Anda di halaman 1dari 59

PEKERJAAN KONSULTANSI SUPERVISI

PEMBANGUNAN BENDUNGAN
SINDANG HEULA

LAPORAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
SEMESTER-2
(JULI - DESEMBER 2016)
KATA PENGANTAR

Laporan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Periode Juli 2016


Desember 2016 yang dilaksanakan pada fase konstruksi pembangunan
Bendungan Sindang Heula. Mengacu pada Dokumen AMDAL dan RKL RPL
(Rencana Pengelolan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan)
Pembangunan Bendungan Sindang Heula di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten
Serang, Provinsi Banten Tahun 2010 yang menetapkan bahwa dalam fase
konstruksi dan operasional bendungan tersebut harus dilakukan Upaya
Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan mengacu pada dokumen RKL
RPL tersebut diatas.

Kegiatan yang dilakukan dalam konstruksi bendungan tersebut di atas


diperkirakan menimbulkan dampak terhadap lingkungan di sekitar lokasi
kegiatan pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi dan purna operasi,
maka kegiatan tersebut wajib dilengkapi dengan Dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan semua pihak
yang telah memberikan masukan/saran sehingga hasil studi dan rekomendasi
yang diberikan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan Upaya
Pengelolaan dan Upaya Pemantauan Lingkungan.

Serang 6 Januari 2017

Akhmad Supiarma
Konsultan Lingkungan

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang I1
1.2. Tujuan dan Kegunaan Penyusunan Laporan Pengelolaan
I2
dan Monitoring Lingkungan
1.3. Landasan Hukum dan Peraturan Yang Berlaku I2
1.4. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun Laporan
Monitoringing Lingkungan Tahap Konstruksi I6
Pembangunan Bendungan Sindang Heula

BAB 2 URAIAN RENCANA KEGIATAN


2.1. Jenis Kegiatan II 1
2.2. Lokasi Rencana Kegiatan dan Penggunaan Lahan II 1
2.3. Waktu Kegiatan II 7
2.4. Uraian Pelaksanaan Kegiatan II 7

BAB 3 KOMPONEN LINGKUNGAN YANG YANG DIKELOLA DAN


DIPANTAUN.
3.1. Komponen Fisik Kimia III 1
3.1.1. Kualitas Udara III 1
3.1.2. Kebisingan III 1
3.1.3. Kualitas Air Permukaan III 2
3.2. Komponen Biologi III 3
3.2.1. Flora III 3
3.2.2. Fauna III 3
3.3. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya III 4
3.3.1. Jumlah Penduduk, Komposisi Penduduk dan Batas
III 4
Wilayah
3.3.2. Sosial Ekonomi III 4
3.3.3. Pendidikan III 5
3.3.4. Adat Istiadat dan Pola Kebiasaan yang Berlaku III 5
3.4. Komponen Kesehatan Masyarakat III 5

ii
BAB 4 PRAKIRAAN DAMPAK YANG AKAN TERJADI
4.1. Kualitas Udara IV 2
4.2. Kualitas Kebisingan IV 3
4.3. Air Larian IV 3
4.4. Kualitas Air Permukaan IV 3
4.5. Kesempatan Kerja IV 4
4.6. Sanitasi Lingkungan IV 4
4.7. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja IV 4

BAB 5 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN


LINGKUNGAN
5.1. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup V1
V
5.1.1. Tahap Konstruksi
1
5.1.1.1. Kesempatan Kerja V1
5.1.1.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja V2
5.1.2. Tahap Konstruksi V3
5.1.2.1. Kualitas Udara V3
5.1.2.2. Kebisingan V4
5.1.2.3. Air Larian V5
5.1.2.4. Kualitas Air Permukaan V 6
5.1.2.5. Kesempatan Kerja V-7
5.1.2.6. Sanitasi Lingkungan V-8
5.1.2.7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja V - 10

5.2. Program Pemantauan Lingkungan V 20


5.2.1. Tahap Konstruksi V 20
5.2.1.1. Kesempatan Kerja V 20
5.2.1.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja V 21
5.2.2. V 22
5.2.2.1. Kualitas Udara V 22
5.2.2.2. Kebisingan V 23
5.2.2.3. Air Larian V 24
5.2.2.4. Kualitas Air Permukaan V 25
5.1.2.5. Kesempatan Kerja V 26
5.1.2.6. Sanitasi Lingkungan V 27
5.1.2.7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja V 28

iii
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

Halaman
2.1. Luas Penggunaan Lahan II 5
2.2. Jenis Peralatan Produksi II 8
2.3. Jenis Peralatan Produksi Lainnya II 10
2.4. Jenis dan Kapasitas Produksi II 12
2.5. Bahan Baku Penolong II 12
2.6. Jenis Alat Angkut dan kendaraan II 16

3.1. Hasil Analisis Kualitas Udara Tim Lingkungan Sindang Heula III 1
3.2. Hasil Analisis Kualitas Kebisingan III 2
3.3. Hasil Analisis Kualitas Air Permukaan III 2
3.4. Sepuluh Besar Penyakit III 6

5.1. Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan V 13


5.2. Metode dan peralatan Pemantauan Kualitas Udara V 22
5.3. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan V 31

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1. Peta Lokasi Tim Lingkungan Sindang Heula II 2
2.2. Peta Situasi Tim Lingkungan Sindang Heula II 3
2.3. Peta Drainase Tim Lingkungan Sindang Heula II 4
2.4. Lay Out Tim Lingkungan Sindang Heula II 6
2.5. Neraca Penggunaan Air Rencana pada Tahap Konstruksi II 8
2.6. Neraca Penggunaan Air Rencana pada Tahap Operasi II 11
2.7. Diagram Proses Produksi II 13

3.1. Peta Sampling III 7

4.1. Diagram Alir Tahap Konstruksi IV 1


4.2. Diagram Alir Tahap Operasi IV 2
4.3. Diagram Alir Tahap Purna Operasi IV 2

5.1. Peta Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan V 36


5.2. Struktur Organisasi V 39

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ijin Lingkungan Bendungan Sindang heula


Lampiran 2 Lokasi Test Kualitas Udara, Kebisingan, Kualitas Air dan
Sedimentasi Sungai Cibanten
Lampiran 3 Hasil Test Kualitas Udara, kebisingan, Kualitas Air dan
Sedimentasi di lokasi bendungan 20 Desember 2016.
Lampiran 4 Foto aktivitas pengujian kualitas udara, kebisingan, kualitas air
dan sedimentasi tanggal 20 Desember 2017.
Lampiran 5 Aktivitas Pemantauan Lingkungan Periode Semester 2 (Juli
Desember 2016)

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS PERUSAHAAN
Tuliskan identitas pemrakarsa dan domisili usaha dan atau kegiatan
Nama Perusahaan/Pemrakarsa :
Jenis Badan Hukum : CV/PT/Koperasi/.
Alamat Perusahaan/Pemrakarsa :
Nomor Telepon : (kode wilayah)
Nomor Fax. : (kode wilayah) ...
e-mail : .
Status pemodalan : PMA/PMDN/.
Bidang usaha dan atau kegiatan : .
SK AMDAL yang disetujui : .
Penanggung jawab : .
(Nama dan Jabatan)
Izin yang terkait dengan
AMDAL (lampirkan) :

LOKASI USAHA DAN ATAU KEGIATAN

Tuliskan secara jelas lokasi usaha dan atau kegiatan (alamat lengkap dan
nomor telepon). Lengkapi dengan peta dan koordinat.
C. DESKRIPSI KEGIATAN

Uraikan secara singkat kegiatan dan status pelaksanaan kegiatan tersebut pada
saat pelaporan beserta kapasitas produksi dan atau luasan lahan yang
dimanfaatkan. Uraian ini harus dapat menjelaskan apakah kegiatan
perusahaan tersebut dalam tahap pra-kontruksi, konstruksi, operasi atau pasca
operasi.
Pemrakarsa dapat mencantumkan berbagai penghargaan yang dimiliki, baik
dari dalam negeri, luar negeri atau institusi lain (misalnya: ISO 14000,
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan - PROPER).

D. PERKEMBANGAN LINGKUNGAN SEKITAR


Informasikan secara lengkap dan jelas, apabila terjadi perubahan-perubahan di
sekitar kegiatan selama proyek berlangsung yang kemungkinan dan atau turut
mempengaruhi kegiatan

Laporan UKL dan UPL Semester I Pembangunan Bendungan Sindang Heula I-1
Laporan UKL dan UPL Semester I Pembangunan Bendungan Sindang Heula I-2
RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

2.1. Jenis Kegiatan

2.2. Lokasi Rencana Kegiatan dan Penggunaan Lahan

, dengan batas lokasi sebagai berikut :


Sebelah Utara :
Sebelah Timur :
Sebelah Selatan :
Sebelah Barat :

Peta lokasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar 2.1., peta situasi pada
Gambar 2.2. dan Gambar 2.3. Peta Drainase. Sedangkan untuk rencana
pemanfaatan lahan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011

II-2
Lokasi
Kegiatan

Keterangan :

Laporan UKL dan UPL PT. Artakreasi Danekatama 2010 II - 3


Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 II - 5
Gambar 2.4. Lay Out Bendungan Sindang Heula

Laporan UKL dan UPL PT. Artakreasi Danekatama 2010 II - 6


2.3. Waktu Kegiatan

2.4. Uraian Pelaksanaan Kegiatan


2.4.1. Tahap Prakonstruksi
Sebelum dilakukan kegiatan fisik maka dilakukan pengurusan perizinan dan
survei serta pembebasan lahan yang berkoordinasi dengan instansi terkait
yang meliputi :

2.4.2. Tahap Kontruksi


Pada tahap konstruksi ini dilakukan kegiatan mobilisasi tenaga kerja,
pemasangan peralatan seperti mesin-mesin produksi dan peralatan
pendukung lainnya.

a). Penerimaan Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang terserap pada tahap konstruksi diperkirakan kurang
lebih berjumlah 200 orang yang diawasi oleh Tim PPHK dan Konsultan
Supervisi.

b). Kebutuhan Air Bersih


Rencana kebutuhan air bersih pada tahap konstruksi untuk kegiatan
domestik kontraktor dan konsultan diperkirakan sebesar 33 m3/hari yang
diperoleh dari Sumur Bor di Kantor Bersama di Lokasi Bendungan Sindang
Heula
3.0,6 Mandi &
Saluran/ Drainase
Cuci
Kawasan
1 Domestik
33 m3/hari
2.0 WC/kakus Septic
Resapan
Tank

Gambar 2.5. Neraca Penggunaan Air pada Tahap Konstruksi

c). Penggunaan Alat Berat di Lapangan


Kegiatan penggalian dan pembangunan Jalan masuk (Access Road)
dilakukan dengan buldozer,

Laporan Monitoring Lingkungan Bendungan Sindang Heula Jan-Juni 2016 II - 7


KOMPONEN LINGKUNGAN YANG TERKENA DAMPAK

Komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak meliputi :

3.1. KOMPONEN FISIK KIMIA


3.1.1. Kualitas Udara
Hasil pengukuran kualitas udara diketahui bahwa kandungan Debu, CO, NO 2,
SO2 tergolong relatif kecil dan tidak melampaui baku mutu kualitas udara
ambien sesuai SK Gubernur Banten tahun 2014. Hasil pengukuran kualitas
udara di sekitar tapak kegiatan berdasarkan data primer secara rinci tersaji
pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Hasil Analisa Kualitas Udara Tim Lingkungan Sindang Heula
Waktu Baku *)
No Parameter Satuan U1
Pengukuran Mutu
3
1 Sulfur Dioksida (SO2) 1 jam 800 g/Nm 16,32
24 jam 260
2 Karbon Monoksida (CO) 1 jam 26.000 g/Nm3 2.910
24 jam 9.000
3 Nitrogen Dioksida (NO2) 1 jam 400 g/Nm3 17,16
24 jam 92,5
4 Debu (TSP) 24 jam 230 g/Nm3 58
- -
Sumber: PT. Unilab Perdana, Februari 2011
Ket : *) = SK GUB. DKI Jakarta No. 551/2001
U1 = Halaman Depan Pabrik

3.1.2. Kebisingan
Hasil pengukuran kebisingan di sekitar tapak kegiatan menunjukkan hasil 60,9
dBA. Kebisingan tersebut tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan
sesuai SK Gubernur DKI No. 551/2001

Tabel 3.2. Hasil Analisis Kualitas Kebisingan


Hasil *) Baku Mutu
No Lokasi
dB(A) dB(A)
A. Halaman/Lingkungan Industri 70**)
1 Depan Pabrik 60,9
Sumber: PT. Unilab Perdana, Februari 2011

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 III - 1
*) = Nilai kebisingan adalah Nilai Equivalen selama waktu pengukuran 10 menit dengan interval
5 detik
**) = SK Gubernur DKI No. 551/2001, Baku Mutu Tingkat Kebisingan

3.1.3. Kualitas Air Permukaan


Air permukaan yang terkena dampak dari kegiatan Tim Lingkungan Sindang
Heula adalah saluran makro kawasan. Saluran tersebut merupakan drainase
kawasan yang berfungsi sebagai penerima limpahan air limbah dari kegiatan
industri di sekitarnya. Berdasarkan hasil analisa sesuai Tabel 3.3. maka dapat
terlihat bahwa air sudah tercemar oleh limbah organik. Hal ini bisa dilihat dari
kandungan parameter TDS, DHL, Na, SO4, dan Minyak & Lemak. Pengambilan
contoh air permukaan dilakukan sebelum ada kegiatan di lokasi yang berarti
air permukaan yang terletak di depan halaman Tim Lingkungan Sindang Heula
sudah tercemar sebelum ada kegiatan dari Tim Lingkungan Sindang Heula.

Tabel 3.3. Hasil Analisa Kualitas Air Permukaan

Baku*)
No Parameter Satuan Hasil
Mutu
A. FISIKA
0
1 Suhu (insitu) C Normal
2 Zat padatan terlarut (TDS) mg/l 200
3 Zat padatan tersuspensi (TSS) mg/l 200
4 Daya Hantar Listrik Umhos/cm 1000
B. KIMIA
1 Air Raksa (Hg) mg/l 0,0005
2 Arsen (As) mg/l 0,050
3 Boron (B) mg/l 1,0
4 Kadmium (Cd) mg/l 0,010
5 Kobalt (Co) mg/l 0,020
6 Khromium VI (Cr 6+) mg/l 0,050
7 Mangan (Mn) **) mg/l 1,0
8. Garam alkali (Na) % 50,0
9 Oksigen terlarut (DO) (insitu) mg/l 3,0
10 pH (insitu) - 6,0-8,5
11 Selenium (Se) mg/l 0,050
12 Seng (Zn) mg/l 1,0
13 Nikel (Ni) mg/l 0,10
14 Sulfat (SO4) mg/l 100
15 Residual Sodium Carbonat (RSC) me/l 1,25-2,50
16 Tembaga (Cu) mg/l 0,10
17 Timbal (Pb) mg/l 0,10
18 Sodium Absorption Rasio (SAR) - 10,0-18,0
19 Minyak dan lemak mg/l Nihil
20 Detergen (MBAS) mg/l 0,50
21 Phosphat (PO4-P) mg/l 0,50
22 Nilai permanganat (KMnO4) mg/l 25,0
23 BOD5 mg/l 20

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 III - 2
Baku*)
No Parameter Satuan Hasil
Mutu
24 COD mg/l 30

3.2. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya


Berdasarkan wilayah administrasi Tim Lingkungan Sindang Heula berada di
wilayah

3.2.1. Jumlah Penduduk, Komposisi Penduduk dan Batas Wilayah


Data kependudukan pada laporan bulan yang dikeluarkan oleh Desa Sindang
Heula Kecamatan Pabuaran adalah:

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin laki-laki 13.600 jiwa dan wanita
13.111 jiwa, dan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 6.984 KK, dengan batas
wilayah sebagai berikut :
- Batas Utara :
- Batas Timur :
- Batas Selatan :
- Batas Barat :

3.2.2. Sosial Ekonomi


Dari sembilan jenis pekerjaan yang tersedia, sebagian besar penduduk di
wilayah studi berprofesi sebagai tani (2,7%), buruh tani (2,3%), karyawan
swasta/pemerintah/TNI (41,1%), pedagang (18,5%), pensiunan (6,6%), dan
pertukangan (4,1%). Dari data demografi desa menunjukkan bahwa tingkat
pengangguran (17,0%) dan fakir miskin (7,8%) masih cukup tinggi di sekitar
kelurahan tersebut.

Pusat kegiatan dapat diidentifikasikan dari tersedianya jumlah sarana dan


prasarana perekonomian serta jumlah penduduk. Jumlah penduduk sangat
berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi, karena hal ini berhubungan dengan
perekonomian barang dan jasa yang selanjutnya membutuhkan sarana
pelayanan. Sarana perekonomian yang terdapat di Desa Sindang Heula berupa
pasar tradisional 1 (satu) pasar tradisional, 15 toko khususnya toko kelontong

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 III - 3
dan eleektronik.

3.2.3. Pendidikan
Jika dilihat dari jenjang pendidikan, perbedaan tingkat pendidikan penduduk
relatif tidak terlalu jauh antara mereka yang mengenyam pendidikan tingkat
dasar (SD), menengah (SLTP) dan tingkat atas (SLTA), komposisi seperti
berikut : tamat SD (22,0%), SLTP (18,7%), SLTA (17,9%), akademi (3,9%),
tidak tamat sekolah (17,6%), tidak tamat SD (19,8%), untuk fasilitas
pendidikan sebagai berikut : tiga unit SLTP Swasta, enam unit SD Negeri,
empat unit SD Swasta dan satu unit SLTP Negeri.

Agama Islam merupakan agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk
Kelurahan Sukapura (90,5%), sedangkan penduduk lainnya menganut
agama Kristen (7,4%), Hindu (1,6%) dan Budha (0,4%).

3.2.4. Adat Istiadat dan Pola Kebiasaan yang Berlaku


Tingginya presentasi penduduk pendatang baik yang sudah menetap maupun
yang bersifat musiman serta aksesibilitas yang cukup baik ke lokasi-lokasi
strategis, sangat mempengaruhi karakter penduduk di sekitar tapak. Mereka
lebih terbuka menerima pendatang baru atau orang luar maupun nilai-nilai
baru yang datang. Proses sosial seperti akulturasi dan asimilasi telah terjadi
sejak adanya interaksi antara penduduk asli dan pendatang. Walaupun para
pendatang membawa kebudayaannya masing-masing namun proses
akulturasi dan asimilasi tidak menyebabkan hilangnya perbedaan yang
menjadi ciri mereka terutama dalam hal bahasa.

Di samping itu ikatan kekerabatan masih kuat, khususnya dalam pranata


gotong-royong dan saling tolong-menolong dalam aktivitas kehidupan
misalnya dalam kebersihan lingkungan (saluran air, jalan) ataupun waktu
mendirikan mushala atau masjid. Adapun adat-istiadat atau tradisi yang masih
tampak dijalankan adalah acara keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi
atau Muludan, Isra Miraj, Rajaban, khitanan dan upacara pernikahan.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 III - 4
Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 III - 5
Gambar 3.1. Peta Sampling Test lingkunganLingkungan Sindang Heula

Laporan UKL dan UPL PT. Artakreasi Danekatama 2010 III - 7


SUMBER DAMPAK DAMPAK LANGSUNG DAMPAK TIDAK
LANGSUNG

Kualitas Udara
Pengoperasian Kesehatan
Mesin Produksi Masyarakat
Kebisingan

TAHAP Kualitas Air


Mobilisasi Tenaga Permukaan
Konstruksi
Kerja
Kesempatan
Kerja

Penutupan Lahan
Air Larian

Gambar 4.2. Diagram Alir Tahap Konstruksi

1. Perubahan Bentang Alam

2. Perubahan Stabilitas Lereng

3. Perubahan Pola Aliran Sungai

4. Kualitas Udara

Sumber Dampak, Dampak yang Ditimbulkan dan Tolok Ukur Dampak


Pada tahap konstruksii penurunan kualitas udara disebabkan oleh :
- Mobilisasi kendaraan yang keluar masuk lokasi proyek

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 IV - 1


-

Sebagai tolok ukur dampak adalah SK Gubernur Banten Tahun 2015


tentang Penetapan Kriteria Kualitas Udara Ambien di Wilayah Provinsi Banten
dan SE-01/MEN/1997 tentang Penetapan Kriteria Kualitas Udara di Lingkungan
Kerja.
4.1. Air Larian
Sumber Dampak, Dampak yang Ditimbulkan dan Tolok Ukur
Dampak
Pada tahap konstruksi terjadinya aorlarian run off disebabkan oleh perubahan
bentang alam, Perubahan stab, perubahan pola aliran sungai dan proses
pengeresan tanah untuk dijadikan jalan akses (acces road). Penutupan lahan
oleh bahan kedap air seperti pembangunan kantor, jalan atau bahan kedap air
lainnya. Sebagai tolok ukur dampak adalah adanya banjir dan genangan di
lokasi proyek pembangunan bendungan dan sekitarnya serta Peraturan
Gubernur Banten No. 68 Tahun 2015.

4.2. Kualitas Air Permukaan


Sumber Dampak, Dampak yang Ditimbulkan dan Tolok Ukur
Dampak
Sumber dampak penurunan kualitas air permukaan adalah air limbah dari
kegiatan domestik stafkontraktor di lapangan. Dampak yang ditimbulkan
adalah penurunan kualitas air permukaan/saluran drainase kawasan yang
terletak di lokasi kawasan konstruksi pembangunan bendungan Sindang
Heula. Sebagai tolok ukur dampak adalah Surat Keputusan Gubernur Banten
No 582 Tahun 1995 (golongan D) tentang Penetapan Peruntukan dan
Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Peraturan Banten No. 122 Tahun
2005 tentang Limbah Cair Domestik.

1. Intensitas Kebisingan
Sumber Dampak, Dampak yang Ditimbulkan dan Tolok Ukur
Dampak

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 IV - 2


Pada tahap konstruksi bendungan. Tanah tersebut dibuang sebagai landfill
didepan jalan masuk ke Bendungan Sindang Heula
Jumlah Alat berat yang beroperasi saat ini adalah:

No Nama Alat Berat Kapasitas Keterangan


1
2
3
4
Sumber: Kontraktor PPHK, Juli 2016

peningkatan kebisingan disebabkan oleh operasional Kendaraan berat seperti


buldozer, Beko dan dumptruk pengangkut pasir dan dan batu serta
pembuangan tanah yang tidak dapat digunakan sebagai bahan baku. Tolok
ukur dan parameter dampak adalah KEP. No. 51/MEN/1999 tentang Nilai
Ambang Batas Kebisingan di Tempat Kerja dan SK Gubernur Banten
No. ......... Tahun 2014 tentang Nilai Ambang Batas Kebisingan di Luar
Lingkungan Kerja (Ambien).

2. Erosi dan Sedimentasi


Erosi dan sedimentasi

3. Air Larian (Run Off)

1. Bangkitan/Tarikan Lalu Lintas

2. Arus Lalu Lintas

10. Kualitas Air Permukaan.


Kualitas Air Permukaan telah terjadi penurunan pada saat konstruksi pada
periode laporan monitoring lingkungan tahap konstruksi pembangunan i

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 IV - 3


11. Kuanttitas Air Permukaan

12. Estetika Lingkungan

13. Flora Darat

14. Fauna Darat

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 IV - 4


-

16. Kesempatan Berusaha

17. Kecemburuan Sosial

18. Kenyamanan dan Ketenangan

19. Keresahan Masyarakat

20. Sikap dan Persepsi Masyarakat

21.Ketertiban dan Keamanan


Ketertiban dan keamanan di lokasi Pembangunan Bendungan Sindang Heula

22. Kesehatan Masyarakat

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah aktivitas tenaga kerja selama mengoperasikan
peralatan berat dan kendaraan, pengecoran box culvert
b. Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan dan resiko
kecelakaan kerja di lokasi proyek Pembangnunan Bendungan Sindang Heula. .
c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan
Tujuan pengelolaan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja adalah agar
kesehatan dan keselamatan tenaga kerja konstruksi bendungan tetap terjaga.
d. Bentuk Pengelolaan Lingkungan
PPHK telah menyediakan fasilitas APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
untuk menanggulangi keadaan darurat seperti kebakaran.
Melakukan pengawasan terhadap kedisiplinan tenaga kerja
konstruksi karyawan dalam melaksanakan SOP K3.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 1


Tenaga kerja dan setiap orang yang masuk ke dalam kawasan
konstruksi bendungan wajib Menggunakan alat pelindung diri (APD) pada
saat bekerja atau monitoring..
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan di dalam lokasi pembangunan bendungan Sindang Heula.
f. Waktu Pengelolaan
Pelaksanaan pengelolaan lingkungan dilakukan selama tahap konstruksi
berlangsung.
g. Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengelolaan
Kontraktor PPHK sebagai lebaga yang membangun bendungan Sindang Heula
Pengawas Pengelolaan:
Konsultan Supervisi bersama dengan Satker dan PPK

5.1.1. Tahap Operasi


5.1.1.1. Kualitas Udara
a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan operasional .
b. Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah parameter CO, NO 2, SO2 dan debu, mengacu
kepada SK Gubernur Banten No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Kriteria
Kualitas Udara Ambien di Wilayah Porvinsi Banten ,dan SE-01/MEN/1997
tentang Penetapan Kriteria Kualitas Udara di Lingkungan Kerja.

c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan


Tujuan pengelolaan terhadap kualitas udara adalah mencegah dan atau
meminimalisasi terjadinya penurunan kualitas udara selama konstruksi.
d. Rencana Pengelolaan Lingkungan
Memelihara ventilasi di ruangan kantor dan base camp
Mengatur area parkir dengan menggunakan marka jalan.
Memisahkan antara parkir motor dan parkir mobil.
Menyediakan lahan parkir dan bongkar muat.
Merawat dan menambahkan tanaman penghijauan
Pengujian emisi kendaraan operasional konstruksi bendungan Sindang

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 2


Heula.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan di lokasi penggalian alat alat berat,
f. Waktu Pengelolaan
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama tahapkonstruksi Bendungan Sindang
Heula dilaksanakan.
g. Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengelolaan
Penanggung jawab pelaksana pengelolaan lingkungan adalah Kontraktor PPHK
selaku pelaksana Pembangunan Bendungan Sindang Pengawas Pengelolaan
- Konsultan Supevisi dari PT.Tri Tunggal (JO)
Pengawas Pengelolaan

5.1.1.2. Kualitas Air Permukaan


.a Sumber Dampak
Sumber dampak adalah Air limbah domestik dari aktifitas karyawan.
.b Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah pH, KmnO4, TSS, NH3-N, Minyak Lemak, MBAS,
BOD dan COD mengacu pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 122 Tahun
2005 tentang Limbah Cair Domestik.

.c Tujuan Pengelolaan Lingkungan


Tujuan pengelolaan terhadap kualitas air permukaan adalah mencegah
terjadinya penurunan kualitas air permukaan.
.d Rencana Pengelolaan Lingkungan
Membuat IPAL domestik dengan mengolah limbah tinja dan
sanitasi (mandi, cuci). Outlet IPAL tersebut akan dialirkan ke drainase
kawasan.
Pengurusan IPLC setelah IPAL beroperasi.
.e Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi pengelolaan lingkungan di dalam dan sekitar lokasi pabrik terutama
pada sistem drainase dan instalasi pengolahan limbah domestik.
.f Waktu Pengelolaan
Pelaksanaan pengelolaan lingkungan dilakukan selama tahap operasi

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 3


berlangsung.
.g Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengelolaan
Penanggung jawab pelaksana pengelolaan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
Pengawas Pengelolaan

5.1.1.3. Kesempatan Kerja


a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja pada saat
operasional mesin-mesin produksi dan peralatan pendukung lainnya.
b. Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah tingkat penyerapan tenaga kerja yang berasal dari
penduduk sekitar PT. KBN.
c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan
Tujuan pengelolaan terhadap kesempatan kerja adalah terbukanya
kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat sekitar.

d. Rencana Pengelolaan Lingkungan


Memberikan kesempatan bekerja kepada penduduk yang berdomisili
di sekitar Kawasan Berikat Nusantara (PT. KBN), diseleksi ketrampilan dan
pendidikannya sesuai dengan kebutuhan pabrik.
Menerapkan peraturan ketenagakerjaan antara perusahaan dengan
karyawan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Memberi upah sesuai dengan UMP yang berlaku.
Memberikan kesempatan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
karyawan atau pekerja.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan terhadap kegiatan mobilisasi tenaga
kerja didalam lokasi pabrik.
f. Waktu Pengelolaan
Pelaksanaan pengelolaan lingkungan dilakukan selama tahap operasi
berlangsung.
g. Institusi Pengelolaan Lingkungan

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 4


Pelaksana Pengelolaan
Penanggung jawab pelaksana pengelolaan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
Pengawas Pengelolaan
- PT. KBN.
- Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara.
- Kantor Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara.
- Kecamatan Cilincing.
- Suku dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Administrasi
Jakarta Utara.
- BPLHD Prov. DKI Jakarta.

5.1.1.4. Sanitasi Lingkungan


a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah sampah atau limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan produksi dan domestik pekerja.
b. Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah adanya jumlah timbunan limbah padat.

c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan


Tujuan pengelolaan terhadap sanitasi lingkungan adalah agar kebersihan pada
lokasi kegiatan tetap terjaga.
d. Rencana Pengelolaan Lingkungan
Mengumpulkan
limbah padat ekonomis masih bisa digunakan kembali.
Mengumpulkan
limbah padat non-ekonomis di TPS dalam pabrik dan secara berkala
diangkut ke TPA oleh petugas PT. PT. KBN.
Menyediakan
fasilitas kamar mandi dan WC untuk karyawan dan tamu.
Memelihara dan
mengontrol terhadap bak-bak sampah serta pengangkutannya sehingga
tidak terjadi penumpukan.
Pemeliharaan

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 5


bangunan dengan menjaga kebersihan ruangan, kamar mandi, WC dan
kebersihan filter AC.
Menjaga agar
sampah selalu terkumpul di dalam bak sampah (TPS) tidak berserakan
diluar.
Memisahkan
limbah domestik antara sampah kering dan sampah basah serta
penutupan masing-masing tempatnya.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan di TPS dalam area pabrik.
f. Waktu Pengelolaan
Pelaksanaan pengelolaan lingkungan dilakukan selama tahap operasi
berlangsung.
g. Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengelolaan
Penanggung jawab pelaksana pengelolaan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
Pengawas Pengelolaan

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 6


5.1.1.5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah aktivitas karyawan dan operasional mesin produksi.
b. Tolok Ukur
Tolok ukur dampak adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan dan resiko
kecelakaan kerja.
c. Tujuan Pengelolaan Lingkungan
Tujuan pengelolaan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja adalah agar
kesehatan dan keselamatan karyawan tetap terjaga.
d. Rencana Pengelolaan Lingkungan
Menyediakan fasilitas APAR (Alat Pemadam Api Ringan) untuk

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 7


menanggulangi keadaan darurat seperti kebakaran.
Melakukan pengawasan terhadap kedisiplinan karyawan dalam
melaksanakan SOP.
Menggunakan alat pelindung diri (APD) pada saat bekerja.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan di dalam dan sekitar lokasi pabrik.
f. Waktu Pengelolaan
Pelaksanaan pengelolaan lingkungan dilakukan selama tahap operasi
berlangsung.
g. Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana Pengelolaan
Penanggung jawab pelaksana pengelolaan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
Pengawas Pengelolaan

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 8


Tabel 5.1. Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan

Institusi Pengelolaan
Komponen Sumber Tolok Ukur Tujuan Rencana Pengelolaan Lokasi Waktu
No.
Lingkungan Dampak Dampak Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas

Tahap Konstruksi
1. Kesempatan Kegiatan Tingkat Terbukanya Memberikan Di dalam Selama tahap - Penan - P
Kerja dan penerimaan penyerapan kesempatan kesempatan bekerja lokasi pabrik konstruksi ggung T. KBN.
Berusaha tenaga kerja tenaga kerja kerja dan kepada penduduk yang Tim berlangsung. jawab - K
pada saat yang berasal berusaha berdomisili di sekitar Lingkungan Direktur antor Walikota
pemasangan dari penduduk bagi Kawasan Berikat Sindang - Pelak Administrasi
mesin-mesin sekitar PT. masyarakat Nusantara (PT. KBN), Heula sana bagian Jakarta Utara.
produksi dan KBN. sekitar tahap diseleksi ketrampilan dan Manager - K
peralatan konstruksi. pendidikannya sesuai Produksi antor
pendukung dengan kebutuhan pabrik. Lingkungan
lainnya. Menerapkan Hidup Kota
peraturan Administrasi
ketenagakerjaan antara Jakarta Utara.
perusahaan dengan - B
karyawan sesuai dengan PLHD Prov.
perundang-undangan DKI Jakarta.
yang berlaku.
Memberi upah
sesuai dengan UMP yang
berlaku.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 9


Institusi Pengelolaan
Komponen Sumber Tolok Ukur Tujuan Rencana Pengelolaan Lokasi Waktu
No.
Lingkungan Dampak Dampak Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas

2. Kesehatan Aktivitas Untuk Agar Menyediakan Di dalam Selama tahap - Penan - P


dan karyawan mengetahui kesehatan fasilitas APAR (Alat lokasi pabrik konstruksi ggung T. KBN.
Keselamatan dalam tingkat dan Pemadam Api Ringan) Tim berlangsung. jawab - K
Kerja kegiatan kesehatan dan keselamatan untuk menanggulangi Lingkungan Direktur antor Walikota
pemasangan resiko karyawan keadaan darurat seperti Sindang - Pelak Administrasi
mesin-mesin kecelakaan tetap terjaga. kebakaran. Heula sana bagian Jakarta Utara.
produksi dan kerja. Melakukan Manager - K
alat pengawasan terhadap Produksi antor
pendukung kedisiplinan karyawan Lingkungan
lainnya. dalam melaksanakan Hidup Kota
SOP. Administrasi
Menggunakan Jakarta Utara.
alat pelindung diri (APD) - B
pada saat bekerja. PLHD Prov.
DKI Jakarta.

Tahap Operasi
1. Kualitas Operasional - Parameter CO, Mencegah Memelihara ventilasi Di halaman Selama tahap - Penan - P
Udara mesin NO2, SO2 dan dan/atau di ruangan produksi. parkir dan operasi ggung T. KBN.
produksi dan debu sesuai meminimalisa Mengatur area dalam ruang berlangsung jawab - K
perparkiran dengan SK si terjadinya parkir dengan produksi Direktur antor Walikota
Gubernur DKI penurunan menggunakan marka - Pelaksana Administrasi
Jakarta No. kualitas jalan. bagian Jakarta Utara.
551/2001 udara. Memisahkan antara Manager - K
- Parameter parkir motor dan parkir Produksi antor
CO, NO2, SO2 mobil. Lingkungan
dan debu Menyediakan lahan Hidup Kota
sesuai dengan parkir dan bongkar muat. Administrasi
SE- Merawat dan Jakarta Utara.
01/MEN/1997 menambahkan tanaman - B
penghijauan. PLHD Prov.
Pengujian emisi DKI Jakarta.
boiler dan kendaraan
operasional pabrik.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 10


Institusi Pengelolaan
Komponen Sumber Tolok Ukur Tujuan Rencana Pengelolaan Lokasi Waktu
No.
Lingkungan Dampak Dampak Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas

2. Kebisingan Operasional - KEP. Mengurangi Mewajibkan Di halaman Selama tahap - Penan - P


mesin No. 51/ tingkat penggunaan earplug parkir dan operasi ggung T. KBN.
produksi yaitu menaker / kebisingan untuk karyawan yang dalam ruang berlangsung jawab - K
mesin sewing 1999 bekerja didekat sumber produksi Direktur antor Walikota
dan cutting. - SK bising. - Pelaksana Administrasi
Gubernur Mengatur area bagian Jakarta Utara.
DKI Jakarta parkir dengan Manager - K
No. menggunakan marka Produksi antor
551/2001 jalan. Lingkungan
Memisahkan antara Hidup Kota
parkir motor dan parkir Administrasi
mobil. Jakarta Utara.
Menyediakan lahan - B
parkir dan bongkar muat. PLHD Prov.
Merawat mesin DKI Jakarta.
produksi secara berkala.
Merawat dan
menambah tanaman
penghijauan dalam pot.

3. Air Larian Penutupan - Adanya banjir Mencegah Menyediakan saluran Di dalam dan Selama tahap - Penan - P
lahan oleh dan genangan terjadinya drainase mikro yang sekitar lokasi operasi ggung T. KBN.
bahan kedap di lokasi banjir dan terintegrasi dengan saluran Tim berlangsung jawab - K
air seperti kegiatan dan genangan air drainase makro. Lingkungan Direktur antor Walikota
gedung/beton, sekitarnya di lokasi Sindang Heula - Pelaksana Administrasi
jalan atau - Peraturan kegiatan dan Memelihara saluran terutama bagian Jakarta Utara.
bahan kedap Gubernur DKI sekitarnya air drainase dari sampah sistem Manager - K
air lainnya Jakarta No. 68 dan kotoran yang dapat drainase mikro Produksi antor
Tahun 2005 menghambat aliran air dan makro Lingkungan
tentang hujan. Hidup Kota
Perubahan Membuat Lubang Administrasi
Keputusan Resapan Bipori (LRB) Jakarta Utara.
Gubernur sebanyak 10 buah. - B
Provinsi DKI PLHD Prov.
Jakarta No. DKI Jakarta.
115 Tahun

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 11


Institusi Pengelolaan
Komponen Sumber Tolok Ukur Tujuan Rencana Pengelolaan Lokasi Waktu
No.
Lingkungan Dampak Dampak Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas

2001 tentang
Pembuatan
Sumur
Resapan.

4. Kualitas Air Air limbah Parameter pH, Mencegah Mem Di dalam dan Selama tahap - Penan - P
Permukaan domestik dari KmnO4, TSS, terjadinya buat IPAL domestik sekitar pabrik operasi ggung T. KBN
aktifitas NH3-N, Minyak penurunan dengan mengolah limbah terutama pada berlangsung jawab - K
karyawan. Lemak, MBAS, kualitas air tinja dan sanitasi (mandi, sistem Direktur antor Walikota
BOD dan COD permukaan cuci). Outlet IPAL tersebut drainase dan - Pelaksana Administrasi
sesuai dengan akan dialirkan ke drainase instalasi bagian Jakarta Utara.
Per. Gub. DKI kawasan. pengolahan Manager - K
Jakarta No. 122 Pen limbah Produksi antor
Tahun 2005 gurusan IPLC setelah IPAL domestik Lingkungan
tentang Baku beroperasi. Hidup Kota
Mutu Limbah Oli Administrasi
Domestik. dan pelumas bekas Jakarta Utara.
dikerjasamakan dengan - B
pihak ketiga yang berizin PLHD Prov.
dari MenLH. DKI Jakarta.

5. Kesempatan Kegiatan Tingkat Terbukanya Memberikan Di dalam Selama tahap - Penan - P


Kerja penerimaan penyerapan kesempatan kesempatan bekerja lokasi pabrik operasi ggung T. KBN.
tenaga kerja tenaga kerja kerja dan kepada penduduk yang PT Artakreasi berlangsung jawab - K
pada saat yang berasal berusaha bagi berdomisili di sekitar Danekatama. Direktur antor Walikota
operasional dari penduduk masyarakat Kawasan Berikat - Pelaksana Administrasi
mesin-mesin sekitar PT. sekitar Nusantara (PT. KBN), bagian Jakarta Utara.
produksi dan KBN. diseleksi ketrampilan dan Manager - K
peralatan pendidikannya sesuai Produksi antor
pendukung dengan kebutuhan pabrik. Lingkungan
lainnya. Menerapkan Hidup Kota
peraturan Administrasi
ketenagakerjaan antara Jakarta Utara.
perusahaan dengan - K

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 12


Institusi Pengelolaan
Komponen Sumber Tolok Ukur Tujuan Rencana Pengelolaan Lokasi Waktu
No.
Lingkungan Dampak Dampak Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas

karyawan sesuai dengan ecamatan


perundang-undangan Cilincing.
yang berlaku. - S
Memberi upah udinakertrans
sesuai dengan UMP yang Jakarta Utara.
berlaku. - B
Memberikan PLHD Prov.
kesempatan pelatihan DKI Jakarta.
untuk meningkatkan
kemampuan karyawan
atau pekerja.

6. Sanitasi Sampah atau Adanya jumlah Agar Di TPS Tim Selama tahap - Penan - P
Lingkungan limbah padat timbunan kebersihan Mengumpulkan limbah Lingkungan operasi ggung T. KBN.
dari kegiatan limbah padat pada lokasi padat ekonomis yaitu Sindang berlangsung jawab - K
produksi dan kegiatan tetap limbah bekas cangkang Heula. Direktur antor Walikota
domestik terjaga plastik yang masih bisa - Pelaksana Administrasi
pekerja. digunakan kembali. bagian Jakarta Utara.
Manager - K
Mengumpulkan limbah Produksi antor
padat non-ekonomis di Lingkungan
TPS dalam pabrik setiap Hidup Kota
dua hari sekali diangkut Administrasi
ke TPA oleh petugas PT. Jakarta Utara.
PT. KBN. - S
uku Dinas
Menyediakan fasilitas kamar Kebersihan
mandi dan WC untuk Kota
karyawan dan tamu. Administrasi
Jakarta Utara.
Memelihara dan mengontrol - B
terhadap bak-bak PLHD Prov.
sampah serta DKI Jakarta.
pengangkutannya
sehingga tidak terjadi
penumpukan.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 13


Institusi Pengelolaan
Komponen Sumber Tolok Ukur Tujuan Rencana Pengelolaan Lokasi Waktu
No.
Lingkungan Dampak Dampak Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas

Pemeliharaan bangunan
dengan menjaga
kebersihan ruangan,
kamar mandi, WC dan
kebersihan filter AC.

Menjaga agar sampah selalu
terkumpul di dalam bak
sampah (TPS) tidak
berserakan diluar.
Memisah
kan limbah domestik
antara sampah kering dan
sampah basah serta
penutupan masing-
masing tempatnya.

7. Kesehatan Aktivitas Untuk Agar Menyediakan Di dalam dan Selama tahap - Penan - P
dan karyawan dan mengetahui kesehatan dan fasilitas APAR (Alat sekitar lokasi operasi ggung T. KBN.
Keselamatan operasional tingkat keselamatan Pemadam Api Ringan) Industri Tim berlangsung jawab - K
Kerja mesin kesehatan dan karyawan untuk menanggulangi Lingkungan Direktur antor Walikota
produksi. resiko tetap terjaga keadaan darurat seperti Sindang - Pelaksana Administrasi
kecelakaan kebakaran. Heula. bagian Jakarta Utara.
kerja. Melakukan Manager - K
pengawasan terhadap Produksi antor
kedisiplinan karyawan Lingkungan
dalam melaksanakan Hidup Kota
SOP. Administrasi
Menggunakan Jakarta Utara.
alat pelindung diri (APD) - S
pada saat bekerja. uku Dinas
Kesehatan
Kota
Administrasi
Jakarta Utara.
- S
udinakertrans

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 14


Institusi Pengelolaan
Komponen Sumber Tolok Ukur Tujuan Rencana Pengelolaan Lokasi Waktu
No.
Lingkungan Dampak Dampak Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas

Kota
Administrasi
Jakarta Utara.
- B
PLHD Prov. DKI
Jakarta.
Tahap Purna Operasi
1. Kesempatan Kegiatan Tingkat Terbukanya Memberikan Penduduk Selama tahap - Penan - P
Kerja pembongkaran penyerapan kesempatan prioritas tenaga kerja Kelurahan purna operasi ggung T. KBN.
mesin-mesin tenaga kerja kerja bagi yang digunakan kepada Sukapura. berlangsung. jawab - K
produksi dan yang berasal masyarakat penduduk lokal. Direktur antor Walikota
alat dari penduduk sekitar. Melakukan - Pelaksana Administrasi
pendukung sekitar PT. koordinasi dengan PT. bagian Jakarta Utara.
lainnya. KBN. KBN, aparat Manager - K
pemerintahan, terutama Produksi antor
Lurah/Kepala Desa dan Lingkungan
tokoh masyarakat Hidup Kota
setempat dalam proses Administrasi
seleksi tenaga kerja. Jakarta Utara.
- S
uku Dinas
Kesehatan
Kota
Administrasi
Jakarta Utara.
- S
udinakertrans
Kota
Administrasi
Jakarta Utara.
- B
PLHD Prov. DKI
Jakarta.

2. Kesehatan Aktivitas Untuk Agar Melakukan Di dalam dan Selama tahap - Penan - P
dan karyawan mengetahui kesehatan dan pengawasan terhadap sekitar lokasi purna operasi ggung T. KBN.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 15


Institusi Pengelolaan
Komponen Sumber Tolok Ukur Tujuan Rencana Pengelolaan Lokasi Waktu
No.
Lingkungan Dampak Dampak Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Pengelolaan Pelaksana Pengawas

Keselamatan dalam tingkat keselamatan kedisiplinan karyawan pabrik berlangsung jawab - K


Kerja pembongkaran kesehatan dan karyawan dalam melaksanakan Direktur antor Walikota
mesin produksi resiko tetap terjaga. SOP. - Pelak Administrasi
dan kecelakaan Menggunakan sana bagian Jakarta Utara.
pengangkutan kerja. alat pelindung diri (APD) Manager - K
nya. pada saat bekerja. Produksi antor
Lingkungan
Hidup Kota
--Administrasi
Jakarta Utara.
- S
uku Dinas
Kesehatan
Kota
Administrasi
Jakarta Utara.
- S
uku dinas
Tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Kota
Administrasi
Jakarta Utara.
- B
PLHD Prov.
DKI Jakarta.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 16


5.2. PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap dampak lingkungan yang terjadi akibat
kegiatan operasional industri dan pemantauan lingkungan yang telah
dilakukan maka berikut ini disusun rencana pemantauan yang dilakukan
sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan lingkungan selanjutnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5.2.1. Tahap Konstruksi


5.2.1.1. Kesempatan Kerja
a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja pada saat
pemasangan mesin-mesin produksi dan peralatan pendukung lainnya.
b. Parameter Pemantauan
Parameter pemantauannya adalah adanya penyerapan tenaga kerja yang
berasal dari penduduk sekitar PT. KBN.
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap kesempatan kerja adalah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan penduduk sekitar lokasi kegiatan yang dapat
memanfaatkan kesempatan kerja.
d. Metode Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan penelaahan pada karyawan yang diterima
bekerja dan berasal dari penduduk sekitar pabrik.
e. Lokasi Pemantauan
Pemantauan penyerapan tenaga kerja lokal dilakukan di dalam lokasi
Tim Lingkungan Sindang Heula.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan penyerapan tenaga kerja lokal dilakukan pada satu kali selama
tahap konstruksi berlangsung.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 17


h. Institusi Pengawas

5.2.1.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah aktivitas karyawan dalam kegiatan pemasangan
mesin-mesin produksi dan alat pendukung lainnya.
b. Parameter Pemantauan
Parameter pemantauannya adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan dan
resiko kecelakaan kerja.
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja adalah untuk
mengetahui tingkat kesehatan dan resiko kecelakaan kerja terhadap
karyawan.
d. Metode Pemantauan
Pemantauan kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan dengan pencatatan
statistik kesehatan karyawan dan pemantauan pelaksanaan SOP.
e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan di dalam lokasi pabrik.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan sekali selama tahap
konstruksi berlangsung.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.

h. Institusi Pengawas
- .
5.2.2. Tahap Operasi
5.2.2.1. Kualitas Udara
a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan operasional mesin produksi dan perparkiran.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 18


b. Parameter Pemantauan
Parameter yang dipantau adalah CO, NO2, SO2 dan debu, mengacu kepada
SK Gubernur DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Kriteria
Kualitas Udara Ambien di Wilayah DKI Jakarta dan SE-01/MEN/1997 tentang
Penetapan Kriteria Kualitas Udara di Lingkungan Kerja.
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap kualitas udara adalah untuk mengetahui kualitas
udara di sekitar lokasi.
d. Metode Pemantauan
Pemantauan kualitas udara dilakukan dengan cara pengukuran langsung (in-
situ) di titik pemantauan yang telah ditentukan. Pengukuran kualitas udara
menggunakan Multiple Impinger dengan metode Colorimetric dengan alat
Spektrofotometer. Metode dan peralatan pemantauan kualitas udara disajikan
pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Metode dan Peralatan Pemantauan Kualitas Udara
No Parameter Metode Pengukuran Peralatan
1. SO2 Pararosamilin Spektrofotometer
2. NO2 Saltzman Spektrofotometer
3. CO NDIR NDIR Analyzer
4. Debu Gravimetric Hi-Vol Sampler
Sumber: PT. Unilab Perdana, 2010

Pemantauan kualitas udara dilakukan dengan pengambilan sampel pada


parameter CO, NO2, SO2 dan debu. Kemudian dianalisa di laboratorium
dengan menggunakan metode sesuai dengan parameter yang dipantau. Hasil
pemantauan kualitas udara dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke
waktu untuk melihat kecenderungan.
e. Lokasi Pemantauan
Pemantauan kualitas udara dilakukan di halaman dan ruang produksi.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan kualitas udara dilaksanakan 6 (enam) bulan sekali selama
kegiatan operasi berlangsung.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
h. Institusi Pengawas

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 19


5.2.2.2. Kebisingan
a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan operasional mesin produksi yaitu mesin
sewing dan cutting.
b. Parameter Pemantauan
Tolok ukur mengacu pada KEP. No. 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas
Kebisingan di Tempat Kerja dan SK Gubernur DKI No. 551 Tahun 2001
tentang Nilai Ambang Batas Kebisingan di Luar Lingkungan Kerja (Ambien).
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap kebisingan adalah untuk mengetahui tingkat
kebisingan di sekitar lokasi kegiatan.
d. Metode Pemantauan
Pemantauan kebisingan dilakukan dengan pengukuran tingkat kebisingan pada
lokasi yang telah ditetapkan menggunakan Sound Level Meter.
e. Lokasi Pemantauan
Pemantauan kebisingan dilakukan di halaman dan ruang produksi.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan kebisingan dilakukan 6 (enam) bulan sekali.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
h. Institusi Pengawas

5.2.2.3. Air Larian


a. Sumber dampak
Sumber dampaknya adalah penutupan lahan oleh bahan kedap air seperti
gedung/beton, jalan atau bahan kedap air lainnya.
b. Parameter Pemantauan

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 20


Parameter pemantauannya dilihat dari adanya banjir dan genangan air di
lokasi kegiatan dan sekitarnya.
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap air larian adalah untuk mengetahui keberhasilan
pengelolaan air larian (limpasan air permukaan).
d. Metode Pemantauan
Pemantauan air larian dilakukan dengan cara memantau secara visual pada
drainase mikro dan drainase makro.
e. Lokasi Pemantauan
Pemantauan air larian di lakukan di drainase mikro dalam area pabrik.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan air larian dilakukan setiap hari pada saat terjadi hujan.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pemantauan adalah
Manager Produksi.

h. Institusi Pengawas

5.2.2.4. Kualitas Air Permukaan


.a Sumber Dampak
Sumber dampak adalah air limbah domestik dari aktifitas karyawan.
.b Parameter Pemantauan
Parameter yang dipantau adalah pH, KmnO4, TSS, NH3-N, Minyak Lemak,
MBAS, BOD dan COD, yang mengacu pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta
No. 122 Tahun 2005 tentang Limbah Cair Domestik.
.c Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap kualitas air permukaan adalah untuk
mengetahui kualitas air limbah efluen.
.d Metode Pemantauan
Pemantauan kualitas air limbah dilakukan dengan cara pengambilan sampel
air untuk parameter yang ditetapkan untuk baku mutu efluen air limbah,
kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan metode yang sesuai

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 21


dengan parameter yang dipantau.
e. Lokasi Pemantauan
Pemantauan kualitas air limbah dilakukan di outlet Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL).
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan kualitas air limbah dilakukan 3 (tiga) bulan sekali selama tahap
operasi berlangsung.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pemantauan adalah
Manager Produksi.
h. Institusi Pengawas
-
-
-
- .
5.2.2.5. Kesempatan Kerja
a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja pada saat
operasional mesin-mesin produksi dan peralatan pendukung lainnya.
b. Parameter Pemantauan
Parameter pemantauannya adalah tingkat penyerapan tenaga kerja yang
berasal dari penduduk sekitar PT. KBN.
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap kesempatan kerja adalah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan penduduk sekitar lokasi kegiatan yang dapat
memanfaatkan kesempatan kerja.
d. Metode Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan penelaahan pada karyawan yang diterima
bekerja dan berasal dari penduduk sekitar pabrik.
e. Lokasi Pemantauan
Pemantauan penyerapan tenaga kerja lokal dilakukan di dalam lokasi
Tim Lingkungan Sindang Heula.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan penyerapan tenaga kerja lokal dilakukan 1 (satu) tahun sekali.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 22


g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
h. Institusi Pengawas

5.2.2.6. Sanitasi Lingkungan


a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah sampah atau limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan produksi dan kegiatan domestik pekerja.
b. Parameter Pemantauan
Parameter pemantauannya dilihat dari jumlah timbunan limbah padat.
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap sanitasi lingkungan adalah untuk mengetahui
tingkat kebersihan sekitar lokasi kegiatan.
d. Metode Pemantauan
Pemantauan sanitasi lingkungan dilakukan dengan cara memantau secara
visual pada pengelolaan sampah, kebersihan ruangan, kebersihan kamar
mandi, WC dan toilet.
e. Lokasi Pemantauan
Pemantauan sanitasi lingkungan dilakukan di lokasi penyimpanan sampah
(TPS), kamar mandi dan WC.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan sanitasi lingkungan dilakukan setiap hari.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
h. Institusi Pengawas

5.2.2.7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 23


a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah aktivitas karyawan dan operasional mesin produksi.
b. Parameter Pemantauan
Parameter pemantauannya adalah tingkat kesehatan dan resiko kecelakaan
kerja.
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja adalah untuk
mengetahui tingkat kesehatan dan resiko kecelakaan kerja terhadap
karyawan.
d. Metode Pemantauan
Pemantauan kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan dengan pencatatan
statistik kesehatan karyawan dan pemeriksaan kesehatan karyawan secara
berkala serta pemantauan pelaksanaan SOP.
e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan di dalam lokasi pabrik.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan sekali dalam
setahun.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
h. Institusi Pengawas

5.2.3. Tahap Purna Operasi


5.2.3.1. Kesempatan Kerja
a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan pembongkaran mesin-mesin produksi dan
alat pendukung lainnya.
b. Parameter Pemantauan
Parameter pemantauannya adalah tingkat penyerapan tenaga kerja yang

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 24


berasal dari penduduk sekitar PT. KBN.
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap kesempatan kerja adalah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan penduduk sekitar lokasi kegiatan yang dapat
memanfaatkan kesempatan kerja.
d. Metode Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan penelaahan pada karyawan yang diterima
bekerja dan berasal dari penduduk sekitar pabrik.
e. Lokasi Pemantauan
Pemantauan penyerapan tenaga kerja lokal dilakukan di dalam lokasi
Tim Lingkungan Sindang Heula.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan penyerapan tenaga kerja lokal dilakukan satu kali selama tahap
purna operasi berlangsung.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
h. Institusi Pengawas

5.2.3.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah aktivitas karyawan dan pembongkaran mesin produksi
dan pendukungnya.
b. Parameter Pemantauan
Parameter pemantauannya adalah tingkat kesehatan dan resiko kecelakaan
kerja.
c. Tujuan Rencana Pemantauan
Tujuan pemantauan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja adalah untuk
mengetahui tingkat kesehatan dan resiko kecelakaan kerja terhadap
karyawan.
d. Metode Pemantauan
Pemantauan kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan dengan pencatatan
statistik kesehatan karyawan dan pemeriksaan kesehatan karyawan secara

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 25


berkala serta pemantauan pelaksanaan SOP.
e. Lokasi Pemantauan
Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan di dalam lokasi pabrik.
f. Frekuensi Pemantauan
Pemantauan kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan sekali selama tahap
purna operasi berlangsung.
g. Penanggung Jawab Pemantauan
Penanggung jawab pelaksana pemantauan lingkungan adalah Direktur
Tim Lingkungan Sindang Heula dan unit pelaksana pengelolaan adalah
Manager Produksi.
h. Institusi Pengawas
- PT. KBN.
- Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara.
- Kantor Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara.
- Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara.
- Sudinakertrans Kota Administrasi Jakarta Utara.
- BPLHD Prov. DKI Jakarta.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 26


Tabel 5.3. Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan
Jenis Institusi Pemantauan
Parameter/Tolok
N Dampak/Komponen Tujuan Metode Lokasi Frekuensi
Ukur Yang
o Lingkungan Yang Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pelaksana Pengawas
Dipantau
Dipantau
Tahap Konstruksi
1. Kesempatan Kerja Tingkat Untuk Penelaahan pada Dalam lokasi Satu kali - Pena - PT.
penyerapan tenaga mengetahui karyawan yang Tim selama tahap nggung KBN.
kerja yang berasal tingkat diterima bekerja Lingkungan konstruksi jawab - Kanto
dari penduduk keberhasilan dan berasal dari Sindang berlangsung. Direktur r Walikota
sekitar PT. KBN. penduduk penduduk sekitar Heula. - Pelak Administrasi
sekitar lokasi pabrik. sana bagian Jakarta Utara.
kegiatan yang Manager - Kanto
dapat Produksi r Lingkungan Hidup
memanfaatkan Kota Administrasi
kesempatan Jakarta Utara.
kerja. - Keca
matan Cilincing.
- Sudin
akertrans Kota
Administrasi
Jakarta Utara.
- BPLHD Prov. DKI
Jakarta.
2. Kesehatan dan Tingkat kesehatan Untuk Pencatatan Di dalam Sekali selama - Pena - PT. KBN.
Keselamatan Kerja dan resiko mengetahui statistik lokasi pabrik tahap nggung - Kantor
kecelakaan kerja. tingkat kesehatan konstruksi jawab Walikota
kesehatan dan karyawan dan berlangsung. Direktur Administrasi
resiko pemantauan - Pelak Jakarta Utara.
kecelakaan pelaksanaan sana bagian - Kantor
kerja terhadap SOP. Manager Lingkungan Hidup
karyawan. Produksi Kota Administrasi
Jakarta Utara.
- Suku Dinas
Kesehatan Kota
Administrasi
Jakarta Utara.
- Sudinakertran

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 27


N Jenis Parameter/Tolok Tujuan Metode Lokasi Frekuensi Institusi Pemantauan
o Dampak/Komponen Ukur Yang Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pelaksana Pengawas
Lingkungan Yang Dipantau
s Kota Administrasi
Jakarta Utara.
- BPLHD Prov.
DKI Jakarta.
Tahap Operasi
1. Kualitas Udara - Parameter CO, Untuk Pengukuran - Halaman 6 bulan sekali - Penanggung - PT.
NO2, SO2 dan mengetahui langsung (in-situ) pabrik selama kegiatan jawab KBN.
debu sesuai Direktur - Kanto
kualitas udara di titik - Ruang operasi
dengan SK - Pelaksana r Walikota
Gubernur DKI di sekitar pemantauan yang Produksi berlangsung bagian Administrasi Jakarta
Jakarta No. lokasi. telah ditentukan. Manager Utara.
551/2001. Pengukuran Produksi - Kanto
- Parameter CO, r Lingkungan Hidup
kualitas udara
NO2, SO2 dan Kota Administrasi
debu sesuai menggunakan
Jakarta Utara.
dengan SE- Multiple Impinger - BPLHD Prov. DKI
01/MEN/97 dengan metode Jakarta.
Colometric
dengan alat
Spektrofotometer.

2. Kebisingan Kebisingan sesuai Untuk Melakukan - Halaman 6 bulan sekali - Pena


SK Gub. DKI mengetahui pengukuran depan nggung
jawab
Jakarta No. tingkat tingkat kebisingan pabrik
Direktur
551/2001, dan kebisingan di di lokasi yang - Ruang - Pelak
KEP. No. sekitar lokasi telah ditetapkan Produksi sana bagian
51/MEN/1999 kegiatan dengan Sound Manager
Produksi
Level Meter
3. Air Larian Adanya banjir dan Untuk Cara memantau Di drainase Setiap hari - Pena
genangan air di mengetahui secara visual pada mikro dalam pada saat nggung
jawab
lokasi kegiatan dan keberhasilan drainase mikro area pabrik. terjadi hujan
Direktur
sekitarnya. pengelolaan dan makro. - Pelaksana
limpasan air bagian
permukaan. Manager

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 28


N Jenis Parameter/Tolok Tujuan Metode Lokasi Frekuensi Institusi Pemantauan
o Dampak/Komponen Ukur Yang Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pelaksana Pengawas
Lingkungan Yang Dipantau
Produksi
4. Kualitas Air Parameter pH, Untuk Melakukan Outlet IPAL 3 bulan sekali - Pena -
Permukaan KmnO4, TSS, NH3- mengetahui pengambilan Domestik nggung
jawab
N, Minyak Lemak, kualitas air sampel dan
Direktur
MBAS, BOD dan limbah efluen. kemudian - Pelaksana
COD sesuai dianalisa di bagian
dengan Peraturan laboratorium Manager
Produksi
Gubernur DKI
Jakarta No. 122
Tahun 2005
tentang Baku Mutu
Limbah Domestik.

5. Kesempatan Kerja Adanya karyawan Untuk Penelaahan pada Di dalam 1 tahun sekali - Pena -
yang berasal dari mengetahui karyawan yang lokasi Tim nggung
jawab
penduduk lokal. tingkat diterima bekerja Lingkungan
Direktur
keberhasilan dan berasal dari Sindang Heula. - Pelaksana
penduduk penduduk sekitar bagian
sekitar lokasi Manager
Produksi
kegiatan yang
dapat
memanfaatkan
kesempatan
kerja
6. Sanitasi Lingkungan Kebersihan Untuk Memantau secara Pemantauan Setiap hari - Pena -
lingkungan sekitar mengetahui visual pada sanitasi nggung
jawab
lokasi kegiatan. tingkat pengelolaan lingkungan
Direktur
kebersihan sampah, dilakukan di - Pelaksana
sekitar lokasi kebersihan lokasi bagian
kegiatan. ruangan, penyimpanan Manager
Produksi
kebersihan sampah

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 29


N Jenis Parameter/Tolok Tujuan Metode Lokasi Frekuensi Institusi Pemantauan
o Dampak/Komponen Ukur Yang Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pelaksana Pengawas
Lingkungan Yang Dipantau
kamar mandi, (TPS),
WC dan toilet kebersihan
lingkungan,
kamar mandi
dan WC
7. Kesehatan dan Kualitas kesehatan Untuk Melakukan Di lingkungan 1 tahun sekali - Pena
Keselamatan Kerja dan keselamatan mengetahui pencatatan pabrik nggung
jawab
kerja karyawan tingkat statistik kesehatan Tim
Direktur
kesehatan dan karyawan dan Lingkungan - Pelaksana
resiko pemeriksaan Sindang bagian
kecelakaan kesehatan Heula Manager
Produksi
kerja terhadap karyawan secara
karyawan. berkala serta
pemantauan
pelaksanaan SOP
Tahap Purna Operasi
1. Kesempatan Kerja tingkat untuk penelaahan pada di dalam satu kali - Pena -
penyerapan mengetahui karyawan yang lokasi selama tahap nggung
tenaga kerja yang tingkat diterima bekerja Tim purna operasi jawab
berasal dari keberhasilan dan berasal dari Lingkungan berlangsung. Direktur
penduduk sekitar penduduk penduduk sekitar Sindang - Pelak
PT. KBN. sekitar lokasi pabrik. Heula. sana bagian
kegiatan yang Manager
dapat Produksi
memanfaatkan
kesempatan
kerja.
2. Kesehatan dan Tingkat kesehatan untuk pencatatan di dalam selama tahap - Pena - .
Keselamatan Kerja dan resiko mengetahui statistik kesehatan lokasi pabrik. purna operasi nggung -
kecelakaan kerja. tingkat karyawan dan berlangsung. jawab
kesehatan dan pemeriksaan Direktur
resiko kesehatan - Pelak
kecelakaan karyawan secara sana bagian
kerja. berkala serta Manager

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 30


N Jenis Parameter/Tolok Tujuan Metode Lokasi Frekuensi Institusi Pemantauan
o Dampak/Komponen Ukur Yang Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pemantauan Pelaksana Pengawas
Lingkungan Yang Dipantau
pemantauan Produksi
pelaksanaan SOP.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 31


Gambar 5.1. Peta Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V- 32


BAB III. KESIMPULAN

3.1. Pelaksanaan Upaua Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

1. Rona Lingkungan Pada semester pertama tahun 2016 ini masih sama dengan Rona Lingkungan Pelaporan Rona Lingkungan Semester 2 Tahun 2015. Hal ini dikarenakan kegiatan tahap
konstruksi baru sebatas akses road dan penggalian tanah di saddle dam dan main dam.
3. Untuk kegiatan tahap konstruksi yang terealisasi adalah Pembangunan akses jalan menuju lokasi kegiatan sepanjang 500 dan lebar 45 m dari akses jalan menuju lokasi Bendungan dan
selokan di kanan kirinya, mencapai 60%.
4. Pelaksana kegiatan tahap konstruksi khususnya penambangan batu dan tanah harus berbadan hukum resmi dan aktif serta memenuhi perysaratan yang berlaku, sedangkan pengawas dari
kegiatan adalah Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten atau instansi terkait lainnya.
5. Test Kualitas Udara dan Kebisingan, Kualitas Air dan Laju Sedimentasi sudah dilakukan, untuk dievaluasi dan dianalisa serta dibandingkan dengan hasil hasil sebelumnya. Proses Analisa dan
Rekomendasi disampaikan di Bab III dan Bab IV.
6. Gangguan kelancaran arus lalu lintas, Persepsi negatif warga juga belum ada keluhan dari pengguna jalan yang rencananya akan dilalui oleh warga sekitar lokasi kegiatan karena kegiatan
konstruksi baru sebagian dilaksanakan.
7. Pemrakarsa kegiatan sebaiknya melakukan studi Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDAL Lalin) untuk memperkirakan dan melakukan uapaya pengelolaan gangguan lalu lintas.
8. Perubahan bentang alam, sedimentasi sungai, penurunan debit sungai, peningkatan erosi lahan, telah dibahas pada Bab III.
9. Penambangan tanah dan batu belum dilakukan untuk material urugan pembangunan bendungan. Penambangan batu (quarry) dan tanah (borrow) mengalami perubahan lokasi baru.
Berdasarkan Perda No, 10 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Serang quarry dan borrow yang telah ditetapkan tidak masuk dalam kawasan yang peruntukannya untuk pertambangan.
Maka diperlukan menentukan quarry dan borrow alternatif. Pada periode laporan ini telah ditetapkan 9 lokasi quarry dan 5 lokasi borrow. Pemilihan lebih lanjut untuk menetapkan yang terbaik
masih dalam proses evaluasi konsultan.
10. Perlu adanya pembuatan jalur alternatif menuju bendungan dan sebaiknya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu oleh pihak kontraktor dan tanah penambangan batu untuk mengurangi dampak
negatif dari angkutan kendaraan.
11. Sebelum dilakukan penambangan batu dan tanah sebaiknya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu oleh pihak kontraktor pelaksana penambangan tanah dan batu.
12. Progress pelaksanaan pembebasan lahan Sindang Heula T.A 2015 dari alokasi anggaran yang disiapkan sebesar 39 milyar untuk 38 Ha yang dibebaskan, terealisasi sebesar 14,7 milyar
rupiah untuk 16 Ha. Sementara 22 Ha sisanya terkendala oleh alamat yang tidak jelas.
13. Untuk kepemilikan lahan, beberapa yang tidak setuju lahannya untuk dibebaskan dan melalui mekanisme sidang di pengadilan sementara untuk TA 2016 sudah terlalokasikan anggaran
sebesar 88 milyar untuk 93 Ha yang penetapan lokasinya sudah ditetapkan tinggal melaksanakan pembebasan.

LAMPIRAN 1. HASIL PENGUJIAN KUALITAS AIR, UDARA, dan KEBISINGAN, serta SEDIMENTASI

LAMPIRAN 2. FOTO AKTIVITAS KONSTRUKSI BENDUNGAN SINDANG HEULA

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V - 39


LAMPIRAN 3.

Laporan UKL dan UPL PT. Hansae Indonesia Utama, 2011 V - 39

Anda mungkin juga menyukai