Anda di halaman 1dari 18

KONSULTASI PUBLIK DAN SOSIALISASI

PERATURAN MENTERI ESDM NO. 26/2018 TENTANG PELAKSANAAN


KAIDAH PERTAMBANGAN YANG BAIK DAN PENGAWASAN
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

Jakarta, 6 Juni 2018


DAFTAR ISI
I DASAR HUKUM

STRUKTUR PERMEN ESDM TENTANG PELAKSANAAN KAIDAH


II PERTAMBANGAN YANG BAIK DAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA

POKOK-POKOK PENGATURAN PERMEN ESDM TENTANG


III PELAKSANAAN KAIDAH PERTAMBANGAN YANG BAIK DAN
PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

IV DAFTAR REGULASI YANG DICABUT

2
I. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
6. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang
7. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral
8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

3
II. STRUKTUR RPERMEN ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018

I. BAB I : KETENTUAN UMUM


II. BAB II : PELAKSANAAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
a. Bagian Kesatu : Umum
b. Bagian Kedua : Teknis Pertambangan
c. Bagian Ketiga : Pengelolaan Keselamatan Pertambangan dan Keselamatan
Pengolahan dan/atau Pemurnian Mineral dan Batubara
d. Bagian Keempat : Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan, Reklamasi,
dan Pasca Tambang, serta Pascaoperasi
e. Bagian Kelima : Konservasi Mineral dan Batubara
f. Bagian Keenam : Pemanfaatan Teknologi, Kemampuan Rekayasa, Rancang
Bangun, Pengembangan, dan Penerapan Teknologi
Pertambangan
g. Bagian Ketujuh : Standar Kompetensi Kerja Khusus, Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia, serta Standar Nasional Indonesia
II. STRUKTUR RPERMEN ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018

III. BAB III : PELAKSANAAN TATA KELOLA PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA
a. Bagian Kesatu : Umum
b. Bagian Kedua : Pemasaran
c. Bagian Ketiga : Keuangan
d. Bagian Keempat : Pengelolaan Data
e. Bagian Kelima : Pengutamaan Pemanfaatan Barang, Jasa, dan Teknologi
dalam Negeri
f. Bagian Keenam : Pengembangan Tenaga Kerja Teknis Pertambangan
g. Bagian Ketujuh : Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Setempat
serta Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
h. Bagian Kedelapan : Kegiatan lain di Bidang Usaha Pertambangan Menyangkut
Kepentingan Umum
i. Bagian Kesembilan : Pelaksanaan Kegiatan sesuai dengan IUP atau IUPK
j. Bagian Kesepuluh : Jumlah, Jenis, dan Mutu Hasil Usaha Pertambangan
II. STRUKTUR RPERMEN ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018

IV. BAB IV : PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN


a. Bagian Kesatu : Umum
b. Bagian Kedua : Ruang Lingkup Pengawasan
V. BAB V : PENGAWASAN TERHADAP KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN
a. Bagian Kesatu : Pengawasan terhadap pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang baik
b. Bagian Kedua : Pengawasan terhadap Pelaksanaan Tata Kelola Pengusahaan
Pertambangan

VI. BAB VI : SANKSI ADMINISTRATIF


VII. BAB VII : KETENTUAN LAIN-LAIN
VIII. BAB VIII : KETENTUAN PERALIHAN
IX. BAB IX : KETENTUAN PENUTUP
III. POKOK-POKOK PENGATURAN PERMEN ESDM
NOMOR 26 TAHUN 2018

7
POKOK-POKOK PENGATURAN

1. Penerapan kaidah teknik Pertambangan yang baik;


2. Pelaksanaan tata kelola pengusahaan
Pertambangan;
3. Pengawasan terhadap penyelenggaraan
pengelolaan usaha Pertambangan; dan
4. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
usaha Pertambangan
1. PENERAPAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
(Aspek Pelaksanaan)
IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, Pemegang IUP Operasi Produksi IUJP
IUPK Ekplorasi dan IUPK Operasi khusus untuk pengolahan
Produksi dan/atau pemurnian
1. teknis pertambangan; 1. teknis kegiatan Pengolahan 1. upaya pengelolaan
2. konservasi sumber daya Mineral dan dan/atau Pemurnian; lingkungan hidup,
Batubara; 2. keselamatan Pengolahan keselamatan pertambangan,
3. keselamatan dan kesehatan kerja dan/atau Pemurnian; konservasi Mineral dan
Pertambangan; 3. pengelolaan lingkungan Batubara, dan teknis
4. keselamatan operasi Pertambangan; hidup dan pascaoperasi; dan pertambangan sesuai dengan
5. pengelolaan lingkungan hidup 4. konservasi Mineral dan bidang usahanya; dan
pertambangan, reklamasi, dan Batubara 2. kewajiban untuk mengangkat
pascatambang serta pascaoperasi; penanggung jawab
dan operasional sebagai
6. pemanfaatan teknologi, pemimpin tertinggi di
kemampuan rekayasa, rancang lapangan.
bangun, pengembangan dan
penerapan teknologi pertambangan
PENERAPAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
(lanjutan)

IUP Eksplorasi, IUP Operasi Pemegang IUP Operasi Pemegang IUP Operasi IUJP
Produksi, IUPK Ekplorasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi khusus untuk
dan IUPK Operasi Produksi Produksi yang melakukan pengolahan dan/atau
penambangan bawah tanah pemurnian

Kepala Teknik Tambang Kepala Tambang Bawah Penanggung Jawab Teknik Penanggung
(KTT) Tanah (KTBT) yang dan Lingkungan (PTL) Jawab Operasional
bertanggung jawab kepada lapangan
KTT

Mendapat Pengesahan dari Mendapat Pengesahan dari Mendapat Pengesahan Mendapat


Kepala Inspektur Tambang Kepala Inspektur Tambang dari Kepala Inspektur Pengesahan dari
(KaIT) (KaIT) Tambang (KaIT) Kepala Teknik
Tambang (KTT)
2. PELAKSANAAN TATA KELOLA USAHA PERTAMBANGAN
(Aspek Pelaksanaan)
IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Pemegang IUP Operasi Produksi IUJP
Ekplorasi dan IUPK Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian
1. pemasaran; 1. pemasaran; 1. pengutamaan produk
2. keuangan; 2. keuangan; dalam negeri;
3. pengelolaan data; 3. pengelolaan data; 2. pengutamaan
4. pemanfaatan barang, jasa dan teknologi; 4. pemanfaatan barang, jasa dan subkontraktor lokal
5. pengembangan tenaga teknis teknologi; sesuai kompetensinya;
pertambangan; 5. pengembangan tenaga teknis 3. pengutamaan tenaga
6. pengembangan dan pemberdayaan pertambangan; kerja lokal; dan
masyarakat setempat; 6. tanggung jawab sosial dan 4. pengoptimalan
7. kegiatan lain di bidang usaha lingkungan; dan pembelanjaan lokal
pertambangan yang menyangkut 7. jumlah, jenis, dan mutu hasil baik barang maupun
kepentingan umum; usaha pengolahan dan/atau jasa pertambangan
8. pelaksanaan kegiatan sesuai dengan iup pemurnian
atau iupk; dan
9. jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha
pertambangan
3. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN
USAHA PERTAMBANGAN
RUANG OBJEK PENGAWASAN MENTERI TERHADAP GUBERNUR KEWAJIBAN GUBERNUR
LINGKUP
Pengawasan a. penetapan dan pemberian WIUP mineral bukan logam dan WIUP a. Melaporkan
terhadap batuan; penyelenggaraan dan
penyelenggaraan b. pemberian WIUP mineral logam dan WIUP Batubara; pelaksanaan kegiatan
pengelolaan usaha c. penerbitan IPR; usaha pertambangan
pertambangan d. penerbitan IUP; minimal satu kali
oleh Gubernur e. penerbitan IUP Operasi Produksi khusus pengolahan dan/atau dalam 6 (enam) bulan
pemurnian; kepada Menteri;
f. penerbitan IUP Operasi Produksi khusus pengangkutan dan penjualan; b. Melaksanakan
g. penerbitan izin usaha jasa pertambangan; dan pengelolaan data
h. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan yang dilakukan usaha pertambangan
oleh pemegang IPR, IUP, IUP Operasi Produksi khusus pengolahan mineral dan batubara;
dan/atau pemurnian, IUP Operasi Produksi khusus pengangkutan dan dan
penjualan berkaitan dengan penerapan tata kelola pengusahaan c. Menyusun dan
Pertambangan; menetapkan cetak biru
i. pengelolaan data Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; dan (blue print)
j. penyusunan cetak biru (blueprint) pengembangan dan pemberdayaan pengembangan dan
masyarakat pemberdayaan
masyarakat.
4. PENGAWASAN TERHADAP KEGIATAN USAHA
PERTAMBANGAN
Pengawasan terhadap Penerapan Kaidah Teknik Pengawasan terhadap Penerapan Tata Kelola
Pertambangan yang Baik Pengusahaan Pertambangan
• Pengawasan dilakukan oleh Inspektur Tambang • Pengawasan dilakukan oleh Menteri atau Gubernur
• Pengawasan dilakukan melalui Inspeksi, sesuai dengan kewenangannya dan dapat
Penyelidikan, dan Pengujian dilaksanakan oleh Pejabat yang Ditunjuk.
• Inspektur Tambang berwenang untuk: • Pengawasan dilakukan melalui:
a. memasuki tempat kegiatan usaha a. evaluasi laporan berkala dan laporan khusus;
pertambangan setiap saat; b. pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu jika
b. menghentikan sementara, sebagian atau diperlukan; dan
seluruh kegiatan penambangan jika dinilai c. penilaian atas keberhasilan pelaksanaan
dapat membahayakan; dan program dan kegiatan
c. mengusulkan penghentian sementara untuk
menjadi penghentian secara tetap.
KETENTUAN LAIN-LAIN
Direktur Jenderal menerbitkan daftar IUP hasil penataan IUP dan IUPK yang memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
a. WIUP atau WIUPK-nya tidak tumpang tindih sama komoditas;
b. Telah memenuhi kewajiban pembayaran penerimaan negara bukan pajak; dan
c. Telah memenuhi kewajiban teknis dan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Dalam hal pemenuhan ketentuan di atas sedang dalam proses penyelesaian sengketa di
pengadilan atau lembaga terkait yang berwenang, Direktur Jenderal memasukan IUP atau
IUPK dalam daftar dimaksud setelah terdapat putusan pengadilan atau lembaga terkait
yang berwenang yang menyatakan IUP atau IUPK tersebut memenuhi ketentuan.

Penerbitan daftar IUP dan IUPK oleh Direktur Jenderal merupakan dasar pemberian
pelayanan perizinan di bidang pertambangan mineral dan batubara
14
1.
Rencana Reklamasi dan/atau
rencana Pascatambang yang telah
disetujui sebelum diundangkannya
Permen ini, dinyatakan tetap berlaku
sampai jangka waktu berakhir

2.
5. Pemegang IUP OP khusus untuk
Pemegang KK dan PKP2B wajib Pengolahan dan/atau Pemurnian wajib
melaksanakan ketentuan mengenai KETENTUAN menyampaikan rencana pascaoperasi
kaidah pertambangan yang baik sesuai kepada Menteri atau Gubernur sesuai
dengan Permen ini
PERALIHAN kewenangannya paling lambat 2 (dua)
tahun sejak diundangkannya Permen ini

4. 3.
Program pengembangan dan pemberdayaan Dalam hal berlum terdapat cetak biru yang
masyarakat yang telah mendapat persetujuan disusun oleh gubernur pada saat Permen ini
sebelum diundangkannya Permen ini tetap berlaku diundangkan, pemegang IUP dan IUP tetap wajib
dan dilaksanakan sesuai dengan persetujuan RKAB menyusun rencana induk pengemmbangan dan
pemberdayaan masyarakat
IV. DAFTAR REGULASI YANG DICABUT

16
IV. DAFTAR REGULASI YANG DICABUT

STATUS DICABUT
1. Permen ESDM 02 Tahun 2013 tentang Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha
Pertambangan yang Dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
2. Permen ESDM 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara
3. Permen ESDM 38 Tahun 2014 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral
dan Batubara
4. Kepmen ESDM 555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum
5. Kepmen ESDM 1211.K/008/M.PE/ 1995 tentang Pencegahan dan Penganggulangan Perusakan dan
Pencemaran Lingkungan pada usaha petrambangan umum
6. Kepmen ESDM 1457 K/28/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Lingkungan di Bidang
Pertambangan dan Energi

Permen ESDM No. 26/2018 tentang


Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik dan Pengawasan Pertambangan
Mineral Dan Batubara
18

Anda mungkin juga menyukai