) dan kebisingan, hilangnya vegetasi penutup dan
fungsi lahan semula, berpindahnya habitat fauna, gangguan pada utititas
umum.
b. Penyiapan sarana pengumpulan sampah diperkirakan hanya akan
memberikan sedikit dampak negatifterhadapestetikadi lingkunganpasar.
c. Pekerjaanmikro drainasediperkirakan akan memberidampaknegatifgangguan
lalu lintas,kebisingan dan debu, dan terhambatnyaaliranair di saluranair.
d. Pekeqaan struktur diperkirakanakan memberi dampak negatif meningkatnya
kemacetan lalu lintas, hilangnyavegetasi penutupdan fungsi lahan semula,
berpindahnyahabitat fauna, dan gangguanpada utilitasumum.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.:
a. Kegiatan operasi dan pemeliharaan implasemen,areal parkir dan jalan setapak/
lingkungan diperkirakan akan memberi dampak negatif kotomya jalan
lingkungandan jalan setapak dilokasi terminal
b. Kegiatan operasi dan pemeliharaan WClkamar mandi diperkirakan akan
berdampak negatif rusaknya saranaWC/kamarmandi,dan pencemarankualitas
air oleh air bekas.
c. Kegiatan pengumpulan sampah diperkirakan akan berdampak negatif
menurunnya estetika, meningkatnya volume sampah, tidak lancarnya
transportasi sampah ke TPA.
d. Kegiatan operasi dan pemeliharaansaluran mikro drainase diperkirakan akan
berdampak negatif terjadinyasedimentasidi saluran dan penyumbatanoleh
sampah.

Bali Urban -Infrastructure Prgram Hal X - 3


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

e. Kegiatan operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir diperkirakan akan


berdampak negatif meningkatnyakemacetanlaiu lintas.

C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Dampaknegatif dari kegiatan penentuanlokasi proyek bersifatsementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkanjumiah
pedagangyang resah dengan jumlah pedagangyangtidak resah.
b. Dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantungdad kelayakan ganti rugi,
dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah penduduk yang kecewa dengan
jumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat.
c. Dampaknegatif dari kegiatan pemindahan pedagangpasar bisa bersifat tetap
atau sementara, penting atau tidak penting tergantung kondisi lokasi
penempatansementara.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar bersifat-
sementara, tidak penting, dantolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
pencemaranyang terjadi.
b. Dampak negatif kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara,tidak
penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari jumiah tenaga kerja yang
resah dibandingkandenganjumiah pendudukyang akanmemperolehmanfaat.
c. Dampaknegatif pembuatanI pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb
bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitaspencemaranyangterjadi.

Bali Urban lnfrastructure Program Hal X -4


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

B. Pelaksanaan:
a. Dampaknegatifpekerjaanjalan setapak,jalan lingkungan,jalan masuk dan parkir
bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitasgangguan.
b. Dampak negatif pekerjaan hidran umum & MCK bersifat sementara, tidak
pentingdan tolok ukur dampak bisa diukurdad intensitasgangguan.
c. Dampak kegiatan penyiapansarana pengumpulan sampah bersifat sementara,
tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa ditentukandenganmembandingkan
estetikasebetumdan sesudah penempatan sarana pengumpulsampah.
d. Dampaknegatif pekerjaan mikro drainase bersifat sementara, tidak penting,
dan tolok ukur dampakbisa diukurdad intensitasgangguan.
e. Dampak negatif pekeqaanstruktur bersifat sementara, tidak penting, dan tolok
ukur dampak bisa diukurdari intensitasgangguan.

Ill. Tahap Operasidan Pemeliharaan:

A.
a. Dampak negatif operasi terminal dan pemeliharaan jalan lingkungan dan
jalan setapak bisa bersifat tetap atau sementara,penting atau tidak penting
tergantung upaya pengelolaan kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur
dampak bisa diukur dengan kebisingan, emisi gas buang dari kenalpot bus,
mengamatikondisi kebersihanimplasemenjalan. kemacetan di jalan/digerbang
keluar/masun.
b. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan WCikamar mandi umum bisa
bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya
pengelolaan kebersihanyang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur
denganmengamatikondisi kebersihanWClkamar mandiumum.
c. Dampak kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan dan
tolok ukur dampakbisa diukur dengan mengamati kondisikebersihanpasar.
d. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase bisa
bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya
pengelolaankebersihandan tolok ukur dampak bisa diukur denganmengamati
kondisikebersihansaluran.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal X - 5


Laiporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

e. Dampaknegatif operasidan pemeliharaangedung utama jalan masuk dan parkir


bisa bersifattetap atau sementara,penting atau tidak penting tergantung upaya
pengelolaanyang dilakukan dan tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat
kemacetandidepanpasar.

10.2. UPAYA PENGELOLAANLINGKUNGAN

Upaya pengelolaanlingkunganuntuk proyek Pembangunan Terminal Pasar P3KT-BUIP


secaraumum dapat dilakukansebagaiberikut:

I. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Untuk kegiatan penentuanlokasi proyek dapat dilakukan upaya menyampaikan
informasi rencanaproyekkepadamasyarakatdan instansiterkait.
b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukan penyuluhandan pendekatan
terhadap masyarakat,memberikanganti rugi yang memadai, mengupayakan
alih profesi,prioritaskerja untuktenaga setempat.
c. Untuk kegiatan pemindahanpedagangpasar dapat dilakukan upaya penyuluhan
dan pendekatanpada pedagangpasar, dan mencarikanlokasi sementarayang
sesuai.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya
pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan /
peningkatan prasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang
sesuai.
b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan
kepadatanaga kerja dan luar, memberikanprioritasuntuktenaga kerja setempat,
menghormatikebiasaan/ adat istiadatsetempat.
c. Untuk kegiatan pembuanganI pengoperasianbase camp, bengkel, guciang dsb
dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan.pemakaianalat peredam bising
dan penyaringandebu, pemakaiansistem drainaseyang baik, pembuatankolam

|Bali Urban Infrastructure Program Hal X - 6


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau


tempat pengganti.

B. Pelaksanaan:
a. Untuk pekerjaan implasemen,gedung utama jalan/gerbang keluar/masuk, jalan
lingkungan, jalan masuk dan parkir dapat dilakukan upaya pengaturan
pelaksanaan, penyiraman secara berkala, penanaman pohon pada lokasi
pengganti I tanah kosong disekitar proyek, pemindahan dan dan perbaikan
kerusakanutilitasyang teriadi.
b. Untuk pekerjaan WC/kamar mandu umum dapat dilakukan upaya penyiraman
secara berkala, pengaturan pelaksanaan, pembuatan sistem drainase dan
gorong gorong dan tangki sepetik yang tepat dan sesuai, dan pengamanan
utilitas.
c. Untuk kegiatan penyiapansarana pengumpulansampah dapat ditakukan upaya
penempatansarana sampah pada tempat yang tepat.
d. Untuk pekerjaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi dengan
petugas lalu lintas, pengaturan dan pengamanan, dan pemindahan dan
perbaikankerusakanutilitasyang terjadi.
e. Untuk pekeriaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan,
koordinasi dengan petugas lalu lintas, penanamanpohon pada lokasi pengganti
/tanah kosong disekitar proyek, pemindahan dan perbaikan kerusakan
utilitasyangterjadi.

Ill. Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan implasemen, gedung utama,
jalan/gerbang keluarlmasuk, areal parkir pengantar dan jalan setapak dapat
dilakukan upaya pengaturanpembersihan.
b. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan WC/kamar mandi umum dapat
dilakukan upaya melaporkankerusakansecepat mungkin kepada petugas yang
bersangkutan.

Bali Urban Infrastructure Program. HaIX- 7


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan


TPS yang tepat, pengangkutan secepat mungkin, dan pengaturan
pelaksanaan.
d. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat
dialkukan upaya pengaturanpembersihansaluransecaraperiodik.
e. Untuk kegiatanoperasidan pemeliharaanjalan masukdan parkir dapat dilakukan
upaya pengaturanpelaksanaan, dan koordinasidengan petugas lalu lintas.

10.3. UPAYA PEMANTAUANLINGKUNGAN

Upaya PemantauanLingkunganuntuk proyek PembanguanTerminal Pasar P3KT-BUIP


secara umum dapat dilakukan sebagai berikut:

.. Tahap Pra Konstruksi

A.:
a. Pemantauandampak negatif dad kegiatan penentuanlokasi proyek dapat
dilakukan dengan - melihat keresahansosialmasyarakatdan rekasidari instansi
lain.
b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembebasantanah dapat ditakukan
dengan melihat kelancaranpelaksanaan ganti rugi, sikap dan persepsi
masyarakat.
c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pemindahanpedagangpasar dapat
dilakukan dengan melihat sikap dan persepsipedagangpasar, dan sikap dan
persepsimasyarakat.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat
besar dapat dilakukan dengan melihat ketuhan masyarakat, dan kondisi
prasarana.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat
dilakukandengan melihat keluhanmasyarakat. --

Bali UrbtanInfrastrvcture Program Hal X -8


Laporan Umum UfKLdan UPL Environmental Sector

c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembuatan J.pengoperasianbase


camp, bengket,gudangdsb dapat dilakukandenganmelihat keluhanmasyarakat,
kualitas sumberdaya air, kondisi penghijauandisekitarproyek.

B. Pelaksanaan:
a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan implasemen. gedung utama,
jalan/gerbang keluar/masuk, tempat menunggu bus, tempat menunggu
penumpang, dan areal parkir pengantar/penjembutdapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat, keseimbangan sumber daya biologi, dan
kelancaranfungsi utilitas umum.
b. Pemantauan dampak negatif dari peker3aanWClkamar mandiumum dapat
dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, kelancaran lalu lintas,
genangan dan kualitasair, dan kelancaranfungsi utilitas.
c. Pemantauandampak negatif kegiatan penyiapan sarana pengumpulansampah
dapat dilakukan dengan melihat kondisiestetikasetempat.
d. Pemantauan dampak negatif pekeraan mikro drainase dapat dilakukan
dengan melihat kemacetan lalu lintas, keluhanmasyarakat,dan genanganair.
e. Pemantauan dampak negatif peker3aan struktur dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat, keseimbangansumber daya biologi, dan
kelancaranfungsi utilitas umum.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Pemantauan dampak negatif operasi dan pemeliharaan terminal dapat
dilakukandenganmelihat keluhanmasyarakat.
b. Pemantauan dampak negatif operasi dan pemeliharaanWClkamanr mandi
umum dapat dilakukan dengan melihatberfungsinyasarana dimaksud.
c. Pemantauandampak negatif pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat,timbunansampah,dan frekwensi pengangkutan
sampah ke TPA.
d. Pemantauanoperasi dan pemeliharaan saluran' mikro drainasedapat dilakukan
denganmelihatgenanganair dan kebersihansaluran.

Safi Urban InfrastructureProgram Hal X- 9


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

e. Pemantauan dampak negatif dari operasi dan pemeliharaanjalan masuk


dan parkir dapat dilihat dari keluhan masyarakatdan kemacetan ialu lintas
didepan pasar.

Bali Urban Infrastructure Program Hai X- 10


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

11. PROYEK AREAL. PARKIR

11.1. DAMPAK DAMPAKYANG AKAN TERJADI

A. SUMBER DAMPAK:

.. Tahap Pra Konstruksi

A.
a. Survey / pemilihanlokasi yang meliputi kegiatan pengumpulandata penentuan
; lokasiproyek.
b. Pembebasantanah yang meliputi kegiatan pematokanlokasi yang dibebaskan
dan pemberianganti rugi.
c. Pemindahan tempat (areal) parkir meliputi penetapan lokasi pengganti
sementara, pembangunanlokasisementara.

It. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Mobilisasimaterialdan alat -alat.
b. Mobilisasitenagakerja.
c. Pembuatan/ pengoperasianbasecamp, gudangdsb.

B. Pelaksanaan:
a. Pekerjaanareal/pelataranparkir,jalan/gerbangkeluar/ masuk .
b. Pekerjaan bangunanloket, ruanginformasi.
c. Penyiapansarana pengumpulansampah.
d. Pe1kerjaan
mikrodrainase.
e. Pekerjaanstruktur.

Tahap Operasi dan Pemeliharaan:


111.

A.
a. Pelataranparkir,jalan/gerbangkeluarlmasuk.
b. Pengumpulansampah.

Bali Urban Infrastructure Program Hat Xl - 1


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

c. Saluran mikro drainase.


d. Loket dan ruang informasi.

B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.:
a. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan penentuan lokasi proyek adalah
timbulnya keresahan sosial dari pengguna jasa parkir.
b. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah penduduk adalah
perasaan tidak puas dengan besamya ganti rugi, kekecewaan terhadap proyek,
hambatan terhadap proyek, dan berubah atau hilangnya mata pencarian
sebagian penduduk.
c. Perkiraan dampak negatif dari kegiatan pemindahan areal parkir terhadap pemilik
kendaraan adalah kecemasan/ ketidak-nyamanan, keamanan, kecelakaan dan
keselamatan.

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pekerjaan mobilisasi material dan alat alat diperkirakan menimbulkan
dampak negatif pencemaran udara, kebisingan, kerusakan pada prasarana-
jalan umum.
b. Mobilisasi tenaga kerja diperkirakan menimbulkan dampak negatif keresahan
dan kecemburuan sosial, dan kemungkinan adanya konflik dengan adat istiadat
dan kebiasaan setempat.
c. Pembuatan I pengoperasian base camp. gudang dsb diperkirakan akan
menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran udara (debu) dan
kebisingan, timbuinya genangan air dan pencemaran badan air, gangguan
terhadap flora.

BialiUrbanInfrastructureProgram Hal Xi - 2
LaporanUmum UKL dan UJPL Environmental Sector

B. Pelaksanaan:
a. Pekerjaan areal/ pelataran parkir diperkirakan akan menimbulkan dampak
negatif meningkatnya pencemaranudara (debu) dan kebisingan, hilangnya
vegetasi penutup dan fungsi lahan semula, gangguanpada utilitas umum.
b. Penyiapan sarana pengumpulan sampah diperkirakan hanya akan
memberikan sedikit dampak negatifterhadapestetikadi lingkungan parkir.
c. Pekerjaanmikro drainasediperkirakan akan memberidampak negatif gangguan
lalu lintas, kebisingan dan debu, dan terhambatnyaaliran air di saluran air.
d. Pekerjaan struktur diperkirakanakan memberi dampak negatif meningkatnya
kemacetan lalu lintas,hilangnyavegetasipenutupdan fungsi lahan semula, dan
gangguanpada utilitas umum.

Tahap Operasidan Pemeliharaan:


111.

A.
a. Kegiatan operasi dan pemeliharaanareal parkir dan jalan setapakl lingkungan
diperkirakanakan memberi dampaknegatifkotomya jalan lingkungan dan jalan
setapakdilokasi tempat parkir.
b. Kegiatan operasi dan pemeliharaan WC/kamar mandi diperkirakan akan
berdampak negatif rusaknyasaranaWClkamarmandi, dan pencemarankualitas
air oleh air bekas.
C. Kegiatan pengumpulan sampah diperkirakan akan berdampak negatif
menurunnya estetika, meningkatnya volume sampah, tidak lancamya
transportasi sampahke TPA.
d. Kegiatan operasi dan pemeliharaansaluran mikro drainase diperkirakan akan
berdampak negatif terjadinyasedimentasidi saluran dan penyumbatan oleh
sampah.
e. Kegiatan operasi dan pemeliharaanjalan masuk dan parkir diperkirakan akan
berdampak negatif meningkatnyakemacetanlalu lintas.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal Xl - 3


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:

l. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Dampak negatif dari kegiatan penentuanlokasi proyekbersifat sementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkanjumiah
pedagangyang resah dengan jumiah pedagangyang tidak resah.
b. Dampak negatif dari kegiatan pembebasan tanah bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak pentingtergantungdad kelayakan ganti rugi,
dan tolok ukur dampakbisa diukurdari jumlah penduduk yang kecewa dengan
jumiah penduduk yang akan memperolehmanfaat.
c. Dampak negatif dari kegiatan pemindahan tempat parkir pasar bisa bersifat
tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung kondisi lokasi
penempatansementara.

11. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Dampak negatif kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar bersifat
sementara, tidak penting, dantolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas
pencemaranyang terjadi.
b. Dampak negatif kegiatan mobilisasi tenaga kerja bersifat sementara, tidak
penting dan tolok ukur dampakbisa diukur dad jumlah tenaga kerja yang
resah dibandingkandenganjumiah pendudukyang akan memperolehmanfaat.
c. Dampaknegatif pembuatan/ pengoperasianbase camp, bengkel, gudang dsb
bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitaspencemaranyang teqadi.

B. Pelaksanaan:
a. bampaknegatifpekerjaanjalan setapak,jalan lingkungan,jalan masukdan parkir
bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitasgangguan.
Ib Dampak negatif pekerjaan hidran WC/kamarmandi umum bersifat sementara,
tidak pentingdan tolok ukurdampak bisa diukurdari intensitasgangguan.

Bali Urban Infrastructure Program .fal Xl - 4


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

c. Dampak kegiatan penyiapan sarana pengumpulan sampah bersifat sementara,


tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa ditentukan dengan membandingkan
estetika sebelum dan sesudah penempatan sarana pengumpul sampah.
d. Dampak negatif pekerjaan mikro drainase bersifat sementara, tidak penting,
dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan.
e. Dampak negatif pekerjaan struktur bersifat sementara, tidak penting, dan tolok
ukur dampak bisa diukur dari intensitas gangguan.

111.Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Dampak negatif operasi tempat parkir dan pemeliharaan jalan Ingkungan
dan jalan setapak bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting
tergantung upaya pengelolaan kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur
dampak bisa diukur dengan kebisingan, emisi gas buang dari kenalpot
kendaraan, mengamati kondisi kebersihan pelataran parkir kemacetan di
jalan/digerbang keluarJmasun.
b. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan WC/kamar mandi umum bisa
bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya
pengelolaan kebersihan yang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa diukur
dengan mengamati kondisi kebersihan WC/kamar mandi umum.
c. Dampak kegiatan pengumpulan sampah bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan kebersihan dan
tolok ukur dampak bisa diukur dengan mengamati kondisi kebersihan pasar.
d. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase bisa
bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya
pengelolaan kebersihan dan tolok ukur dampak bisa diukur dengan mengamati
kondisi kebersihan saluran.
e. Dampak negatif operasi dan pemeliharaan loket dan ruang informasi
jalan/gerbang keluar/ masuk dan parkir bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya pengelolaan yang dilakukan dan
tolok ukur dampak bisa diukur dari tingkat kemacetan didepan tempat parkir.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal Xl - 5


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

11.2. UPAYA PENGELOLAANLINGKUNGAN

Upaya pengelolaan lingkungan untuk proyek PembangunanAreal Parkir P3KT-BUIP


secaraumum dapat dilakukansebagaiberikut:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Untuk kegiatan penentuanlokasi proyek dapat dilakukan upaya menyampaikan
informasi rencanaproyekkepadamasyarakatdan instansiterkait.
b. Untuk kegiatanpembebasantanah dapat dilakukanpenyuluhandan pendekatan
terhadap masyarakat,memberikanganti rugi yang memadai, mengupayakan
alih profesi,prioritaskerjauntuktenaga setempat.
c. Untuk kegiatanpemEndahan lokasipartir dapat dilakukanupaya penyuluhandan
pendekatan kepada penggunajasa parkir, dan mencarikan lokasi sementara
yang sesuai.

11.Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Untuk kegiatan mobilisasi material dan alat alat besar dapat dilakukan upaya
pengaturan kecepatan kendaraan, penyiraman secara berkala, perbaikan I
peningkatan prasarana yang dilalui, dan pemakaian alat transportasi yang.
sesuai.
b. Untuk kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat dilakukan upaya penyuluhan
kepadatanaga keriadari luar, memberikanprioritasuntuk tenaga kerja setempat,
menghormatikebiasaanI adat istiadatsetempat.
c. Untuk kegiatan pembuanganI pengoperasianbase camp, bengkel,gudang dsb
dapat dilakukanupaya pengaturanpelaksanaan,pemakaianalat peredambising
dan penyaringandebu, pemakaiansistem drainaseyang baik, pembuatankolam
penampung limbah, dan penanaman pohon pada tempat kosong atau
tempat pengganti.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal Xl - 6


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

B. Pelaksanaan:
a. Untuk pekeriaan plataran parkir implasemen, loket dan ruang informasi
jalan/gerbang keluar/masuk, jalan lingkungan, dapat dilakukan upaya
pengaturan pelaksanaan,penyiraman secara berkala, penanaman pohon pada
lokasi pengganti/ tanah kosong disekitarproyek,pemindahandan dan perbaikan
kerusakanutilitas yangteradi.
b. Untuk pekerjaan WC/kamar mandi umum dapat dilakukan upaya penyiraman
secara berkala, pengaturan pelaksanaan, pembuatan sistem drainase dan
gorong gorong dan tangki sepetik yang tepat dan sesuai, dan pengamanan
utilitas.
c. Untuk kegiatan penyiapansarana pengumpulansampah dapat dilakukan upaya
penempatansarana sampah pada tempat yang tepat.
d. Untuk pekerjaan mikro drainase dapat dilakukan upaya koordinasi dengan
petugas latu tintas, pengaturan dan pengamanan, dan pemindahan dan
perbaikankerusakanutilitas yang terjadi.
e. Untuk pekerjaan struktur dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan,
koordinasi dengan petugas lalu lintas, penanamanpohon pada lokasi pengganti
| tanah kosong disekitar proyek, pemindahan dan perbaikankerusakanutilitas
yang terjadi.

111.
Operasidan Pemeliharaan:

A.
a. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaanpelataranparkir, loket dan ruang
informasi, jalan/gerbang keluar/masuk, dapat dilakukan upaya pengaturan
pembersihan.
b. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan WC/kamar mandi umum dapat
dilakukan upaya melaporkankerusakansecepat mungkin kepada petugas yang
bersangkutan.
c. Untuk kegiatan pengumpulan sampah dapat dilakukan upaya penempatan
TPS yangtepat, pengangkutansecepat mungkin,dan pengaturan pelaksanaan.
d. Untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat
dialkukan upaya pengaturan pembersihan saluran secara periodik.

Bali Urban Infrastructure Program Hal Xl - 7


LaporanUmumUKL danUPL EnvironmentalSector

e. Untuk kegiatanoperasi dan pemeliharaanjalan masuk menuju areal parkir dapat


dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan, dan koordinasi dengan petugas
lalu lintas.

11.3. UPAYA PEMANTAUANLINGKUNGAN

Upaya Pemantauan Lingkungan untuk proyek PembanguanAreal Parkir P3KT-BUIP


secara umum dapat dilakukansebagai berikut:

I. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Pemantauandampaknegatif dan kegiatan penentuan lokasi proyek dapat
dilakukan dengan melihatkeresahansosial masyarakatdan rekasi dari instans.
lain.
b. Pemantauandampaknegatifdari kegiatan pembebasantanah dapat dilakukan
dengan melihat kelancaranpelaksanaan ganti rugi, sikap dan persepsi
masyarakat.
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pemindahan areal parkir dilakuk
dengan melihat sikap dan persepsi pengguna jasa parkir, dan sikap dan
persepsimasyarakat.

II. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan:
a. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi material dan alat alat
besar dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, dan kondisi
prasarana.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja dapat
dilakukandenganmelihat keluhan masyarakat.
c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasian base
camp, bengkel,gudangdsb dapat dilakukandenganmelihat keluhan masyarakat,
kualitas sumberdaya air, kondisipenghijauandisekitarproyek.

Bali Urban InfrastructureProgram Hal Xl -8


Laporan Umum UKL dan UPL Environmental Sector

B. Pelaksanaan:
a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaanpelataran parkir, loket dan ruang
informasi, jalan/gerbangkeluarlmasuk,dapat dilakukandengan melihat keluhan
masyarakat,keseimbangansumber daya biologi, dan kelancaranfungsi utilitas
umum.
b. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan WC/kamar mandiumum dapat
dilakukan dengan melihat keluhan penduduk, kelancaran lalu lintas,
genangan dan kualitasair, dan kelancaranfungsiutilitas.
c. Pemantauandampak negatifkegiatan penyiapan sarana pengumpulansampah
dapat dilakukan dengan melihatkondisiestetikasetempat.
d. Pemantauan dampak negatif pekeiiaan mikro drainase dapat dilakukan
dengan melihat kemacetan lalu lintas,keluhanmasyarakat,dan genanganair.
e. Pemantauan dampak negatif pekeqaan struktur dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat,keseimbangansumber daya biologi, dan
kelancaranfungsi utilitas umum.

Tahap Operasidan Pemeliharaan:


111.

A.
a. Pemantauan dampak negatif operasi dan pemeliharaan areal parkir dapat
dilakukandenganmelihatkeluhanmasyarakat.
b. Pemantauan dampak negatif operasi dan pemeliharaan WClkamanr mandi
umum dapat dilakukan dengan melihatberfungsinyasarana dimaksud.
c. Pemantauandampak negatif pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan
melihat keluhan masyarakat,timbunansampah,dan frekwensi pengangkutan
sampah ke TPA.
d. Pemantauanoperasi dan pemeliharaan saluran mikro drainase dapat dilakukan
denganmelihatgenanganair dan kebersihansaluran.
e. Pemantauan dampak negatif dari operasi dan pemeliharaanjalan masuk
dan parkir dapat dilihat dari keluhan masyarakatdan kemacetan lalu lintas
didepanpasar.

Bali Urban Infrastructure Program Hal Xl - 9


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

12. PROYEKAIR BERSIH

12.1. DAMPAK DAMPAK YANG AKAN TERJADI

Uraian mengenai dampak dampak yang akan terjadi untuk rencana proyek Air Bersih
P3KT BUIP secara umum dapat diberikansebagai berikut:

A. SUMBER DAMPAK:

1. Tahap PraKonstruksi:

A.
a. Survey, meliputi kegiatan pengumpulan data, dan penentuanlokasiproyek.
b. Investigasi,meliputi kegiatan pengambilandataprimerlangsungdilapangan.
c. Pembebasantanah, meliputi kegiatan pematokan lokasi yang dibebaskan dan
pemberianganti rugi atas tanah yang dibebaskankepadapemilikdan penghuni.
d. Pemindahan penduduk, meliputi penetapan lokasi pemukiman baru,
pemukimanbaru, kegiatantransportasi
pembangunan dari lokasilamake lokasi
baru, atau pemberian uang sebagai pengganti biaya kegiatantersebutdiatas.

It. Tahap Konstruksi:

A. PersiapanPelaksanaan:
a. Mobilisasi alat, material dan tenaga kerja, yang meliputi kegiatan pengadaan
serta penyimpananmaterial dan alat, serta penempatantenaga kerja di lokasi
proyek.
b. Pembukaan dan pembersihan lahan dan pembuatan jalan masuk, meliputi
pekerjaanpenebasan,pembuatan land clearing,cut and fill dan jalan masuk.
c. Pembuatan/pengoperasianbase camp, gudang dsb yang meliputi pekerjaan
pembangunanbedeng sementara,gudang,bengkel,dan sebagainya.

B. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Lokasi Bangunan Sadap (Air


Permukaan):
a. Pengeringanlokasi kegiatan dan pengalihanaliran.

Bali Urban Infrastructure Program Hal XlI - 1

.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~.....
Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. Pekerjaan tanah di badan sungai yang meliputi pekerjaan pembuatan saluran


pengelak, pembendungan dan tanggul penahan air, pengerukan dasar,
pengeringandan pemulihan aliran.
c. Pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkaplainnya, yang meliputi
pekejaan pembuatan bangunansipil (rumah pompa,gudang dll), pemasangan
peralatanmesin / mekanikal, pekerjaan elektrikaldan pembangunanreservoir
dan pelengkapnya.

C. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di LokasiPemboranSumur (air tanah):


a. Pelaksanaanpengeboran I drilling, yang meliputipekerjaanpembuatansumur
dalam.
b. Konstruksi sumur bor, yang meliputi pekeraan pembuatanbangunan sipil,
pemasanganperalatanmesin / mekanikal,perpipaandalambangunan,pekeqaan
elektrikal,dan pembangunanreservoirserta pelengkapnya.

D. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di LokasiBangunanPenangkap Mata


Air:
a. Pekerjaan konstruksi, meliputi pembuatan bangunanpenangkapmata air dan
bangunanpelengkaplainnya.

E. KonstruksiBangunanPelengkap& Bangunan PengolahanAir:


a. Pekerjaantanah.
b. Pekeraan sipil (pembuatan reservoir, rumah pompa, bak pelepas tekan,.
bangunan pengolah, kantor, bengkel,laboratoriumdsb).
c. Pengadaandan pemasangan (pompa sumur bor, unit khlorinator, pompa air
baku, pompa air bersih, genset dsb).

F. KonstruksiPipaTransmisi dan Distribusi:


a. Penggaliantanah, pemasanganpipa, pengetesan pipadan pengurukankembali.
b. Pemasangan sambungan pelayanan (sambungan rumah, kran umum,
sambungannon domestik)

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Penyadapanair permukaan.

Bali Urban Infrastructure Program Hal Xil - 2

., S.
Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. Pengambilan air tanah (pemompaan).


c. Penangkapan mata air.
d. Pengolahan air.
e. Distribusi air bersih.
f. Survey kebocoran dan perbaikannya.

B. JENIS DAMPAK DAN UKURANNYA:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.:
a. Survey:
Penentuan lokasi bangunan dan jalur pipa yang tidak tepat dapat menimbulkan
dampak negatif berupa keresahan masyarakat dan adanya spekulasi tanah.
b. Investigasi:
Dampak negatif dari kegiatan investigasi adalah merubah peruntukan lahan,
keresahan masyarakat, dan adanya spekulasi tanah.
c. Pembebasan Tanah:
Dampak negatif langsung dari pembebasan tanah adalah hilangnya pemilikan
tanah dan bangunan serta hilangnya mata pencaharian penduduk sedangkan
dampak tidak langsung berupa rasa tidak puas atas ganti rugi, kekecewaan
terhadap proyek, timbulnya spekulasi tanah dan terjadinya perubahan
peruntukan lahan.
d. Pemindahan Penduduk:
Dampak negatif kegiatan ini adalah teradinya perubahan pola hidup, kecemasan
terhadap kondisi lokasi / pemukiman baru dan memudamya kerukunan
bermasyarakat serta kemungkinan adanya perubahan kebudayaan.

IL. Tahap Konstruksi:

A. Persiapan Pelaksanaan:
a. Kegiatan mobilisasi alat, material dan tenaga kerja akan menimbulkan dampak
W, negatif berupa kecemburuan sosial, terjadinya kerusakan pada prasarana umum
dan kemacetan lalu lintas.

Bali Urban Infrastructure Program Hat Xil - 3


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. Kegiatan pembukaan, pembersihan lahan, dan pembuatan jalan masuk


diperkirakan akan menimbulkan dampak negatif meningkatnya pencemaran
udara (debu),air dan kebisingan, perubahan peruntukan lahan dan hilangnya
flora di lokasiproyek.
c. Kegiatan pembuatanI pengoperasianbasecamp,gudang dsb, diperkirakanakan
menimbulkandampak negatif yang relatif kecil berupa kebisingan, genangan
genanganair dan pencemaranbadan air/sumberair.

B. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Lokasi Bangunan Sadap (Air


Permukaan):
a. Pengeringanlokasi kegiatan dan pengalihan aliran akan menimbulkandampak
negatif berupa teliadinya penggenrsanpada sisi lain dari badan sungai akibat
membesamyakecepatanaliran, terganggunya pemakaiair di hilir.
b. Pekeriaan Tanah di badan sungai akan menimbulkan dampak negatif
pencemaranair sungai dan penurunanstabilitasbadan sungai (pelongsoran).
c. Pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya dapat
menimbulkandampak negatif kebisingandan getaranakibat pemancangantiang
pancang.

C. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di LokasiPemboranSumur (Air Tanah)

a. Kegiatan pelaksanaanpengeboran/ drilling akan menimbulkan dampak negatif


berupa meningkatnya kebisingan karena operasi drilling rig, dan timbulnya
output limbahhasil pemboran.
b. Adanya konstruksi sumur bor akan menimbulkan dampak negatif terhadap
pemukiman I perumahan berupa pengurangankuantitas air sumur penduduk
disekitamya.

D. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di Lokasi Bangunan PenangkapMata


Air :
a. Pekerjaan konstruksi akan menimbulkandampak negatif terhadap lingkungan
pemukiman t perumahan dan lingkungan fisik berupa perubahan kebiasaan
masyarakatpemakaiair, dan kerusakanatau hilangnyaflora.

Bali Urban Infrastructure Program Hal XII - 4


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

E. Konstruksi BangunanPelengkap& Bangunan PengolahanAir:


a. Pekerjaan tanah akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkunganfisik
berupa terganggunya tata air dan timbulnya pencemaranudara dan debu.
b. Pekerjaan sipil akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
pemukiman / perumahan dan bangunan umum berupa timbulnya kebisingan
dan getaran karena pemancangantiang pondasi.
c. Pengadaan dan pemasangan peralatan pelengkap lainnya dipericrakan akan
menimbulkan sedikit dampak negatif terhadap lingkungan pemukiman I
perumahandan bangunanumum disekitamyaberupa timbulnyakebisingan.

F. KonstruksiPipa Transmisidan Distribusi:


a. Kegiatan penggalian tanah, pemasangan pipa, pengetesan pipa, dan
pengurukan kembali dapat menimbulkandampaknegatif terhadap:
1. UngkunganperumahanI pemukiman,pasar dan daerah perdaganganberupa
meningkatnyapencemaran(debu), kebisingan,gangguanestetika.
2. Kondisi jalan dan lalu lintas berupa timbulnya kemacetan lalu lintas dan
gangguanbagi pemakaijalan lainnya.
3. Utilitas kota seperti jalan, trotoir, saluran drainase,jaringan listrik, telepon
dsb berupatimbulnya kerusakankerusakanpada utilitas kota tersebut.
b. Kegiatan pemasangansambungan pelayanan(sambunganrumah, kran umum,
sambungan non domestik)dapat menimbulkandampak negatif terhadap utilitas
kota seperti jalan, trotoir, saluran drainase, telepon dsb berupa timbulnya
kerusakanpada utilitas kota tersebut.

III. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. PenyadapanAir Permukaan:
Kegiatan ini akan menimbulkandampak negatifterhadap:
1 Lingkungan pemukiman/perumahan dan bangunan umum berupa
meningkatnyagetaran karena beroperasinyapompa.
2. Pengguna air, terutama pada saat kondisi debit sungai rendah berupa
timbulnya konflik dengan pemakai air lainnya,dan timbulnya gangguan pada
flora dan fauna air dibagian hilir

Bali Urban Infrastructure Program Hal XiI - 5


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. PengambilanAir Tanah (pemompaan):


Kegiatan ini akan menimbulkandampaknegatifterhadap:
1. Lingkungan pemukiman/perumahan dan bangunan umum
berupa
meningkatnya kebisingan karena beroperasinyapompa dan pengaruhnya
terhadap sumur penduduk.
2. Sumber daya air tanah berupa terganggunya keseimbangan air tanah,
penyusupanair laut dan menurunnyamukaair tanah.
c. PenangkapanMata Air:
Kegiatan ini dapat menimbulkandampak negatif terhadap masyarakatpemakai
air dan tata air berupa konflik pemakaianair dan terganggunyatata air.
d. Pengotahanair:
Pengolahan air dapat menimbulkandampak negatifterhadap:
1. Pemakaiair (konsumen)berupaair yang berasa,berbau,dan berwama.
2. Lingkungan tanah dan lingkungan air berupapencemaranoleh buangan
lumpur dari kegiatan pengolahanair.
e. DistribusiAirBersih:
Pendistribusian air bersih dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan pemukiman/perumahandan tata air, berupa terjadinya kecemburuan
sosial akibat tidak meratanya distribusi air, dan kemungkinan meningkatnya
pertambahan pendudukdan air limbahyangdihasilkannya.
f. Survey kebocoran dan perbaikannya:
Dampak negatif.dari kegiatan survey kebocoran dan perbaikannyaadalah
terhadap:
dan perdagangan berupa
1. Lingkungan perumahan/pemukiman/perkantoran
meningkatnyapencemaran(debu)dan kebisingan.
2. Utilitas kota (jalan, trotoir, saluran drainase, jaringan listrik, telepon dsb)
berupa timbulnya kerusakanpada utilitaskota.

Bali Urban Infrastructure Program Hal XII - 6


3 Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

C. SIFAT DAN TOLOK UKUR DAMPAK:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Dampak negatif dad kegiatan survey bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya memperkecil dampak, dan tolok
ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan luas area yang terkena
proyek dengan luas area kota yang akan memperoleh manfaat.
b. Dampak negatif kegiatan investigasi bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung upaya menghindari daerah daerah
yang sensitif terhadap kerusakan lingkungan, dan tolok ukur dampak bisa
dihitung dengan membandingkan luas area sensitif yang terkena proyek dengan
luas total area sensitif tersebut, atau dihitung dengan membandingkan jumiah
penduduk yang resah dengan jumiah penduduk yang akan menerima manfaat.
c. Dampak negatif kegiatan pembebasan tanah bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung besamya ganti rugi yang memadai, dan
tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah penduduk yang
terkena pembebasan tanah dengan jumiah penduduk yang akan menefima
manfaat.
d. Dampak negatif kegiatan pemindahan penduduk bersifat sementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan membandingkan jumiah
penduduk yang terkena pemindahan dengan jumiah penduduk yang sudah
tinggal ditempat yang baru tersebut.

I. Tahap Konstruksi:

A. Persiapanpelaksanaan:
a. Dampaknegatifkegiatanmobiiisasi alat, material,dan tenagakerjabersifat
sementara,tidak penting,dan tolok ukur dampak bisa dihitung dengan
mbmbandingkan :jumlah tenaga lokal dengan bukanlokal,jumlahprasaraha
yangrusakdenganyangtidakrusak, jumiah kemacetanlaIu lintas dengan
kefancaranlalulintas.
b. Dampaknegatif kegiatan pembukaanI& pembersihan lahandan pembuatan
jalanmasukbersifatsementara,tidakpenting,dantolokukurdampakbisadiukur

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal XiI - 7


Laiporan Uimum RKL dan RPL Environmental Sector

dari tingkat pencemaran yang terjadi dan dibandingkan dengan baku mutu
yang berlaku.
c. Dampak negatif kegiatan pembuatan / pengoperasian base camp, gudang dsb
bersifat sementara, tidak penting dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
tingkat kebisingan, pencemaran air dan dibandingkan dengan baku mutu yang
berlaku.

B. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Lokasi Bangunan Sadap (Air


Permukaan) :
a. Dampak negatif kegiatan pengeringan tokasi kegiatan dan pengalihan aliran
bersifat sementara, tidak penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitas penggerusan badan sungai dan terganggunya pemakai air dihilir.
b. Dampak negatif pekeliaan tanah di badan sungai bersifat sementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari intensitas penurunan stabilitas
badan air dan dibandingkan dengan kondisi normalnya.
c.- Dampak negatif pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya
bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting tergantung upaya
penanggulangan yang dilakukan, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dari
jumlah penduduk yang mengeluh dibandingkan dengan yang akan
memperoleh manfaat.

C. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Lokasi Pemboran Surnur (Air Tanah):
a. Dampak negatif pelaksanaan pengeboran / drilling bersifat sementara, tidak
penting, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dari jumlah penduduk yang
mengeluh dibandingkan dengan yang akan memperoleh manfaat.
b. Dampak negatif adanya konstruksi sumur bor bisa bersifat tetap atau
sementara, penting atau tidak penting tergantung kuantitas air tanah dan
kuantitas pemakaian, dan tolok ukur dampak bisa dihitung dari jumiah penduduk
yang mengeluh dibandingkan dengan jumiah penduduk yang akan memperoleh
manfaat.

D. Konstruksi Bangunan Pengambil Air di Lokasi Bangunan Penangkap Mata Air:


a. Dampak negatif pekeriaan konstruksi bisa bersifat tetap atau sementara,
penting atau tidak penting tergantung dari ada tidaknya perubahan kebiasaan
masyarakat pemakai air, dan tolok ukumya bisa dihitung dari jumlah penduduk

Bali Urban Infrastructure Program Hal XII - 8

4',-
Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

yang mengeluh dibandingkan dengan jumiah penduduk yang akan


memperolehmanfaat.

E. KonstruksiBangunanPelengkap& Bangunan PengolahanAir:


a. Pekerjaantanah:
Dampaknegatif bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukur dampak bisa
diukur dari intensitas terjadinyagangguantata air, pencemaran udara dan
debu, dan dibandingkan dengan baku mutu yangberlaku.
b. Pekerjaansipil:
Dampak negatif bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukur dampak bisa
diukur dari intensitas kebisingandan getaran dan dibandingkandengan baku
mutu yang berlaku.
c. Pengadaandan pemasanganbangunanpelengkaplain:
Dampak negatif bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukur dampak bisa
diukur dengan membandingkanjumiah masyarakatyang mengeluh dengan
masyarakatyang memperolehmanfaat.

F. KonstruksiPipa Transmissidan Distribusi:


a. Penggaliantanah, pemasanganpipa, pengetesan pipa, dan pengurukankembali

Dampaknegatif bersifat sementara,tidak pentingdan tolok ukur dampak bisa


diukur dari intensitasgangguanyang terjadi.
b. Pemasangan sambungan pelayanan (sambungan rumah, kran umum,
sambungannon domestik):
Dampaknegatif bersifat sementara,tidak penting dan tolok ukur dampak bisa
diukur dari intensitas gangguanyangterjadi.

Ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A...
a. Penyadapanair permukaan:
Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara,penting atau tidak penting
tergantung upaya mengurangidampak,dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitasgetaran yangterjadi.

Bali Urban Infrastructure Program. HuI Xli - 9


Laporan IJmum RKL dan RPL Environmental Sector
_
b. Pengambilan air tanah (pemompaan):
Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting
tergantung upaya pengelolaan dampak yang dilakukan, dan tolok ukur dampak
bisa diukur dari intensitas gangguan.
c. Penangkapan mata air:
Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting
tergantung upaya pengelolaan dampak, dan tolok ukur dampak bisa diukur dari
intensitas gangguan.
d. Pengolahan air:
Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak
penting tergantung upaya pengelolaan dampak, dan tolok ukur dampak
bisa diukur dad intensitas gangguan.
e. Distribusi air:
Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting
tergantung upaya pengelolaan dampak, dan tolok"ukur dampak bisa diukur dari
keluhan masyarakat.
f. Survey kebocoran dan perbaikannya:
Dampak negatif bisa bersifat tetap atau sementara, penting atau tidak penting
tergantung dari upaya pengelolaan dampak, dan tolok ukur dampak bisa diukur
intensitas gangguan.

12.2. RENCANAPENGELOLAANLINGKUNGAN

Rencana Pengelolaan Lingkungan untuk proyek Air Bersih P3KT BUIP secara umum dapat
dilakukan sebagai berikut:

1. Tahap Pra Konstruksi:

A.:
a Untuk kegiatan survey dapat dilakukan upaya mengikut sertakan masyarakat dari
awal, memberikan informasi rencana proyek pada masyarakat dan instansi
terkait, memberi pengertian kepada masyarakat pemilik tentang nilai tanah.

lBaii Urban Infrastructure Program Hal Xi - 10


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. Untuk kegiatan investigasi dapat dilakukan upaya memberikan penyuluhan,


memberikan informasi rencana proyek pada masyarakatdan instansi terkait,
memberipengertiankepadamasyarakatpemilik tentang nilai tanah.
c. Untuk kegiatan pembebasan tanah dapat dilakukan upaya penyuluhan dan
pendekatan secara aktif terhadapmasyarakat, pemilik dan penghuni, ganti
rugi yang memadai serta memberikanpengertian kepada masyarakat tentang
pentingnyaproyektersebut.
d. Untuk kegiatan pemindahan penduduk dapat dilakukan upaya penyuluhan
kepada masyarakat yang pindah dan pendekatan terhadap masyarakat
penerima.

H1.Tahap Konstruksi:

A. PersiapanPelaksanaan:
a. Untuk kegiatan mobilisasi alat, material, tenaga ketia dapat dilakukan upaya
memberikan prioritas pada tenaga kera lokal, penggunaan material dan
peralatan lokal, perbaikanatas prasaranaumum yang mengalami kerusakan
akibat kegiatan, serta pengaturan petaksanaan pekerjaan yang dapat
mengurangikemacetanlalu lintas.
b. Untuk kegiatan pembukaan dan pembersihan lahan dan pembuatan jalan
masuk dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan pekerjaan yang baik,
melakukan penyiraman secara berkala untuk mengurangi debu, pengaturan
pemotongan pohon (yang berfungsisebagaiperedamsuara dan debu) sesuai
kebutuhan, penanamanpohonkembalipadatempat yang kosong.
c. Untuk kegiatan pembuatan/pengoperasianbase camp, gudang dsb dapat
dilakukan upaya pengaturan pelaksanaanpekerjaan sesuai tata cara yang
berlaku, pembuatan sistem drainase sementara yang baik dan pengelolaan
limbah pekerja.

B. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Lokasi Bangunan Sadap (Air


Permukaan):
a. Untuk pengeringan lokasi kegiatan dan pengalihanaliran dapat dilakukan
upaya pembuatan turap sementarapada sisi lain badan sungai, pengaturan
pengalih.anair dan melakukan penyuluhanterhadapmasyarakat.

., Bali Urban Infrastructure Program Hal Xi - 11


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. Untuk pekerjaan tanah di badan sungai dapat dilakukanupaya penyuluhan


kepadapara pemakai air dihilir serta pemasanganturap sementarapada lereng
yang tidak stabil.
c. Untuk pembuatan bangunan sadap dan bangunan pelengkap lainnya dapat
dilakukan upaya pemakaian sistim konstruksiyang sesuai dengan lingkungan
setempat.

C. KonstruksiBangunanPengambilAir di LokasiPemboranSumur (Air Tanah):


a. Untuk pelaksanaan pengeboran / drilling dapat dilakukan upaya pengaturan
waktu pengeborandan pembuatan saluran drainase dan kolam penampung
lumpurlimbah.
b. Untuk pengadaankonstruksisumur bor dapat dilakukan upaya penyuluhan
terhadapmasyarakat
disekitarsumurbor.

D. KonstruksiBangunanPengambilAir di LokasiBangunanPenangkapMata Air:


a. Untuk pekeriaan konstruksi dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan
pekerjaan konstruksidan melakukanpenghijauandisekitarnya.

E. KonstruksiBangunanPelengkapdan Bangunan PengolahAir:


a. Untuk pekerjaan tanah dapat dilakukan upaya pengaturan pekerjaan
sehinggatidak mengganggu tata air dan melakukanpenyiramansecara berkala.
b. Untuk pekelaan sipil dapat dilakukan upaya pemakaiansistim konstruksi yang
sesuaidengankondisisetempat.
c. Untukpengadaandan pemasangan bangunan pelengkaplain dapat dilakukan
f upaya pengaturan pelaksanaansebaik mungkin.

.FKonstruksiPipaTransmisi dan Distribusi:


a. Untuk kegiatan penggalian tanah, pemasangan pipa, pengetesan pipa, dan
pengurukan kembali dapat dilakukan upaya pengaturan pelaksanaan
pekerjaansecara bertahap, bagian per bagian, pengaturankelancaran lalu
lintas, pekerjaan dilakukan tidak pada jam-jam sibuk, koordinasi dengan
instansi terkait, memindahkanutilitas yang terkena sebelum kegiatan dimulai
dan segera memperbaiki kerusakanyangterjadi.

a -S. Bali UrbanInfrastructure


Program HatXil - 12
J LaporanUmumRKL danRPL EnvironmentalSector

b. Untuk kegiatan pemasangan sambungan dapat dilakukan upaya pengaturan


pekerjaan,dan memindahkanutilitas yang terkenasebelum kegiatan dimulai dan
segera memperbaikikerusakanyangterjadi.

* 111.Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

| A.
a. Untuk kegiatan penyadapan air permukaan dapat dilakukan upaya
pemompaan dengan mengikuti petunjuk tata cara pelaksanaan yang ada,
menggunakan peredam suara pada rumah pompa, melaksanakanlah water
managementDAS yang baik, dan memberikan prioritas pemakaianair tersebut
sesuaiperaturanyang ada.
b. Untuk kegiatan pengambilan air tanah (pemompaan) dapat dilakukan upaya
membangun rumah pompa yang kedap suara dan mengatur operasi pompa,
mengatur debit pemompaansesuai dengan debit aman air tanah (safe yield),
membatasi penggunaan dan mengeloladaerah resapandenganbaik.
c. Untuk kegiatan penangkapan mata air dapat dilakukan upaya mengelola

I daerah resapan dengan baik dan mengoptimasikanpenggunaanair.


d. Untuk kegiatan pengolahan air dapat dilakukan upaya pengolahan lumpur
sebelum dibuangketempatterbuka.
e. Untuk kegiatan distribusi air bersih dapat dilakukan upaya penyuluhan,
mendistribusikanair secara merata dan memadukan kegiatan dengan instansi
lain.
f. Untuk kegiatan survey kebocoran dan perbaikannyadapat dilakukan upaya
pengaturan pelaksanaan,koordinasi dengan instansi terkait dan perbaikan
segera kerusakanutilitas yang terjadi.

-t
I _ __
Bali Urban InfrastructureProgram H1aIXllI-13
Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

12.3. RENCANAPEMANTAUANLINGKUNGAN

Rencana Pemantauan Lingkunganproyek Air Bersih P3KT BUIP secara umum dapat
dilakukansebagai berikut:

I. Tahap Pra Konstruksi:

A.
a. Pemantauandampak negatif kegiatan survey dapat dilakukan dengan melihat
masalah yang menonjol, persepsi masyarakatdan instansi lain, dan status
tanah.
b. Pemantauan dampak negatif kegiatan investigasi dapat dilakukan dengan
melihat persepsi masyarakatdan instansilain, serta status tanah.
c. Pemantauandampaknegatifdan kegiatan pembebasantanah dapat dilakukan
denganmelihatsikap persepsimasyarakatdan statustanah.
d. Pemantauan dampak negatif kegiatan pemindahan penduduk dapat
dialkukandengan melihat sikap dan persepsimasyarakat.

IH. Tahap Konstruksi:

A. Persiapanpetaksanaan:
a. Pemantauandampaknegatifdari kegiatan mobilisasialat, material dan tenaga
kerja dapat dilakukandengan melihat persepsimasyarakat,kondisi prasarana-
umum dan kelancaranlalu lintas.
b. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan pembukaan & pembersihan dan
pembuatanjalan masuk dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat
dan keseimbanganbiologis.
c. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pembuatan / pengoperasianbase
camp gudangdsb dapat dilakukandenganmelihat keluhan masyarakat,kualitas
j air, dan kebersihanlokasi.

B. Konstruksi Bangunan Pengambil Air Baku di Lokasi Bangunan Sadap (Air


Permukaan):

13ali Urban Infrastructure Program Hat Xrr - 14


Laporan UmumRKL dan RPL EnvironmentalSector

a. Pemantauandampaknegatif dari pengeringan lokasikegiatan dan pengalihan


aliran dapat ditakukandenganmelihat stabilitas tanah, kadar kekeruhanair
sungai,stabilitasdan kuantitasaliran.
b. Pemantauandampak negatif pekerjaantanah di badan sungai dapat dilakukan
dengan melihat kualitas air, keresahan pemakai air di hilir, dan stabilitas
lereng.
c. Pemantauan dampak negatif pembuatan bangunan sadap dan bangunan
pelengkap lainnya dapat dilakukandenganmelihatkeluhanmasyarakat.

BangunanPengambilAir Baku di LokasiPemboranSumur (Air Tanah)


C. Konstruksi

j a. Pemantauandampak negatif pelaksanaan pengeboran / drilling


dilakukan dengan melihat adanyakeluhanmasyarakatdan kualitasair.
dapat

b. Pemantauan dampak negatif dari pengadaan konstruksi sumur bor dapat


dilakukan dengan melihat keluhanmasyarakat.

D. KonstruksiBangunanPengambil Air Baku di Lokasi BangunanPenangkapMata


j Air:
a. Pemantauandampak negatif dar pekerjaan konstruksidapat dilakukandengan
melihat keluhan masyarakatdan keseimbanganbiologis.

E. KonstruksiBangunanPelengkap& Bangunan PengolahanAir:


a. Pemantauan dampak negatif dari pekerjaan tanah dapat dilakukan dengan
I melihatkeluhanmasyarakat.
b. Pemantauandampaknegatif dari pekeraan sipil dapat dilakukan denganmelihat
adanyakeluhanmasyarakat.
c. Pemantauan dampak negatif dari pengadaan dan pemasanganbangunan
pelengkap lain dapat dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat
disekitarnya.

F. KonstruksiPipa Transmisidan Distribusi:


a. Pemantauan dampak negatif dari penggalian tanah. pemasangan pipa,
pengetesan pipa, dan pengurukankembali dapat dilakukan dengan melihat
keluhan masyarakatterhadap pencemaran(debu),kelancaran-alulintasdi lokasi
pekerjaan,tingkatrkerusakandan hasil perbaikanutilitaskota.

Bali UrbanInfrastructureProgram Hal Xil - 15


Laporan Umum RKL dan RPL Environmental Sector

b. Pemantauan dampak negatif dari pemasangan sambungan pelayanan dapat


dilakukan dengan melihat tingkat kerusakandan hasil perbaikanutilitas kota.

ill. Tahap Operasi dan Pemeliharaan:

A.
a. Pemantauandampak negatif dari kegiatan penyadapanair permukaan dapat
dilakukan dengan melihat keluhan masyarakat, konflik pemakai air dan
menurunnyadebit sungai.
b. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pengambilanair tanah (pemompaan)
dapat dilakukan dengan melihat intensitas kebisingan, keluhan masyarakat
karena menurunnyapermukaanair sumur, atau karena teradi penyusupanoleh
air laut.
c. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan penangkapan mata air dapat
$ dilakukan dengan melihat adanyakeluhan masyarakat.
t d. Pemantauandampak negatif dari kegiatan pengolahan air dapat dilakukan
dengan melihat kondisi lingkungan tempat pembuangan lumpur dan adanya
keluhanmasyarakat.
e. Pemantauandampak negatif dari kegiatan distribusiair bersih dapat dilakukan
dengan melihat adanya keluhan masyarakatdan kepadatanpenduduk.
f. Pemantauan dampak negatif dari kegiatan survey kebocoran dan
perbaikannyadapat dilakukan denganmelihat keluhanmasyarakat.

Bali Urban Infrastructure Program Hat Xil - 16

, \~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
MATRIKS PETUNJUK TEKNIS RKL & RPL
KEGIATAN PROYEK TERMINAL P3KT- BUIP
. . C0AT4tFO~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
hT1~¶Otfltt¶t*fitf

No. TAHAP KEGIATAN YANG 8ERPOTENSI KOMPONEN LINGKUNGAN PERKIRAAN DAMPAK RENCANA
KEGIATAN PROYEK MENIMBULKAN DAMPAK YANG TERKENA DAMPAK NEGATIF PENOELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
1-
M2) (3) _(4) (5) (6) (7)

A. a Penentuan Lokasi proyek - Sosial-Ekonomi masyarakal Timbul keresahan Soslal - Menyampalkan Informasl rencana Keresahan sosial masyarakat
proyek pada masyarakat & Reaksi dart Instansi fain
Instansi lerkalt

D. Pembebasan Tanah Pemilikan tanah, tanaman Tidak puas untuk besamya - Penyuluhan dan pendekatan * Lancarnya pelaksanaan ganti
dan bangunan ganl rugi tertiadap masyarakat rugi
Kekecewean terhadap proyek Memberikan ganti rugi yang
* Hambatan terhadap proyek memadal

* Mata pencartan penduduk Berubahlhilangnya mats Mengupayakan alih protest * Sikap dan persepsi masyarakat
pencarlan sebaglan penduduk * Prtotitas keria untuk tenaga
setempat

c. Pemindahan pedagang pasar - Pedageng yang dipindehkan * Kecemasan terhadsp kondisl * Panyutuhsn don pendeketmn pada Slkap dan persepsi pedagang
lokasilpenempatan sementara pedagang pasar pasar

* Penduduk dilokasi penempatan - Kecemburuan sosial dan - Mencarikan lokasi sementara Sikap dan persepsi masyarakat
timbul friksl yang sesual

A. PERSIAPAN a, Mobilisasi material dan alat-alat lingkungan pemukimanl * Mentngkatnya pencemaran - Pengaturan kecepatan Keluhan masyarakat
besar perumahanibangunan umum udara (debu) dan kendarsan
Kebisingan - Penytraman secara berkata

- Prasaranatjatan umum * Kerusakan padda prasaranat * Perbalkentpeningkatan Kondisi Prasarana


)alan umum prasarana yang ditalul

Pemakalan alat transportast


yang sesual

b. Mobilisasi tenaga kerja Kehidupan sosial ekonomi * Keresahan dan kecemburuan Penyuluhan kepada tenaga . Keresahan masyarakat
masyarakat soslal kerJa darl tuar
Konntikdengan adal- - Prloritas untuk tenaga kerja
istiadat keblasaan setempat setempat

j
__________________________________ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
* Menghormatl keblasaantadat
istladat setempal
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL
KEGIATANPROYEKTERMINAL P3KT- BUIP

No. TAHAP KEGIATANYANG BERPOTENSI KOMPONENLINGKUNGAN PERKIRAAN


DAMPAK RENCANA
KEGIATANPROYEK MENIMBULKAN DAMPAK YANGTERKENADAMPAK NEGATIF PENGELOLAAN
LINGKUNGAN PEMANTAUANLINGKUNGAN
(2) - (3) (4) (5) ()(7)
c. Pembua(an/pengoperasian
base Lingkunganpemukimant Meningkatnyapencemaran - Pengaturanpelaksanaan Keluhanmasyarakat
camp,bengkel,gudang,dsb. perumahan/bangunan
umum udara(debu)dan - Pemakalanslat peredambising&
Kebislngan penyaringan
debu

* Sumberdayaair Tlmbulnyagenanganalr Pemakalanslstemdralnase Kualitassumberdaya air


* Pencemaran padabadanair yangbalk
dansumberair Pembuatankolampenampung
.lmbah
* Sumberdayabiologi Gangguanterhadapflora - Penanamanpohonpadatempat * Kondisiflora (penghijauan)
(penghiJauan) kosongatau penggantli disekitarproyek

S. PELAKSANAAN a. Pekerjaanjalansetapak,jalan * Llngkunganpemukiman* Menlngkatnyapencemaran * Pengaturenpelaksanaan - Keluhanmasyarakat


lingkungan,jalanmasukdanparkir perumahandanbangunan udara(debu)dankebltingan Penylramansecaraberkala

* Sumberdayablologi - Hllangnyavegetaslpenutup - Penanamanpohonpadalokasl * Keselmbangansumberdaya


dan fungsllahansemula penggantlftanah
kosong biologi
dlsekltarprayek
- Berpindahnya
habitatfauna PangaturanPalaksanaan

. UtllltasUmum(jaringantelpon, * Gangguanpadautliltasumum * Pemindahandan perbalkan - Kelancaranfungslutilltasumum


PLN,Gas,dsb) kerusakanyang teriadl

b. Pekerjaanhidranumum& MCK * Lingkunganpemuklman/ - Meningkatnyapencemaran * Penylramansecaraberkala Ketuhanpenduduk


perumahan/bangunan
umum udara(debu)dankeblslngan * Pengaturankecepatankendaraan
- Pemakaljalan * Kemacelanlalu-lintas * Pengaturanlatu-llntas - Kelancaranlalu-lintas
Pemasanganrambu-rambu
lalu-llntas
* Sumberdayaair (permukaan) Terganggunya
allranair - Pangaturanpelaksanaan - Genangan-genangan
air
permukaan
- Pencemaran
kuailtasair - Pembuatansistemdralnasedan Kualitasair
gorong-gorongyangtepatdan
sesual

* Utilitasumum(padakedalaman * Gangguanpadautilltasumum * Pengamananutilitas * Kelancaranfungsiutililas


tertentu)

c. Penyiapansaranapengumpulan * Lingkunganpasar - Menurunnya


estetika - Penempatansaranasampahyang - Estetikasetempat
sampah tepat
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL
KEGIATANPROYEKAREALPARKIR P3KT- BUIP

No. TAHAP KEGIATANYANGBERPOTENSI KOMPONENLINGKUNGAN PERKIRAANDAMPAK RENCANA


KEGIATANPROYEK| MENIMBULKAN DAMPAK YANGTERKENADAMPAK NEGATIF PENGELOLAANLINGKUNGAN LINGKUNGAN
PEMANTAUAN
~'
.(1)-- (2)_____- . (3) (4) (5) (6) (7)
b. Peker)aanMikroDrainase
(saluran.gorong-gorong) Lalu-lintas Gangguanlalu-iintas _ <ftlosi denganpetugas Kemacetandan kecelakaan

. Udara Kebisingandan debu Pengaturandan pengamanan Keluhanmasyarakat

Saturanair Terhambatnyaalirandl Suatsaluransementara - Genanganair


saluranalr

c, Pekerjaanstruktur *Ungkungan arealparkir - Meningkatnyakemacetan Pengaturanpelaksanaan Keluhanmasyarakat


lalu-lintas Koordinasidenganpetugas
lalu-llntas

* Sumberdayabiologi - Hilangnyavegetasipenutup Penanamanpohonpadalokasi - Keseimbangansumberdaya


dan fungsilahan semula pengganti/tanah kosong biologi
dl sekitar proyek
habitatfauna
Berpindahnya PengaturanPelaksanaan

* UtilitasUmumaaringanteipon. Gangguanpadautliliasumum Pemindahandanperbalkan Kelancaranfungsiutliltasumum


PLN,Gas.dsb) kerusakanyang teriadi

iII OPERASIDAN
PEMELIHARAAN
A. a. Jalanlingkungandanjalansetapak Lingkunganarealparkir - Kotomyajalanlingkungan * Pengaturanpembersihan Keluhanmasyarakat
danJalansetapok

b. fengumpulansampah * TPS estetika


Menurunnya PenempatanTPS yangtepat * Keluhanmasyarakat

* Volumesampah * Meningkatnyavolumesampah - Pengangkutansecepatmungkin * Timbunansampah

* Transportasisampah Tidak lancartransportasi * Pengaturanpeiaksanaan ke TPA


Frekwensipengangkutan
sampahke TPA

c. SaluranMikroDrainase * Salurandrainase Sedimentasidl salurandan Pengaturanpembersihansaluran Genanganair dankeberssihan


penyumbatanolehsampah secaraperiodik saluran

d. Jalanmasukdanparkir Lingkunganpasar * kemrcetan


Meningkatnya Pengaturanpelaksanaan * Keluhanmasyarakatdan
lalu-Hntas * koordinasidenganpetugas kemacetanlalu-itntas
lalu-llntas
| M~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~AAtRIKS
PETUNJUK"TEKN:SSRKL & RPL
KEGIATAN PROYEK PEMBANGUNAN PASAR P3KT- BUIP
c c A .- S"(It ptUtst .
No. TAHAP KEGIATAN YANG BERPOTENSI KOMPONEN LINGKUNGAN PERKIRAAN DAMPAK RENCANA
KEGIATAN PROYEKj MENIMBULKAN DAMPAK YANG TERKENA DAMPAK NaGATIF PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(2t (3) (4) (5) (6) _ ____

d. Pekerjaan Mikro Drainase


(saluran, gorong-gorong) Lalu-linlas Gangguan lalu-lintas - Cg(dysi dengan petugas Kemacelan dan kecelakaan

* Udarae Kebisingan dan debu - Pengaturan dan pengamanan - Keluhan masyarakat

- Saluran air * Terhambatnya atiran di Bual saluran sementara Genangan air


saluran air

e. Pekerjaan struhtur (los. lantal. * Lingkungan pasar - Meningkalnya kemacetan Pengaturan pelaksanaan Keluhan masyarakat
pagar dan lain-lain) lalu-lintas * Koordinasl dengan petugas
Islu-itntas

* Sumber daya biologi * Hitangnya vegetasi penutup * Penanaman pohon pada lokasi * Keseimbangan sumber daya
dan fungsi tahan semula penggantUltanahkosong biologi
dl sekitar proyek
Berpindahnya habitat fauna * Pengaturan Petaksanean

* Ulilitas Umum Uaringan telpon, Gangguan pada utilitas umum Pemindahan dan perbalkan Kelancaran fungsi utililas umum
PLN, Gas, dsb) kerusakan yang terjadi

. OPERASI DAN
PEMELIHARAAN
A a Jaan ilingk ungatndan jalan setapak * Lingkungan pasar Kotornya jalan llngkungan Pengaturan pembersihan Keluhan masyarakat
dan jalan setapak

b. MCK dan hidran umum Sarana MCK dan hidran umum * Rusaknya sarana MCK dan - Melaporkan segera pada petugas Berfungsinya sarana MCK dan
i hidran umum yang bersangkutan hidran umum

- Sumber daya air (permukaan) - Pencemaran kualitas air * Pengaturan petaksanaan - Kualitas air permukaan
oteh air bekas * Sistem penyaluran air bekas
yang tepat dan sesual

c Ponitimpiillal sampall TPS * Menirunnya estetika * Penempatan TPS yang tepat - Keluhan masyarakat
* Volume sampah * Mentngkatnya volume sampah * Pengangkutan secepat mungkin * Timbunan sampah

- Transportasi sampah * Tidak lancar transportasi Pengaturan pelaksanaan * Frekwensi pengangkutan ke TPA
sampah ke TPA

d. Saluran Mikro Drainase * Saluran drainase * Sedimentasl dl saluran den * Pengaturan pembersihan saluran * Genangan air dan keberssihan
penyumbatan oleh sampah secara perlodik saluran

e. Jalan masuk dan parkir * Lingkungan pasar * Meningkatnya kemacetan - Pengaturan peiaksanaan - Keluhan masyarakat dan
latu-iintas - koordinasl dengan petugas kemacetan iau-ilintas
latu-lintas
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL
KEGIATANPROYEKAIR BERSIHP3KT-BUIP

No. TAHAP KEGIATANYANG BERPOTENSI LINGKUNGANYANG PERKIRAANDAMPAK RENCANA


KEGIATANPROYEK MENIMBULKAN DAMPAK TERKENADAMPAK NEGATIF PENGELOLAANLINGKUNGAN LINGKUNGAN
PEMANTAUAN
.... __i __ (4) (5 _ (6) (7)

A. a. Survey(mulaidarnairbakus(d SOSoabudaysmasyarakat -Keresahan masyarakat Mengtkulaertakanm~asyarakat Masatahyangmenonjol


distribusi) Sosia ekonomi tanah
Spekutlasi dardawal Persepsidartinstansilain&
*Informnasirencaneproyekpada masyarakat
masyarakatdan Instansiterkalt -Status tanah
*Membefipen ertlankepedamasy. -

pemilikttg.nilai tanah
b. Investigasi Lingkungan - Merubahperuntukanlahan Penyutuhan - Persepsidari Instansilain &
*Sosiabudaya Keresahanmasyarakat * Infornasl rencanaproyekpads masyarakat
- Sosialekonomi Spekulasitanah masyarakatdan Instansiterkait Status anah
ebrd pengertlankpd. masy.
pemliltk& Pnghuni ttg. nilaltanah
Tanah
c. Pembebasan Masarakat Tidak pussatasganti rugi * Penyuluhan& pendekatanaktif Sikappersepsimasyarakat
Ungkunganfisik
L* - Kekecewsaan terhadapproyek Ihd.masy.pemhflk & penghunt
*Spekulasitanahi Pemb.ganti rugi yangmemadal *Status tanah
* Perubahanperuntukanlahan - Memberipengertrankpd.masy.
pemlhlk& Penghunl 1g. nltaltanah

Penduduk
d. Pemnindahail Pendudukyang pindah - Perubahanpolahidup
- Kecemasan terhadap,kondisl - Penyuluhankepadamasyarakat Sikapdan persepslmasyarakat
baru
lokasi/pemuklman yangpindahdan pendekatan
* Memudamya kerukunan terhadapmasyarakatpenerima
masyarakat
* Perubahankebudaysan

A. PERSIAPAN a. Mobilisasiafat, material,tenaga - Sosialbudayamasyarakat * Kecemburuansoslat - Prloritlastenagakerja lokal * Sikapdanpersepsimasyarakat


PELAi%SANAAN keria materialtokatdan alatlokal
* Prasaranaumum Kerusakanprasaranautnum Pengaturanpeningkatanprasarana Kondisiprasaranaumum
*Perbalkanprasaranaumum

* Lalu-tintas Kemacetan Pengaturanpelaksanaan * Kelancaranlalu-lintas

lahan
b. Pembukaan& pembersihan - Llngkunganpemukiman/ * Meningkatnyspencemaran Pengaturanpelaks.pekerjaan - Ketuhanmasyarakat
jalanmasuk
dan pembuatan penduduk udara(debu),airdan Penytraman secaraberkata
kebisingan Mengaturpemotonganpohon
(yan berfungslsebagalperedam
suaradan de!bu)sesual kebutuhan

* Lingkunganfisik PerubahanperuntukanIahan Penanaman pohonkemballpada Keseimbanganbiotogi


* Hilangnyafloradilokasi proye tempatyangtowong
., , .,, 1..... 1_
.Li.i in.hVA.f'. _:_.' _ .1. ............. au.ako :1 1..

MATRIKS PETUNJUK TEKNIS RKL & RPL


KEGIATAN PROYEK AIR BERSIH P3KT-BUIP

No. L TAHAP KEGIATAN YANG BERPOTENSi LINGKUNGAN YANG PERKIRAAN DAMPAK RENCANA
KEGIATAN PROYEK MENIMBULKAN DAMPAK TERKENA DAMPAK NEGATIF PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

ui7 )_L..~ .. -~_______3(4) (6) (7)


I c. Pembuatan/pengoperasian base Lingkungan pemukiman Menlngkatnya kebisingan Pengaturan pelaksanaan Keluhan masyarakat
camp. gudang dsb. penduduk/bangunan umum pekerisan
I ; . * Sumber daya air Timbuinya genangan- - Pembuatan sistem drainase Kualitas air
' ...genangan alr sementara yang balk
- Pencemaran pads badan air/ Pengelolaan limbah pekerla Kebersihan lokasi
sumberair
B. KONSTRUKSI
BANGUNAN
PENGAMBIL AIR
BAKU Dl LOKASI
BANGUNAN
SADAP (AIR PER.
MUKAAN ) a. Pengeringan lokasi kegiatan dan - Badan sungai dan pengguna air Penggerusan pada sisi lain - Pemasangan turap sementara - Stabilitas tanah
pengalihan aliran dardbadan sungal akibat Pengaturan pengalihan air Kadar kekeruhan dalam air
penambahan kecepatan allran - Penyuiuhan terhadap masyarakat sungal
* Terganggunya pemakal air Stabilitas & kuantitas aliran
di hilir

b. Pekerjaan ianah di badan sungai * Air sungai / badan sungai * Meningkatnya pencemaran Penyuluhan kepada pemakal air Kuaiitas air
sungal (sementara) dihilir - Keresahaan pemakal air
Penurunan stabilitas badan - Pemasangan turap sementara * Stabilitas lereng
sungai (pe_ongsoran)

c. Pembuatan bangunan sadap dan - Lingkungan / bangunan umum Timbulnya kebisingan dan - Pemakalan sistem konstruksi yang * Keluhan masyarakat
bangunan pelengkap lainnya getaran dan getaran karena sesual
pemancangan hlangpancang

C. KONStRUKSI
BANGUNAN
PENGAMBIL AIR
BAKU Dl LOKASI
PEMBORAN
SUMUR (AIR
TANAH) a. Pelaksanaan pengeboran / driling - Llngkungan pemukiman Meningkatnya kebisingan Pengaturan waktu pengeboran - Ketuhan masyarakat
perumahan dan bangunan umum operasi driling rig

. - Sumber daya air * Timbulnya output hasil Sistem drainase dan kolom * Kualitas air
pemboran penampung lumpur

b. Konstruksi sumur bor - Pemukiman/ perumahan Pengurangan kuantitas sumur Penyuluhan masyarakat sekitar - Keluhan masyarakat
penduduk disekltamya
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKI & RPL
KEGIATANPROYEKAIR BERSIHP3KT-BUIP

No. TAHAP KEGIATANYANGBERPOTENSI YANG


LINGKUNGAN DAMPAK
PERKIRAAN RENCANA
KEGIATANPROYEK MENIMBULKANDAMPAK TERKENADAMPAK NEGATIF PENGELOLAANLINGKUNGAN PEMANTAUANLINGKUNGAN
1) (2) .= ,(3) -(4)-. (S(6 (7j

D. KONSTRUKSI
BANSUNAN
PENGAMBILAIR
BAKUDI LOKASI
BANOUNAN
PENANGKAP
MATAAIR a. Pekerjaankonsiruksi LingkunganpemukimanI Merubahkeba saon Pengaturan * Keluhanmasyarakat
perumahan masyaraketpemakal
Konfik pemakalalr

Lingkunganfisik Hilangnyaflora - Penghijauandisekitarnya biologis


Keseimbangan

E. KONSTRUKSI
BANGUNAN
PELENGKAP
DANBANGUNAN
PENGOLAHAN tanah
AIR a. Pekerjaan Lingkungan
risik late air
Terganggunya - Pengaluranpekerjaan * Keluhanmasyarakat
. Pencemaranudaradan debu - Penylramansecaraberkala

b. Pekerjaansipil(pembualanreservoir Lingkunganpemukiman/ Timbulnyakebislngandan sistemkonstrukslyang


- Pemakalan Keluhanmasyarakat
rumahpompa,bakpelepaslekan, perumahandanbangunanumum gelarankarenapemencongan sesual
bangunanpengolah,bengkel, tiangpondasl
kantor,labolatorium)
c. Pengadaandanpemasangan Lingkungandisekilarnya Timbulnyakebisingan Pengituranpelaksanaansebalk Keluhanmasyarakal
bangunanpelengkaplain (pompa, mungkin
unitkhlorinalor,gensel dsb).

F. KONSTRUKSI
PIPATRANSMISI Keluhanmasyarakal
DAN DISTRIBUSI a. Penggaiiantanah. pemasangan Lingkunganperumahan/ Meningkalnyapencemaran Pengaturanpelaksanaan -
plpa.pengelesanpipa, don dan
pemukiman/perkanloran (debu)dankebisngan pekesaendilakukansecara
pengurukankembali pasarperdagangan Gogun(raa eltn berlahap,bagianper bagian
. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~*
Gangguanterhadapkeglalan
ekonomilaln
. Estelikakurangbalk

* KondisilalandanIalu-Iintas Gangguanpadapemakalalr * Pengaluranlalu-lIntas * Kelancaranlalu-Iintas


Pekerjasnlidak padajam-lamsibuk

* Ufiliaskola (alpn, troloar, - Timbulnyakerusakan- * Koordinasidenganinstansiterkall & * Tingkalkerusakandanhasil


salurandrainase,jaringan kerusakanpadautilitaskota perbalkankerusakanyangteriadi perbalkanulililaskola
listrik,telepondsb)
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL
KEGIATANPROYEKAIR BERSIHP3KT.BUIP

No. TAHAP KEGIATANYANG BERPOTENSI LINGKUNGAN


YANG PERKIRAANDAMPAK RENCANA
PROYEK'
Kt3GIATAN MENIMBULKAN DAMPAK TERKENADAMPAK NEGATIF LINGKUNGAN
PENGELOLAAN PEMANTAUANLINGKUNGAN
(1) 1_ .............. _ ___ (3)_ (4j
........ (5) .(7) _. 7

b. Pemasangan sambungan Utilitaskota Timbulkerusakanpada Pengsturanpekedaan Tingkatkerusakanutilitasdan


pelayanan(sambunganrumah . utilitaskola Memindahkan utilitasdan hasilperbalkannya
kran umum.sambungannon- memperbalkinya
domestik

Ill, OPERASIDAN
PEMELIHARAAN
A. a. Penyadapanair permukean Lingkunganpemukiman Meningkalnyagetarankarena Pemompean mengikutitatacara Ketuhanmasyarakat
perumahandanbangunan beroperasinya
pompa peiaksanasnyang ada
umum Menggunakanperedamsuara

* Penggunaair * Tlmbulnyakonflikdengan managementDAS


Metaksanakan Konfik pemakalair
pemakalair lainnys yang balk - Debitsungai
Gangguanpadafloradan
faunaalr dibagianhiiir
b, Pengambilan
air tanah - Lingkungan
pemukimanI Bisingdadpomps - Membangun rumah pompakedap - Kebisingan
(pemompaan) perumahandanbangunanumum Pengaruhpadasumur suara& mengaturoperasipompa
penduduk
- Sumberdayaalrtanah - keseimbangan - Mengatur
Terganggunya debit pemompaansesual - Keluhanmasyarakat
alrtanah debitaman,membatasipenggunaan.
* Penyusupanair laut mengeioladaerahresapan
* Menurunnyamukeairtanah
c. Penangkapan
mataair Pemakatairdan tata air * Kontlk pemakaianair don Mengelol daerahresapandengan - Keluhanmasyarakat
terganggunyatataair balk
- Mengoptimastpenggunaanair
d. Pengolahanair - Pemakafair(konsumen) Airberasa,berbaudah Pengaturanpelaksanaan Keluhanmasyarakat
berwarna pengoiahansebaikmungkin
Lingkungantanahdan Pencemaran otehbuangan Pengoiahanlumpursebelum * Keluhanmasyarakat
lingkunganair lumpurdartpengolahanair dibuang
e. Distribusiair bersih Lingkunganpemukiman/ Tidakmeratanyadistribusiair - Penyuiuhan Keluhanmnasyarakat
perumahan Meningkatnyapertambahan * Dlstribuslsecaremerata Kepadatanpenduduk
penduduk& alr limbah Memadukan kegiatandengan
instansilain
f. Surveykebocorandan perbaikannya- Lingkunganpemukiman Meningkatnyapencemaran - Pengaturanpetaksanaan * Ketuhanmasyarakat
perumahanI perkantorandan (debu)dan kebisingan
pusatperdagangan

- Utilitaskota aatan,trotoar, Timbulnyakerusakanpada KoordinasldenganInstansiterkalt - Ketuhanmasyarakat


salurandrainase,jaringanistrik, utilltaskota * Perbatkankerusakan
telepon dsb) *_____._____
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL
KEGIATANPROYEKAREALPARKIRP3KT* BUIP

No., TAHAP KEGIATANYANGBERPOTENSI KOMPONENLINGKUNGAN PERKIRAANDAMPAK RENCANA


KEGIATANPROYEK MENIMBULKANDAMPAK YANGTERKENADAMPAK NEGATIF PENGELOLAANLINGKUNGAN PEMANTAUANLINGKUNGAN
(1), (2) _ W (3) (4) _(6) (6) (7)
.PRA KONSTPUKS
A.i a. PenentuanLokasiproyek masyarakat
Sosiat-Ekonomi TimbulkeresahanSoslal Menyampalkan Informasirencana * Keresahansoslalmasyarakat
proyekpads masyarakat& * ReaksldarlInstansilain
Instanatterkalt

Tanah
b. Pembebasan Pemilikantenah,tanaman Tidakpuas untukbesamys Penyuluhandan pendekatan - Lancarnyapelaksanaanganti
dan bangunan gantirugl terhadapmasyarakat rugi
Kekecewaanterhadapproyak Memberikanganti rugiyang
Hambatanterhadapproyek memadal

Matapencarlanpenduduk *erubahthlangnye mata Mengupsyakanalih profesi Sikapdan persepsimasyarakat


pencarlansebagianpenduduk Psoritat keri untuk tega
setempat

c. Pemindahanpedagangpasar Pemilikkendaraan Kecemasan terhadapkondisi Penyuluhandan pendekatanpada * Sikapdan persepsipelanggan


lokasi/parklrsemerntara pelangganparkir parkir

- Pendudukdilokasipenempatan Kecemburuan sosialdan * Mencarikanlokasisementara Slkapdanpersepslmasyarakat


timbutfriksl yang sesual

fl. KQSTUS
A. PERSIAPAN a. Mobilisasimaterialdan alat-alat lingkunganpemukiman/ - Meningkatnyapencemaran Pengaturankecepatan - Keluhanmasyarakat
besar umum
perumahan/bangunan udara(debu)dan kondaraan
Kebisingan * Penytramansecaraberkala

umum
* Prasarana/Iatan * Kerusakanpaddaprasarana/ - Perbalkan/penlngkatan KondisiPrasarana
jatanumum praSaranayangdilalul

- Pemakalanslat transportasi
yang sesual

b. Mobilisasitenagakerja - Kehidupantosial ekonomi Keresahandan kecemburuan Penyuluhankepadatenaga - Keresahanmasyarakat


masyarakat sosial keriadarl tuar
Konfik denganadat- * Prloritasuntuk tenagakeria
istiadatkebiasgansetempat setempat
* Menghormatlkeblassan/adat
istladatsetempat
L.

MATRIKS PETUNJUK TEKNIS RKL & RPL


isEGIATAN PROYEi PEMBANGUNAN PASAR P3KT BUiP

No. TAHAP KEGIATAN YANG BERPOTENSI KOMPONEN LINGKUNGAN PERKIRAAN DAMPAK RENCANA
KEGIATAN PROYEK MENIMBULKAN DAMPAK YANG TERKENA DAMPAK NEGATIF PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

(1)
(3) t _ _S) __ _ _ (4) (5) (6) .___ _

c. Pembuatan/pengoperasian base - Lingkungan pemukiman/ * Meningkainya pencamaran Pengaturan peiaksanaan - Keluhan masyarakat
camp, bengkel. gudang, dsb. perumahantbangunan umum udara (debu) dan Pemakalan alat peredam bising &
Kebisingan penyaringan debu

- Sumber daya air * Timbuinya genangan air Pemakaian sistem drainase Kualitas sumber daya air
Pencemaran pada badan air yang balk
dan sumber air Pembuatan kolam penampung
.__________________ . _ limbah

* Sumber daya biologl - Gangguan terhadap fora * Penanaman pohon pada tempat - Kondisi nora (penghijauan)
(penghijauan) kosong atau pengganti disekitar proyek

S. PELAKSANAAN a. Pekerjaan jalan setapak. (alan - Lingkungan pemukiman/ * Meningkatnya pencemaran * Pengaturan pelaksanaan Keluhan masyarakat
lingkungan, jalan masuk dan parkir perumahan dan bangunan udara (debu) dan kebisingan * Penyiraman secara berkala

- Sumber daya biologi Hilangnya vegetasi penutup * Penanaman pohon pada lokasl * Keseimbangan sumber daya
dan fungsi lahan semula pengganthitanahkosong biologi
di sekitar proyek
*erpindahnya
B habitat fauna * Pengaturan Petaksanaan

* Utilitas Umum (jaringan telpon, * Gangguan pada utilitas umumn Pemindahan dan perbaikan Kelancaran fungsi utilitas umum
PLN, Gas, dsb) kerusakan yang terjadi

b Pekerjaan hidran umum & MCK Lingkungan pemukiman/ Meningkatnya pencemaran Penyiraman secara berkala Keluhan penduduk
perumahan/bangunan uloml udara (debu) dan kebisingan - Pengaturan kecepatan kendaraan

* Pemakai jalan * Kemacetan lalu-Iintas Pengaturan lalu-lintas * Kelancaran lalu-Iintas


Pemasangan rambu-rambu
lalu-iintas

* Sumber daya nir (permkuwan) * Terganggunya aliran air Pengaturan pelaksanaan * Genangan-genangan air
permukaan
* Pencemaran kualitas alr * Pembuatan sistem drainase dan Kualitas air
gorong-gorong yang tepat dan
sesuai

* Uilitas umum (pada kedalaman - Gangguan pada utliltas umum * Pengamanan utititas - Kelancaran fungsi utilitas
tertentu)

c. Penylapan sarana pengumpulan * Lingkungan pasar Menurunnya estetika * Penempatan sarana sampah yang Estelika setempat
sampah tepat
A.
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPL
KEGIATANPROYEKPEMBANGUNAN PASAR P3KT- atU1P
C __ t^WvR
c__ t.W SU~ II S t

No. TAHAP KEGIATANYANGBERPOTENSI KOMPONENLINGKUNGAN PERKIR6.ANDAMPAK RENCANA


KEGIATANPROYEK MENIMBULKANDAMPAK YANGTERKENADAMPAK NEGATIF PENGELOLAANLINGKUNGAN PEMANTAUANLINGKUNGAN
. (1) __ ~~~~(2)+ _ ___3L_ (4) _ (5) (6) 17)
1. PRAKQNgMR.,$J
A. a. PenentuanLokasiproyek* Sosial-Ekonoml
masyarakat TimbulkeresahanSosial Menyampalkan Informaslrencana Keresahansosialmasyarakat
proyekpadam-syarakat& Reaksidari Instansilain
Instansiterkal.
b. Pembebasan
Tanah Pemilikantanah,tanaman Tidakpuas untukbesarnya Penyuluhandan pendekatan - Lancarnyapetaksanaanganti
danbangunan ganti rugi terhadapmasyarakat rugi
* Kekecewasnterhadapproyek Memberikangantirug(yang
H-Hambatan terhadapproyek memadal
Malapencarianpenduduk - Berubah/hl1angnya
mata
s Mengupayakanalihprofesl Sikapdan persepsimasyarakat
pencariansebaglanpenduduk - Prioritaskera untoktenaga
setempat
c. Pemindahanpedagangpasar Pedagangyangdipindahkan Kecemasanterhadapkondisl - Penyuluhandan pendekatanpada - Sikapdanpersepsipedagang
lokasitpenempatan
sementara pedagangpasar pasar
* Pendudukditokaslpenempatan * Kecemburuansoslaldan Mencarikantokaslsementara Sikapdan persepsimasyarakat
tinmbut
friksl yang sesual

11. KONTRtKS
A. PERSIAPAN a. Mobilisasimaterialdan alat-alat * tlngkunganpemukiman/ Meningkatnyapencemaran - Pengaturankecepalan - Keluhanmasyarakat
besar perumahan/bangunanumum udara(debu)dan kendaraan
Kebisingan Penylramansecaraberkala
I Prasaranaljalan
umum * Kerusakanpaddaprasaranat Perbalkan/peningkatan KondisiPrasarana
lalan umum prasaranayang dilatul

- Pemakalanafattransportasi
yang sesual
b. Mobilisasitenagakerja * Kehidupansosialekononi * Keresahandan kecemburuan - Penyuluhankepadatenaga - Keresahanmasyarakat
masyarakat sosiat kerja darl luar
* Konnlikdenganadat- * Prioritasuntuk tenagakerJa
istiadatkebiasaansetempat setempat
* Menghormatikebiasaantadat
istladatsetempat
MATRIKSPETUNJUKTEKNISRKL & RPI.
KEGIATANPROYEKTERMINAL P3KT- BUIP
a

No. TAHAP KEGIATANYANGBERPOTENSI KOMPONENLINGKUNGAN PERKIRAAN


DAMPAK RENCANA
KEGIATANPROYEK MEN[MBULKANDAMPAK YANGTERKENADAMPAK NEGATIF PENGELOLAANLINGKUNGAN PEMANTAUANLINGKUNGAN
(1) (2
- (3) (4) (5) (6) (7)
d. PekerjaanMikroDrainase
(saluran,gorong-gorong) * Lalu-lintas * Gangguanlalu-iintas Wo¶9pAsldenganpetugas - Kemacetandan kecelakaan

* Udara * Kebisingandan debu Pengaturandan pengamanan * Keluhanmasyarakat


- Saluranair * Terhambatnys
allrandl * Buatsalurmnsementara - Genanganair
saturanair
e. Pekerjaanstruktur(los,lantai, Lingkunganpasar Meningkatnyakemacetan Pengaturanpelaksanaan * Ketuhanmasyarakat
pagardan lain-lain) lalu-Iintas Koordinasidenganpetugas
ltlu-Ilntas
Sumberdayabiologi Hllangnyavegetasipenutup Penanamanpohonpadalokasi - Keseimbangansumberdaya
danfungsilahansemula penggantlitanahkosong biologi
di sekitarproyek
- habitatfauna
Berplndahnya PengaturanPelaksanaan

- UtilitasUmumUaringantelpon, Gangguanpadautililasumum Pemindahandan perbaikan - Kelancaranfungstutilitasumum


PLN,Gas,dsb) kerusakanyangteriadi

III OPERASIDAN
PEMELIHARAAN
A, a. Jalanlingkungandanjalan selapak Lingkunganpasar * Kolornyalalanlingkungan Pengaturanpembersihan Keluhnnniasymrakal
danJalansetapak
b. MCKdan hidranumum - SaranaMCKdan hidranumumn RusaknyasaranaMCKdan Meltporkan segerapadapetugas - flerfungsinyasaranaMCKdan
hidranumum yangbersangkutan hidranumi,m
* Sumberdayaair (permukaan) * Pencemaran kualilasair * Pengaturanpelaksanaan Kualitasair permukaan
olehair bekas * Slstempenyaluranair bekas
yangtepat dan sesual

c. Pengumpulan
sampah TPS Menurunnya
estatika * PenempatanTPSyang tepat Keluhanmasyarakat
* Volumesampah - Menlngkatinya
volumesampah * Pengangkutansecepatmungkin Timbunansampah
* Transporlasisampah Tidaklancertransportasl * Pengaturanpelaksanaan Frekwensipengangkutanke TPA
sampahke TPA

d. SaluranMikroDrainase - Salurandrainase Sedimentasl


di salurandan Pengaturanpembersihansaluran Genanganair dan keberssihan
penyumbatanolehsampah secaraperlodik saluran

e. Jalanmasukdan parkir - Lingkunganpasar - Meningkatnyakemacetan Pengaturanpeiaksanaan - Keluhanmasyarakatdan


lalu-lintas * koordinasIdenganpetugas kemacetanialu-Iintas
ialu-tintas

Anda mungkin juga menyukai