Anda di halaman 1dari 136

DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA

WILAYAH DIREKTO RAT JENDER A L PRA SA RA NA


WI LAYA H
BAGIAN PROYEK PERENCANMN DAN PENGAWASAN TEKNIK JAL.AN DAN JEMBATAN WILAYAH TENGAH

Pekerjaan :
Perencanaan dan Pengawasan
Teknik Jalur Jalan Pantai Utara
Pulau Jawa ( Pantura )

• . -r

, -
-- -..,...
_. -
.

STUDIPENYUSUNAN
UKL/UPL PAMANUKAN
FLYOVER

LAPORAN AKH IR
OKTOBER 2003

PT.DACREA Mitrayasa bekerjasama dengan PT. WIRANTA BHUANA


c:::s.J Enginttring Consultants RAYA PT. TATA GUNA
PATRIA
PT. SAKA ADHI PRADA
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA
WILAYAH DIREKTOR AT JEND ERA L P RA SA RA
NA WIL AYA H
BAGIAN PROYEJ< PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TEKNIK JAL.AN DAN JENBATAN WILAYAH TENGAH

Pekerjaan :
Perencanaan dan Pengawasan
Teknik Jalur Jalan Pantai Utara
Pulau Jawa ( Pantura )

STUDIPENYUSUNAN
UKUUPL PAMANUKAN
FLYOVER

LAPORAN AKHI R
OKTOBER 2003

rt:J PT.DACREA Mitrayasa


Engfnttrtng Consllltants
bekel]'a.sama de11ga11 PT. WIRANTA BHUANA RAYA
PT. TATA GUNA PATRIA
PT. SAKA ADHI PRADA
PT OACREA

DAFTAR ISi

Halaman
Kata Pengantar
Daftar lsi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Gambar iv

Bab I Pendahuluan 1- 1
1.1. Latar Belakang I- 1
1.2. Tujuan dan Kegunaan UKL dan UPL 1- 5
1.3. Wilayah Studi UKL dan UPL
1- 6
1.4. Peraturan Perundang-undangan
1- 8
Bab II Lingkup Rencana Kegiatan
II - 1
2.1. Umum
II - 1
2.2. Lingkup Rencana Kegiatan
II - 1
Bab Ill Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Ill - 1
3.1. Komponen Fisik Kimia
Ill - 1
3.2. Komponen Biologi
Ill - 8
3.3. Komponen Sosial-Ekonomi-Budaya
111 - 11
3.4. Sarana dan Prasarana Umum
111-13
Bab IV Dampak Yang Diperkirakan Akan Timbul
IV -
4.1. Umum
1 IV
4.2. Tahap Pra-Konstruksi
- 1
4.3. Tahap Konstruksi
IV -
4.4. Tahap Pasca
1 IV
Konstruksi Bab V Upaya Pengelolaan
- 2
Lingkungan
IV - 8
5.1. Umum
V- 1
5.2. Tahap Pra-Konstruksi
V- 1
5.3. Tahap Konstruksi
V- 1
5.4. Tahap Pasca Konstruksi
V- 4
Bab VI Upaya Pemantauan Lingkungan
V - 20
6.1. Umum
V- 1
6.2. Tahap Pra-Konstruksi
Vl - 1
6.3. Tahap Konstruksi
Vl - 1
6.4. Tahap Pasca Konstruksi
Vl - 4
Vl - 17

LAMPIRAN

ii
l..aporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukiln PT OACREA
PT DACREA

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.2 Mobilisasi Alat Berat II - 3
Tabel 2.3. Oaftar Material Yang Dipakai II - 4
Tabel 2.4. Daftar Komposisi Tenaga Kerja II - 4
Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Kualitas Udara Ill - 4
Tabel 3.2. Hasil Pengukuran Kebisingan Ill - 4
Tabel 3.3. Kisaran Tingkat Kebisingan Baku Sesuai Peruntukannya Ill - 5
Tabel 3.4. Hasil Pengukuran Kualitas Air Sungai Ill - 6
Tabel 3.5. Hasil Pengukuran Kualitas Air Sumur 111 - 7
Tabel 3.6. Luas Tanah Menurut Penggunaannya di Kecamatan Ill - 8
Pamanukan
Tabel 3.7. Pengambilan Plankton pada sungai Cigadung setelah Jembatan Ill - 9
(Pamanukan) Pytoplankton
Tabel 3.8. Jumlah Penduduk di Wilayah Studi Menurut Jenis Kelamin Ill - 11
Tabel 3.9. Mata Pencaharian Penduduk Menurut Sektor di Wilayah Studi Ill -
Tabel 3.10. Jumlah Sekolah Menurut Status Sekolah dan tingkatan di 12
Ill -
Kecamatan Pamanukan 13
Tabel 3.11. Jumlah Tempat Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Ill - 13
Pamanukan
Tabel 3.12. Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Ill -
Pamanukan 13
Tabel 3.13. Hasil Survey Lalu Lintas di Pamanukan Ill -
Tabel 4.1. Matriks lnteraksi Komponen Lingkungan dengan Komponen 15
Kegiatan Pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan IV -
Tabel 5.1. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Lahan, Tempat V- 2
usaha/Tinggal, Pagar, Tanaman, Utilitas yang Terkena
Pembebasan
Tabel 5.2. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Perubahan V- 3
Pemanfaatan Lahan
Tabel 5.3. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Penurunan Kualitas V- 5
Udara Akibat Pengangkutan Material dan Peningkatan
Kebisingan Akibat Mobilisasi Alat Berat
Tabel 5.4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Penyerapan Tenaga V- 6
Kerja/Kesempatan Kerja dan konflik sosial
Tabel 5.5. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Penurunan Kualitas V- 7
Udara dan Peningkatan Kebisingan
Tabel 5.6. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Air Pamanukan V- 7
Tabel 5.7. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Kecelakaan dan V- 7
Kerusakan Jalan Lingkungan Sekitar Base Camp
Tabel 5.8. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Kualitas Udara V- 8
Berupa Peningkatan Kebisingan dan Sebaran Oebu
Tabel 5.9. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Penurunan Kualitas V-9
Udara Berupa Peningkatan Kebisingan dan Debu
Tabel 5.10. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Terganggunya V - 10
Saluran Air dan Arus Lalu Lintas

iii
Laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan
PT DACREA

Tabel 5.11. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Longsoran Tanah V - 11


dan Genangan Air'Di Sekitar Lokasi Pekerjaan Saluran
Tabel 5.12. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Potensi Dampak V - 12
Kebisingan dan Getaran Akibat Pekerjaan Pondasi Jalan
Layang
Tabel 5.13. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Gangguan Lalu V - 13
Lintas Akibat Kegiatan Pekerjaan Pondasi Jalan Layang
Tabel 5.14. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Kecelakaan Kerja V - 13
Akibat Pekerjaan Jalan Layang
Tabel 5.15. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Kualitas Udara dan V - 14
genangan lbanjir setempat
Tabel 5.16. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Kualitas Udara dan V - 15
Kebisingan Akibat Pembuatan Material Perkerasan Aspal
Tabel 5.17. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Gangguan Lalu V - 16
Lintas dan Kecelakaan Kerja Akibat Pekerjaan Perkerasan
Aspal
Tabel 5.18. Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Terganggunya V - 17
Kelancaran Arus Lalu Lintas
Tabel 5.19. Upaya Pengelolaan Lingkungan Tehadap Dampak Lingkungan V - 18
Akibat Pengoperasian Jalan
Tabel 5.20. Ringkasan Upaya Pengelolaan Lingkungan Pembangunan V - 19
Jalan Layang (Flyover) Pamanukan, Kabupaten Subang
Tabel 6.1. UpayaPemantauan Lingkungan Terhadap Sikap dan Persepsi Vl - 2
Negatif Masyarakat
Tabel 6.2. UpayaPemantauan Lingkungan Terhadap Sikap dan Persepsi Vl - 3
Negatif Masyarakat
Tabel 6.3. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Penurunan Kualitas Vl - 4
Udara Akibat Pengadaan Material dan Peningkatan Kebisingan
Akibat Mobilisasi Alat Berat
Tebel 6.4. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Penyerapan Tenaga Vl - 5
Kerja dan Kesempatan Kerja dan Konflik Sosial
Tabel 6.5. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Penurunan Kualitas Vl - 6
Udara dan Peningkatan Kebisingan
Tabel 6.6. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Air Permukaan Vl - 7
Tabel 6.7. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Kecelakaan dan Vl - 7
Kerusakan Jalan Masuk Base Camp
Tabel 6.8. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Penurunan Kualitas Vl - 8
Udara berupa Peningkatan Kebisingan dan Debu
Tabel 6.9. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Penurunan Kualitas Vl-9
Udara berupa Peningkatan Kebisingan dan Debu Akibat
Pekerjaan Tanah
Tabel 6.10. Upaya Pemantauan Lingkungan terhadap Terganggunya Vl - 9
Saluran Airdan Arus Lalu Lintas
Tabel 6.11'. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Dampak Genangan Vl -
Air Akibat Pekerjaan Saluran 10
Tabel 6.12. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Potensi Dampak Vl -
Kebisingan dan Getaran Akibat Pekerjaan Pondasi Jembatan 12
Layang
Tabel6.13. Upaya Pemantauan Lingkungan terhadap Gangguan Lalu Vl -
Lintas Akibat Kegiatan Pekerjaan Pondasi Jalan Layang 12
Tabel 6.14. Upaya Pemantauan Lingkungan Terhadap Kecelakaan Kerja Vl -
Pekerjaan Jembatan/Jal an Layang 12

iv
l. iJporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan
PT DACREA

Tabel 6.15. Upaya Pemantauan Tertladap Kualitas Udara dan Genangan I VI -


13 Banjir setempat _
Tabel 6.16. Upaya Pemantauan Lingkungan Tertladap Kualitas Udara dan VI -
Kebisingan Akibat Pembuatan Material Perkerasan Aspal 14
Tabel 6.17. Upaya Pemantauan Lingkungan Tertladap Gangguan Lalu
Lintas dan Kecelakaan Kerja Akibat Kegiatan Pekerjaan VI -
Perkerasan Aspal 15
Tabel 6.18. Upaya Pemantauan Lingkungan Tertladap Terganggunya VI -
Kelancaran Lalu Lintas 16
Tabel 6.19. Upaya Pemantauan Kecelakaan Lalu Lintas dan Kualitas Udara
dan Kebisingan Akibat Pengoperasian Jalan VI -
Tabel 6.20. Ringkasan Upaya Pemantauan Lingkungan Pembangunan 17 -
VI
Jalan Layang (Flyover) Pamanukan, Kabupaten Subang 18

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1. Peta Orientasi Lokasi Proyek Pembangunan Jalan Layang 1- 3
(Flyover) Pamanukan Kabupaten Subang
Gambar 1.2. Peta Orientasi Lokasi Proyek Pembangunan Jalan Layang 1- 4
(Flyover) Pamanukan, Kabupaten Subang
Gambar 1.3. Peta Batas Wilayah Studi I- 7
Gambar 2.1. Kondisi Eksisting (Jalan dan Potongan Melintang) II- 9
Gambar 2.2. Gambar Rencana Kegiatan II - 10
Gambar 3.1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Ill - 17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan


Lampiran 2. Hasil Analisis Laboratorium

v
loporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan
PT DACREA

BA B I
PENDAHULUA
N

1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Proyek Pembangunan Jalan Layang (Ryover) Pamanukan, Kabupaten


Subang yang berada pada ruas Jalan Raya Pamanukan, tepatnya di perempatan
Jalan Raya Pamanukan dengan jalan menuju Kota Subang dan Jalan Pondok
Bali, merupakan Jalan Negara yang dipersiapkan sebagai altematif untuk
mengatasi kemacetan dan kecelakaan yang sering terjadi karena bertemunya lalu
lintas regional dari arah Jakarta, Cirebon dan Bandung serta lalu lintas lokal.

Jalan Layang ( Flyover) Pamanukan yang terletak di Kecamatan Pamanukan,


Kabupaten Subang berada disebelah timur Jakarta, adalah kota dengan
pertumbuhan penduduk yang padat per tahunnya. Pembangunan Kota Subang
khususnya Pamanukan dan daerah disekitamya. membutuhkan dukungan
prasarana tambahan termasuk peningkatan jalan dan transportasi. Oiperkifakan
hampir seluruh kendaraan yang melintas dari arah Jakarta maupun arah Cirebon
akan menggunakan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan tersebut.

Diharapkan dengan adanya pembangunan jalan layang ini akan bermanfaat


mengatasi kepadatan lalu lintas dan mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan
antara kendaraan, dan juga akan mempengaruhi tingkat kelancaran lalu lintas
yang menuju dan keluar Kota Kecamatan Pamanukan.

letak rencana pembangunan Jalan Layang ( Flyover) Pamanukan berada pada


daerah yang cukup padat arus lalu lintasnya dan pada kanan/kiri jalan sudah
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tempat usaha, pemukiman dan pendidikan
maka pada tahap pra konstruksi akan menimbulkan dampak yang berhubungan
dengan persepsi masyarakat didalam proses pembebasan lahan yang terkena
proyek. Pada tahap konstruksi kemungkinan dapat menimbulkan dampak berupa
kemacetan lalu lintas, terganggunya utilitas umum, penurunan kualitas udara
akibat kegiatan proyek, terganggunya bangunan sekitar proyek akibat getaran dari

lilporan Akhir UKL-UPL flyover


Pamanukan
PT DACREA
I - 1
PT DACREA

proses pemancangan, sangat potensial menimbulkan kecelakaan kerja dan


terganggunya kegiatan masyarakat dalam berbisnis, maka disusunlah dokumen ini
untuk mengelola dan mengurangi dampak negatif yang akan menimbulkan
kerugian pada masyarakat yang bisa menghambat kelancaran proyek dan
meningkatkan seoptimal mungkin dampak positif dari rencana kegiatan proyek.

Sesuai dengan asas pembangunan yang berkelanjutan yaitu pembangunan yang


berwawasan lingkungan, diisyaratkan harus memperhatikan kaidah-kaidah
lingkungan hidup sehingga diharapkan kegiatan yang direncanakan dapat tercapai
keselarasan lingkungan antara manusia dengan lingkungan sekitamya.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang


Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 15 ayat (1) menyatakan bahwa setiap
rencana usaha atau kegiatan yang memungkinkan dapat menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Kemudian ditindaklanjuti dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 pasal 3 ayat (4) tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, maka bagi rencana usaha dan/atau
kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan dan/atau secara teknologi dampak besar dan penting yang timbul
dapat dikelola, diwajibkan melakukan UKL dan UPL. Dengan memperhatikan
lampiran I Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nornor 17 tahun
2001 tentang Jenis Usaha/Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Keputusan Menteri Permukiman
dan Prasarana Wilayah Nomor 17 Tahun 2003 tentang Jenis Usaha dan atau
Kegiatan Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah Yang Wajib
Dilengkapi Dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan, maka telah ditetapkan bahwa :

• Pembangunan Jalan Layang dengan panjang kurang 2 km,


• Pembangunan/ peningkatan jalan di luar DAMIJA di kota sedang yang
mempunyai panjang proyek 3 km s/d < 10 km atau pembebasan lahan
5 Ha s/d < 10 ha,

Proyek Pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan pada ruas Jalan Raya
Pamanukan Kabupaten Subang, mempunyai panjang proyek ± 1,026 km sehingga
dalam pembangunannya per1u dilakukan ter1ebih dahulu studi berupa Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan
1- 2
·,t' REf'UBUK
PENYUSUNAN UKUUPL
........... KONSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
c..-.
INDONESIA

, JIO'NtTIJ£N PEJtlM<llW4 DNC PRAS PRASARANA DAN PENGAWASAN TEKNIK


JALUR JALAN
VD.AYAH DIREKTDRAT JOlm:RAI... PRASMIHo\
VD.AYAH


UTARA

LCKASI STUDY
REFUBLIKINDONESIA PENYUSUNAN UKL I UPL -Ho · KDNSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
D£PART£M£N P£RMUl<IMAN DAN PRASARANA PRASARANA PENGAASAN TEKNIK .JAVA IMAT
PETA LDICASI PRDYCM
lllLAYAH DIR KTORAT JENDERAL PRASARANA JALUR JALAN LOKAJI
T[AM LCAllCA

lllLAYAH

UTAR A

t
''
I, '
J

r
.1

,·'
I
J
' \
I
I
/ I
1
I

SUKAMANDI

'I JANGGA
I


I

______
JATILUHUR _,. ,;
I
.......... ..,,..,.. ... ...,.... .. . ... .
L O KAS I
...,...,. Q U A R Y I
JATIBARANG

r '
I SERDA Nd

.,,
I I
PURIJAKARiTA
\
I
I _ .. .. -...,,I
I ,,
S
I

KETERANGAN "' \AKART\', SUBANG,":- •..,


,_ _ ..."'' I


/

I : '''I
,'

-
I
!COTA

• lllJCDTA
PT OACREA

1.2. TUJUAN DAN KEGUNAAN UKL DAN.IJPL

1.2.1. Tujuan UKL dan UPL

a. Tujuan UKL
Sebagai acuan dalam mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi
dampak negatif yang timbul akibat dari rencana Proyek Pembangunan Jalan
Layang ( Flyover) Pamanukan serta rnengembangkan dampak positif yang
ada.

b. Tujuan UPL
1. Memantau hasilpelaksanaan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan
dalam kegiatan Proyek Pembangunan Jalan Layang (Flyover), dengan
cara melihat sejauh mana terjadi perubahan rona lingkungan yang
diakibatkan oleh kegiatan tersebut.
2. Memberi masukan kepada pihak terkait dalam pelaksanaan pengelolaan
lingkungan apabila terjadi perubahan rona lingkungan kegiatan Proyek
Jalan Layang Pamanukan.

1.2.2. Kegunaan UKL dan UPL

a. Kegunaan UKL
1. Memberikan petunjuk tentang tata cara dalam menangani dampak yang
timbul, sehingga dampak negatif dapat dicegah dan diatasi sedini
mungkin.
2. Memberikan petunjuk kepada Pemrakarsa/Pengelola Proyek dan instansi
terkait mengenai lingkup tugas dan tanggung jawa.bnya dalam upaya
pengelolaan lingkungan.
3. Merupakan masukan dalam perencanaan dengan menjabarkan lebih
lanjut dokumen ini dalam spesifikasi dokumen lelang.

b. Kegunaan UPL
Sebagai bahan masukan dalam melaksanakan evaluasi terhadap efektifitas
pelaksanaan UKL.

14poran Akhir UKL-UPL flyover


Pamanukan
I - 5
PT DACREA

1.3. WILAYAH STUDIUKL DAN UPL

1.3.1. Lokasi Pelaksanaan UKL dan UPL

Wilayah studi UKL dan UPL diuraikan dengan wilayah sebaran dampak yang
mungkin terjadi, maka terbagi dalam :

a. Batas Proyek
Wilayah kegiatan Proyek Jalan Layang (Flyover) Pamanukan meliputi
tapak proyek dengan perincian :
• Panjang jalan layang 1,026 meter beserta panjang operitnya
• Sisa panjang proyek merupakan pekerjaan pelebaran perkerasan jalan

b. Batas Ekologi
Batas pengamatan secara ekologi ditentukan berdasarkan luas sebaran
dampak di kanan/kiri ruas jalan, sementara mengingat keterbatasan dana,
waktu dan tenaga maka pengamatan ditentukan sepanjang proyek dengan
lebar koridor kira-kira 100 meter.

c. Batas Administrasi
Batas administrasi memberi batasan pada wilayah studi sosial ekonomi dan
sosial budaya dimana lokasi proyek masuk ke dalam wilayah administrasi
Desa Mulyasari dan Desa Pamanukan, Kecamatan Pamanukan.

d. Batas Teknis
Batas Teknik merupakan rangkuman ketiga batas diatas dengan
memperhatikan keterbatasan sumber daya, dana, ruang, waktu serta tenaga
ahli yang dapat disediakan untuk melaksanakan studi ini.

Batas Wilayah Studi UKUUPL Proyek Penbangunan Jalan Layang (Flyover)


Pamanukan, disajikan dalam Gambar 1.3.

l..ilporan Akhir UKL-UPL flyover


Pamanukan
1- 6
......-:::
- :
"-'---:.

··.·..
PT DACREA

1.3.2. Waktu Pelaksanaan UKL dan UPL -


Waktu pelaksanaan UKUUPL terbagi dalam tahapan-tahapan sebagai berikut
a. Tahap Pra Konstruksi.
Yaitu tahapan sebelum tahap konstruksi dimulai
b. Tahap Konstruksi
Yaitu terbagi dalam masa mobilisasi dan pelaksanaan fisik
c. Tahap Pasca Konstruksi.
Yaitu masa operasi dan masa pemeliharaan

1.4. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


a. Undang - undang No. 13 tahun 1980, tentang Jalan.
b. Undang-Undang No. 4 tahun 1992, tentang Perumahan dan Pemukiman.
c. Undang-Undang No. 14 tahun 1992, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
d. Undang-Undang No. 24 tahun 1992, tentang Penataan Ruang.
e. Undang-undang No. 23 tahun 1997, tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
f. Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1985, tentang Jalan.
g. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999, tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
h. Keputusan Presiden No. 55 tahun 1993, tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
i. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12/Men LH/3/1994, tentang
Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan.
j. Keputusan Menteri P.U. No. 296/KPTS/1996, tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan.
k. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17/2001, tentang Jenis
Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
I. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 17/KPTS/M/2003
tentang Penetapan Jenis Usaha dan /atau Kegiatan Bidang Permukiman dan
Prasarana Wilayah Yang Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.

Laporan Akhir IJKL-UPL flyover Pamanukan


I - 8
Pr OACREA

BAB II
RENCANA KEGIATAN PROYEK

2.1. UMUM

Rencana Pembangunan Jalan Layang ( Flyove0 Pamanukan, Kabupaten Subang


merupakan pembangunan jalan yang direncanakan untuk melayani lalu lintas
yang mempunyai kepadatan cukup tinggi terutama kendaraan-kendaraan berat
dan besar dan lalu lintas regional, sehingga rencana pembangunan
diharapkan akan memperlancar arus lalu lintas sehingga meningkatkan mobilitas
barang dan penduduk. Juga mengurangi terjadinya kecelakaan antar
kendaraan di persimpangan arah Subang dan Pondok Bali.

Rencana Pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan sepanjang ± 1,026


kilometer dengan lebar DAMIJA rata-rata 17 meter yang terdiri dari 2 jalur untuk
dua arah dengan median dan bahu jalan. Kondisi eksisiting jalan dan potongan
melintang dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.2. LINGKUP RENCANA KEGIATAN


Pekerjaan Proyek Pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan, Kabupaten
Subang berada di atas jalan lama yang sudah ada dan kedua sisinya sudah
padat dengan berbagai bangunan baik sebagai tempat usaha, tempat tinggal
maupun fasilitas sosial dan pendidikan. Pembangunan Jalan Layang ini terbagi
dalam 2 (dua) jenis pekerjaan utama yaitu :

a. Pembangunan Jalan Layang beserta operitnya dengan sistem balok pracetak,


pondasi tiang pancang, pilecaps dan pier dicor beton setempat, abutment
dan dinding penahan pada lokasi ramp dicor beton setempat.

b. Pekerjaan perkerasan jalan dan pelapisan kembali pada pelebaran jalan,


pembuatan jalan pada kanan/kiri jalan layang dan pelapisan aspal diatas
operit jalan layang dengan konstruksi flexible pavement.

Laporan Akhir UKL- UPL flyover Pamanukan II - 1


PT DACREA

Pembangunan fisik jalan tersebut memertukan waktu sekitar 2 (dua) tahun


pelaksanaan. Uraian kegiatan pembangunan Jalan Layang (Flyover) ini akan
dikelompokkan dalam 3 (tiga) tahap kegiatan yaitu :

2.2.1. TAHAP PRA-KONSTRUKSI

a. Survai dan Desain

Kegiatan survai untuk menyiapkan data yang digunakan dalam


merencanakan atinyemen vertikal, alinyemen horizontal jalan, potongan
memanjang dan melintang, mendesain konstruksi jalan dan underpass serta
untuk pembuatan dokumen tender dan kontrak.

b. Pengadaan Lahan

Pembangunan jalan memer1ukan pembebasan lahan dan bangunan milik


penduduk, kegiatan ini mencakup proses pemberian ganti rugi.

2.2.2. TAHAP KONSTRUKSI

Tahap ini diberi batasan yaitu tahap dimulainya mobilisasi dilanjutkan dengan
pelaksanaan fisik proyek sampai proyek diserah terima sementara dari
kontraktor ke pemilik.

a. Mobilisasi

Kegiatan dalam masa mobilisasi ini mencakup pengadaan peralatan berat


yang akan dipakai untuk pelaksanaan proyek, pemasangan AMP dan Stone
Chrusher, pengadaan pusat pencampuran beton, pembangunan kantor
direksi, pembangunan bangunan laboratorium, penyediaan alat laboratorium,
penyediaan tenaga kerja dan penyusunan rencana pelaksanaan proyek dan
program mobilisasi.

• Mobilisasi Alat Berat dan Pengadaan Material


Pengadaan peralatan berat yang digunakan untuk pembangunan fisik
Proyek Pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan dapat dilihat

l4poran Akhir UKL- UPL Flyover Pamanukiln II - 2


pada Tabel 2.2, sedangkan material yang dipakai dapat dilihat pada
Tabel 2.3.

• Pengadaan Tenaga Kerja


Kegiatan ini rreiputi penerimaan dan penyeleksian tenaga kerja baik
yang berasal dari daerah rencana kegiatan maupun yang datang dari luar
daerah rencana kegiatan. Komposisi tenaga kerja yang digunakan untuk
rnelaksanakan kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.2. Mobilisasi Alat Berat

No Jenis Alat Berat Kapasitas


1. Bulldozer 160 hp
2. Excavator 130 hp
3. Dump trucks 8 m3
4. Flat bed truck 20 ton
5. Grader 145 hp
6. Stone crusher and two stage screening 75 ton/jam
plant capable of screening four aggregate
sizes
7. Wheel loader 1-2 m3
8. Tandem steel roller (asphalt) 8 ton static
9. Steel Wheel Roller 10 ton
10. Vibratory roller 10 ton
11. Water tanker 5000 It
12. Water pump 100 mm -
13. Rubber tired roller (asphalt) 10 ton
14. Asphalt mixing plant 60 ton/jam
15. Asphalt finisher 100 ton/jam
16. Asphalt sprayer 1000 It
17. Concrete mixer 0,3 m3
18. Concrete Vibrator 3 hp
19. Air Compressor 6000 lt/menit
20. Generator set 250 kw, 50 kw
21. Pick up truck 1 ton
22. Vibrator compactor 6,5 hp
23. Survey equipment -
24. Laboratory equipment -
25. Concrete Truck Mixer 5 m3
26. Concrete batch plant 10 m3/jam

/..iJporan Akhir UKL- UPL flyover Pamal/Uk,3n II - 3


PT DACREA

Tabel 2. 3. Material Yang Dipakai

No. Jenis Satuan Asal Sistem Cara


Material Pengambilan Pengangkutan Penyimpanan

1. Tanah
Timbunan
M3 Ditimbun
- Pilihan Subang Dump
Truclc/
Truck
M3 Ditimbun
2. Agregat Klas A & Subang
B/Batu Pecah Dump
Truclc/
3. Agregat Subang Truck
utk Beton :
M3 Ditimbun
- Pasir Beton

M3 Ditimbun
- Agregat Subang Dump
kasar/split Truck/Truck

Aspal Dump Tangki/Drum


4. Ton Cilacap
Truck/Truck
Semen Jakarta/Cirebon Silo/Zak
5. Kg

Tangki/Drum

Tabel 2. 4. Komposisi Tenaga Kerja

No. Komposisi Tenaga Kerja

1. Manajer Proyek
2. Manajer Kantor
3. Pelaksana Utama
4. Pelaksana Struktur Jembatan
5. Asisten Pelaksana Struktur Jembatan
6. Pelaksana Jalan
7. Asisten Pelaksana Jalan
8. Pelaksana Geoclesi
9. Asisten Pelaksana Geodesi
10. Bagian Engineering
11. Draftmen
12. Estimator I Quantity Engineer
13. Administrasi teknik dan teknisi laboratorium
14. Administrasi umum/Keuangan
15. Logistik I Pergudangan
16. Peralatan/Pemeliharaan Alat Berat
17. Keamanan
18. Operator Alat BeraVdriver
19. Buruh Lapangan (Pekerja)

Ulporan Akhir UKL- UPL flyover Pamanukan II - 4


PT DACREA

b. Pengoperasian Base Camp

Didalam base camp terdapat kegiatan kantor kontraktor, gudang dan bengkel,
AMP (Asphalt Mix Plant), Stone Chrusher, kegiatan laboratorium dan
pembuatan beton pracetak. okasi base camp ditentukan oleh kontraktor
dengan persetujuan Pimpro/Pimbagpro.

c. Pekerjaan Pembersihan Lahan

Pekerjaan dilakukan pada lahan yang telah selesai proses pembebasan


lahan dimana diatas tanah tersebut terdapat sisa bangunan/konstruksi yang
akan dibongkar, dan utilitas umum yang harus dipindahkan. Proses
penyiapan lahan dilakukan dengan alat buldozer untuk membongkar pondasi
bangunan, mengupas lahan dan meratakan tanah. Kemudian mengangkut
hasil buangan ke lokasi yang telah ditentukan.

d. Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah mencangkup pekerjaan galian untuk tanah darat dan lumpur
untuk badan jalan dan saluran samping, pekerjaan timbunan dengan tanah
biasa dan pilihan, tanah timbunan di badan jalan sebagai pengganti tanah
yang berCBR tidak sesuai dengan spesifikasi.

Pekerjaan galian dilakukan dengan excavator dan /atau tenaga manusia.


Tanah galian yang tidak dipakai diproyek akan diangkut dengan dump truck
dan dibuang ketempat yang telah ditentukan.

Demikian juga urugan dengan tanah pilihan dan tanah urugan biasa yang
didatangkan dari luar proyek diangkut dengan dump truck dan dihampar
dengan buldozer, motor grader dan tenaga manusia. Pekerjaan urugan tanah
dilakukan lapis per lapis dengan ketebalan sekitar 20 cm tergantung alat
pemadat yang dipakai. Setiap lapis tanah yang telah dipadatkan diperiksa
kepadatannya.

laporan Akhlr UKL- UPL flyover Pa/TliJnukan


II - 5
fTT DACREA

e. Pekerjaan Saluran

Pekerjaan saluran untuk menyalurkan air baik pada waktu pelaksanaan


maupun pasca konstruksi terutama dimusim hujan. Pekerjaan galian saluran
ini dilakukan dengan excavator dan tenaga manusia kemudian tanah
galian diangkut dengan dump truk untuk dibuang ditempat yang telah
ditentukan, pembuatan gorong-gorong untuk pembuangan air. Pembuatan
saluran memakai material yang didatangkan dari luar dan penyimpanan
material dipinggir jalan pada lokasi dimana akan dilakukan kegiatan
pekerjaan saluran.

f. Pekerjaan Jembatan /Jalan Layang

Pekerjaan ini meliputi dua pekerjaan utama yaitu pekerjaan pondasi


jembatan alan layang dan bangunan atas jembatan alan layang.

Pekerjaan Pondasi Jembatan/Jalan Layang

Pekerjaan Jembatan meliputi pekerjaan pondasi jembatan berupa pembuatan


(tiang pancang ) dengan menanamkan sampai lapisan tanah yang
ditentukan sehingga dapat mendukung beban yang tertentu, kemudian
dibuat kerangka besi setelah itu dilakukan pengecoran. Pekerjaan beton
dilakukan pencampuran dengan Concrete Mixing Plant, diangkut ke lokasi
dengan truck mixer dan dicorkan dengan concrete pump kemudian
dipadatkan dengan vibrator.

Pekerjaan Bangunan Atas Jembatan/Jalan Layang

Pekerjaan lainnya adalah pekerjaan bangunan atas jembatan, pondasi dan


struktur dinding penahan tanah. Bangunan atas jembatan terdiri dari balok
balok pracetak dan lantai panel dibuat dilokasi diluar proyek kemudian
diangkut kelokasi proyek dengan menggunakan trailer truk. Pemasangan
balok-balok pracetak dilakukan dengan mobil crane dan pengecoran lantai
jembatan dilakukan dengan concrete pump; yang sebelumnya dipasang
lantai panel sebagai bekisting dan pemasangan besi beton lantai jembatan.

Laporan Akhir UKL- UPL flyover Pamanukan II - 6


PT DACREA

g. Pekerjaan Lapisan Pondasi Atas dan Lapisan Pondasi Bawah

Diatas subgrade/ tanah dasar jalan dihampar lapisan pondasi bawah


kemudian dihampar lagi lapisan pondasi atas. Agregat untuk pekerjaan
lapisan pondasi jalan dipersiapkan di base camp dengan mesin Stone
Chrusher kemudian diangkut ke lapangan dengan dump truck.
Penghamparan di lokasi jalan baru dengan motor grader dilakukan lapis
per lapis sampai ketebalan lapisan yang ditetapkan dan setiap lapis
dipadatkan dengan mesin gilas sampai kepadatan yang dipersyaratkan.

h. Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Agregat untuk pekerjaan ini dipersiapkan di base camp dengan mesin Stone
Chruser kemudian diangkut ke lapangan dengan dump truck, penghamparan
dengan motor grader untuk ketebalan lapisan yang ditetapkan dan
dipadatkan dengan rnesin gilas sampai kepadatan dipersyaratkan

i. Pekerjaan Perkerasan Aspal

Perkerasan aspal dihampar diatas lapisan pondasi atas jalan dimana


bahan yang dipakai merupakan campuran agregat kasar, agregat halus
dan aspal yang dibuat di AMP dengan persyaratan tertentu dan selalu
dikontrol di
laboratorium. Kemudian diangkut ke lapangan dengan dump truck untuk di
hampar dengan Asphalt Finisher. Sebelum campuran aspal ini dihampar,
lokasi harus dipersiapkan dengan menyemprotkan lapisan resap pengikat
pada permukaan lapisan pondasi atas yang sudah bersih, atau
menyemprotkan lapisan pengikat pada pennukaan yang sudah berlapis aspal.
Pemadatan pada lapisan dan jenis perkerasan aspal dilakukan dengan
tandam roller dan pneumatic tire roller sampai kepadatan yang dipersyaratkan.

j. Pekerjaan Trotoar dan Marka Jalan

Pembuatan trotoar untuk pejalan kaki dimaksudkan agar pejalan kaki tidak
menggunakan badan jalan. Material trotoar dan curb dibuat di luar lokasi
proyek kemudian diangkut dengan dump truck I truck ke lapangan
untuk
l.ilporan Akhir UKL- UPL flyover Pamanukan 11 _ 7
PT DACREA

dipasang di lokasi trotoar dan curb juga dipasang di median jalan. Pekerjaan
trotoar, pemasangan curb dan peke!jaan marka jalan sedikit banyaknya
akan mengganggu kelancaran lalu lintas.

Pekerjaan marka jalan sedikit banyaknya akan menggunakan badan jalan,


khususnya di lokasi awal rencana jalan dan di lokasi akhir rencana yang
merupakan pertemuan dengan jalan yang sudah ada (existing).

2.2.3. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

Kegiatan pada tahap pasca konstruksi dilakukan setelah tahap konstruksi selesai
dimana jalan sudah bebas digunakan oleh masyarakat, kegiatan tahap pasca
konstruksi meliputi :

a. Pengoperasian Jalan
Pembangunan Jalan Layang (Flyover) direncanakan akan memperbaiki
tingkat layanan angkutan darat di jalur Pantura Pulau Jawa yang melintas
daerah tersebut, disamping itu keberadaannya akan meningkatkan rnoblitas
penduduk, mengurangi pencemaran udara dan kebisingan karena lalu lintas
lebih lancar pada ruas jalan existing; karena beban kendaraan yang
melintas sebagian dialihkan ke jalan layang.

b. Pemeliharaan Jalan
Dalam kondisi tertentu jalan akan mengalami kerusakan maka dilakukan
upaya pemeliharaan agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah,
pemeliharaan rambu-rambu dan marka dengan melakukan pengecatan
kembali, pemeliharaan bagian jembatan misalkan pengecatan railing
jembatan dan pembersihan drainase jembatan. Pemeliharaan saluran,
pemotongan rumput pada jalur hijau dan pemeliharaan pohon.

Kegiatan-kegiatan pemeliharaan pada umumnya ditujukan untuk mencegah


setiap kerusakan lebih lanjut dari jalan dan jembatan. Aktivitas-aktivitas ini
termasuk pekerjaan yang bersifat kecil dan tidak dimaksudkan untuk
mengembalikan kondisi jalan dan jembatan ke kondisi semula dan atau bukan
juga untuk memperbaiki kondisi jalan dan jembatan ke kondisi yang lebih
baik.

L3poran Akhir UKL- UPL Ryover PamanukiJn II - 8


REFUBLIK INDONESIA PAKCT Mo. PROPINSI KDNSULTAN PELAKSAN A JUDUL GAMBAR
PENYUSUNAN UKUUPL JAVA llARAT
DE'PARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA \ PRASARAN DAN PENGAWASAN CRUS PALGUNl\Dl ,
-l PETA RENCANA JALAN
SC
llLAYAH TEKNIK PTJIA MITRAYASA

1-------
DtREKTDRAT JENDERAL PRASARANA \ JALUR LDl<ASI rLYOVER TEAM LEADER
llLAYAH JALAN PAHANUKAN

+ + + + ·r + + + + + + + +

+ .,. + + ·t- .,. ., .,.


+ + +
.,. .

fill -,)04600 + + + + + + .,. + + + + + + ·r + + + + + + + + · t-

.,.

h
.. 9)04) · + .,. .,. + ·r .,. .,. + ·I- .,. + ·I- .,. + + .,. .,.

• : + +
flll ":.OdUO -!- + + + + + + + + + + +
!
+ +
0
M 'l>U4ti ·!- ·!- .,. .,. ·I- + .,. + ·t-

H 'l}U4 + + .,. .,. .,. + .,. + .,. .,. .,. .,.


.. .. f.:
;;
.
+ + + + + + + +

H t)OU!,,Q •!- ·!- ·!- .,. + + + .,. .,. .,. .,. + .,. + .,.
-
......
Pl unluk Fl'YOVER

DO DO
11'

..
.

Il - OHIOO Ot!JUJ4 o+an.111 Otllt.lll !_II

1111111.2<00 liilciiXil liii<UMo- llJlll.HID ltJOl!l.OJIQ

'f Ulll011.lllO IJD4tU.1210 lii4i40ooo ll04Ul.1190 IJCM1'1.2UG


'21.ll.100 1Q.ll\O UIUUI 11.1.IUbO

---- .... --:;;w,--


'f

u 9 \11u••1 I I ·I + + ·I· + + + + + + + + +
• -
A 4-ll-IO u-m-u _.,
Jl-aJ•lll

i: • '
·-·•-•1
. .. . ..
§ ll 1S/lll
H r
HJO .i..... t11.41t0

.
i:
. i1 i:
DM
u
LC '"'""'
...17JO
l.GJt

---U.J
DO
14..1.11
.
lll.JlllO
ftl.11.10 ••1.>1.)0 :uur.aa

•• Ht LO .
,,,...,l>.....,.IMU\ ••....Nim I. \WUll
REFUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN UKL I UPL f'lltll'INSI ,. No KONSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA 'JILAYAH PRASARANA g, PENGA\v'ASAN TEKN K .
JAVA IAllAT
l'TJMCREA NtrayaH
CM>SS Stc:TlON
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA 'JlLAYAH JALUR JALAN LCl<ASI
MIUTVOIT 1
rTA. OU01....
TtAH LCAllCA

OMJ OMJ

1----------1or .m1-----------I·'

...,...---- n1- --- +----- 1Pr------1<-


l

tS.00

,. 00

11.00

12 00

n.oo
10.00

1.00

a.oo
7.00

•.OO
00

4.00

l OO

1.00

1.00

000

-100

-2.00

-3.00

... ...,
- 00

u
"''
....
D..EVAll
DOSTfjO
REFUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN UKL I l'lllPlllSI
..._,. .... , KONSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
UPL
D£PART£MEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA PRASARANA PENGAASAN TEKNIK .JAVA IAllAT
on s«llClll
AIUTIOT l
IJILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA
JALU JALAN UlKAll tU...Jtu•
IJILAYAH
TtNI ltADU

OMJ OMJ

ouo
EMBANKMENT
••.00
11CO

""'
,..,.,
U

too
LOO
1.00

t.00

>.oo

'"'
100
>.oo
1.00
000
-t.00

-100

... ... . ... ...


REf'UBLIK INDONESIA PENYUSUNAN UKL I UPL l'lllPINll KONSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
D£PARTCHEN P£RMUl<IMAN DAN PRASARANA \ PRASARANA & PENGAVASAN
llLAYAH DIREKTORAT .J£NDERAL PRASARANA \ TEKNIK LOl<All
n.rovu --
llLAYAH JALUR JALAN

OMJ
DMJ

l.00

14

00

1l 00

12.00

11 00

1000

900

400

7.00

t
e oo
00

'00
) 00

2.00

1.00

000

-1.00

-700

-l.00

-4.00
-00
JAllAI(

D.[VAJI
ElCISllHO
PENYUSUNAN UKL I UPL KDNSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
.... ........
REF"UBLll< INDONESIA l'IU'INSI

D£PART£MEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA \ PRASARANA & PENGA\t/ASAN .JAVA INIAT


llLAYAH
TEKNIK UICASI
DIREKTORAT JE:NDERAL PRASARANA IJILAYAH
JALUR JALAN
- SC c:noH
1-- -+- --' --1 " a

DMJ

DM J

W--r.r.-
....
.....
. . ...... t-
.....
- JOO

,,
....
' "
.. .
. . ...
--.·. ··
! .
REFUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN UKL I AKCT Ho. l'lllPIHSI G&Mar Mo 1 KDNSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
UPL
DEPARTEHEN PERHUKIHAN DAN PRASARANA \ PRASARANA PENGAWASAN TEKNIK 1--
JAVA llMAT CllOS Al.WHADI , CROSS S«TID
It
llLAYAH DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA
IJILAYAH
JALUR JALAN UIKASI ....- ---" ---i
ttu "" ' '
. 1 4 i1•

OMJ OMJ

...
14,00

.. 10

.. 0

.. . . .
l t. 0 0

too

....
a

....
00
• 00

. ..
).0

100

0.00
0

-1.00

-),00

-
->.00

...
-•.00

. .. . .. .
IU V A 9
i! H B
RffUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN UKL I UPL PAl<t:T Ho. l'lllJ'INSI c;.,,.,.,. Ho I
KONSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
D£PART£H£N P£RHUKIHAN DAN PRASARANA PRASARANA PENGAVASAN TEKNIK JAi/A IAllAT OIOU Sl<llOll
'JILAYAH Niil
JAL4R JALAN LDKASI ITA.l-"USI
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA 'WILAYAH

DMJ
·-·---·-- --·-- ·-···---- -·-·- R O • 11i ·- ------ --
-1-------1'lt---------------1M>--------1-
·------

14.00

uoo
17.00

.......
. ..
10 0

....
1.. . .
0 0
100

000

...
-4.00

-too
-100
...... ,,. ,, . ... ...
REFUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN UKL I
UPL
,...11111 -... . KONSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR

J)(PARTEHEN PERHUl<IHAN DAN PRASARANA IJ PASARANA .PENGAVASAN JAV/'1 JMAT


CllOSS Stcl!ON
LAYl\H D REICTORAT JENDERAL PRASARANA TEKNIK LOKASI n.TOVCll , TtN4 WllU
PIER 11
STA O+Ul.KJ
IJILAYAH JALUR JALAN

OMJ

...
...... .
t•.0 0

t1.00

. ..
. .. . .
....
1.00 Rl.IWt
{
, ..
t,00-
• 00 PAGAR

. ..)0 0

. . ..
I0

_, 00
0

-too
-)00

-4.00

'" '" ...


REFUBLIK INDONESIA PENYUSUNAN UKL I UPL ,AKCT Ho. l'llOl'IHll Ge-.. Ho I KDNSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA PRASARANA L PENGA'w'ASAN t-----
.JAVA llMAT
"- --1
DIDI,M. DI , 11: CllOSI ll:CTION
DO
IJILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA TEKNIK t-
l..llCAll
ITl.. ..M\ltt

IJILAYAH JALUR JALAN

DMJ

'"11'---------11 ,.,_----- - ·
1

.....

. ..
IUIO
11.00
...o o

.. .
llOO
0. 00

..
7. 00
EXISTING JEHBATAN

. .... .
.. ..
S UNGA! CIGADUNG

. ..
--
_../-
1.00
1.00

,..
0.00

-1.00

_,,00
- lOO ·

- 4.00
.... ... ... ...
'"
PT DACREA

BAB Ill
KOMPONEN LINGKUNGAN
YANG TERKENA DAMPAK

3.1. KOMPONEN FISIK KIMIA

3.1.1. Letak Geografis

Wilayah Kabupaten Subang terletak di bagian Utara Pulau Jawa dan termasuk
dalam wilayah propinsi Jawa Barat, yang secara geografis terletak pada 107° 31'
- 107° 54' Bujur Timur (BT) dan 6 ° 11' - 6 ° 49' Lintang SeIatan (LS). Secara
administratif wilayah Kabupaten Subang berbatasan dengan :

• Sebelah Utara : Laut Jawa


• Sebelah Selatan : Kabupaten Bandung
• Sebelah Timur : Kabupaten lndramayu dan Sumedang
• Sebelah Barat : Kabupaten Purwakarta dan Karawang

Luas wilayah Kabupaten Subang ± 205.176,95 Ha atau ::: 5,39 % dari luas
Propinsi Jawa Barat yang pada saat ini terdiri dari 243 desa dan 8 kelurahan
yang tersebar di 22 kecamatan. Sedangkan untuk Kecamatan Pamanukan terdiri
atas 22 Desa yang terbagi atas 119 RW.

3.1.2. Klimatologi

Secara umum lklim di Kabupaten Subang adalah tropis dengan curah hujan
berkisar 1.635 mm dengan rata-rata hari hujan 100 hari. lklim yang demikian
ditunjang oleh lahan yang subur dan banyaknya aliran sungai menjadikan
sebagian besar luas tanah Kabupaten Subang digunakan untuk pertanian.
Untuk daerah pesisir Kabupaten Subang iklim yang terjadi dipengaruhi oleh
angin muson dengan kecepatan angin rata-rata 3 - 5 m per detik.

Untuk Kecamatan Pamanukan curah hujan per tahun rata-rata 19 mm dengan


rata-rata hari hujan 8 hari. Temperatur udara di wilayah studi memiliki

Lsporan Akhir UKL-UPL Flyoter Pamsnukan Ill - 1


PT DACREA

perbedaan yang tidak banyak yaitu berkisar antara 27 ° sampai 31 ° dengan


temoeratur rata-rata sekitar 29 °. dan kelembaban udara adalah sebesar 80 %
dan masuk kedalam daerah beriklim sedang.

3.1.3. Topografi

Ketinggian tempat di Kabupaten Subang antara 0 - 500 m dpl dan


dibagi mer.jadi tiga zona daerah, yaitu :

a. Daerah pegunungan dengan ketinggian 500 - 1500 m dpl dengan luas


'-1 .035,09 hektar atau 20 % dari luas wilayah Kabupaten;
b. Daerah bergelombang/berbuki t dengan ketinggian 50 - 500 m dpl
denganluas wilayah 71.502, 16 hektar atau 34,85 % dari luas wilayah
k.abupaten;
c. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara O - 50 m dpl dengan
luas 92.639,7 hektar atau 45 % dari luas wilayah kabupaten.

Apa :>ila dilihat dari kemiringan lahan, maka tercatat bahwa 80,80 % wilayah
Kab...: paten Subang memiliki kemiringan 0° - 17 ° , sedangkan sisanya memiliki
kem:ringan di atas 18 °.

Sedangkan untuk Kecamatan Pamanukan sendiri berada pada ketinggian 0 - 25


m dpl.

Dilihat dari jenisnya, Kabupaten Subang terdiri atas tanah lempung litosol,
lempunglatosol, lempung lanuan, lempung, lempung pasiran. Daya dukung
batuan sedimen sebenarnya cukup baik namun karena batuan ini terdiri dari atas
bert agai batuan berlapis dan miring dengan sifat fisik yang beragam serta
terle:ak di daerah perbukitan, maka batuan ini secara keseluruhan mempunyai
daya dukung yang rendah hingga sedang untuk menjadi tumpuan fondasi
bangunan.

Daerah dataran di sekitar Kata Subang ke arah Utara yang tersusun oleh batu
pasir tufaan mempunyai -daya dukung untuk fondasi cukup baik. Sedangkan

Laporan Akhir U'<L-UPL Flyo.ter Pamanukan III - 2


PT DACREA

daerah pantai yang tersusun oleh endapan aluvium yang sifatnya belum padu
mempunyai daya dukung rendah hingga sangat rendah.

3.1.4. Hidrologi

Sungai-sungai utama yang mengalir di Kabupaten Subang adalah Sungai


Cipunegara, Cilamaya, Ciasem dan Cilalang, dan sungai-sungai tersebut yang
menjadi dasar pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS).

Kondisi hidrologi di wilayah studi yang masuk dalam DAS Cipunegara,


dipengaruhi oleh keberadaan sungai-sungai kecil dan jaringan mgasi yang
merupakan sumber air permukaan seperti Sungai Cigandung, Cijiluk dan
Kalensemak Keberadaan sungai dan saluran tersebut selain berfungsi sebagai
saluran drainase juga berfungsi sebagai sumber air pertanian dan rumah
tangga.

Sumber air lain yang berada di wilayah studi adalah air bawah tanah (sumur)
dengan muka air tanah berkisar antara 0,25 - 5 m dari pemukaan tanah.

3.1.5. Kualitas Udara dan Kebisingan

Untuk kualitas udara dan kebisingan di wilayah studi telah dilakukan


pengukuran pada 2 (dua) titik, yaitu titik U1 di persimpangan jalan raya
pamanukan dan titik U2 (STA. 0+000) yang merupakan stasiun awal jalan
layang. Peta lokasi titik pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Berdasark.an hasil analisis kualitas udara dapat dilihat nilai seluruh parameter
kualitas udara yang diukur antara lain parameter S02, NOx, CO, dan debu,
dibandingkan dengan Keputusan MENKLH No. Kep-02/MENKLH/1/1988,
menunjukkan untuk parameter HC dan Debu yang melebihi ambang baku mutu.

Nilai parameter kualitas udara mempunyai korelasi positif dengan besamya


jumlah kendaraan yang akan melintas pada ruas jalan proyek dimana emisi/gas
buang yang dikeluarkan merupakan sumber utama pencemar udara.

Hasil pengukuran untuk kebisingan di dua lokasi, akan dibanding dengan semua
peruntukan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.

Laporan Akhir UKL-UPL F/yCNer Pamanukan III - 3


PT DACREA

718/MENKES/PER/Xl/1987 dan Kep. MENLH No. 48 Tahun 1996, menunjukkan


nilai yang melebihi ambang batas baku mutu.

Dengan lokasi pengambilan sampel di perempatan Pamanukan dan Desa


Pemanukan (dekat Sungai Cijeluk) dengan metoda pengambilan contoh sesuai
dengan SNI 19-1125-1989

Secara lengkap hasil pengukuran tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan
Tabel 3.2.

Tabel 3.1.Hasil Pengukuran Kualitas Udara

: No. \ Parameter Satuan Lokasi Baku


I Mutu *)
I
I

Titik U1 Titik U2
I

1.
l Debu ug/m3 637 491 230
2.
: Hidrokarbon (HC) ug/m3 178 131 160
3.
Karbon Monoksida (CO) ug/m3 3314 2057 10.000
4.
i Nitorgen Dioksida (N02) ug/m3 25,42 22,16 150
, Sulfur Dioksida (S02) ug/m3 16,36 14,55 395
1 65.. Oksidan (Ox) ug/m3 85,00 79,00 235
7. . Timah Hitam (Pb) ug/m3 0,13 0, 10 2
8. • Amonia (NH3) ug/m3 70,9 36,28 1.360**)
9. Hidrogen Sulfida (H2S) ug/m3 (1 (1 42**)

Keterangan :
*) Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahl.Hl 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) Baku Mutu MENKLH No. Kep-02/MENKLH/111988
ttd = tidak terdeteksi
Titik U1 = perempatan Pamanukan
Tltik U2 = desa Pernanukan (dekat Sungai Cijeluk)

Tabel 3.2. HasilPengukuran Kebisingan

Lokasi Hasil (dBA)


1. Perempatan Pamanukan 75,5
2. Desa Pamanukan (dekat Sungai Cijeluk) 72,7 I
Keterangan : Nilai kebisingan adalah nilai Equivalen selama waktu pengukuran
10 menit dengan interval 5 detik
Nilai Ambang Batas (NAB)
Lingkungan luar sesuai Kep.48/MENLH/! !/1996 = 70 dBA

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan III- .i


PT DACRE.A

Tabet 3.3. Kisaran Tingkat Kebisingan Baku untuk Peruntukannya

No. Peruntukan Tingkat Kebisingan *)


(dBA)
Maksimum ! Minimum
1. Perdagangan 60 50
2. Transportasi 60 50
3. Pemukiman 66 40
4. lndustri 70 60
5. Campuran 60 50
6. Rekreasi 55 50
Keterangan :
*) Peraturan Menteri Kesehatan No. 718/MENKESIPER/Xl/1987 tentang Baku Mutu Kebisingan.

3.1.6. Kuatitas Air

a. Kualitas Air Sungai

Tabet 3.4. Hasil Pengukuran Kuatitas Air Sungai Cigadung Sebetum Jembatan

No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Hasii


A Fisika
1. lat Padat mg/I 1000 249
2. Terlarut Suhu o c Udara ± 3'c 29
B Kimia
1. pH - 5-9 7,0
2. Amonia (NH3N) mg/I 0,5 0,04
3, Air Raksa (Hg) mg/I 0,001 <0,0005
4. Arsen (As) mg/I 0,05 <0,005
5. Barium (Ba) mg/I 1 <0,1
6. Besi (Fe) mg/I 5 0,47
7. Fenol mg/I 0,002 <0,001
8. Fluorida.(F) mg/I 1,5 0,39
9. Kadmium (Cd) mg/I 0,01 <0,005
10. Khlorida (Cl) mg/I 800 30,3
11. Khromium Vi (Cr6+) mg/I 0,05 <0,01
12. Mangan (Mn) mg/I 0,5 0,36
13. Minyak dan Lemak mg/I NihH 0,2
14. Nitrat (N03-N) mg/I 10 0,2
15. Nitrit (N02-N) mg/I 1 0,152
16. Oksigen Terlarut (DO) mg/I 6 0,8
17. Selenium (Se) mg/I 0,01 <0,002
18. Seng (Zn) mg/I 5 0,03
19. Sianida (CN) mg/I 0,1 <0,005
20. Sulfa! (S04) mg/I 400 33,7
21. Sulfida H2S) mg/I 0,1 0,118
22. Surfactan anion (MBAS) mg/I 0,5 0,66
23. Tembaga (CU) mg/I 1 <0,02
24. Timbal (Pb) mg/I 0,1 <0,01
25. BOD mg/I - 13,0
26. COD mg/I - 40,5

Keterangan : *) = SK GUB.JABAR No. 38/1991, Gol B Air yang dapat digunakan sebagai air
baku air minum
< = lebih kecil

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan III - 5


Tabel 3.4. HasilPengukuran Kualitas Air Sungai Cigadung Setelah Jembatan

, No. Parameter i Satuan Baku Mutu •) Hasil


A Fisika I

1. lat Padat Ter1arut mg/I 1000 339


2. Suhu o c Udara ± 3°C 29
B Kimia
1. pH - 5-9 7,0
2. Amonia (NH3N) mgn 0,5 0,05
3, Air Raksa (Hg) mgn 0,001 <0,0005
4. Arsen (As) mgn 0,05 <0,005
5. Barium (Ba) mgn 1 <0, 1
6. Besi (Fe) mgn 5 0,50
7. ' Fenol mgn 0,002 <0,001
8. ' Fluorida (F) mgn 1,5 0,46
9. 1 Kadmium (Cd) mgn 0,01 <0,005
10. i Khlorida (Cl) mgn 800 27,4
11. , Khromium Vi (Cr6+) mgn 0,05 <0,01
12. 1 Mangan (Mn) mgn 0,5 0,23
13. ' Minyak dan Lemak mgn Nihil 0,3
14. ! Nitrat (N03-N) mgn 10 0,1
15. ! Nitrit (N02-N) mgn 1 0,087
16. • Oksigen Ter1arut (00) mgn 6 0,8
17. , Selenium (Se) mgn 0,01 <0,002
18. · Seng (Zn) mg/I 5 0,02
19. ; Sianida (CN) mgn 0,1 <0,005
20. · Sulfat (S04) mgn 400 35,9
21. Sulfida H2S) mgn 0,1 0,125
22. Surfactan anion (MBAS) mgn 0,5 0,75
23. Tembaga (CU) mg/I 1 <0,02
24. I Timbal (Pb) mg/I 0,1 <0,01
25.
i BOD mgn - 16,1
26.
i COD mgn - 49,8
i
Keterangan :
I
*) = SK GUB.JABAR No. 38/1991, Gol B Air yang dapat digunakan sebagai air
baku air minum
< = lebih kecil

Hasil analisis kualitas air sungai berdasarkan sampel yang diambil dari air
sungai Cigadung sebelum jembatan (Pamanukan) pada dua titik akan
dibandingkan dengan baku mutu yang disyaratkan dalam Surat Keputusan
Gubemur Jawa Barat No. 38/1991 dengan metoda SNI 06-2413-1991 dan
standar metoda 4500 NH3-F untuk amonia bebas. Hasil pengukuran
menunjukkan nilai yang belum melebihi ambang batas baku.

Sungai Cigadung, Cijiluk dan Kalensemak saat ini berfungsi sebagai


badan air penerima air buangan yang berasal dari saluran irigasi dan
sawah di

L. aporan
Akhir UKL-UPt. Flyo.ler Pamanukan III - 6
PT DACREA

sekitar rencana proyek, dan karena peruntukan sungai tersebut belum


ditentukan maka sungai tersebut dianggap sebagai sungai Golongan B yang
berarti sebagai sumber air baku untuk air bersih/minum. Hasil pengukuran
disajikan pada Tabel 3.4. di atas.

a. Kualitas Air Tanah Dangkal

Pengambilan sampel air dilakukan di sumur penduduk di Desa Mulyasari.


Hasil pemeriksaan akan dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan
Permenkes No. 416/MENKES/PER/I X/9; menunjukkan nilai yang belum
melebihi ambang batas baku. Hasil pengukuran disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Hasil Pengukuran Kualitas Air Sumur ( Oesa Mulyasari)


I
' No. Parameter Satuan Baku Mutu *) Hasil
A Fisika
1. Bau - Tdk. Berbau Tdk bau
2. lat Padat Ter1arut mg/I 1500 1038
3. Kekeruhan NTU 25 7
4. Rasa - Tdk. berasa Tdk terasa
5. Suhu o Udara ± 3°C 29
6. Warna Pt-Co 50 17
B Kimia
1. pH - 6,5-9,0 7,0
2. Air Raksa (Hg) mg/I 0,001 <0,0005
3, Arsen (As) mg/I 0,05 <0,005
4. Besi (Fe) mg/I 1,0 0,15
5. Fluorida (F) mg/I 1,5 0,39
6. Kadmium (Cd) mg/I 0,005 <0,005
7. Kesadahan Total (CaCo3) mg/I 500 273,4
8. Khlorida (Cl) mg/I 600 200,6
9. Khromium Vi (Cr6+) mg/I 0,05 <0,01
10. Mangan (Mn) mg/I 0,5 0,80
11. Nitrat (N03-N) mg/I 10 0,6
12. Nitrit (N02-N) mg/I 1,0 0,042
13. Selenium (Se) mg/I 0,01 <0,002
14. Seng (Zn) mg/I 15 0,04
15. Sianida (CN) mg/I 0, 1 <0,005
16. Sulfat (S04) mg/I 400 71,5
17. Surfactan anion (MBAS) mg/I 0,5 0,25
18. Timbal (Pb) mg/I 0,05 <0,01
19. lat Organik mg/I 10 2,6

c Mikrobiologi
1. Total Koliform MPN/100ml 50 7
Keterangan : *) = Permenkes RI No. 416/1990
< = lebih kecil

Lapcxan Akhir UKL-UPL Fly<:Ner PamtJ/Klkan III - 7


PT DACREA

3.1.7. Ruang, L..ahan dan Tanah

Pola penggunaan tanah di Kabupaten Subang masih didominasi oleh kegiatan


lahan pertahian, dimana luas penggunaan tanah terbesar adalah untuk
pertanian lahan basah (sawah) dan sebagian besar berada di bagian utara
wilayah Kabupaten Subang. Dilihat dari penggunaan tanahnya, untuk kegiatan
pemukiman pola perkembangannya cenderung berbentuk linier disepanjang
koridor jalan utama luas penggunaan tanah di wilayah studi dapat dilihat pada
Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Luas Tanah menurut Penggunaannya di Kecamatan Pamanukan

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas Prosentase


(Ha) (%)

1. Permukiman 1.990,96 22,76


2. Sawah lrigasi 4.890 55,89
3. Sawah Tadah Hujan - -
4. Tega Ian 16 0,18
5. Lapangan Olah raga 2 0,01
6. Kebun campuran 233,38 2,67
7. lndustri 2 0,01
8. Hutan Rawa 120 1,37
9. Jasa dan Perdagangan 28 0,32
10. Perairan (tambak & kolam) 201 2,30
11. Lain-lain 1.266 14,47
;

Jumlah 8.749 100


Sumber : Kabupaten Subang Dalam Angka, 2001

3.2. KOMPONEN BIOLOGI

Kondisi komponen Biologi di tapak proyek dan sekitarnya adalah lingkungan


terestrial.

3.2.1. Tumbuhan (Flora) Darat

Flora yang terdapat di tapak proyek didominasi oleh tanaman padi (Oriza sativa),
sedangkan yang tumbuh di tanah darat berupa Mangga (Mangivera indica),
Pisang (Musa paradisiaca), Kelapa (Cocos nuriferal), Bambu (Bambosa rimosa

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan III - 8


PT DACREA

L}, dan Nangka (Artocarpus integra) serta tanaman penutup tanah yang
didominasi oleh rumput-rumputan.

3.2.2. Hewan (Fauna) Darat

Fauna yang terdapat di tapak proyek umumnya berupa jenis burung. unggas dan
reptilia. Jenis burung yang dijumpai yaitu Pipit (Lonchura Sp.), Perkutut
(Geopelia striata}, Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Layang-layang (Apus
affuris) dan Walet (Collocalia fucufaga). Jenis reptilia yang ada antara lain, Ular
hijau (Dryophis.prasiunus} dan Kadal (Mabonga multifasciata}.

Jenis mamalia liar yang dijumpai adalah Tikus (Mycteromus vulcani), Tupai
(Laricus Sp.) dan Kadal ( Laricus Sp.}, sedangkan jenis mamalia yang
dipelihata adalah Kucing kampung (Fe/is catis), Anjing (Canus familiaris), dan
Kambing (Bus buba/us). Sedangkan jenis unggas yang dijumpai di lokasi
adalah ayam , bebek dan itik.
Dari hasil pengambilan sampel pada sungai Cigadung dapat dilihat Biota
perairan berupa Pytoplakton dan Zoplankton
Tabel: 3.7.
Pengambilan Plankton pada sungai Cigadung setelah jembatan
(Pamanukan) Pytoplankton

No INDIVIDU HASIL
1 Aphanocapsa sp 22
2 Microcystis sp 3 I
I
3 Oscillatoria sp1 25
4 Oscillatoria sp2 4
5 Oscillatoria sp3 15
6 Spirulina sp1 3
7 Spirulina sp2 2
'
CHRYSOPHYTA
8 Fragillaria sp 24
9 Navicula sp 6
10 Pleurosigma sp 1
11 Synedra sp 3

CHLOROPHYTA
12 Actinastrum sp 4
13 Closterium sp 2
14 Pediastrum duplex 6
15 Scenedesmus acuminatus 7
17 Scenedesmus dimorphus 15
18 Scenedesmus longispime 10

laporan Akhir UKL-UPL FlyCNer Pamanukan III - 9


PT DACREA

No INDIVIDU HASIL
19 Scenedesmus quadricouda 12
20 Silenastrum sp 8
21 Spirogyra sp 25

EUGLENOPHYTA
22 Euglena acus 12
23 Euglena sp1 6
24 Euglena sp2 5
25 Phacus longicauda 15
26 Phacus sp 11
27 Phacus undulatus 10
28 Trachelomonas 4

1 Jumlah individu 260


Jumlah Taxa 27
lndek Diversitas (SHANNON - WEAVER)
H'=Epilog Pi 4,3657
H-max = Log2 S 4,7449
Equi Abilitas (E) = H' I H=max 0,9182

Zoplankton
l No. INDIVIDU HASIL
ARTHROPODA
CRUSTACEA 2
1 COPEPODA (Nauplius)
PROTOZOA
CILIATA
2 Calpoda sp 7
3 Dedinium sp 7
4 Spathidium sp 9

RHIZOPODA
5 Arcelia Discoides 7
6 Centropixys acueate 2
7 Diffugia sp 3
8 Euglypha sp 4

TRCHELMINTHES
ROTATORIA
9 Monostyla sp 2
i 10 Rotaria sp 4
I
i
I Jumlah lndividu 47
Jumlah Taxa 10
lndeks Diversitas (SHANNON - WEAVER)
H' = Epi Log2 Pi 3,1240
H - max = Log2 S 3,3219
Equitabilitas (e) = H' I H - max 0,9404

Laporan Akhir UKL-UPL Fly<Ner Pamanukan III - 10


PT DACREA

3.3. KOMPONEN SOSIAL-EKONOMl-BUDAYA

Lokasi Rencana Pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan, Kabupaten


Subang berada pada wilayah administrasi Kecamatan Pamanukan, meliputi :
• Desa Mulyasari
• Desa Pamanukan

3.3.1. Demografi

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penduduk di dua desa yang


wilayahnya dilalui rencana pembuatan jalan layang disajikan pada tabel berikut
ini.

Tabel 3.8. Jumlah Penduduk Di Wilayah Studi Menurut Jenis Kelamin

I No. Desai Kelurahan Jenis Kelamin Jumlah


(jiwa)
Laki-laki ! Perempuan
1. Mulyasari 5.016 I 5.105 10.121
I
i
2. Pamanukan 6.017 6.136 12.153

Jumlah 11.033 ! 11.241 22.274


Sumber : Kecamatan Pamanukan Dalam Angka

3.3.2. Sosial Ekonomi

a. Mata Pencaharian
Kondisi lahan yang didominasi oleh lahan persawahan maka struktur mata
pencaharian penduduk di wilayah studi didominasi oleh petani baik petani
pemilik ataupun petani buruh/penggarap.

Tingkat pengangguran yang masih relatif tinggi di Kabupaten Subang harus


diantisipasi dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Diharapkan dengan
adanya pengernbangan sektor industri dan petemakan baru akan
menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih bagi penduduk.

Berdasarkan data yang dikumpulkan maka mata pencaharian penduduk di


wilayah studi disajikan pada tabel berikut ini.

Lapan Akhir UKL-UPL Fly<Her Pamanukan III- ll


PT DACREA

Tabet 3.9. Mata Pencaharian Penduduk Menurut Sektor di Wilayah


Studi

No. Mata Pencaharian Desa Mulvasari Desa Pamanukan I


(Jiwa) (Jiwa)

1. Pertanian 1.380 2.643


2. Pertambangan dan Penggalian - -
3. lndustri 11 35
4. Listrik, Gas, Air - -
5. Konstruksi 9 10
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 700 100 l
7. Angkutan 90 121 '
:

8. Lembaga Keuangan 60 65
9. Jasa-jasa 76 200
10. Lainnya 42 135

Jumlah 2.368 3 A29 I


Sumber : Kecamatan Pamanukan Oalam Angka

a. Pertanian
Wilayah Kabupaten Subang merupakan salah satu lumbung padi dan
merupakan komoditi andalan daerah. Hal ini dikarenakan daerah ini
merupakan kabupaten yang memiliki areal lahan sawah ter1uas ketiga di
sekaligus sebagai produsen beras terbesar ketiga setelah Karawang dan
lndramayu di Propinsi Jawa Barat. Dengan luas lahan sebesar 84.701 atau
9,12 % total luas sawah se-Jawa Barat dan hasil produksinya mencapai
888.688 ton.

3.3.3. Sosial Budaya

a. Pendidikan

Beberapa kecamatan di Kabupaten Subang masih membutuhkan Sekolah


Lanjutan Atas, terutama sekolah kejuruan untuk peningkatan sumberdaya
manusianya.

Sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Pamanukan bisa dikatakan


cukup memadai dengan tersedianya Sekolah Dasar (SD) sampai dengan
Sekolah Menengah Umum (SMU), penjelasan secara rinci dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

L.aporan Akhir UKL-UPL F/yCHer Pamanukan III - 12


PT DACREA

Tabel 3.10. Jumlah Sekolah Menurut Status Sekolah dan Tingkatan


di Kecamatan Pamanukan

No. Desai TK SD SLTP SMU


kelurahan
Neg. Swasta Neg. Swasta Neg. Swasta Neg. Swasta
1. Mulyasari - - 6 - - - - -
2. Pamanukan - 1 7 1 2 4 1 1
Jumlah 1 13 1 2 4 1 1
Sumber : Kecamatan Pamanukan Dalam Angka

b. Kesehatan Masyarakat

Kondisi fasilitas kesehatan di wilayah studi, dari segi kuantitas maupun


kualitas bisa dikatakan cukup memadai dengan tersedianya secara lengkap
fasilitas dan tenaga kesehatan yang melayani tidak hanya untuk penduduk
sekitar tapi juga dari luar daerah Kecamatan Pamanukan seperti kecamatan
kecamatan di Kabupaten lndramayu. Penjelasan secara tinci dapat dilihat
pada tabel-tabel di bawah ini :
Tabel 3.11.Jumlah Tempat Pelayanan Kesehatan Di Kecamatan Pamanukan
No. Desai Rumah Puskesma Posyandu Pos KB Balai
Kelurahan Sakit s Penaobatan
1. Mulyasari - - 10 1 -
2. Pamanukan 1 1 10 1 -
Jumlah 1 1 20 2 -
Sumber : Kecamatan Pamanukan Dalam Angka

Tabel 3.12. Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Pamanukan

No. Desa/Kelurahan Dokter Bidan Dukun


1. Mulyasari 1 1 4
2. Pamanukan 5 2 3
Jumlah 6 3 7
Sumber : Kecamatan Pamanukan Dalam Angka

3.4. Sarana dan Prasarana Umum

3.4.1. Transportasi

a. Jaringan Jalan

Wilayah Kabupaten Subang dilalui oleh jalur regional Pantai Utara yang
merupakan jalur transportasi darat utama dan terpenting di Pulau Jawa. Jalur

Laporan Akhir UKL-UPL FlyCNer Pamanukan III - 13


PT DACREA

transportasi tersebut statusnya merupakan jalan negara dan disamping itu


terdapat juga jalan propinsi, kabupaten dan desa.

b. Jaringan Jalan Kereta Api

Optimalisasi penggunaan model angkutan kereta api merupakan salah satu


altematif terbaik untuk mengatasi masalah lalu lintas jalan raya.
Direncanakan akan dikembangkan sistem perkerataapian dengan rel ganda.
Sistem rel ganda per1u didukung oleh keberadaan stasiun kereta api yang
memadai yang mampu melayani perpindahan moda secara efiesin dan cepat.

c. Terminal

Tenninal yang ada di Kabupaten Subang terbagi menjadi dua macam,


berdasarkan fungsinya, yaitu tenninal lokal yang melayani rute yang ada
dalam kota-kota kecamatan dan tenninal regional yang melayani antar
kecamatan di Kabupaten Subang. Disamping itu, di beberapa kecamatan
terdapat adanya beberapa sub tenninal yang diperuntukan bagi kendaraan
yang melayani angkutan dari dan ke kecamatan seperti di Kecamatan
Pamanukan.

3.4.2. Kondisi Lalu Lintas Jalan Raya

Wilayah Kabupaten Subang dilalui oleh jalur regional (Jalan Negara) Pantai
Utara dengan panjang 45,33 km, yang merupakan jalur transportasi darat
terpenting di Pulau Jawa. Selain itu direncanakan akan dibangun Jalan Toi
Cikampek - Cirebon yang melalui wilayah Kabupaten Subang. Kondisi demikian
tentunya akan memberikan keuntungan dilihat dari segi aksesibilitas lokasi.

Dengan aksesibiltas yang relatif tinggi yang mengakibatkan terjadinya


pencampuran lalu lintas regional dan lokal, sehingga suatu ruas harus menerima
beban yang ber1ebihan terutama pada ruas jalan Pamanukan. Kepadatan lalu
lintas yang cukup tinggi, akan menjadikannya rawan terhadap kecelakaan dan
kemacetan lalu lintas.

!..aporan Akhir UKL-UPL Fly<Ner Pamanukan III - 14


PT DACREA

Hasil survei menunjukkan lalu lintas dari arah Jakarta - Cirebon dan
sebaliknya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.13. HasilSurvei Lalu Lintas di Pamanukan

I No. ldentifikasi Jakarta - Cirebon Cirebon - Jakarta


09.00-10.00 17.00-18.00 00.00-01.00 17.00-18.00
i
l 1.
I
Volume Lalu Lintas 688 1.082 1.002 793
(smpf]am)
Kecepatan Rata-rata 28 30 50 30
12 (km/jam)

Dengan adanya rencana pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan


sebagai jalur altematif, diharapkan akan dapat memecahkan permasalahan
tersebut.

3.4.3. Jaringan Listrik

Sistem jaringan listrik di wilayah studi yang berada dalam layanan PLN ranting
Subang telah menjangkau desa-desa di wilayah studi.

3.4.4. Jaringan Telepon


Jaringan pelayanan telekomunikasi telah dapat menjangkau desa-desa yang
berada di wilayah studi berupa, telepon rumah, wartel dan kiostel.

3.4.5. Jaringan Air Bersih

Berdasarkan data yang ada bahwa belum seluruh kecamatan di Kabupaten


Subang terjangkau oleh fasilitas air minum yang dikelola oleh PDAM Subang.
Untuk Kecamatan Pamanukan sendiri merupakan daerah yang sudah terjangkau
oleh air berish PDAM, namun demikian belum semuanya memanfaatkan air
PDAM tersebut. Sebagian kecil masih memanfaatkan air yang berasal dari
sumur gali, air sungai dan air irigasi.

3.4.6. Jaringan Drainase

Jaringan drainase adalah prasarana untuk menampung tumpahan air hujan.


terutama yang berasal dari jaringan jalan dan sekitamya, yang kemudian
dialirkan dan bermuara pada aliran-aliran sungai. Dengan demikian sistem

Lapxan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan III - 15


PT DACREA

drainase umumnya mengikuti pola jaringan jalan, topografi dan jaringan sungai.
Di kawasan perkotaan jaringan drainase di manfaatkan pula sebagai jaringan air
kotor untuk membuang limbah rumah tangga.

Kondisi topografi Kabupaten Subang bagian utara yang relatif datar disamping
memiliki kemudahan dalam pembangunan juga menimbulkan permasalahan
terutama dalam mengalirkan air buangan, sehingga sering ditemukan adanya
genangan pada musim hujan di beberapa lokasi antara lain di Kecamatan
Pamanukan. Jaringan drainase yang terdapat di wilayah studi yaitu Sungai
Cipunegara yang merupakan sungai besar yang membantu dalam pengendalian
drainase secara makro, sedang pengedalian drainase secara mikro ditangani
oleh Sungai Cijiluk, Sungai Cigadung serta saluran irigasi lainnya baik
sekunder maupun saluran tersier. Keberadaan jaringan saluran irigasi sangatlah
penting karena sawah di lokasi studi merupakan sawah yang beririgasi teknis.

3.4.7. Fasilitas Umum

Fasilitas umum yang terdapat wilayah studi antara lain Bank Pemerintah, Bank
Swasta, Bank Desa, BPR, Wartel, Tempat lbadah, Puskesmas. Pasar dan
Terminal.

Laporan Akhir UKL-UPL F/y<Nef" Pamanukan III - 16


REFUBLIK INDONESIA PAKCT No. PRDPINS! ·Cicirlbcir No 1 KONSULTAN PELAKSANA JUDUL GAMBAR
PENYUSUNAN
UKUUPL
JAIJA BARAT
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA \ PRASARAN DAN PENGAWASAN EROS PAlCiUNAD! ,
PETA LOKASI
S(
rllLAYAH TEKNIK PTJW:AEA MlTRAYASA
P£NGAXBILAH SAHPEL
JALUR JALAN
LOKASI
DIREKTDRAT JENDERAL PRASARANA \ f"LYOVER PAHANUKAN TCAA LEADO!
llLAYAH

KETCR/\NG/\N

Ul,U2
• SoMpl'l Udo.ra
/\Sl,AS2
1 SoMp<.>l air Sungal
ASH
PT DACREA

BAB IV
DAMPAK YANG DIPERKIRAKAN AKAN TIMBUL

4.1. Umum

Kegiatan proyek diperkirakan akan mernpengaruhi komponen-komponen


lingkungan hidup disekitar kegiatan proyek berada yaitu lokasi proyek, lokasi
base camp dimana disana ada kegiatan memproduksi campuran aspal,
pernecahan batu menjadi agregat kasar/split dan agregat halus/abu batu,
lokasi pembuatan campuran beton dan jalan masuk ke basecarrp. Demikian
juga dilokasi quarry material yang akan digunakan di proyek.

Untuk rrengidentifikasi dan menganalisa jenis-jenis dampak yang tirnbul,


dimaksudkan untuk menelaah kemungkinan adanya perubahan lingkungan
sebagai akibat adanya kegiatan proyek, maka kegiatan-kegiatan terbagi dalam
tahap pra-konstruksi, konstruksi, maupun tahap pasca konstruksi.

4.2. Tahap Pra-Konstruksi

4.2.1. Survai Untuk Desain


Kegiatan survai untuk desain akan berpotensi menimbulkan dampak berupa
keresahan masyarakat terutama karena lahan dan bangunan milik masyarakat
yang mungkin terkena rencana proyek pembangunan jalan layang.

Tolok ukur dampak :


• Persepsi masyarakat terhadap adanya kegiatan survai rencana proyek
pada saat dHakukan survei dilapangan .

4.2.2. Pengadaan Tanah


Rencana pembangunan jalan layang (flyover') rrembutuhkan pelebaran DAMIJA
sehingga pengadaan lahan merupakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat, apalagi jika nilai ganti
rugi lahanlbangunan masyarakat <:lirasakan tidak sesuai dengan harga pasar.

L. aporan Akhir
UKL-UPL Flyover Pamanukan N - 1
PT DACREA

Tolok ukur dampak :


• Keresahan masyarakat yang masih belum puas atas ganti rugi yang tidak
sesuai dengan harga yang diinginkan
• Pengukuran lahan dan bangunan yang tidak sesuai dengan perhitungan
ganti rugi yang diberikan.

4.3. Tahap Konstruksi

4.3.1. Mobilisasi Alat Berat dan Pengadaan Material


Pada awal pelaksanaan fisik, kontraktor akan rnelaksanakan rnobilisasi alat berat
dan pengadaan material, pada masa ini masyarakat juga diinformasikan bahwa di
ruas jalan ada kegiatan proyek, pemberitahuan rnelalui papan proyek.

Pada waktu mobilisasi transportasi alat berat berpontensi rnenimbulkan dampak


negatif berupa terganggunya arus lalu lintas dan penurunan kualitas udara
berupa sebaran debu dan kebisingan yang ditirnbulkan

Tolok ukur dampak :


Lamanya kemacetan lalu lintas, banyaknya debu yang ditimbulkan dan
rneningkatnya kebisingan.

4.3.2. Mobilisasi Tenaga Kerja


Mobilisasi tenaga kerja pada saat proyek berlangsung adalah suatu rangkaian
kegiatan yang mana rnembutuhkan banyak tenaga kerja dari tingkat ahli sarnpai
buruh baik yang didatangkan dari luar lokasi proyek dan sekitar proyek.

Pada waktu mobilisasi tenaga kerja berpotensi menimbulkan dampak positif


terhadap angkatan kerja lokal yang tersedia jika rekruitment tenaga keja
diprioritaskan dan ditawarkan kepada penduduk setempat yang ingin bekerja
diproyek terutama pekerjaan minor yang di subkontraktorkan msalnya pekerjaan
pasangan, galian secara manual, paving pada trotoar dan lain-lain. Kegiatan
tersebut juga akan rnenimbulkan dampak negatif berupa konflik sosial jika
rekruitrnent tenaga kerja tidak diambil dari/berasal dari tempat sekitar lokasi
proyek .

Tolok ukur dampak :

Laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan


IV - 2
PT DACREA

1. Jumlah tenaga lokal yang terserap dalam kegiatan proyek


2. Konflik sosial yang terjadi antara taga pendatang dan lokal

4.3.3. Pengoperasian Base Camp


Base camp sebagai pusat kegiatan diluar lokasi proyek berpotensi menimbulkan
dampak negatif pada komponen-komponen lingkungan misalnya pengoperasian
AMP, mesin pemecah batu dan kendaraan yang keluar masuk base ca111>.
sehingga pengoperasian base camp rnerupakan sumber dampak yang akan
rnempengaruhi perubahan kor11>0nen lingkungan daerah sekitar dalam bentuk :
• Kualitas udara menurun berupa sebaran debu ke udara dan
meningkatnya kebisingan oleh pengoperasian AMP, stone crusher dan
kendaraan proyek yang keluar masuk base camp.
• Dampak turunan penurunan kesehatan masyarakat akibat penurunan kualitas
udara.
• Keselamatan masyarakat di sekitar jalan masuk ke base camp akan
berpotensi mendapatkan kecelakaan lalu lintas kendaraan proyek yang
keluar masuk base camp. Demikian juga kecelakaan kerja bagi pekerja yang
ter1ibat pemakaian alat-alat berat dan bahan yang mudah terbakar.
• Menurunnya kualitas air yang ditimbulkan dari pembuangan/bocoran limbah
/sisa oli dan limbah domestik dari pengoperasian base camp

Tolok ukur dampak :


• Meningkatnya kadar debu dan kebisingan akibat pengoperasian base camp.
• Banyaknya limbah oli dan limbah domestik akibat pengoperasian base camp
• Jumlah penduduk sekitar base camp yang terkena penyakit saluran
pemafasan bagian atas .
• Kerusakan jalan akibat beroperasinya base camp

4.3.4. Pekerjaan Pembersihan Lahan


Lahan yang sudah dibebaskan selanjutnya dilakukan pekerjaan pembersihan
lahan berupa pembongkaran bangunan, pondasi bangunan, akar pohon,
pembersihan semak-semak serta pemindahan utilitas umum. Pekerjaan ini akan
berpotensi menimbulkan dampak pada komponen lingkungan diantaranya :
• Kualitas udara berupa rneningkatnya sebaran debu pada sekitar lokasi kerja
• Kebisingan meningkat pada waktu pekerjaan ber1angsung

L. aporan Akhir
UKL-UPL Flyover Pamanukan IV - 3
PT DACREA

Totok ukur dampak :


• Sebaran debu yang terdapat pada pohon, genteng dan benda lain
disekitar kegiatan kegiatan proyek.
• Meningkatnya tingkat kebisingan disekitar proyek

4.3.5. Pekerjaan Tanah


Pekerjaan tanah mencakup pekerjaan galian badan jalan dan pondasi jalan
layang serta timbunan tanah pada pondasi dan daerah ramp yang menjadi
sumber dampak tertladap kofllX>nen lingkungan hidup dalam bentuk :
• Sebaran debu meningkat terutama di musim kering/kernarau baik pada waktu
pekerjaan ber1angsung rnaupun pada saat pengangkutan.
• Tingkat kebisingan di sekitar lokasi kegiatan
• Terganggunya aliran air permukaan pada waktu pekerjaan tanah
ber1angsung terutama di musim hujan, misalnya penggalian jalan samping
berpotensi timbulnya genangan air. Terjadi genangan air di lokasi galian
misalnya galian pilecap.
• Kemacetan arus lalu lintas lokal disekitar proyek karena jalan eksisting
sudah tidak berfungsi sepenuhnya.

Tolok ukur dampak :


• Banyaknya dan sebaran debu pada pohon, genteng dan benda-benda
lain sekitar lokasi kegiatan
• Terjadi genangan air di lokasi kegiatan pekerjaan galian jalan samping,
lokasi galian pondasi jembatan layang
• Lamanya kemacetan arus lalu lintas pada sekitar proyek

4.3.6. Pekerjaan Saluran


Rencana pent>angunan jalan layang akan merubah posisi dan ukuran
drainase yang ada, maka akan terjadi pembongkaran saluran yang ada dan
diganti dengan saluran yang baru. Sumber dampak dari pekerjaan ini harus
ditangani dengan baik apalagi jika dikerjakan dimusim hujan akan berpotensi
timbulnya genangan air setempat.

Tolok ukur dampak :


• Jumlah genangan air yang terjadi pada saat musim hujan.

laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


IV - 4
PT DACREA

4.3.7. Pekerjaan Jembatan/Jalan Laya111 dan Bangunan Atas Jembatan


Oalam pekerjaan proyek pembangunan jerrbatan alan layang ada 2 (dua)
kegiatan utama yang menjadi sumber dampak yaitu pekerjaan bangunan pondasi
jembatan layang berupa pernancangan tiang pondasi, pembuatan pifecap, dan
pondasi dinding penahan, serta bangunan atas jerrt>atan layang berupa
pernasangan balok pratekan-pracetak dan lantai jembatan.

a. Pekerjaan pondasi jembatanljalan layang


Jenis potensi dampak yang dapat ditimbutkan dari kegiatan pekerjaan
bangunan bagian pondasi jembatan :
• Jika pekerjaan tanah pondasi dikerjakan pada musim hujan rnaka
jalan sekitar kegiatan rnenjadi licin oleh lumpur, lingkungan menjadi
kotor. Jika dikerjakan dimusin kemarau rnaka kualitas udara rnenurun
berupa kandungan debu meningkat
• Pernancangan pondasi tiang pancang menimbulkan getaran yang
kemungkinan berdampak meretakkan dinding bangunan sekitar kegiatan
tersebut terutarna pernancangan Group pile di Sta 0+245 sampai 0+701
berjarak ± 15 meter dari rumah. Disamping itu menghasilkan suara bising
dari pelaksanaan pernancangan, alat pancang akan rnenghasilkan
kebisingan ± 100 dB (A) diatas ambang batas tingkat kebisingan.

catatan :
Alat pancang K 35, energy pemancangan 5 tm jika efesiensinya 70 % maka
energy yang terjadi 3,4. 10"4 joule.

Jarak Bangunan Enegy


Ke Pernancangan (E) 10"4 E"0.5/r Efek Getaran
(r) meter joule

10 - 15 m 3,4 12 - 19 Struktur aman, rnasyarakat sudah


rnerasa terganggu.

15 -40 m 3,4 12 - 6 Masyarakat memperhatikan/


terasa

diatas 50 m 3,4 4 Getaran hampir tak terasa


Sumber data :Wiss (1967), Attewell (1973)

Laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanulcan


IV - 5
PT DACREA

• Potensi timbulnya kecelakaan"Kerja karena penggunaan alat berat dan


kondisi te111>at kerja yang mungkin akan terjadi kecelakaan.

Tolok ukur dampak yang timbul :


• Jalan menjadi kotor oleh lumpur
• Daerah sekitar kegiatan berdebu bisa dilihat di daun genteng rumah
• Dinding rumah kemungkinan akan terjadi retak.
• Kebisingan meningkat.
• Tenaga kerja direkrut tidak terampil maka kecelakaan kerja akan terjadi.

b. Pekerjaan bangunan atas jernbatan/Jal an Layang


Pekerjaan bangunan atas jembatan/jatan layang akan menimbulkan dampak
berupa:
• Potensi timbulnya kecelakaan kerja karena pekerjaan melibatkan peralatan
berat dan tenaga kerja kasar
• Pengangkutan balok jembatan ke 1okasi yang melewati jalan umum
akan berpotensi timbulnya gangguan pada arus lalu lintas karena
kendaraan pengangkutan berjalan dengan kecepatan rendah serta
terganggunya juga jalan akses yang dipakai untuk kegiatan pemasangan
balok.

Tolok ukur dampak :


• Kecelakaan kerja yang terjadi
• Lamanya kemacetan lalu lintas kendaraan lokal/setewpat

4.3.8. Pekerjaan Perkerasan Berbutir


Pada pekerjaan perkerasan berbutir pada pembangunan jalan dan pelebaran
jalan, ada 3 (tiga) kegiatan yang menjadi sumber dampak, yaitu :
• Pembuatan agregat lapisan pondasi atas dan pondasi bawah di base camp.
• Pengangkutan agregat.
• Penghamparan dan pemadatan agregat

Perkiraan jenis dampak :


a. Perl<iraan dampak yang akan timbul dan tolok ukur dampak pembuatan
agregat lapisan pondasi di base camp sudah diuraikan di bagian
pengoperasian base camp.
PT DACREA
Laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan
IV - 6
PT DACREA

b. Pengangkutan agregat sebagai sumber dampak yang akan


mempengaruhi komponen lingkungan antara lain :
• Debu dari agregat akan berhamburan ke udara jika pengangkutan
agregat dengan bak dulll> truck tidak tertutup atau agregat tidak
dalam kondisi basah yang dipersyaratkan.
• Potensi timbulnya kecelakaan lalu lintas karena ada
kecenderungan kecepatan kendaraan proyek tinggi dan kondisi
pengemudi tidak optimal.

Tolok ukur dampak :


• Sebaran debu udara dari dulll) truck yang sedang mengangkut agregat.
• Tingkat kebisingan yang ditimbulkan akibat pengangkutan agregat

c. Penghar11>8ran dan pemadatan agregat lapisan pondasi.


KegiatarHcegiatan ini diperkirakan akan memberikan dampak pada
lingkungan, antara lain :
• Terjadinya genangan air akibat penempatan agregat yang menyumbat
saluran air.
• Sebaran debu pada lokasi kegiatan penghamparan agregat akan
meningkat di daerah kondisi elevasi rumah penduduk berada di bawah
elevasi permukaan jalan pada perrouatan jalan didaerah ramp.

Tolok ukur dampak :


• Lamanya genangan air yang terjadi pada lokasi tertentu.
• Banyaknya debu yang terdapat pada pohon, genteng dan benda lain .

4.3.9. Pekerjaan Perkerasan Aspal


Pekerjaan perkerasan aspal merupakan pekerjaan yang berpotensi menimbulkan
dampak dan per1u mendapat perhatian terutarna pada 3 (tiga) kegiatan utama
yang menjadi sumber dampak yaitu :
• Pekerjaan prime coat dan tack coat.
• Pembuatan campuran aspal panas.
• Penghamparan dan pemadatan perkerasan aspal.

Perkiraan jenis dampak :


a. Pembuatan prime coat dan tack coat sangat berpotensi tirroulnya kecelakaan
kerja berupa kebakaran. Pada waktu penyemprotan prime coat dan tack coat
PT DACREA
Laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan
IV - 7
PT DACREA

sangat berpotensi akan menambah pencemaran air apabila sisa prime coat
dan tack coat di buang ke selokan-dan jalan yang ditack coat menjadi licin.
b. Potensi dampak dari pembuatan campuran aspal panas di base camp sudah
dijelaskan pada waktu membahas pengoperasian base camp.
c. Prakiraan jenis dampak yang mungkin akan terjadi dari kegiatan
penghamparan dan pemadatan perkerasan aspal adalah :
• Kecelakaan kerja karena bekerja dengan alat berat dan material panas
yang dihampar. Potensi kecelakaan makin besar jika pengguna jalan lain
berada pada dekat lokasi kerja.

Tolok ukur dampak :


• Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerjaan pengaspalan.
• Banyaknya minyak residu dan aspal pada permukaan air selokan
dan tertinggal di dinding selokan.

4.3.1 O. Pekeljaan Trotoar dan Marica Jalan


Pekerjaan ini berpotensi menimbulkan dampak yang harus diperhatikan
pada waktu pekerjaan ber1angsung. Potensi dampak negatif yang mungkin
bisa terjadi antara lain :
• Penempatan material trotoar dan pemasangan curb jika tidak diatur akan
mengganggu kelancaran lalu lintas dilokasi kegiatan.
• Pekerjaan marka jalan yang sedang ber1angsung akan berpotensi
mengganggu kelancaran lalu lintas.

Tolok ukur dampak :


• Kernacetan lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan proyek.

4.4. Tahap Pasca Konstruksi

a. Pengoperasian Jalan
Pengoperasian jalan layang diharapkan potensi kegiatan yang menimbulkan
dampak berkurang. Pada tahap ini potensi dampak positif lebih dominan
apabHa dibandingkan dengan potensi dampak negatif. Potensi dampak positif
yang mungkin akan timbul pada umumnya dirasakan oleh pengguna jalan,
dirnana waktu tempuh akan semakin singkat karena lalu lintas yang semakin
lancar dan akibat lancamya lalu lintas rnaka kondisi kualitas udara relatif
lebih baik. Lancarnya lalu lintas tersebut akan memberikan dampak lanjutan
yang
PT DACREA
Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan IV - 8
PT DACREA

cukup penting, yaitu terhadap peningkatan produktivitas kerja dan peningkatan


kegiatan perekonomian baik disekitar Kecamatan Pamanukan maupun
perekonomian Kota Subang pada urrurmya. L.ancamya lalu lintas pun akan
menimbulkan potensi da"l>Clk negatif berupa kemungkinan meningkatnya
kecelakaan lalu lintas karena kecepatan kendaraan menjadi meningkat.
Disa"1'ing lingkungan menjadi gersang dan panas karena adanya
penebangan pohon pada waktu pelaksanaan proyek.

b. Perneliharaan Jalan
Kegiatan-kegiatan pemeliharaan pada urrumnya ditujukan untuk mencegah
setiap kerusakan lebih lanjut dari jalan dan jembatan. Jenis pekerjaan
pemeliharaan jalan misalnya pemeliharaan perkerasan aspal, pemeliharaan
rambmbu dan marka dengan melakukan pengecatan kembali,
pemeliharaan bagian jembatan; pengecatan railing jembatan dan
pembersihan drainase jembatan. Pemeliharaan saluran, pemotongan rumput
pada jalur hijau dan pemeliharaan pohon.

Dampak dari pekerjaan pemeliharaan akan mengurangi potensi darrpak


lain yang timbul karena adanya kerusakan jalan misalnya lubang jalan akan
menghambat lancamya lalu lintas. Pengecatan rambu-rambu dan rnarka jalan
yang sudah tidak jelas sehingga berkurang fungsinya dan berpotensi
terjadinya kecelakaan.

Laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan


IV - 9
Tabel 4.1. Matriks lnteraksl Komponen Llngkungan dengan Komponen Keglatan Pembangunan Jalan Layang (Flyover)
Pamanukan, Kabupaten Subang

::::::::::
PRA KONSTRUKSI
KONSTRUKSI PASCA
KONSTRUKSI

MPONEN LINGKUNGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
OMPONEN FISIK - KIMIA • • • • • • •
itas Udara & Kebisingan
Guna Tanah


droloQi/Air Permukaan/baniir
Landskap
• • • • • •

• •
LOGI • •

SIAL-EKONOMl -BUDAYA
endudukan • • • •
Pencaharian & Pendapatan • • • • •
agakerjaan
atan Masvarakat

Sikap & Persepsi Masyarakat
• • •
ARANA & PRASARANA SERTA UTILITAS • • • • • •
gguan Lalu Lintas
gan Telepon

gan Listrik PLN • •
gan Pipa PDAM • • •
ran Drainase
• • •

• •

IV - 10
Laporan Akhir UKL - UPL Flyover
Pamanukan
KETERANGAN :

PRA-KONSTRUKSI
1. Survai dan Desain
2. Pengadaan Lahan

KONSTRUKSI
3 Mobilisesi Alat Beret. Pengadaan Material dan Tenaga Kerja
4. Pengoperaslan Base Camp
5. Pekerjaan Pembersihan Lahan
6. Pekerjaan Tanah
7. Pekerjaan Saluran
8. Pekerjaan Jembatan dan Bangunan Pendung Jaringan
9. Pekerjaan Perkerasan Berbutir
10. Pekerjaan Perkerasan Aspal
11. Pekerjaan Trotoar Marke Jalan

PASCA KONSTRUKSI
12. Pengoperasian Jalan
13. Pemeliharaan Jalan

Pamanulr.
Laporan Alr.hir UKL - UPL Flyover an
IV - 11
PT OACREA

BAB V
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

5.1. UMUM

Tujuan UKL adalah untuk acuan pemrakarsa dalam mengendalikan, mengurangi


dan mencegah dampak negatif yang timbul akibat dari rencana pembangunan
jalan layang serta mengembangkan dampak positif yang ada. disamping itu UKL
dapat memberi masukan kepada Tim Perencana.

Pembahasan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) terhadap dampak dafi


rencana kegiatan-kegiatan proyek yang terbagi dalam Tahap Pra Konstruksi,
Tahap Konstruksi dan Tahap Pasca Konstruksi.

5.2. TAHAP PRA-KONSTRUKSI


Pada tahap Pra Konstruksi yang menjadi sumber dampak terhadap lingkungan
hidup adalah kegiatan survai untuk menyiapkan data perencanaan jembatan
layang, jalan akses dan jaringan drainase.

5.2.1. Survai Untuk Desain


Kegiatan survai dilakukan pada ruas Jalan Raya Pamanukan yang akan
dibangun jalan layang dan lingkungan sekitamya.

a. Jenis Dampak
Potensi dampak yang diperkirakan akan timbul dengan adanya pek.erjaan
survai untuk desain adalah sikap dan persepsi masyarakat yang negatif
terhadap pelaksanaan survai sehingga timbul keresahan masyarakat.

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari sikap dan persepsi masyarakat yang negatif, adalah :
• Respon masyarakat terhadap kegiatan survai yang dilakukan atau adanya
persepsi masyarakat yang lahannya akan dibebaskan
• Hilangnya tanda pengukuran yang telah dipasang oleh petugas survai.

Laporan Akhir UKL-UPL flyover Pamanukan


v - 1
PT DACREA

c. Upaya Pengelolaan Ungkungan


Gara pengetolaan, lokasi, waktlt dan pelaksana pengelolaan
lingkungan, disajikan pada tabel berikut ini.

Tabet 5.1.
Upaya Pengelolaan Llngkungan
Terhadap Slkap dan Persepsl Negatlf Masyarakat

No Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Melakukan sosialisasi renca- Lokasi Sebelum Pemrakarsa


na proyek dengan membe- proyek survai Proyek,
rikan informasi kepada Konsultan
masyarakat akan Perencana
keberadaan rencana dan yang dibantu
tujuan proyek. aparat terkait

2. Melakukan koordinasi baik Lokasi Sebelum Pemrakarsa


dengan aparat kelurahan, proyek. survai Proyek,
maupun terhadap tokoh- Konsultan
tokoh masyarakat dan peran Perencanaan
serta masyarakat. yang dibantu
aparat terkait.

6.2.2. Pengadaan Tanah

Proses pengadaan tanah untuk pelebaran Damija terjadi perubahan


penggunaan lahan yang mana proses ini harus diselesaikan sebelum
pelaksanaan fisik proyek. Jenis potensi dampak, indikator dampak, upaya
pengelolaan, waktu dan pelaksana pengelolaan, adalah sebagai berikut :

a. Jenis Dampak
Proses pengadaan tanah diperkirakan akan menimbulkan darrpak berupa
keresahan rnasyarakat akibat :
• Keresahan ditimbulkan sikap dan persepsi masyarakat yang negatif jika
ganti rugi tidak sesuai dengan harga yang diinginkan/kesepakatan
bersama.

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak tersebut di atas adalah :

Laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan


v- 2
PT DACREA

• Adanya respon dan persepsi masyarakat yang negatif, yang ditimbulkan


dari kegiatan pembebasan- iahan dan pemberian ganti rugi tanah dan
bangunan yang dibebaskan.

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


cara Pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan
lingkungan, disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 52.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap Lahan,
Tempat Usaha I Tlnggal, Pagar, Tanaman, Utilitas yang Terkena
Pembebasan

No. Cara Pengelolaan Lokasi Waktu Pelaksana

1. Mengadakan penyuiuhan Kelurahan Selama Pimpro/


tentang maksud dan tujuan ber1angsung Pimbagpro,
rencana kegiatan serta kegiatan Panitia
manfaat rencana kegiatan bagi penyuluhan/ Pengadaan
masyarakat setempat dan Sosialisasi. Tanah
instansi terkait.

2. Mengadakan pengukuran/ ;a Selama Pimpro/


inventarisasi lahan, pagar, Proyek pengukuran/ Bagpro,
tanaman dan utilitas yang lnventarisasi Panitia
terkena proyek dan Pengadaan
menampung masukan Tanah
masyarakat j ika ada yang
keberatan.

3. Musyawarah menentukan D masing- Selama Panitia


ganti rugi untuk mendapatkan masirg desa Upaya Pengadaan
kesepakatan harga, kemudian musyawara Tanah,
dituangkan dalam penetapan h Pimpro/
ganti rugi oleh BupatiM/alikota Pimbagpro

4. Pemberian ganti rugi sesuai Dmasing Saat ganti Pimpro/


kesepakatan dengan masirg desa rugi PimBagpro
penduduk yang disertai Panitia
pelepasan hak. Pengadaan
Tanah

L.aporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan v- 3


PT DACRf.A

6.3. TAHAP KONSTRUKSI

6.3.1. Mobilisasi Alat Berat dan Pengadaan Material

Pekerjaan mobilisasi alat berat akan dilaksanakan selama masa mobilisasi sesuai
jadwal pelaksanaan mobilisasi, demikian pula dengan pengadaan material
proyek. Mutu material yang dipakai di proyek sesuai spesifikasi dan material ini
dikumpulkan di base camp dalam jumlah tertentu sehingga kelancaran pekerjaan
dapat terjaga. Pada awal pelaksanaan fisik masyarakat di inforrnasikan bahwa
ada kegiatan proyek, pemberitahuan melalui papan proyek dan media massa.

Upaya pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan dampak akibat


mobilisasi alat berat dan pengadaan material adalah sebagai berikut :

a. Jenis dampak
Jenis dampak yang ditimbulkan oleh mobilisasi alat berat dan pengadaan
material adalah :
• Penurunan kualitas udara berupa sebaran debu pada waktu pengadaan
material dan peningkatan kebisingan dari mobilisasi alat berat
• Gangguan lalu lintas pada waktu mobilisasi alat berat

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak tersebut di atas adalah :
• Kebisingan akibat kegiatan mobilisasi alat berat
• Sebaran debu akibat kegiatan pengangkutan material halus/fine agregat
• Kemacetan lalu-lintas akibat panjang antrian kendaraan pada waktu
mobilisasi alat berat

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan lingkungan,
disajikan pada tabel berikut ini.

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan v 4


PT DACREA

Tibel 5.3.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Terhadap
Penurunan Kualitas Udara Pengangkutan Material
dan Peningkatan Kebisingan Akibat Mobilisasl Alat Berat

No Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Pengangkutan material/agregat Sepanjang Selama Kontraktor


halus dengan bak truk tertutup Rute kegiatan Pelaksana
terpal. Mobilisasi
Tidak menghentikan kendaraan di
lokasi bangunan yang sensitif
kebisingan misalnya rumah sakit.

2. Transportasi dalcrn mobilisasi alat Sepanjang Saat Kontraktor


berat diwaktu lalulintas tidak sibuk jalur mobilisasi
(malam hari). mobilisasi
alat berat

5.3.2. Pengadaan Tenaga Kerja

Pekerjaan konstruksi jalan layang akan memerlukan banyak tenaga kerja;


dengan keahlian tertentu sampai tenaga kasar. Hal ini merupakan dampak positif
dengan adanya kesempatan kerja. Penerirnaan tenaga kerja dari luar wilayah
akan menimbulkan kecemburuan sosial apabila penduduk lokal tidak diberikan
kesempatan.

a. Jenis Dampak
Jenis darrpak yang timbul dari kegiatan pengadaan tenaga kerja adalah :
• Kecemburuan tenaga kerja lokal akibat penyerapan tenaga kerja di proyek
tidak diperoleh; sehingga bisa menimbulkan konflik sosial.

b. lndikator Dampak
lndikator-indikator dari jenis dampak tersebut diatas adalah :
• Jumlah tenaga lokal yang dapat diserap oleh kegiatan proyek .
• Konflik sosial antara tenaga lokal dan pendatang

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan lingkungan,
disajikan pada tabel berikut :

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


v- 5
PT DACREA

T;J_bel 5.4.
Upaya Pengelolaan Llngkungan
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja/ kesempatan Kerja dan konfllk soslal

No. Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Memberi kesempatan pekerjaan Sekitar Saat Kontraktor


minor misalnya pekerjaan galian Proyek pelaksanaan
secara manual diserahkan kepada pekerjaan
kontraktor/tenaga lokal sekitar
lokasi proyek.

2. Memantau rekruitrnen tenag kerja Sekitar Saat Kontraktor


dengan memprioritaskan kepada Proyek pelaksanaan
anggota masyarakat di sekitar pekerjaan
proyek yang terkena lahannya,
untuk ter1ibat dalam
pembangunan.

6.3.3. Pengoperasian Base Camp

Kegiatan-kegiatan dalam base camp yang banyak menimbulkan dampak negatif


terhadap lingkungan adalah pengoperasian AMP, memecah batu dengan stone
chruser, keluar masuknya kendaraan proyek ke base camp yang melewati
pemukiman, pembuangan residu pelumas dan limbah dornestik yang mencemari
air.

a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul dari kegiatan pengoperasian base camp adalah :
• Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
• Air permukaan sekitar base camp berpotensi tercemar residu pelumas dan
limbah domestik
• Kesehatan masyarakat sekitar base camp menurun akibat kualitas udara
menurun, yang merupakan dampak turunan
• Kerusakan jalan masuk ke base camp

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dampak dari kegiatan pengoperasain base camp adalah :
• Sebaran debu di daun dan genteng di sekitar base camp
• Peningkatan kebisingan di sekitar base camp
• Jumlah penderita saluran penapasan yang berada di sekitar base camp
• Kerusakan jalan masuk ke base camp

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan v 6


PT DACREA

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan lingkungan yang
dapat dilakukan disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 5.5.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Terhadap
Penurunan Kualltas Udara dan Penlngkatan Kebisingan

No. Cara Pengelolaan Lokasi Waktu Pelaksana

1. Penyiraman air pada waktu siang Base Saat Kontraktor


dan pengangkutan agregat halus camp operasi
didalam bak tertutup.

2. Pembatasan jam kea misalnya Base Saat Kontraktor


dari jam 06.00 -18.00 camp operasi

3. Lokasi base camp sedapat mungkin Base Sebelum Kontraktor


tidak berdekatan dengan camp base
pemukiman penduduk camp
dibangun

Tabel 5.6.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Terhadap Air Pennukaan

No Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Menyediakan sarana MCK di base Di Saat Kontraktor


camp sekitar operasi
base
camp
2. Menyediakan tempat pembuangan Di Saal Kontraktor
residu, minyak pelumas bekas dan sekitar operasi
limbah domistik base
camp

Tabel 5.7.
Upaya Pengelolaan Ungkungan Terhadap
Kerusakan Jalan Masuk ke Base camp

No Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Kerusakan jalan masuk Di sekitar Saal Kontraktor


selalu dijaga dan diperbaiki. base operasi
camp

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan v - 7


PT DACREA

6.3.4. Pekerjaan Pembersihan Lahan

Lokasi proyek dibersihkan dari sisa bongkaran bangunan, akar pohon-pohon,


semak dan pemindahan utilitas.

a. Jenis dampak
Jenis dal'll'.>ak dari pekerjaan pembersihan lahan adalah:
• Penurunan Kualitas udara berupa peningkatan kebisingan dan sebaran
debu

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah :
• Daun, genteng dan benda lain disekitar kegiatan berdebu.
• Meningkatnya kebisingan

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan lingkungan,
disajikan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 5.8.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Terhadap Kualitas Udara Berupa
Penlngkatan Keblslngan dan Sebaran Debu

No. Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1 Melakukan penyiraman secara Lokasi Saat Kontraktor


berkala di lokasi pekerjaan tanah kegiatan pelaksanaan
dan pembuangan tanah Pekerjaan
diangkut dengan bak truk
tertutup.

2. Membatasi jam kerja dari jam Lokasi Saat Kontraktor.


06.00 - 18.00 .atau kegiatan pelaksanaan.
menghentikan I mengalihkan
kegiatan jika ada kegiatan di
masyarakat misalnya ceramah di
mesjid

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan v - 8


PT DACREA

6.3.6. Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah mencakup pekerjaan galian, pengangkutan tanah dan tirrt>unan


untuk badan jalan, pondasi jembatan layang, saluran/gorong-gorong besar.

a. Jenis dampak
Jenis darrpak dari pekerjaan tanah adalah :
• Penurunan kualitas udara berupa peningkatan kebisingan dan debu
• Terganggunya saluran air yang ada dan adanya genangan air hujan
• Terganggunya arus lalu lintas

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah ;
• Meningkatnya sebaran debu
• Tersumbatnya drainase sehingga terjadi genangan air
• Antrian kendaraan

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan lingkungan,
disajikan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 5.9.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Terhadap Penurunan Kualltas
Udara berupa Penlngkatan Keblslngan dan Debu

No. Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1 Penyiraman secara berkala di Lokasi Saat Kontraktor


lokasi pekerjaan tanah dan kegiatan pelaksanaan
pengangkutan tanah dengan Pekerjaan
bak truk tertutup terpal.

2. Membatasi jam kerja dari jam Lokasi Saat Kontraktor.


6 pagi - 18 sore atau meng kegiatan pelaksanaan.
hentikan/mengalihkan kegiatan
jika ada kegiatan masyarakat
misalnya ceramah di mesjid

Laporan Alchir UKL-UPL Flyover Pamanukan v 9


PT DACREA

label 5.10.
Upaya Pengelolaan Ungkungan Terhadap
Terganggunya Saluran Air dan Arus L.alu Untas

No. Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Pengaturan lokasi penumpukan Lokasi Saat Kontraktor


tanah galian agar tidak kegiatan pelaksanaan
menghambat aIiran air dan pekerjaan
segera diangkut ke luar proyek
sehingga lokasi tidak becek.

2. Membuat saluran air sementara Lokasi Saat Kontraktor


atau air di buang dengan kegiatan pelaksanaan
bantuan pompa air. pekerjaan

3. Membuat jalan sementara Lokasi Saat Kontraktor


/darurat beraspal Oalan existing kegiatan pelaksanaan Koordinasi
merupakan lokasi pondasi jalan pekerjaan dengan
layang). DLLAJ

6.3.6. Pekerjaan Saluran


Pekerjaan Saluran mencakup pembuatan saluran samping dibawah trotoar,
saluran vertikal di jeni:>atan layang dan saluran/gorong-gorong sebagai drainase
pembuangan air.

a. Jenis dampak
Jenis dampak dari pekerjaan saluran adalah:
• Terganggunya aliran air karena saluran lama terbongkar.

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah ;
• Terjadi genangan air/banjir di sekitar lokasi kegiatan saluran.

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan lingkungan,
disajikan pada tabel-tabel berikut :

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan v 10


PT DACREA

Tahel 5.11.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Temadap
Dampak Genangan air dlsekltar Lokasl Pekerjaan Saluran

No. Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Pembuatan Shop drawing Proyek Saat Kontraktor


saluran dengan baik. Pelaksanaan

2. Pembuatan saluran baru Proyek Saat Kontraktor


tertebih dahulu sebelum Pelaksanaan
saluran lama dibongkar agar
aliran tidak terhambat dengan
sistem setengah konstruksi.

5.3.7. Pekerjaan Jembatan/Jalan L.ayang dan Bangunan Atas Jembatan

Pekerjaan jembatan/jalan layang terbagi dalam 2 kelompok kegiatan besar yaitu


pekerjaan pondasi dan pekerjaan bangunan atas jembatan.

a. Jenis Dampak
Pekerjaan pondasi jalan layang diperkirakan akan menimbulkan dampak :
• Lingkungan sekitar kegiatan menjadi kotor oleh lumpur
• Kebisingan meningkat pada waktu pelaksanaan pemancangan
• Kadar debu di udara meningkat, terutama pada waktu kemarau.
• Getaran yang dihasilkan oleh pemancangan pondasi tiang pancang
kemungkinan berdampak meretakkan dinding bangunan sekitar kegiatan
tersebut terutama pemancangan Group pile di Sta 0+245 sampai O+701
berjarak ± 15 meter dari rumah. Disamping itu menghasilkan suara bising
dari pelaksanaan pemancangan, alat pancang juga akan menghasilkan
kebisingan ± 100 dB (A) diatas ambang batas tingkat kebisingan.
• Jaringan utilitas yang berada didaerah kegiatan akan terganggu.
• Kecelakaan kerja

Pekerjaan bangunan atas jembatan/jalan layang diperkirakan akan


menimbulkan dampak :
• Kecelakaan kerja pada waktu pemasangan balok-balok pratekan
• Terganggunya arus lalu lintas pada waktu pengangkutan balok pracetak
jembatan dan pemasangan serta pengecoran lantai Jalan Layang.

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan v 11


PT DACREA

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dampak dari Pekerjaan pondasi dan Bangunan Atas adalah :
• Kebisingan meningkat
• Daun, genteng dan tenda toko berdebu
• Jaringan utilitas terganggu
• Terjadinya kecelakaan kerja
• Kemacetan lalulintas

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan lingkungan
disajikan pada tabel berikut ini :

Tabet 5.12.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Terhadap
Potensl dampak Kebisingan dan Getaran Aklbat Pekerjaan Pondasi Jalan
L.ayang

No. Cara Pengelolaan Lokasi Waktu Pelaksana

1 Tanah galian segera dibuang Ld<asi Saat Kontraktor


ke luar proyek sehingga lokasi kegiatan pelaksanaan
tidak berlumpur pekerjaan

2 Pengaturan jam kerja Lokasi Selama Kontraktor


sehingga Masyarakat kegiatan kegiatan
sekitamya bisa beristirahat ; Pekerjaan
jam kerja antara jam 6 pagi -
6 sore atau menghentikan
kegiatan pada waktu ada
kegiatan masyarakat misalnya
ceramah di mesjid.

3. Pemilihan alat pembuaV Lokasi Saat Kontraktor


pemancangan pondasi dalam kegitan pelaksanaan
yang lepal yailu dengan sislem
Boor pile sehingga pengaruh
getarannya dan kebisingan
terhadap bangunan
disekitarnya.

Laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan v- 12


PT DACREA

Tai>'!I 5.13.
Upaya Pengelolaant.ingkungan Terhadap Gangguan·Lalu
lintas Aklbat Keglatan Pekerjaan--Pondasl Jalan Layang

No Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Mernasang tanda sirine pada Ruas Saat Kontraktor


waktu pengangkutan balok jalan yang pengangkutan
Jembatan dilewati balok

2. Waktu pengangkutan disaat lalu Ruas Saat Kontraktor


lintas tidak padat jalan pengangkutan
yang balok
dilewali

3. Menyediakan tenaga pengatur Ruas ja- Saat pengang- Kontraktor,


lalu lintas kendaraan Ian kutan dan pe- Koordinasi
masangan DLLAJ
balok

Tabel 5.14.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Terhadap
Terhadap Kecelakaan Kerja Pekerjaan Jalan Layang

No Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

2.Merekruit tenaga yangProyek Saat Kontraktor


berpengalaman dan terampil pelaksanaan

3.MemberiasuransikecelakaanProyek Saat Kontraktor


kerja kepada pekerja dan pihak mobilisasi
ketiga

4 Mcnor apkan prcmodur korja ym1u r>r uyok SaalKonlmklor


baik dan aman. pelaksanaan

6.3.8. Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Pekerjaan ini terdiri dari lapisan pondasi bawah dan lapisan pondasi atas
dirnana campuran agregat dibuat di base camp dan diangkut ke lokasi proyek
dengan dump truck kemudian dihampar di daerah ramp, jalan akses sisi jalan
layang dan di pelebaran jalan.

a. Jenis dampak

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan v 13


PT DACREA

Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan perkerasan berbutir yaitu lapisan


pondasi bawah dan lapisan pondasi atas :
• Dampak pembuatan agregat lapisan pondasi jalan di base camp
sudah diuraikan dalam dampak pengoperasian Base camp
• Dampak pada waktu pengangkutan agregat berupa sebaran debu
• Potensi tirrbulnya kecelakaan lalulintas akibat kencangnya kendaraan
proyek
• Kualitas udara dilokasi penghamparan menurun
• Terjadinya banjir setempat akibat penempatan agregat yang menyumbat
aliran air

a. lndikator dampak
Sebagai indikator dampak pekerjaan perkerasan berbutir adalah:
• Kadar debu meningkat, ter1ihat debu pada daun dan genteng
• Genangan air/banjir dilokasi kerja
• Kecelakaan kerja

a. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan lokasi, waktu, dan pelaksana pengelolaan lingkungan,
disajikan tabel berikut ini :

Tabel 5.15.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Terhadap
Kualltas udara dan genangan/banjl r
setempat

No. Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Pengangkutan agregat Ruas jalan Saat Kontraktor


dengan bak truk tertutup yang dilewati pengangkutan
terpal.

2. Penempatan agregat dengan Lokasi Saat Kontraktor


memperhatikan aliran air penempatan pelaksanaan
yang ada agregat

5.3.9. Pekerjaan Perkerasan Aspal


Material campuran aspal panas dibuat di AMP, diangkut ke lokasi proyek
dengan dump truck kemudian dihampar dilokasi yang sudah ditentukan dengan
asphalt finisher dan dipadatkan dengan mesin gilas.

L. aporan Akhir

UKL-UPL Flyover Pamanukan v- 14


PT DACREA

a. Jenis dampak
Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan perkerasan aspal dapat dilihat yaitu
pada ternpat pembuatan perkerasan aspal, pengangkutan, penghamparan
dan pemadatan adalah :
• Dampak permuatan agregat perkerasan aspal di base camp sudah
diuraikan dalam dampak pengoperasian base camp
• Pencemaran air di selokan
• Potensi tini:>ulnya kecelakaan kerja pada waktu penghamparan
perkerasan aspal apalagi jika lalulintas dibuka untuk umum

b. lndikator dampak
Sebagai indikator dampak pekerjaan perkerasan berbutir adalah :
• Kadar debu rneningkat akibat operasi AMP dan stone chrusher
• Terjadinya pencernaran air
• Kecelakaan kerja

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan, lokasi, waktu, dan pelaksana pengelolaan lingkungan pada
tabel berikut ini :

Tabel 5.16.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Terhadap Kualltas Udara
dan Keblslngan Aldbat Pembuatan Material Perkerasan Aspal

No. Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Pemasangan dust collector yang Base Saat Kontraktor


dilengkapi alat penyemprot air camp pembuatan
atau sistem lain yang tidak Aspal
mencemari udara.

2. Pembatasan jam kerja base Base Saat Kontraktor


camp dari jam 06.00 - 18.00 camp pelaksanaan

Laporan Akhir UKL-UPL Ryover Pamanukan v- 15


PT DACREA

J;abel 5.17.
Upaya Pengelolaan Ungkungan Terhadap Gangguan Lalu Untas
dan Kecelakaan Kerja Aklbat Keglatan Pekerjaan Perkerasaan
Aspal

No Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Pemasangan rambu rambu - Jalan Selama Kontraktor


lalulintas sementara pada jalan masuk ke Kegiatan
masuk ke base camp. base Ber1angsung
camp.
Pengaturan kecepatan kenda- - Ruas
raan pengangkut material aspal jalan yg
dalam batas yang aman. dilewati

2. Pemasangan rambu semen- okasi Saat Kontraktor


tara, penempatan flagmen kegiatan pelaksanaan
pada lokasi kerja dan
persiapan penghamparan aspal
dengan baik.

3. Merekruit pekerja yang berpe- Proyek Sebelum Kontraktor


ngalaman dan menerapkan mobilisasi
prosedur kerja yang baik dan
aman

6.3.10. Pekerjaan Trotoar dan Marka Jalan

Pekerjaan ini berlangsung dimana jalan sudah berfungsi sehingga


pelaksanaannya akan mengganggu lalu lintas.

a. Jenis dampak
Jenis dal"fl>ak dari kegiatan pekerjaan trotoar dan marka jalan:
• Dampak pekerjaan trotoar, pemasangan curb dan pekerjaan marka jalan
biasanya yang dominan akan mengganggu kelancaran lalu lintas.

b. lndikator dampak
Sebagai indikator dampak pekerjaan trotoar dan marka jalan adalah:
• Kemacetan arus lalu lintas

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan lokasi, waktu, dan pelaksana pengelolaan lingkungan,
disajikan pada tabel berikut ini.

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanulc.an v 16


PT DACREA

label 5.18.
Upaya Pengelolaan Llngkungan Terhadap Terganggunya
Kelancaran Arus Lalu Llntas

No. Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1. Pemasangan rambu- Lokasi Saat Kontraktor


rambu lalu lintas kegiatan pelaksanaan
sementara.

2. Penempatan flagmen untuk Lokasi Saat Kontraktor


mengatur lalu lintas kegiatan pelaksanaan

5.4. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

5.4.1. Pengoperasian Jalan

Pengoperasian Jalan Layang (Flyover) akan memperbaiki tingkat pelayanan


terhadap sistem transportasi yang melintasi ruas jalan Pamanukan pada
khususnya dan jalur Pantura pada umumnya terutama untuk kendaraan berat
dan besar, yang sekaligus memperlancar arus lalu lintas dipersimpangan
sehingga akan mengurangi pencemaran udara dan kebisingan disekitar
jalan layang tersebut dan kemungkinan terjadinya kecelakaan di jalan
layang yang ber alinyemen vertikal naik-menurun dan di lokasi keluar-masuk
jalan layang.

Jenis dampak, indikator dampak, dan upaya pengelolaan lingkungan, adalah


sebagai berikut :

a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang diperkirakan akan timbul sebagai akibat
pengoperasian jalan, adalah :
• Lalu lintas menjadi lancar merupakan dampak positif
• Potensi timbulnya kecelakaan lalulintas karena kecepatan kendaraan
makin tinggi dan terdapat jalan beralinyemen yang menanjak, menurun
dan sedikit menikung.
• Lingkungan menjadi gersang dan panas karena adanya penebangan
pohon pada tahap pelaksanaan proyek.

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Paman11kan v 17


PT DACREA

b. lndikator Dampak
lndikator dampak tahap beroperasinya jalan layang adalah:
• Tidak terjadinya kemacetan dan antrian
• Kejadian kecelakaan
• Udara menjadi panas

c. Upaya Pengelolaan Lingkungan


Cara pengelolaan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan lingkungan,
disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 5.18.
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Terhadap Dampak Llngkungan Aklbat Pengoperaslan Jalan

No Cara Pengelolaan Lokasl Waktu Pelaksana

1 Pemasangan rambu-rambu Sepanjang Masa Pemrakarsa,


dan marka jalan yang tepat Proyek pelaksanaan Kontraktor
(koordinasi dengan DLLAJR Konstruksi
dan Kepolisian).

2 Penanaman tanaman Sepanjan Masa Pemrakarsa,


penghijauan/pel indung di g proyek. pelaksanaan Kontraktor
kiri kanan jalan dengan jenis Konstruksi
tanaman peneduh dan
penahan radiasi. Demikian
juga dimedian jalan dan
dibawah jalang layang dgn
penataan landscape yang
baik misalnya ditanam
pakis.

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan v - 18


Tabel 5.20.
Ringkasan Upaya Pengelolaan Lingkungan
Pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan, Kabupaten Subang

No. Sumber Dampak Jenis lndikator Upaya Lokasi Waktu lnstitusi


Dampak Dampak Pengelolaan Pelaksanaan
Lingkungan
Pelaksana Pengawas Yang
DilaPOri
Tahap Pra Konstruksi
1. • Survai untuk disain Sikap & Adanya 1. Melakukan Dimasing- Sebelum Pimbao. Konsultan P3JJ dan
• Pengadaan lahan persepsi respon & koordinasi dan masing desa pelaksanaan panitia pengawas & Pemda
masyarakat persepsi sosialisasi tentang lokasi survai, pengadaan BPLH Kabupaten
yang masyarakat rencana proyek rencana pembebasan tanah Subang
negatif yang negatif, kepada masyarakat proyek lahan dan
dan 2. Mengadakan konstruksi
hilangnya pengukuran/inventari fisik
tanda sasiaset yang
pengukuran dibebaskan bersama
masyarakat
3. Musyawarah untuk
menyepakati nilai
gantirugi.
4. Pemberian ganti rugi
yang rnemadai
sehingga dapat
digunakan untuk
membeli lahan
pengganti atau
modal usaha
sebagai sumber
pendapatan.
Tahap Konstruksi
1. • Kegiatan mobilisasi alat Penurunan Parameter 1. Penyiraman berkala Sepanjang Selama kegiatan Pimbagpo, Konsultan P3JJ dan BPLH
berat dan pengadaan kualitas udara kualitas udara pada lokasi-lokasi lokasi mobilisasi, kontraktor pengawas dan
material & Air kualitas air pekerjaan yang pekerjaan pengangkutan, pelaksana BPLH
!• Penoooerasian Base berpotensi operasional base

U.1p0,an .Lkh1r UKL-UPL F1yover Pamanukan v - 19


Sumber Dampak Jenis lndikator Upaya Lokasi Waktu lnstitusi
No. Dampak Dampak Pengelolaan Pelaksanaan
Lingkungan
Pelaksana Pengawas Yang
Dilapori
camp menimbulkan camp, pekerjaan
• Pembe'sihan lahan sebaran debu. jalan, jernbalan
• Pekerjaan Tanah Penyiraman stok dan bangunan
• Pekerjaan jembatan & material dengan alas
bangur.:n alas tetap
• Pekerjaan Per1<erasan mernperhatikan
Berbutr balas kelembaban
• Peker;aan per1<erasan yang dipersyaratkan
2. Pengangkutan
aspal
material diusahakan
menggunakan bak
tertutup
3. Konstruksi
dilaksanakan sesuai
spesifikasi
pekerjaan dengan
memperhatikan
lokasi dan
cuaca
4. Pemasang dust
collector dilokasi
kegiatan base
camp
5. Pengaturan waktu &
tempat pembuangan
6. Menyediakan
sarana MCK dan
ternpat pernbuangan
2 • Kegiata" ""obilisasi alat- Pe!lingkatan Tingkat 1. Mengatur aktivitas Sepanjang Selama kegialan Pimbagpo, Konsultan P3JJ dan
alat berc: dan pengadaan kebisingan kebisingan & kendaraan proyek lokasi mobilisasi, kontraktor pengawas dan Dinas
ma!eria! getaran yang dengan baik pekerjaan pengangkulan pelaksana BPLH Pertambangan
• Pengoperasian Base dirasakan dengan dan pekerjaan &
camp oleh memperhatikan jalan, jembalan Lingkungan
faktor waktu, faktor Hidup

L,;poran . i.:h1r UKL- ". "?L Flyover Paman11kc V - 20


No. Sumber Dampak Jenls lndikator Upaya Lokasi Waktu lnstitusi
Dampak Dampak Pengelolaan Pelaksanaan
Lingkungan
Pelaksana Pengawas Yang
Dilaoori
• Pembersihan lahan lingkungan kelaikan kendaraan dan bangunan
• pekerjaan lanah sekilar 2. Penggunaan cara alas
• Pekerjaan jembalan & boor pile untuk
bangunan atas mengurangi
• Pekerjaan Per1<erasan kebisingan dan
Berbutir keretakan terhadap
Pekerjaan perkerasan bangunan sekitar

aspal pada waktu
pembuatan
pondasi iembatan
3. • Kegialan mobilisasi alat- Gangguan Jumlah dan 1. Menempatkan Sepanjang Selama kegialan Pimbagpo, Konsultan P3JJ
alat berat dan pengadaan lalu linlas lama petugas khusus yang lokasi mobilisasi. kontraktor pengawas dan dan
material terjadinya mengatur lalu linlas pekerjaan pengangkulan, pelaksana BPLH BPLH
• Pembersihan lahan kemacetan kendaraan dan jalan- pekerjaan jalan,
• Pekerjaan lanah 2. Memasang landa jalan jembatan dan
• Pekerjaan Jembatan & atau rambu lalu sekitarnya bangunan alas
bangunan atas linlas berupa serta pekerjaan
• Pekerjaan Per1<erasan peringatan bahwa marka jalan
Berbutir ada pekerjaan pada
Pekerjaan perkerasan jarak alau

aspal lokasi tertentu.
• Pekeriaan mark.a jalan
4." • Pekerjaan lanah Genangan air Adanya 1. Pembuatan saluran Lokasi Selama kegiatan Pimbagrpo, Konsultan P3JJ dan BPLH
• Pembersihan lahan genangan air sementara terjadinya mobilisasi, kontraktor pengawas dan
• Pekerjaan Saluran 2. Pengangkutan genangan air/ pengangkutan pelaksana BPLH
• Pekerjaan Jembatan &, bahan galian banjir dan pekerjaan
bangunan alas sesegera jalan. jembatan
• Pekerjaan Per1<erasan mungkin dan bangunan
Berbutir ketempat yang alas
Pekerjaan perkerasan telah ditentukan

asoal 3. Pembuatan jalan
5. sementara/darurat . Oinas Tenaga
• Pengadaan Tenaga Kerja Kecemburuan Adanya 1. Memprioritaskan Lokasi kegiatan Selama kegiatan Pimbag:iro, Konsullan
sosial dan konft1k Keria
tenaga kerja/ konstruksi kontraktor oenaawas dan

f.Aporan Akhir lJKL- r..,·pL F7yover Pamanukan v - 21


No. Sumber Dampak Jenis lndikator Upaya l okasi Waktu lnstitusi
Dampak Dampak Pengelolaan Pelaksanaan
lingkungan
Pelaksana Pengawas Yang
Dilanori
kesempatan & Tenaga kontraktor lokal pelaksana Dinas Tenaga
kerja kerja untuk pekerjaan Kerja
yang minor
6. • Pekerjaan jembatan dan Kecelakaan Terjadinya 1. Mene-apkan Lokasi Proyek Setama kegiatan Pimbaglro, Konsultan Dinas Tenaga
bang:,nan atas kerja kecelakaan proseO.Jr kerja yang pekerjaan kontraktor pengawas Kerja
• Pekerjaan perkerasan kerja baik dan aman jembatan dan pelaksana dan Dinas
aspa1 2. Merwut tenaga bangunan atas Tenaga Kerja
kerja yang lera! serta perkerasan
Tl>il asoal.
Tahap Pasca Konstruksi
1. Pengoperasian dan Kemacetan & Kondisi 1. Manajemen lalu Sepanjang ruas Sebelum & Pimba!JlrO, Konsultan Rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan Kecelakaan perkerasan lintas terutama yang jalan Selama kontraktor pengawas, Pemeliharaan
lalu lintas jalan, berkaitan pengaturan khususnya pengoperasian pelaksana, BPLH, DLLAJ P3JJ, Peinda
dan rambu- penempatan tanda, yang dekat dan DLLAJ & & Kepolisian
Kerusakan rambu dan rambu larangan dengan pemeliharan Kepolisian
jalan tanaman. yang dia pemukiman jalan
pertu atau pusat
2. Penanainan dan kegiatan dan
perneliharaan persimpangan
pohon pelindU'lQ jalan
disepanjang jalan
sebagai peneduh
dan pel.indung radiasi
3. Pemeliharaan dan
perbaikan kerusakan
jalan dan jembatan
4. Penataa11 sirkulasi
lalu lint3s

Liporan Akhir [ ·_;:J....(,PL Flyover Pamanukan v - 22


PT DACRfA

BAB VI
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

6.1. UMUM

Kegiatan pembangunan jalan layang akan menirrbulkan dampak negatif yang


per1u dikurangi seminimal mungkin dan mengembangkan dampak positif yang
terjadi maka diper1ukan upaya pemantauan hasil pengelolaan dampak kegiatan
proyek terhadap lingkungan hidup, disamping untuk memantau sejauh mana
terjadi perubahan rona lingkungan dilokasi proyek.

Selanjutnya diuraikan upaya-upaya yang per1u dilakukan untuk memantau jenis


dan tingkat dampak yang tirrbul pada setiap tahapan kegiatan, baik pada tahap
Pra-Konstruksi, Konstruksi, maupun pada tahap Pasca Konstruksi.

6.2. TAHAP PRA-KONSTRUKSI


Kegiatan-kegiatan pada Tahap Pra Konstruksi yang menjadi sumber da!Tl>ak
terhadap lingkungan, adalah kegiatan survai untuk desain proyek dan kegiatan
pengadaan tanah.

6.2.1. Survai Untuk Desain


Kegiatan survai dilakukan pada ruas jalan Raya Pamanukan yang akan dibangun
jalan layang dan lingkungan sekitamya. Kegiatan survai untuk desain jalan layang
menimbulkan dampak yang pengelolaan dafll>aknya per1u dipantau.

a. Jenis Dampak
Dampak yang diperkirakan akan timbul dengan adanya pekerjaan survai
untuk desain adalah sikap dan persepsi masyarakat yang negatif
sehingga timbulnya keresahan masyarakat.

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari sikap dan persepsi masyarakat yang negatif, adalah:
• Respon masyarakat terhadap kegiatan survai yang dilakukan atau
timbulnya persepsi masyarakat dari kegiatan survai

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 1
PT DACREA

• Hilangnya tanda pengukuran yang telah dipasang oleh petugas survai.

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan,
disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 6.1
Upaya Pemantauan Llngkungan
Terhadap Slkap dan Persepsl Negatlf Masyarakat

No. Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1.Mengamatigejala adanyaLokasi Survai dan Pimpro/pimba


keresahanmasyarakatproyek berupa persepsi masyarakat
desain penentuangpro dan Kon- sultan Peren- cana
lokasi
atasketidakpuasanthd
dan
bangunan/lahanyang trase proyek.
terkena rencana proyek

2.Wawancara dan kuesioner Lokasi Survai, desain Pimpro/pimba


kepadapenduduksekitar proyek. penentuan gpro dan Kon- sultan Peren- cana
proyek terutama penduduk lokasi dan
yang terkena proyek trase proyek.

6.2.2. Pengadaan Tanah

Proses pengadaan tanah yang dilakukan pada lokasi pelebaran Damija dimana
jenis dampak, indikator dampak, upaya pemantauan, waktu dan pelaksana
pemantauan, adalah sebagai berikut :

a. Jenis Dampak
Proses pengadaan tanah diperkirakan akan menimbulkan dampak berupa
keresahan masyarakat akibat :
• Sikap dan persepsi masyarakat yang negatif

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak tersebut diatas adalah :
• Adanya sikap dan persepsi masyarakat yang negatif, yang ditimbulkan dari
kegiatan pembebasan lahan/bangunan.
PT DACREA
L.aporan Akhir UKL·UPL Flyover Pamanukan
VI - 2
PT DACREA

c. Upaya Pemantauan Lingkungan.


Cara pemantauan, lokasi, waktu, dan pelaksana pemantauan lingkungan,
disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 6.1
Upaya Pemantauan Ungkungan Terhaclap Slkap dan Persepsl Masyarakat

No. Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Memantau penyuluhan/sosiali Proyek Selama Pemda


sasi rencana proyek kepacla sosialisasi
penduduk/badan/instansi yang proyek
terkena proyek

2. Mernantau inventarisasi Proyek Selama Pemda


/pengukuran lahan, bangunan, Pengukuran/
pagar, tanaman, utilitas dan inventarisasi
fasilitas umum yang terkena
proyek.

3. Memantau musyawarah ganti Proyek Saat upaya Pemda/


rugi untuk mendapat musyawarah
kesepakatan harga, untuk
kemudian dituangkan dalam
SK BupatifvValikota

4. Memantau Pemberian ganti Proyek Selama Pemrakarsa,


rugi sesuai kesepakatan proses Pemda
dengan penduduk yang kegiatan
disertai pelepasan hak. ganti rugi

6.3. TAHAP KONSTRUKSI

6.3.1. Mobilisasi Alat Berat dan Pengadaan Material


Pekerjaan mobilisasi alat berat akan dilaksanakan selama masa mobilisasi sesuai
jadwal pelaksanaan mobilisasi, demikian pula dengan pengadaan material proyek.
Mutu material yang dipakai di proyek sesuai spesifikasi dan material ini
dikumpulkan di base camp dalam jumlah tertentu sehingga kelancaran pekerjaan
sesuai rencana.

a. Jenis Dampak
Dampak yang ditimbulkan oleh mobilisasi alat berat dan pengadaan
material adalah :

L. aporan Akhir
UKL-UPL Ryover Pamanukan
VI - 3
PT DACREA

• Penurunan kualitas udara akibet pengadaan material dan peningkatan


kebisingan akibat mobilisasi alat berat;
• Gangguan lalu lintas pada waktu mobilisasi alat berat

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak kualitas udara dan kebisingan, adalah :
• Kebisingan akibat kegiatan mobilisasi alat berat
• Sebaran debu pada daun, genteng, atau benda lain disekitar lokasi
kegiatan berdebu
• Terjadinya kemacetan kendaraan pada waktu mobilisasi alat berat

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan, disajikan pada
tabel berikut ini.

Tabel 6.3
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Penurunan Kualltas Udara Aklbat Pengadaan Material
dan Penlngkatan Keblslngan Aklbat Mobilisaasl Alat Berat

No Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Memantau dan mengawasi Di truk Selama Konsultan


penggunaan penutup bak pengangkut kegiatan, Pengawas
truk/terpal pada saat peng- material terutama
angkut material/-agregat. pada musim
Tidak menghentikan kernarau.
kendaraan di lokasi yang
sensitif kebisingan misalnya
rumah sakit.

2. Mernantau transportasi dalam Sepanjang Saat Kontraktor


rnobilisasi alat berat diwaktu jalur mobilisasi
lalulintas tidak sibuk (malam mobilisasi
hari). alat berat

6.3.2. Pengadaan Tenaga Kerja

Pekerjaan konstruksi akan memerlukan tenaga kerja. Hal ini merupakan dampak
positif mengingat adanya Kesempatan kerja bagi pekerja lokal. Penerimaan
tenaga kerja dari luar wilayah akan menimbulkan kecemburuan sosial oleh
penduduk lokal apabila mereka tidak diberikan kesempatan ter1ibat bekerja di
proyek.

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 4
PT DACREA

a. Jenis Dampak
Jenis darrpak yang timbul dari kegiatan pengadaan tenaga kerja adalah:
• Kecemburuan tenaga kerja lokal terhadap pendatang yang bekerja di
proyek
b. lndikator Dampak
lndikator-indikator dari jenis dampak tersebut diatas adalah :
• Jumlah tenaga lokal yang terserap didalam kegiatan proyek dibandingkan
dengan tenaga pendatang, sehingga bisa menimbulkan konflik sosial.

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan
disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 6.4.
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja/Kesempatan Kerja dan Konfllk Soslal

No Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Melakukan pemantauan untuk Sekitar Sebelum Pimpro/Pim


pekerjaan minor misalnya proyek pelaksanaan bagpro
pekerjaan pasangan batu untuk pekerjaan.
saluran, galian dll. diserahkan
kepada kontraktor lokal

2. Memprioritaskan kepada Sekitar Saat Pimpro/Pim


anggota masyarakat di sekitar Proyek pelaksanaan bagpro,
proyek yang terkena lahannya, pekerjaan Oinas
untuk terlibat dalam Tenaga
pembangunan. Kerja

6.3.3. Pengoperasian Base camp

Kegiatan-kegiatan dalam base camp yang banyak menimbulkan dampak negatif


terhadap lingkungan adalah pengoperasian AMP, memecahan batu dengan stone
chruser, keluar masuknya kendaraan proyek ke base camp yang melewati
pemukiman dan pembuangan residu pelumas dan limbah domestik yang
mencemari air.

a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul dari kegiatan Pengoperasian base camp adalah :

I n11wa11 /\kl1l1 lJKI. IJl'I 1 lyov"' l't1111n1111k n11


VI -- t>
PT DACREA

• Penurunan kualitas udara berupa peningkatan kadar debu dan


peningkatan kebisingan
• Air permukaan sekitar base camp berpotensi tercemar residu pelumas
dan limbah domestik
• Kesehatan masyarakat sekitar base camp menurun akibat kualitas udara
menurun, jadi rnerupakan dampak turunan.
• Kerusakan jalan masuk ke base camp

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dampak dari kegiatan pengoperasain base camp adalah :
• Sebaran debu pada daun, genteng dan benda lain disekitar base camp
• Peningkatan kebisingan disekitar base camp
• Jumlah penderita saluran pemapasan disekitar base camp
• Kerusakan jalan masuk base camp

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan,
disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 6.5
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Penurunan Kualltas Udara dan Penlngkatan Kebislngan

No Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Melakukan penyiraman air pada Base camp Selama Pimpro,


waktu siang hari dan operasi Konsultan
Pengangkutan agregat halus Pengawas
didalam bak truk tertutup. dan BPLH

2. Memantau Pembatasan jam Base camp Selama Pimpro dan


kerja misalnya dari jam 6 pagi-6 operasi Konsultan
sore ijika ada claim dari Pengawas
masyarakat)

3. Memantau pembangunan base Base camp Sebelum Pimpro,


camp pada lokasi sedapal base camp BPLH dan
mungkin tidak berdekatan dibangun Pemda
<.Je11y<.111 µer 11uk1111<.111 µc11<.Ju<.Juk.

Laporan Akhir UKL·UPL Flyover Pamanul<an


VI 6
PT DACREA

Tabel 6.6
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap Air Pennukaan

No Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Memantau penyediaan sarana Di sekitar Saat Konsultan


MCK di base camp base operasi Pengawas
camp
2. Memantau penyediaan tempat Di sekitar Saat Konsultan
pembuangan residu, minyak base operasi Pengawas
pelumas bekas dan limbah camp
domistik.

Tabel 6.7
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Kecelakaan dan Kerusakan Jalan Masuk ke Base Camp

No Cara Pemantauan Lokasi Waktu Pemantau

1. Memantau kerusakan jalan Di sekitar Saat Konsultan,


masuk untuk segera diperbaiki. base operasi Kontraktor
camp

6.3.4. Pekerjaan Pembersihan Lahan


Lokasi proyek dibersihkan dari sisa bongkaran bangunan, akar pohon-pohon,
semak dan pemindahan utilitas.

a. Jenis Dampak
Jenis dampak dari pekerjaan pembersihan lahan adalah:
• Penurunan Kualitas udara berupa peningkatan kebisingan dan debu

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah :
• Sebaran daun, genteng dan benda lain disekitar kegiatan berdebu
• Meningkatnya kebisingan

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan,
disajikan pada tabel-tabel berikut :

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 7
PT DACREA

Tabel 6.8
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Penurunan Kualltas Udara berupa Penlngkatan
Keblslngan dan Debu

No Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Memantau penyiraman secara Lokasi Saat Konsultan


berkala di lokasi pekerjaan kegiatan pelaksanaan Pengawas
tanah dan pembuangan tanah Pekerjaan
diangkut dengan bak truk
tertutup.

2. Memantau pembatasan jam Lokasi Saat Pimpro dan


kerja dari jam 6 pagi - 18 kegiatan pelaksanaan Konsultan
sore. Oika ada claim dari Pekerjaan. Pengawas
masya- rakat)

6.3.6. Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah mencakup pekerjaan galian, pengangkutan tanah dan timbunan


untuk badan jalan, pondasi jembatan layang dan saluran/gorong besar.

a. Jenis Dampak
Jenis da!'Tl>ak dari pekerjaan tanah adalah :
• Penurunan Kualitas udara berupa peningkatan kebisingan dan debu
• Tergangguan saluran air yang ada dan aliran air hujan
• Terganggunya arus lalu lintas

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah ;
• Sebaran debu pada daun, genteng dan benda lainnya sekitar kegiatan
proyek.
• Tersumbatnya drainase dan terjadinya genangan air.
• Antrian kendaraan

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pernantauan lingkungan,
disajikan pada tabel-tabel berikut :

Laporan Akhir UKL·UPL Flyover Pamanukan


VI - 8
PT DACREA

. Tabel 6.9
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap Penurunan Kualitas
Udara berupa Penlngkatan Keblslngan dan Debu AJ<ibat Pekerjaan
Tanah

No Cara Pemantauan Lokasi Waktu Pemantau

1 Memantau penyiraman Lokasi Saat Konsultan


secara berkala di lokasi kegiatan pelaksanaan Pengawas
pekerjaan tanah dan pekerjaan
pengangkutan tanah dengan
bak tertutup.

2. Memantau pembatasan jam Lokasi Saat Pinpro


kerja dari jam 6 pagi - 18 kegiatan pelaksanaan dan
sore (jika ada keluhan dari pekerjaan. Konsultan
masyarakat). Pengawas

Tabel 6.10
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Terganggunya Saluran Air dan Arus Lalu Untas

No Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Memantau lokasi penumpuk- Lokasi Saat Pimrpo dan


kan tanah galian agar tidak kegiatan pelaksanaan Konsultan
menghambat aliran air, dan pekerjaan Pengawasr
penggalian jalan samping.

2. Memantau pembuatan dan Lokasi Saat Konsultan


pengoperasian saluran air kegiatan pelaksanaan Pengawas
semantara atau pembuangan
dengan bantuan pompa

3. Membuat jalan sementara Proyek Saat Pimpro/Pim


/darurat beraspal (jalan existing Pelaksanaan bagpro dan
merupakan lokasi pondasi jalan Konsultan
lavang).

6.3.6. Pekerjaan Saluran

Pekerjaan Saluran mencakup pembuatan saluran samping dibawah trotoar,


saluran vertikal di jembatan layang dan saluran/gorong-gorong sebagai drainase
pembuangan air.

a. Jenis Dampak
Jenis dampak dari pekerjaan saluran adalah:
• Terganggunya saluran air karena saluran lama terbongkar

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 9
PT DACREA

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah ;
• Terjadi genangan air/banjir di sekitar lokasi kegiatan saluran.

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan,
disajikan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 6.11
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Dampak Genangan air aklbat Pekerjaan Saluran

No Cara Pemantauan Lokasi Waktu Pemantau

1. Memeriksa shop drawing, Proyek Saat Pimpro,


saluran dengan baik. pelaksanaan Konsultan
Pengawas

2. Memantau pelaksanaan pem- Proyek Saat Pimpro,


buatan saluran dan gorong- Pelaksanaan Konsultan
gorong Pengawas

6.3.7. Pekerjaan Jembatan/Jalan Layang


Pekerjaan jembatan layang terbagi dalam 2 kelompok kegiatan besar yaitu
pekerjaan pondasi dan pekerjaan bangunan atas jembatan.

a. Jenis Dampak
Pekerjaan pondasi jembatan diperkirakan akan menimbulkan dampak :
• Lingkungan sekitar kegiatan menjadi kotor oleh lumpur galian pondasi
• Kebisingan meningkat saat pelaksanaan pemancangan
• Kadar debu di udara meningkat, terutama pada waktu kemarau.
• Getaran yang dihasilkan oleh pemancangan berpotensi menimbulkan
kerusakan/keretakan dinding rumah/bangunan penduduk
• Jaringan utilitas yang berada didaerah kegiatan akan terganggu.
• Kecelakaan kerja

Pekerjaan bangunan atas jembatan alan layang diperkirakan akan


menimbulkan dampak :
• Kecelakaan kerja pada waktu pemasangan balok-balok pracetak

--- ·- --·-··- --·-···-·..·- ... -· -·-·--.·· - . . - .

L. aporan Akl1ir
UKL-UPL Flyover Pama11uka11
VI - 10
PT DACREA

• Terganggunya arus lalulintas pada waktu pengangkutan balok pracetak


jembatan dan pemasangan serta pengecoran lantai Jalan Layang.

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dampak dari pekerjaan pondasi dan bangunan atas adalah :
• Kebisingan meningkat
• Daun, tenda dan genteng berdebu
• Jaringan utilitas terganggu
• Terjadinya kecelakaan kerja

c. Upaya Pemantaun Lingkungan


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan,
disajikan pada tabel-tabel berikut ini.

Tabel 6.12
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Potensl DampakKeblslngan dan Getaran Aklbat Pekerjaan Pondasl Jembatan Layang

No. Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Memantau tanah galian agar Lokasi Selama Pimpro dan


segera dibuang ke luar proyek kegiatan pelaksaan Konsultan
sehinaaa lokasi tidak berlumpur pekerjaan Pengawas

2. Memantau pengaturan jam Lokasi Selama Pimpro dan


kegiatan pelaksaan Konsultan
kerja sehingga Masyarakat
pekerjaan Pengawas
sekitarnya bisa beristirahat
'
jam kerja antara jam 6 pagi -
6 sore atau menghentikan
kegiatan pada waktu ada
kegiatan masyarakat misalnya
ceramah di mesjid.

3. Memantau penggunaan sistem Lokasi Selama Pimpro dan


boor file dengan pengagalian kegiatan pelaksaan Konsultan
sebelum pemancangan untuk pekerjaan Pengawas
mereduksi efek getaran pancang
terhadap dindinQ banQunan.

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 11
PT DACREA

Tabel 6.13
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Gangguan L.alu llntas Aklbat Kegiatan Pekerjaan Pondasi Jalan L.ayang

No Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Memantau pengangkutan Ruas jalan Saat mulai Pimpro


balok jembatan yang dilewati pengangkutan dan
balok Konsultan
jembatan Pengawas

2. Memantau Waktu Ruas jalan Saat Pimpro


pengangkutan yang mana yang dilewati pengangkutan dan
disaat lalulintas padat balok Konsultan
Pengawas

3. Menyediakan tenaga Ruas jalan Saat Pimpro,


pengatur lalu lintas yang dilewati pengangkutan DLLAJ
kendaraan balok dan
Konsultan
Pengawas

Tabel 6.14
Upaya Pemantauan Llngkungan
Terhadap Kecelakaan Kerja Pekerjaan Jembatan/Jalan L.ayang

No Cara Pemantauan Lokasi Waktu Pemantau

1. Memantau dan mengecek Proyek Saat mulai Pimpro dan


rekruitmen tenaga yang pelaksanaan Konsultan
berpengalaman dan terampil Pekerjaan pengawas

2. Mengecek polis asuransi Proyek Saat mulai Pimpro dan


kecelakaan kerja kepada pelaksanaan Konsultan
pekerja (masa Pengawas
mobilisasi)

3. Mengecek metode dan Proyek Saat mulai Pimpro dan


prosedur kerja yang baik dan pelaksanaan Konsultan
aman. Pekerjaan Pengawas

6.3.8. Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Pekerjaan ini terdiri dari lapisan pondasi bawah dan lapisan pondasi atas dirnana
campuran agregat dibuat di base camp dan diangkut ke lokasi proyek dengan
dump truck kemudian dihampar di daerah ramp, jalan akses sisi jalan layang
dan di pelebaran jalan.

Laporan Akhir IJKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 12
PT DACREA

a. Jenis Dampak
Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan perkerasan berbutir yaitu lapisan
pondasi bawah dan lapisan pondasi atas :
• Dampak pembuatan agregat lapisan pondasi jalan di base camp sudah
diuraikan dalam dampak pengoperasian Base camp
• Dampak pada waktu pengangkutan agregat berupa sebaran debu
• Potensi timbulnya kecelakaan lalulintas akibat kencangnya kendaraan
proyek
• Kualitas udara dilokasi penghamparan menurun
• Terjadinya banjir setempat akibat penempatan agregat yang
menyumbat aliran air

b. lndikator Oampak
Sebagai indikator dampak pekerjaan perkerasan berbutir adalah:
• Kadar debu meningkat, terihat debu pada daun dan genteng
• Genangan air/banjir setempat
• Keluhan masyarakat

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan lingkungan lokasi, waktu, dan pelaksana pemantauan,
disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 6.15
Upaya Pemantauan Terhadap Kualltas Udara
dan Genangan/banjlr Setempat

No. Cara Pemantauan Lokasi Waktu Pemantau

1. Memantau pengangkutan Ruas jalan Saat Konsultan


agregal dengan bak lruk yang dilewali pengangkulan Pengawas
tertutup terpal.

2. Memantau penempatan Lokasi Saal Konsultan


agregat dengan penempatan pelaksanaan Pengawas
memperhatikan aliran air agregat pekerjaan
yang ada

6.3.9. Pekerjaan Perkerasan Aspal


Material campuran aspal panas dibuat di AMP, diangkut ke lokasi proyek dengan
dump truck kemudian dihampar dilokasi yang sudah ditentukan dengan asphalt
finisher dan dipadatkan dengan mesin gilas.

L. aporan Akhir
UKL-UPL Flyover Pamanukan
VI - 13
PT DACREA

a. Jenis Dampak
Jenis dampak dart kegiatan pekerjaan perkerasan aspal dapat dilihat yaitu
pada tempat pembuatan perkerasan aspal, pengangkutan, penghamparan
dan pemadatan adalah :
• Dampak pembuatan agregat perkerasan aspal di base camp sudah
diuraikan dalam dampak pengoperasian Base camp
• Pencemaran air di selokan
• Potensi timbulnya kecelakaan kerja pada waktu penghamparan
perkerasan aspal apalagi jika lalulintas dibuka untuk umum

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dampak pekerjaan perkerasan berbutir adalah :
• Kadar debu meningkat akibat opresai AMP dan stone chrusher
• Terjadinya pencemaran air
• Kecelakaan kerja

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan lingkungan, lokasi, waktu, dan pelaksana pemantauan
lingkungan, disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 6.16.
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap Kualltas udara
dan Keblsingan Akibat Pembuatan Material Perkerasan Aspal

No. Cara Pom:mtauan Lokasl


Waktu Pomantau
1. Mengecek dust collector apakah Base Saat Pimpro,
dilengkapi alat penyemprot air camp pelaksanaan Konsultan
atau sistem lain yang tidak pekerjaan Pengawas,
mencemarkan udara. BPLH

2. Memantau pembatasan jam Base Saat Pimpro,


kerja base camp dari jam 06.00 cam pelaksanaan Konsultan
sampai jam 18.00 Oika ada p Pengawas
keluhan dari masyarakat)

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 14
PT DACREA

Tabel 6.17
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap Gangguan Lalu Untas
dan Kecelakaan Kerja Aklbat Kegiatan Pekerjaan Perkerasaan Aspal

No Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Memantau Pemasangan - Jalan Selama Konsultan


rambu rambu lalulintas masuk kegiatarr Pengawas
sementara pada jalan masuk ke base ber1angsung
ke base camp. camp
Pengaturan kecepatan - Ruas jalan
kendaraan pengangkut yg dilewati
material aspal dalam batas
yang aman.

2. Memantau Pemasangan Lokasi Selama Konsultan


rambu sementara pada penghampa- kegiatan Pengawas
lokasi kerja dan persiapan ran aspal
penghamparan aspal dengan
baik.

3. Memantau perekrutan pekerja Lokasi Selama Konsultan


yang berpengalaman dan penghampa- kegiatan Pengawas,
menerapkan prosedur kerja ran aspal Dinas
yang baik dan aman Tenaga
Kerja

6.3.10. Pekerjaan Trotoar dan Marka Jalan


Pekerjaan ini berlangsung dimana jalan sudah berfungsi sehingga
pelaksanaannya akan mengganggu lalu lintas.

a. Jenis Dampak
Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan trotoar dan marka jalan:
• Dampak pekerjaan trotoar, pemasangan curb dan pemasangan marka
jalan biasanya dominan akan mengganggu kelancaran lalu lintas.

b. lndikator Dampak
Sebagai indikator dampak pekerjaan trotoar dan marka jalan adalah:
• Kemacetan arus lalu lintas

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan lingkungan, lokasi, waktu, dan pelaksana pemantauan
disajikan pada tabel berikut ini.

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 15
PT DACREA

T::bel 6.18
Upaya Pemantauan Llngkungan Terhadap
Terganggunya Kelancaran L.alu Untas

No. Cara Pemantauan Lokasl Waktu Pemantau

1. Memantau Penempatan Lokasi Saat Konsutan


penempatan rambu--rambu, kegiatan pelaksanaan Pengawas
marka dan penempatan Pekerjaan
material

2. Penempatan flagmen Lokasi Saat Konsultan


untuk mengatur lalu lintas kegiatan pelaksanaan Pengawas,
DLLAJ

6.4. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

6.4.1. Pengoperasian Jalan

Pengoperasian Jalan Layang (Flyover), akan rnemperbaiki tingkat pelayanan


terhadap sistem transportasi yang rnelintasi ruas jalan Raya Pamanukan
khususnya dan jalur Pantura umumnya. Dengan demikian akan rnengakibatkan
meningkatnya arus lalu lintas, yang sekaligus memperlancar arus lalu lintas
dipersimpangan sehingga akan mengurangi pencemaran udara dan kebisingan
disekitar jalan layang dan kemungkinan terjadinya kecelakaan di jalan layang
yang ber alinyernen vertikal naik-rnenurun dan di lokasi keluar-masuk jalan
layang

Jenis dampak, indikator dampak, dan upaya pemantauan lingkungan, adalah


sebagai berikut :

a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang diperkirakan akan timbul sebagai akibat pengoperasian
jalan, adalah :
• Lalu lintas menjadi lancar yang merupakan dampak positif
• Potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas akibat kecepatan kendaraan
tinggi dan kondisi diatas jalan layang yang rnenanjak dan menurun
serta ll\tjlllk u11y.
• Lingkungan rnenjadi gersang dan panas karena penebangan pohon
ditahap pelaksanaan proyek.

b. lndikntor Dnmpnk
Dampak peningkatan pencernaran udara indikatomya adalah:

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 16
PT DACREA

• tidak terjadi kemacetan dan antrian


• Kejadian kecelakaan
• Udara menjadi panas

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan
disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 6.19.
Upaya Pemantauan Llngkungan terhadap Dampak llngkungan Aklbat
Pengoperaslan Jalan

No. Cara Pemantauan Lokasi Waktu Pemantau

1. Memantau pemasangan Proyek Masa Pimnpro dan


rambu-rambu lalu lintas pelaksanaan DLLAJR
(koordinasi dengan DLLAJ
dan Kepolisian)

2. Memantau Penanaman Disepanjang Masa Pemrakarsa,


tanaman penghijauan/ proyek. pelaksanaan BPLH Kab.
pelindung di kiri kanan jalan Subang dan
dengan jenis tanaman DLLAJR
peneduh dan penahan
radiasi misalnya, pohon
pakis dan penghijauan di
median bawah jalan layang

Laporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan


VI - 17
Tabel 6.20.
Ringkasan Upaya Pemantauan Lingkungan
Pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan, Kabupaten Subang

No. Sumber Dampak Jenis lndikator Upaya Lokasi Waktu lnstitusi


Dampak Dampak Pemantauan Pelaksanaan
Lingkungan
Pelaksana Pengawas Yang
Dilaoori
Tahap Pra Konstruksi
1. • Survai untuk disain Sikap & Adanya 1. Memantau Dimasing- Sebelum Konsultan Pimbagpro & P3JJ dan
• Pengadaan lahan persepsi respon & pelaksanaan masing desa pelaksanaan pengawas, BPLH Pemda
masyarakat persepsi koordinasi dan lokasi survai, panitia Kabupaten
yang masyarakat sosialisasi tentang rencana pembebasan pengadaan Subang
negative yang negatif, rencana proyek proyek lahan dan tanah
dan kepada masyarakat konstruksi fisik
hilangnya 2. Memantau
tanda pelaksanaan
pengukuran pengukuran/inventari
sasi aset yang
dibebaskan bersama
masyarakat
3. Memantau
pelaksanaan
Musyawarah untuk
menyepakati nilai
ganti rugi
4. Memantau
Pemberian ganti
rugi yang memadai
sehingga dapat
digunakan untuk
membeli lahan
pengganti atau
modal usaha
sebagai sumber
pendapatan.

Laporan Akhlr UKL-UPL Flyover Pamanukan VI - l 8


No. Sumber Oampak Jenis lndikator Upaya Lokasi Waktu lnstitusi
Oampak Oampak Pemantauan Pelaksanaan
Llngkungan
Pelaksana Pengawas Yang
Oilacorl
Tahap Konstruksi
1
• Kegiatan mobilisasi Penurunan Parameter 1. Memantau jadwal Sepanjang Selama kegiatan Konsultan Pimbagpro dan P3JJ dan BPLH
alat berat dan kualitas udara kualitas udara Penyiraman berkala lokasi mobilisasi, pengawas BPLH
pengadaan & air & kualitas air pada lokasi-lokasi pekerjaan pengangkutan,
material pekerjaan yang operasional base
• Pengoperasian Base berpotensi camp, pekerjaan
camp menimbulkan jalan, jembatan
• Pembersihan lahan sebaran debu. dan bangunan
• Pekerjaan Tanah 2. Memantau
• Pekerjaan jembatan, Penyiraman stok
bangunan atas material dengan
• Pekerjaan Perkerasan tetap
Berbutir memperhatikan
Pekerjaan perkerasan batas kelembaban

aspal yang dipersyaratkan
3. Memantau
pengangkutan
material dengan
menggunakan bak
tertutup
4. Memantau dan
memeriksa
efektivitas
pemasangan dust
collector dilokasi
kegiatan base
camp
5. Memantau
pengaturan
penempatan bahan
galian dan timbunan
6. Memantau
pembangunan
sarana MCK

Laporan Akhlr UKL-UPL Flyover Pamanukan VI - 19


No. Sumber Dampak Jenis lndikator Upaya Lokasi Waktu lnstitusi
Dampak Dampak Pemantauan Pelaksanaan
Lingkungan
Pelaksana Pengawas Yang
Dilaoori
tempat pembuangan
residu pelumas
dan lombah
2. • Kegiatan mobilisasi alat- Peningkatan Tingkat 1. Memantau Sepanjang Selama kegiatan Konsultan Pimbagpro dan P3JJ dan
alat berat dan pengadaan kebisingan kebisingan pengaturan aktivitas lokasi mobilisasi, pengawas BPLH BPLH
material dan getaran kendaraan proyek pekerjaan pengangkutan
• Pengoperasian Base yang dengan baik dengan dan pekerjaan
camp dirasakan memperhatikan jalan, jembatan
• Pembersihan lahan oleh faktor waktu, faktor dan bangunan
• pekerjaan tanah lingkungan kelaikan kendaraan atas jembatan
Pekerjaan jembatan, sekitar 2. Memantau

bangunan atas penggunaan boor
Pekerjaan Perkerasan pile untuk

Berbutir mengurangi
kebisingan dan
• Pekerjaan perkerasan
aspal getaran

3. • Kegiatan mobilisasi alat- Gangguan lalu Jumlah dan 1. memantau Sepanjang Selama kegiatan Pimbagrpo, Konsultan P3JJ dan
alat berat dan pengadaan lintas lama penempatan petugas lokasi mobilisasi, kontraktor pengawas dan BPLH
material terjadinya khusus yang pekerjaan pengangkutan, pelaksana BPLH
• Pembersihan lahan kemacetan mengatur lalu lintas dan jalan- pekerjaan jalan,
• Pekerjaan tanah kendaraan jalan jembatan dan
• Pekerjaan jembatan, 2.Memeriksa sekitarnya bangunan serta
bangunan alas pemasangan tanda pekerjaan marka
• Pekerjaan Perkerasan atau rambu lalu jalan
Berbutir lintas berupa
Pekerjaan perkerasan peringatan bahwa

aspal ada pekerjaan pada
jarak atau lokasi
• Pekerjaan marka jalan
tertentu
4. • Pekerjaan tanah Genangan Adanya 1. Memantau dan l okasi Selama kegiatan Kontraktor Pimbagpro dan P3JJ dan BPLH
• Pembersihan lahan air/banjir genangan air/ memeriksa efektivitas terjadinya mobilisasi, pengawas BPLH
Pekerjaan Saluran banjir pembuatan saluran genangan air/ pengangkutan

Laporan Akhlr UKL-UPL Flyover Pamanukan VI - 20


No. Sumber Dampak Jenis lndikator Upaya Lokasi Waktu lnstitusi
Dampak Dampak Pemantauan Pelaksanaan
Lingkungan
Pelaksana Pengawas Yang
Dilaoori
• Pekerjaan Jembatan, sementara banjir dan pekerjaan
bangunan atas 2.Memantau jalan, jembatan
• Pekerjaan Perkerasan pengangkutan bahan dan bangunan
Berbutir galian ketempat yang
• Pekerjaan perkerasan telah ditentukan
aspal 3.Pembuatan jalan
sementara/darurat
5. • Pengadaan Tenaga Kerja Kecemburuan Adanya 1. Memantau Lokasikegiatan Selama kegiatan Kontraktor Pimbagpro dan Dinas Tenaga
social dan konflik social, penyerapan tenaga knostruksi pengawas Dinas Tenaga Kerja
kesempatan Tenaga kerja kerja/ kontraktor lokal Kerja
keria yang terserap untuk pekerjaan minor
6. • Pekerjaan jembatan dan Kecelakaan Terjadinya 1. Menerapkan Lokasi Proyek Selama kegiatan Pimbagpro, Konsultan Dinas Tenaga
bangunan atas kerja kecelakaan prosedur kerja yang pekerjaan kontraktor pengawas dan Kerja
• Pekerjaan perkerasan kerja baik dan aman jembatan dan pelaksana Dinas Tenaga
aspal 2. Merekrut tenaga bangunan atas Kerja
kerja yang terampil serta perkerasan
aspal.
Tahap Pasca Konstruksi
1. Pengoperasian dan Kemacetan & Kondisi 1. Memantau Sepanjang ruas Sebelum & Konsultan P3JJ dan Rehabilitasi dan
pemeliharaan jalan Kecelakaan perkerasan pengaturan jalan Selama pengawas, BPLH , DLLAJ Pemeliharaan
lalu lintas, jalan, rambu- penempatan tanda, khususnya pengoperasian DLLAJ & & Kepolisiaan. P3JJ, Pemda
Kerusakan rambu dan rambu larangan yang dekat dan Kepolisian
jafan tanaman, yang dianggap perlu dengan pemeliharan
2. Memantau pemukiman jalan
penanaman dan atau pusat
pemeliharaan kegiatan dan
pohon pelindung persimpangan
disepanjang jalan jafan.
sebagai peneduh
dan pelindung radiasi
3. Memantau dan
memeriksa
pemeliharaan dan

Laporan Akhlr UKL-UPL Flyover Pamanukan VI - 21


No. Sumber Dampak Jenls lndikator Upaya Lokasi Waktu lnstitusi
Dampak Dampak Pemantauan Pelaksanaan
Lingkungan
Pelaksana Pengawas Yang
Dilaoori
perbaikan kerusakan
jalan dan jembatan
4. Memantau penataan
sirkulasi lalu lintas.

Lsporan Akhir UKL-UPL Flyover Pamanukan VI ·22


lllmPl/1110

DoKUMENTASI

Keterangan Foto: STA 0+000 merupakan titik awal


pembangunan Jalan Layang (Flyover) Pamanukan dekal dengan
sungai Cijiluk

Keterangan Foto: Pengambila1 Sampel Kualilas Udaa da1


Kebisingan di Persimpangan Pamanukan ..

Laporan Akhir UKL- UPL F/y<Ner Pamanukan


Keterangan foto: KelurahCfl pengambilCfl sampel air dCll biota air
di Sungai Cigadung diwilayah Desa Mulyasa-i

Keterangan foto: Situasi di Persimpangan Pamanukan terlihat


bercampur lalulintas regional dCll lcl<al yCflg sering menimbulkan
masalah kemacetan

Laporan Akhir UKL- UPL Flyover Pamanukan


UNILAB PERDANA
pt
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta 12230 • Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. :

LAPORAN HASIL
PENGUJIAN

Nomor :879/LHPNI1/2003

Nama : PT. DACREA


pelanggan : Sunrise Garden Blok t<2. No. 10
Alamat Kedoya, Jakarta Barat
. :832-1/UM>7/2003
No. identifikasi :Udara Ambien
contoh Uraian U1.Perempatan Pamanukan
contoh
Metode pengambilan contoh :SNI19-1125-
1989 Asal lokasi : Pamanukan
Tanggal pengambilan : 14 -15 Juli
2003 Tanggal diterima di Lab : 16 Juli
2003
Tanggal pengujian : 16 Juli 2003 sampai 31 Juli 2003

Hasll Pengukuran Lapangan

Temperatur 34 - oc
Kelembaban 36 % RH
Arah angin dominan 59 -
Kecepatan angin rata-rata 60 kmfjam
: Cuaca Selatan
3,7
Cerah

2 Hidro Karbon (HC) ug/m 176 SNI 19-2879-1992


3 Karbon Monoksida (CO) ug/m 3314 COx meter ex Sibata
4 Nitrogen Dioksida (N02) ug/m 150 25,42 SNI19-4841-1996
5 Sulfur Dioksida (SOi) ug/m 365 16,36 SNI19-4174-1996
6 Oksidan (Ox) ug/m 235 85,00 SNI 19-4842-1998
Keterangan : *) = 7PPRITimah
No. 41Tahun
Hitam 1999
(Pb) Baku Mutu Udara
ug/mAmbien Nasional
2 0,13 SNI 19-2966-1992
8 Amonia (NH3) ug/m 1.360 **) 70,9 APHA-401-1997
9 Hidrogen Suffida (H2S) ug/m 42 **) <1 SNI 19-4818-1998

**) = KEP-02/MENLH/1/1988
< = lebih kecil

Jakarta,31 Juli 2003


PT. UNILAB
PERDANA
UNILAB PERDANA
pt
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta 12230 • Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. :

Halaman 1dart 9

• Has yang dit11mpilk11n h11nya bertiubung11n dengan contoh ya ng diuj danlapor.t n hasilpengujian tidak
boleh digandakan kecuali sehn1hnya tanpa persetujuan tertuldart labor.1tortum.
UNILAB PERDANA
pt
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta 1<!230 ·Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. :

LAPORAN HASIL PENGUJIAN


Nomor : 879/l.HPNll/2003

Nama :PT. DACREA


pelanggan :Sunrise Garden Blok A2 No.
Alamat 1O Kedoya, Jakarta Barat
. :832-2/UA/07/'2003
No. identifikasi : Udara Ambien
eohtoh Uraian contoh U2.Desa Pamanukan (dekat Sungai Ciji/ulc)
Metode pengambilan contoh :SNI 19-1125-
1989 Asal lokasi : Pamanukan
Tanggal pengambilan :14-15 Juli 2003
Tanggal diterima di Lab : 16 Juli 2003
Tanggal pengujian : 16 Juli 2003 sampai 31 Juli 2003

Hasil Pengukuran Laeangan

Temperatur 31 - oc
Kelembaban 34 % RH
Arah angindominan 65 -
Kecepatan angin rata-rata 67 km{jam
: Cuaca Selatan
5,5
Cerah

2 Hidro Karbon (HC) ug/m 131 SNI 19-2879-1992


3 Karbon Monoksida (CO) ug/m 10.000 2057 COx meter ex Sibata
4 Nitrogen Dioksida (N02) ug/m 150 22,16 SNI19-4841-1996
5 Sulfur Dioksida (SO,) ug/m 365 14,55 SNI19-4174-1996
6 Oksidan (Ox) ug/m 235 79,00 SNI19-4842-1998
Keterangar'I : *) = PPRI
7
No.41Tahun 1999
Timah Hitam (Pb)
Baku Mutu Udara Ambien Nasional
ug/m 2 0,10 SNI19-2966-1992
8 Amonia (NH3) ug/m 1.360 **) 36,28 APHA-401-1997
9 Hidrogen Sulfida (H2S) ug/m 42 **) <1 SNI19-4818-1998

'") = KEP-02/MENLH/1/1988
< = lebih kecil

Halaman 2 darl 9
UNILAB PERDANA
pt
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta 1<!230 ·Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. :

• HasU yang ditampllkan hanya berhubungan den contoh yang dluji danlaporan hase penguj an tidak
boleh digandakan kecual sehn1hnya tanpa persetujuan tertulfs danlaboratorium.
UNILAB PERDANA
pt
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipullr, Kebayoran ama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. :

LAPORAN HASIL PENGUJIAN


Nomor :879/LHPNll/2003

Nama : PT. DACREA


pelanggan : Sunrise Garden Blok A2 No.
Alamat 10 Kedoya, Jakarta Barat
No.identifikasi eontoh :832-3/K/07/2003
Uraian contoh : Keblslngan
Metode pengambilan contoh :SNI19-1654-
1989 Asal lokasi :Pamanukan
Tanggal pengambilan :14 -15 Juli
2003 Tanggalditerima di Lab :16 Juli2003
Tanggal pengujian :16 Juli 2003 sampai 31 Juli 2003

1. Perempatan Pamanukan 75,5


2. Desa Pamanukan (dekat Sungai Cijifuk) 72,7
Keteranqan :*) = Nilai kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu
Pengukuran 1O menit dengan interval 5 detik.
- Nilai Ambang Batas (NAB)
- Lingkungan Luar KEP. 48/MENLH/11/1996) = 70 dBA

Halaman 3 dari 9
UNILAB PERDANA
pt
JI. Ciledug Raya
• HasilNo.
yang10 Cipullr,
ditampt kanKebayoran ama,dengan
hanya bemubungan Jakarta 12230
contoh yang- Tel. (021)
diujl dan 7253322,
laporan 7202906,
hasilpengujlan 7202907 Fax. :
tidak
boleh dlgandakan kecuafi seluruhnya tanpa persetujuan tertulls dar1 laboratorlum.
UNILAB PERDANA
pt
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta 12230 ·Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. :
7253323

LAPORAN HASIL PENGUJIAN


Nomor : 879/LHPNll/2003

Nama : PT. DACREA


pelanggan : Sunrise Garden Blok A2 No. 1O
Alamat Kedoya, Jakarta Barat
No. identifikasi contoh :832-4/AB/07/2003
Uraian contoh :Air Bersih (AT. Desa Mulyasan)
Metode pengambilan contoh : SNl-06-2412-
1991 Asal lokasi : Pamanukan
Tanggal pengambilan : 14 - 15
Juli2003 Tanggal diterima di Lab : 16
Juli 2003
Tanggal pengujian : 16 Juli 2003 sampai 31 Juli2003

A. FISIKA
1 Bau Tdk.berbau Tdk.berbau
2 Zat adat terlarut TDS m 11 1500 1038
3 Kekeruhan NTU 25 7
4 Rasa Tdk.berasa Tdk.berasa
5 Suhu oc Udara ±3°C 29
6 wama Pl-Co 50 17 SNI 06-2413-1991
B. KIMIA
1 H 6,5-9,0 7,0 SNI 06-2413-1991
2 0,001 < 0,0005 SNI 06-2462-1991
3 0,05 < 0,005 SNI 06-2363-1991
4 1,0 0,15 SNI 06-2523-1991
5 1,5 0,39 SNI 06-2482-1991
6 0,005 < 0,005 SNI 06-2466-1991
7 Kesadahan total CaC03 500 273,4 SK SNI M-16-1990
8 Khlortda Cl 600 200,6 SNI 06-2431-1991
9 0,05 < 0,01 SNI 06-1132-1989
10 0,5 0,80 SNI06-2497-1991
11 10 0,6 SNI 06-2480-1991
12 1,0 0,042 SNI 06-2484-1991
13 0,01 < 0,002 SNI 06-2475-1991
14 15 0,04 SNI06-2475-1991
15 0,1 < 0,005 SNI 19-1504-1989
16 400 71,5 SNI 06-2426-1991
17 Strlactan anion MBAS 0,5 0,25 SNI 06-2476-1991
18 Tlmbel Pb 0,05 < 0,01 SNI 06-2517-1991
19 Zat Or nlk KMnQ4 10 2,6 SK SNIM-72-1990
c. MIKROBIOLOGI
1 Total Kofiform MPN/100ml 50 7 SNI 19-3957-1995
Keterangan : *) = Permenkes RI. No.416/1990 -Air Bersih
< = leblh keen

Jakarta, 31 Juli2003
PT. ILAB
PERDAN

Hataman 4 dart 9
UNILAB PERDANA
pt
• Hasl yang dilampilkan hanya berhubungan dengan contoh yang diu dan laporan hasB pengu an tldak
boleh digandakan kecual seluruhnya tanpa persetujuan tertul s dart laboratorium.
UNILAB PERDANA
pt
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta 12230 ·Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. :
7253323

LAPORAN HASIL
PENGUJIAN
Nomor : 879/LHPNll/2003

Nama : PT.DACREA
pelanggan :Sunrise Garden Blok f\2. No. 1O
Alamat Kedoya, Jakarta Barat
: 832-5/AP/07'2.003
No.identifikasi
:Air Permukaan
contoh Uraian
Air Sunga/ Clgadung Sebelum Jembatan (Pamanukan)
contoh
Metode pengambilan contoh :SNl-06-2412-
1991 Asal lokasi : Pamanukan
Tanggal pengambilan : 14 -15 Juli2003
Tanggal diterima diLab : 16 Juli 2003
Tanggal pengujian : 16 Juli 2003 sampai 31 Juli 2003

8.
5-9 7,0 SNI 6-2413-1991
0,5 0,04 Std.Me1tlod 4500 NHr
0,001 < 0,0005 F 06-2462-1991
SNI
0,05 < 0,005 SNI 463-1 1
1 < 0,1 SNI 06-2467-1991
5 0.47 SNI 06-251991
0,002 < 0,001 SNI 06-2469-1991
1,5 0,39 SNI06-2482-1991
0,01 < 0,005 SNI06-246&-1991
600 30,3 SNI06-2431-1991
0,05 < 0,01 SNI 06-1132-1989
0,5 ,36 NI 06-2497-1991
Nihil 0,2 SNI 06-2502-1991
10 0,2 SNI 06-2480-1991
1 0,152 SNI06-2484-1991
.> 6 0,8 SK SNI M-10-1990
0,01 < 0,002 SNI06-247&-1991
5 0,03 SNI 06-2507-1991
0,1 < 0,005 SNI 19-1504-1989
400 33,7 SNI 06-2426=1991
21 0,1 0,118 SNI 19-1664-1989
22 0,5 0,66 SNI 06-2476-1991
23 1 < 0,02 SNI 06-2514-1991
24 0,1 < 0,01 SNI 06-2517-1991
25 13,0 SNI 06-2503-1991
26 40,5 SNI 19-1423-1989
c.
M140

Jakarta, 31 Juli 2003 L


PT NILAB
PEROANA-{

Halaman 5 dart 9
UNILAB PERDANA
pt
• Hasl yang dhmpilkan hanya berhubungan dengan contoh yang diuji dan laporan hasil pengujan tidak boleh
cigandakan kecual seluruhnya tanpa perseti.tuan tertulis dari laboratorium.
UNILAB PERDANA
pt
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. :
7253323

LAPORAN HASIL PENGUJIAN


Nomor : 87911....HPNll/2003

Nama : PT. DACREA


pelanggan : Sunrise Garden Blok A2 No.
Alamat 1O Kedoya, Jakarta Barat
: 832-0/AP/07!2003
No. identifikasi
contoh
Uraian contoh : Air Permukaan
Air Sunga/ Cigadung Setelah Jembatan (Pamanukan)
Metode pengambilan contoh :SNl-06-2412-1991
Asal lokasi : Pamanukan
Tanggal pengambilan : 14-15 Juli 2003
Tanggal diterima di Lab : 16 Juli 2003
Tanggal pengujian : 16 Juli 2003 sampai 31 Juli 2003
Hasll Penqullan
or-NO:- ··; ··- ·:rA . , . · ''"'
r
Tnn
A:
...
;
_::fl ; "A j'.{'.);,.,,... '
,,' '?.."'i.j, :c , . . . . . 8! •• m
t• ,,,,.
, ); , t
r!Si · t. /: '9:l! N1',( ('..ri&".....,...,...r..,:():
;,
(t"".\?!.t.'t: ;g'2Ct<'XJ{11;,):_;a } ' tif4

' h
" .._._
.. •'l · ;"

A. FISIKA I (
......:-..

-
1 lat oadat terlarut (TOS) mQll 1000 339 SNI 06-2413-1991
2 Suhu "C Udara ± 3"C 29 SNI 06-24 13-
1991
B. KIM/A
1
2
pH
Amonia bebas CNH:rNl mall
5- 9
0,5
7,0
0 05 -
SNI 06-2413-1991
Std.Method 4500 NH:r F
3 /'Jr Raksa (Hg) mQll 0,001 < 0,0005 SNI 06-2462-199 1
4 Arsen CAsl mall 0,05 < 0,005 SNI 06-2463-1991
5 Barium (Ba) mQll 1 < 0,1 SNI 06-2467-1991
6 Besi (fe) moll 5 0,50 SNI 06-2523-1991
7 Fenol moll 0,002 < 0,001 SNI 06-2469-1991
8 Fluorlda (F) ms:i/I 1,5 0,46 SNI 06-2482-1991
9 Kadmium (Cd) moll 0,01 < 0,005 SNI 06-2466-1991
10 Khlor1da CCI) mall 600 27,4 SNI 06-2431-1991
11 Khromium VI (Cr 6+) mg/I 0,05 < 0,01 SNI 06-1132-1989
12 Manoan CMnl moll 0,5 0,23 SNI 06-2497-1991
13 Minyak & Lemak ma/I Nihil 0,3 SNI 06-2502-1991
14 Nitrat (NO:rN) ms:i/I 10 0,1 SNI 06-2480-1991
15 Nitr1t lN) mal1 1 0,087 SNI06-2484-1991
16 Oksiaen terlarut (00) mall .> 6 0,8 SKSNI M-1 1990
17 Selenium (Se) mall 0,01 < 0,002 SNI 06-2475-1991
18 Sena (ln) mQ/I 5 0,02 SNI 06-2507- 1991
19 Sianida CCN) mall 0,1 < 0,005 SNI 19-1504-1989
:.:'.U SUlfat c u ) mall 400 35,9 SNI06-2426= 1991
21 Sulfide (H2S) mall 0,1 0,125 SNI 19-1664-1989
22 Surfactan anion (MBAS) rnQ/I 0,5 0,75 SNI06-2476- 1991
,23 Tembaoa (CU) moll 1 < 0,02 SNI06-2514-199 1
24 TimbalCPbl mall 0,1 < 0,01 SNI 06-2517-1991
25 BOD mal1 - 16,1 SNI 06-2503-1991
26 COD mal1 - 49,8 SNI 19-1423-1989
c. MIKROBIOLOGI
1 Kolifonn Tinia MPN/100ml 2 x 10• 380 SNI 19-3957-199b
2 Total Kotifonn MPN/100ml 1 x 10· 2400 SNI19-3957-
1995 Keterangan :•) = /'Jr Pennukaan SK GUB.JABAR No.3811991,Gol ongan B
/'Jr yang dapat digunakan sebagaiair baku air minum.
< = lebih kecil
UNILAB PERDANA
pt Halaman 6 dari 9

• HasB yang ditampilkan hanya bertlubungan dengan contoh yang diujl danlaporan hasa pengujian tidak boleh
<fagandakan kecual seluruhnya tanpa petsetujuan tertufis dar1laboratonum.
UNILAB PERDANA
ENVIRONMENTAL LABORATORY

JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta 12230 • Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. :
7253323

LAPORAN HASIL PENGUJIAN


Nomor : 879/LHPNll/2003

Nama pelanggan :PT. DACREA


Alamat :Su+C47nrise Garden Blok A2 No.
10 Kedoya, Jakarta barat
No. identifikasi contoh :832.7/PU07/2003
Uraian contoh :Plankton
7. Air Sunga/ Cigadung Sete/ah Jembatan
Metode pengambilan :SNI13-4717-1998
contoh Asal lokasi : Pamanukan
Tanggal pengambilan : 14 - 15 Juli2003
Tanggal diterima di Lab. :16 Juli 2003
Tanggal pengujian : 16 Juli2003

Pvtoolankton
:
·::•:r.•Jti··
·?:? .t ·(·=·.:·t.·!·;:l·.:r(: ··.X··r':°':"·rN"··::•.=,:.•::t: .·· ·J'.ff·i·! ·-: .•.'\•,•lWt
.:.:.itxi '-
tf.. • .· '\:' !.!1: ·";• ;...... •.•·•·•·•z.:·%::;:-
iilifa 1 ft:,•.•-- : t . : ·: ::: i::::·:):: ::::·m,:·i::i
.·.····:; · ··t +':":·'<:\.'·:·:··"t.::'·,·:t··!· : . -s:;:;r,r:f .;:!:·:
: · • )
CYANOPHYTA
1 Aphanocapsa sp 22
2 Microcystis sp 3
3 Oscillatoria sp1 25
4 Osci/latoria sp2 4
5 Oscil/atoria sp3 15
6 Spirulina sp1 3
7 Spirulina sp2 2
CHRYSOPHYTA
8 Fragil/eria sp 24
9 Navicu/e so 6
10 Pleurosiama so 1
11 Svnedra so 3
CHLOROPHYTA
12 Actinastrum so 4
3 Closterium so 2
14 Pediastrum duo/ex 6
15 Scenedesmus acuminatus 7
16 Scenedesmus dimorohus 15
17 Scenedesmus lonaisoima 10
18 Scenedesmus auadricauda 12
19 Silenastrum so 8
20 Soiroovra so I 25
EUOLENOPHYTA
21 Eua/ena acus 12
22 Eualena sp1 6
23 Eualena sp2 5
24 Phacus lonaicauda 15
25 Phacus sp 11
26 Phacus undulatus 10
27 Trachelomonas sp 4

Jumlah lndividu / I 260


Jumlah Taxa 27
lndeks Diversitas (SHANNON - WEAVER)
H' =- E PiLoo2 Pi 4 3657
H-max = Loa2 S 4 7549
t:quitab1litas lt:I = H'/H-max 0,9182

Halama 7 darl 9
UNILAB PERDANA
UNILAB PERDANA
ENVIRONMENTAL LABORATORY

JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax. : 7253323

Zoplankton

CRUSTACEA ·
1 COPEPODANau Jius 2

PROTOZOA
7
2 7
3 9
4

RHIZOPODA
5 7
6 2
7 3
8 4

TROCHELMINTHES

2
4

47
10

3 1240
3 3219
,9404

Halama 8 darl 9
UNILAB PERDANA
• Hasa yang ditampilkan hanya berhubungan dengan contoh yang diuji dan laporan hasil pengujian
tidak boleh digandakan kecuaA seluruhnya tanpa persetujuan tertuns dari laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai