Eksplorasi ini. Dokumen ini disusun sebagai salah satu syarat dan
Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya, Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha
ini adalah untuk menghitung besarnya potensi sumber daya Pasir Kuarsa
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
RINAWATI
Direktur
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR LAMPIRAN vi
BAB I PENDAHULUAN I-1
ii
BAB V. LINGKUNGAN DAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN.......... V-1
V.1. Lingkungan........................................................................................ V-1
V.2. Keselamatan Pertambangan............................................................. V-2
BAB VI. KEUANGAN................................................................................. VI-1
VI.1. Biaya Langsung................................................................................. VI-1
VI.2. Biaya Tidak Langsung........................................................................ VI-2
VI.3. Penerimaan Negara........................................................................... VI-3
BAB VII. KESIMPULAN............................................................................. VII-1
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
penambangan di Propinsi Kalimantan Tengah. CV. Betung saat ini telah memiliki
Izin Usaha Pertambangan (IUP) tahapan eksplorasi di Kali Napu CV. Betung
akan ditambang adalah komoditas Pasir Kuarsa yang mana di wilayah Desa Kali
Napu CV. Betung merupakan wilayah yang mempunyai potensi pasir kuarsa
I.1.1. Perizinan
Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Barito Timur dengan
Eksplorasi Bahan Galian Pasir Kuarsa atas nama CV. Betung, IUP tersebut
memiliki luas ± 1.636 Hektar di Desa kali Napu CV. Betung Kabupaten Barito
Timur. IUP Eksplorasi yang dimiliki CV. Betung berlaku 5 (lima) tahun sejak
eksplorasi mempunyai potensi bahan galian pasir kuarsa dan akan digunakan
I-1
sebagai sarana prasarana penunjang kegiatan, akan dilakukan negosiasi
kesepakatan dengan pemilik lahan. Lahan yang berada didalam wilayah IUP
CV. Betung merupakan lahan yang belum dikelola sehingga masih ditumbuhi
dan kuantitas Pasir kuarsa yang ada di lokasi lzin Usaha Pertambangan (IUP)
CV. Betung seluas 1.636 hektar melalui metode pemetaan geologi permukaan,
test pit (sumuran) dan analisa sampel. Tujuan kegiatan eksplorasi adalah untuk
menghitung besarnya potensi sumber daya Pasir Kuarsa pada lokasi tersebut,
sehingga secara ekonomis, teknis dan lingkungan Pasir kuarsa pada lokasi
administratif terletak pada wilayah Desa Kali Napu, Kabupaten Barito Timur
I-2
Tabel 1.1
Titik Koordinat Wilayah IUP Eksplorasi CV. BETUNG
Koordinat Geografis
Garis Bujur Timur Garis Lintang Selatan
No Longitude Latitude
1 114 56 53.35 02 6 38.26
2 114 56 53.35 02 10 51.62
3 114 55 35.93 02 10 51.62
4 114 55 35.93 02 8 35.81
5 114 55 43.04 02 8 35.81
6 114 55 43.04 02 7 49.81
7 114 56 04.74 02 7 49.81
8 114 56 04.74 02 6 38.26
I-3
Gambar 1.1. Peta Wilayah IUP Eksplorasi CV. Betung
I-4
I.3.2. Kesampaian Daerah
darat selama ± 6 Jam melalui jalan utama Banjarmasin - Tamiang Layang - Kali
Napu.
I-5
Gambar 1.2. Peta Kesampaian Daerah
I-6
I.4. Keadaan Umum Lingkungan
bagian selatan Kabupaten Barito Timur dengan Ibu Kota Tamiang Layang.
dengan sungai napu anak Sungai Barito. Kecamatan Paju Epat mempunyai luas
1.921 kilometer persegi. Dilihat dari batas wilayahnya, Kecamatan Paju Epat
Barito Timur mempunyai luas 122 kilometer persegi dan berjarak 400 km dari
Palangkaraya.
Epat memiliki jumlah penduduk sebanyak 55.495 dengan jumlah penduduk laki-
laki sebanyak 29.040 orang dan penduduk perempuan sebanyak 26.455 orang.
memiliki kepadatan penduduk tertinggi yaitu 450 orang per 1 km2. Rasio jenis
nilai rasio diatas 100 berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari
penduduk perempuan, jika nilai rasio dibawah 100 berarti jumlah penduduk
perempuan lebih banyak dari jumlah penduduk laki-laki. Pada tahun 2008, desa
yang memiliki rasio jenis kelamin dibawah 100 adalah Desa Kali Napu, sumur,
I-7
Jaweten dan Murutuwu, ini berarti jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari
rasio jenis kelamin diatas 100. Untuk wilayah Desa Jaweten memiliki jumlah
1.949 orang dan penduduk perempuan sebanyak 1.871 orang dengan rasio jenis
kelamin 104.
sarana ibadah yang merupakan salah satu fasilitas sosial yang penting dalam
masyarakat.
sebanyak 37 masjid. Di desa Kali Napu terdapat 2 buah masjid dan 5 buah
musholla. Desa Kali Napu terdapat 1 buah sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs)
yang cukup banyak menunjang ekonomi masyarakat. Ayam kampung, itik, babi
dan sapi merupakan jenis ternak yang diusahakan, tetapi yang paling banyak
diusahakan di Kecamatan Paju Epat yaitu ternak ayam. Meskipun ruang lingkup
pemasaran ternak ini hanya sampai level kecamatan, namun cukup berperan
I-8
Kecamatan Paju Epat, produksi perikanan budidaya masih lebih besar daripada
ikan perairan umum. Khusus wilayah Desa Jaweten tanaman perkebunan kelapa
kemajuan dari tahun ke tahun. Jumlah unit usaha yang banyak dikelola yaitu
Kecamatan Paju Epat. Sarana perdagangan yang ada di Kecamatan Paju Epat
yaitu pasar umum. Jalan sebagai sarana penunjang transportasi memiliki peran
panjang jalan yang ada, hanya 28 persen jalan yang sudah diaspal, sementara
lklim daerah Kecamatan Paju Epat secara umum beriklim tropis yang
dipengaruhi oleh musim kemarau/kering dan musim hujan. Curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Desember yaitu 375,8 mm, dengan Jumlah hari hujan pada
tahun 2017 tercatat 244 hari dan bulan Februari merupakan bulan dengan hari
hujan terbanyak yaitu 25 hari. Suhu udara maksimum berkisar antara 32,1C -
33,1C dan suhu minimum antara 23,1°C - 24,2°C dan kecepatan angin
maksimal 20 knot.
I-9
I.5. Waktu Pelaksanaan
Tabel 1.2.
c. Sosialisasi
b. Pemboran
3 Analisa data
4 Penyusunan Dokumen
Pada kegiatan eksplorasi Pasir kuarsa ini metode yang digunakan adalah
1. GPS
2. Palu Geologi
3. Kompas Geologi
4. Pita
5. Loupe
I-10
7. Linggis
8. Cangkul
11. Clipboard
12. ATK
I.7. Pelaksana
I-11
BAB II
GEOLOGI
Kalimantan Tengah terbentuk dari endapan atau batuan yang terjadi dalam
· Batuan Malihan : terdiri dari filit, sekis, genes, kuarsit dan kristalin. Batuan ini
· Batuan Beku : terdiri dari granit, granodiorit, diorit, tonalit, gabro dan
· Batuan Sedimen : terdiri dari sedimen klastik pada Formasi Batuayau, formasi
· Batuan Volkanik : terdiri dari breksi, aliran lava, batupasir tufaan dan intrusi-
· Alluvial : Endapan ini termuda, terdiri dari pasir, lempung, gambut dan lumpur.
II-1
Gambar 2.1
Peta Geologi Lembar Buntok
II-2
II.1.1. Geomorfologi
Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk oleh endapan sungai dan
kiri kanan sepanjang Sungai Barito. Daerah ini biasanya mempunyai drainase
yang jelek.
b. Dataran Gambut
Dataran gambut atau dome terbentuk dari endapan bahan organik dalam
kondisi drainase yang terhambat. Dataran ini dapat dijumpai di daerah Kali
c. Daerah teras-teras
sungai, terbentuk dari endapan tua dengan formasi material penyusun batuan
pasir. Dataran ini banyak ditemukan pada sekitar anak sungai dan di daerah
d. Daerah Dataran
daerah perbukitan. Dataran ini dijumpai mulai dari batas Tamiang Layang ke
utara dan dari selatan Kecamatan Paju Epat hingga Kecamatan Awang.
e. Daerah Perbukitan
dari batuan beku dengan material penyusun granit dan batuan pasir serta
terbentuk dari endapan dengan bahan induk batuan liat, lempung dan pasir.
II-3
Bentuk wilayah berbukit hingga bergunung. Daerah ini ditemukan sekitar
II.1.2. Litologi
ciri litologi dan umur dari formasi, diperkirakan kondisi yang memungkinkan untuk
Montalat dan Formasi Warukin. Uraian stratigrafi daerah penyelidikan mulai dari
ü Formasi Tanjung
ü Formasi Berai
ü Formasi Montalat
II-4
cross-bedding, laminasi paralel dan bioturbasi. Batulempung, kelabu–
ü Formasi Warukin
lingkungan paralik.
Gambar 2.2
Korelasi Satuan Peta Geologi Lembar Buntok
II-5
II.1.3. Struktur
mempunyai struktur yang rumit, berupa sesar (patahan), perlipatan dan kekar-
kekar, sedangkan bagian Selatan-Barat Daya relatif stabil. Potensi bahan galian/
dan sesar. Lipatan berupa antiklin berarah timur laut-barat daya yang menunjam
ke arah barat daya. Sesar diperkirakan dengan arah relatif barat laut-tenggara,
II-6
BAB III
KEGIATAN PENYELIDIKAN
Pada kegiatan eksplorasi Pasir kuarsa ini persiapan yang dilakukan tidak
terlalu lama dan data-data sekunder yang dipersiapkan cukup banyak. Hal ini
didasarkan pada luas area eksplorasi dan komoditas bahan galian yang
dilakukan eksplorasi berupa mineral batuan jenis Pasir kuarsa, sehingga untuk
sederhana.
antara lain persiapan peralatan, persiapan peta dan pertemuan dengan kepala
Untuk peta yang digunakan dilapangan pada saat pemetaan adalah dari
peta rupa bumi skala 1 : 50.000 yang dilakukan pembesaran menjadi skala 1 :
2.000. Setelah persiapan peta dan peralatan lapangan selesai selanjutnya dibuat
jadwal kegiatan agar kegiatan eksplorasi dapat optimal dengan hasil yang
meminta izin untuk memasuki wilayah yang akan dilakukan kegiatan eksplorasi,
sekaligus dengan pencarian tenaga kerja lokal yang akan diikutkan dalam
III-1
Gambar 3.1. Peta Geologi Lembar Buntok
III-2
III.2. Penyelidikan Lapangan
penyelidikan lapangan eksplorasi pasir kuarsa ini metode yang digunakan adalah
yang dimiliki oleh CV. Betung dengan komoditas bahan galian mineral bukan
logam jenis Pasir kuarsa. Kegiatan yang dilakukan pada pemetaan geologi
pengamatan yang terdapat singkapan batuan yang dijumpai yang masuk dalam
kegiatan meliputi :
dasar;
2. Deskripsi batuan;
3. Pengambilan sampel batuan dan diberi kode pada buku lapangan serta label
4. Pengambilan dokumentasi;
pada saat pemetaan dan tidak dilakukan pengukuran stratigrafi karena batuan
III-3
Gambar 3.2. Peta Geologi Regional
III-4
Tabel 3.1.
Koordinat Lokasi Pengamatan Singkapan
III-5
III.2.2. Pengeboran
Metode lain yang digunakan pada kegiatan eksplorasi Pasir kuarsa ini
dilakukan untuk melihat dan mengetahui sebaran vertikal bahan Pasir kuarsa
Jarak antar titik bor sepasi 500 m. Penentuan titik bor didapatkan setelah
permukaan. Pada kegiatan ini alat yang digunakan adalah menggunakan metode
hand auger. Total titik pemboran yang dilakukan pada kegiatan eksplorasi adalah
Tabel 3.2
No
Titik derajat menit detik derajat menit detik
1 114 56 14.56 2 6 47.8
2 114 56 26.11 2 6 56.69
3 114 56 13.13 2 7 3.7
4 114 56 23.25 2 7 9.8
5 114 55 59.24 2 8 9.4
6 114 56 8.5 2 8 17.9
7 114 55 58 2 8 38.2
8 114 55 51.58 2 9 1.59
9 114 55 44.3 2 9 26.13
10 114 55 50.4 2 10 24.55
11 114 55 45.2 2 10 45.8
12 114 56 8.8 2 10 40.78
13 114 56 26.11 2 10 42.9
14 114 55 40.85 2 9 54.87
15 114 55 43.16 2 8 45.96
III-6
Gambar 3.4. Peta Lokasi Pengeboran
III-7
III.3. Penyelidikan Laboratorium Fisika
agar lebih akurat dan detail dalam penyampaian laporan meliputi jenis material,
bentuk butir, ukuran butir, dan lain-lain yang berhubungan dengan kenampakan
secara fisik. Pada kegiatan eksplorasi ini CV. Betung telah melakukan analisa
Tabel 3.3.
Hasil Analisa Laboratorium
III-8
BAB IV
HASIL PENYELIDIKAN
Luas area IUP Eksplorasi 1.636 hektar namun untuk potensi di luasan
1.636 hektar. Secara topografi lokasi eksplorasi menempati formasi dahor yang
digunakan pada kegiatan eksplorasi ini adalah pemetaan geologi permukaan dan
eksplorasi adalah mineral bukan logam jenis Pasir kuarsa, sehingga dengan
metode tersebut cukup relevan dalam mengetahui sebaran dan cadangan bahan
di bawah ini:
IV-1
3. Lokasi Pengamatan 3 (OC-R-03), Koordinat 114° 58' 42,21" BT – 2° 10'
06,10" LS, tersingkap Pasir kuarsa berwarna putih susu – putih kusam,
17,27" LS, tersingkap Pasir kuarsa berwarna putih susu – putih kusam,
IV-2
11. Lokasi Pengamatan 11 (OC-R-11), Koordinat 114° 59' 11,53" BT – 2° 10'
38,64" LS, tersingkap Pasir kuarsa berwarna putih susu – putih kusam,
IV-3
Gambar 4.1
Pasir Kuarsa Tersingkap di jalan Hauling PT. BNJM
regional, satuan batuan Pasir kuarsa ini menempati seluruh lokasi eksplorasi
seluas 1.636 hektar. Satuan batuan Pasir kuarsa secara megaskopis berwarna
putih susu – putih kusam, dalam bentuk material lepas (loose) yang berukuran
pasir dan kerikil, dengan mineral dominan kuarsa (silica) > 90% dan sisanya
adalah mineral pengotor. Satuan batuan Pasir kuarsa pada lokasi eksplorasi ini,
batuan beku, sedimen dan batuan metamorf (kuarsit) yang banyak mengandung
kuarsa.
IV-4
Gambar 4.2. Peta Geologi Regional
IV-5
IV.2. Pengeboran
menggunakan hand auger sebanyak 15 titik bor dengan jarak antar titik bor
Tabel 4.1.
Pengeboran
Koordinat Geografif
Kedalaman Pemboran
Garis Bujur Timur Garis Lintang Selatan
No
Longitude Latitude Pasir
OB Total
Kuarsa
HA-B-01 114 56 14.56 2 6 47.80.25 4.75 5
HA-B-02 114 56 26.11 2 6 56.690.35 4.65 5
HA-B-03 114 56 13.13 2 7 3.70.29 4.71 5
HA-B-04 114 56 23.25 2 7 9.80.25 4.75 5
HA-B-05 114 55 59.24 2 8 9.40.19 4.81 5
HA-B-06 114 56 8.5 2 8 17.90.29 4.71 5
HA-B-07 114 55 58 2 8 38.20.28 4.72 5
HA-B-08 114 55 51.58 2 9 1.590.27 4.73 5
HA-B-09 114 55 44.3 2 9 26.130.26 4.74 5
HA-B-10 114 55 50.4 2 10 24.550.19 4.81 5
HA-B-11 114 55 45.2 2 10 45.80.17 4.83 5
HA-B-12 114 56 8.8 2 10 40.780.31 4.69 5
HA-B-13 114 56 26.11 2 10 42.90.19 4.81 5
HA-B-14 114 55 40.85 2 9 54.870.29 4.71 5
HA-B-15 114 55 43.16 2 8 45.960.28 4.72 5
material yang lepas-lepas sebagai pasir, dan dapat pula terus mengalami suatu
silika yang tinggi, misalnya protokuarsit (75- 95 % kuarsa) dan orthokuarsit (>95
% kuarsa).
Pasir kuarsa letakan di lokasi IUP merupakan pasir kuarsa lepas yang
umumnya berasosiasi dengan endapan aluvial. Pasir kuarsa jenis ini karena
rombakan batuan asal seperti granit, granodiorit dan dasit, atau batupasir kuarsa
yamg berumur lebih tua. Sifat fisik kuarsa di lokasi penelitian CV. BETUNG
IV-6
adalah :
Kekerasan : 7,0
Goresan : Putih
Kilap : Vitrious/kaca
homogen yaitu Pasir kuarsa dalam bentuk endapan dan menempati hampir
(beda 2 meter). Luas area yang dihitung sumber daya Pasir kuarsa 1.636 hektar
IV-7
Tabel 4.2.
Perhitungan Sumberdaya
Kedalaman Pemboran Volume Sumberdaya (m3)
Titik Bor Pasir Tereka Tertunjuk Terukur
OB Total
Kuarsa OB Pasir Kuarsa OB Pasir Kuarsa OB Pasir Kuarsa
HA-B-01 0.25 4.75 5 12,361.112,334,861.11 30,347.22 2,876,597.22 109,962.50 2,102,187.50
HA-B-02 0.35 4.65 5 17,305.562,329,911.67 42,486.11 2,784,458.33 118,987.50 1,912,562.50
HA-B-03 0.29 4.71 5 14,338.892,322,883.33 35,202.78 2,871,741.67 109,912.50 1,924,337.50
HA-B-04 0.25 4.75 5 12,361.112,234,861.11 30,347.22 2,876,597.26 99,962.50 1,999,187.50
HA-B-05 0.19 4.81 5 9,394.442,226,827.70 23,063.89 2,883,883.56 108,287.50 2,157,962.50
HA-B-06 0.29 4.71 5 14,338.892,232,883.33 35,202.78 2871,744 .47 99,912.50 1,999,337.50
HA-B-07 0.28 4.72 5 13,844.442,323,347.78 33,988.89 2,872,955.56 108,950.00 2,196,327.00
HA-B-08 0.27 4.73 5 13,350.002,233,872.12 32,775.00 2,844,169.44 98,987.50 1,998,262.50
HA-B-09 0.26 4.74 5 12,855.562,334,366.67 31,561.11 2,875,343.14 119,925.00 1,999,225.00
HA-B-10 0.19 4.81 5 9,394.442,317,827.78 23,063.89 2,883,380.56 98,987.50 2,193,962.50
HA-B-11 0.17 4.83 5 8,405.562,328,816.67 20,636.11 2,886,308.33 108,962.50 1,997,887.50
HA-B-12 0.31 4.69 5 15,327.782,331,894.44 37,630.56 2,869,313.89 122,837.50 2,170,812.50
HA-B-13 0.19 4.81 5 9,394.442,227,827.78 23,063.89 2,885,880.56 119,987.50 1,943,962.50
HA-B-14 0.29 4.71 5 14,338.892,232,883.33 35,202.78 2,871,741.67 109,912.50 2,124,337.80
HA-B-15 0.28 4.72 5 13,844.442,323,377.68 33,988.89 2,971,955.06 119,950.00 1,993,300.00
TOTAL 520,161,11 34.336.442,50 1,259,047.22 40.254.326,25 1,652,212.50 30.713.652,30
m3, Volume over burden 1.652.212,50 m3, sumber daya Terunjuk Pasir kuarsa
sebesar 40.254.326,25 m3, Volume over burden 1.259.0472,22 m3, sumber daya
Tereka Pasir kuarsa sebesar 34.336.442,50 m3, Volume over burden 520.161,11
m3.
IV-8
Gambar 4.3. Peta Sebaran Potensi Sumberdaya
IV-9
BAB V
V.1. Lingkungan
hidup yang diamati pada IUP Eksplorasi CV. Betung meliputi komponen fisik
kimia, biologi, sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat serta kegiatan
yang terkena dampak dari kegiatan penambangan tersebut bisa terpantau dan
dengan metode yang sesuai dengan ketentuan pada Kepmen LH. Nomor
V-1
3. Perubahan Kualitas Air
lokasi kegiatan.
habitat sekitar.
eksplorasi.
eksplorasi pasir kuarsa ini, sebelum melakukan kegiatan eksplorasi, para pekerja
diri pada saat berkerja adalah dengan membuat Job safety analisis (JAS) dan
V-2
Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan oleh perusahaan kepada para
Tabel 5.1.
Nama dan Jumlah APD
No Nama Alat Pelindung Diri Volume Satuan
1 Sepatu Safety 12 Pasang
2 Helmet 12 Buah
3 Rompi 12 Buah
4 Masker 12 Buah
5 Kacamata Safety 12 Buah
6 Sarung tangan 12 Pasang
7 Perlengkapan P3K 1 paket
V-3
BAB VI
KEUANGAN
berikut :
Tabel 6.1.
Biaya Langsung
No Keperluan Jumlah
1. Administrasi Rp. 70.000.000,-
Pembelian alat
2. a. Peralatan eksplorasi Rp. 15.750.000,-
b. Alat Pelindung Diri Rp. 6.600.000,-
3. Mobilisasi Rp. 15.000.000,-
Total Rp. 107.350.000,-
Tabel 6.2.
Biaya Administrasi
No Keperluan Jumlah
1. Biaya pencadangan Rp. 10.000.000,-
Tabel 6.3.
Biaya Pembelian Peralatan
No Keperluan Jumlah (Rp.)
Peralatan Eksplorasi
1. Pita Rp. 50.000,-
2. Loupe Rp. 250.000,-
1. 3. Alat Ukur Meteran Rp. 450.000,-
4. Linggis Rp. 80.000,-
5. Cangkul Rp. 100.000,-
6. ATK Rp. 400.000,-
7. GPS Rp. 4.000.000,-
7. Hand Auger (sews) Rp. 16.800.000,-
Sub Total Rp. 22.130.000,-
Alat Pelindung Diri
2. 1. Sepatu safety Rp. 3.000.000,-
VI-1
2. Helmet Rp. 1.000.000,-
3. Rompi Rp. 500.000,-
4. Masker Rp. 300.000,-
5. Kacamata safety Rp. 800.000,-
6. Sarung Tangan Rp. 200.000,-
7. Perlengkapan P3K Rp. 800.000,-
Sub Total Rp. 6.600.000,-
Tabel 6.4.
Biaya Mobilisasi
No Keperluan Jumlah
1. Sewa Mobil Rp. 18.000.000,-
2. Bahan bakar Rp. 4.500.000,-
Total Rp. 22.500.000,-
biaya gaji karyawan, biaya makan, analisa laboratorium, biaya pajak dan
Tabel 6.5.
Biaya Tidak Langsung
No Keperluan Jumlah
1. Gaji Karyawan Rp. 46.000.000,-
2. Makan harian Rp 10.950.000,-
3. Analisa Laboratorium Rp. 3.000.000,-
Pajak dan Penerimaan Negara
4. Rp. 10.000.000,-
Biaya Pencadangan
5. Biaya Lain-Lain Rp. 15.000.000,-
Total Rp. 84.950.000,-
Tabel 6.6.
Gaji Karyawan
Jumlah Satuan
No Keperluan Bulan Gaji Total (Rp.)
orang (Rp)
1. Geologist 2 4.000.000 2 Rp. 16.000.000,-
3. Tenaga kerja lokal 10 1.500.000 2 Rp. 30.000.000,-
TOTAL Rp. 46.000.000,-
VI-2
Tabel 6.7.
Makan Harian
Jumlah Satuan Jumlah Makan Total (Rp.)
No Keperluan (Rp)
orang Hari Perhari
1. Makan 12 25.000 22 3 Rp. 9.900.000,-
2. Air Minum Rp. 1.050.000,-
TOTAL Rp. 10.950.000,-
Tabel 6.8.
Analisa Laboratorium
Total (Rp.)
Jumlah Satuan
No Keperluan Sampel (Rp)
VI-3
BAB VII
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan eksplorasi Pasir kuarsa seluas 1.636 hektar pada
lokasi IUP eksplorasi atas nama CV. Betung di Desa Kali Napu Kecamatan Paju
Epat Kabupaten Barito Timur Barat Propinsi Kalimantan Tengah, dapat kami
yang dikeluarkan oleh Bupati Barito Timur dengan Nomor : 329 Tahun 2009
Pasir Kuarsa atas nama CV. Betung Seluas ± 1.636 Hektar di Desa Kali
Pada kegiatan eksplorasi Pasir kuarsa ini metode yang digunakan adalah
metode hand auger. Total titik pemboran yang dilakukan pada kegiatan
VII-1
520.161,11 m3.
pada saat berkerja adalah dengan membuat Job safety analisis (JAS) dan
VII-2