Dampak negatif penambangan terbuka adalah bentang lahan rusak, kualitas air turun, aliran
debu dan getaran meningkat, terjadi perubahan habitat fauna, serta vegetasi di atas areal
tambang tersebut hilang. Rusaknya vegetasi akan menimbulkan dampak ikutan, seperti
hilangnya kayu hutan, erosi, banjir dan sedimentasi, serta peningkatan air asam tambang dan
pencemaran merkuri. (Suparmoko, 2006 dan Balkau F. & Parsons A. (1999); US EPA (1995).
PASCATAMBANG
Kegiatan terencana,
sistematis, dan berlanjut
setelah akhir sebagian atau
seluruh kegiatan usaha
pertambangan untuk
memulihkan fungsi
lingkungan alam dan fungsi
sosial menurut kondisi lokal
di seluruh Wilayah
Pertambangan
4
DASAR HUKUM
UU No. 4 Tahun 2009
ttg Pertambangan Mineral dan Batubara
PASAL 99
9
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
Kerangka Penyusunan Dokumen Rencana Pascatambang :
- KATA PENGANTAR
- INTISARI
- DAFTAR ISI
- BATANG TUBUH:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PROFIL WILAYAH;
BAB III DESKRIPSI KEGIATAN PERTAMBANGAN;
BAB IV RONA LINGKUNGAN AKHIR LAHAN
PASCATAMBANG;
BAB V HASIL KONSULTASI DENGAN PEMANGKU
KEPENTINGAN (STAKEHOLDERS);
BAB VI PROGRAM PASCATAMBANG;
BAB VII PEMANTAUAN;
BAB VIII ORGANISASI;
BAB IX KRITERIA KEBERHASILAN PASCATAMBANG;
BAB X RENCANA BIAYA PASCATAMBANG. 10
- LAMPIRAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
a. Identitas Pemegang IUP atau IUPK (nama,
alamat lengkap, penanggung jawab rencana
atau kegiatan);
b. uraian singkat mengenai peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan kegiatan
pascatambang;
c. uraian singkat mengenai status perizinan
(nomor, tanggal diterbitkannya, masa berlaku,
status PMA/PMDN IUP atau IUPK)
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Pendekatan dan Ruang Lingkup
11
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
Identitas Perusahaan, meliputi:
1. Nama penanggungjawab :
2. Jabatan :
3. Jenis Perizinan : IUP/PKP2B/KK
4. Tahap Kegiatan :
5. Nomor SK :
6. Tanggal :
7. Masa Berlaku Izin : s.d.
8. Kode Wilayah :
9. Luas Wilayah :
10. Lokasi :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
11. Jenis Bahan Galian :
12. Persetujuan AMDAL/UKL-UPL :
13. Persetujuan Studi Kelayakan :
14. Kapasitas Produksi :
15. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan : 12
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
18
Dalam Penyusunan RPT
wajib berkonsultasi dengan
pemangku kepentingan
?
- Instansi terkait lainnya
- Masyarakat yang akan terkena dampak
langsung akibat kegiatan pertambangan
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
23
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
BAB VII PEMANTAUAN
Uraian rinci mengenai program dan prosedur pemantauan,
termasuk lokasi, metode dan frekuensi pemantauan,
pencatatan hasil pemantauan serta pelaporannya mengenai :
7.1 Kestabilan Fisik
Uraian mengenai pemantauan kestabilan lereng,
keamanan bangunan pengendali erosi dan sedimentasi,
penimbunan material penutup, serta fasilitas lain.
7.2 Air Permukaan dan Air Tanah.
Uraian mengenai pemantauan terhadap kualitas air
sungai, air sumur di sekitar lokasi bekas tambang, sumur
pantau, air di kolam bekas tambang, dan lain-lain.
24
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
25
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
26
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
27
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
BAB X RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
Bab ini memuat rencana biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pascatambang.
10.1 Biaya Langsung
Uraian mengenai biaya yang perlu dihitung dalam penyusunan
rencana biaya pascatambang yang meliputi:
a. Biaya pada tapak bekas tambang, terdiri atas biaya:
pembongkaran fasilitas tambang;
Reklamasi lahan bekas fasilitas tambang;
Pembongkaran dan Reklamasi jalan tambang;
Reklamasi tambang permukaan (pit, waste dump);
Reklamasi lahan bekas kolam pengendap;
Pengamanan semua lahan bekas tambang dengan sistem
tambang bawah tanah yang berpotensi bahaya terhadap
manusia (shaft, raise, stope, adit, decline, tunnel, dll)
28
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
BAB X RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
10.1 Biaya Langsung
b. Biaya pada fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian, terdiri
atas biaya:
pembongkaran fasilitas pengolahan dan/atau pemurnian;
Reklamasi lahan bekas fasilitas pengolahan dan/atau
permurnian;
Reklamasi lahan bekas timbunan komoditas tambang;
Reklamasi lahan bekas timbunan komoditas tambang;
Pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan
kimia, minyak, serta B3 dan limbah B3;
29
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
BAB X RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
10.1 Biaya Langsung
c. Biaya pada fasilitas penunjang, terdiri atas biaya:
Pembongkaran sisa bangunan, transmisi listrik, pipa,
pelabuhan (udara dan air), dan fasilitas lainnya;
Pembongkaran peralatan, mesin, serta tangki bahan bakar
minyak dan pelumas;
Reklamasi lahan bekas landfill;
Reklamasi lahan bekas bangunan, transmisi listrik, pipa,
pelabuhan (udara dan air), dan fasilitas lainnya;
Reklamasi lahan bekas sarana transportasi;
Reklamasi lahan bekas bangunan dan pondasi beton;
Penanganan sisa BBM, pelumas, serta bahan kimia;
Pemulihan (remediasi) tanah yang terkontaminasi bahan
kimia, minyak, serta B3 dan limbah B3.
30
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
BAB X RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
10.1 Biaya Langsung
d. Pengembangan Sosial, Budaya dan Ekonomi;
e. Pemeliharaan; dan
f. Pemantauan.
31
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
BAB X RENCANA BIAYA PASCATAMBANG
10.2 Biaya tidak langsung.
Uraian mengenai biaya yang harus dimasukkan dalam
perhitungan pascatambang dan sedapat mungkin
ditetapkan dengan menggunakan standar acuan, yang
ditentukan sebagai berikut:
a. biaya mobilisasi dan demobilisasi alat sebesar 2,5% dari
biaya langsung atau berdasarkan perhitungan.
b. biaya perencanaan penutupan tambang sebesar 2% -
10% dari biaya langsung.
c. biaya administrasi dan keuntungan kontraktor sebesar
3% - 14% dari biaya langsung.
d. biaya supervisi sebesar 2% - 7% dari biaya langsung
32
PENYUSUNAN DOKUMEN PASCATAMBANG
LAMPIRAN:
1. Peta Situasi Rona Awal, ketelitian peta skala
1 : 25.000.
2. Peta Situasi Lokasi Pertambangan, ketelitian peta
skala 1 : 25.000.
3. Peta Situasi Rona Awal Pascatambang (Akhir
Tambang), ketelitian peta skala 1 : 25.000.
4. Peta Situasi Rencana Rona Akhir Pascatambang,
ketelitian peta skala 1 : 25.000
5. Peta Lokasi Pemantauan, ketelitian peta skala
1 : 10.000.
34
FASLITAS PENGOLAHAN/
TAPAK BEKAS TAMBANG:
- Pembongkaran P PEMURNIAN
- Pembongkaran
- Reklamasi
- Pengamanan semua
A - Reklamasi
- Pemulihan tanah
bukaan S terkontaminasi
FASLITAS PENUNJANG
C
PENGEMBANGAN SOSIAL
- Pembongkaran
- Reklamasi
A BUDAYA EKONOMI
- Bantuan pelatihan
- Penanganan sisa BBM, T - Bantuan sarana
pelumas, bahan kimia
prasarana
- Pemulihan tanah A - Bantuan modal, dll
terkontaminasi
M
PEMANTAUAN
PEMELIHARAAN B - Kestabilan fisik
- Tapak bekas tambang
- Air permukaan dan air
- Bekas fasilitas A tanah
pengolahan dan/atau
pemurnian N - Biologi akuatik dan
terestrial
- Bekas fasilitas
penunjang G - Sosial, budaya dan 35
ekonomi
PENEMPATAN JAMINAN PASCTAMBANG
-Jaminan pasctambang ditempatkkan setiap tahun
-Jaminan pasctambang wajib terkumpul seluruhnya 2 tahun sebelum
memasukki pascatambang
-Jaminan pascatambang ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka
PERUBAHAN RENCANA
PASCATAMBANG
Pemegang IUP Operasi Produksi dan pemegang IUP Operasi Produksi khusus
IUPK Operasi Produksi melaksanakan pengolahan dan/atau pemurnian
Pascatambang paling lambat 30 (tiga melaksanakan Pascaoperasi paling
puluh) hari kalender setelah kegiatan lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
Penambangan, pengolahan, dan/atau setelah kegiatan pengolahan dan/atau
pemurnian berakhir sesuai dengan pemurnian berakhir sesuai dengan
rencana Pascatambang yang telah rencana Pascaoperasi yang telah
disetujui. disetujui.
Pelaporan Pascatambang dan Pencairan Jaminan Pascatambang
a) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK e) Direktur Jenderal atas nama Menteri atau
gubernur sesuai dengan kewenangannya
Operasi Produksi wajib menyampaikan
memberikan persetujuan pencairan Jaminan
laporan pelaksanaan kegiatan Pascatambang berikut bunganya setelah
Pascatambang setiap triwulan kepada dilakukan penilaian pencairan.
Menteri melalui Direktur Jenderal atau f) Direktur Jenderal atas nama Menteri atau
gubernur sesuai dengan kewenangannya. gubernur sesuai dengan kewenangannya dalam
b) Format penyusunan Laporan Triwulan melakukan penilaian pencairan Jaminan
Pelaksanaan Pascatambang tercantum Pascatambang wajib melakukan evaluasi
dalam Matrik 18: terhadap laporan pelaksanaan Pascatambang
dan peninjauan lapangan.
c) Rekapitulasi biaya pelaksanaan
g) Evaluasi terhadap laporan pelaksanaan
pascatambang disusun sesuai Matrik 19: Pascatambang dilaksanakan dengan
d) Format penyusunan Laporan Triwulan berpedoman pada Kriteria Keberhasilan
Pelaksanaan Pascatambang IUP Operasi Pascatambang tercantum dalam Matrik 21.
Produksi dan IUPK Operasi Produksi h) Direktur Jenderal atas nama Menteri atau
pertambangan mineral bukan logam dan gubernur sesuai dengan kewenangannya
batuan dengan umur tambang kurang dari memberikan persetujuan pencairan Jaminan
atau sama dengan 5 (lima) tahun Pascatambang berikut bunganya sesuai dengan
Pedoman Penilaian Pascatambang tercantum
tercantum dalam Matrik 20:
dalam Matrik 22.
Pelaporan Pascatambang dan Pencairan Jaminan Pascatambang
l) Dalam hal pemegang IUP Operasi Produksi dan
i) Evaluasi terhadap laporan pelaksanaan IUPK Operasi Produksi tidak memenuhi kriteria
Pascatambang IUP Operasi Produksi dan IUPK keberhasilan pelaksanaan Pascatambang
Operasi Produksi pertambangan mineral bukan berdasarkan evaluasi laporan dan penilaian
logam dan batuan dengan umur tambang kurang lapangan kurang dari 100% (seratus persen)
dari atau sama dengan 5 (lima) tahun setelah berakhirnya jangka waktu kegiatan
dilaksanakan dengan berpedoman pada Kriteria Pascatambang, pemegang IUP Operasi Produksi
Keberhasilan Pascatambang tercantum Matrik dan IUPK Operasi Produksi dapat mengajukan
23. permohonan perpanjangan waktu untuk
j) Direktur Jenderal atas nama Menteri atau menyelesaikan kegiatan Pascatambang kepada
gubernur sesuai dengan kewenangannya Menteri melalui Direktur Jenderal atau gubernur
memberikan persetujuan pencairan Jaminan sesuai dengan kewenangannya.
Pascatambang IUP Operasi Produksi dan IUPK m) Direktur Jenderal atas nama Menteri atau
Operasi Produksi pertambangan mineral bukan gubernur sesuai dengan kewenangannya
logam dan batuan dengan umur tambang kurang memberikan persetujuan perpanjangan waktu
dari atau sama dengan 5 (lima) tahun berikut paling lama 3 (tiga) tahun sejak berakhirnya
bunganya sesuai dengan Pedoman Penilaian kegiatan Pascatambang.
Pascatambang tercantum dalam Matrik 24. n) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK
k) Hasil peninjauan lapangan pelaksanaan Operasi Produksi tidak dapat diberikan pencairan
Pascatambang harus dibuat dalam berita acara sisa Jaminan Pascatambang selama jangka waktu
yang memuat penilaian keberhasilan perpanjangan.
pelaksanaan Pascatambang sesuai Format 3. o) Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK
Berita Acara Penilaian Keberhasilan Pelaksanaan Operasi Produksi hanya dapat diberikan
Pascatambang. pencairan sisa Jaminan Pascatambang apabila
telah mencapai penilaian keberhasilan 100%
PELAPORAN PASCAOPERASI
49
CONTOH
PT X mulai operasi produksi tahun 2017 dan akhir tambang
tahun 2025. Total lahan yang dibuka sejak awal tahap OP
adalah seluas 88,87 dan telah melaksanakan reklamasi seluas
28,29 sepanjang tahun 2019-2025.
Lahan Terbuka pada Akhir masa Tambang
No Jenis Bukaan Rincian Luasan (ha) Keterangan
1 Bukaan Pit 9,31 direklamasi
2 Waste Dump (7,97) waste dump 7,5 dibongkar dan direklamasi
top soil 0,47 dibongkar dan direklamasi
3 Main Haul Road Total (16,64) jalan pit ke quarry 0,35 dibongkar dan direklamasi
jalan pit ke waste dump 1,2 dibongkar dan direklamasi
jalan pit ke mess 4,7 dibongkar dan direklamasi
jalan stockpile ke stockyard 10,39 dibongkar dan direklamasi
4 Area Pengolahan (7,82) Area pengolahan 0,7 dibongkar dan direklamasi
Rom stockpile 7,12 dibongkar dan direklamasi
5 Stockyard pabrik pengolahan 11,8 dibongkar dan direklamasi
6 Quarry 1,5 dibongkar dan direklamasi
Others Support (5,16) laboratory, shop dan support 0,72 dibongkar dan direklamasi
7
office and mess 4,44 dibongkar dan direklamasi
8 Sediment Pond 0,38 dibongkar dan direklamasi
Total Luasan 60,58
KOMPONEN BIAYA EVALUASI
Biaya Langsung
Biaya Penatagunaan lahan (60,58)
a. Pengaturan perm ukaan lahan Rp 1.327.332.502
b. Penebaran tanah zona pengakaran Rp 2.401.027.038
c. Pengendalian eros i & pengelolaan air Rp 25.746.500
s ubtotal a Rp 3.754.106.040
Revegetas i
a. Analis is kualitas tanah Rp 272.610.000
b. Pem upukan Rp 140.545.600
c. Pengadaan bibit Rp 401.342.500
d. Penanam an Rp 252.993.619
e. Pem eliharaan Rp 423.090.720
Pencegahan & penanggulangan AAT Rp -
Subtotal c Rp 1.490.582.439